LP & SP HDR Kel. 5
LP & SP HDR Kel. 5
Disusun Oleh
Kelompok 5
- Amanda Rhesy
- Eri Nurjanah
- Karima Yulidar Pratiwi
- Putri Amanda Sari
- Safira Anzalna Putri
S1 KEPERAWATAN
2018/2019
LAPORAN PENDAHULUAN
HARGA DIRI RENDAH
B. Faktor Presipitasi
Terjadinya gangguan konsep harga diri rendah antara lain karena trauma
seperti penganiayaan dan kejadian yang mengancam kehidupan, ketegangan
peran ini terkait dengan peran atau posisi yang diharapkan diman individu
mengalaminya sebagai frustas atau kegagalan.Gangguan harga diri rendah terjadi
secara situasional diman individu mengalami trauma yang tiba-tiba, misalnya
operasi kecelakaan, dicerai suami, putus sekolah, PHK, perasaan malu karena
sesuatu terjadi pada klien yang dirawat misalnya privasi yang kurang perhatian
dan petugas yang kurang menghargai kronik dimana perasaan negative terhadap
diri telah berlangsung lama yaitu sebelum sakit/ dirawat klien mempunyai cara
berfikir yang negatif.
C. Rentang Respon
Adaftif Maladaptif
D. Mekanisme Koping
Isolasi Sosial
DS :
DO :
Keliat, Budi A. 2005. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa Edisi 2. Jakarta : EGC
Purwaningsih, Wahu. Karlina, Ina. 2009. Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta : Nuha
Medika Press
Annakeliat, Budi. dkk. 2001. Manajemen Keperawatan Psikososial dan Kader Kesehatan
Jiwa (CMHN) Jakarta : EGC
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN SEHARI-HARI
HARGA DIRI RENDAH
Nama :
Ruangan :
Hari / Tanggal :
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Klien mengatakan tidak mampu apa-apa, klien malu terhadap dirinya sendiri,
klien tampak menyendiri, klien tidak mau duduk berdekatan, klien tampak
menunduk.
2. Diagnosa Keperawatan
Harga diri rendah
3. Tujuan Khusus
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya
b. Klien dapat mengidentifikasi aspek positif dan kemampuan yang dimiliki
c. Klien dapat menilai kemampuan yang dimiliki untuk dilaksanakan
d. Klien dapat merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang
dimiliki
e. Klien dapat melakukan kegiatan sesuai rencana yang dibuat
f. Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada
4. Tindakan Keperawatan
a. Bina hubungan saling percaya
b. Identifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
c. Bantu klien menilai kemampuan klien yang masih dapat digunakan
d. Bantu klien memilih kegiatan yang akan dilatih sesuai dengan kemampuan
e. Latih klien sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
f. Berikan pujian yang wajar terhadap keberhasilan klien
g. Anjurkan klien untuk memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian
I. Orientasi
1. Salam Terapeutik
Selamat pagi Ibu? Perkenalkan nama saya Karima Yulidar Pratiwi, saya senang
dipanggil Karima. Nama Ibu siapa? Senang dipanggil apa? Bu, saya mahasiswi
dari STIKes IMC Bintaro. Saya akan merawat Ibu selama 1 minggu kedepan,
dari Jam 08.00-14.00 WIB.
2. Evaluasi/ validasi?
Bagaimana perasaan Ibu saat ini? Bagaimana tidurnya semalam?
3. Kontrak
a. Topik
Ibu, hari ini kita akan berbincang-bincang mengenai keadaan Ibu selama
dirawat disini.
b. Waktu
Ibu, mau berbincang-bincang berapa lama? Bagaimana kalau 15 menit saja?
c. Tempat
Menurut Ibu, tempatnya mau dimana? Bagaimana kalau di kursi ruang
kegiatan?
d. Tujuan
Ibu, tujuan kita berbincang-bincang agar kita saling mengenal
II. Kerja (Langkah-langkah Tindakan Keperawatan)
Bu, apa yang membuat Ibu berada disini? Ada kejadian apa dirumah? Dari tadi saya
perhatikan Ibu sibuk sendiri? Memang apa yang sedang Ibu pikirkan? Ibu, coba
sebutkan apa saja kegiatan yang disukai? “saya catat ya Bu” Wahh ternyata Ibu
masih banyak memiliki kegiatan dari sekian banyak kegiatan. Apa yang paling Ibu
sukai? Bagus sekali Bu. Berarti Ibu sangat senang menggambar. Apa saja Bu alat
untuk menggambar? Hebat Ibu. Bagaimana kalau kegiatan ini kita masukkan ke
dalam jadwal kegiatan harian. Kalau M berarti Ibu melakukannya sendiri dan kalau
B berarti Ibu melakukannya dengan bantuan orang lain.