Anda di halaman 1dari 3

Nama : Vicky Supit

NIM : 15011101093

Manajemen Holistik Gejala Skizofrenia Menggunakan Terapi Farmakologi dan Non-


farmakologi

Pendahuluan

Skizofrenia adalah kelainan pada otak yang mempengaruhi cara seseorang bertingkah, berpikir
dan mempersepsikan dunia/lingkungan sekitarnya. Skizofrenia adalah gangguan kronis yang
dapat diterapi secara efektif dengan perawatan dan penanganan yang sesuai, sebagai tambahan
pengobatan antipsikotik. Dengan pengobatan dan terapi non-farmakologi, banyak pasien-
pasien skizofrenia dapat hidup secara mandiri dan memiliki kehidupan yang memuaskan.

Penyebab Skizofrenia yang Mungkin Terjadi

Beberapa studi menunjukkan skizofrenia dapat diturunkan (10% anak memiliki kemungkinan
terkena skizofrenia, apabila salah satu orangtuanya mengidap skizofrenia); kejadian yang
membuat stres dapat mencetus kejadian skizofrenia; alkohol dan penyalahgunaan obat,
sebagian penggunaan kanabis, amfetamin, dapat menginisiasi kejadian psikosis pada orang
yang rentan terkena skizofrenia

Intervensi Farmakologis terhadap Skizofrenia

Terapi awal skizofrenia sering meliputi berbagai jenis pengobatan antipsikotik. Target
pengobatan antipsikotik secara umum untuk mengobati gejala skizofrenia tetapi tidak
mengobati penyebab dari skizofrenia, seperti stres dan penyalahgunaan obat.

Dosis clozapine harian rata-rata 523 dan 600 mg/hari efektif sebagai pengobatan gejala
positif dan negatif pasien skizofrenia. Selain itu, ditemukan bahwa clozapine dan risperidone
sama-sama menurunkan gejala positif, sedangkan untuk mengobati gejala negatif, clozapine
jauh lebih efektif dibanding risperidone.

Obat antipsikotik membantu mengobati kelainan tingkah laku hari demi hari
kehidupan. Antispsikotik juga digunakan untuk mengobati kelainan fungsi kognitif, yang
berperan pada peningkatan kemampuan menjalin hubungan dan berkontribusi pada pencapaian
edukasi dan kerja.
Nama : Vicky Supit
NIM : 15011101093

Intervensi Pelengkap dan Diet

Berdasarkan beberapa studi, didapatkan bahwa individu pengidap skizofrenia (terutama pasien
laki-laki) cenderung memiliki pilihan diet yang buruk. Pemberian suplemen vitamin D dapat
memperbaiki gejala negatif pada pasien skizofrenia. Pemberian suplemen asam folat dapat
memperbaiki gejala positif dan negatif dari skizofrenia. Vitamin C, E, dan B (termasuk B12
dan B6), juga efektif dalam memperbaiki gejala-gejala skizofrenia.

Cognitive Behavior Therapy

Cognitive Behavior Therapy (CBT) adalah teknik terapeutik yang membantu memperbaiki cara
berpikir yang tidak diinginkan, perasaan dan kelakuan pasien gangguan jiwa. CBT melibatkan
strategi praktik self-help, yang dapat memperbaiki gejala positif dan negatif dari skizofrenia.
CBT mengkombinasikan dua jenis terapi, yaitu: terapi kognitif dan terapi kelakuan. Kombinasi
dua teknik terapi ini memungkinkan pasien memiliki pola pikir dan kelakuan yang sehat.

Banyak gejala-gejala skizofrenia yang resisten terhadap pengobatan farmakologis dan


didapatkan bahwa CBT sebagai terapi tambahan dari pengobatan antipsikotik lebih efektif
daripada pengobatan farmakologis sendiri.

Terapi Yoga

Kombinasi terapi farmakologis dengan terapi yoga juga dapat mengendalikan gejala-gejala
skizofrenia. Terapi yoga membantu menurunkan berat badan yang meningkat akibat
pengobatan farmakologis. Intervensi farmakologis dapat mengakibatkan disfungsi endokrin
dan menstruasi yang dapat diterapi secara baik oleh terapi yoga. Terapi yoga dapat menurunkan
gejala psikotik dan depresi, meningkatkan fungsi kognisi dan meningkatkan kualitas hidup
pasien skizofrenia.

Pembahasan

Berdasarkan penelitian ini, gejala-gejala skizofrenia yang beragam (contoh: gejala psikiatrik,
tunawisma, pengangguran, masalah finansial, masalah pendidikan, hubungan yang buruk, dll.)
Nama : Vicky Supit
NIM : 15011101093

dapat diterapi secara adekuat menggunakan metode terapi yang berbeda-beda (contoh:
antipsikotik, CBT, yoga, dll.).

Penanganan secara holistik terhadap pasien skizofrenia , sebagai tambahan pengobatan


farmakologis konvensional penting dalam hal membantu pasien memperoleh pengelolaan
finansial yang baik, kehidupan yang mandiri, kepercayaan publik, relasi, pertemanan, dan
hiburan, serta menangani masalah penyalahgunaan obat-obatan dan alkohol, kekerasan, dan
masalah kesehatan lainnya.

Tanggapan:

Dibutuhkan manajemen terapi yang holistik pada pasien skizofrenia baik dengan obat-obatan
(farmakologis) maupun dengan terapi nonfarmakologis. Pada penelitian selanjutnya
disarankan untuk menginvestigasi efektivitas kombinasi terapi pasien skizofrenia
dibandingkan dengan efektivitas terapi farmakologis saja.

Anda mungkin juga menyukai