Anda di halaman 1dari 131

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR

DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP


PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA
KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 1 BANJARNEGARA
TAHUN 2010/2011

SKRIPSI
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
pada Universitas Negeri Semarang

Oleh
Elsa Septiyana
7101407082

JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2011

i
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian

skripsi pada :

Hari : Kamis

Tanggal : 10 November 2011

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Subkhan Indah Fajarini SW, SE, M.Si, Akt


NIP. 195003271978031002 NIP. 197804132001122002

Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi

Dra. Nanik Suryani, M.Pd


NIP. 195604211985032001

ii
PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas

Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada:

Hari : Rabu

Tanggal : 23 November 2011

Penguji Skripsi

Dra. Sri Kustini


NIP. 195003041979032001

Anggota I Anggota II

Drs. Subkhan Indah Fajarini SW, SE, M.Si, Akt


NIP. 195003271978031002 NIP. 197804132001122002

Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi

Drs. S. Martono, M. Si
NIP. 196603081989011001

iii
PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya

saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau

seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini

dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila di kemudian hari

terbukti skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya

bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Semarang, November 2011

Elsa Septiyana
NIM. 7101407082

iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

1. “Sukses merupakan sekumpulan dari usaha-usaha kecil setiap hari.” (Mamie

McCullough)

2. “Kesulitan-kesulitan dan tantangan-tantangan hari ini adalah harga yang harus


kita bayar untuk prestasi dan kemenangan hari esok.” (William J.H. Boetcker)

3. “Mohonlah pertolongan (kepada Alloh) dengan sabar dan sholat. Sungguh,


Alloh beserta orang-orang yang sabar.” (QS. AL - Baqarah : 153)

PERSEMBAHAN

1) Kepada Ibu dan Ayah tercinta, terima kasih untuk do’a,

dukungan dan limpahan kasih sayang.

2) Almamaterku Universitas Negeri Semarang.

3) Kekasih yang telah memberikan motivasi selama

menyelesaikan skripsi ini.

4) Sahabat-sahabatku yang tak pernah lelah memberikan

semangat dan bantuannya, serta seluruh teman-teman

Pendidikan Akuntansi 2007.

v
PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“Pengaruh Motivasi Belajar dan Lingkungan Sekolah Terhadap Prestasi Belajar

Akuntansi Siswa Kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara Tahun 2010/2011”.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak dapat tersusun dengan baik tanpa

adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini

penulis menyampaikan terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. H. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si, Rektor Universitas Negeri

Semarang atas kesempatan yang telah diberikan kepada penulis untuk

menyelesaikan studi di Universitas Negeri Semarang.

2. Drs. S. Martono, M.Si, Dekan Fakultas Ekonomi yang telah memberikan

kemudahan administrasi dalam perijinan pelaksanaan penelitian.

3. Dra. Nanik Suryani, M.Pd, Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi yang telah

memberikan kemudahan administrasi dalam perijinan pelaksanaan penelitian.

4. Drs. Subkhan, Pembimbing Skripsi I yang dengan penuh kesabaran telah

memberikan bimbingan dan pengarahan hingga selesainya skripsi ini.

5. Indah Fajarini SW., SE, M.Si, Akt, Pembimbing II yang dengan penuh

kesabaran telah memberikan bimbingan dan pengarahan hingga selesainya

skripsi ini.

6. Dra. Sri Kustini, Dosen Penguji Skripsi yang telah memberi masukan pada

penyusunan skripsi ini.

vi
7. Drs. Supriyadi, M.Pd, Kepala SMA Negeri 1 Banjarnegara yang telah

memberikan ijin dan kemudahan untuk melakukan penelitian.

8. Budi Riyono, S.Pd, MM, guru mata pelelajaran Ekonomi Akuntansi SMA

Negeri 1 Banjarnegara yang telah memberikan bantuan selama penelitian.

9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

Kritik dan saran dari semua pihak diterima dengan senang hati. Semoga

skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Terima kasih.

Semarang, November 2011

Penyusun

vii
SARI

Septiyana, Elsa. 2011. Pengaruh Motivasi Belajar dan Lingkungan Sekolah


Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS di SMA Negeri 1
Banjarnegara Tahun 2010/2011. Skripsi. Jurusan Pendidikan Ekonomi. Fakultas
Ekonomi. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I. Drs. Subkhan.
Pembimbing II. Indah Fajarini SW, SE, M.Si, Akt.

Kata Kunci: Motivasi Belajar, Lingkungan Sekolah, Prestasi Belajar

Prestasi belajar merupakan penilaian terhadap hasil belajar seorang siswa


dalam rangka untuk mengetahui keberhasilan anak didik dalam mencapai tujuan
belajar. Prestasi belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor baik faktor internal
maupun faktor eksternal. Hasil observasi awal menunjukkan bahwa prestasi
akuntansi yang diperoleh siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara
tergolong rendah. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah adakah
pengaruh motivasi belajar dan lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar
akuntansi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun 2010/2011
baik secara simultan maupun parsial. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk
mengetahui pengaruh motivasi belajar dan lingkungan sekolah terhadap prestasi
belajar akuntansi siswa baik secara simultan maupun parsial.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1
Banjarnegara tahun 2010/2011 sebanyak 70 siswa. Penelitian ini merupakan
penelitian populasi dimana seluruh populasi penelitian dijadikan objek penelitian.
Variabel yang dikaji adalah prestasi belajar akuntansi, motivasi belajar dan
lingkungan sekolah. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan metode kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis data
menggunakan analisis deskriptif persentase dan analisis inferensial.
Hasil perhitungan besarnya pengaruh secara simultan motivasi belajar dan
lingkungan sekolah memberikan kontribusi terhadap prestasi belajar sebesar
31,5%. Secara parsial besarnya pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar
akuntansi sebesar 5,7%, sedangkan besarnya pengaruh lingkungan sekolah
sebesar 11%.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat diambil kesimpulan bahwa ada
pengaruh yang signifikan antara motivasi belajar dan lingkungan sekolah terhadap
prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara
tahun 2010/2011 baik secara simultan maupun parsial. Saran yang berkaitan
dengan hasil penelitian yaitu untuk meningkatkan prestasi belajar, siswa harus
lebih meningkatkan motivasi belajarnya. Bagi guru hendaknya dapat memotivasi
siswa dengan memberi umpan balik baik berupa nilai, penghargaan atau hukuman
terhadap setiap tugas yang dikerjakan siswanya. Sekolah hendaknya lebih
meningkatkan penegakan kedisiplinan sekolah dan penyediaan sarana pendukung
belajar siswa.

viii
ABSTRAK

Septiyana, Elsa. 2011. The Influence of Learning Motivation and School


Environment to the Learning Achievement of Accounting Subject of the XI IPS
students of SMA Negeri 1 Banjarnegara in the Academic Year 2010/2011. Final
Project, Economic Education Department. Economic Faculty. Semarang State
University. Advisor:Drs. Subkhan, Co Advisor:Indah Fajarini SW, SE. M.Si, Akt.

Key words: Learning Motivation, School Environment, Learning


Achievement

Learning achievement is an assessment to the learning performance of the


students in order to know their successful in gaining the learning goal. Learning
achievement are influenced by many factors either internal or external. The result
of the first observation showed that the achievement in accounting subject gained
by the XI IPS students of SMA Negeri 1 Banjarnegara was rated poorly. The
problem investigated in this study was the influence of learning motivation and
school environment to the learning achievement of accounting subject of the XI
IPS students of SMA Negeri 1 Banjarnegara in the Year 2010/2011 either
simultaneously or partially. The purpose of this study was to know how
significant the influence of the learning motivation and school environment to the
learning achievement of accounting subject either simultaneously or partially.
The population used in this study was the students of XI IPS in SMA
Negeri 1 Banjarnegara in the Year 2010/2011. The number of population were 70
students. This study was a population study in which all the population of this
study was used as the object of the study. The variable investigated was the
learning achievement of accounting subject, learning motivation and school
environment. The technique of analyzing data used percentage descriptive
analysis and inferential analysis.
The calculation result of learning motivation influence simultaneously and
school environment gave contribution 31,5% to the learning achievement of
accounting subject. The learning motivation influence partially gave contribution
5,7% to the learning achievement of accounting subject, while the influence of
school environment gave contribution 11%.
Based on the result study, there was a significant influence between
learning motivation and school environment to the learning achievement of
accounting subject of the XI IPS students of SMA Negeri 1 Banjarnegara in the
Year 2010/2011 either simultaneously or partially. The suggestion related to the
result study is that to increase the learning achievement, students should improve
their learning motivation. For teachers, they should be able to motivate their
students by giving the feedback in the form of score, rewards, or punishment for
every task done by their students. Moreover, school should be more critical in
building the school disciplinary and learning facility for the student.

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i


PERSETUJUAN PEMBIMBING...................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................... iii
PERNYATAAN ................................................................................................. iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................... v
PRAKATA ........................................................................................................ vi
SARI ............................................................................................................... viii
ABSTRAK ........................................................................................................ ix
DAFTAR ISI ..................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 9
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................... 9
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................. 10
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Kajian Tentang Prestasi Belajar ......................................................... 11
2.1.1 Pengertian Belajar ..................................................................... 11
2.1.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Belajar .............................. 13
2.1.3 Pengertian Prestasi Belajar ........................................................ 15
2.1.4 Cara Belajar Akuntansi ............................................................. 16
2.1.5 Konsep Dasar Akuntansi ........................................................... 17
2.1.6 Silabi ........................................................................................ 19
2.1.7 Penilaian Prestasi Belajar Akuntansi ....................................... 21
2.2 Kajian Tentang Motivasi belajar ........................................................ 21
2.2.1 Pengertian Motivasi belajar ....................................................... 21

x
2.2.2 Ciri-ciri Motivasi ....................................................................... 23
2.2.3 Fungsi Motivasi Dalam Belajar ................................................ 24
2.2.4 Unsur-unsur yang Mempengaruhi Motivasi ............................. 24
2.3 Kajian Tentang Lingkungan sekolah ................................................. 26
2.3.1 Pengertian Lingkungan sekolah ................................................ 26
2.3.2 Unsur-unsur Lingkungan sekolah ............................................. 28
2.3.3 Faktor Lingkungan Sekolah yang Mempengaruhi Belajar ........ 28
2.4 Penelitian Terdahulu .......................................................................... 31
2.5 Kerangka Berpikir .............................................................................. 33
2.6 Hipotesis ............................................................................................ 37
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian ................................................................................... 38
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ......................................................... 38
3.3 Variabel Penelitian ............................................................................. 39
3.3.1 Variabel Terikat ........................................................................ 39
3.3.2 Variabel Bebas .......................................................................... 39
3.4 Metode Pengumpulan Data ................................................................ 40
3.4.1 Metode Kuesioner atau Angket ................................................. 40
3.4.2 Metode Dokumentasi ................................................................ 41
3.5 Uji Instrumen ..................................................................................... 42
3.5.1 Validitas .................................................................................... 42
3.5.2 Reliabilitas ................................................................................ 44
3.6 Metode Analisis Data ........................................................................ 44
3.6.1 Analisis Deskriptif Persentase ................................................... 45
3.6.1.1 Kategori Variabel Motivasi Belajar ................................. 46
3.6.1.2 Kategori Variabel Lingkungan Sekolah ........................... 49
3.6.1.3 Kategori Variabel Prestasi Belajar ................................... 52
3.6.2 Analisis Statistik Inferensial ..................................................... 52
3.6.2.1 Uji Prasyarat Analisis ....................................................... 52
3.6.2.2 Uji Asumsi Klasik ............................................................ 53
3.6.2.3 Analisis Regresi Linier Berganda .................................... 54

xi
3.6.2.4 Uji Hipotesis Penelitian .................................................... 54
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian .................................................................................. 59
4.1.1 Analisis Deskriptif Persentase.................................................... 59
4.1.1.1 Motivasi Belajar (Variabel X1) ........................................ 59
4.1.1.2 Lingkungan Sekolah (Variabel X2) .................................. 63
4.1.1.3 Prestasi Belajar Akuntansi (Variabel Y) .......................... 68
4.1.2 Analisis Statistik Inferensial ..................................................... 69
4.1.2.1 Uji Prasyarat Analisis ....................................................... 69
4.1.2.2 Uji Asumsi Klasik ............................................................ 70
4.1.2.3 Analisis Regresi Linier Berganda .................................... 72
4.1.2.4 Uji Hipotesis Penelitian..................................................... 74
4.2 Pembahasan ........................................................................................ 79
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan ............................................................................................ 86
5.2 Saran ................................................................................................... 86
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

xii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ...................................................................... 37


Gambar 4.1 Scatterplot Uji Heteroskedastisitas .............................................. 72

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Prestasi Belajar akuntansi Siswa Kelas XI IPS Semester 1............ 3
Tabel 1.2 Observasi Motivasi Siswa di SMA Negeri 1 Banjarnegara .......... 5
Tabel 1.3 Fasilitas Fisik SMA Negeri 1 Banjarnegara . ................................. 6
Tabel 3.1 Jumlah Populasi Penelitian ............................................................ 38
Tabel 3.2 Rekap Validitas Angket Motivasi Belajar .................................... 43
Tabel 3.3 Rekap Validitas Angket Lingkungan Sekolah ............................... 43
Tabel 3.4 Skor Jawaban Angket .................................................................... 45
Tabel 3.5 Kategori Variabel Motivasi Belajar ............................................... 47
Tabel 3.6 Kategori Indikator Tekun Menghadapi Tugas, Ulet
Menghadapi Kesulitan, Menunjukan Minat Untuk Sukses ........... 48
Tabel 3.7 Kategori Indikator Senang Memecahkan Soal-soal,
Mempunyai Orientasi ke Masa Depan .......................................... 49
Tabel 3.8 Kategori Variabel Lingkungan Sekolah ........................................ 50
Tabel 3.9 Kategori Indikator Metode Mengajar, Kurikulum, Relasi
Guru Dengan Siswa, Disiplin Sekolah .......................................... 51
Tabel 3.10 Kategori Variabel Relasi Siswa Dengan Siswa dan Fasilitas
Sekolah .......................................................................................... 52
Tabel 3.11 KKM Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS ............................. 52
Tabel 4.1 Distribusi Motivasi Belajar ............................................................ 59
Tabel 4.2 Distribusi Tekun Menghadapi Tugas ............................................ 60
Tabel 4.3 Distribusi Ulet Menghadapi Kesulitan .......................................... 61
Tabel 4.4 Distribusi Menunjukan Minat Untuk Sukses ................................. 62
Tabel 4.5 Distribusi Senang Memecahkan Soal-soal .................................... 62
Tabel 4.6 Distribusi Mempunyai Orientasi ke Masa Depan .......................... 63
Tabel 4.7 Distribusi Lingkungan Sekolah ..................................................... 64
Tabel 4.8 Distribusi Metode Mengajar .......................................................... 65
Tabel 4.9 Distribusi Kurikulum ..................................................................... 65
Tabel 4.10 Distribusi Relasi Guru Dengan Siswa ........................................... 66
Tabel 4.11 Distribusi Relasi Siswa Dengan Siswa ........................................... 67

xiv
Tabel 4.12 Distribusi Disiplin Sekolah ............................................................ 67
Tabel 4.13 Distribusi Fasilitas Sekolah ........................................................... 68
Tabel 4.14 Distribusi Prestasi Belajar Akuntansi ............................................ 69
Tabel 4.15 Uji Normalitas ............................................................................... 70
Tabel 4.16 Uji Multikolinieritas ...................................................................... 71
Tabel 4.17 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ....................................... 73
Tabel 4.18 Hasil Uji Simultan (Uji F) ............................................................. 75
Tabel 4.19 Hasil Uji Parsial (Uji t) .................................................................. 76
Tabel 4.20 Hasil Uji Koofisien Determinasi Simultan .................................... 78
Tabel 4.21 Hasil Uji Koofisien Determinasi Parsial ....................................... 78

xv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rekap Nilai Siswa Kelas XI IPS Semester 1 .............................. 90


Lampiran 2 Data Observasi Awal Angket ..................................................... 92
Lampiran 3 Kisi– kisi Uji Coba Instrumen .................................................... 94
Lampiran 4 Angket Uji Coba Instrumen ........................................................ 95
Lampiran 5 Output Validitas Variabel Motivasi Belajar ............................... 100
Lampiran 6 Output Validitas Variabel Lingkungan Sekolah .......................... 101
Lampiran 7 Output Uji Reliabilitas ................................................................ 102
Lampiran 8 Kisi-kisi Angket Penelitian ......................................................... 103
Lampiran 9 Angket Penelitian ....................................................................... 104
Lampiran 10 Data Hasil Penelitian .................................................................. 109
Lampiran 11 Hasil Uji Prasyarat Analisis dan Hasil Uji Asumsi Klasik ......... 110
Lampiran 12 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ...................................... 112
Lampiran 13 Surat Ijin Penelitian .................................................................... 114
Lampiran 14 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ..................... 115

xvi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kualitas

sumber daya manusia. Keberhasilan dunia pendidikan sebagai faktor penentu

tercapainya tujuan pembangunan nasional dibidang pendidikan yaitu

mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal tersebut merupakan modal untuk dapat

menyongsong datangnya era globalisasi yang penuh dengan persaingan.

Mutu pendidikan tidak lepas dari kegiatan belajar-mengajar. Kegiatan

belajar mengajar di sekolah merupakan kegiatan yang paling fundamental. Ini

berarti berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan bergantung pada

bagaimana proses belajar yang dialami siswa sebagai anak didik. Dalam proses

pembelajaran setiap siswa diharapkan memperoleh prestasi belajar yang baik.

Winkel (1996:162) mendefinisikan prestasi belajar adalah suatu bukti

keberhasilan belajar atau kemampuan seorang siswa dalam melakukan kegiatan

belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya. Prestasi belajar merupakan hasil

yang diperoleh siswa setelah melalui proses belajar untuk mengetahui apa yang

belum diketahuinya dan merupakan tolak ukur maksimal tingkat keberhasilan

yang dicapai siswa setelah melakukan proses belajar selama kurun waktu yang

telah ditentukan bersama dalam suatu lembaga pendidikan. Pencapaian prestasi

belajar siswa dapat dilihat melalui pelaksanaan evaluasi hasil belajar yang

dilakukan oleh guru terhadap siswa yang dibuktikan dan ditunjukan melalui nilai

1
2

dari hasil ulangan atau ujian yang ditempuh siswa. Prestasi belajar yang baik

merupakan hal yang paling didambakan oleh siswa yang sedang belajar dan

dikatakan tercapai apabila siswa mengalami perkembangan dan peningkatan

perilaku yang diharapkan sesuai tujuan pembelajaran. Keberhasilan dalam belajar

bergantung pada setiap individu, antara siswa satu dengan yang lain berbeda

dalam pencapaian prestasi belajarnya, namun pada dasarnya hasil yang

diharapkan adalah prestasi belajar yang tinggi.

Menurut Slameto (2010:54) faktor yang mempengaruhi belajar ada dua

yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern yaitu faktor yang berasal dari

dalam diri individu yang terdiri dari aspek jasmaniah (faktor kesehatan, cacat

tubuh), aspek psikologis (inteligensi, perhatian, motif, bakat, kematangan, minat,

kesiapan) dan aspek kelelahan. Faktor ekstern adalah faktor yang berasal dari luar

diri individu yang terdiri dari faktor lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan

lingkungan masyarakat. Pendapat lain juga dikemukakan oleh Syah (2004:96)

mengatakan bahwa faktor yang mempengaruhi belajar terdiri dari aspek psiologis,

aspek psikologis (Intelegensi siswa, bakat siswa, minat siswa, motivasi siswa),

lingkungan sosial sekolah, lingkungan non sosial, pendekatan belajar.

Prestasi belajar akuntansi merupakan prestasi belajar yang dicapai siswa

setelah mendapat mata pelajaran akuntansi yang diajarkan oleh guru di sekolah.

Prestasi belajar akuntansi perlu dipacu agar siswa dapat mencapai hasil yang

maksimal. Akuntansi merupakan mata pelajaran yang memerlukan pemahaman,

ketelitian, kemampuan, keterampilan, keuletan dan kesabaran. Untuk dapat

memahami dan menguasai pelajaran akuntansi, maka siswa harus senantiasa


3

diberi materi atau praktik mengenai kegiatan pelaporan keuangan dan latihan yang

cukup tentang soal-soal akuntansi. Siswa harus memahami dan menguasai konsep

dasar akuntansi, laporan keuangan, penyajian dan pengungkapan laporan

keuangan.

Hasil observasi awal yang dilakukan peneliti dilihat dari daftar nilai siswa

kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara yang diperoleh dari guru mata

pelajaran akuntansi, menunjukan bahwa perolehan nilai mata pelajaran akuntansi

belum mencapai hasil yang maksimal. Siswa dikatakan memperoleh prestasi

belajar baik apabila telah mendapat nilai diatas KKM (Kriteria Ketuntasan

Minimum) 75 yang ditentukan sekolah dan 80% siswa dalam satu kelas telah

mencapai batas tuntas. Kondisi di SMA Negeri 1 Banjarnegara menunjukan masih

banyak siswa yang nilainya dibawah KKM 75 dan < 80% siswa yang dapat

mencapai batas ketuntasan kelas. Berikut ini adalah data nilai akuntansi semester

1 kelas XI IPS SMA Negeri 1 Banjarnegara :

Tabel 1.1 Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS Semester 1 SMA
Negeri 1 Banjarnegara
Kelas Batas Nilai Jumlah Siswa Jumlah Siswa Jumlah
yang yang Belum Siswa
Tuntas Memenuhi Memenuhi
Batas Tuntas Batas Tuntas

XI IPS 1 75 20 (54,05%) 17 (45,95%) 37

XI IPS 2 75 17 (51,52%) 16 (48,48%) 33

Sumber: SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun 2010/2011

Tabel di atas menunjukan adanya prestasi belajar yang masih rendah dan

dapat dikatakan bahwa pencapaian batas tuntas di SMA Negeri 1 Banjarnegara

masih belum optimal. Jumlah siswa yang mencapai batas tuntas dalam satu kelas
4

< 80% yaitu kelas XI IPS 1 hanya 20 siswa atau 54,05% sedangkan untuk kelas

XI IPS 2 adalah 17 siswa atau 51,52%.

Peneliti melakukan observasi awal untuk mengetahui permasalahan yang

ada di SMA Negeri 1 Banjarnegara dengan melakukan wawancara dengan guru

akuntansi kelas XI. Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan

bahwa aktivitas belajar siswa belum menunjukan adanya motivasi belajar yang

tinggi. Misalnya, apabila di rumah tidak diingatkan oleh orang tua untuk belajar

maka siswa lebih memilih untuk melakukan kegiatan lain seperti menonton

televisi atau bermain tanpa menyadari kewajiban mereka untuk belajar. Siswa

merasa tidak mampu dan meninggalkan materi atau tugas yang dirasa sulit,

sehingga pemahaman tentang pelajaran akuntansi sangat kurang. Belajar pada saat

ulangan atau ujian saja dan mengerjakan tugas hanya jika diperintahkan oleh guru,

sehingga kesiapan siswa dalam menerima pelajaran kurang optimal. Kurang

percaya diri pada saat mengerjakan soal-soal atau ulangan akuntansi sehingga

sering bekerjasama bahkan menyontek pekerjaan temannya. Siswa yang mendapat

nilai kurang memuaskan pada saat hasil ulangan dibagikan merasa pesimis dan

malas sehingga tidak termotivasi untuk memperbaiki prestasinya dengan belajar

lebih giat. Mau berpartisipasi aktif di dalam kelas ketika mengikuti pelajaran dan

mau menjawab pertanyaan yang diberikan guru apabila nantinya mendapat nilai

tambahan dari guru mata pelajaran akuntansi.

Peneliti juga membuat angket tanggap siswa yang berisi pertanyaan

mengenai motivasi pada 70 responden. Angket tersebut digunakan untuk

mengetahui lebih jauh mengenai faktor yang diduga mempengaruhi rendahnya


5

prestasi belajar. Adapun hasil dari survei tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 1.2 Observasi Motivasi Siswa di SMA Negeri 1 Banjarnegara


Kriteria Jumlah (siswa) Persentase
Sangat tinggi 7 10 %
Tinggi 18 26 %
Cukup 33 47 %
Rendah 12 17 %
Jumlah 70 100 %
Sumber: Data observasi awal di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun 2011

Hasil angket observasi di atas menunjukan hanya 10% siswa yang

motivasinya sangat tinggi, 26% tinggi, 47% cukup dan 17% rendah. Jumlah yang

relatif rendah untuk menunjukan motivasi belajar siswa kelas XI IPS di SMA

Negeri 1 Banjarnegara terhadap mata pelajaran akuntansi. Dugaan sementara

berdasarkan hasil observasi awal ini, yang menyebabkan prestasi belajar siswa

masih rendah adalah motivasi belajar. Sardiman (2005:73) mengatakan motivasi

berasal dari kata “motif” yang artinya daya upaya yang mendorong untuk

melakukan sesuatu. Berawal dari kata motif, maka motivasi dapat diartikan

sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat

tertentu bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan. Uno (2010:3)

berpendapat bahwa motivasi merupakan daya penggerak atau dorongan yang

terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku

yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya. Motivasi timbul karena ada

tujuan yang ingin dicapai, sehingga akan timbul semangat untuk mencapainya.

Motivasi sangat berperan penting dalam proses belajar mengajar, jika siswa

mempunyai motivasi yang baik maka prestasinya juga akan baik, karena ada

tujuan yang akan dicapainya.


6

Faktor lain yang diduga mempengaruhi prestasi belajar siswa dilihat dari

faktor ekstern adalah lingkungan sekolah. Lingkungan sekolah memberi

kontribusi besar terhadap pencapaian prestasi belajar siswa. Keadaan lingkungan

sekolah yang kondusif akan menciptakan ketenangan dan kenyamanan dalam

belajar sehingga akan berjalan lebih baik dan siswa akan lebih mudah dalam

menguasai materi pelajaran secara maksimal.

Fasilitas fisik yang ada pada SMA Negeri 1 Banjarnegara berdasarkan

observasi awal adalah seperti berikut:

Tabel 1.3 Fasilitas Fisik SMA Negeri 1 Banjarnegara


No Jenis Fasilitas Jumlah Kondisi
Nyata
1 Ruang Kepala Sekolah 1 Baik
2 Ruang Guru 1 Baik
3 Ruang BP/BK 1 Baik
4 Ruang OSIS 1 Rusak Ringan
5 Ruang Tata Usaha 1 Baik
6 Rumah Dinas Kepala Sekolah 1 Baik
7 27 Belum semua
Ruang Kelas dilengkapi Komputer/Laptop, ruangan tersedia
LCD, TV dan Kamera CCTV LCD, kamera
CCTV
8 Perpustakaan 1 Baik
9 Laboratorium Komputer 2 Baik
10 Laboratorium Bahasa 1 Baik
11 Laboratorium IPS 1 Rusak Ringan
12 Laboratorium Kimia 1 Rusak ringan
13 Laboratorium Fisika 1 Rusak ringan
14 Laboratorium Biologi 1 Rusak ringan
15 Masjid 1 Baik
16 Kamar Mandi 20 Baik
17 Unit Kesehatan Siswa (UKS) 1 Rusak ringan
18 Gudang 1 Rusak ringan
19 Koperasi Sekolah 1 Baik
20 Ruang Serba Guna 1 Rusak ringan
Sumber : SMA Negeri 1 Banjarnegara Tahun 2011
7

Tabel di atas menunjukan fasilitas fisik yang ada di SMA Negeri 1

Banjarnegara belum semuanya baik. Kondisi lingkungan sekolah memiliki

keterbatasan dalam banyak hal yang berkaitan dengan lingkungan belajar yang

efektif bagi siswa. Ketersediaan perlengkapan yang menunjang pembelajaran

akuntansi masih kurang. Buku literatur akuntansi yang disediakan di perpustakaan

sekolah jumlahnya masih terbatas dan belum lengkap, menyebabkan belajar siswa

terpaku hanya pada buku paket dan Lembar Kerja Siswa (LKS). Alat pelajaran

yang tersedia dan digunakan oleh guru dalam pembelajaran akuntansi terkadang

tidak disediakan juga untuk siswa sehingga dapat menghambat penerimaan bahan

pelajaran yang diberikan kepada siswa dan belajarnya akan terganggu.

Sekolah juga kurang memerhatikan kondisi laboratorium IPS yang

digunakan sebagai tempat untuk praktik dan pendalaman pembelajaran akuntansi,

dan belum menyediakan fasilitas yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan

keahlian akuntansi siswa diluar jam pelajaran akuntansi misalnya adanya bank

mini atau ekstra kurikuler lain. Padahal hal ini penting untuk pengembangan ilmu

sosial dan bisa dijadikan sarana untuk pelatihan pelajaran akuntansi.

Faorani (2007) dalam penelitiannya yang dilakukan baik secara parsial

maupun simultan menunjukan adanya pengaruh positif antara motivasi belajar

(X1) dan lingkungan sekolah (X2) terhadap prestasi belajar ekonomi (Y) siswa

kelas XI IPS di MAN Wlingi Blitar. Penelitian oleh Bakar (2010) menunjukan

adanya pengaruh yang kuat antara motivasi dan sikap terhadap prestasi akademik

di Universiti Putra Malaysia.Syria (2008) dalam penelitiannya menyatakan

bahwa ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar. Pengaruh


8

lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar terjadi secara langsung dan tidak

langsung, semakin baik lingkungan sekolah maka prestasi belajar siswa juga akan

meningkat.

Sumbangan motivasi dan lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar

juga diperkuat dengan adanya hasil penelitian dari Asih (2007) yang menunjukkan

adanya pengaruh langsung antara metode pembelajaran, lingkungan sekolah,

lingkungan keluarga terhadap motivasi dan akhirnya motivasi berpengaruh

terhadap prestasi belajar akuntansi siswa Kelas X SMK Bina Negara Gubug

Kabupaten Grobogan. Ertanto (2008) dalam penelitiannya di Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Malang yang dilakukan baik secara parsial maupun simultan,

menunjukan adanya pengaruh yang signifikan antara kebiasaan belajar, motivasi

belajar, lingkungan keluarga dan ketersediaan sumber belajar di rumah terhadap

prestasi belajar siswa.

Dilatar belakangi oleh penelitian-penelitian terdahulu, dukungan teori,

serta hasil observasi awal peneliti di SMA Negeri 1 Banjarnegara, maka penting

diadakan penelitian mengenai motivasi belajar dan lingkungan sekolah terhadap

prestasi belajar akuntansi. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengambil judul

skripsi “PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH

TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS DI

SMA NEGERI 1 BANJARNEGARA TAHUN 2010/2011“.


9

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Adakah pengaruh motivasi belajar dan lingkungan sekolah terhadap prestasi

belajar akuntansi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun

2010/2011 ?

2. Adakah pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar akuntansi siswa

kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun 2010/2011?

3. Adakah pengaruh lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar akuntansi

siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun 2010/2011?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini sesuai permasalahan yang ada

adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar dan lingkungan sekolah

terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1

Banjarnegara tahun 2010/2011.

2. Untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar

akuntansi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun

2010/2011.

3. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar

akuntansi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun

2010/2011.
10

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat secara praktis

1. Bagi siswa

Diharapkan agar siswa dapat mengembangkan motivasi belajar akuntansi

untuk meningkatkan prestasi belajarnya.

2. Bagi guru dan sekolah

Mendorong guru untuk menciptakan proses belajar mengajar yang dapat

menumbuhkan ketertarikan terhadap akuntansi dan sekolah dapat lebih

meningkatkan kualitas proses belajar mengajar.

3. Bagi peneliti

Sebagai wahana pengembangan ilmu pengetahuan melalui penelitian

dengan mengaplikasikan teori yang sudah didapatkan selama studi di

perguruan tinggi.

1.4.2 Manfaat secara teoritis

Penelitian ini bermanfaat bagi pembaca, yaitu dapat memberikan informasi

dan ilmu pengetahuan dalam pengembangan penelitian selanjutnya.


BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Kajian Tentang Prestasi Belajar

2.1.1 Pengertian Belajar

Rifa’i dan Catharina (2009:82) menyatakan bahwa belajar merupakan suatu

proses penting bagi perubahan perilaku setiap orang dan belajar itu mencakup

segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan oleh seseorang. Sardiman

(2011:20) mendefinisikan belajar merupakan perubahan tingkah laku atau

penampilan dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati,

mendengarkan, meniru dan lain sebagainya. Slameto (2010:2) mendefinisikan

belajar sebagai suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh

suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

pengalamannya sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan.

Skinner (1958) dalam Walgito (2004:166) berpendapat bahwa belajar

adalah proses adaptasi perilaku yang bersifat progresif. Ini berarti sebagai akibat

dari belajar adalah sifat progresifitas, adanya terdensi ke arah yang lebih

sempurna dari keadaan sebelumnya. Menurut Morgan (1984) dalam Walgito

(2004) menyebutkan belajar adalah perubahan perilaku yang relatif permanen

yang terjadi sebagai hasil dari latihan maupun pengalaman.

Gagne dalam Slameto (2010:13) mengemukakan teori terhadap masalah

belajar dengan memberikan dua definisi, yaitu: belajar ialah proses untuk

memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan dan tingkah

11
12

laku, serta belajar adalah penguasaan pengetahuan/keterampilan yang diperoleh

dari intruksi. Belajar dalam arti luas adalah belajar yang meliputi semua aspek

kehidupan agar menimbulkan perubahan perilaku ke arah yang lebih baik.

Menurut Djaali (2008) belajar dalam arti sempit adalah belajar khusus untuk

mendapatkan pengetahuan akademik.

Hilgard (1956) dalam Walgito (2004) mengemukakan beberapa hal

mengenai belajar, yaitu :

1) Belajar merupakan suatu proses, yang melibatkan adanya perubahan perilaku.

Bentuk perubahan dapat dilihat dalam segi kognitif, afektif dan psikomotor.

2) Perubahan perilaku itu dapat aktial, yaitu baik yang menampak maupun dapat

bersifat potensial yang tidak nampak pada saat itu namun nampak di lain

kesempatan.

3) Perubahan yang disebabkan karena belajar itu bersifat relatif permanen, yang

berarti perubahan itu akan bertahan dalam waktu yang relatif lama. Tetapi

perubahan itu tidak akan menetap terus menerus sehingga pada suatu waktu

hal tersebut dapat berubah lagi sebagai akibat dari belajar.

4) Perubahan perilaku yang merupakan hasil belajar merupakan perubahan

melalui pengalaman atau latihan. Ini berarti perubahan bukan terjadi karena

faktor kematangan yang ada pada individu, bukan karena faktor kelelahan dan

juga bukan merupakan faktor temporer individu seperti keadaan sakit serta

pengaruh obat-obatan.
13

Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

pengertian belajar adalah suatu proses perubahan perilaku dengan serangkaian

kegiatan yang disebabkan dari pengalaman untuk mendapatkan pengetahuan.

2.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar

Slameto (2010) menyebutkan faktor yang mempengaruhi belajar terdiri dari

faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern yaitu faktor yang berasal dari dalam

diri siswa, faktor ini terdiri 3(tiga) aspek :

1. Aspek jasmaniah

Faktor kesehatan individu dan cacat tubuh akan berpengaruh terhadap

belajar.

2. Aspek psikologis

a) Inteligensi siswa

Inteligensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan

untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan cepat

dan efektif, menggunakan konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui dan

mempelajari relasi dengan cepat.

b) Perhatian

Gazali (1974) dalam Slameto (2010) berpendapat bahwa perhatian

merupakan keaktifan jiwa yang dipertinggi.

c) Minat

Hilgard (1962) dalam Slameto (2010) berpendapat bahwa minat adalah

kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa

kegiatan.
14

d) Bakat

Bakat adalah kemampuan untuk belajar.

e) Motif

Drever (1952) dalam Slameto (2010) berpendapat bahwa motif adalah

daya penggerak seseorang untuk berbuat guna mencapai tujuan yang

diharapkan.

f) Kematangan

Kematangan adalah suatu tingkat dalam pertumbuhan seseorang dimana

alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru.

g) Kesiapan

Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respon.

3. Aspek kelelahan

Meliputi kelelahan jasmani dan kelelahan rohani. Agar siswa dapat

belajar dengan baik haruslah menghindari jangan sampai terjadi kelelahan

dalam belajarnya.

Faktor ekstern adalah faktor yang berasal dari luar diri seseorang. Faktor

ini terdiri dari 3(tiga) bentuk, yaitu :

1. Lingkungan Keluarga

Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa cara

orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah tangga dan

keadaan ekonomi keluarga.


15

2. Lingkungan Sekolah

Lingkungan sekolah adalah lingkungan dimana siswa belajar secara

sistematis. Kondisi ini meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru

dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, waktu sekolah,

standar pelajaran,keadaan fisik sekolah, tugas rumah.

3. Lingkungan Masyarakat

Siswa akan mudah terkena pengaruh lingkungan masyarakat karena

keberadaannya dalam lingkungan tersebut. Kegiatan dalam masyarakat, mass

media, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat merupakan hal-hal yang

dapat mempengaruhi siswa sehingga perlu diusahakan lingkungan yang positif

untuk mendukung belajar siswa.

Berdasarkan berbagai faktor-faktor intern dan ekstern yang mempengaruhi

prestasi belajar siswa maka peneliti mengkaji motivasi belajar dan lingkungan

sekolah.

2.1.3 Pengertian Prestasi Belajar

Tu’u (2004:75) menyatakan prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan

atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan

dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Nasution (1996:17)

mendefinisikan prestasi belajar adalah kesempurnaan yang dicapai seseorang

dalam berfikir, merasa dan berbuat. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila

memenuhi tiga aspek yakni: kognitif, afektif dan psikomotor, sebaliknya prestasi

kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga

kriteria tersebut. Tu’u (2004:75) berpendapat bahwa: (1) prestasi belajar siswa
16

adalah hasil belajar yang dicapai siswa ketika mengikuti dan mengerjakan tugas

dan kegiatan pembelajaran di sekolah, (2) prestasi belajar siswa lebih ditekankan

pada aspek kognitifnya, serta (3) prestasi belajar juga dibuktikan dan ditunjukan

melalui nilai atau angka nilai dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru

terhadap tugas siswa dan ulangan-ulangan atau ujian yang ditempuhnya.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar

merupakan hasil belajar yang telah dicapai oleh peserta didik dalam kegiatan

belajar yang ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai dari hasil evaluasi yang

diberikan oleh guru.

2.1.4 Cara Belajar Akuntansi

Prestasi belajar akuntansi merupakan perwujudan bakat dan kemampuan

yang didapat dari proses perubahan perilaku ke arah lebih baik dan relatif

permanen yang terjadi sebagai hasil dari latihan maupun pengalaman belajar

akuntansi. Prestasi belajar akuntansi juga dapat diartikan sebagai hasil dari proses

belajar yang telah dicapai pada mata pelajaran akuntansi yang lazimnya

ditunjukan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru akuntansi.

Prestasi akuntansi yang tinggi menunjukan siswa mampu melakukan pembukuan

dengan tepat dan akurat, sedangkan prestasi akuntansi yang rendah menunjukan

siswa kurang menguasai kompetensi dalam akuntansi. Siswa diharuskan

menguasai konsep akuntansi dan banyak latihan untuk bisa berprestasi karena

akuntansi termasuk keterampilan. Pencapaian prestasi belajar akuntansi

ditunjukan dengan angka yang mencerminkan seberapa besar siswa mampu


17

menguasai dan memahami teori atau konsep akuntansi yang telah diajarkan dalam

kegiatan belajar di sekolah.

Mengacu dari pendapat Tu’u (2004:80) pencapaian prestasi belajar yang

baik dapat diperoleh dengan cara belajar yang efisien yaitu; (1) Berkonsentrasi

sebelum dan pada saat pelajaran, (2) segera mempelajari kembali bahan yang

telah diterima, (3) membaca dengan baik dan teliti bahan yang sedang dipelajari

dan berusaha menguasainya dengan sebaik-baiknya, (4) mencoba menyelesaikan

dan melatih mengerjakan soal-soal.

Belajar akuntansi membutuhkan ketelitian dan konsentrasi serta kemauan

agar dapat mempelajari mata pelajaran akuntansi dengan baik. Prestasi belajar

akuntansi yang optimal dapat diraih apabila siswa memiliki motivasi dan kemauan

yang kuat dalam proses belajar. Didukung dengan adanya keadaan lingkungan

sekolah yang kondusif tentunya siswa akan lebih bersemangat dan tekun dalam

belajar sehingga akan mudah dalam meraih prestasi belajar yang optimal.

2.1.5 Konsep Dasar Akuntansi

Kusmuriyanto (2005:9) menyatakan untuk dapat melaksanakan kegiatan

dalam proses penyajian informasi keuangan, maka akuntansi memerlukan

beberapa asumsi akuntansi (accounting assumption) atau konsep akuntansi

(accounting concepts). Asumsi akuntansi tersebut merupakan suatu

anggapan/kebenaran mutlak yang harus diterima secara logika, agar teori

akuntansi dapat mengambil kesimpulan. Beberapa konsep dasar akuntansi adalah

sebagai berikut:
18

1. Konsep Kesatuan Usaha (Business Entity)

Konsep ini menganggap bahwa perusahaan/unit ekonomi merupakan

kesatuan usaha berdiri sendiri terpisah dengan pemiliknya. Hubungan

perusahaan dengan pemilik merupakan hubungan utang-piutang. Jadi jika

pemilik menyetor kekayaan kepada perusahaan, maka pemilik mempunyai

piutang kepada perusahaan dan sebaliknya perusahaan mempunyai utang

kepada pemilik. Akuntansi hanya mencatat transaksi yang terjadi pada unit

usaha tersebut, tidak mencatat transaksi yang terjadi pada unit usaha yang lain

atau pemilik.

2. Konsep Kesinambungan (Going Concern Concept)

Konsep ini menganggap bahwa perusahaan akan berjalan terus

melanjutkan usahanya sampai pada masa yang tidak dapat ditentukan dan tidak

untuk dibubarkan. Berdasarkan pada konsep ini pencatatan kekayaan/aktiva

perusahaan didasarkan harga perolehannya.

3. Uang sebagai Alat Satuan Ukur (Money Measuring Unit)

Akuntansi mengolah transaksi dan menyajikan informasi kuantitatif

bersifat keuangan. Oleh karena itu uang digunakan sebagai alat satuan ukur.

4. Konsep Harga Pertukaran (Historical Cost Concept)

Pencatatan akuntansi berdasarkan harga historis atau harga pertukaran,

yaitu jumlah uang yang harus diterima atau dibayarkan untuk transaksi

tersebut.
19

5. Konsep Periode Akuntansi (Periodicity Concept)

Penyajian dan pelaporan keuangan berdasarkan periode waktu,dengan

demikian pencatatan pendapatan dan beban dikenal metode pencatatan dasar

waktu/akrual basis (accrual basis). Berdasarkan dasar akrual, maka pengaruh

transaksi diakui pada saat kejadian ( bukan diakui pada saat kas diterima atau

dibayarkan), dicatat, dan dilaporkan pada periode yang bersangkutan.

6. Penetapan Pendapatan dan Beban (Matching Cost Against Revenue)

Konsep ini diperbandingkan antara pendapatan dan beban untuk periode

yang bersangkutan. Pembebanan beban harus diakui sesuai dengan periode

pengakuan pendapatan.

Pemahaman mengenai konsep dasar akuntansi dibutuhkan agar siswa dapat

belajar akuntansi dengan baik. Di SMA Negeri 1 Banjarnegara siswa kelas XI IPS

juga memerlukan pemahaman yang kuat mengenai konsep dasar akuntansi

sebelum mempelajari akuntansi secara lebih mendetail.

2.1.6 Silabi

Silabi untuk semester genap kelas XI IPS SMA Negeri 1 Banjarnegara

adalah terdiri dari 4 standar kompetensi, yaitu;

1) Mendeskripsikan akuntansi sebagai sistem informasi

a. mendeskripsikan akuntansi sebagai sistem informasi

b. membedakan antara pemakai informai akuntansi internal dan eksternal

c. menjelaskan bidang dalam akuntansi

d. menjelaskan kegunaan SAK bagi akuntan


20

2) Menafsirkan persamaan akuntansi

a. menggolongkan transaksi keuangan menurut pihak yang melakukan

transaksi

b. memahami persamaan akuntansi

c. menghitung besarnya modal akhir

d. menyusun laporan laba-rugi, perubahan modal dan neraca

e. menyusun laporan arus kas

3) Mencatat transaksi berdasarkan mekanisme debit dan kredit (jurnal umum)

a. membedakan bukti transaksi keuangan internal dan eksternal

b. menjelaskan fungsi jurnal

c. membuat jurnal dari berbagai transaksi

4) Posting dari jurnal umum ke buku besar.

a. melakukan posting dari jurnal ke buku besar

b. menyusun neraca saldo berdasarkan saldo dalam buku besar

5) Membuat ikhtisar siklus akuntansi perusahaan jasa

a. Membuat jurnal penyesuaian akun deferral dan akrual

b. Menyusun kertas kerja

6) Menyusun laporan keuangan perusahaan jasa

a. Menyusun laporan laba rugi, laporan perubahan modal,, neraca dan laporan

arus kas berdasarkan saldo akun dalam kertas kerja

b. Membuat jurnal penutup, neraca saldo setelah penutupan, jurnal pembalik

c. Mendeskripsikan siklus akuntansi perusahaan jasa


21

2.1.7 Penilaian Prestasi Belajar Akuntansi

Tu’u (2004:75) menyebutkan bahwa prestasi belajar siswa adalah hasil

belajar yang dicapai siswa ketika mengikuti dan mengerjakan tugas dan kegiatan

pembelajaran di sekolah. Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan

bahwa penilaian prestasi belajar akuntansi dapat diperoleh dari nilai harian siswa,

nilai tengah semester, dan nilai akhir semester. Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan nilai rata-rata ulangan harian dan ujian akhir semester sebagai alat

penilaian prestasi belajar akuntansi.

Berdasarkan uraian penilaian prestasi belajar akuntansi diatas, disimpulkan

bahwa indikator prestasi belajar akuntansi yang digunakan dalam penelitian ini

adalah nilai rata-rata ulangan harian dan ujian akhir semester 2 mata pelajaran

akuntansi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara Tahun 2010/2011.

2.2 Kajian Tentang Motivasi

2.2.1 Pengertian Motivasi Belajar

Melakukan perbuatan belajar secara relatif tidak semudah melakukan

kebiasaan yang rutin dilakukan. Oleh karena itu diperlukan adanya sesuatu yang

mendorong kegiatan belajar agar semua tujuan yang diinginkan dapat tercapai.

Hal tersebut adalah adanya motivasi. Walgito (2004:221) menyebutkan bahwa

pada umumnya motivasi mempunyai sifat siklas (melingkar) yaitu motivasi

timbul, memicu perilaku tertuju pada tujuan (goal) dan akhirnya setelah tujuan

tercapai, motivasi itu berhenti. Tetapi itu akan kembali pada keadaan semula

apabila ada sesuatu kebutuhan lagi.


22

Donald (1959) dalam Sardiman (2011:73) berpendapat bahwa motivasi

adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya

feeling dan didahului dengan adanya tanggapan terhadap adanya tujuan. Motivasi

menurut Suryabrata dalam Djaali (2008:101) adalah suatu keadaan yang terdapat

dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna

pencapaian tujuan. Djaali (2008:101) menyimpulkan bahwa motivasi adalah

kondisi fisiologis dan psikologis yang terdapat dalam diri seseorang yang

mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan.

Slavin (1994) dalam Rifa’i dan Catharina (2009:159) mengemukakan

bahwa motivasi adalah proses internal yang mengaktifkan, memandu, dan

memelihara perilaku seseorang secara terus-menerus. Sardiman (2011:75)

menyebutkan bahwa dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai

keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan

belajar, yang menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan yang memberikan arah

kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat

tercapai.

Berdasarkan definisi di atas penulis menyimpulkan bahwa pengertian

motivasi adalah daya penggerak atau daya dorong dalam diri seseorang tarhadap

perubahan perilaku agar sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Motivasi yang

dimaksudkan disini adalah motivasi belajar yaitu dorongan yang mengarahkan

perilaku seseorang untuk belajar agar dapat mencapai prestasi belajar. Sesuai

dengan pengertian motivasi yang dijelaskan di atas, bahwa tidak perlu


23

dipertanyakan lagi pentingnya motivasi bagi siswa dalam belajar karena motivasi

merupakan faktor penyebab yang juga memperlancar belajar dan hasil belajar.

2.2.2 Ciri-ciri Motivasi

Menurut Sardiman (2011:83) bahwa motivasi yang ada dalam diri seseorang

memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1) Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang

lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai).

2) Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa).

3) Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah (minat untuk

sukses).

4) Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.

5) Mempunyai orientasi ke masa depan.

Apabila seseorang telah memiliki ciri-ciri motivasi di atas maka orang

tersebut selalu memiliki motivasi yang cukup kuat. Kegiatan belajar mengajar

akan berhasil baik, kalau siswa tekun mengerjakan tugas, ulet dalam memecahkan

berbagai masalah dan hambatan secara mandiri. Selain itu siswa juga harus peka

dan responsif terhadap masalah umum dan bagaimana memikirkan

pemecahannya.

Siswa yang telah termotivasi memiliki keinginan dan harapan untuk berhasil

dan apabila mengalami kegagalan mereka akan berusaha keras untuk mencapai

keberhasilan itu yang ditunjukkan dalam prestasi belajarnya. Adanya usaha yang

tekun dan terutama didasari dengan adanya motivasi maka seseorang yang belajar

akan melahirkan prestasi belajar yang baik.


24

2.2.3 Fungsi Motivasi Dalam Belajar

Sardiman (2011:85) menyatakan bahwa motivasi berkaitan dengan tujuan,

dengan demikian motivasi mempengaruhi adanya kegiatan. Sehubungan dengan

hal itu ada tiga fungsi motivasi:

1. Mendorong manusia untuk berbuat, yaitu sebagai penggerak yang

melepas energi.

2. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang akan dicapai.

3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang

harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan

perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.

Berdasarkan pendapat di atas sangat jelas bahwa motivasi sangat penting

dalam proses belajar mengajar, karena motivasi dapat mendorong siswa untuk

melakukan aktivitas-aktivitas tertentu yang berhubungan dengan kegiatan belajar

mengajar. Proses belajar mengajar tersebut di dalamnya diperlukan suatu upaya

yang dapat meningkatkan motivasi siswa, sehingga siswa yang bersangkutan

dapat mencapai hasil belajar yang optimal. Apalagi untuk pelajaran akuntansi

yang di dalamnya membutuhkan ketelitian dan kesabaran dalam mempelajarinya,

sehingga membutuhkan motivasi yang kuat guna menciptakan semangat belajar

terhadap mata pelajaran akuntansi tersebut.

2.2.4 Unsur-unsur yang Mempengaruhi Motivasi

Dimyati dan Mudjiono (2009:97-100) menyebutkan unsur-unsur yang

mempengaruhi motivasi belajar yaitu:


25

1. Cita-cita dan aspirasi siswa

Cita-cita atau disebut aspirasi adalah suatu target yang ingin dicapai. Target

ini diartikan sebagai tujuan yang ditetapkan dalam suatu kegiatan yang

mengandung makna bagi seseorang. Aspirasi ini dapat bersifat positif dan dapat

bersifat negatif. Cita-cita akan mempengaruhi motivasi belajar intrinsik maupun

ekstrinsik, sebab tercapainya suatu cita-cita akan mewujudkan aktualisasi diri.

2. Kemampuan siswa

Keinginan seorang siswa perlu dibarengi dengan kemampuan atau

kecakapan mencapainya. Kemampuan akan memperkuat motivasi siswa untuk

melaksanakan tugas-tugas perkembangan. Siswa yang merasa dirinya memiliki

kemampuan untuk melakukan sesuatu, maka akan mendorong dirinya berbuat

sesuatu untuk dapat mewujudkan tujuan yang ingin diperolehnya dan sebaliknya

yang merasa tidak mampu akan merasa malas untuk berbuat sesuatu.

3. Kondisi siswa

Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani akan

mempengaruhi motivasi belajar. Untuk itu guru harus lebih cermat melihat

kondisi fisik dan psikologis siswa, karena kondisi-kondisi ini jika mengalami

gangguan dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan motivasi siswa.

4. Kondisi lingkungan siswa

Kondisi lingkungan siswa dapat berupa keadaan alam, lingkungan tempat

tinggal, pergaulan sebaya, dan kehidupan kemasyarakatan. Sebagai anggota

masyarakat maka siswa dapat terpengaruh oleh lingkungan sekitar yang

merupakan suatu unsur-unsur yang datang dari luar diri siswa.


26

5. Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran

Unsur-unsur dinamis adalah unsur-unsur yang keberadaannya didalam

proses belajar setiap diri siswa tidak stabil, kadang-kadang kuat, kadang-kadang

lemah dan bahkan hilang sama sekali misalnya gairah belajar, emosi siswa dan

lain-lain. Siswa memiliki perasaan, perhatian, kemauan, ingatan, dan pikiran yang

mengalami perubahan selama proses belajar kadang-kadang kuat atau lemah.

6. Upaya guru dalam membelajarkan siswa

Upaya guru membelajarkan siswa adalah usaha guru dalam mempersiapkan

diri untuk membelajarkan siswa mulai dari penguasaan materi, cara

menyampaikannya, menarik perhatian siswa dan mengevaluasi hasil belajar siswa.

Berdasarkan uraian mengenai motivasi di atas peneliti mengambil

indikator dari motivasi belajar, yaitu:

1) Tekun menghadapi tugas

2) Ulet menghadapi kesulitan

3) Menunjukan minat untuk sukses

4) Senang memecahkan soal-soal

5) Mempunyai orientasi ke masa depan

2.3 Kajian Tentang Lingkungan Sekolah

2.3.1 Pengertian Lingkungan Sekolah

Tu’u (2004:1) berpendapat bahwa lingkungan sekolah dipahami sebagai

lembaga pendidikan formal dimana di tempat inilah kegiatan belajar mengajar

berlangsung, ilmu pengetahuan diajarkan dan dikembangkan kepada anak didik.


27

Yusuf (2001:54) menyatakan bahwa sekolah merupakan lembaga pendidikan

formal yang secara sistematis melaksanakan program bimbingan, pengajaran dan

latihan dalam rangka membantu siswa agar mampu mengembangkan potensinya,

baik yang menyangkut aspek moral, spiritual, intelektual maupun emosional.

Menurut Gerakan Disiplin Nasional (GDN) dalam Tu’u (2004:11) lingkungan

sekolah diartikan sebagai lingkungan dimana para siswa dibiasakan dengan nilai-

nilai tata tertib sekolah dan nilai-nilai kegiatan pembelajaran berbagai bidang

studi yang dapat meresap ke dalam kesadaran hati nuraninya.

Tu’u (2004:18) menyatakan nilai-nilai etik, moral, mental, spiritual,

perilaku, disiplin, ilmu pengetahuan dan keterampilan ditabur, ditanam, disiram,

ditumbuhkan dan dikembangkan di sekolah. Sekolah menjadi wahana yang sangat

dominan bagi pengaruh dan pembentukan sikap, perilaku dan prestasi seorang

siswa. Sekolah merupakan lingkungan pendidikan yang sudah terstruktur,

memiliki sistem dan organisasi yang baik bagi penanaman nilai-nilai etik, moral,

mental, spiritual, disiplin dan ilmu pengetahuan. Apalagi bila sekolah berhasil

menciptakan suasana kondusif bagi pembelajaran, hubungan dan komunikasi

setiap orang di sekolah berjalan baik, metode pembelajaran aktif interaktif, sarana

penunjang cukup memadai, siswa tertib disiplin. Kondisi kondusif tersebut

mendorong siswa saling berkompetensi dalam pembelajaran. Keadaan ini

diharapkan membuat hasil belajar siswa akan lebih tinggi.

Berdasarkan definisi tentang lingkungan sekolah tersebut diatas dapat

disimpulkan bahwa lingkungan sekolah adalah lingkungan dimana kegiatan


28

belajar mengajar berlangsung dimana para siswanya dibiasakan dengan nilai-nilai

kegiatan pembelajaran berbagai bidang studi.

2.3.2 Unsur-unsur Lingkungan Sekolah

Sekolah merupakan salah satu institusi sosial yang mempengaruhi proses

sosialisasi dan berfungsi mewariskan kebudayaan masyarakat kepada anak.

Sekolah merupakan suatu sistem sosial yang mempunyai organisasi yang unik dan

pola relasi sosial diantara para anggotanya yang bersifat unik pula.Ini disebut

kebudayaan sekolah. Menurut Ahmadi (1991:187) kebudayaan sekolah itu

mempunyai beberapa unsur penting, yaitu:

1) Letak lingkungan dan prasarana fisik sekolah (gedung sekolah, meubelier,

perlengkapan yang lain).

2) Kurikulum sekolah yang memuat gagasan-gagasan maupun fakta-fakta yang

menjadi keseluruhan program pendidikan.

3) Pribadi-pribadi yang merupakan warga sekolah yang terdiri atas siswa, guru,

non teaching specialist dan tenaga administrasi.

4) Nilai-nilai norma, sistem peraturan, dan iklim kehidupan sekolah.

2.3.3 Faktor Lingkungan Sekolah yang Mempengaruhi Belajar

Slameto (2010:64-69) menyatakan bahwa faktor sekolah yang

mempengaruhi belajar mencakup:

1. Metode mengajar

Metode mengajar adalah suatu cara yang harus dilalui di dalam mengajar.

Metode mengajar akan mempengaruhi belajar. Metode mengajar guru yang

kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula. Guru perlu
29

mencoba metode mengajar yang baru, yang dapat membantu meningkatkan

kegiatan belajar mengajar, dan meningkatkan motivasi siswa untuk belajar.

2. Kurikulum

Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang diberikan kepada

siswa. Kegiatan itu sebagian besar adalah menyajikan bahan pelajaran agar siswa

menerima, menguasai, dan mengembangkan bahan pelajaran. Kurikulum yang

kurang baik berpengaruh tidak baik terhadap belajar. Kurikulum yang tidak baik

itu misalnya kurikulum yang terlalu padat, di atas kemampuan siswa, tidak sesuai

dengan bakat, minat dan perhatian siswa.

3. Relasi guru dengan siswa

Proses belajar mengajar terjadi antara guru dengan siswa. Proses tersebut

juga dipengaruhi oleh relasi dalam proses itu sendiri, jadi cara belajar siswa juga

dipengaruhi oleh relasinya dengan gurunya. Di dalam relasi guru dengan siswa

yang baik, siswa akan menyukai gurunya, juga akan menyukai mata pelajaran

yang diberikannya sehingga siswa berusaha mempelajari sebaik-baiknya.

4. Relasi siswa dengan siswa

Siswa yang mempunyai sifat-sifat atau tingkah laku yang kurang

menyenangkan teman lain, mempunyai rasa rendah diri atau sedang mengalami

tekanan-tekanan batin, akan diasingkan dari kelompok. Akibatnya makin parah

masalahnya dan akan mengganggu belajarnya. Lebih lagi ia menjadi malas untuk

masuk sekolah dengan alasan yang tidak-tidak karena di sekolah mengalami

perlakuan yang kurang menyenangkan dari teman-temannya. Apabila hal ini


30

terjadi, segeralah siswa diberi layanan bimbingan dan penyuluhan agar ia dapat

diterima kembali ke dalam kelompoknya.

5. Disiplin sekolah

Kedisiplinan sekolah erat hubungannya dengan kerajinan siswa dalam

sekolah dan juga dalam belajar. Kedisiplinan sekolah mencakup kedisiplinan guru

dalam mengajar dengan melaksanakan tata tertib, kedisiplinan pegawai/karyawan

dalam pekerjaan administrasi dan kebersihan/keteraturan kelas, gedung sekolah,

halaman dan lain-lain, kedisiplinan kepala sekolah dalam mengelola seluruh staf

beserta siswa-siswanya, dan kedisiplinan tim BP dalam pelayanannya kepada

siswa. Hal yang dapat memacu agar siswa dapat belajar lebih maju, maka siswa

harus disiplin di dalam belajar baik di sekolah, di rumah dan di perpustakaan.

6. Fasilitas sekolah

Alat pelajaran erat hubungannya dengan cara belajar siswa, karena alat

pelajaran yang dipakai oleh guru pada waktu mengajar dipakai pula oleh siswa

untuk menerima bahan yang diajarkan itu. Alat pelajaran yang lengkap dan tepat

akan memperlancar penerimaan bahan pelajaran yang diberikan kepada siswa.

Apabila siswa mudah menerima pelajaran dan menguasainya, maka belajarnya

akan menjadi lebih giat dan lebih maju.

Berdasarkan uraian mengenai faktor sekolah yang mempengaruhi belajar di

atas, maka peneliti mengambil indikator lingkungan sekolah meliputi :

1) Metode Mengajar

2) Kurikulum

3) Relasi guru dengan siswa


31

4) Relasi siswa dengan siswa

5) Disiplin sekolah

6) Fasilitas sekolah

2.4 Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai motivasi belajar dan lingkungan sekolah terhadap

prestasi belajar telah banyak dilakukan baik penelitian di dalam negeri maupun di

luar negeri. Penelitian tersebut antara lain:

No. Nama Judul Variabel Hasil Penelitian


Peneliti
1. Muhammad “Pengaruh lingkungan Variabel Y: Hasil penelitian ini
Faorani sekolah dan motivasi Prestasi menyatakan bahwa terdapat
(2007) belajar terhadap belajar. pengaruh yang signifikan
prestasi belajar mata antara lingkungan sekolah
pelajaran ekonomi Variabel X: dan motivasi belajar
siswa kelas XI IPS Lingkungan terhadap prestasi belajar.
Semester II di MAN sekolah, Masing-masing juga
Wlingi Blitar”. motivasi berpengaruh positif secara
belajar. parsial terhadap prestasi
belajar.

2. Kamariah “Relationships Variabel Y: Hasil penelitian ini


Abu Bakar between university Prestasi menunjukan terdapat
dkk students achievement akademik pengaruh signifikan antara
(2010) motivation, attitude Variabel X: motivasi terhadap prestasi
and academic Motivasi akademik mahasiswa di
performance in University Putra Malaysia.
Malaysia””.

3. Aji Dharma “Pengaruh kebiasaan Variabel Y: Hasil penelitian ini


Ertanto belajar, motivasi Prestasi menyatakan bahwa
(2008) belajar, lingkungan belajar motivasi belajar
keluarga dan berpengaruh positif
ketersediaan sumber signifikan dengan thitung
belajar di rumah Variabel X: sebesar 2,321 terhadap
terhadap prestasi Kebiasaan prestasi belajar. Secara
belajar siswa pada belajar, simultan kebiasaan belajar,
mata diklat akuntansi motivasi motivasi belajar,
32

di SMK PGRI 6 belajar, lingkungan keluarga dan


Malang” lingkungan ketersediaan sumber belajar
keluarga, di rumah berpengaruh
ketersediaan positif terhadap prestasi
sumber belajar pada mata diklat
belajar di akuntansi di SMK PGRI 6
rumah. Malang dengan nilai F
132,017.

4. Ni Kadek “Pengaruh tingkat Variabel Y: Hasil penelitian ini


Sukiati Arini intelegensi dan Prestasi menyatakan bahwa terdapat
(2008) motivasi belajar akademik pengaruh yang signifikan
terhadap prestasi antara tingkat intelegensi
akademik siswa kelas Variabel X: dan motivasi belajar
II SMA Negeri 99 Tingkat motivasi belajar terhadap
Jakarta” intelegensi prestasi akademik sebesar
dan motivasi 9,3%.. Masing-masing juga
belajar berpengaruh positif secara
parsial terhadap prestasi
belajar. Tingkat intelegensi
berpengaruh terhadap
prestasi akademik secara
parsial sebesar 16,6%.
Motivasi belajar
berpengaruh terhadap
prestasi akademik secara
parsial sebesar 26,6%.

5. Julia Gamon “Relationship Among Hasil penelitian ini


(2001) Student Motivation, menunjukan bahwa
Attitude, Learning motivasi berpengaruh
Styles and signifikan terhadap
Achievement” prestasi.

6. Masrokhah “Pengaruh Motivasi Variabel Y:


(2010) Belajar dan Prestasi Hasil penelitian ini
Lingkungan Sekolah belajar menunjukan ada pengaruh
Terhadap Prestasi akuntansi positif dan signifikan antara
Belajar Akuntansi motivasi belajar dan
Pada Siswa Kelas XI Variabel X: lingkungan sekolah
Ilmu Pengetahuan Motivasi terhadap prestasi belajar
Sosial SMA Negeri 3 belajar dan akuntansi baik secara
Boyolali Tahun Ajaran lingkungan simultan maupun parsial.
2009/2010” sekolah.
33

7. Eni Asih “Pengaruh motivasi, Variabel Y:


(2007) metode pembelajaran, Prestasi Hasil penelitian
lingkungan sekolah Belajar menunjukan bahwa
dan lingkungan pengaruh langsung
keluarga terhadap Variabel X: lingkungan keluarga
prestasi belajar Motivasi, terhadap motivasi belajar
akuntansi siswa kelas metode sebesar 33%, pengaruh
X SMK Bina Negara pmbelajaran, motivasi belajar terhadap
Gubug Kabupaten lingkungan prestasi belajar 83%,
Grobogan” sekolah, dan sehingga secara tidak
lingkungan langsung antara lingkungan
keluarga. keluarga terhadap prestasi
belajar melalui motivasi
belajar adalah 28,39%.
(Dalam penelitian ini
motivasi sebagai variabel
antara/variabel
moderating).
8. Harning “Pengaruh disiplin Variabel Y:
Setyo belajar, lingkungan Prestasi Hasil penelitian ini
Susilowati keluarga dan belajar menunjukan terdapat
(2005) lingkungan sekolah korelasi yang signifikan
terhadap prestasi Variabel X: antara disiplin belajar,
belajar siswa kelas X Disiplin lingkungan sekolah,
Semester I Tahun belajar, lingkungan keluarga dan
Ajaran 2004/2005 lingkungan prestasi belajar.
SMA N 1 Gemolong keluarga,
Kabupaten Sragen” lingkungan
sekolah.

2.5 Kerangka Berpikir

Prestasi belajar adalah pencerminan dari usaha belajar. Semakin baik

usaha belajar semakin baik pula prestasi yang dicapai. Ada beberapa faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar, faktor tersebut berasal dari intern dan ekstern.

Faktor intern adalah yang berasal dari dalam diri siswa seperti: kesehatan,

kecerdasan, bakat, perhatian, minat, kesiapan, motivasi, dan kematangan. Faktor

ekstern adalah yang berasal dari luar diri siswa seperti lingkungan keluarga,
34

sekolah dan masyarakat. Diantara berbagai faktor intern dan ekstern tersebut,

motivasi belajar dan lingkungan sekolah diduga sebagai faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar dalam penelitian ini.

Pelajaran akuntansi sering dianggap sulit tetapi bila siswa sudah memiliki

motivasi yang tinggi dalam belajar akuntansi maka tidak akan mudah putus asa

saat menghadapi kesulitan dalam belajar. Siswa yang motivasi belajarnya rendah

maka akan cepat menyerah ketika menghadapi kesulitan dalam belajar akuntansi.

Hal ini tentunya akan berpengaruh terhadap prestasi belajar akuntansi.

Individu secara aktif mengambil bagian dalam kegiatan pendidikan yang

dilaksanakan. Pertama-tama harus ada dorongan untuk melaksanakan kegiatan,

dengan kata lain untuk melaksanakan sesuatu harus ada motivasi. Anni

(2005:134) berpendapat bahwa motivasi berprestasi merupakan keinginan untuk

memperoleh keberhasilan dan berpartisipasi aktif dalam suatu kegiatan.

Keberhasilan yang dicapai merupakan hasil dari usaha kemampuan individu yang

dicurahkan dengan mengerjakan tugas. Disimpulkan bahwa motivasi belajar

mempunyai peran besar karena siswa yang memiliki motivasi yang tinggi akan

mengalami kesuksesan dalam mengerjakan tugas-tugas akuntansi dan giat belajar

sehingga tujuan belajar akan tercapai yaitu prestasi belajar akan meningkat.

Terlepas dari faktor di atas, lingkungan sekolah merupakan faktor yang

juga berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Lingkungan sekolah yang baik

dan kondusif akan menciptakan tempat belajar yang menyenangkan yaitu dengan

menyediakan fasilitas-fasilitas belajar, sarana dan prasarana yang memadai, faktor

guru yang merupakan faktor dominan dalam kegiatan belajar mengajar yang harus
35

senantiasa menjaga hubungan harmonis dengan siswa serta hubungan antar siswa

yang harus terjaga agar tidak terjadi persaingan yang tidak sehat dalam kelas yang

dapat mengganggu belajar dan berakibat pada pencapaian prestasi belajar siswa

yang kurang optimal. Lingkungan sekolah yang aman, tertib, optimis dan harapan

yang tinggi dari seluruh warga sekolah dapat menumbuhkan semangat belajar

siswa dan ketenangan dalam belajar. Apabila semua itu terpenuhi maka akan

mendorong siswa untuk dapat meraih prestasi belajar yang baik.

Arini (2008) menyimpulkan bahwa tingkat intelegensi dan motivasi

belajar secara parsial masing-masing mempengaruhi prestasi belajar siswa kelas II

SMA Negeri 99 Jakarta. Besarnya pengaruh intelegensi terhadap prestasi belajar

16,6% sedangkan motivasi belajar mempengaruhi prestasi belajar sebesar 26,6%.

Secara simultan intelegensi dan motivasi belajar keduanya juga berpengaruh

signifikan terhadap prestasi belajar siswa kelas II SMA Negeri 99 Jakarta.

Besarnya pengaruh intelegensi dan motivasi belajar secara simultan adalah

sebesar 9,3%.

Menurut Gamon (2001) dalam penelitiannya di Lowa State University

menyimpulkan bahwa motivasi 28% dari varians dalam prestasi. Hal ini

menunjukan bahwa motivasi berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi.

Sudarmanto (2007) menyimpulkan bahwa lingkungan sekolah dan minat

berpengaruh terhadap prestasi belajar akuntansi siswa SMK Negeri I Bandar

Lampung tahun ajaran 2006/2007. Secara parsial, lingkungan sekolah

berpengaruh sebesar 22,25% dan minat berpengaruh sebesar 7,65% terhadap

prestasi belajar. Secara simultan lingkungan sekolah dan minat mempengaruhi


36

prestasi belajar sebesar 29,9%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain

yang mempengaruhi prestasi belajar.

Beberapa penelitian empiris telah dilakukan untuk menguji pengaruh

motivasi dan lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar. Hasil penelitian yang

berbeda-beda membuat peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh motivasi belajar

dan lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar. Hasil observasi awal yang

dilakukan peneliti di SMA Negeri 1 Banjarnegara diperoleh data prestasi belajar

siswa yang masih tergolong rendah. Hal ini dilihat dari siswa yang mampu

mencapai batas tuntas masih < 80% dan banyak yang nilainya masih di bawah

KKM 75. Pencapaian batas tuntas kelas XI IPS 1 baru 54,05% dan kelas XI IPS 2

baru 51,52%. Siswa yang belum mencapai KKM jumlahnya masih banyak, hal ini

menunjukan prestasi belajar yang dicapai lebih kecil dari yang diharapkan.

Peneliti ingin mengetahui seberapa besar pengaruh masing-masing variabel

terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1

Banjarnegara tahun 2010/2011.


37

Berdasarkan uraian di atas maka kerangka berfikir penelitian ini adalah :


Motivasi Belajar (X1)
Indikator :
 Tekun menghadapi tugas H2
 Ulet menghadapi kesulitan
 Menunjukan minat untuk
sukses
 Senang memecahkan soal- Prestasi Belajar
soal Akuntansi(Y)
 Mempunyai orientasi ke Indikator :
masa depan - Rata-rata nilai
H1
ulangan harian
(Sardiman 2011:83) dan ujian akhir
semester 2 tahun
Lingkungan Sekolah (X2) 2010/2011
Indikator :
 Metode mengajar
 Kurikulum
 Relasi guru dengan siswa
 Relasi siswa dengan siswa
 Disiplin sekolah H3
 Fasilitas sekolah
(Slameto 2010:64)
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir

2.6 Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah :

1. H1: Ada pengaruh motivasi belajar dan lingkungan sekolah terhadap prestasi

belajar akuntansi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara

tahun 2010/2011.

2. H2: Ada pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar akuntansi siswa

kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun 2010/2011.

3. H3: Ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar akuntansi

siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun 2010/2011.


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kuantitatif, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data

bersifat kuantitatif dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Penelitian ini untuk mencari pengaruh antara variabel bebas (independent

variable) dengan variabel terikat (dependent variable).

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

Arikunto (2006:108) populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Populasi

penelitian ini meliputi siswa-siswi kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara

tahun 2010/2011 yang tersebar di 2 kelas yaitu: kelas XI IPS 1 dan XI IPS 2.

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Sampel dalam

penelitian ini adalah jumlah seluruh siswa IPS di kelas XI yaitu 70 siswa karena

penelitian ini adalah penelitian populasi. Hal tersebut didukung oleh pendapat

Arikunto (2006:134) apabila subjeknya < 100, lebih baik diambil semua sehingga

penelitiannya merupakan penelitian populasi.

Tabel 3.1 Jumlah Populasi Penelitian


Kelas Jumlah siswa
XI IPS 1 37
XI IPS 2 33
Jumlah 70

Sumber: SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun 2010/2011

38
39

3.3 Variabel Penelitian

3.3.1 Variabel terikat (Y)

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar mata pelajaran

akuntansi. Prestasi belajar akuntansi merupakan prestasi belajar yang telah dicapai

oleh siswa dalam kegiatan belajar akuntansi yang ditunjukkan dengan nilai tes

atau angka nilai dari hasil evaluasi mata pelajaran akuntansi yang diberikan oleh

guru. Indikator prestasi belajar akuntansi dalam penelitian ini adalah nilai rata-rata

ulangan harian dan ujian akhir semester 2 kelas XI IPS di SMA Negeri 1

Banjarnegara tahun 2010/2011.

3.3.2 Variabel bebas (X)

Variabel bebas dalam penelitian ini ada dua, yaitu:

1. Motivasi belajar (X1)

Motivasi belajar merupakan daya penggerak di dalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan

yang memberikan arah kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh

subyek belajar itu dapat tercapai.

Indikatornya:

a. Tekun menghadapi tugas.

b. Ulet menghadapi kesulitan

c. Menunjukan minat untuk sukses.

d. Senang memecahkan soal-soal.

e. Mempunyai orientasi ke masa depan.


40

2. Lingkungan sekolah (X2)

Lingkungan sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal dimana

ditempat inilah kegiatan belajar mengajar berlangsung, ilmu pengetahuan

diajarkan dan dikembangkan kepada anak didik.

Indikatornya:

a. Metode mengajar

b. Kurikulum

c. Relasi guru dengan siswa

d. Relasi siswa dengan siswa

e. Disiplin sekolah

f. Fasilitas sekolah

3.4 Metode Pengumpulan Data

3.4.1 Metode Kuesioner atau Angket

Angket adalah pengumpulan data yang berupa daftar pertanyaan tertulis

yang tersusun dan disebarkan untuk mendapat informasi dari sumber data atau

responden. Penyebaran angket bertujuan untuk mencari informasi yang lengkap

mengenai suatu masalah dari responden. Jenis angket yang digunakan dalam

penelitian ini adalah jenis angket tertutup (close form questioner), yaitu disusun

dengan menyediakan jawaban sehingga pengisi hanya memberi tanda pada

jawaban yang dipilih sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

Penelitian ini menggunakan skala likert. Riduwan (2003:38) menjelaskan

skala pengukuran ini digunakan untuk mengklasifikasi variabel yang akan diukur
41

supaya tidak terjadi kesalahan dalam menentukan analisis data dan langkah

penelitian selanjutnya. Metode ini digunakan untuk mengukur besarnya variabel

motivasi belajar dan lingkungan sekolah siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1

Banjarnegara tahun 2010/2011.

Berdasarkan skala likert tersebut, lima pilihan jawaban yang digunakan

dalam penelitian ini menggunakan rentang skor 1 sampai dengan 5, dengan

kriteria sebagai berikut:

1) Skor 5 untuk jawaban pertanyaan sangat setuju (SS)

2) Skor 4 untuk jawaban pertanyaan setuju (S)

3) Skor 3 untuk jawaban pertanyaan ragu-ragu (RR)

4) Skor 2 untuk jawaban pertanyaan tidak setuju (TS)

5) Skor 1 untuk jawaban pertanyaan sangat tidak setuju (STS)

3.4.2 Metode Dokumentasi

Arikunto (2006:158) menjelaskan bahwa metode dokumentasi adalah

mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku,

surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya. Metode ini

dilakukan untuk mendapatkan data yang dilakukan secara sistematis dan

digunakan untuk memperoleh data yang berkaitan dengan objek penelitian yaitu

berupa daftar nama, jumlah siswa dan nilai-nilai siswa. Nilai yang diambil sebagai

indikator prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1

Banjarnegara dalam penelitian ini adalah nilai rata-rata ulangan harian dan ujian

akhir semester 2 tahun 2010/2011.


42

3.5 Uji Instrumen

Instrumen yang baik harus memenuhi persyaratan yaitu memiliki validitas

dan reliabilitas.

3.5.1 Validitas

Arikunto (2006:168) menyatakan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang

menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Peneliti

menggunakan bantuan program komputer SPSS (Statistical Package for Social

Science) versi 16 untuk membantu pengolahan data.Terdapat 30 butir soal yang

diuji cobakan kepada 20 responden uji coba. Masing-masing item akan

dibandingkan dengan rtabel dengan taraf signifikan 5% atau taraf kepercayaan 95%

sebesar 0,444. Apabila rhitung > rtabel maka dikatakan item instrumen tersebut valid.

Sebaliknya, jika rhitung < rtabel maka dikatakan item instrumen tersebut tidak valid.

Output SPSS yang dapat dilihat pada lampiran 5 dan 6 menunjukan hasil

perhitungan validitas, uji coba angket untuk variabel motivasi belajar (item soal

no.1 sampai 15) pada taraf signifikan 5% dan N = 20 menunjukan terdapat 2 item

soal termasuk ke dalam kategori tidak valid yaitu no. 10 dan 11. Rekap validitas

angket variabel motivasi belajar pada tabel 3.2.


43

Tabel 3.2 Rekap Validitas Angket Motivasi Belajar


No. Butir Soal r hitung r tabel Kriteria
1. 0,539 0,444 Valid
2. 0,534 0,444 Valid
3. 0,585 0,444 Valid
4. 0,519 0,444 Valid
5. 0,537 0,444 Valid
6. 0,543 0,444 Valid
7. 0,639 0,444 Valid
8. 0,547 0,444 Valid
9 0,628 0,444 Valid
10. 0,439 0,444 Tidak Valid
11. 0,442 0,444 Tidak Valid
12. 0,491 0,444 Valid
13. 0,490 0,444 Valid
14. 0,480 0,444 Valid
15. 0,495 0,444 Valid
Sumber : data diolah, 2011

Rekap validitas angket lingkungan sekolah dapat dilihat pada tabel 3.3 di

bawah ini, dengan item soal no. 16 sampai 30 pada taraf signifikan 5% dan N = 20

menunjukan 1 item soal termasuk ke dalam kategori tidak valid, yaitu soal

no.30.

Tabel 3.3 Rekap Validitas Angket Lingkungan Sekolah


No. Butir Soal r hitung r tabel Kriteria
16. 0,699 0,444 Valid
17. 0,526 0,444 Valid
18. 0,525 0,444 Valid
19. 0,500 0,444 Valid
20. 0,604 0,444 Valid
21. 0,689 0,444 Valid
22. 0,490 0,444 Valid
23. 0,605 0,444 Valid
24. 0,561 0,444 Valid
25. 0,501 0,444 Valid
26. 0,598 0,444 Valid
27. 0,546 0,444 Valid
28. 0,468 0,444 Valid
29. 0,476 0,444 Valid
30. 0,441 0,444 Tidak Valid
Sumber : data diolah, 2011
44

Item soal yang tidak valid akan dihilangkan dari angket penelitian. Angket

yang dihilangkan telah terwakili dalam indikator penelitian, oleh karena itu item

soal yang digunakan dalam penelitian merupakan item soal yang valid sejumlah

27 soal.

3.5.2 Reliabilitas

Arikunto (2006:178) menjelaskan bahwa reliabilitas merupakan suatu

instrumen yang cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat ukur

pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Relibilitas juga mengarah

pada tingkat keterandalan sesuatu. Instrumen yang reliabel berarti adalah

instrumen yang dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan.

Uji reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 16. Hasil

analisis menunjukkan tampilan output SPSS yang akan diperoleh melalui

Cronbach’s Alpha. Ghozali (2006:48) menyatakan bahwa suatu konstruk atau

variabel dikatakan reliabel jika nilai Cronbach’s Alpha > 0,6 (60%).

Hasil perhitungan program SPSS 16, diperoleh nilai Cronbach’s Alpha

sebesar 0,816 (81,6%) untuk variabel motivasi belajar dan 0,838 (83,8%) untuk

variabel lingkungan sekolah. Berdasarkan perhitungan reliabilitas disimpulkan

bahwa instrumen tersebut reliabel dan dapat digunakan untuk penelitian.

3.6 Metode Analisis Data

Metode analisis data adalah suatu metode yang digunakan untuk mengolah

hasil penelitian guna memperoleh suatu kesimpulan.


45

3.6.1 Analisis Deskriptif Persentase

Metode ini digunakan untuk mendeskripsikan masing-masing indikator

dalam setiap variabel agar lebih mudah dalam memahaminya. Sugiyono

(2009:207) definisi statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk

menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang

telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang

berlaku umum atau generalisasi.

Analisis statistik deskriptif ini digunakan untuk mendeskripsikan

karakteristik masing-masing indikator dalam setiap variabel agar lebih mudah

memahami pengukuran pada variabel yang diungkap. Analisis ini dilakukan

dengan memberi skor pada jawaban angket yang telah diisi oleh responden,

dengan penskoran yang dapat dilihat pada Tabel 3.4:

Tabel 3.4 Skor Jawaban Angket


Skor Pernyataan Positif
Alternatif Jawaban
(+)
Sangat setuju 5
Setuju 4
Ragu-Ragu 3
Tidak setuju 2
Sangat tidak setuju 1
Sumber: Arikunto 2007
46

Hasil perjumlahan masing-masing butir pernyataan kemudian

dikonsultasikan dengan tabel kategori tiap variabel. Kategori untuk variabel

motivasi belajar dikelompokkan menjadi 5 (lima) yaitu sangat tinggi, tinggi,

cukup, kurang, dan sangat kurang. Kategori variabel lingkungan sekolah yaitu

sangat baik, baik, cukup, kurang, sangat kurang. Kategori setiap variabel disajikan

dalam bentuk tabel kategori. Langkah menentukan tabel kategori menurut

Tarmudji (1992:23) adalah sebagai berikut:

1. Menentukan jangkauan, yaitu data terbesar dikurangi data terkecil.

2. Menentukan cacah kelas yang diperlukan yaitu 5(lima), jadi k=5.

3. Menentukan lebar setiap kelas (i)

i=

4. Menghitung sisa kekurangan bilangan dengan rumus: (k . i) - jumlah

bilangan. Sisa kekurangan bilangan sebaiknya jangan ditambahkan pada

satu sisi saja, tetapi sebaiknya pada 2(dua) sisi, yaitu kanan dan kiri.

3.6.1.1 Kategori Variabel Motivasi Belajar

1. Menentukan jangkauan, yaitu data terbesar dikurangi data terkecil

Data terbesar : 13 X 5 = 65

Data terkecil : 13 X 1 = 13

Jadi jangkauannya adalah 65-13 = 52. Berarti dari nilai 13 sampai dengan 65

terdapat 53 bilangan.

2. Menentukan cacah kelas yang diperlukan yaitu 5(lima), jadi k=5.

3. Menentukan lebar setiap kelas (i)

i=
47

i= = 11

4. Menghitung sisa kekurangan bilangan dengan rumus :

(k . i) – jumlah bilangan =(5 x 11) - 53 = 2

Tabel 3.5 Kategori Variabel Motivasi Belajar


No Skor Kriteria
1 56 – 66 Sangat Tinggi
2 45 – 55 Tinggi
3 34 – 44 Cukup
4 23 – 33 Kurang
5 12 – 22 Sangat Kurang
Sumber: Data diolah 2011

a. Kategori Indikator Tekun Menghadapi Tugas, Ulet Menghadapi

Kesulitan dan Menunjukan Minat Sukses.

1. Menentukan jangkauan, yaitu data terbesar dikurangi data terkecil

Data terbesar : 3 x 5 = 15

Data terkecil :3x1=3

Jadi jangkauannya adalah 15-3= 12. Berarti dari nilai 3 sampai dengan 15

terdapat 13 bilangan.

2. Menentukan cacah kelas yang diperlukan yaitu 5(lima), jadi k=5.

3. Menentukan lebar setiap kelas (i)

i=

i= = 2,6 = 3

4. Menghitung sisa kekurangan bilangan dengan rumus:

(k . i) - jumlah bilangan = (5 x 3) – 13 = 2.

Sisa kekurangan bilangan = 2, ditambahkan 1 pada pada sisi kanan dan 1

pada sisi kiri, sehingga kategori untuk indikator tekun menghadapi tugas,
48

ulet menghadapi kesulitan dan menunjukan minat untuk sukses dapat dilihat

pada Tabel 3.6 berikut ini:

Tabel 3.6 Kategori Indikator Tekun Menghadapi Tugas, Ulet


Menghadapi Kesulitan dan Menunjukan Minat Untuk Sukses.
No Skor Kriteria
1 14 – 16 Sangat Tinggi
2 11 – 13 Tinggi
3 8 – 10 Cukup
4 5–7 Kurang
5 2–4 Sangat Kurang
Sumber: Data diolah 2011

b. Kategori Indikator Senang Memecahkan Soal-soal dan Mempunyai

Orientasi ke Masa Depan.

1. Menentukan jangkauan, yaitu data terbesar dikurangi data terkecil

Data terbesar : 2 x 5 = 10

Data terkecil :2x1=2

Jadi jangkauannya adalah 10-2= 8. Berarti dari nilai 2 sampai dengan 10

terdapat 9 bilangan.

2. Menentukan cacah kelas yang diperlukan yaitu 5(lima), jadi k=5.

3. Menentukan lebar setiap kelas (i)

i=

i = = 1,8 = 2

4. Menghitung sisa kekurangan bilangan dengan rumus:

(k . i) - jumlah bilangan = (5 x 2) – 9 = 1.

Sisa kekurangan bilangan = 1, ditambahkan 1 pada pada sisi kanan sehingga

kategori untuk indikator senang memecahkan soal-soal dan mempunyai

orientasi ke masa depan dapat dilihat pada Tabel 3.7 berikut ini:
49

Tabel 3.7 Kategori Indikator Senang Memecahkan Soal-soal dan


Mempunyai Orientasi ke Masa Depan.
No Skor Kriteria
1 10 – 11 Sangat Tinggi
2 8–9 Tinggi
3 6–7 Cukup
4 4–5 Kurang
5 2–3 Sangat Kurang
Sumber: Data diolah 2011

3.6.1.2 Kategori Variabel Lingkungan Sekolah

1. Menentukan jangkauan, yaitu data terbesar dikurangi data terkecil

Data terbesar : 14 x 5= 70

Data terkecil : 14 x 1= 14

Jadi jangkauannya adalah 70 - 14 = 56. Berarti dari nilai 14 sampai dengan 70

terdapat 57 bilangan.

2. Menentukan cacah kelas yang diperlukan yaitu 5(lima), jadi k=5.

3. Menentukan lebar setiap kelas (i)

i=

i=

4. Menghitung sisa kekurangan bilangan dengan rumus:

(k . i) - jumlah bilangan = (5 x 12) – 57 = 3.

Sisa kekurangan bilangan = 3, ditambahkan 2 pada pada sisi kanan dan 1 pada

sisi kiri, sehingga kategori untuk variabel lingkungan sekolah dapat dilihat

pada Tabel 3.8:


50

Tabel 3.8 Kategori Variabel Lingkungan Sekolah


No Skor Kriteria
1 61 – 72 Sangat Baik
2 49 - 60 Baik
3 37 – 48 Cukup
4 25– 36 Kurang
5 13 – 24 Sangat Kurang
Sumber: Data diolah 2011.

a. Kategori Indikator Metode Mengajar, Kurikulum, Relasi Guru Dengan

Siswa, Disiplin Sekolah.

1. Menentukan rentang, yaitu data terbesar dikurangi data terkecil

Data tertinggi : 2 x 5 = 10

Data terendah :2x1=2

Jadi jangkauannya adalah 10 - 2 = 8. Berarti dari nilai 2 sampai dengan 10

terdapat 9 bilangan.

2. Menentukan cacah kelas yang diperlukan yaitu 5(lima), jadi k=5.

3. Menentukan lebar setiap kelas (i)

i=

i=

4. Menghitung sisa kekurangan bilangan dengan rumus:

(k . i) - jumlah bilangan = (5 x 2) – 9 = 1.

Sisa kekurangan bilangan = 1, ditambahkan 1 pada pada sisi kanan sehingga

kategori untuk indikator metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan

siswa, disiplin sekolah dapat dilihat pada Tabel 3.9:


51

Tabel 3.9 Kategori Indikator Metode Mengajar, Kurikulum, Relasi


Guru Dengan Siswa, Disiplin Sekolah.
No Skor Kriteria
1 10 – 11 Sangat Baik
2 8–9 Baik
3 6–7 Cukup
4 4–5 Kurang
5 2–3 Sangat Kurang
Sumber: Data diolah 2011.

b. Kategori Indikator Relasi Siswa Dengan Siswa dan Fasilitas Sekolah.

1. Menentukan jangkauan, yaitu data terbesar dikurangi data terkecil

Data terbesar : 3 x 5 = 15

Data terkecil :3x1=3

Jadi jangkauannya adalah 15-3= 12. Berarti dari nilai 3 sampai dengan 15

terdapat 13 bilangan.

2. Menentukan cacah kelas yang diperlukan yaitu 5(lima), jadi k=5.

3. Menentukan lebar setiap kelas (i)

i=

i= = 2,6 = 3

4. Menghitung sisa kekurangan bilangan dengan rumus:

(k . i) - jumlah bilangan = (5 x 3) – 13 = 2.

Sisa kekurangan bilangan = 2, ditambahkan 1 pada pada sisi kanan dan 1

pada sisi kiri, sehingga kategori untuk indikator relasi siswa dengan siswa,

fasilitas seskolah dapat dilihat pada Tabel 3.10:


52

Tabel 3.10 Kategori Variabel Relasi Siswa Dengan Siswa dan Fasilitas
Sekolah
No Skor Kriteria
1 14 – 16 Sangat Baik
2 11 – 13 Baik
3 8 – 10 Cukup
4 5–7 Kurang
5 2–4 Sangat Kurang
Sumber: Data diolah 2011.

3.6.1.3 Kategori Variabel Prestasi Belajar

Tabel kategori variabel prestasi belajar didasarkan pada Kriteria Ketuntasan

Minimum (KKM) yang ditetapkan di SMA Negeri 1 Banjarnegara, yaitu sebagai

berikut :

Tabel 3.11 Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) Mata Pelajaran Akuntansi


Kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara

KRITERIA KATEGORI
≥ 75 Tuntas
<75 Belum Tuntas
Sumber: SMA Negeri 1 Banjarnegara

3.6.2 Analisis Statistik Inferensial

3.6.2.1 Uji Prasyarat Analisis

Uji prasyarat analisis dilakukan untuk mengetahui apakah data bisa diregresi

atau tidak. Analisis regresi dapat dilakukan apabila data tersebut memenuhi syarat

berdistribusi normal.

1) Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Uji normalitas data

dalam penelitian ini menggunakan uji statistic non parametric Kolmogorof-


53

Smirnof. Dasar pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas. Jika probabilitas

> 0,05 maka data penelitian berdistribusi normal.

3.6.2.2 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk memastikan bahwa data yang digunakan

berdistribusi normal dan dalam model tidak mengandung multikolinieritas,

heteroskedastisitas dan autokorelasi.

1) Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Ghozali (2006:93)

menyatakan bahwa model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi

diantara variabel independen. Jika antar variabel independen ada korelasi yang

cukup tinggi (umumnya diatas 90%), maka hal ini merupakan indikasi adanya

multikolinieritas. Multikolinieritas dapat dilihat dari nilai Tolerance dan nilai

Variance Inflation Factor (VIF). Nilai yang umum digunakan untuk menunjukkan

adanya multikolinieritas adalah nilai Tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF

>10. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel

bebas, dengan kata lain tidak terjadi multikolinieritas.

2) Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan

yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan tetap maka

disebut homoskedastisitas, jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Ghozali

(2006:105) menyebutkan model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas


54

atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Hasil analisis dapat dilihat dari hasil output

SPSS pada grafik Scatterplot. Model yang bebas dari heteroskedastisitas memiliki

grafik scatterplot dengan pola titik yang menyebar di atas dan di bawah sumbu Y.

3.6.2.3 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi dilakukan untuk membuat model matematika yang dapat

menunjukkan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat.Analisis

regresi yang dapat digunakan adalah analisis regresi berganda. Analisis regresi

linier berganda adalah hubungan secara linier dua atau lebih variabel independent

(X1, X2,…,Xn) dengan variabel dependen (Y).

Langkah-langkah yang digunakan adalah:

Y= α + β1 x1 + β2 x2+e

Keterangan:

Y = variabel dependen (prestasi belajar akuntansi)

a = konstanta

β1 = koefisien variabel x1

β2 = koefisien variabel x2

x1 = motivasi belajar

x2 = lingkungan sekolah

e = error yang diterima

3.6.2.4 Uji Hipotesis Penelitian

1) Pengaruh X1 dan X2 Terhadap Y Secara Simultan (Uji F)

Uji ini dilakukan untuk menguji pengaruh antara variabel bebas yang

terdapat di dalam model terhadap variabel terikat (Y). Uji simultan dalam
55

penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar (X1) dan

lingkungan sekolah (X2) terhadap prestasi belajar akuntansi (Y) siswa kelas XI

IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun 2010/2011. Menurut Nugroho (2005)

pengujian statistik menggunakan uji-F. Hasil F-test pada output SPSS 16

(Statistical Package for Social Science) dapat dilihat pada Tabel ANOVA.

Langkah dalam menguji hipotesis dengan uji-F adalah sebagai berikut:

1. Merumuskan hipotesis

Hipotesis statistik secara mikro yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

(Ho)1 : β = 0, variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel

dependen

(Ha)1 : β ≠ 0, variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen

2. Menentukan taraf nyata (level of significance = α)

Taraf nyata atau derajad keyakinan yang digunakan adalah α = 5%.

3. Menentukan kriteria pengambilan keputusan.

Kriteria pengambilan keputusan yang dipakai adalah sebagai berikut:

a. Jika nilai p-value pada kolom sig < α (0,05), maka (Ho) ditolak dan

hipotesis kerja (Ha) diterima, berarti bahwa variabel independen (X)

berpengaruh terhadap variabel dependen.

b. Jika nilai p-value pada kolom sig ≥ α (0,05), maka maka (Ho) diterima dan

hipotesis kerja (Ha) ditolak, berarti variabel independen (X) dikatakan tidak

berpengaruh terhadap variabel dependen.

4. Mengambil keputusan.
56

2) Pengaruh X1 dan X2 Terhadap Y Secara Parsial ( Uji t)

Uji parsial dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh

masing-masing variabel bebas yaitu motivasi belajar (X1) dan lingkungan sekolah

(X2) secara individual (parsial) terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI

IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun 2010/2011. Pengujian statistiknya

menggunakan uji-t. Hasil uji-t pada output SPSS 16 (Statistical Package for

Social Science) tampak pada Tabel coefficient.

Langkah dalam menguji hipotesis dengan uji-t adalah sebagai berikut:

1. Merumuskan hipotesis

Hipotesis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. (Ho)2 : β1 = 0, motivasi belajar secara parsial tidak berpengaruh terhadap

prestasi belajar akuntansi.

(Ha)2 : β1 ≠ 0, motivasi belajar secara parsial berpengaruh terhadap prestasi

belajar akuntansi.

b. (Ho)3 : β2 = 0, lingkungan sekolah secara parsial tidak berpengaruh terhadap

prestasi belajar akuntansi.

(Ha)3 : β2 ≠ 0, lingkungan sekolah secara parsial berpengaruh terhadap

prestasi belajar akuntansi.

2. Menentukan taraf nyata (level of significance = α)

Taraf nyata atau derajad keyakinan yang digunakan adalah α = 5%.

3. Menentukan kriteria pengambilan keputusan.

Kriteria pengambilan keputusan yang dipakai menurut Nugroho (2005) adalah

sebagai berikut :
57

a. Jika nilai p-value pada kolom sig < α (0,05), maka H0 ditolak dan hipotesis

kerja (Ha) diterima, berarti bahwa motivasi belajar dan lingkungan sekolah

masing-masing secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen.

b. Jika nilai p-value pada kolom sig ≥ α (0,05), maka maka H0 diterima dan

hipotesis kerja (Ha) ditolak, berarti bahwa motivasi belajar dan lingkungan

sekolah masing-masing secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel

dependen.

4. Mengambil keputusan.

3) Koefisien Determinasi Secara Simultan dan Parsial

a. Koefisien Determinasi Secara Simultan (R²)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh motivasi belajar (X1) dan lingkungan sekolah (X2) terhadap prestasi

belajar akuntansi (Y). Nilai koefisien determinasi dapat dilihat dalam output SPSS

16 (Statistical Package for Social Science), yaitu pada Tabel Model Summary

kolom R Square.

R Square dikatakan baik jika di atas 0,5 karena Adjusted R Square

berkisar antara 0(nol) sampai 1(satu). Nilai Adjusted R Square yang mendekati

1(satu) menunjukkan semakin kuat model tersebut menerangkan variasi variabel

bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Nilai R2 yang mendekati 0(nol)

menunjukkan semakin lemah model tersebut menerangkan variasi variabel bebas

(X) terhadap variabel terikat (Y).


58

b. Koefisien Determinasi Secara Parsial (r²)

Koefisien determinasi secara parsial (r2) dilakukan untuk mengetahui

besarnya kontribusi yang diberikan masing-masing variabel motivasi belajar dan

lingkungan sekolah secara parsial terhadap variabel prestasi belajar akuntansi (Y).

Koefisien determinasi dapat dilihat dari output SPSS 16 (Statistical Package for

Social Science) ketika melakukan uji parsial, yaitu pada Tabel coefficients.
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Data yang diperoleh selama proses penelitian selanjutnya dianalisis melalui

dua tahap yaitu analisis deskriptif persentase dan analisis statistik inferensial.

4.1.1 Analisis Deskriptif Persentase

Analisis deskriptif persentase digunakan untuk mendeskripsikan masing-

masing indikator dalam setiap variabel agar lebih mudah dipahami. Analisis

deskriptif persentase dalam penelitian ini digunakan untuk mendeskripsikan

variabel motivasi belajar (X1), lingkungan sekolah (X2) dan prestasi belajar

akuntansi (Y) beserta penjelasan masing-masing indikator setiap variabel.

4.1.1.1 Motivasi Belajar (Variabel X1)

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skor motivasi

belajar siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara adalah 49,26 dan

termasuk kategori tinggi. Distribusi hasil jawaban mengenai motivasi belajar

siswa ditunjukkan pada tabel 4.1.

Tabel 4.1 Distribusi Motivasi Belajar


No. Rentang Skor Frekuensi % Kategori
1 56 – 66 17 24 Sangat Tinggi
2 45 – 55 33 47 Tinggi
3 34 – 44 20 29 Cukup
4 23 – 33 0 0 Kurang
5 12 – 22 0 0 Sangat Kurang
Jumlah 70 100
Sumber: Data diolah, 2011

59
60

Tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa motivasi belajar siswa kelas XI IPS

di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun 2010/2011 yang termasuk ke dalam kategori

sangat tinggi adalah sebanyak 17 siswa atau 24%, kategori tinggi sebanyak 33

siswa atau 47%, kategori cukup sebanyak 20 siswa atau 29%, tidak ada siswa

yang memiliki motivasi belajar kurang dan sangat kurang.

Secara lebih rinci analisis deskriptif persentase tentang motivasi belajar

siswa ditinjau dari tiap-tiap indikator dapat disajikan sebagai berikut :

1. Tekun Menghadapi Tugas

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skor tekun

menghadapi tugas siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun

2010/2011 adalah 10,97 yang berada pada kategori tinggi. Distribusi hasil

jawaban mengenai tekun menghadapi tugas siswa ditunjukkan pada tabel 4.2:

Tabel 4.2 Distribusi Tekun Menghadapi Tugas


No. Rentang Skor Frekuensi % Kategori
1 14 – 16 12 17 Sangat Tinggi
2 11 – 13 25 36 Tinggi
3 8 – 10 23 33 Cukup
4 5–7 10 14 Kurang
5 2–4 0 0 Sangat Kurang
Jumlah 70 100
Sumber : Data diolah 2011.

Berdasarkan tabel 4.2 diperoleh hasil tekun menghadapi tugas siswa kelas

XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun 2010/2011 yang termasuk ke dalam

kategori sangat tinggi adalah sebanyak 12 siswa atau 17%, kategori tinggi

sebanyak 25 siswa atau 36%, kategoti cukup sebanyak 23 siswa atau 33%,

kategoti kurang sebanyak 10 siswa atau 14% dan tidak ada siswa yang memiliki

motivasi belajar sangat kurang.


61

2. Ulet Menghadapi Kesulitan

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skor ulet

menghadapi kesulitan siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun

2010/2011 adalah 11,5 yang berada dalam kategori tinggi. Distribusi hasil

jawaban mengenai ulet menghadapi kesulitan siswa ditunjukkan pada tabel 4.3:

Tabel 4.3 Distribusi Ulet Menghadapi Kesulitan


No. Rentang Skor Frekuensi % Kategori
1 14 – 16 18 26 Sangat Tinggi
2 11 – 13 26 37 Tinggi
3 8 – 10 22 31 Cukup
4 5–7 4 6 Kurang
5 2–4 0 0 Sangat Kurang
Jumlah 70 100
Sumber : Data diolah 2011

Berdasarkan tabel 4.3 diperoleh hasil ulet menghadapi kesulitan siswa kelas

XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun 2010/2011 yang termasuk ke dalam

kategori sangat tinggi adalah sebanyak 18 siswa atau 26%, kategori tinggi

sebanyak 26 siswa atau sebesar 37%, kategori cukup sebanyak 22 siswa atau 31%,

kategori kurang sebanyak 4 siswa atau 6%, serta tidak ada siswa yang memiliki

ulet menghadapi kesulitan dalam kategori sangat kurang.

3. Menunjukan Minat Untuk Sukses

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skor menunjukan

minat untuk sukses siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun

2010/2011 adalah 11,63 yang termasuk kategori tinggi. Distribusi hasil jawaban

mengenai menunjukan minat untuk sukses siswa ditunjukkan pada tabel 4.4.
62

Tabel 4.4 Distribusi Menunjukan Minat Untuk Sukses


No. Rentang Skor Frekuensi % Kategori
1 14 – 16 16 23 Sangat Tinggi
2 11 – 13 31 44 Tinggi
3 8 – 10 19 27 Cukup
4 5–7 4 6 Kurang
5 2–4 0 0 Sangat Kurang
Jumlah 70 100
Sumber: Data diolah 2011

Berdasarkan tabel 4.4 diperoleh hasil menunjukan minat untuk sukses siswa

kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun 2010/2011 yang termasuk ke

dalam kategori sangat tinggi adalah sebanyak 16 siswa atau 23%, kategori tinggi

sebanyak 31 siswa atau sebesar 44%, kategori cukup sebanyak 19 siswa atau 27%,

kategori kurang sebanyak 4 siswa atau 6%, serta tidak ada siswa yang memiliki

menunjukan minat untuk sukses dalam kategori sangat kurang.

4. Senang Memecahkan Soal-soal

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skor senang

memecahkan soal-soal siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun

2010/2011 adalah 6,83 yang termasuk kategori cukup. Distribusi hasil jawaban

mengenai senang memecahkan soal-soal ditunjukkan pada tabel 4.5:

Tabel 4.5 Distribusi Senang Memecahkan Soal-soal


No. Rentang Skor Frekuensi % Kategori
1 10 – 11 5 7 Sangat Tinggi
2 8–9 21 30 Tinggi
3 6–7 23 33 Cukup
4 4–5 21 30 Kurang
5 2–3 0 0 Sangat Kurang
Jumlah 70 100
Sumber : Data diolah 2011

Berdasarkan tabel 4.5 diperoleh hasil senang memecahkan soal-soal siswa

kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun 2010/2011 yang termasuk ke


63

dalam kategori sangat tinggi adalah sebanyak 5 siswa atau 7%, kategori tinggi

sebanyak 21 siswa atau sebesar 30%, kategori cukup sebanyak 23 siswa atau 33%,

kategori kurang sebanyak 21 siswa atau 30%, serta tidak ada siswa yang senang

memecahkan soal-soal dalam kategori sangat kurang.

5. Mempunyai Orientasi Ke Masa Depan

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skor mempunyai

orientasi ke masa depan siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun

2010/2011 adalah 8,33 yang termasuk kategori tinggi. Distribusi hasil jawaban

mengenai mempunyai orientasi ke masa depan siswa ditunjukkan pada tabel 4.6:

Tabel 4.6 Distribusi Mempunyai Orientasi ke Masa Depan


No. Rentang Skor Frekuensi % Kategori
1 10 – 11 21 30 Sangat Tinggi
2 8–9 31 44 Tinggi
3 6–7 15 21 Cukup
4 4–5 2 3 Kurang
5 2–3 1 1 Sangat Kurang
Jumlah 70 100
Sumber : Data diolah 2011

Berdasarkan tabel 4.6 diperoleh hasil mempunyai orientasi ke masa depan

siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun 2010/2011 yang

termasuk ke dalam kategori sangat tinggi adalah sebanyak 21 siswa atau 17%,

kategori tinggi sebanyak 31 siswa atau sebesar 44%, kategori cukup sebanyak 15

siswa atau 21%, kategori kurang sebanyak 2 siswa atau 3%, serta kategori sangat

kurang sebanyak 1 siswa atau 1%.

4.1.1.2 Lingkungan Sekolah (Variabel X2)

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skor lingkungan

sekolah siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun 2010/2011


64

adalah 57 dan termasuk kategori baik. Distribusi hasil jawaban mengenai

lingkungan sekolah ditunjukkan pada tabel 4.7:

Tabel 4.7 Distribusi Lingkungan Sekolah


No. Rentang Skor Frekuensi % Kategori
1 61 – 72 23 33 Sangat Baik
2 49 - 60 43 61 Baik
3 37 – 48 4 6 Cukup
4 25– 36 0 0 Sedang
5 13 – 24 0 0 Kurang
Jumlah 70 100
Sumber : Data diolah 2011

Tabel 4.7 di atas dapat diketahui bahwa lingkungan sekolah siswa kelas XI

IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun 2010/2011 yang termasuk ke dalam

kategori sangat baik adalah sebanyak 23 siswa atau 33%, kategori baik sebanyak

43 siswa atau 61%, kategori cukup sebanyak 4 siswa atau 6%, tidak ada

lingkungan sekolah yang masuk kategori kurang dan sangat kurang.

Secara lebih rinci analisis deskriptif persentase tentang kondisi lingkungan

sekolah siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun 2010/2011

ditinjau dari tiap-tiap indikator dapat disajikan sebagai berikut :

1. Metode Mengajar

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skor metode

mengajar siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun 2010/2011

adalah 9,19 yang termasuk kategori sangat baik. Distribusi hasil jawaban

mengenai metode mengajar ditunjukkan pada tabel 4.8:


65

Tabel 4.8 Distribusi Metode Mengajar


No. Rentang Skor Frekuensi % Kriteria
1 10 – 11 33 47 Sangat Baik
2 8–9 30 43 Baik
3 6–7 7 10 Cukup
4 4–5 0 0 Kurang
5 2–3 0 0 Sangat Kurang
Jumlah 70 100
Sumber: Data diolah 2011

Berdasarkan tabel 4.8 diperoleh hasil metode mengajar kelas XI IPS di

SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun 2010/2011 yang termasuk ke dalam kategori

sangat baik adalah sebanyak 33 siswa atau 47%, kategori baik sebanyak 30 siswa

atau sebesar 43%, kategori cukup sebanyak 7 siswa atau 10%, dan tidak ada

metode mengajar yang masuk kategori kurang dan sangat kurang.

2. Kurikulum

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skor kurikulum

siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun 2010/2011 adalah 8,3

yang termasuk kategori baik. Distribusi hasil jawaban mengenai kurikulum

ditunjukkan pada tabel 4.9:

Tabel 4.9 Distribusi Kurikulum


No. Rentang Skor Frekuensi % Kriteria
1 10 – 11 21 30 Sangat Baik
2 8–9 26 37 Baik
3 6–7 21 30 Cukup
4 4–5 2 3 Kurang
5 2–3 0 0 Sangat Kurang
Jumlah 70 100
Sumber: Data diolah 2011

Berdasarkan tabel 4.9 diperoleh hasil kurikulum siswa kelas XI IPS di SMA

Negeri 1 Banjarnegara tahun 2010/2011 yang termasuk ke dalam kategori sangat

baik adalah sebanyak 21 siswa atau 30%, kategori baik sebanyak 26 siswa atau
66

sebesar 37%, kategori cukup sebanyak 21 siswa atau 30%, kategori kurang

sebanyak 2 siswa atau 3%, dan tidak ada kurikulum yang masuk kategori sangat

kurang.

3. Relasi Guru Dengan Siswa

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skor relasi guru

dengan siswa adalah 8,6 yang termasuk kategori baik. Distribusi hasil jawaban

mengenai relasi guru dengan siswa ditunjukkan pada tabel 4.10:

Tabel 4.10 Distribusi Relasi Guru dengan Siswa


No. Rentang Skor Frekuensi % Kriteria
1 10 – 11 17 24 Sangat Baik
2 8–9 38 54 Baik
3 6–7 13 19 Cukup
4 4–5 2 3 Kurang
5 2–3 0 0 Sangat Kurang
Jumlah 70 100
Sumber: Data diolah 2011

Berdasarkan tabel 4.10 diperoleh hasil relasi guru dengan siswa kelas XI

IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun 2010/2011 yang termasuk ke dalam

kategori sangat baik adalah sebanyak 17 siswa atau 24%, kategori baik sebanyak

38 siswa atau sebesar 54%, kategori cukup sebanyak 13 siswa atau 19%, kategori

kurang sebanyak 2 siswa atau 3%, dan tidak ada relasi guru dengan siswa yang

masuk kategori sangat kurang.

4. Relasi Siswa Dengan Siswa

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skor relasi siswa

dengan siswa adalah 12,43 yang termasuk kategori baik. Distribusi hasil jawaban

mengenai relasi siswa dengan siswa ditunjukkan pada tabel 4.11:


67

Tabel 4.11 Distribusi Relasi Siswa Dengan Siswa


No. Rentang Skor Frekuensi % Kriteria
1 14 – 16 28 40 Sangat Baik
2 11 – 13 27 39 Baik
3 8 – 10 15 21 Cukup
4 5–7 0 0 Kurang
5 2–4 0 0 Sangat Kurang
Jumlah 70 100
Sumber : Data diolah 2011

Berdasarkan tabel 4.10 diperoleh hasil relasi siswa dengan siswa kelas XI

IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun 2010/2011 yang termasuk ke dalam

kategori sangat baik adalah sebanyak 28 siswa atau 40%, kategori baik sebanyak

27 siswa atau sebesar 39%, kategori cukup sebanyak 15 siswa atau 21%, dan tidak

ada relasi siswa dengan siswa yang masuk kategori kurang dan sangat kurang.

5. Disiplin Sekolah

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skor disiplin

sekolah adalah 6,73 yang termasuk kategori cukup. Distribusi hasil jawaban

mengenai disiplin sekolah ditunjukkan pada tabel 4.12:

Tabel 4.12 Distribusi Disiplin Sekolah


No. Rentang Skor Frekuensi % Kriteria
1 10 – 11 4 6 Sangat Baik
2 8–9 12 17 Baik
3 6–7 38 54 Cukup
4 4–5 16 23 Kurang
5 2–3 0 0 Sangat Kurang
Jumlah 70 100
Sumber: Data diolah 2011

Berdasarkan tabel 4.12 diperoleh hasil disiplin sekolah kelas XI IPS di SMA

Negeri 1 Banjarnegara tahun 2010/2011 yang termasuk ke dalam kategori sangat

baik adalah sebanyak 4 siswa atau 6%, kategori baik sebanyak 12 siswa atau

sebesar 17%, kategori cukup sebanyak 38 siswa atau 54%, kategori kurang
68

sebanyak 16 siswa atau 23% dan tidak ada disiplin sekolah yang masuk kategori

sangat kurang.

6. Fasilitas Sekolah

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skor fasilitas

sekolah adalah 11,54 yang termasuk kategori baik. Distribusi hasil jawaban

mengenai fasilitas sekolah ditunjukkan pada tabel 4.13:

Tabel 4.13 Distribusi Fasilitas Sekolah


No. Rentang Skor Frekuensi % Kriteria
1 14 – 16 13 19 Sangat Baik
2 11 – 13 38 54 Baik
3 8 – 10 18 26 Cukup
4 5–7 1 1 Kurang
5 2–4 0 0 Sangat Kurang
Jumlah 70 100
Sumber : Data diolah 2011

Berdasarkan tabel 4.13 diperoleh hasil fasilitas sekolah yang termasuk ke

dalam kategori sangat baik adalah sebanyak 13 siswa atau 19%, kategori baik

sebanyak 38 siswa atau sebesar 54%, kategori cukup sebanyak 18 siswa atau 26%,

kategori kurang sebanyak 1 siswa atau 1% dan tidak ada fasilitas sekolah yang

masuk kategori sangat kurang.

4.1.1.3 Deskriptif Prestasi Belajar Akuntansi

Perhitungan prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1

Banjarnegara tahun 2010/2011 diperoleh dari nilai rata-rata ulangan harian dan

ujian akhir semester 2 pada mata pelajaran akuntansi. Data hasil penelitian

menunjukkan bahwa rata-rata nilai ulangan harian dan ujian akhir semester 2

siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara adalah 74,7 dan termasuk
69

kategori tidak tuntas. Distribusi nilai mengenai prestasi belajar akuntansi

ditunjukan pada tabel 4.14 sebagai berikut:

Tabel 4.14 Distribusi Prestasi Belajar Akuntansi


No Nilai Frekuensi % Kategori
1 ≥ 75 38 54 Tuntas
2 ˂ 75 32 46 Tidak Tuntas
Jumlah 70 100
Sumber : Data diolah 2011

Tabel 4.14 di atas dapat diketahui bahwa hasil prestasi belajar akuntansi

didapatkan sebanyak 38 siswa atau 54% dinyatakan tuntas dan sisanya sebesar 32

siswa atau 46% dinyatakan tidak tuntas.

4.1.2 Analisis Statistik Inferensial

Analisis statistik inferensial berkenaan dengan permodelan data dan

melakukan pengambilan keputusan berdasarkan analisis data. Adapun perhitungan

analisis statistik inferensial adalah sebagai berikut:

4.1.2.1 Uji Prasyarat Analisis

1) Uji Normalitas

Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui normal tidaknya masing-

masing variabel penelitian. Uji normalitas data pada penelitian ini menggunakan

uji one sample kolmogorov-smirnov dengan menggunakan taraf signifikan 0,05

dan dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 5% atau

0,05. Hasil pengujian normalitas menggunakan kolmogorov-smirnov dengan

bantuan SPSS 16 for windows dapat dilihat pada tabel 4.15 sebagai berikut:
70

Tabel 4.15 Uji Normalitas

Sumber: Data diolah, 2011

Berdasarkan tabel 4.15 diatas, diketahui bahwa probability value atau dalam

tabel tertulis Asymp. Sig. (2-tailed) untuk masing-masing variabel motivasi

belajar, lingkungan sekolah, dan prestasi belajar akuntansi memiliki nilai 0,423,

0,060, dan 0,177 yang semuanya > 0,05, dengan demikian data dalam penelitian

ini berdistribusi normal.

4.1.2.2 Uji asumsi Klasik

1). Uji Multikolinieritas

Syarat model regresi berganda dapat digunakan, apabila tidak ada hubungan

yang sempurna antara variabel bebasnya. Deteksi adanya multikolinieritas dapat

dilakukan dengan mengkorelasikan antara variabel bebas atau dapat pula dilihat

dari nilai VIF. Apabila korelasi antara variabel bebas nilai toleransinya melebihi

0,1 dan nilai VIF < 10, dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung

multikolinieritas. Secara jelas dapat dilihat pada hasil SPSS16 for windows yang

terdapat pada lampiran 14 dan secara lebih jelas dapat dilihat pada tabel 4.16:
71

Tabel 4.16 Uji Multikolinieritas

Sumber : Data yang diolah, 2011

Berdasarkan hasil uji multikolinieritas pada tabel 4.16 untuk variabel

motivasi belajar (X1) dan variabel lingkungan sekolah (X2) diperoleh nilai VIF

sebesar 1,705 dengan toleransi 0,587. Hasil pengujian diperoleh VIF untuk

variabel motivasi belajar dan lingkungan sekolah sangat jauh dibawah 10 dan nilai

toleransi diatas 0,1. Oleh karena itu dapat disimpulkan tidak ada multikolinieritas

dalam regresi.

2). Uji Heteroskedastisitas

Model regresi selain harus berdistribusi normal juga harus memenuhi syarat

tidak adanya heteroskedastisitas. Pengujian heteroskedastisitas dapat dilihat dari

scatterplot, apabila titik-titik yang membentuk suatu pola tertentu yang teratur

berarti mengandung heteroskedastisitas. Sebaliknya apabila titik-titik yang

terbentuk tidak teratur dan berada di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu

vertikal (Y), dapat disimpulkan bahwa regresi tidak mengandung

heteroskedastisitas. Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat secara lebih jelas

pada gambar 4.1:


72

Gambar 4.1 Scatterplot Uji Heteroskedastisitas

Terlihat pada gambar 4.1 di atas ternyata titik-titik tersebar tidak teratur dan

tidak membentuk pola yang teratur, serta berada di atas maupun di bawah angka

nol sumbu vertikal, yang berarti model regresi tidak mengandung

heteroskedastisitas.

Berdasarkan pengujian uji asumsi klasik diatas, menunjukan bahwa model

regresi ganda yang diperoleh tidak mengalami penyimpangan asumsi klasik

sehingga efisien untuk menggambarkan bentuk hubungan antar variabel

penelitian.

4.1.2.3 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda dengan variabel terikat adalah prestasi

belajar akuntansi (Y) dan dua variabel bebas yaitu motivasi belajar (X1) dan

lingkungan sekolah (X2).


73

1. Persamaan Regresi Linier Berganda

Hasil analisis regresi linier berganda menggunakan bantuan program SPSS

16 for windows dapat dilihat pada tabel 4.17 berikut :

Tabel 4.17 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda (Coefficients(a))

Sumber: Data diolah, 2011

Berdasarkan tabel 4.17 diperoleh konstanta sebesar 40,242 koefisien untuk

motivasi belajar (X1) sebesar 0,218 dan koefisien lingkungan sekolah (X2) sebesar

0,417 sehingga persamaan model regresi adalah :

Y = 40,242 + 0,218 X1 + 0,417 X2 + e.

Persamaan regresi di atas dapat diartikan sebagai berikut :

1. Konstanta = 40,242 artinya jika variabel motivasi belajar (X1) dan lingkungan

sekolah (X2) nilainya adalah 0, maka prestasi belajar akuntansi (Y) nilainya

adalah 40,242.

2. Koefisien motivasi belajar (X1) = 0,218, artinya jika motivasi belajar

mengalami kenaikan 1 unit dan varibel lain dianggap tetap, maka prestasi

belajar akuntansi (Y) mengalami kenaikan sebesar 0,218.

3. Koefisien lingkungan sekolah (X2) = 0,417, artinya jika lingkungan sekolah

mengalami kenaikan 1 unit dan varibel lain dianggap tetap, maka prestasi

belajar akuntansi (Y) mengalami kenaikan sebesar 0,417.


74

4.1.2.4 Uji Hipotesis Penelitian

1) Uji Simultan (Uji F)

Uji ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel motivasi belajar (X1)

dan lingkungan sekolah (X2) terhadap prestasi belajar akuntansi (Y). Uji ini

dilakukan dengan uji-F. Langkah dalam menguji hipotesis dengan uji-F adalah

sebagai berikut:

1. Merumuskan hipotesis.

Hipotesis statistik pertama adalah sebagai berikut:

(Ho)1 : β = 0, variabel motivasi belajar dan lingkungan sekolah tidak

berpengaruh terhadap prestasi belajar akuntansi.

(Ha)1 : β ≠ 0, variabel motivasi belajar dan lingkungan sekolah berpengaruh

terhadap prestasi belajar akuntansi.

2. Menentukan taraf nyata (level of significance = α). Taraf nyata atau derajad

keyakinan yang digunakan adalah α = 5%.

3. Menentukan kriteria pengambilan keputusan. Kriteria pengambilan keputusan

untuk hipotesis pertama adalah sebagai berikut:

a. Jika nilai p-value pada kolom sig < α (0,05), maka (Ho)1 ditolak, berarti

bahwa motivasi belajar dan lingkungan sekolah berpengaruh terhadap

prestasi belajar akuntansi.

b. Jika nilai p-value pada kolom sig ≥ α (0,05), maka (Ho)1 diterima, berarti

bahwa motivasi belajar dan lingkungan sekolah dikatakan tidak berpengaruh

terhadap prestasi belajar akuntansi.

4. Mengambil keputusan.
75

Hasil uji simultan dapat dilihat pada tabel 4.18:

Tabel 4.18 Hasil Uji Simultan (Uji F)

Sumber : Data diolah, 2011

Tabel 4.18 diatas menunjukkan bahwa Fhitung sebesar 16,891 dengan nilai p-

value pada kolom sig adalah 0.000 < α(0,05), maka (Ho)1 ditolak, sehingga dapat

diambil kesimpulan bahwa motivasi belajar dan lingkungan sekolah berpengaruh

terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1

Banjarnegara tahun 2010/2011.

2) Uji Parsial (Uji t)

Uji parsial digunakan untuk menguji pengaruh motivasi belajar dan

lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar akuntansi secara parsial. Pengujian

statistiknya menggunakan uji-t.

Langkah dalam menguji hipotesis dengan uji-t adalah sebagai berikut:

1. Merumuskan hipotesis

Hipotesis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. (Ho)2 : β1 = 0, motivasi belajar secara parsial tidak berpengaruh terhadap

prestasi belajar akuntansi.

(Ha)2 : β1 ≠ 0, motivasi belajar secara parsial berpengaruh terhadap prestasi

belajar akuntansi.
76

b. (Ho)3 : β2 = 0, lingkungan sekolah secara parsial tidak berpengaruh terhadap

prestasi belajar akuntansi.

(Ha)3 : β2 ≠ 0, lingkungan sekolah secara parsial berpengaruh terhadap

prestasi belajar akuntansi.

2. Menentukan taraf nyata (level of significance = α)

Taraf nyata atau derajad keyakinan yang digunakan adalah α = 5%.

3. Menentukan kriteria pengambilan keputusan.

Kriteria pengambilan keputusan yang dipakai menurut Nugroho (2005) adalah

sebagai berikut :

c. Jika nilai p-value pada kolom sig < α (0,05), maka H0 ditolak dan hipotesis

kerja (Ha) diterima, berarti bahwa motivasi belajar dan lingkungan sekolah

masing-masing secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen.

d. Jika nilai p-value pada kolom sig ≥ α (0,05), maka maka H0 diterima dan

hipotesis kerja (Ha) ditolak, berarti bahwa motivasi belajar dan lingkungan

sekolah masing-masing secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel

dependen.

4. Mengambil keputusan.

Hasil uji parsial dapat dilihat pada tabel 4.19:

Tabel 4.19 Hasil Uji Parsial (Uji-t)

Sumber: Data diolah 2011.


77

Berdasarkan tabel 4.19 diperoleh nilai p-value pada kolom sig adalah

0,048 < α (0,05), maka (Ho)2 ditolak dan hipotesis kerja (Ha)2 diterima, berarti

dapat diambil kesimpulan bahwa motivasi belajar berpengaruh secara signifikan

terhadap prestasi belajar akuntansi. Hasil uji parsial untuk lingkungan sekolah

diperoleh nilai p-value pada kolom sig adalah 0,005 < α(0,05), maka (Ho)3 ditolak

dan hipotesis kerja (Ha)3 diterima, berarti dapat diambil kesimpulan bahwa

lingkungan sekolah berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar

akuntansi.

3) Koefisien Determinasi

a. Koefisien Determinasi Simultan (R2)

Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar

kemampuan variabel motivasi belajar dan lingkungan sekolah dalam menjelaskan

variabel prestasi belajar akuntansi (Y). Nilai koefisien determinasi dapat dilihat

dalam output SPSS 16 (Statistical Package for Social Science), yaitu pada Tabel

Model Summary kolom R Square. Nilai R Square yang mendekati 1(satu)

menunjukkan semakin kuat model tersebut menerangkan variasi variabel bebas

(X) terhadap variabel terikat (Y). Nilai R2 yang mendekati 0(nol) menunjukkan

semakin lemah model tersebut menerangkan variasi variabel bebas (X) terhadap

variabel terikat (Y). Nilai koefisien determinasi motivasi belajar dan lingkungan

sekolah (R2) dapat dilihat pada Tabel 4.20:


78

Tabel 4.20. Hasil Uji Koefisien Determinasi Simultan

Sumber: Data diolah, 2011

Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh nilai Adjusted R Square sebesar

0,315 atau 31,5%. Hasil tersebut berarti bahwa variabel motivasi belajar dan

lingkungan sekolah mempengaruhi variabel prestasi belajar akuntansi sebesar

31,5%, sedangkan sebesar 68,5% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dikaji

dalam penelitian ini.

b. Koefisien Determinasi Parsial (r2)

Besarnya kontribusi masing-masing variabel independen terhadap variabel

dependen secara parsial diketahui dengan menggunakan koefisien determinasi

parsial (r2). Hasil pengujian dengan perhitungan analisis regresi ganda

menggunakan SPSS 16 for windows dapat dilihat pada tabel 4.21:

Tabel 4.21 Hasil Uji Koefisien Determinasi Parsial

Sumber: Data diolah, 2011


Besarnya pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat

dapat diketahui dari besarnya koefisien determinasi secara parsial (r2) dari

masing-masing-masing variabel tersebut. Berdasarkan tabel diatas tampak bahwa

koefisien korelasi parsial untuk variabel motivasi belajar adalah 0,239. r2 untuk
79

variabel ini sebesar (0,239)2 atau 0,057 yang berarti bahwa sumbangan efektif

untuk variabel motivasi belajar terhadap peningkatan prestasi belajar akuntansi

siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun 2010/2011 sebesar 5,7%.

Koefisien korelasi parsial untuk variabel lingkungan sekolah sebesar 0,332,

sehingga r2 untuk variabel ini adalah (0,332)2 atau 0,110 yang berarti bahwa

sumbangan efektif variabel lingkungan sekolah terhadap peningkatan prestasi

belajar akuntansi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun

2010/2011 sebesar 11%.

4.2 Pembahasan

Implikasi hasil penelitian yang telah dianalisis secara statistik mengenai

pengaruh motivasi belajar dan lingkungan sekolah terhadap terhadap prestasi

belajar akuntansi siswa akan dibahas berikut ini:

4.2.1 Pengaruh Motivasi Belajar dan Lingkungan Sekolah Terhadap Prestasi

Belajar Akuntansi Siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara

Tahun 2010/2011.

Hasil penelitian diperoleh nilai signifikansi 0,000 < 0,05 yang berarti ada

pengaruh signifikan antara motivasi belajar dan lingkungan sekolah terhadap

prestasi belajar akuntansi. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis kerja (Ha)1 yaitu

“Ada pengaruh motivasi belajar dan lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar

akuntansi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun 2010/2011“

diterima. Analisis regresi yang dilakukan menunjukkan bahwa koefisien

determinasi secara simultan (R2) yang dilihat dari nilai Adjusted R Square sebesar
80

sebesar 0,315. Dengan demikian menunjukkan bahwa secara simultan pengaruh

motivasi belajar dan lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar akuntansi siswa

kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun 2010/2011 secara bersama-

sama adalah sebesar 31,5%, sedangkan sisanya sebesar 68,5% dipengaruhi oleh

variabel lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini.

Prestasi belajar pada observasi awal rendah diasumsikan karena motivasi

belajar dan lingkungan sekolah mereka yang rendah pula. Prestasi belajar

biasanya diukur melalui nilai sehari-hari dan nilai ujian akhir hasil tes belajar.

Nilai siswa harus memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimum (75) sebagai ukuran

bahwa penyerapan siswa mengenai mata pelajaran akuntansi sudah baik sehingga

diharapkan kelak SMA dapat meluluskan output siswa yang secara aktif

mengembangkan potensi dirinya, berkompetensi di bidangnya, berkualitas, dan

mampu meneruskan pendidikan di perguruan tinggi.

Berdasarkan analisis deskriptif persentase diketahui bahwa rata-rata prestasi

belajar akuntansi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun

2010/2011 termasuk dalam kategori tidak tuntas yaitu 74,7. Indikator variable

motivasi belajar yang mempengaruhi prestasi belajar diuraikan menjadi 5(lima),

yaitu tekun menghadapi tugas, ulet menghadapi kesulitan, menunjukan minat

untuk sukses, senang memecahkan soal-soal, mempunyai orientasi ke masa depan.

Skor rata-rata motivasi belajar adalah 49,26 yang termasuk dalam kategori tinggi.

Indikator tekun menghadapi tugas siswa kelas XI IPS yang diperoleh saat

penelitian adalah 10,97 dan termasuk dalam kategori tinggi. Ulet menghadapi

kesulitan 11,5 termasuk kategori tinggi, menunjukan minat untuk sukses 11,63
81

termasuk kategori tinggi, senang memecahkan soal-soal 6,83 termasuk kategori

cukup dan mempunyai orientasi ke masa depan 8,33 termasuk kategori tinggi.

Variabel lingkungan sekolah yang diukur melalui 6(enam) indikator yaitu: metode

mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin

sekolah, fasilitas sekolah. Skor rata-rata lingkungan sekolah adalah 57 yang

termasuk dalam kategori baik. Indikator metode mengajar yang diperoleh pada

saat penelitian adalah 9,19 yang termasuk dalam kategori sangat baik. Kurikulum

8,3 yang termasuk dalam kategori baik, relasi guru dengan siswa 8,6 termasuk

dalam kategori baik, relasi siswa dengan siswa 12,43 termasuk dalam kategori

baik, disiplin sekolah 6,73 termasuk dalam kategori cukup, dan fasilitas sekolah

11,54 termasuk dalam kategori baik.

Besarnya kontribusi motivasi belajar dan lingkungan sekolah terhadap

prestasi belajar akuntansi adalah sebesar 31,5%. Kontribusi indikator motivasi

belajar yang paling besar terhadap prestasi belajar akuntansi adalah menunjukan

minat untuk sukses, sedangkan yang memiliki kontribusi paling rendah adalah

senang memecahkan soal-soal. Kontribusi indikator lingkungan sekolah yang

paling besar terhadap prestasi belajar akuntansi adalah relasi siswa dengan siswa,

sedangkan yang memiliki kontribusi paling rendah adalah disiplin sekolah.

Berdasarkan hasil penelitian ini yang menyimpulkan bahwa motivasi belajar

dan lingkungan sekolah berpengaruh terhadap prestasi belajar akuntansi, hal

tersebut juga didukung oleh teori. Sardiman (2011:75) menyatakan bahwa

motivasi belajar secara teori dapat dimaksudkan sebagai keseluruhan daya

penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang


82

menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan yang memberikan arah kegiatan

belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai.

Semakin tinggi motivasi belajar siswa, maka akan semakin tinggi pula pencapaian

nilai yang diperolehnya.

Slameto (2010) menyebutkan lingkungan sekolah juga merupakan faktor

yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. Termasuk juga lingkungan sekolah

mempengaruhi prestasi belajar akuntansi. Hal tersebut dikarenakan lingkungan

sekolah merupakan lingkungan tempat belajar mengajar berlangsung dimana

siswa dibiasakan dengan kegiatan pembelajaran bidang studi sehingga sangat

berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Apabila kondisi lingkungan sekolah

baik maka akan mendukung pencapaian prestasi belajar yang tinggi.

Selain didukung oleh teori, hasil penelitian juga sejalan dengan penelitian

terdahulu oleh Masrokhah (2010) yang menyebutkan bahwa ada pengaruh positif

dan signifikan antara motivasi belajar dan lingkungan sekolah terhadap prestasi

belajar berdasarkan uji F diperoleh Fhitung > Ftabel yaitu 34,047 > 3,103 dan nilai

signifikansi < 0,5 yaitu 0,000.

4.2.2 Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa

Kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara Tahun 2010/2011.

Hasil uji parsial (Uji-t) yang dilakukan, diperoleh nilai signifikansi 0,048 <

0,05 yang berarti ada pengaruh signifikan antara motivasi belajar secara parsial

terhadap prestasi belajar akuntansi. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis kerja

(Ha)2 yaitu “Ada pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar akuntansi

siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun 2010/2011“ diterima.


83

Besarnya pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar akuntansi siswa

kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara adalah 5,7%.

Siswa yang mempunyai motivasi belajar, berarti mempunyai dorongan

untuk belajar. Dorongan ini menyebabkan siswa menjadi giat belajar dan prestasi

belajar siswa akan meningkat. Sesuai dengan pendapat Darsono (2001:65) bahwa

siswa yang merasa dirinya memiliki kemampuan untuk melakukan sesuatu, maka

akan mendorong dirinya berbuat sesuatu untuk dapat mewujudkan tujuan yang

ingin diperolehnya dan sebaliknya yang merasa tidak mampu akan merasa malas

untuk berbuat sesuatu. Siswa yang memiliki motivasi rendah, cenderung malas

untuk belajar. Oleh karena itu siswa diharapkan mampu meningkatkan motivasi,

dengan lebih rajin mengerjakan latihan-latihan soal dan tugas dari guru agar lebih

mudah memahami konsep akuntansi dan menguasai materi akuntansi.

Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa rata-rata motivasi belajar siswa

kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun 2010/2011 tergolong tinggi

yaitu 49,26. Terdapat 4(empat) indikator motivasi belajar yang terdiri dari tekun

menghadapi tugas, ulet menghadapi kesulitan, menunjukan minat untuk sukses

dan mempunyai orientasi ke masa depan termasuk dalam kategori tinggi, namun

untuk indikator senang memecahkan soal-soal masih dalam kategori cukup.

Penelitian ini didukung penelitian terdahulu oleh Wahyuni (2007) yang

berjudul “Pengaruh Motivasi Belajar dan Metode Pembelajaran terhadap Prestasi

Belajar Akuntansi Siswa Kelas I Jurusan Akuntansi SMK Pelita Nusantara 1

Semarang”. Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah terdapat pengaruh yang


84

positif dan signifikan antara motivasi belajar dan metode pembelajaran terhadap

prestasi belajar akuntansi secara bersama-sama dan parsial.

4.2.3 Pengaruh Lingkungan Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi

Siswa Kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara Tahun 2010/2011.

Hasil uji parsial (Uji-t) yang dilakukan, diperoleh nilai signifikansi 0,005 <

0,05 yang berarti ada pengaruh signifikan antara lingkungan sekolah secara parsial

terhadap prestasi belajar akuntansi. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis kerja

(Ha)3 yaitu “Ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar akuntansi

siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun 2010/2011“ diterima.

Besarnya pengaruh lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar akuntansi siswa

kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara adalah 11%.

Munib (2004:75) menyatakan lingkungan berkorelasi positif terhadap

keberhasilan pendidikan seseorang. Berpijak pada teori maka dikatakan bahwa

lingkungan sekolah sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar mata pelajaran

akuntansi siswa. Lingkungan sekolah yang baik dalam arti metode mengajar baik,

kurikulum yang diterapkan di sekolah baik, relasi guru dengan siswa terjalin baik,

relasi siswa dengan siswa baik, disiplin sekolah baik dan fasilitas sekolah juga

baik akan meningkatkan prestasi belajar peserta didik, karena siswa senantiasa

berhadapan dengan lingkungan sekolah. Hal ini dikarenakan sekolah adalah

tempat utama dimana kegiatan belajar mengajar berlangsung, ilmu pengetahuan

diajarkan dan dikembangkan, sehingga lingkungan sekolah tidak boleh diabaikan.

Pendapat tersebut sejalan dengan pendapat Tu’u (2004:18) yang menyatakan

bahwa nilai-nilai etik, moral, mental, spiritual, perilaku, disiplin, ilmu


85

pengetahuan dan keterampilan ditabur, ditanam, disiram, ditumbuhkan dan

dikembangkan di sekolah.

Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa rata-rata lingkungan sekolah

siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun 2010/2011 tergolong

baik yaitu 57. Terdapat 1(satu) indikator lingkungan sekolah yaitu metode

mengajar dalam kategori sangat baik, 4(empat) indikator yaitu kurikulum, relasi

guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, fasilitas sekolah yang termasuk

dalam kategori baik, namun untuk indikator disiplin sekolah masih termasuk

dalam kategori cukup.

Hasil penelitian ini masih didukung oleh penelitian terdahulu oleh

Masrokhah (2010) yang menyebutkan bahwa ada pengaruh secara positif dan

signifikan lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar sebesar 18,3%. Oleh

sebab itu pihak sekolah hendaknya lebih menjaga dan memperbaiki keadaan

lingkungan sekolah agar anak lebih giat dalam belajar sehingga hasil belajar

yang dicapai dapat optimal.


BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil beberapa

simpulan antara lain:

1. Ada pengaruh motivasi belajar dan lingkungan sekolah terhadap prestasi

belajar akuntansi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun

2010/2011.

2. Ada pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar akuntansi siswa

kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun 2010/2011.

3. Ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar akuntansi

siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun 2010/2011.

5.2 Saran

Adapun saran-saran yang dapat diberikan melalui hasil penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Siswa hendaknya lebih meningkatkan motivasi belajarnya agar dapat

meningkatkan prestasi belajar akuntansi. Hal ini dapat dilakukan dengan

siswa meningkatkan kesenangan dalam memecahkan soal-soal akuntansi

dimulai dari soal yang sederhana agar lebih mudah mengerti, siswa lebih

rajin mengerjakan tugas yang diberikan guru agar terbiasa dengan soal

akuntansi dan dapat menguasai materi dengan baik sehingga prestasi

belajar mereka akan meningkat.

86
87

2. Guru sebagai pendidik hendaknya dapat memotivasi siswa dalam belajar

dengan cara sering memberi tugas agar siswa dapat terus berlatih dan

menguasai akuntansi, pemberian umpan balik baik berupa nilai maupun

penghargaan bagi yang berhasil menyelesaikan tugas, serta sanksi bagi

siswa yang tidak menyelesaikan tugasnya.

3. Sekolah hendaknya lebih meningkatkan penegakan kedisiplinan sekolah,

menyediakan sarana pendukung yang memadai agar siswa lebih

terangsang untuk belajar akuntansi lebih lanjut sehingga pencapaian

prestasi belajar akuntansi akan lebih optimal.


88

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. 1991. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Anni, Catharina Tri. 2005. Psikologi Belajar. Semarang: UPT MKK UNNES.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.


Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Dalyono. 2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Darsono, Max. 2001. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: UNNES.

Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.

Djaali. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Ghozali, Imam. 2006. AplikasiAnalisis Multivariate Dengan Program SPSS.


Semarang: Badan Penerbit UNDIP.

Kusmuriyanto. 2005. Akuntansi Keuangan Dasar. Semarang: UPT UNNES Press.

Munib, Achmad. 2004. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: UPT MKK


UNNES.

Nasution, Noehi. 1996. Psikologi Belajar. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Nugroho, Bhuono Agung. 2005. Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian
dengan SPSS. Yogyakarta: CV.ANDI OFFSET.

Prayitno, Elyda. 1989. Motivasi Dalam Belajar. Jakarta: FKIP IKIP Padang.

Riduwan. 2003. Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.

Rifa’i, Achmad dan Catharina Tri Anni.2009 .Psikologi Pendidikan. Semarang:


UNNES PRESS.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT


Rineka Cipta.

Sardiman, A.M. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja
Grafindo.
89

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif


dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Syafri, Sofyan. 2007. Teori Akuntansi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Syah, Muhibbin. 2004. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:


Remaja Rosdakarya.

Sudjana. 2005. Metode Statistik. Bandung: Tarsito.

Tarmudji, Tarsis. 1992. Statistik Dunia Usaha. Yogyakarta: Liberty.

Tu’u, Tulus. 2004. Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: PT
Gramedia Grasindo.

Uno, Hamzah B. 2010. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: PT. Bumi
Aksara.

Walgito, Bimo. 2004. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: ANDI.

Winkel.1996 .Psikologi Belajar dan Perkembangan Anak. Jakarta: Yudhistira.

Yusuf, Syamsu. 2001. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung:


Remaja Posdakarya.
90

Lampiran 1
Rekap Nilai Siswa Kelas XI IPS 1
SMA Negeri 1 Banjarnegara
Semester 1 Tahun 2010/2011
NO NIS NAMA UH I UH II UH III UAS
1 12990 Aditya Putut Mahendra 80 75 70 68
2 13005 Amelia Hayuning Pakarti 75 65 80 59
3 13010 Andreana Jevicka Viola L 90 75 75 62
4 13017 Aning Luis Sicuwati 70 65 70 66
5 13020 Annisa'Rahmi Azizah 90 85 70 78
6 13025 Ardian Yoga Pratama 75 85 65 83
7 13026 Ardli Zuhdan Umam 85 75 75 77
8 13031 Aris Gunawan Wicaksono 75 75 80 72
9 13034 Aryasena 85 70 70 68
10 13051 Catur Sigit Hartanto 80 65 75 54
11 13068 Didi Nurrudin 70 75 75 66
12 13069 Dieva Bunga Shintya Dewi 90 65 70 69
13 13075 Dwi Nandari Praptiningtyas 90 65 75 80
14 13078 Dwinanda Setiya Haryadi 75 65 80 68
15 13080 Effi Muharyati 95 55 70 68
16 13084 Elok Maliana Zain 95 85 76 91
17 13087 Ermina Miranti 80 85 76 94
18 13111 Gangsar Nastiti 75 60 70 76
19 13134 Indra Adhi Barata 65 75 75 60
20 13154 Khoirul Lilabror 95 85 65 74
21 13165 M. Farid Maolana 85 65 65 76
22 13173 Meilia Nurul Pangestika 100 75 75 83
23 13174 Meiliana Ariani 100 75 75 80
24 13176 Melani Sahara 90 75 65 81
25 13178 Miftakhul Iman Fadhilah 80 85 70 54
26 13192 Nindri Hastuti 95 65 65 84
27 13211 Oktika Handini 95 65 65 92
28 13219 Prima Soraya Anas 95 75 65 90
29 13225 Raditya Citra Talakas Ingid 80 75 65 82
30 13231 Ratria Agustiyandari 100 75 70 98
31 13238 Rizki Nur Widiantoro 80 75 65 70
32 13239 Rizky Widi Oktavia 90 65 75 96
33 13243 Rogo Prasetyo 70 65 70 65
34 13256 Sesilia Ayu Permatasari 75 65 80 81
35 13287 Wildan Taufik Baihaqi 70 65 65 90
36 13295 Yuanita Nur Afrida 100 95 75 52
37 12979 Zainal Agus Subkhi 75 65 70 75
91

Rekap Nilai Siswa Kelas XI IPS 2


SMA Negeri 1 Banjarnegara
Semester 1 Tahun 2010/2011
NO NIS NAMA UH I UH II UH III UAS
1 12998 Alfian Adiansyah 80 75 80 88
2 13021 Aprilia Dwi W 85 75 85 81
3 13037 Atut Sugiarti 85 60 85 75
4 13048 Beti Ratna Kurniati 75 75 85 82
5 13056 Deny Tri Yuliana 80 75 85 89
6 13060 Devananda Ari Wibowo 70 70 85 85
7 13064 Diah Nur Fitriyani 90 75 80 94
8 13092 Faa'iz Oktavian Lestyono 85 75 75 89
9 13098 Fandy Rahadian Prakoso 75 70 80 80
10 13105 Fiki Ratnasari 85 65 70 69
11 13119 Hanif Adi Widodo 80 75 75 66
12 13126 Hidayat Ramadhan 90 75 80 68
13 13130 Ika Prawita Herawati 70 80 85 83
14 13131 Ika Yuni Astuti 70 60 85 85
15 13148 Januar Ilham 80 60 75 91
16 13149 Januar Lutfi Akbar Pribadi 90 75 80 91
17 13151 Kartikasari 75 70 85 91
18 13170 Maulana Adi Prabowo 70 75 75 73
19 13172 Meidhani Erma Hutami 65 70 85 66
20 13184 Mulia Nur Oktaviani 80 75 85 60
21 13189 Nanda Octifany Noorwulan 80 70 85 57
22 13190 Ndaru Fitriawan 80 70 70 59
23 13197 Noveria Anggoro K 80 70 80 59
24 13201 Nuraini Dhestya Rakhma 70 75 85 63
25 13204 Nurohmi 60 75 85 81
26 13217 Pramesti Dwi Larasati 90 65 80 77
27 13237 Riska Aprilia 85 65 85 61
28 13240 Rizqi Ardi Nugraha 60 50 75 63
29 13242 Rofi'Atun
Edirupawaningsih 75 70 80 65
30 13272 Titis Riana 70 70 85 61
31 13288 Wiliana Deni Irwanto 75 75 75 55
32 13293 Yeni Sefriyani Rahayu 80 85 80 57
33 13294 Yesie Cindra Melinda 65 65 80 60
92

Lampiran 2 Data Observasi Awal (Angket)

Waktu Observasi : Bulan Januari 2011


Nama : .……………………………… (boleh dikosongi )
Kelas/ Program Sutudi : ………….

PETUJUK PENGISIAN :
1. Berilah tanda silang (x) pada salah satu pilihan jawaban pertanyaan dibawah
ini dibawah ini.
2. Semua jawaban yang anda berikan tidak mempengaruhi nilai ataupun
kreadibilitas anda sebagai siswa.

SOAL :
1. Termasuk pelajaran kategori yang mana pelajaran akuntansi tersebut…
a. Mudah b. Biasa c. Sulit d. Sangat Sulit
2. Apakah kelak Anda akan melanjutkan studi jurusan akuntansi…
a. Ya b. Tentu c. Mungkin d. Tidak
3. Apakah Orang tua Anda selalu menyuruh Anda belajar akuntansi…
a. Ya b. Kadang c.Tidak d. Tidak Pernah
4. Apakah orang tua anda membantu anda dalam proses belajar akuntansi…
a. Ya b. Kadang c. Tidak d. Tidak Pernah
5. Apakah Anda tertarik dengan pelajaran akuntansi…
a. Ya b. Sangat c. Tidak d. Tidak Sama Sekali
6. Apakah Anda senang dengan pelajaran akuntansi…
a. Ya b. Sangat c. Tidak d. Tidak Sama Sekali
7. Apakah Anda selalu Ingin tahu tentang pelajaran akuntansi…
a. Ya b. Sangat c. Tidak d. Tidak Sama Sekali
8. Apakah Anda selalu mencari buku referensi akuntansi di perpustakaan
sekolah..
a. Ya b. Selalu c. Kadang d. Tidak
9. Apakah Anda mempunyai buku referensi tentang pelajaran Akuntansi…
a. Ya b. Banyak c. Tidak d. Tidak Sama Sekali
10. Apakah Anda memahami apa isi buku referensi Akuntansi tersebut…
a. Ya b. Sangat c. Tidak d. Tidak Sama Sekali
93

Tabulasi Angket Hasil Observasi Awal


94

Lampiran 3

Kisi-kisi Angket Uji Coba Instrumen

NO. VARIABEL INDIKATOR NO. BUTIR JUMLAH


SOAL
1. Motivasi 1. Tekun menghadapi tugas. 1,2,3 3
Belajar 2. Ulet menghadapi 4,5,6 3
kesulitan.
3. Menunjukan minat untuk 7,8,9,10 4
sukses.
4. Senang memecahkan 11,12,13 3
soal-soal .
5. Memiliki orientasi ke 14,15 2
masa depan.
2. Lingkungan 1. Metode mengajar 16,17 2
Sekolah 2. Kurikulum 18,19 2
3. Relasi guru dengan siswa 20,21 2
4. Relasi siswa dengan 22,23,24 3
siswa.
5. Disiplin sekolah 25,26 2
6. Fasilitas sekolah 27,28,29,30 4
Jumlah Butir Soal 30
95

Lampiran 4
Kata Pengantar

Yth. Siswa/Siswi Kelas XII IPS


SMA Negeri 1 Banjarnegara
Di tempat

Dengan hormat,
Sehubungan dengan penyusunan skripsi yang saya lakukan dengan judul
“PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH
TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS DI
SMA NEGERI 1 BANJARNEGARA TAHUN 2010/2011” maka dengan segala
kerendahan hati mohon bantuan dan partisipasi saudara untuk mengisi angket ini.
Pendapat dan sikap jujur dalam penelitian ini sangat saya harapkan dan
sangat membantu dalam penyusunan skripsi ini. Jawaban yang saudara berikan
tidak mempengaruhi prestasi akademik saudara dan kami jamin kerahasiaannya.
Atas kesediaan dan kesungguhan saudara dalam mengisi angket ini, saya
ucapkan terima kasih.

Hormat Saya,
Peneliti

Elsa Septiyana
96

Angket Uji Coba Instrumen Penelitian

Identitas Responden
Nama : ..…………………………………………
No Absen : …………………………………………..
Kelas : …………………………………………..

Petunjuk Pengisian
1. Isilah nama, nomer absen dan kelas pada tempat yang telah disediakan.
2. Bacalah baik-baik setiap pernyataan di bawah ini.
3. Berilah tanda centang ( √ ) pada kolom yang paling sesuai dengan keadaan
yang anda alami.
4. Jika anda ingin membenarkan jawaban, maka berilah tanda ( = ) pada
jawaban yang dianggap salah. Contoh: ( √ ).
5. Alternatif jawaban yang tersedia memiliki 5(lima) kemungkinan dengan
skala:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
RR : Ragu-ragu
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju

Daftar Pertanyaan Motivasi Belajar (X1)


No Pernyataan SS S RR TS STS

A. Tekun menghadapi tugas

1. Anda menyelesaikan dengan lengkap ketika


mendapat tugas akuntansi dari guru.
2. Anda mengumpulkan tugas akuntansi tepat
waktu meskipun tugas yang harus dikerjakan
banyak.
3. Pada saat mengikuti proses belajar mengajar
akuntansi, anda berusaha untuk menguasai
materi.
B. Ulet menghadapi kesulitan

4. Anda berusaha memecahkan kesulitan dalam


mengerjakan soal akuntansi dengan mencari
sumber dan cara untuk mengerjakannya.
5. Anda bertanya pada guru apabila materi
pelajaran yang disampaikan dirasa belum
jelas atau sulit dipahami.
6 Anda menambah jam belajar dan
memperbanyak mengerjakan latihan soal jika
mendapat nilai ulangan akuntansi jelek.
97

SS S RR TS STS

C. Menunjukan minat untuk sukses

7. Anda mempelajari kembali semua materi


pelajaran akuntansi yang diberikan guru..
8. Anda mempelajari materi ulangan jauh hari
sebelum menghadapi ulangan akuntansi.
9. Anda menggunakan waktu untuk
mengerjakan soal-soal akuntansi jika guru
berhalangan hadir.
10. Anda mempunyai keinginan untuk menjadi
seorang ahli akuntansi/guru akuntansi.
D. Senang memecahkan soal-soal

11. Anda mempergunakan kesempatan untuk


bertanya yang diberikan oleh guru ketika
pelajaran akuntansi.
12. Anda mengerjakan soal LKS atau buku
pelajaran akuntansi meskipun guru belum
menyuruh.
13. Apabila guru akuntansi memberi soal untuk
dikerjakan didepan kelas, anda maju untuk
mengerjakan.
E. Mempunyai orientasi ke masa depan
14. Anda memiliki target nilai yang tinggi
(diatas rata-rata) untuk mata pelajaran
akuntansi.
15. Anda akan berusaha meminjam catatan
teman saat tidak dapat mengikuti pelajaran
akuntansi.
98

Daftar Pertanyaan Lingkungan Sekolah (X2)


No Pernyataan SS S RR TS STS

A. Metode Mengajar

16. Guru akuntansi anda menggunakan berbagai


metode (ceramah, tanya jawab, diskusi,
latihan) saat mengajar.
17. Guru akuntansi anda menggunakan alat
peraga setiap kali mengajar untuk
memudahkan siswa dalam memahami materi.
B. Kurikulum

18. Setiap awal tahun pelajaran, guru akuntansi


anda membuat perangkat pembelajaran
(silabus, RPP, program semester, program
tahunan)
19. Menurut anda, penerapan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) mampu
meningkatkan kualitas pendidikan.
C. Relasi guru dengan siswa

20. Hubungan anda dengan guru akuntansi


terjalin akrab karena guru mudah diajak
berdiskusi dalam segala hal.
21. Guru akuntansi melibatkan siswanya
berpartisipasi aktif dalam kegiatan belajar di
kelas.
D. Relasi siswa dengan siswa

22. Anda berusaha mengenal dan akrab dengan


sesama teman-teman di kelas.
23. Hubungan anda dengan teman sekelas tidak
mengalami hambatan dalam proses belajar
akuntansi.
24. Teman sekelas anda saling membantu
mengatasi kesulitan dalam mencapai prestasi
belajar akuntansi.
E. Disiplin sekolah

25. Anda berusaha untuk tidak terlambat masuk


sekolah.
26. Guru hadir tepat waktu saat mengajar.
99

SS S RR TS STS
F. Fasilitas Sekolah

27. Keadaan literature atau buku referensi


akuntansi di perpustakaan sekolah anda
lengkap.
28. Ketersediaan kelengkapan dan perlengkapan
(penggaris, papantulis/whiteboard,
kapur/boardmarker, penghapus dan
sebagainya) di kelas anda membantu
kelancaran pada saat kegiatan belajar
mengajar berlangsung.
29. Ruang kelas yang anda tempati untuk belajar
nyaman dan mendukung proses belajar.
30. Koperasi sekolah anda menyediakan semua
peralatan dan perlengkapan yang menunjang
belajar.
100

Output Validitas Variabel Motivasi Belajar (X1)


Correlations
Correlations
Kontin
Soal1 Soal2 Soal3 Soal4 Soal5 Soal6 Soal7 Soal8 Soal9 Soal10 Soal11 Soal12 Soal13 Soal14 Soal15
uitas
Soal1 Pearson Correlation 1 0.298 0.066 0.404 0.152 .725** 0.234 -0.024 0.252 0.032 .680** -0.041 0.136 .511* 0.014 .539*
Sig. (2-tailed) 0.201 0.782 0.078 0.523 0 0.32 0.920.284 0.895 0.001 0.8620.566 0.021 0.954 0.014
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal2 Pearson Correlation 0.298 1 0.23 0.157 0.143 0.311 0.159 0.0820.321 0.043 0.116 0.2820.338 0.331 0.093 .534*
Sig. (2-tailed) 0.201 0.33 0.509 0.548 0.182 0.503 0.7320.167 0.857 0.628 0.2290.145 0.154 0.697 0.015
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal3 Pearson Correlation 0.066 0.23 1 0.313 0.13 0.037 0.224 0.279.476* .468* -0.077 .612**.539* -0.059 0.202 .585**
Sig. (2-tailed) 0.782 0.33 0.179 0.584 0.875 0.343 0.2340.034 0.038 0.747 0.0040.014 0.804 0.394 0.007
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal4 Pearson Correlation 0.404 0.157 0.313 1 0.258 0.34 0.262 0.1230.289 0.233 0.117 0.2610.076 0.248 0.172 .519*
Sig. (2-tailed) 0.078 0.509 0.179 0.273 0.142 0.265 0.6050.217 0.323 0.622 0.2660.751 0.292 0.468 0.019
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal5 Pearson Correlation 0.152 0.143 0.13 0.258 1 -0.022 0.243 .454*0.398 .551* 0.264 -0.020.388 0.244 0.411 .537*
Sig. (2-tailed) 0.523 0.548 0.584 0.273 0.927 0.302 0.0440.082 0.012 0.26 0.9340.091 0.299 0.072 0.015
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal6 Pearson Correlation .725** 0.311 0.037 0.34 -0.022 1 0.429 0.010.088 0.065 .524* 0.1440.015 .495* 0.15 .543*
Sig. (2-tailed) 0 0.182 0.875 0.142 0.927 0.059 0.9680.712 0.785 0.018 0.544 0.95 0.027 0.528 0.013
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal7 Pearson Correlation 0.234 0.159 0.224 0.262 0.243 0.429 1 .731**0.281 0.051 0.323 .464*
-0.039 0.314 0.24 .639**
Sig. (2-tailed) 0.32 0.503 0.343 0.265 0.302 0.059 0 0.23 0.832 0.165 0.0390.872 0.177 0.308 0.002
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal8 Pearson Correlation -0.024 0.082 0.279 0.123 .454* 0.01 .731** 10.334 0.203 0.272 0.3060.004 0.058 0.423 .547*
Sig. (2-tailed) 0.92 0.732 0.234 0.605 0.044 0.968 0 0.149 0.391 0.246 0.1890.987 0.808 0.063 0.013
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal9 Pearson Correlation 0.252 0.321 .476* 0.289 0.398 0.088 0.281 0.334 1 0.261 0.106 0.1690.429 0.086 .482* .628**
Sig. (2-tailed) 0.284 0.167 0.034 0.217 0.082 0.712 0.23 0.149 0.267 0.655 0.4780.059 0.718 0.031 0.003
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal10 Pearson Correlation 0.032 0.043 .468* 0.233 .551* 0.065 0.051 0.203 0.261 1 -0.037 0.09.455* -0.017 0.313 0.439
Sig. (2-tailed) 0.895 0.857 0.038 0.323 0.012 0.785 0.832 0.391 0.267 0.878 0.7070.044 0.943 0.179 0.053
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal11 Pearson Correlation .680** 0.116 -0.077 0.117 0.264 .524* 0.323 0.272 0.106 -0.037 1 -0.217 0.028 0.411 0.262 0.442
Sig. (2-tailed) 0.001 0.628 0.747 0.622 0.26 0.018 0.165 0.246 0.655 0.878 0.3590.907 0.072 0.265 0.051
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal12 Pearson Correlation -0.041 0.282 .612** 0.261 -0.02 0.144 .464* 0.306 0.169 0.09 -0.217 10.177 0.227 0.07 .491*
Sig. (2-tailed) 0.862 0.229 0.004 0.266 0.934 0.544 0.039 0.189 0.478 0.707 0.359 0.455 0.336 0.771 0.028
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal13 Pearson Correlation 0.136 0.338 .539* 0.076 0.388 0.015 -0.039 0.004 0.429 .455* 0.028 0.177 1 -0.013 0.435 .490*
Sig. (2-tailed) 0.566 0.145 0.014 0.751 0.091 0.95 0.872 0.987 0.059 0.044 0.907 0.455 0.957 0.055 0.028
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal14 Pearson Correlation .511* 0.331 -0.059 0.248 0.244 .495* 0.314 0.058 0.086 -0.017 0.411 0.227 -0.013 1 -0.066 .480*
Sig. (2-tailed) 0.021 0.154 0.804 0.292 0.299 0.027 0.177 0.808 0.718 0.943 0.072 0.336 0.957 0.782 0.032
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal15 Pearson Correlation 0.014 0.093 0.202 0.172 0.411 0.15 0.24 0.423 .482* 0.313 0.262 0.07 0.435 -0.066 1 .495*
Sig. (2-tailed) 0.954 0.697 0.394 0.468 0.072 0.528 0.308 0.063 0.031 0.179 0.265 0.771 0.055 0.782 0.027
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
KontinuitasPearson Correlation .539* .534* .585** .519* .537* .543* .639** .547* .628** 0.439 0.442 .491* .490* .480* .495* 1
Sig. (2-tailed) 0.014 0.015 0.007 0.019 0.015 0.013 0.002 0.013 0.003 0.053 0.051 0.028 0.028 0.032 0.027
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
101

Output Validitas Variabel Lingkungan Sekolah X2


Correlations
Correlations
Kontin
Soal16 Soal17 Soal18 Soal19 Soal20 Soal21 Soal22 Soal23 Soal24 Soal25 Soal26 Soal27 Soal28 Soal29 Soal30
uitas
Soal16 Pearson Correlation 1 .460* .680** 0.102 0.289 .829** .464* 0.277 0.261 0.138 .569** 0.263 0.281 0.297 0.105 .699**
Sig. (2-tailed) 0.041 0.001 0.669 0.217 0 0.039 0.237 0.266 0.561 0.009 0.262 0.23 0.204 0.658 0.001
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal17 Pearson Correlation .460* 1 0.263 0.277 0.15 0.382 0.044 0.277 0.147 0.097 0.156 0.13 .514* 0.35 0.348 .526*
Sig. (2-tailed) 0.041 0.263 0.238 0.528 0.097 0.855 0.237 0.537 0.683 0.512 0.586 0.02 0.131 0.132 0.017
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal18 Pearson Correlation .680** 0.263 1 0.158 0.249 .704** 0.145 0 0.098 0.22 0.403 -0.061 0.131 0.264 0.025 .525*
Sig. (2-tailed) 0.001 0.263 0.505 0.289 0.001 0.543 1 0.682 0.352 0.078 0.797 0.581 0.261 0.918 0.017
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal19 Pearson Correlation 0.102 0.277 0.158 1 0.365 0.225 0.115 -0.092 0.26 0.439 0.149 -0.074 0.157 0.2 0.315 .500*
Sig. (2-tailed) 0.669 0.238 0.505 0.114 0.34 0.628 0.7 0.269 0.053 0.53 0.758 0.508 0.397 0.177 0.025
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal20 Pearson Correlation 0.289 0.15 0.249 0.365 1 0.147 0 0.391 0.341 0.338 0.361 0.354 0.137 0.304 0.399 .604**
Sig. (2-tailed) 0.217 0.528 0.289 0.114 0.535 1 0.088 0.142 0.145 0.118 0.126 0.563 0.193 0.081 0.005
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal21 Pearson Correlation .829** 0.382 .704** 0.225 0.147 1 .513* 0.357 0.144 0.344 0.408 0.218 .466* 0.187 0.087 .689**
Sig. (2-tailed) 0 0.097 0.001 0.34 0.535 0.021 0.122 0.544 0.137 0.074 0.355 0.038 0.429 0.714 0.001
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal22 Pearson Correlation .464* 0.044 0.145 0.115 0 .513* 1 0.314 0.415 -0.024 0.314 0.336 0.239 0.24 0 .490*
Sig. (2-tailed) 0.039 0.855 0.543 0.628 1 0.021 0.177 0.069 0.922 0.177 0.148 0.31 0.308 1 0.028
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal23 Pearson Correlation 0.277 0.277 0 -0.092 0.391 0.357 0.314 1 .471* 0.281 0.354 .802** .571** 0.21 0.321 .605**
Sig. (2-tailed) 0.237 0.237 1 0.7 0.088 0.122 0.177 0.036 0.23 0.126 0 0.009 0.374 0.168 0.005
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal24 Pearson Correlation 0.261 0.147 0.098 0.26 0.341 0.144 0.415 .471* 1 0.132 0.354 .630** 0.054 0.162 0.151 .561*
Sig. (2-tailed) 0.266 0.537 0.682 0.269 0.142 0.544 0.069 0.036 0.578 0.126 0.003 0.822 0.494 0.524 0.01
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal25 Pearson Correlation 0.138 0.097 0.22 0.439 0.338 0.344 -0.024 0.281 0.132 1 0.14 0.35 0.321 -0.043 0.261 .501*
Sig. (2-tailed) 0.561 0.683 0.352 0.053 0.145 0.137 0.922 0.23 0.578 0.555 0.13 0.168 0.857 0.267 0.025
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal26 Pearson Correlation .569** 0.156 0.403 0.149 0.361 0.408 0.314 0.354 0.354 0.14 1 0.312 0 0.22 0.08 .598**
Sig. (2-tailed) 0.009 0.512 0.078 0.53 0.118 0.074 0.177 0.126 0.126 0.555 0.181 1 0.352 0.737 0.005
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal27 Pearson Correlation 0.263 0.13 -0.061 -0.074 0.354 0.218 0.336 .802** .630** 0.35 0.312 1 0.305 0.041 0.305 .546*
Sig. (2-tailed) 0.262 0.586 0.797 0.758 0.126 0.355 0.148 0 0.003 0.13 0.181 0.191 0.864 0.191 0.013
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal28 Pearson Correlation 0.281 .514* 0.131 0.157 0.137 .466* 0.239 .571** 0.054 0.321 0 0.305 1 0.349 -0.041 .468*
Sig. (2-tailed) 0.23 0.02 0.581 0.508 0.563 0.038 0.31 0.009 0.822 0.168 1 0.191 0.131 0.865 0.037
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal29 Pearson Correlation 0.297 0.35 0.264 0.2 0.304 0.187 0.24 0.21 0.162 -0.043 0.22 0.041 0.349 1 -0.025 .476*
Sig. (2-tailed) 0.204 0.131 0.261 0.397 0.193 0.429 0.308 0.374 0.494 0.857 0.352 0.864 0.131 0.918 0.034
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal30 Pearson Correlation 0.105 0.348 0.025 0.315 0.399 0.087 0 0.321 0.151 0.261 0.08 0.305 -0.041 -0.025 1 0.441
Sig. (2-tailed) 0.658 0.132 0.918 0.177 0.081 0.714 1 0.168 0.524 0.267 0.737 0.191 0.865 0.918 0.051
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
KontinuitasPearson Correlation .699** .526* .525* .500* .604** .689** .490* .605** .561* .501* .598** .546* .468* .476* 0.441 1
Sig. (2-tailed) 0.001 0.017 0.017 0.025 0.005 0.001 0.028 0.005 0.01 0.025 0.005 0.013 0.037 0.034 0.051
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
102

Lampiran 7

Output Uji Reliabilitas

Reliabilitas Variabel Motivasi Belajar (X1)

Reliability
Statistics
Cronbach's
Alpha Based
Cronbach's on N of Items
Alpha Standardized
Items

0.804 0.816 15

Reliabilitas Variabel Lingkungan Sekolah (X2)

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based
Cronbach's on N of Items
Alpha Standardized
Items

0.799 0.838 15
103

Lampiran 8

Kisi-kisi Angket Penelitian

N VARIABEL INDIKATOR NO. BUTIR JUMLA


O SOAL H

1. Motivasi Belajar 6. Tekun menghadapi 1,2,3 3


tugas.
7. Ulet menghadapi 4,5,6 3
kesulitan.
8. Menunjukan minat 7,8,9 3
untuk sukses.
9. Senang memecahkan 10,11 2
soal-soal .
10. Mempunyai orientasi ke 12,13 2
masa depan..

2. Lingkungan 7. Metode mengajar 14,15 2


Sekolah 8. Kurikulum 16,17 2
9. Relasi guru dengan 18,19 2
siswa
10. Relasi siswa dengan 20,21,22 3
siswa.
11. Disiplin sekolah 23,24 2
12. Fasilitas sekolah 25,26,27 3

Jumlah Butir Soal 27


104

Lampiran 9

Kata Pengantar

Yth. Siswa/Siswi Kelas XII IPS


SMA Negeri 1 Banjarnegara
Di tempat

Dengan hormat,
Sehubungan dengan penyusunan skripsi yang saya lakukan dengan judul
“PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH
TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS DI
SMA NEGERI 1 BANJARNEGARA TAHUN 2010/2011” maka dengan segala
kerendahan hati mohon bantuan dan partisipasi saudara untuk mengisi angket ini.
Pendapat dan sikap jujur dalam penelitian ini sangat saya harapkan dan
sangat membantu dalam penyusunan skripsi ini. Jawaban yang saudara berikan
tidak mempengaruhi prestasi akademik saudara dan kami jamin kerahasiaannya.
Atas kesediaan dan kesungguhan saudara dalam mengisi angket ini, saya
ucapkan terima kasih.

Hormat Saya,
Peneliti

Elsa Septiyana
105

Angket Penelitian

Identitas Responden
Nama : ..…………………………………………
No Absen : …………………………………………..
Kelas : …………………………………………..

Petunjuk Pengisian
1. Isilah nama, nomer absen dan kelas pada tempat yang telah disediakan.
2. Bacalah baik-baik setiap pernyataan di bawah ini.
3. Berilah tanda centang ( √ ) pada kolom yang paling sesuai dengan keadaan
yang anda alami.
4. Jika anda ingin membenarkan jawaban, maka berilah tanda ( = ) pada
jawaban yang dianggap salah. Contoh: ( √ ).
5. Alternatif jawaban yang tersedia memiliki 5(lima) kemungkinan dengan
skala:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
RR : Ragu-ragu
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju

Daftar Pertanyaan Motivasi Belajar (X1)

No Pernyataan SS S RR TS STS

A. Tekun menghadapi tugas


1. Anda menyelesaikan dengan lengkap ketika
mendapat tugas akuntansi dari guru.
2. Anda mengumpulkan tugas akuntansi tepat
waktu meskipun tugas yang harus dikerjakan
banyak.
3. Pada saat mengikuti proses belajar mengajar
akuntansi, anda berusaha untuk menguasai
materi.

B. Ulet menghadapi kesulitan


4. Anda berusaha memecahkan kesulitan dalam
mengerjakan soal akuntansi dengan mencari
sumber dan cara untuk mengerjakannya.
5. Anda bertanya pada guru akuntansi apabila
materi pelajaran yang disampaikan dirasa
belum jelas atau sulit dipahami.
6 Anda menambah jam belajar dan
memperbanyak mengerjakan latihan soal jika
mendapat nilai ulangan akuntansi jelek.
106

SS S RR TS STS

C. Menunjukan minat untuk sukses


7. Anda mempelajari kembali semua materi
pelajaran akuntansi yang diberikan guru..
8. Anda mempelajari materi ulangan jauh hari
sebelum menghadapi ulangan akuntansi.
9. Anda menggunakan waktu untuk
mengerjakan soal-soal akuntansi jika guru
berhalangan hadir.

D. Senang memecahkan soal-soal


10. Anda mengerjakan soal LKS atau buku
pelajaran akuntansi meskipun guru belum
menyuruh.
11. Apabila guru akuntansi memberi soal untuk
dikerjakan didepan kelas, anda maju untuk
mengerjakan.

E. Mempunyai orientasi ke masa depan


12. Anda memiliki target nilai yang tinggi
(diatas rata-rata) untuk mata pelajaran
akuntansi.
13. Anda akan berusaha meminjam catatan
teman saat tidak dapat mengikuti pelajaran
akuntansi.
107

Daftar Pertanyaan Lingkungan Sekolah (X2)

No Pernyataan SS S RR TS STS

A. Metode Mengajar
14. Guru akuntansi anda menggunakan berbagai
metode (ceramah, tanya jawab, diskusi,
latihan) saat mengajar.
15. Guru akuntansi anda menggunakan alat
peraga setiap kali mengajar untuk
memudahkan siswa dalam memahami materi.

B. Kurikulum
16. Setiap awal tahun pelajaran, guru akuntansi
anda membuat perangkat pembelajaran
(silabus, RPP, program semester, program
tahunan)
17. Menurut anda, penerapan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) mampu
meningkatkan kualitas pendidikan.

C. Relasi guru dengan siswa


18. Hubungan anda dengan guru akuntansi
terjalin akrab karena guru mudah diajak
berdiskusi dalam segala hal.
19. Guru akuntansi melibatkan siswanya
berpartisipasi aktif dalam kegiatan belajar di
kelas.

D. Relasi siswa dengan siswa


20. Anda berusaha mengenal dan akrab dengan
sesama teman-teman di kelas.
21. Hubungan anda dengan teman sekelas tidak
mengalami hambatan dalam proses belajar
akuntansi.
22. Teman sekelas anda saling membantu
mengatasi kesulitan dalam mencapai prestasi
belajar akuntansi.

E. Disiplin sekolah
23. Anda berusaha untuk tidak terlambat masuk
sekolah.
24. Guru akuntansi hadir tepat waktu saat
mengajar.
108

SS S RR TS STS

F. Fasilitas Sekolah
25. Keadaan literature atau buku referensi
akuntansi di perpustakaan sekolah anda
lengkap.
26. Ketersediaan kelengkapan dan perlengkapan
(penggaris, papantulis/whiteboard,
kapur/boardmarkerl, penghapus dan
sebagainya) di kelas anda membantu
kelancaran pada saat kegiatan belajar
mengajar berlangsung.
27. Ruang kelas yang anda tempati untuk belajar
nyaman dan mendukung proses belajar.
109

Lampiran 10
Data Hasil Penelitian
Motivasi Belajar Lingkungan Sekolah
Tekun Ulet Menunjukan Senang Mempuny Relasi
Total Metode Relasi Sisw a Disiplin Fasilitas Total
No Kode Menghadapi Menghadapi Minat Untuk Memecah ai Kurikulum Guru
Skor Mengajar Dengan Sisw a Sekolah Sekolah Skor
Tugas Kesulitan Sukses kan Soal- Orientasi dengan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 R-01 3 2 2 2 3 3 3 3 4 4 4 5 4 42 5 5 4 2 4 5 5 5 4 3 3 2 1 3 51
2 R-02 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 42 5 5 3 4 3 3 3 5 3 5 2 2 2 5 50
3 R-03 5 5 4 3 5 5 5 5 5 4 4 5 5 60 3 5 3 4 4 5 5 5 5 5 2 4 5 5 60
4 R-04 3 5 5 2 4 3 3 5 5 3 4 5 5 52 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 2 4 5 4 64
5 R-05 3 5 5 4 5 5 3 5 5 2 2 5 5 54 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 66
6 R-06 4 4 4 5 3 4 1 1 4 3 4 4 4 45 5 5 4 4 4 5 5 5 4 2 4 4 5 4 60
7 R-07 2 3 2 4 4 2 2 3 3 3 2 3 3 36 4 4 4 3 4 3 3 3 3 5 1 4 3 4 48
8 R-08 4 2 4 5 2 4 4 5 4 4 2 4 4 48 5 4 4 2 3 5 5 5 4 3 2 4 5 2 53
9 R-09 4 4 4 3 4 4 3 1 3 3 3 3 3 42 5 5 4 2 4 5 5 5 2 3 3 4 5 3 55
10 R-10 3 2 5 5 4 3 4 5 5 5 4 4 5 54 5 4 5 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 52
11 R-11 3 2 5 3 2 5 4 5 4 3 4 3 4 47 5 5 3 4 3 5 5 5 4 5 2 4 5 4 59
12 R-12 3 5 5 4 5 5 3 5 5 3 2 5 5 55 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 2 4 5 4 62
13 R-13 4 5 5 3 4 5 3 5 5 3 3 5 5 55 5 5 5 5 4 5 5 5 4 3 3 4 5 4 62
14 R-14 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 61 5 5 3 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 4 65
15 R-15 3 5 5 5 5 3 3 5 4 5 4 5 5 57 5 5 5 5 5 4 2 3 4 3 2 3 3 3 52
16 R-16 4 5 5 3 4 5 3 5 5 3 2 5 5 54 5 5 5 5 4 5 2 5 4 5 4 2 5 4 60
17 R-17 4 5 4 3 4 3 3 5 5 3 2 4 4 49 4 5 5 5 4 5 2 5 4 5 2 2 5 4 57
18 R-18 5 5 2 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 60 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 68
19 R-19 4 5 4 3 4 3 3 5 5 3 2 4 4 49 5 2 5 4 4 5 2 5 4 5 2 2 5 4 54
20 R-20 4 5 5 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 38 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 3 4 5 3 63
21 R-21 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 59 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 2 4 5 3 61
22 R-22 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 61 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 68
23 R-23 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 3 5 5 61 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 69
24 R-24 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 36 5 5 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 51
25 R-25 5 5 5 4 4 5 4 5 5 3 5 5 4 59 5 5 2 3 2 3 3 5 5 5 5 4 5 4 56
26 R-26 3 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 60 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 68
27 R-27 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 2 42 5 1 5 5 5 5 4 4 4 3 2 3 3 3 52
28 R-28 4 2 2 5 4 5 4 5 4 2 2 5 5 49 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 3 62
29 R-29 3 2 2 3 3 4 3 5 3 4 4 4 4 44 4 4 5 2 3 5 5 4 4 5 2 4 5 3 55
30 R-30 5 5 5 5 5 5 3 5 5 3 4 5 5 60 5 5 3 4 4 5 5 5 4 3 2 2 5 4 56
31 R-31 4 2 4 5 2 5 3 5 1 4 4 5 5 49 5 5 5 3 4 5 4 3 3 4 3 2 3 3 52
32 R-32 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 3 5 5 61 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 68
33 R-33 3 2 5 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 38 4 5 5 4 3 2 4 4 4 5 2 4 5 1 52
34 R-34 3 3 2 4 4 3 3 5 1 3 4 1 2 38 5 3 3 3 4 5 5 4 4 3 4 5 3 2 53
35 R-35 4 5 4 3 4 3 3 5 5 3 2 4 4 49 4 5 5 5 4 5 2 5 4 5 2 2 5 4 57
36 R-36 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 4 3 3 36 4 5 3 3 3 4 3 4 3 4 2 3 4 3 48
37 R-37 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 59 5 5 4 3 3 4 3 3 4 4 2 4 5 3 52
38 R-38 4 2 4 5 3 3 3 5 5 2 2 3 3 44 4 5 5 5 4 5 2 5 4 3 2 4 5 3 56
39 R-39 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 36 4 5 3 4 4 3 4 4 3 4 2 3 3 3 49
40 R-40 3 5 1 2 4 5 3 5 5 3 4 5 5 50 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 2 4 5 4 62
41 R-41 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 4 5 38 5 4 5 4 4 5 3 4 3 3 3 3 3 3 52
42 R-42 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 2 5 4 56 5 5 5 4 5 5 5 5 5 3 2 4 5 4 62
43 R-43 3 2 5 4 4 2 3 5 3 5 4 5 4 49 5 5 3 5 5 5 5 5 4 5 3 4 5 2 61
44 R-44 3 5 5 4 3 5 4 5 5 5 4 4 5 57 5 4 5 4 5 5 5 5 4 3 4 4 5 4 62
45 R-45 4 2 3 4 4 5 3 3 4 3 5 4 5 49 5 4 5 5 5 5 5 4 3 3 3 3 4 4 58
46 R-46 3 2 5 4 4 2 3 5 5 3 4 1 5 46 3 4 3 4 5 4 2 5 3 5 2 4 5 2 51
47 R-47 4 5 5 3 2 3 4 5 5 2 4 4 4 50 5 4 4 4 4 4 5 5 3 3 2 4 5 2 54
48 R-48 5 3 5 5 4 5 5 5 5 3 3 3 4 55 5 4 3 4 5 5 5 5 3 3 1 1 5 3 52
49 R-49 4 2 5 4 4 5 3 3 5 3 5 4 5 52 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 4 4 5 5 64
50 R-50 4 2 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 66
51 R-51 4 3 4 4 4 5 4 5 3 4 4 5 5 54 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 63
52 R-52 3 3 4 5 2 5 3 3 5 5 4 5 4 51 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 64
53 R-53 3 5 5 3 3 5 3 5 5 1 4 4 5 51 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 3 4 5 3 61
54 R-54 4 2 4 3 3 3 3 5 5 3 4 5 4 48 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 3 3 3 5 62
55 R-55 3 2 2 4 3 3 3 3 1 3 2 3 3 35 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 2 48
56 R-56 2 3 2 2 2 3 2 3 2 4 4 5 4 38 5 5 4 4 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 49
57 R-57 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 36 5 5 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 48
58 R-58 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 36 3 4 2 4 3 4 4 3 4 3 2 4 5 4 49
59 R-59 3 5 1 5 4 5 3 5 4 2 5 5 5 52 5 4 5 4 5 4 3 3 4 3 3 3 3 3 52
60 R-60 3 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 4 60 5 5 5 4 4 5 2 5 4 5 2 2 5 4 57
61 R-61 4 5 5 4 3 5 3 5 3 2 3 4 5 51 5 4 5 3 3 5 2 4 3 3 4 4 5 5 55
62 R-62 4 2 1 5 2 2 2 5 4 3 4 4 4 42 5 4 5 5 5 5 3 4 4 3 2 3 3 5 56
63 R-63 4 3 3 4 4 3 4 4 5 5 5 4 4 52 4 5 4 3 4 4 3 4 3 2 2 3 4 4 49
64 R-64 5 5 2 5 4 5 5 5 5 5 2 5 5 58 2 4 5 5 4 3 4 4 5 3 2 3 5 3 52
65 R-65 4 4 2 3 4 5 3 5 1 3 5 4 5 48 3 4 2 4 3 4 5 4 4 5 2 4 5 4 53
66 R-66 4 5 5 5 3 5 3 5 3 2 3 5 4 52 5 4 5 5 5 5 2 5 4 3 2 4 5 5 59
67 R-67 3 5 5 3 4 2 3 5 1 5 2 5 5 48 5 5 5 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 52
68 R-68 3 5 4 5 5 5 3 5 3 2 3 5 4 52 5 4 0 4 4 5 5 4 5 3 2 3 4 4 52
69 R-69 4 5 1 3 4 5 3 5 1 3 3 4 4 45 5 5 5 5 4 4 3 3 3 3 2 4 5 1 52
70 R-70 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 36 5 5 5 5 4 5 2 3 4 3 3 3 3 2 52
110

Lampiran 11

Hasil Uji Prasyarat Analisis

1. Uji Normalitas

Hasil Uji Asumsi Klasik

1. Uji Multikolinieritas
111

2. Uji Heteroskedastisitas
112

Lampiran 12

Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

 Persamaan Regresi Linier Berganda

 Koefisien Determinasi Simultan (R2)

 Uji-F (Simultan)
113

 Uji –t (Parsial)
114
115

Anda mungkin juga menyukai