Anda di halaman 1dari 17

ILMU DASAR KEPERAWATAN II

(PEWARNAAN BAKTERI)

Hansen, M.KL

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR
Tujuan

✓ Memahami dasar kimiawi dan teoritis pewarnaan


bakteri
✓ Mempelajari Teknik pembuatan apusan kering dalam
pewarnaan bakteri
✓ Mempelajari cara pewarnaan sederhana dan
pewarnaan negative
✓ Mempelajari cara pewarnaan diferensial gram
Pendahuluan

✓Mengamati sel mikroba


dalam keadaan aslinya sulit
untuk diamati
✓ Ukuran mikroba yang kecil
✓ Sel mikroba yang
transparan

Secara kimiawi
Pewarna sel bakteri terdiri
dari cincin benzene yang
dilengkapi dengan gugus
kromofor dan ausokrom
Pendahuluan
Pendahuluan
Pewarnaan Negatif
Prinsip Dasar:
▪ Pewarnaan negatif menggunakan zat pewarna asam yang
memiliki kromogen bermuatan negatif.
▪ Permukaan sel cenderung bermuatan negatif, maka zat
pewarna asam tidak melekat atau masuk ke dinding sel,
melainkan membentuk lingkungan latar belakang sel yang
terwarnai.
▪ Sel-sel bakteri sendiri akan terlihat terang pada bidang yang
terwarnai.
▪ Pewarnaan ini tidak membutuhkan fiksasi panas, maka bentuk
dan susunan sel bakteri tidak rusak dan tampak dalam ukuran
alami.
▪ Bentuk bakteri yang sukar diamati, misalnya bentuk spiral,
dapat ditampilkan dengan pewarnaan ini
Pewarnaan Negatif
Bahan: Prosedur:
1. Teteskan nigrosin pada kaca obyek.
• Kultur murni bakteri berumur 24 jam : 2. Teteskan nigrosin pada kaca obyek.
Bacillus substilis, Staphylococcus aureus 3. Ambil sedikit bakteri secara aseptik lalu
• zat pewarna asam : nigrosin suspensikan pada zat warna.
4. Sebarkan suspensi bakteri dengan kaca obyek
bersih setipis mungkin
5. Biarkan apusan mengering di udara terbuka
tanpa pemanasan
6. Amati apusan dengan menggunakan minyak
imersi di bawah mikroskop.
7. Gambar dan beri keterangan mengenai apa
yang tampak di bawah mikroskop
Pewarnaan Gram (Tujuan)

• Mengetahui bakteri dapat dilihat dengan


pewarnaan

• Mengenal bakteri Gram Positif (+) dan Gram


Negatif (-)
Faktor Penentu Keberhasilan Pewarnaan Gram

• Objek glass harus bersih dan bebas lemak


• Umur biakan (optimal): 18-24 jam, kecuali BTA
(M. tuberculosis)
• Kualitas zat warna
• Tebal tipisnya sediaan

Hasil Pewarnaan:
✓ Bakteri Gram (+) → Ungu
✓ Bakteri Gram (-) → Merah
Cara Pembuatan Sediaan
Pewarnaan Gram
PEWARNAAN GRAM

Staphylococcus aureus Vibrio Sp Bacillus subtilis Escherichia coli


Pewarnaan BTA (Bakteri Tahan Asam)

Tujuan
✓Mahasiswa mampu mengetahui teknik pewarnaan bakteri tahan asam
✓ Mahasiswa mampu mengidentifikasi bakteri tahan asam secara mikroskopik

Note: Bahan pewarna yang digunakan


✓ Kinyoun Gabbet → Cold Stain
✓ Ziehl Neelsen → Hot Stain
Pewarnaan BTA (Bakteri Tahan Asam)
Note:
Metode Ziehl Neelsen
✓ Bakteri tahan asam akan berwarna merah
(menyerap karbol fuchsin yang dipanaskan)
✓ Bakteri tidak tahan asam berwarna biru (menyerap
methylene blue)

Metode Kinyoun Gabbet


✓ Tidak perlu dilakukan pemanasan karena terdapat
alkali fuchsin dengan konsentrasi tinggi (tanpa
pemanasan dapat menghilangkan lapisan lilin pada
dinding sel BTA)
Pewarnaan BTA (Bakteri Tahan Asam)
Interpretasi Hasil BTA
(International Union Against Tuberculosis And Lung Disease)

1. Apabila tidak ditemukan BTA / 100 LP, (-)


2. Apabila ditemukan 1-9 BTA / 100 LP, tulis berdasar
jumlah BTA
3. Apabila ditemukan 10-90 BTA / 100 LP, Positif 1 / (+)
4. Apabila ditemukan 1-10 BTA / 1 LP, Positif 2 / (+)(+)
5. Apabila ditemukan >10 BTA / 1 LP, Positif 3 / (+) (+)
(+)
TERIMA KASIH ATAS PERHATIAN ANDA…

Anda mungkin juga menyukai