Anda di halaman 1dari 14

LABORATORIUM TEKNIK PERAWATAN

SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2019/2020

MODUL : Pipeline and Pigging

PEMBIMBING : Ahmad Fauzan, S.Pd., MT.

Praktikum : 14 November 2019


Penyerahan Laporan : 21 November 2019

Oleh :

Kelompok VIII

Syntia Juliana NIM 171411093

Tresna Kemala Dewi NIM 171411094

Vina Melinda NIM 171411095

Zakiyah Wafdah NIM 171411096

3C – TK

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA

JURUSAN TEKNIK KIMIA

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Proses pengolahan yang melibatkan fluida dalam industri kimia banyak melibatkan
sistem perpipaan. Dalam industri perminyakan, pipa yang disalurkan berjarak panjang,
bahkan sampai ratusan meter. Berbagai jenis pipa dengan berbagai ukuran dipakai untuk
menyalurkan minyak mentah dan hasil olahannya dari satu lokasi ke lokasi lainnya.
Pada saat sistem perpipaan bertugas menyalurkan fluida proses, maka keandalan
dari sistem pengaliran fluida ini harus terjamin. Hambatan ataupun kemacetan yang terjadi
dalam pipa penyalur harus dihindari, agar fluida dapat mengalir dengan lancar. Untuk
mencapai tujuan ini, maka pembersihan bagian dalam pipa harus secara rutin dilakukan.
Pada saat para operator sistem perpipaan menemui masalah pengotoran bagian
dalam pipa, terpikirlah untuk meniru cara orang membersihkan kotoran, yaitu dengan
mengelap atau menggosok kotoran tersebut memakai benda padat. Benda padat yang
dimasukkan ke dalam pipa untuk tujuan pembersihan di kemudian hari terkenal dengan
nama pig. Agar pengertian alat pembersih ini secara ilmiah tidak ditafsirkan dengan
pengertian lain, maka istilah “pig” tidak diterjemahkan dan diadopsi apa adanya baik ejaan
maupun lafalnya. Selanjutnya dari kata benda pig timbullah turunan kata pigging untuk
menyatakan tindakan yang dilakukan dengan benda bernama pig.

1.2 Tujuan
1. Mahasiswa mampu melakukan pembersihan pipa dengan menggunakan metode pipeline
pigging.
2. Mahasiswa mampu melakukan perawatan dan perbaikan ringan.
3. Mahasiswa mengetahui kondisi/kinerja dari pipa.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Permasalahan Dalam Pipa

Menurut Tiratsoo (1992), dalam pengaliran fluida ini seringkali ditemui masalah
diantaranya:

1) Pengendapan padatan dalam aliran fluida cairan atau gas, sehingga bagian dalam
pipa menjadi semakin sempit dan aliran terhambat. Padatan dalam dinding pipa yang
mengalirkan fluida bisa disebut debris.
2) Pembekuan cairan dan membentuk padatan lunak dan liat. Hal ini biasa terjadi dalam
pengaliran minyak bumi, dan padatan seperti ini disebut wax.
3) Kondensasi komponen aliran gas, membentuk cairan. Cairan yang terbentuk karena
hasil kondensasi dalam pipa biasa disebut slug.
4) Timbulnya gelembung dalam aliran cairan.

2.2 Definisi Pig dan Pigging


Pigging merupakan aktivitas pembersihan internal bagian dalam pipa dan kotoran
yang dianggap bisa menghambat laju aliran fluida dan merusak bagian dalam pipa. Selain
itu dapat juga digunakan untuk mendeteksi ketebalan dan kebocoran pipa.
Penggunaan pig yaitu dengan cara pig dimasukan,didiamkan dan dikembalikan
menggunakan pig launches dan pig receives. Pig dapat digerakan dengan beberapa cara
seperti menggunakan udara tekan, CO2, N2, H2O dan lain-lain.

Gambar 2.2 Pig pada saat bekerja

Menurut Cordel dan Panzant (1990) serta Tiratsoo (1992) jika dirangkum kegunaan
pig yang utama adalah :
1) Memisahkan produk berbeda yang harus mengalir dalam pipa yang sama.
2) Membersihkan endapan dan lumpur yang menempel di dinding pipa.
3) Mengkalibrasi alat ukur kecepatan fluida.
4) Memoleskan inhibitor korosi ke sepanjang sisi dalam jalur pipa.
5) Menghilangkan jebakan cairan dalam aliran gas, atau menghilangkan jebakan gas
dalam aliran cairan.
6) Inspeksi bagian dalam pipa.

2.3 Jenis-jenis Pig

Jenis-jenis pig berdasarkan bentuk dasarnya yaitu :

1) Foam pig atau polly pig


Terbuat dari foam atau polyurethane berbentuk silindris
dengan bagian depannya dibuat seperti peluru. Berfungsi untuk
mengeringkan bagian dalam permukaan sistem perpipaan.
2) Bi-directional pig, disingkat menjadi bi-di pi
Terbuat dari polyuerthane dan berbentuk lempeng bulat yang
dirangkai dalam sebuah poros. Diantara dua lempengan polyuerthane
dipasang sebuah bahan alumunium yang ukuran diameternya sama. Berfungsi untuk
membersihkan kotoran dalam pipa dan mendeteksi bentuk hambatan dalam permukaan
pipa.
3) Brush pig
Dilengkapi dengan dua jenis lempengan dari bahan polyurethane dengan bentuk
cup dan beberapa sikat kawat yang
dipasang pada pelat baja bagian tengah. Berfungsi untuk
membersihkan kotoran-kotoran ataupun kerak yang menempel di dalam
pipa.
4) Sphere pig (sphere)
Terbuat dari bahan polyurethane dengan bentuk bulat seperti bola yang berfungsi
untuk membersihkan kotoran-kotoran, air atau
kondensat di dalam pipa.
Gambar 2.3 Jenis-jenis Pig Sesuai dengan Bentuknya (a) Sphere Pig, (b) Bi-
Directional Pig, (c) Foam Pig, (d) Brush Pig
BAB III
METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan

Gambar 3.1 Peralatan Pipeline Pigging


• Pipa alir
• Pigging
• Kompressor

3.2 Prosedur Kerja

Mulai

Membuka valve trotline

Membuka valve kicker line


Membuka gate pigging line,
perhatikan arah bukaannya

Masukkan pig, tutup

Atur bukaan kompressor

Lakukan running dengan


menutup torteline

Lakukan pencatatan waktu


dan panjang lintasan

Lakukan percobaan pada jenis


pig yang berbeda

Selesai

3.3 Keselamatan Kerja


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Pengamatan


4.1.1. Foam Pig
Bukaan Udara Tekan : Pada Bukaan valve 420ᵒ
Berat pig sebelum digunakan :13,848 gr
Berat pig sesudah digunakan :13,7735 gr
Jarak Pipa (m) Waktu (s) Kecepatan (m/s)
10,32 5,37 1,92
10,32 7,12 1,45
10,32 6,28 1,64
Rata-rata 1,67

4.1.2. Sphere Pig


Bukaan Udara Tekan : Pada Bukaan valve 360ᵒ
Berat pig sebelum digunakan : 17,4783 gr
Berat pig sesudah digunakan : 17,4194 gr
Jarak Pipa Waktu (s) Kecepatan (m/s)
10,32 4,97 2,07
10,32 7,33 1,41
10,32 6,54 1,57
Rata-rata 1,68

4.2 Pembahasan
Syntia Juliana (171411093)

Tresna Kemala Dewi (171411094)


Pipeline pigging di industri biasa digunakan untuk cleaning (pembersihan) dan
inspection (pemeriksaan) atau untuk tujuan maintenance sistem perpipaan. Proses pigging
dilakukan dengan cara menempatkan pig pada launcher lalu memberi tekanan dengan udara
tekan sehingga pig meluncur dan ditangkap oleh receiver. Pada praktikum ini digunakan dua
jenis pig, yakni pig peluru dan pig bola. Pada peralatan pipeline pigging, alat pembaca
tekanan pada launcher tidak bekerja sehingga tekanan operasi ketika running tidak dapat
diketahui dan diatur dengan sudut bukaan valve udara tekan. Udara tekan yang digunakan
berupa gas nitrogen yang berfungsi untuk mengusir gas oksigen yang reaktif dalam sistem
perpipaan, sehingga potensi ledakan dapat dicegah.
Pada praktikum ini dilakukan penentuan laju alir udara tekan minimum hingga pig
meluncur sampai ke receiver, penentuan kecepatan pigging dengan menggunakan pig peluru
dan pig bola, serta mengamati perubahan massa pada pig. Berdasarkan hasil praktikum
didapat laju alir udara tekan minimum untuk pig peluru yaitu pada bukaan valve kompresor
420°, sedangkan untuk pig bola pada bukaan valve kompresor 360°.
Selanjutnya pada pengamatan kecepatan pigging didapat kecepatan pigging terbaik
untuk pig peluru yaitu 1,92 m/s, sedangkan pig bola yaitu 2,07 m/s. Kecepatan rata-rata
untuk pig peluru yaitu 1,67 m/s, sedangkan pig bola yaitu 1,68 m/s. Hal ini menunjukkan
bahwa pig bola memiliki kecepatan yang lebih besar dibandingkan dengan pig peluru yang
disebabkan oleh bentuk dan dimensinya. Bentuk dan dimensi pig bola mendukung
perpindahan ketika diberi gaya oleh udara tekan. Sedangkan pig peluru, bentuknya
memenuhi ruang pada pipa sehingga ketika dialirkan udara tekan mengakibatkan perbedaan
tekanan antara ujung bagian depan dan belakangnya sehingga kecepatan dari pig menurun.
Pada pengukuran massa sebelum dan setelah percobaan mengalami penurunan
pada setiap pig yaitu 0,0745 gram pada pig peluru dan 0,0589 gram pada pig bola. Hal ini
disebabkan oleh adanya friksi antara pig dengan kotoran pada pipa sehingga pig yang
digunakan terdegradasi dan massanya berkurang.

Vina Melinda (171411095)

Pada praktikum Teknik Perawatan dilakukan percobaan pipeline pigging yang


bertujuan untuk membersihkan bagian dalam pipa dengan metoda tersebut, mampu
melakukan perawatan dan perbaikan ringan, dan dapat mengetahui kondisi/kinerja dari pipa.
Dalam metode pembersihan dengan pipeline pigging di percobaan, digunakan foam pig dan
sphere yang dapat membersihkan bagian dalam pipa dari kotoran yang dapat menghambat
laju fluida dalam pipa.
Cara kerja alat ini adalah dengan meletakkan pigging dalam pipa kemudian
diberikan udara tekan dengan menggunakan kompressor sehingga pigging dapat bergerak
dan membersihkan pipa bagian dalam.Pigging dapat bergerak apabila udara tekan yang
diberikan pada bagian belakang pigging lebih besar daripada bagian depan pigging dan gaya
gesek antara pingging dengan permukaan dalam pipa. Pada pipa lurus, tekanan udara yang
relatif kecil akan membuat pigging bergerak tetapi pada saat ada belokan pipa/elbow
membutuhkan udara tekan lebih besar agar sphere pig dan foam pig dapat bergerak disemua
kondisi.
Pada praktikum ini didapat tekanan udara yang dibutuhkan sehingga pigging bisa
bergerak pada setiap kondisi pada foam pig membutuhkan tekanan pada bukaan tekanan
udara 420ᵒ dan pada sphere pig membutuhkan tekanan pada bukaan tekanan udara 420ᵒ.
Setelah itu dilakukan percobaan menghitung waktu yang digutuhkan pigging untuk melewati
pipa lurus. Dari percobaan didapat kecepatan terbaik pada foam pig yaitu 1,92 m/s dan pada
sphere pig yaitu 2,07 m/s. dan karena praktikan melakukan 3 run, kecepatan rata rata pada
foam pig yaitu 1,67 m/s dan kecepatan rata- rata sphere pig yaitu 1,68 m/s. dari kedua pig
yang digunakan dilihat dari hasil praktikum kecepatan sphere pig lebih besar dibandingkan
dengan foam pig hal ini dikarenakan bentuk yang dimiliki oleh sphere pig mendukung pada
saat diberikan udaara tekan dan tidak ada ruang atau rongga didalam pig yang
mengakibatkan udara tekan bisa masuk pig.dan terjadi penurunan massa pada sphere pig
yaitu 0,0745 gram dan pada foam pig yaitu 0,0589 gram, hal ini terjadi karena pig
terdegradasi karena adanya friksi dan kotoran.

Zakiyah Wafdah (171411096)


BAB V
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil praktikum yang didapat, dapat disimpulkan bahwa:

 Pipeline Pigging digunakan dalam maintenance sistem perpipaan.


 Semakin besar laju alir udara tekan semakin besar kecepatan pig.
 Laju alir udara tekan minimum untuk pig peluru yaitu pada bukaan valve kompresor 420°,
sedangkan untuk pig bola pada bukaan valve kompresor 360°.
 Kecepatan pigging terbaik untuk pig peluru yaitu 1,92 m/s, sedangkan pig bola yaitu 2,07 m/s
yang dipengaruhi oleh bentuk dan dimensi pig.
 Pengurangan massa pada pig dikarenakan adanya friksi sistem perpipaan yang menyebabkan
degradasi pada pig.
DAFTAR PUSTAKA

Cordell, Jim & Vanzant, Hershel (1990). All About Pigging. Steam System LT., New York

Tiratsoo, JRH (1992). Pipeline Pigging Technology. Gulf Professional Publishing,


Houston-Texas, 2nd ed.
LAMPIRAN

A. Perhitungan Kecepatan Pigging


1. Peluru 2. Bola
Udara Tekan 420 Udara Tekan 360
𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 10,32 𝑚 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 10,32 𝑚
1) = = 1,92 𝑚/𝑠 1) = = 2,07 𝑚/𝑠
𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 5,37 𝑠 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 4,97 𝑠
𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 10,32 𝑚 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 10,32 𝑚
2) = = 1,45 𝑚/𝑠 2) = = 1,41 𝑚/𝑠
𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 7,12 𝑠 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 7,33 𝑠
𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 10,32 𝑚 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 10,32 𝑚
3) = = 1,64 𝑚/𝑠 3) = = 1,57 𝑚/𝑠
𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 6,28 𝑠 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 6,54 𝑠

Rata-rata = 1,67 m/s Rata-rata = 1,68 m/s

B. Dokumentasi

Pig Receiver Rangkaian Peralatan Pipeline


Pigging

Posisi akhir pig peluru pada Posisi akhir pig peluru


bukaan valve kompresor Posisi akhir pig peluru pada
pada bukaan valve
240° bukaan valve kompresor 420°
kompresor 360°
Posisi akhir pig bola pada Posisi akhir pig bola pada
Posisi akhir pig bola pada
bukaan valve kompresor bukaan valve kompresor
bukaan valve kompresor 360°
240° 300°

Anda mungkin juga menyukai