Diketahui
Temperature Fluida panas masuk (T1) = 380 °F
Temperature Fluida panas keluar (T2) = 200 °F
Temperature Fluida dingin masuk (t1) = 100 °F
Temperature Fluida dingin keluar (t2) = 177 °F
fig 12, kern845 Fouling factor total = 0.003
Fouling factor fluida panas (Rdg) = 0.001 (kerosene)
Fouling factor fluid dingin (Rdk) = 0.00088 crude oil enggineeringpage.com
Pinlet ( fluida fluida panas ) = - psia
Pinlet ( fluida fluida dingin ) = - psia
Δpmax ( fluida fluida panas ) = 10 psia
Δpmax ( fluida fluida dingin ) = 10 psia
Laju alir massa fluida panas (mkerosene) = 45000 lb/jam
Laju alir massa fluida dingin (m crude oil) = 150000 lb/jam
o
API fluida panas kerosin 42
o
API fluida dingin crude oil 34
Langkah 1
Menghitung Temperatur Kalorik ( Caloric temperatur, Tc ) Kern 827
0.492610837
o
API fluida dingin crude oil 34
Fig.17 kern827 Kc 0.34
Fig.17 kern827 Fc 0.41
SG kerosene 0.816
SG Crude Oil 0.855
ρkerosene 815.56 kg/m3 50.91
ρcrude oil 854.98 kg/m3 53.37
Kern821/Fig14 Viscosity:
42°API kerosene, μg, Tc=275.6 F 0.4 cP 0.968
34°API crude oil, μk, tc=131.57 F 3.5 cP 8.47
Langkah 2
Neraca Energi
karena dengan laju alir kerosene 45.000 lb/h neraca energinya tidak balance maka akan dicari laju alir keros
Asumsikan Overall heat transfer coefisien ( Uoass) sebesar 40 Btu h-1ft-2oF-1 untuk pendekatan nilai ini
bergantung pada fluida panas dan fluida dingin, yang dapat dilihat dari Kern hal 840. Dalam hal ini
fluida panasnya adalah kerosene dan fluida dinginnya adalah crude oil , dari tabel 8 Kern DQ Uo ass,
terdapat light organics -heavy organics nilainya diantara 10-40 Btu h-1ft-2oF-1.
Asumsikan Overall heat transfer coefisien ( Uoass) sebesar 40 Btu h-1ft-2oF-1 untuk pendekatan nilai ini
bergantung pada fluida panas dan fluida dingin, yang dapat dilihat dari Kern hal 840. Dalam hal ini
fluida panasnya adalah kerosene dan fluida dinginnya adalah crude oil , dari tabel 8 Kern DQ Uo ass,
terdapat light organics -heavy organics nilainya diantara 10-40 Btu h-1ft-2oF-1.
Iterasi
Pertama asumsikan 1 shell pass dan 2 tube pass H.E. dengan dimensi sebagai berikut :
Fixed tube plate.
Tube : OD = (do) = 1 inch.; 14 BWG; 1 1/4 squqre pitch (PT)
Tube : ID = (di) = 0,834 inch.
Panjang tube (Tube length), Lt =16 ft.
Susunan fluida : Kerosene di tempatkan di dalam tube karena mempunyai kecenderungan fouling
yang lebih tinggi.
Faktor koreksi LMTD ( log mean temperature correction factor),
OD d0 1 inchi 0.083333
ID di 0.834 inchi 0.0695
Lt 16 ft
np 2
R=(T1-T2)/(t2-t1)
R 2.3
S=(t2-t1)/(T1-t1)
S 0.28
FT 0.88
LMTD=((T2-T1)-(t2-t1))/(ln((T2-T1)/(t2-t1)))
T1-t2 203 °F
T2-t1 100 °F
(T1-t2)-(T2-t1) 103
(T1-t2)/(T2-t1) 2.03
ln (T1-t2)/(T2-t1) 0.708035793
LMTD 145.4728716 °F
Langkah 5
A 1105.231843 f2
Langkah 6
Iterasi 1
Pertama asumsikan 1 shell pass dan 2 tube pass H.E. dengan dimensi sebagai berik
Fixed tube plate.
Tube : OD = (do) = 1 inch.; 14 BWG;
Tube : ID = (di) = 0.834 inch.
Panjang tube (Tube length), Lt = 16 ft.
Ds 27 inch
nt 263.9884976 tube
nt terpakai 278 tube 4
Dari tabel 9 dan 10 Kern DQ halaman 841-843 nt yang dipilih adalah 278 dan diameter shell yang dekat adalah
27 inch untuk H.E. tube fixed tube sheed , 1- shell dan 4 tube pass dengan OD tube 1 inch, 1 1/4 Square pitch P T
µ 10664.23236 ft/h
3.250458024 km/h
0.902905007 m/s dapat diterima
menghitung Re
Langkah 10
Menentukan koefisien perpindahan panas.
L/D
Dari fig .24 Kern DQ. halaman 834, untuk nilai Re = 11,303 didapat nilai jH =
hi= 132.8762676
Koefisien perpindahan panas di sisi shell ( shell side heat transter coefisien )
Asumsi
Baffle : cut segmental baffel 25%. Nb 12.3871
Bafel spacing dipilih = 0,5 Ds = 15.5 inch .
= 0.082537155 ft
Menghitung luas penampang lintang laju alir di sisi shell ( flow area cross secsional sh
C= 1/4 Inch
as 0.58125 ft2
Menghitung laju alir massa di sisi shell ( shell side mass velocity ), Gs.
91683.37282
651.4535772
ho 208.3085053
Langkah 11
Menghitung overall heat transfer coefficient (Uocal ) berdasarkan pada outside tube area ( dapat juga m
Uocal 0.019288867
51.84337688
29.6084422 % <30%
Langkah 12
Menghitung % overdesign.
Areq= 1105.231843 f2
A= a x L x Nt a from Table 10. Kern
1164.4864 f2
% overdesign = 5.088471345 % dapat diterima
Langkah 13
Perhitungan Pressure dropp.
Pressure dropp karena friksi di tube ΔPt
Faktor friksi didapat dari Kern DQ halaman 836 untuk nilai Re = 11302.75
f 0.03744 ft2/ft2
Luas penampang aliran fluida di dalam tube ( tube side flow area ) at
= 0.1263548611 f2
1187132.799
= 7.5772202809 Psi
Perhitungan pressure dropp disisi shell ( shell side pressure dropp), ΔPs
Tube clearance, C= 0.25 inch
Baffle spacing , B= 15.5 inch
Luas aliran fluida di sisi shell ( shell side flow area), as = 0.58125 Ft2
Laju alir massa ,( mass velocity ) Gs= 91683.372821
Re = 651.45357717
Jumlah baffle , nb
= 12.387096774 =
Faktor friksi untuk 25% cut segmental baffle didapat dari Kern DQ halaman 839, didapat
f= 0.0037
0.5328 ft2/ft2
= 0.2794397693 Psi
ΔPrs = 0 , karena shell hanya satu pass.
Total pressure dropp di shell
ΔPS = ΔPs + ΔPrs 0.279439769 Psi <10psi
Pressure dropp lebih kecil dari maksimum tekanan yang diijinkan.yaitu 10 psi.
enggineeringpage.com
lb/cuft
lb/cuft
lb.ft-1.h-1
lb.ft-1.h-1
ebagai berikut :
ft
ft
Iterasi 2
dengan dimensi sebagai berikut : Asumsikan 1 shell pass dan 4 tube pass H.E. dengan d
Fixed tube plate.
1 1/4 squqre pitch (PT) Tube : OD = (do) = 1 inch.; 14 BWG;
Tube : ID = (di) = 0.834 inch.
Panjang tube (Tube length), Lt = 16 ft.
Ds 27 inch
pass
meter shell yang dekat adalah
e 1 inch, 1 1/4 Square pitch P T
dapat diterima
230.2158
didapat nilai jH = 43
ranster coefisien )
13
a 0.2618
dapat diterima
adalah
13