MAKALAH
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT atas rahmat dan anugerah dari-Nya, .
Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita,
yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang
lurus berupa ajaran agama Islam yang sempurna dan menjadi anugerah serta
rahmat bagi seluruh alam semesta. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
tentang “
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Sumber daya manusia sebagai salah satu sumber daya yang ada dalam
organisasi memegang peranan yang penting dalam keberhasilan pencapaian tujuan
organisasi. Sumber daya manusia menggunakan sumber daya-sumber daya lain
yang dimiliki oleh organisasi dalam rangka mencapai tujuan. Mesin-mesin
berteknologi canggih sekalipun tidak akan ada artinya, jika sumber daya manusia
yang menjalankannya tidak berkualifikasi untuk mengerjakannya. Demikian juga
dengan sumber daya informasi. Sebaik dan selengkap apapun informasi yang
diterima oleh organisasi, tidak akan berarti apa-apa, jika kualitas sumber daya
manusia yang ada tidak mampu menterjemahkannya menjadi informasi yang
berguna bagi perkembangan dan kemajuan organisasi.
Sumber daya manusia adalah penduduk yang siap, mau dan mampu
memberikan sumbangan terhadap usaha mencapai tujuan organisasional. Dalam
ilmu kependudukan, konsep sumber daya manusia ini dapat disejajarkan dengan
konsep tenaga kerja (manpower) yang meliputi angkatan kerja (labor force) dan
bukan angkatan kerja. Angkatan kerja yang bekerja disebut juga dengan pekerja.
(Ndraha, 1999)
Organisasi pada dasarnya merupakan kerjasama dua orang atau lebih
dalam rangka mencapai tujuan. Menurut Sutarto (dalam Usman, 2009:146)
organisasi adalah kumpulan orang, proses pembagian kerja, dan sistem kerja sama
atau sistem sosial. Defenisi yang dikemukakan Sutarto menekankan kepada tiga
hal yaitu (1) adanya kumpulan orang, (2) ada proses pembagian kerja antara
orang-orang tersebut, dan (3) ada sistem kerjasama atau sistem sosial di antara
orang-orang tersebut.
Dalam mencapai tujuannya, organisasi memerlukan berbagai macam sumber
daya. Mulai dari sumber daya manusia, peralatan, mesin, keuangan, dan sumber
daya informasi. Setiap sumber daya memiliki tugas dan fungsinya masing-masing.
Sebagai suatu sistem, sumber daya-sumber daya tersebut akan berinteraksi dan
saling bekerja sama sehingga tujuan dapat tercapai dengan efektif dan efisien.
1
Organisasi atau lembaga dibidang pendidikan juga sama seperti halnya sebuah
perusahaan, sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor penentu keberhasilan
tujuan pendidikan. Masalah sumber daya manusia menjadi hal yang sangat
dominan dalam proses pendidikan/ pembelajaran. Hal ini juga berarti bahwa
mengelolah sumber daya manusia merupakan bidang yang sangat penting dalam
melaksanakan proses pendididkan /pembelajaran di sekolah.
Maka dari itu untuk menunjukan pentingnya menempatkan pekerjaan pada
posisi yang tepat dalam menjalankan organisasi. Makalah ini akan membahas
tentang Analisi Pekerjaan Sumber Daya Aparatur.
1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diats, kita melihat pentingnya analisi pekerjaan
agar sumber daya manusia sebagai alah satu sumber daya yang ada dalam
organisasi/ perusahaan dapat berperan dengan baik sehingga bisa mencapai tujuan
perusahaan/organisasi.
1. Apa pengertian Analisis Pekerjaan?
2. Apakah Tujuan Analisis Pekerjaan?
3. Apakah manfaat dari adanya Analisis Pekerjaan Sumber Daya Aparatur?
4. Bagaimanakah Tahapan Analisis Pekerjaan Sumber Daya Aparatur?
5. Apa saja Metode Analisi Pekerjaan Sumber Daya Aparatur?
1.3.Tujuan
1. Untuk mengetahui apa pengertian analisi pekerjaan
2. Untuk mengetahui Tujuan Analisi Pekerjaan
3. Untuk mengetahui manfaat analisi pekerjaan
4. Untuk mengetahui bagaimana tahapan analisis pekerjaan sumber daya
aparatur
5. Untuk mengetahui metode analisi pekerjaan sumber daya aparat.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Fatin Nur, Pengertian Analisi Pekerjaan dan prinsipnya. Diakses dari
http://seputarpengertian.blogspot.com/2019/02/pengertian-analisis-pekerjaan.html. Pada
tanggal 11 Maret 2019.
3
Jadi dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahawa analisi pekerjaan adalah
upaya untuk mendapatkan suatu informasi mengenai suatu pekerjaan atau jabatan
dan syarat-syarat yang diperlukan untuk dapat menggegam amanat dan tanggung
jawab yang diberikan dengan baik. Melalui analisi pekerjaan, akan diketahui
berapa posisi/ jabatan yang harusnya da dalam perusahan atau organisasi dan
kemampuan apa yang dibutuhkan oleh pemegang jabatan.
4
Adapun tujuan analisis pekerjaan menurut (Sastrohadiwiryo) yaitu:
(1) memperoleh tenaga kerja pada posisi yang tepat,
(2) memberikan kepuasan pada diri tenaga kerja,
(3) menciptakan iklim dan kondisi kerja yang kondusif
Sedangkan menurut Flippo (1994), hasil-hasil dari analisis pekerjaan, seperti
uraian dan spesifikasi pekerjaan akan dapat digunakan untuk kegiatan-kegiatan
sebagai berikut: (1) pengabsahan atas prosedur-prosedur pengangkatan, (2)
pelatihan, (3) evaluasi pekerjaan, (4) penilaian prestasi, (5) pengembangan karir,
(6) organisasi, (7) perkenalan, (8) penyuluhan, (9) hubungan perburuhanm dan
(10) penataan kembali pekerjaan.
Sebuah penelitian yang dikemukakan oleh Flippo terhadap 899 perusahaan
menunjukkan bahwa hasil proses analisis pekerjaan dipergunakan untuk,
membuat rincian kerja (75%), pelatihan (60%), penyusunan tingkat upah dan gaji
(90%), menilai personalia (60%), pemindahan dan promosi (70%),
pengorganisasian (50%), orientasi karyawan baru (36%), penyuluhan (25%), dan
seterusnya.
5
ditetapkan pekerjaan memerlukan tingkat pengetahuan, keterampilan, dan
kemampuan yang berbeda-beda.
b. Kompensasi
Informasi analisi pekerjaan sangat penting untuk memperkirakan nilai dari
setiap pekerjaan dan kompensasi yang tepat. Besarnya gaji atau upah
karyawan bergantung pada pekerjaan apa yang dikerjakannya dalam
sebuah perusahaan atau organisasi. Kompensasi biasanya bergantung pada
keterampilan dan tingkat pendidikan yang dibutuhkan oleh pekerjaan itu,
tingkat bahaya dan keamanan pekerjaan, tingkat tanggung jawab, dan
seterusnya. Analisi pekerjaan memeberikan informasi untuk menentukan
nilai relatif dari setiap pekerjaan kemudian kelompo SDM yang tepat
untuk mengerjakan.
c. Penilian prestasi pekerjaan
Penilian prestasi pekerjaan dilakukan dengana membenadingkan prestasi
kerja dari setiap karyawan denga standar prestasi perusahaan. Manjer
menggunakan analisi pekerjaan untuk menentukan aktivitas pekerjaan itu
dan standar prestasinya. Mengembangkan standar kinerja yang jelas dari
realistis dapat mengurangi problem komunikasi dalam umpan balik
penelian kinerja antar pemimpin, pengawas, dan karyawan.
d. Keselamatan dan kesehatan
Informasi yang diperoleh dari analisi pekerjaan juga bermanfaat dalam
mengindetifikasi masalah-masalah keselamatan dan kesehatan. Sebagai
contoh para karyawan perlu memebrrikan pernyataan apakah suatu
pekerjaan mengandung bahaya atau tidak. Diskripsi spesifik pekerjaan
harus mencerminkan kondisi tersebut. Disampang itu memebutuhkan
informasi khusus mengenai bahaya-bahaya tersebut agar mereka dapat
menjalankan pekerjaan mereka dengan aman.
e. Hubungan karyawan dengan perburuhan
Informasi analisi pekerjaan juga penting dalam hubungan kekaryawanan
dan perburuhan. Ketika karyawan dipertimbangkan untuk promosi,
transfer atau demosi, skripsi pekerjaan memberikan standart evaluasi dan
perbandingan bakat. Lepas dari apakah perusahaan memliki serikat atau
6
tidak informasi yang diperoleh melalui analisis pekerjaan seringkali dapat
menghasilakn keputusan-keputusan sumber daya manusia yang objektif.
f. Pelatihan pengembangan
Deskripsi pekerjaan harus memberi gambara tentang aktivitas,
keterampilan, dan pelatihan yang dibutuhkan oleh pekerjaan tersebut.
Dengan mendefinisikan aktivitas apa yang dijalankan pekerjaan, analisis
pekerjaan membantu pengawas menjalankan perkerjaan kepada karyawan
baru.
g. Menentukan kewajiban yang tidak ditugaskan
Analisi pekerjaan juga dapat membantu mengungkapkan kewajiban yang
belum ditugaskan. Sebagai contoh manajer produksi perusahan
mengatakan bahwa beliau bertanggung jawab untuk solusi kewajiban,
seperti penjadwalan produksi dan pembelian bahan mentah. Namun
mengatur persediaan bahan mentah bukanlah tugasnya. Tidak ada satu
orang pun dari produksi lainnya yang bertanggung jawab untuk mengatur
persedian bahan mentah. Dari tinjauan pekerjaan lain bahwa harus ada
seseorang yang mengatur persediaan, dengan demikian analisi pekerjaan
memebantu mengungkapakan kewajiban yang belum ditugaskan.
7
2. Mengumpulkan informasi tentang latar belakang.
Mengumpulkan informasi tentang latar belakangartinya
penganalisis harus mengumpulkan dan mengkualifikasikan data,
meninjau informasi latar belakang seperti bagan organisasi, bagan
proses, dan uraian pekerjaan. Pengumpulan data dilakukan dengan
metode penelitian deskriptif analisis, survei, sensus,
dan sample, sedangkan teknik pengumpulan data dapat dengan cara
wawancara, observasi, kuesioner, dan angket. Data yang terkumpul
dikualifikasikan, dianalisis, dan diaplikasikan kepada masa depan.
3. Menyeleksi calon pelaksana pekerjaan (orang yang akan diserahi)
jabatan yang akan dianalisis.
Menyeleksi muwakal jabatan yang akan dianalis
artinya penganalisis harus memilih beberapa muwakal jabatan untuk
dianalisis. Hal ini perlu dilakukan untuk menghemat biaya dan waktu
jika banyak pekerjaan yang akan dianalisis
4. Mengumpulkan informasi analisis pekerjaan.
Mengumpulkan informasi analisis pekerjaanartinya penganalisis
mengadakan analisis pekerjaan secara aktual dengan menghimpun data
tentang aktivitas pekerjaan, perilaku karyawan yang diperlukan, kondisi
kerja, dan syarat-syarat personel yang akan melaksanakan pekerjaan
5. Meninjau informasi analisis pekerjaan kepada pekerja yang melakukan
pekerjaan tersebut
Meninjau informasi dengan pihak pihak yang
berkepentinganartinya analisis pekerjaan menyediakan informasi tentang
hakikat dan fungsi pekerjaan. Informasi hendaknya diverifikasi dengan
pekerja yang akan melaksanakan pekerjaan itu serta atasan langsung
karyawan bersangkutan. Dengan memverifikasi informasi itu akan
membantu untuk menentukan kebenarannya dan melengkapinya secara
faktual serta dapat dipahami dengan mudah oleh semua pihak yang
berkepentingan. Langkah peninjauan ini juga akan dapat membantu per-
olehan penerimaan seseorang atas data analisis pekerjaan yang telah
8
dihimpun dengan memberikan kesempatan bagi orang tersebut untuk
memodifikasi uraian tentang aktivitas yang dilaksanakannya.
6. Menyusun uraian pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan.
Menyusun uraian pekerjaan dan spesifikasi pekerjaanartinya
penganalisis pekerjaan kemudian menyusun uraian pekerjaan, uraian
jabatan, dan evaluasi pekerjaan
Kemudian analisis pekerjaan terdapat dua langkah utama yang harus dilakukan,
yaitu
1. penentuan tugas-tugas utama, kegiatan-kegiatan, perilaku-perilaku atau
kewajiban-kewajibanyang akan dilaksanakan dalam pekerjaan.
2. penetapan pengetahuan (knowledge), kemampuan-kemampuan (abilities),
kecakapan-kecakapan (skills), dan beberapa karakteristik lainnya (faktor-faktor
kepribadian, sikap, ketangkasan atau karakteristik fisik dan mental yang di
perlukan bagi pekerjaan) yang dibutuhkan untuk pelaksanaan tugas-tugas.
9
wawancara dapat digunakan untuk mengumpulkan data analisis jabatan, yaitu
wawancara individual, wawancara kelompok, dan wawancara penyelia (Dessler :
1997). Dalam beberapa keadaan, seperti pekerjaan yang diarahkan oleh tim, dapat
juga digunakan wawancara kelompok. Salah satu kelemahan metode wawancara
adalah sangat memakan waktu, khususnya jika pewawancara berbicara dengan
dua atau tiga pegawai yang melakukan setiap pekerjaan.
Metode Angket
Dengan mengunakan angket, yang bersangkutan diminta untuk memberikan data-
data mengenai jabatannya dangan kata-kata sendiri. Analis meminta karyawan
mengisi kuisioner untuk menggambarkan tugas-tugas yang berkaitan dengan
jabatan dan tanggung jawab mereka. Keuntungan utama dari metode kuisioner
angket adalah informasi atas sejumlah pekerjaan dapat dikumpulkan secara murah
dan dalam waktu yang relative singkat. Sebaliknya, metode angket memerlukan
waktu yang lama untuk menguji kuisioner tersebut.
10
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Analisis pekerjaan merupakan upaya untuk mendapatkan informasi
mgenai suatu jabatan dan syarat-syarat yang diperlukan untuk dapat memegang
jabatan tersebut dengan baik. Tujuan dan manfaat adanya analisis pekerjaan dalam
sebuah perusahan atau oraganisasi yaitu utuk (1) Memperoleh tenaga kerja pada
posisi yang tepat, (2) Memberikan kepuasan pada diri tenaga kerja, (3)
Menciptakan iklim dan kondisi kerja yang kondusif. Sedangkan manfaat dari
adanya analisis pekerjaan antara lain: perekrutan dan penyelesaian, kompensasi,
penilian prestasi, pelatihan dan menentuhkan kewajiban yang ditugaskan.
Adapun langkah-langkah analisis pekerjaan terdapat enam langkah yaitu,
menentuhkan bagaimana untuk menggunaka informasiyang didapat, meninjaui
informasi tentang latar belakang, Menyeleksi calon pelaksana pekerjaan (orang
yang akan diserahi) jabatan yang akan dianalisis, Mengumpulkan informasi
analisis pekerjaan, Meninjau informasi analisi pekerjaan kepada pekerja yang
melakukan pekerjaan tersebut, Menyusun uraian pekerjaan dan spesifikasi
pekerjaan. Dan metode yang paling sering digunakan dalam menganalisi sebuah
pekerjaan adalah dengan menggunakan wawancara, kuosieoner, observasi, dan
catatan laporan partisipasi (angket).
11
DAFTAR PUSTAKA
12