Disusun Oleh :
Daftar Isi :
A. Tujuan
Menentukan reaksi eksoterm dan endoterm.
Menentukan perubahan entalpi pada reaksi antara larutan NaOH dan
larutan HCI yang menghasilkan 1 mol air.
B. Dasar Teori
Termodinamika merupakan ilmu opersional, yang berhubungan
dengan sifat-sifat makroskopik yang pada dasany dapat diukur. Tujuan ilmu
ini adalah memprediksi jenis-jenis proses kimia dan fisika yang mungkin
dan dalam kondisi yang bagaimana, serta menghitung secara kuantitatif
sifat-sifat keadaan kesetimbangan yang timbul pada saat suatu proses
berlangsung. Panas dan usaha, merupakan bentuk perpindahan energi
kedalam(diserap) atau keluar(dilepas) dari sistem, mereka dapat
dibayangkan sebagai energi dalam keadaan singgah. Jika perubahan energi
disebabkan oleh kontak mekanik sistem dengan lingkungannya, maka kerja
dilakukan, jika perubahan itu disebabkan oleh kontak kalor, maka kalor
dipindahkan. Dalam banyak proses kalor dan usaha keduanya dapat masuk
ataupun keluar dari sistem, dan perpindahan energi dalam sistem adalah
jumlah dari kedua kontribusi itu. Pernyataan ini disebut hukum pertama
termodinamika. Suatu sistem tidak dapat dibayangkan mengandung kerja
atau kalor, sebab kerja dan kalor keduanya mengacu bukan pada keadaan
sistem, tetapi pada proses yang merubah satu keadaan kekeadaan lainnya
(Oxtoby, 2001 : 197).
Hukum kekekalan energi yang menyatakan bahwa energi itu kekal artinya
energi awal sama denagn energi akhir. dimana energi tidak dapat diciptakan
atau dimusnahkan. Enegi hanya dapat diubah dari satu bentuk kebentuk
yang lain. Hukum kekekalan energi ini akan mengawasi apa yang terjadi
dengan energi pada saat terjadi proses kimia dan fisik. Atom, molekul,
maupun ion adalah benda-benda seperti juga beban lonceng atau magnet.
Oleh karena itu, benda-benda tersebut juga mempunyai bentuk energi yang
sama, yaitu energi kinetic dan energi potensial. Salah satu bentuk energi
yang lazim dijumpai adalah energi kalor. Apabila sesuatu yang panas kita
tempatkan disebelah benda yang dingin, kalor akan mengalir dari benda
yang panas kebenda yang dingin. Kalor merupakan energi kinetic, energi
kinetic dari suatu atom dan molekul. Hampir semua reaksi kimia selalu ada
energi yang diambil dan dikeluarkan (Brady, 2008 : 267).
Kalor reaksi adalah kuantitas kalor yang dipertukarkan antara sistem dengan
lingkungannya, jika reaksi kimia berlangsung dalam sistem pada suhu
konstan. Jika suatu reaksi terjadi dalam sistem terisolasi, artinya tidak
terjadi pertukaran materi atau energi dengan sekelilingnya, maka reaksi itu
menghasilkan perubahan energi termal sistem. Kalor reaksi ditentukan
melalui percobaan dalam suatu calorimeter, yaitu peranti untuk mengukur
kuantitas kalor. Kita campurkan reaktan kedalam cangkir stirofom dan
mengukur perubahan suhu. Stirofom adalah insulator kalor yang
baiksehingga sangat sedikit terjadi transfer kalor antara cangkir dan udara
sekeliling. Namun secara fisik calorimeter tidak dikembalikan ke kondisi
awalnya. Kita hanya mengambil kalor reaksi sebagai negatif dari kuantitas
kalor yang menghasilkan perubahan suhu dalam kalorimeter. Artinya, kita
gunakan persamaan q_reaksi= q_kalorim (Petrucci, 2008 : 230).
Panas reaksi merupakan selisih antara kandungan panas hasil dan
kandungan panas reaktan
dH = H(produk ) - H(reaktan)
Huruf latin delta (?) dipakai sebagai simbol perubahan. Para pakar kimia
memakain istilah entalpi untuk kandungan panas suatu zat atau panas suatu
reaksi, maka H dalam persamaaan sebelumnya berarti entalpi. Pernyataan
tersebut menyatakan bahwa perubahan dalam entalpi selama reaksi sama
dengan entalpi produk dikurangi entalpi reaktan. Entalpi dapat bernilai
positif atau negatif. Senyawa-senyawa yang melepaskan panas ketika
dibentuk dari unsure-unsurnya memiliki entalpi negatif dan zat-zat yang
memerlukan panas untuk proses pembentukannya memiliki entalpi positif
(Nathan, 2004:135).
Proses reaksi itu sendiri tidak tampak, artinya dianggap sebagai semacam
kotak hitam. Dalam konsep kotak hitam reaksi, sebagai masukan adalah
sejumlah pereaksi masing-masing dalam keadaaan murni saat dimasukkan
kedalam kotak. Setelah menjalani reaksi, yang rincinya tidak dimasalahkan
dalam termodinamika, kotak memberikan luaran berupa hasil-hasil reaksi
yang masing-masing juga dalam keadaan murni. Perubahan entalpi, yang
sering disebut pula sebagai kalor reaksi, adalah selisih antara entalpi yang
masuk dan yang keluar dari kotak. Bila kalor reaksi positif reaksi disebut
sebagai endoterm, sedangkan bila negatif disebut sebagai eksoterm (Imam,
2006:51).
D. Prosedur Kerja
F. Pembahasan