Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN

PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL USIA TODDLER (18 Bulan – 3 tahun)


KEMANDIRIAN VS RAGU-RAGU/MALU

Nama : Insani Adila Nurton


NIM : 1811437126
Tanggal : 5 November 2019

1. Pengertian
Perkembangan psikososial pada usia kanak – kanak usia 18 bulan – 3 tahun adalah
proses perkembangan kemampuan anak untuk mengembangkan kemandirian dengan
cara memberi kebebasan dan membiarkan anak untuk mempelajari dunianya. Bila anak
tidak difasilitasi untuk kebutuhannya, seperti selalu dilindungi atau dikendalikan, maka
anak akan merasa ragu – ragu, takut, tidak berani, dan malu untuk melakukan
aktivitasnya sehingga anak akan bergantung pada orang lain. Oleh karena itu orang tua
dan pengasuh penting untuk memahami dan memiliki kemampuan dalam menstimulasi
anak untuk mencapai tugas perkembangannya yaitu kemandirian.

2. Penyebab
Perkembangan psikososial pada usia toddler usia 18 bulan – 3 tahun, adalah proses
perkembangan kemampuan anak untuk mengembangkan kemandirian dengan cara
memberi kebebasan dan membiarkan anak untuk mempelajari dunianya.
Bila anak tidak difasilitasi untuk kebutuhannya, seperti terlalu dilindungi atau
dikendalikan, maka anak - anak akan merasa ragu-ragu, takut, tidak berani dan malu
untuk melakukan aktifitasnya sehingga anak akan bergantung pada orang lain. Sebab
itu penting bagi orangtua atau pengasuh untuk memahami dan memiliki kemampuan
dan pengetahuan dalam menstimulasi anak untuk mencapai tugas perkembangannya
yaitu kemandirian.
3. Pohon Masalah

kemandirian

Simulasi tumbang (18


bulan – 3 tahun) optimal

4. Askep
a. Pengkajian
1) BergaulPengetahuan
dan mandiri keluarga
: yang
efektif
 Mengenal dan mengakui namanya
 Sering menggunakan kata “jangan/tidak/nggak”
 Banyak bertanya tentang hal/benda yang asing baginya (api, air, ketinggian,
warna dan bentuk benda)
 Mulai melakukan kegiatan sendiri dan tidak mau diperintah misalnya minum
sendiri, makan sendiri, berpakaian sendiri.
 Bertindak semaunya sendiri dan tidak mau diperintah
 Mulai bergaul dengan orang lain tanpa diperintah
 Mulai bermain dan berkomunikasi dengan anak lain diluar keluarganya.
 Hanya sebentar mau berpisah dengan orangtua.
 Menunjukkan rasa suka dan tidak suka.
 Mengikuti kegiatan keagamaan yang dilakukan keluarga
 Mampu menyatakan akan buar air besar dan buang air kecil
2) Motorik kasar
Berdiri dengan satu kaki tanpa berpegangan selama paling sedikit 2 hitungan
3) Motorik halus
Mampu membuat garis lurus
4) Berbicara, berbahasa dan kecerdasan
Mampu menyatakan keinginan paling sedikit dengan 2 kata.
b. Analisa Data
1) Data Subjektif :
 Klien mengenal dan mengakui namanya
 Klien sering mengatakan : “jangan/tidak/nggak”
 Klien banyak bertanya tentang hal/benda yang asing baginya (api, air,
ketinggian, warna dan bentuk benda)
 Klien mampu menyatakan akan buang air besar dan buang air kecil
2) Data Objektif :
 Klien mulai melakukan kegiatan sendiri dan tidak mau diperintah
misalnya minum sendiri, makan sendiri, berpakaian sendiri.
 Klien mulai bergaul dengan orang lain tanpa diperintah
 Klien mulai bermain dan berkomunikasi dengan anak lain diluar keluarganya.
 Klien mau berpisah dengan orangtua hanya sebentar
 Klien menunjukkan rasa suka dan tidak suka.
 Klien mengikuti kegiatan keagamaan yang dilakukan keluarga
 Klien suka membantah dan tidak menurut perintah

c. Masalah Keperawatan
Potensial mengembangkan kemandirian

d. Intervensi Keperawatan
a. Tujuan :
Untuk anak
1) Mengembangkan rasa kemandirian dalam melakukan kegiatan sehari – hari
2) Bekerjasama dan memperlihatkan kelebihan diri diantara orang lain.

Tindakan keperawatan bagi usia toddler


Tugas Perkembangan Tindakan keperawatan
Perkembangan yang a. Latih anak-anak melakukan kegiatan secara mandiri.
normal kemandirian b. Puji keberhasilan yang dicapai anak
c. Tidak menggunakan kata yang memerintah tetapi
memberikan alternatif untuk memilih.
d. Hindari suasana yang membuatnya bersikap negatif
(memisahkan dengan orangtuanya, mengambil
mainannya, memerintah untuk melakukan sesuatu)
e. Tidak menakut-nakuti dengan kata-kata maupun
perbuatan.
f. Berikanan mainan sesuai usianya (boneka, mobil-
mobilan, balon, bola, kertas gambar dan pensil warna )
g. Saat anak mengamuk (temper tantrum) pastikan ia
aman dari bahaya cedera kemudian tinggalkan, awasi
dari jauh.
h. Beritahu tindakan-tindakan yang boleh dan tidak boleh
dilakukan, yang baik dan yang buruk dengan kalimat
positif.
Contoh :
 Mau tidak permen Nonik diambil orang? Kalau
begitu Nonik juga tidak boleh mengambil permen
Tono.
 Supaya cantik bila akan pergi Nonik harus
memakai baju yang rapi.
i. Libatkan anak dalam kegiaatan-kegiatan keagamaan

b. Tujuan
Untuk keluarga
1) Menjelaskan perilaku yang menggambarkan perkembangan
psikososial
2) Menjelaskan cara menstimulasi perkembangan anaknya (kemandirian)
3) Mendemonstrasikan dan melatih cara memfasilitasi perkembangan
kemandirian anak
4) Merencanakan tindakan untuk menstimulasi perkembangan
kemandirian anaknya.

Tindakan keperawatan untuk keluarga


Tugas Perkembangan Tindakan Keperawatan
Perkembangan yang Informasikan pada keluarga cara yang dapat dilakukan
normal : untuk :
Kemandirian a) Memfasilitasi perkembangan psikososial anaknya.
 Berikan aktivitas bermain yang menggali rasa
ingin tahu anak seperti bermain tanah, pasir,
lilin, membuat mainan kertas, mencampur
warna, menggunakana cat air, melihat
barang/binatang/tanaman/orang yang menarik
perhatiannya dengan tetap menjaga
keamanannya.
 Berikan kebebasan pada anak untuk melakukan
sesuatu yang diinginkan tetapi tetap memberi
batasan. Misalnya membolehkan anak memanjat
dengan syarat ada yang
mendampingi/mengawasi atau mengajarkan cara
agar tidak jatuh
b) Menstimulasi /latihan perkembangannya :
 Melatih anak melompat ke depan dengan kedua
kaki diangkat bersamaan.
 Mengajak anak bermain menumpuk dan
menyusun balok /kubus/ kotak menjadi
“menara”, “jembatan” dan lain-lain.
 Melatih anak memilih dan mengelompokkan
benda menurut jenisnya. (kancing, kelereng,
uang logam dan lain-lain)
 Melatih anak menghitung jumlah benda
 Melatih anak mencocokan gambar dengan benda
sesungguhnya, bicaralah tentang sifatnya, bentuk
, warna dan sebagainya
 Melatih anak menyebut namanya
 Melatih anak menyebut nama benda dan
mengenal sifatnya
 Melatih mencuci tangan/kaki dan
mengeringkannya sendiri.
 Memberi kesempatan kepada anak, untuk
memilih baju yang akan dipakai

Anda mungkin juga menyukai