Anda di halaman 1dari 8

Ekonomi Syariah – Ciri-ciri, Tujuan, Dasar

Hukum dan Bentuk Kerjasamanya


Sponsors Link

Pasti kita tidak asing dengan istilah ekonomi syariah, salah satu cabang ilmu ekonomi yang
bernafaskan islami. Pada dasarnya ekonomi syariah merupakan ilmu pengetahuan syariah yang
membahas seluk-beluk ataupun permasalahan seputar ekonomi yang ada di masyarakat dengan
berlandaskan pada nilai-nilai keislaman. Ekonomi syariah bertolak belakang dengan ekonomi
yang kapitalis, sosialis yang tertuang pada ekonomi konvensional, karena dalam islam ada
beberapa hal dalam sistem ekonomi konvensional yang tidak diperbolehkan, antara lain dalam
islam dilarang riba, islam menentang eksploitasi masyarakat berekonomi rendah oleh pemiliki
modal, islam melarang penumpukan atau penimbunan kekayaan, dan lain sebagainya. Jika
dipandang dari kacamata islam, Kondisi perkonomian suatu ditentukan oleh sistem
perekonomian yang digunakannya. Ekonomi syariah menggunakan sistem bagi hasil berbeda
dengan ekonomi konvensional yang memiliki sistem bunga.

ads

Bagi hasil yang ada di ekonomi syariah ini memiliki beberapa bentuk yaitu bonus uang tahunann
yang didasarkan pada laba atau keuntungan selama satu tahun kerja sebelumnya, dan bisa
berbentuk pembayaran mingguan atau bulanan. Dalam ekonomi syariah, bagi hasil ini dikenal
dengan profit and loss sharing, dimana dapat diartikan sebagai pembagian untung dan rugi yang
terjadi atas kesepakatan yang telah dibicarakan sebelumnya. Dalam pembahasan kali ini akan
kita bahas secara rinci dan lengkap tentang ekonomi syariah. Pertama yang akan kita bahas
adalah prinsip-prinsip yang digunakan oleh ekonomi syariah. (Baca juga : Cabang-cabang ilmu
ekonomi )

Prinsip-prinsip Ekonomi Syariah

Prinsip-prinsip yang dimiliki oleh ekonomi syariah berbeda dengan prinsip-prinsip agama lain,
dalam ekonomi syariah semua orang tanpa terkecuali boleh berusaha dan meraih apa yang
diinginkannya serta menikmati hasil usahanya dan memberikan sebagaian kecil dari apa yang
mereka dapat kepada orang lain dalam bentuk harta, baik barang atau uang yang tentunya halal.
Pada dasarnya dalam agama islam perilaku dan tingkah laku mengarah pada pemenuhan
kebutuhan hidupnya baik yang bersifat materi ataupun non materi yang baik dan halal, serta
bagaimana mengolah sumber daya yang ada dengan baik dan bermanfaat bagi semua. Lebih
rincinya prinsip-prinsip ekonomi syariah adalah sebagai berikut :

 Ekonomi syariah beranggapan bahwa semua jenis sumber daya alam yang ada
merupakan pemberian dan ciptaan Allah SWT, sehingga perlu berhati-hati dan
bertanggung jawab dalam penggunaannya, tidak boleh berlebihan dan seenaknya sendiri
klarena itu bukan miliki kita.
 Dalam islam pendapatan yang diperoleh secara tidak sah atau kurang jelas hukumnya
tidak diakui, dan mengakui pendapatan atau kepemilikan pribadi dengan batas-batas
tertentu yang memiliki hubungan dengan kepentingan orang banyak.
 Dalam kegiatan ekonomi syariah, bekerja merupakan kegiatan yang menjadi penggerak
utamanya. Dalam islam telah diajarkan untuk tidak bermalas-malasan untuk mencari
rezeki, untuk itu bekerja sangat dianjurkan oleh agam islam untuk mendapatkan rezeki
berupa harta atau matteri dengan berbagai cara, namun ada batasan yang harus diikuti
agar tidak salah langkah.
 Kekayaan yang dimiliki oleh beberapa orang kaya, tidak boleh hanya diam di tempat atau
dibuat sendiri namun harta tersebut diharuskan untuk selalu mengalir di dibagi dengan
tujuan bisa membantu orang-orang yang kurang mampu dengan meningkatkan besaran
produk nasional agar tercapai suatu kesejahteraan.
 Tidak ada perbedaan hak yang didapat oleh semua orang, semua orang sama punya hak
untuk mendapatkan sesuatu yang baik. Islam menjamin kepemilikan masyarakat dan
penggunaannya yang telah direncanakan sedemikian rupa hingga berguna untuk
kepentingan orang banyak.
 Seorang muslim harus punya hati dan perasaan yang selalu taat dan tunduk pada Allah
serta mempercayai semua yang telah difirmankan oleh Allah dalam Al-Quran, dengan
harapan kita sebagai umat muslim bisa terdorong untuk selalu berbuat yang benar dan
menghindari sesuatu yang salah atau tidak sesuai dengan hukum islam.
 Sebagai umat muslim kita diwajibkan untuk selalu membersihkan harta yang kita dapat,
karena kita tidak tahu apakah benar harta tersebut diberikan pada kita atau itu titipan
untuk orang yang membutuhkan. Untuk itulah kita diwajibkkan untuk berzakat, zakat
merupakan salah satu jalan yang ahrus anda lakukan jika harta anda sudah mencapai
batas ukur yang ditentukan (nasab).
 Semua kegiatan yang berhubungan dengan ekonomi dilarang mendandung unsur riba,
gharar, dzulum, dan unsur lainnya yang diharamkan menurut syara’ sedikitpun dalam
berbagai bentuk seperti panjaman uang dan lain sebagainya. Karena dalam islam
diharamkan suatu kegiatan ekonomi yang mengandung kedzaliman, tipu muslihat, dan
hal-hal lain yang dilarang oleh Allah.
 Aktivitas muamalah yang terjadi didalamnya harus atas dasar suka sama suka, tidak ada
sedikitpun unsur paksaan antara beberapa pihak. Jadi mereka melakukan muamalah atas
kehendak dan hati nurani sendiri.

Itulah beberapa prinsip yang dimiliki oleh ekonomi syariah, semua kegiatan atau penentuan
hukum semua dilandaskan atas nilai-nilai dan ajaran agama islam. Setelah membahas tentang
prinsip-prinsip ekonomi syariah, kita akan mengetahui apa saja ciri-ciri ekonomi syariah.

Ciri Ciri
1. Ekonomi syariah merupakan sebuah sistem islam yang bersifat universal

Ekonomi syariah bisa dibilang menjadi sebuah sistem islam, karena memang ekonomi syariah
memiliki hubungan yang sempurna dan erat dengan ajaran agama islam, baik secara akidahnya
maupun syariat yang digunakannya. Hubungan inilah yang menyebabkan ekonomi syariah
berbeda dengan ekonomi yang lainnya. Lebih jelasnya kita akan memberikan uraian tentang
maksud dari ekonomi syariah menjadi sistem islam yang sempurna :

 Kegiatan perekonomian dalam islam bersifat pengabdian

Dalam islam semua kegiatan tergantung niatnya ketika niatnya baik pasati akan dapat baik dan
sebaliknya jika niatnya salah maka dia akan mendapatkan sesuatu yang jelek pula. Dalam islam
semua kegiatan ekonomi diharapkan sebagai wahana untuk mencari keridloan Allah tidak
terfokus kepada mencari materi dan materi. Dalam islam diharapakn kita bekerja itu diniatkan
beribadah bukan untuk berlomba-lomba mencari uang, karena dengan niat untuk beribadah kita
akan mendapatkan dua hal sekaligus, yaitu rezeki dan pahala. Berbeda jika kita bekerja karena
uang, yang kita dapat hanya capek dan uang saja.

 Kegiatan ekonomi dalam islam memiliki sebuah cita-cita yang luhur

Perekonomiian dalam islam tidak mencari materi semata, tidak berfokus pada mencari uang.
Namun semua kegiatan ekonomi dalam islam difokuskan untuk berbagi dengan sesama,
memakmurkan bumi dengan segala kegiatannya, mencapai kehidupa yang layak dan benar
sebagai tanda terimakasih kita kepada Allah, dan tanda pengabdian kita sebagai umat islam dan
khalifah di muka bumi ini. Inilah cita-cita luhur yang dimiliki oleh kegiatan ekonomi dalam
islam.

 Pengawasan yang sebenar-benarnya dilakukan dan ditetapkan dalam kegiatan


ekonomi islam.

Kita tahu sendiri seiring berjalannya waktu agam sudah tidak mendapat tempata tau perhatian
lagi. Dalam kegiatan ekonomi contohnya pengawasan hanya dilakukan oleh pemerintah pihak
yang netral. Ada pula yang lebih parah, karena kekuasaan ekonomi dipegang dan dijalnkan sesui
kehendak pihak yang punya modal dan kekuasaan, sehingga masih banyak terjadinya korupsi.
Berbeda dengan ekonomi syariah, pengawasan lebih ketat dan benar-benar terpercaya. Selain
dari pihak yang berwenang sperti pemerintah dan badan pengawas lain, ada juga pengawasan
dari diri sendiri, dimana Allah selalu mengawasi gerak-gerik kita dalam semua hal, dengan
begini maka tidak ada pihak yang akan melakukan penyelewengan.

2. Ekonomi syariah menciptakan suatu keseimbangan diantara kepentingan individu


dan kepentingan masyarakat.

Sponsors Link

Dalam ekonomi syariah tidak hanya mencari uang atau harta, namun lebih tepatnya mencari
jalan untuk menciptakan sebuah kemakmuran dan kesejahteraan yang bisa dirasakan orang
banyak. Dalam ekonomi syariah memiliki acuan bahwa harus selalu bersama, susah senang
ditanggung bersama, dilatih untuk sellau peka terhadap kondisi dan orang-orang sekitar kita yang
mmebutuhkan. Tidak seperti ekonomi konvensional yang lebih mememtingkan diri sendiri, di
dalamnya tercipta sebuah persaingan, monopoli dan lainnya. Tentunya hal ini sudah keluar dari
sikap seorang khalifah Allah yang harus memakmuran kehidupan dunia ini. Hal inilah yang
menyebabkan timbul sikap egois, dalam ekonomi syariah hal ini sngat dihindarai karena prinsip
dari ekonomi syariah adalah kepentingan umum lebih baik didahulukan daripada kepentingan
pribadi, karena kepentingan pribadi bisa kita selesaikan kapanpun itu, namun jika kepentingan
umum harus segera kita selesaikan.

Itulah beberapa ciri yang menunjukkan perbedaan ekonomi syariah dengan ekonomi yang
lainnya. Ciri-ciri yang dimilikinya membuat ekonomi syariah menjadi salah satu sistem yang
benar-benar bagus karena berlandaskan pada islam dan bersifat kebersamaan bukan individu.
Selanjutnya kita akan membahas apa tujuan dari ekonomi syariah, ekonomi syariah muncul tentu
bukan tanpa tujuan.

Tujuan
Ekonomi syariah memiliki tujuan yang berbeda dengan ekonomi konvensional, mungkin di
konvensional tujuan utama adalah keuntungan secara pribadi. Namun dalam ekonomi syariah
memiliki beberapa tujuan yang sangat mulia dan baik untuk semua, yaitu :

1. Menempatkan ibadah kepada Allah lebih dari segalanya.

Tujuan utama dari ekonomi syariah adalah mencari ridlo Allah bukan semata-mata mencari
keuntungan materi. Kegiatan ekonomi di dalamnya dilakukan hanya semata-mata untuk
beribadah dan mengabdi kepada Allah. Hal ini didasarkan pada ketentuan yang berbunyi bahwa
nanti di akhirat semua amal dan perbuatan manusia akan dipertanggung jwabakan. Selain itu
melakukan aktivitas perekonomian diniatkan ibadah akan mendapatkan hasil yang lebih daripada
hanya niat untuk mencari harta.dengan diniatkan untuk ibadah maka kita akan mendapat dua hal
sekaligus, harta dan pahala.

2. Menyeimbangkan kehidupan dunia dan akhirat.

Tidak bisa dipungkiri bahwa kita melakukan aktivitas ekonomi karena ingin mendapatkan
sebuah kemakmuran hidup di dunia, bisa memenuhi kebutuhan hiudp dan lain sebagainya.
Namun dalam ekonomi syariah, kehidupan akhirat tidak boleh dilupakan, karena kehidupan
sesungguhnya adalah di akhirat nanti. Memang kita wajib bekerja dan mencari uang untuk
kebutuhan hidup, namun hal itu tidak boleh membuat kita lupa akan akhirat justru harus
menambah kepekaan dan ketaatan kita akan allah.

Perlu anda ketahui ada tiga tipe manusia di muka bumi ini, ada yang mementingkan dunianya
saja untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka dan ibadah kepada Allah kurang diperhatikan,
kalau dalam keadaan kaya mereka akan senantiasa menambah dan menambahnya jika rugi
mereka barun ingat untuk beribadah. Yang kedua adalah orang yang selalu beribadah hanya
mengabdikan dirinya pada Allah, mereka yakin rezeki dari Allah jadi mereka hanya berdoa dan
tidak bekerja.

Hal ini juga dilarang karena dalam islam tidak ada yang boleh berlebihan dalam hal apapun dan
harus bekerja dan berusaha untuk mendapatkannya. Dan yang ketiga adalah orang yang ingat
ibadah dan selalu berusaha. Inilah golongan yang ingin dicetak oleh ekonomi syariah yang bisa
menyeimbangkan antara kehidupan dunia dan akhiratnya.

3. Meraih kesuksesan perekonomian yang diperintahkan Allah.

Kegiatan ekonomi menurut pandangan islam adalah suatu aktivitas yang mampu memberikan
damapak baik kepada semua orang atau masyarakat. Di harapkan dengan adanya ekonomi ini,
kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat dapat dicapai dan dirasakan manfaatnya. Ekonomi
syariah menjunjung nilai sosial, dimana tidak ada perbedaan status semua orang berhak
mendapatkan dan merasakan sebuah keakmuran dan bebeas untuk berkreasi. Pada dasarnya
prinsip ekonomi syariah adalah mementingkan kemaslahatan umat bukan mudharat, sehingga
tujuan sebenarnya bagi ekonomi syariah adalah untuk

4. Menghindari kekacauan dan kerususuhan

Kita ketahui bahwa hampir semua negara yang memiliki kuasa penuh atas perekonomian adalah
pemerintahan negara tersebut. Jadi perlu diadakan pengawasan terhadap kinerja pemerintah agar
tidak seenaknya sendiri mengatur dan mengelola perekonomian yang ada. Karena apabila
pemerintahan suatu negara mementingkan dirinya sendiri amak akan timbul kapitalisme
didalamnya, hal ini akan menimbulkan kehancuran dan kerusakan pada suatu negara. Untuk itu
tujuan dari ekonomi syariah adalah membentuk suatu pemerintahana yang mampu mengatur
perekonomian secara baik, benar dan adil. Agar semua masyarakat bisa merasakan keadilan dan
kesejahteraan dimanapun mereka berada.

Tidak usah diragukan lagi bahwa ekonomi syariah cocok untuk siapa saja, dengan gabungan
nilai-nilai islam sistem ekonomi ini menjadi sempurna dengan tujuan-tujuan luhur yang
dimilikinya. Inilah yang membedakan ekonomi syariah dengan ekonomi yang lainnya. Meskipun
tuntutan zaman yang semakin keras ekonomi syariah tetap pada keteguhannya yaitu
mempertahankan nilai-nilai islam yang ada di dalamnya. Kekuatan dari ekonomi syariah adalah
dasar hukum yang digunakannya atau yang menjadi acuannya.

Baca juga artikel terkait ilmu ekonomi lainnya :

 fungsi ilmu ekonomi


 fungsi ilmu ekonomi regional
 pengertian ilmu ekonomi menurut para ahli

Dasar Hukum
Setiap ilmu pengetahuan pasti ada dasar yang dijadikan acuan agar tetap berada dalam ajalan
yang benar dan bisa memberikan dampak baik bagi semua yang mempelajarinya. Demikian pula
dengan ekonomi syariah yang memiliki beberapa dasar atau landasan hukum, antara lain :

1. Al-Qur’an
Tidak perlu diragukan lagi sumber hukum islam yang tertinggi adalah Al-Quran, segala hal yang
bernafaskan islam pasti landasan hukumnya nomer satu adalah Al-Qur’an. Begitu juga dengan
ekonomi syariah yang menjadikan Al- Qur’an sebagai sumber hukum utama. Al-Quran pada
dasrnya merupakan wahyu dari Allah yang diberikan pada Nabi Muhammad untuk membimbing
umat manusia karena dalam Al-Qur’an semua jawaban atas permasalahan yang ada pasti ada,
mulai dari kehidupan sehari-hari sampai ekonomipun ada.

ads

2. Hadits

Pada dasrnya hadis merupakan suatu hal yang berasal dari Nabi Muhammad, baik dari perkataan,
perilaku dan tindakannya. Kita pasti sering tahu bahwa hadis dijadikan sebagai pendamping dari
AL-Qur’an, memang benar bahwa sumber pokok hukum islam adalah Al-Qur’an dan hadis.
Ekonimi syariah mengguankan hadis sebagai landasan hukum setelah Al-Quran, hadis digunakan
untuk menyempurnakan penjelasan dari AL-Qur’an, sehingga kita tetap bisa mengikuti
perkembangan zaman dengan baik tanpa keluar dari hukum islam sendiri.

3. Ijma’

Tidak hanya Al-Qur’an dan hadis saja yang dijadikan landasan hukum ekonomi syariah, yaitu
ijma’. Ijma’ adalah pendapat atau fatwa-fatwa dari para ulama yang telah disepakati bersama dan
tentunya tetap berlandaskan pada AL-Qur’an.

4. Ijtihad dan qiyas

Ijtihad merupakan salah satu aktivitas yang dilakukan oleh para ulama untuk melakukan
musyawarah utnuk memecahkan peristiwa yang muncul dalam masyarakat. Munculnya ijtihad
dikarenakan ada peristiwa baru yang sulit dicerna bila menggunakan AL-Quran, seperti hukum
jual beli online yang mungkin dulu tidak seperti ini, makannya perlu adanya ijma’ untuk
menentukan hukum sesuatu yang baru. Hukum yang dihasilkan bersifat aplikatif dengan dasar
Al-Qura’an dan hadis.

Sumber hukum atau landasan hukum yang digunakan oleh ekonomi syariah sangatlah lengkap
dan tidak perlu diragukan lagi keabsahannya. Inilah yang membuat ekonomi syariah memiliki
kekuatan dan performa yang benar-benar baik untuk mengatur perekonomian suatu negara. Kita
sudah membahas tentang pengertian, prinsip, tujuan dan dasar hukum dari ekonomi syariah
selanjutnya kita akan membahas tentang bentuk-bentuk ekonomi syariah agar lebih faham dan
mengerti apa itu ekonomi syariah.

Bentuk-bentuk Kerjasama Dalam Ekonomi Syariah

1. Mudharabah

Mudharabah merupakan kerjasama antara dua pihak dimana modal usaha seratus persen dari
pemilik modal, pihak yang lain bertindak sebagai pengelola usaha. Jika usaha tersebut
mendapatkan keuntungan maka harus dibagi sesuai porsi yang telah disepakati terlebih dahulu
sebelum kerjasama dikerjakan. Namun apabila terjadi kerugian yang bertanggung jawab adalah
pemilik modal selama itu bukan kesalahan dari pengelola usaha.

2. Musyarakah

Berbeda dengan mudharabah yang modalnya 100 persen dari pemilik modal, dalam musyakarah
modal usaha diperoleh dari masing-masing pihak yang bekerjasama. Hal ini lebih enak
dilaksanakan karena untung rugi yang terjadi dihadapi bersama dengan ketentuan atau perjanjian
yang sudah dibuat dan disepakati sebelumnya.

3. Al Muzara’ah

Al Muza’arah adalah suatu kerjasama antara dua pihak atau lebih yang berfokus pada
pengolahan lahan pertanian, yaitu antara pemilik lahan dan pekerja yang menggarap lahan
pertanian tersebut. Pemilik lahan memberikan benih dan lahan tersebut untuk ditanam dan
dirawat, kelak hasil panen akan diibagi antara keduanya dengan prosentase yang sudah
dibicarakan dan disepakati. Dengan inilah ekonomi syariah mau memberikan bantuan modal
bagi insan-insan yang ingin bergerak di bidang pertanian, dengan prinsip bagi hasil tersebut.

4. Al Muzaqah

Al Muzaqah merupakan bentuk kerjasama yang lebih sederhana dari Al Muza’arah, yakni
pekerja lahan hanya bertanggung jawab untuk menyirami dan memelihara tanaman yang
ditanam. Dengan menggunakan teknik dan peralatan tertentu. Setelah panen si pekerja berhak
mendapatkan sebagian persen dari hasil panen.

Itulah beberapa bentuk kerjasama yang ada di dalam ekonomi syariah, pada intinya semua
kerjasama ekonomi yang terjadi dalam ekonomi syariah semuanya menggunakan sistem bagi
hasil sesuai dengan kesepakatan antar pihak yang bekerjasama. (Artikel terkait kerjasama :
keuntungan dan kerugian bisnis franchise)

Di negara kita Indonesia, ekonomi syariah sekarang mulai terkenal dan banyak peminatnya.
Banyak bank-bank konvensional yang memiliki bank syariah, hal ini dilakukan adalah untuk
melayani dan mewadahi pihak-pihak yang memiliki rasa was-was atau kekhawatiran bila
bertransaksi di bank konvensional, sehingga mereka butuh wadah yang bisa meyakinkan mereka
yaitu ekonomi syariah ini.

Namun pada dasarnya ekonomi syariah hadir untuk memberikan sedikit solusi bagi para insan
yang mungkin bingung mencari tempat yang aman dan nyaman serta sesuai dengan
kepercayaannya. Seiring perkembangan zaman maka ekonomi syariah akan semakin dikenal
dengan sistem bagi hasilnya yang mungkin bisa menguntungkan semua pihak dan tidak
mengandung suatu kemudhorotan. (Baca juga : Kelebihan dan kekurangan menabung di Bank)

Pembahasan tentang ekonomi syariah mungkin sampai di sini dulu. Semoga apa yang dibahas
kali ini tentang ekonomi syariah bisa memberikan manfaat bagi para pembaca, dan bisa
menambah wawasan pengetahuan yang dimilikinya, serta tentunya faham akan apa itu ekonomi
syariah.

Anda mungkin juga menyukai