PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peningkatan pengetahuan dan teknologi yang cepat dalam segala bidang
serta meningkatnya pengetahuan masyarakat akan mutu pelayanan
kesehatan termasuk dalam pelayanan keperawatan atau kebidanan. Hal ini
merupakan tantangan bagi profesi keperawatan dan kebidanan dalam
mengembangkan profesionalisme selama memberi pelayanan yang
berkualitas. Kualitas pelayanan yang tinggi memerlukan landasan
komitmen yang kuat dengan basis pada etik dan moral yang tinggi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian hukum ?
2. Bagaimana aspek hukum dalam praktik kebidanan ?
C. Tujuan
Untuk mengetahui pengertian hukum secara pasti, dan mengetahui
bagaimana aspek hukum dalam praktek kebidanan.
D. Manfaat
Adapun manfaat dari makalah ini yakni agar profesi kebidanan dapat
diterima dan dihargai oleh pasien, masyarakat atau profesi lain.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hukum
Hukum adalah kumpulan peraturan hukum yang berisi hak dan kewajiban
yang timbal balik dan mengatur apa yang boleh dan apa yang tidak boleh
dilakukan.
2
1. Perikatan hasil, prestasinya berupa hasil tertentu.
2. Perikatan ikhtiar, prestasinya berupa hasil tertentu.
Sebagai contoh kasus yang lain mengenai perikatan antara bidan dengan
pasien adalah ketika disuatu tempat umum tiba-tiba ada ibu hamil yang
melahirkan, ada seorang bidan diantara sekian banyak orang yang ada ditempat
tersebut, maka secara hukum bidan tersebut mempunyai kewajiban menolong ibu
yang akan melahirkan tersebut. Hubungan bidan dengan ibu hamil tersebut
didasari undang-undang. Apabila bidan tersebut tidak menolong, berarti
melakukan perbuatan melawan hukum, melanggar hak orang lain, tidak
melaksanakan kewajiban. Karena tidak melakukan kewajiban berarti perbuatan
mealawan hukum. Menurut Pasal KUH Perdata bahwa tiap perbuatan melawan
hukum, yang membawa kerugian terhadap oranglain, mewajibkan orang yang
karena salahnya menerbitkan kerugian itu, atau mengganti kerugian tersebut.
3
1. Mendapat kepastian hukum dengan dibuatnya hospital by laws.
2. Mendapat imbalan jasa yang sesuai dengan keahlian dan pengalaman
masing-masing.
3. Mendapatkan kenyamanan dan keamanan kerja.
4. Mendapat perlindungan hukum.
Resiko dalam pelayanan kebidanan ukurannya adalah dapat terjadi pada siapa
saja. Kapan saja dan dimana saja. Seharusnya tidak dapat dimintakan ganti rugi.
Yang penting adalah penanganan setelah kejadian harus sesuai dengan prosedur
rasional. Dalam suatu institusi rumah sakit, maka Rumah Sakit sebagai majikan
harus bertanggung jawab apabila ada kesalahan atau kelalaian yang diperbuat oleh
4
bawahan. Namun intinya yang salah atau lalai harus bertanggung jawab sendiri
jadi pihak rumah sakit harus melakukan ganti rugi.