Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN & STRATEGI PELAKSANAAN

KEPERAWATAN JIWA HARGA DIRI RENDAH

Disusun Oleh

Kelompok 5

- Amanda Rhesy
- Eri Nurjanah
- Karima Yulidar Pratiwi
- Putri Amanda Sari
- Safira Anzalna Putri

STIKES ICHSAN MEDICAL CENTRE BINTARO

S1 KEPERAWATAN
2018/2019
LAPORAN PENDAHULUAN
HARGA DIRI RENDAH

I. Kasus ( Masalah Utama)


Harga diri adalah penilaian tentang pencapaian diri dengan menganalisa
seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri (Keliat B.A, 1992).
Harga diri rendah merupakan evaluasi diri dari perasaan tentang diri atau
kemampuan diri yang negatif baik langsung maupun tidak langsung (Townsend,
1998: 189).
Harga diri rendah merupakan Penilaian pribadi terhadap hasil yang dicapai
dengan menganalisa seberapa jauh perilaku memenuhi ideal diri (Stuart dan
Sundeen, 1998: 227)

II. Proses Terjadinya Masalah


A. Faktor Predisposisi
Faktor predisposisi dari gangguan konsep harga diri rendah ialah faktor
Perkembangan Dimana tiap gangguan dalam percakapan tugas perkembangan
akan mencetuskan seseorang mempunyai gangguan dalam konsep dirinya, faktor
sosiokultural dimana individu melanggar norma-norma dan nilai-nilai yang ada
dikelompok mayoritas akan mempengaruhi konsep diri, dan faktor keluarga
meliputi penolakan orang tua harapan yang tidak realistik, kegagalan berulang
kali, kurang mempunyai tanggung jawab, ketergantungan dengan orang lain, dan
ideal dirinya realistik.

B. Faktor Presipitasi
Terjadinya gangguan konsep harga diri rendah antara lain karena trauma
seperti penganiayaan dan kejadian yang mengancam kehidupan, ketegangan
peran ini terkait dengan peran atau posisi yang diharapkan diman individu
mengalaminya sebagai frustas atau kegagalan.Gangguan harga diri rendah terjadi
secara situasional diman individu mengalami trauma yang tiba-tiba, misalnya
operasi kecelakaan, dicerai suami, putus sekolah, PHK, perasaan malu karena
sesuatu terjadi pada klien yang dirawat misalnya privasi yang kurang perhatian
dan petugas yang kurang menghargai kronik dimana perasaan negative terhadap
diri telah berlangsung lama yaitu sebelum sakit/ dirawat klien mempunyai cara
berfikir yang negatif.

C. Rentang Respon

Adaftif Maladaptif

Aktualisasi konsep diri HDR Kerancuan Depersonalisasi


Positif

D. Mekanisme Koping

Mekanisme koping pada gangguan konsep harga diri rendah terbagi


menjadi dua yaitu:

a. Short Term Defense


1) Aktivitas yang dapat memberikan identitas sementara dari krisis identitas,
misalnya ikut serta dalam konsep musik, pekerjaan, menonton tv, secara
obsesif.
2) Aktivitas yang dapat memberikan identitas pengati sementara (misal ikut
serta dalam aktivitas social, agama dan politik, kelompok dan geng).
3) Aktivitas yang memiliki upaya jangka pendek untuk membuat masalah
identitas, menjadi kurang berarti dalam kehidupan individual misalnya
penyalahgunaan obat.

b. Long Term Defense


1) Penutup identitas adopsi identitas prematur yang diinginkan oleh orang
yang penting bagi individu tanpa mempertahankan keinginan aspirasi,
potensi diri individu terjadi.
2) Identitas negatif, asumsi, identitas yang tidak wajar untuk mekanisme
pertahanan ego termasuk gangguan fantasi, disosialisasikan, isolasi,
proteksi, pergeseran (displayer), pengejekan (spalting), berbalik marah
terhadap diri sendiri.

III. A. Pohon Masalah

Isolasi Sosial

Harga Diri Rendah


Core problem

Ideal Diri Tidak Realitas

B. Masalah keperawatan dan data yang perlu dikaji

Harga Diri Rendah

DS :

- Klien mengatakan malu


- Klien mengatakan dirinya tidak berguna
- Klien mengatakan orang lain tidak dapat menerima keadaannya

DO :

- Kontak mata klien kurang


- Bicara klien lambat
- Klien tampak menunduk ketika berinteraksi
IV. Diagnosa Keperawatan
Harga Diri Rendah

V. Rencana Tindakan Keperawatan


Terlampir
Sumber :

Keliat, Budi A. 2005. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa Edisi 2. Jakarta : EGC

Purwaningsih, Wahu. Karlina, Ina. 2009. Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta : Nuha
Medika Press
Annakeliat, Budi. dkk. 2001. Manajemen Keperawatan Psikososial dan Kader Kesehatan
Jiwa (CMHN) Jakarta : EGC
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN SEHARI-HARI
HARGA DIRI RENDAH

Nama :
Ruangan :
Hari / Tanggal :

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Klien mengatakan tidak mampu apa-apa, klien malu terhadap dirinya sendiri,
klien tampak menyendiri, klien tidak mau duduk berdekatan, klien tampak
menunduk.

2. Diagnosa Keperawatan
Harga diri rendah

3. Tujuan Khusus
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya
b. Klien dapat mengidentifikasi aspek positif dan kemampuan yang dimiliki
c. Klien dapat menilai kemampuan yang dimiliki untuk dilaksanakan
d. Klien dapat merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang
dimiliki
e. Klien dapat melakukan kegiatan sesuai rencana yang dibuat
f. Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada

4. Tindakan Keperawatan
a. Bina hubungan saling percaya
b. Identifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
c. Bantu klien menilai kemampuan klien yang masih dapat digunakan
d. Bantu klien memilih kegiatan yang akan dilatih sesuai dengan kemampuan
e. Latih klien sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
f. Berikan pujian yang wajar terhadap keberhasilan klien
g. Anjurkan klien untuk memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian

STRATEGI KOMUNIKASI PELAKSANAAN TINDAKAN

I. Orientasi
1. Salam Terapeutik
Selamat pagi Ibu? Perkenalkan nama saya Karima Yulidar Pratiwi, saya senang
dipanggil Karima. Nama Ibu siapa? Senang dipanggil apa? Bu, saya mahasiswi
dari STIKes IMC Bintaro. Saya akan merawat Ibu selama 1 minggu kedepan,
dari Jam 08.00-14.00 WIB.
2. Evaluasi/ validasi?
Bagaimana perasaan Ibu saat ini? Bagaimana tidurnya semalam?
3. Kontrak
a. Topik
Ibu, hari ini kita akan berbincang-bincang mengenai keadaan Ibu selama
dirawat disini.
b. Waktu
Ibu, mau berbincang-bincang berapa lama? Bagaimana kalau 15 menit saja?
c. Tempat
Menurut Ibu, tempatnya mau dimana? Bagaimana kalau di kursi ruang
kegiatan?
d. Tujuan
Ibu, tujuan kita berbincang-bincang agar kita saling mengenal
II. Kerja (Langkah-langkah Tindakan Keperawatan)
Bu, apa yang membuat Ibu berada disini? Ada kejadian apa dirumah? Dari tadi saya
perhatikan Ibu sibuk sendiri? Memang apa yang sedang Ibu pikirkan? Ibu, coba
sebutkan apa saja kegiatan yang disukai? “saya catat ya Bu” Wahh ternyata Ibu
masih banyak memiliki kegiatan dari sekian banyak kegiatan. Apa yang paling Ibu
sukai? Bagus sekali Bu. Berarti Ibu sangat senang menggambar. Apa saja Bu alat
untuk menggambar? Hebat Ibu. Bagaimana kalau kegiatan ini kita masukkan ke
dalam jadwal kegiatan harian. Kalau M berarti Ibu melakukannya sendiri dan kalau
B berarti Ibu melakukannya dengan bantuan orang lain.

III. Fase Terminasi


1. Evaluasi
a. Evaluasi subjektif
Bagaimana Ibu perasaannya setelah melakukan kegiatan menggambar?
b. Evaluasi objektif
Coba Ibu sebutkan alat apa saja yang digunakan untuk menggambar?
2. Rencana Tindak Lanjut
Bagus sekali Ibu. Saya harap Ibu melakukan kegiatan ini sesuai dengan kegiatan
yang telah dibuat
3. Kontrak yang akan datang
Bu saya rasa perbincangan kita cukup untuk hari ini. Besok saya akan datang
lagi ya Bu kita berbincang-bincang
a. Topik
Besok kita kan berlatih kemampuan Ibu yang lain
b. Waktu
Ibu besok mau jam berapa? Dan berapa lama?
c. Tempat
Menurut Ibu tempatnya dimana? Bagaimana kalau di ruang kegiatan?
Baiklah Bu, besok kita akan berbincang-bincang lagi ya Bu. Selamat
istirahat

Anda mungkin juga menyukai