Anda di halaman 1dari 12

BAGIAN ILMU PENYAKIT SARAF

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

Laporan Kasus

BELL’S PALSY
Dhia Falih Annisa
10542060015

PEMBIMBING:
dr. Nurusyariah Hammado, Sp.N. M. AppSci, M. NeuroSci
01
PENDAHULUAN
02
KASUS

03
DISKUSI
04
KESIMPULAN
01 PENDAHULUAN

ETIOLOGI

1. Idiopatik
2. Kongenital
DEFINISI 3. Didapat

Bell’s palsy adalah kelemahan atau


kelumpuhan saraf perifer wajah (nervus a. Teori iskemik vaskuler

fasialis) secara akut pada sisi sebelah b. Teori infeksi virus

wajah. c. Teori herediter


d. Teori imunologi
01
PENDAHULUAN PATOMEKANISME
IDENTITAS
02
Nama
PASIEN
: Ny. H
Umur : 40 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan :-
Pekerjaan : IRT
Alamat : Jl. Abd. Kuddus
Tanggal Pemeriksaan : 21 Januari 2020
Oleh Coass : Dhia Falih Annisa
Tanggal MRS : 17 Januari 2020
Rumah Sakit : RSUD Syekh Yusuf
Gowa
No. CM : 55.17.21
RESUM
Seorang pasien wanita usia 40 tahun diovername dari interna dengan keluhan kaku pada wajah dan pusing serasa
melayang. Rasa tidak nyaman pada wajah dirasakan kurang lebih 1 minggu sebelum masuk rumah sakit. Diketahui
riwayat pasien sering terpapar udara AC dan mengeluh selalu mengeluarkan air mata pada mata sebelah kiri. Keluhan
lainnya yaitu pusing serasa melayang dirasakan memberat sejak 3 hari yang lalu. Pusing dirasakan tidak terus
menerus, pusing memberat saat pasien berubah posisi, dari baring ke duduk, ketika berjalan serasa mau jatuh namun
penglihatan tidak berputar. Demam (-), muntah (-), mual (-) NUH (+) sudah berkurang, nyeri kepala (+) hilang timbul,
trauma (-), demam (-) gangguan pendengaran (-) telinga berdengung (-). BAB dan BAK dalam batas normal. Pada
pemeriksaan tanda vital didapatkan pasien compos mentis, normotensi, nadi normal, pernapasan normal dan afebris.
Pada pemeriksaan fisik, ditemukan parese nervus VII, dimana pasien mengalami kelemahan pada sisi yang sakit (sisi
kiri) berupa dahi tidak bisa mengkerut, alis sebelah kiri tertinggal jika disuruh mengangkat alis, jika memejamkan
mata kelopak mata kiri cenderung terbuka (tidak tertutup rapat), jika tersenyum sudut mulut sebelah kiri tidak
terangkat, ketika pasien disuruh untuk memoncongkan bibir (posisi bersiul) sisi sebelah kiri tidak mencucut, serta bila
diminta untuk menggembungkan pipi terlihat pasien mengalami kesulitan.
RESUM
• Riwayat Penyakit Dahulu :
Riwayat hipertensi (-)
Riwayat Stroke (-)
Riwayat penyakit jantung (-)
Riwayat cedera/trauma (-)
Riwayat DM (-)
Riwayat TB (-)
Riwayat dislipidemia (-).
• Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada.
• Riwayat Pekerjaan, Sosial Ekonomi dan Kebiasaan : IRT, sering terpapar udara dingin
Riwayat pengobatan: Sementara melakukan pengobatan Bells palsy
03
PEMERIKSAAN
FISIK

PEMERIKSAAN
PENUNJANG
DARAH RUTIN
PARESE N VII HIPOSTESI
SINISTRA (SINISTRA)
Glukosa sewaktu : 91
mg/dl (70-200 mg/dl)
WBC : 12.0 x
103 /uL
RBC : 4.65 x 103 /uL
HGB : 13.19 mg/dL
PLT : 242 x 103 /uL
DIAGNOSIS

Parese nervus LMN lesi N.VII


Bell’s Palsy
facialis sinistra perifer sinistra

DIAGNOSIS DIAGNOSIS DIAGNOSIS


KLINIS TOPIS ETIOLOGIS
PENATALAKSA
NAAN
Farmakologi
• Betahistin DHCL 24 mg 1x1
• PDA 3x1
• Prednison 1x1
• Mecobalamin 500 mg 1x1

Non Farmakologi
• Penggunaan selotip untuk menutup kelopak mata saat
tidur dan eye patch untuk mencegah pengeringan kornea.
PROGNOSIS
• Fisikal terapi seperti facial massage dan latihan otot.
Pasien biasannya memiliki prognosis baik. Hampir 80-90%
pasien sembuh tanpa kelainan. Pasien yang berusia 60 tahun
atau lebih memiliki kemungkinan 40% untuk sembuh dan
60% mengalami sekuele. Bell's palsy dapat rekuren pada 10-
15% pasien.
Bell’s palsy adalah kelemahan atau
KESIMPULAN
kelumpuhan saraf perifer wajah (nervus
fasialis) secara akut pada sisi sebelah Diagnosis Klinis : Parese nervus facialis
sinistra
wajah. Etiologi nya belum diketahui 01 03 Diagnosis Topis: LMN lesi N.VII perifer sinistr
secara pasti namun ada beberapa teori Diagnosis Etiologis: Bell’s Palsy
yang mendukung perjalanan penyakit ini.

Farmakologi
• Betahistin DHCL 24 mg 1x1
• PDA 3x1
Pemeriksaan Fisik : parese • Prednison 1x1
nervus VII dan hipostesi 02 04 • Mecobalamin 500 mg 1x1
sinistra
Non Farmakologi
• Penggunaan selotip untuk menutup
kelopak mata saat tidur dan eye patch
untuk mencegah pengeringan kornea.
• Fisikal terapi seperti facial massage
dan latihan otot.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai