Anda di halaman 1dari 214

JUDUL

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR


MATERI PERHITUNGAN KURS VALUTA ASING
MELALUI PERPADUAN METODE CERAMAH BERVARIASI
DAN MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN
KELAS XI IPS SMAN 1 DUKUHWARU KABUPATEN TEGAL

SKRIPSI
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Pada Universitas Negeri Semarang

oleh
Arif Hidayat
7101409267

JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013

i
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang


panitia ujian skripsi pada:

Hari : Kamis

Tanggal : 25 Juli 2013

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Kardoyo, M.Pd. Dra. Harnanik, M.Si


NIP. 196205291986011001 NIP. 195108191980032001

Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi

Dra. Nanik Suryani, M.Pd.


NIP. 195604211985032001

ii
PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada:

Hari : Selasa

Tanggal : 20 Agustus 2013

Penguji

Drs. Syamsu Hadi, M.Si.


NIP. 195212121978031002

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Kardoyo, M.Pd. Dra. Harnanik, M.Si


NIP. 196205291986011001 NIP. 195108191980032001

Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi

Dr. S. Martono, M.Si.


NIP. 196603081989011001

iii
PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya

saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian maupun

seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini

dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila kemudian hari skripsi

ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Semarang, Juli 2013

Arif Hidayat
NIM. 7101409267

iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto

 Sebaik-baiknya manusia adalah yang memberi manfaat bagi orang lain.

 Bersungguhlah melakukan apa yang bermanfaat untukmu dan mohonlah

pertolongan pada Allah dan janganlah kamu merasa lemah (HR Muslim).

Persembahan

 Untuk Bapak-Ibuku, Sobri dan Solicha

 Kakak-kakakku tercinta

 Sahabat dan Teman-temanku

v
PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT dengan rahmat dan hidayah-Nya, yang

telah memberikan nikmat dan karunia-Nya, serta kemudahan dan kelapangan,

sehingga penulis mendapat bimbingan dan kemudahan dalam menyelesaikan

penyusunan Skripsi dengan judul “Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar

Materi Perhitungan Kurs Valuta Asing Melalui Perpaduan Metode Ceramah

Bervariasi dan Model Pembelajaran Bermain Peran Kelas XI IPS SMAN 1

Dukuhwaru Kabupaten Tegal”. Skripsi ini merupakan syarat akademis dalam

menyelesaikan pendidikan S1 Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri

Semarang.

Di dalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari

berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu

dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M. Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang

yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyusun skripsi.

2. Dr. S. Martono, M.Si., Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri

Semarang yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian.

3. Dra. Nanik Suryani, M. Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas

Ekonomi Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan izin

untuk melakukan penelitian.

vi
vii

4. Dr. Kardoyo, M.Pd., Dosen Pembimbing I dan Dra. Harnanik, M.Si., Dosen

Pembimbing II, yang telah sabar memberikan bimbingan dan arahan yang

berharga.

5. Drs. Sussono Hadi, M.M., Kepala SMAN 1 Dukuhwaru Kabupaten Tegal

yang telah memberikan izin penelitian.

6. Drs. Kuswanto, Guru ekonomi SMAN 1 Dukuhwaru Kabupaten Tegal yang

telah membantu penulis melaksanakan penelitian.

7. Semua pihak yang telah banyak membantu penulis dalam penyusunan Skripsi

ini.

Semoga skripsi yang sederhana ini dapat memberikan manfaat bagi semua

pihak.

Semarang, Juli 2013

Arif Hidayat
NIM 7101409267
SARI

Hidayat, Arif. 2013. “Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Materi


Pehitungan Kurs Valuta Asing Melalui Perpaduan Ceramah Bervariasi dan Model
pembelajaran Bermain Peran Kelas XI IPS SMAN 1 Dukuhwaru Kabupaten
Tegal.” Skripsi. Jurusan Pendidikan Ekonomi. Fakultas Ekonomi. Universitas
Negeri Semarang. Pembimbing I: Dr. Kardoyo, M.Pd., II: Dra. Harnanik, M.Si.
Kata Kunci : Motivasi Belajar, Prestasi Belajar, Metode Ceramah
Bervariasi, Model Pembelajaran Bermain Peran.

Motivasi merupakan salah satu faktor penentu prestasi yang terdapat


dalam diri siswa. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan terdapat beberapa
masalah dalam pembelajaran ekonomi, yakni: siswa kurang menyiapkan diri
sebelum pembelajaran dimulai, rendahnya motivasi belajar siswa, dan siswa
belum memiliki ketertarikan terhadap pembelajaran ekonomi. Siswa yang kurang
termotivasi berdampak pada rendahnya capaian prestasi belajar siswa dengan
ketuntasan belajar hanya sebesar 37,7%. Untuk meningkatkan motivasi dan
prestasi belajar pada materi perhitungan kurs valuta asing maka dilakukan
penelitian tindakan kelas dengan memadukan ceramah bervariasi dan model
pembelajaran bermain peran.
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 3 SMAN 1 Dukuhwaru
Kabupaten Tegal. Rancangan kegiatan penelitian ini adalah siklus kegiatan
yang terdiri dari dua siklus, dimana dalam setiap siklus meliputi
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Instrumen pengumpulan data
dalam penelitian ini adalah soal evaluasi tiap akhir siklus dan lembar
pengamatan untuk mengukur motivasi siswa.
Hasil penelitian diperoleh terdapat peningkatan motivasi siswa dalam
mengikuti pembelajaran yang dapat dilihat pada tingkat aktivitas siswa siklus I
termasuk dalam kategori aktif, dan pada siklus II mengalami peningkatan
termasuk dalam kategori sangat aktif. Peningkatan motivasi yang ditunjukkan
melalui aktivitas belajar siswa berdampak terhadap prestasi belajar siswa yaitu
pada siklus I rata-rata prestasi belajar siswa termasuk dalam kategori baik, pada
siklus II rata-rata termasuk dalam kategori sangat baik. Sedangkan tingkat
aktivitas guru pada siklus I dengan kategori aktif, dan pada siklus II meningkat
dengan kategori sangat aktif.
Kesimpulan penelitian ini yaitu terjadi peningkatan motivasi belajar siswa
yang diikuti dengan peningkatan prestasi belajar siswa pada pembelajaran materi
perhitungan kurs valuta asing melalui perpaduan ceramah bervariasi dan model
pembelajaran bermain peran. Saran penelitian ini yaitu guru sebaiknya
memberikan motivasi siswa untuk lebih percaya diri sehingga siswa tidak merasa
malu-malu dalam membawakan peran dan mengungkapkan gagasan, menjelaskan
pentingnya kerja sama antar anggota kelompok sehingga tercipta kerjasama antar
siswa yang akan berdampak pada baiknya kualitas hasil diskusi, intensif
memantau jalanya pembelajaran, sehingga siswa yang melamun, mengobrol, serta
bergurau saat mengikuti pembelajaran dapat diminimalkan.

viii
ABSTRACT

Hidayat, Arif. 2013. “Enhancing Motivation and Learning Achievement of


material Foreign Exchange Rates Calculation Through a combination of Varied
lecture and Role Playing learning model in class XI IPS SMAN 1 Dukuhwaru
Kabupaten Tegal”. Skripsi. Department of Economic Education. Faculty of
Economic. Semarang State University. Supervisor I: Dr. Kardoyo, M.Pd., II: Dra.
Harnanik, M.Si.
Keywords: Learning Motivation, Learning Achievement, varied lecture
method, Role Playing Learning Model.

Motivation is one of the determinant factors of students’ learning


achievement. Based on the observations that have been made there are some
problems in learning economy, such as: students less prepared before the lesson
begins, students’motivation is low, and students have not had an interest in
economics learning. Students who are less motivated adversely affects the
students achievement with learning completeness only by 37.7%. To increase
motivation and learning achievement in material foreign exchange calculation,
action research is carried out by combinating varied lectures and role playing
learning model.
The subject of this research is students of class XI IPS 3 SMAN 1
Dukuhwaru Kabupaten Tegal. The design of this research activity is the activity
cycle consists of two cycles, where in each cycle includes planning,
implementation, observation, and reflection. Data collection instrument in this
research is evaluation test in the end of each cycle and the observation sheet to
measure students’ motivation and teacher performance.
The results of this research obtained increasing of students' learning
motivation in the activity that can be seen by students activity in the first cycle
classified in active category, and in the second cycle increased classified in very
active category. Increased motivation shown through student activity impacts on
student achievement on the first cycle with average of student achievement
classified in good category, in the second cycle average of students’ achievement
classified in very exelent category. While the level of teacher’s activity in the first
cycle classified in active category, and the second cycle increased classified in
very active category.
The conclusions of this research are increasing of student learning
motivation, followed by an increasing of student achievement on the learning of
material material foreign exchange rates calculation through a combination of
varied lecture and role playing learning model. This research suggestions that
teachers should motivate students to be more confident so that students do not feel
shy in performing roles and express ideas, explain the importance of cooperation
among group members so as to create cooperation among students who will
impact on the good quality of the discussions, intensively monitoring thelearning
so that students are daydreaming, chatting, or joking while the learning process
can be minimized.

ix
DAFTAR ISI

Halaman
JUDUL ..................................................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................... ii
PENGESAHAN KELULUSAN ............................................................................ iii
PERNYATAAN ..................................................................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .......................................................................... v
PRAKATA ............................................................................................................. vi
SARI..................................................................................................................... viii
ABSTRACT ........................................................................................................... ix
DAFTAR ISI ........................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 9
1.3 Tujuan Penelitian......................................................................................... 9
1.4 Manfaat Penelitian..................................................................................... 10
BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................ 11
2.1 Belajar ....................................................................................................... 11
2.2 Motivasi Belajar ........................................................................................ 14
2.3 Aktivitas Belajar ........................................................................................ 16
2.4 Prestasi Belajar .......................................................................................... 18
2.5 Metode Mengajar ...................................................................................... 21
2.6 Model Pembelajaran Sosial ....................................................................... 23
2.7 Model Pembelajaran Bermain peran ......................................................... 23
2.8 Uraian Materi ............................................................................................ 25
2.10 Hipotesis .................................................................................................... 36

x
xi

BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 37


3.1 Setting dan Subyek Penelitian .................................................................... 37
3.2 Faktor-faktor yang Diteliti ......................................................................... 37
3.3 Rancangan Penelitian ................................................................................. 37
3.4 Prosedur Penelitian..................................................................................... 43
3.5 Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 44
3.6 Analisis Uji Coba Instrumen ...................................................................... 45
3.7 Metode Analisis Data ................................................................................. 51
3.8 Indikator Keberhasilan ............................................................................... 52
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 53
4.1 Hasil Penelitian Siklus I ............................................................................ 53
4.1.1 Perencanaan .......................................................................................... 53
4.1.2 Pelaksanaan ........................................................................................... 53
4.1.3 Pengamatan ........................................................................................... 59
4.1.4 Hasil Evaluasi Siswa Siklus I ............................................................... 75
4.1.5 Refleksi ................................................................................................. 76
4.2 Hasil Penelitian Siklus II ........................................................................... 81
4.2.1 Perencanaan .......................................................................................... 81
4.2.2 Pelaksanaan ........................................................................................... 81
4.2.3 Pengamatan ........................................................................................... 87
4.2.4 Hasil Evaluasi Siswa Siklus II ............................................................ 102
4.2.5 Refleksi ............................................................................................... 103
4.3 Perbandingan Hasil Penelitian Siklus I dan Siklus II .............................. 105
4.4 Pembahasan ............................................................................................. 107
BAB V PENUTUP .............................................................................................. 116
5.1 Simpulan.................................................................................................. 116
5.2 Saran ........................................................................................................ 117
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 118
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
1.1 Ketuntasan Belajar Siswa SK Perekonomian Terbuka .................................3
1.2 Ketuntasan Belajar Siswa KD Mengidentifikasi Kurs Valuta Asing............4
3.1 Rekapitulasi Analisis Validitas Butir Soal Uji Coba ....................................46
3.2 Rekapitulasi Analisis Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba .............................48
3.3. Rekapitulasi Analisis Daya Beda Soal Uji Coba .........................................50
3.4. Rekapitulasi Analisis Faktor Pengecoh Soal Uji Coba ................................50
4.1. Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I .............................................60
4.2. Pengamatan Aktivitas Guru pada Siklus I ...................................................68
4.3. Capaian Prestasi Belajar Siswa pada Siklus I ..............................................76
4.4. Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II ............................................88
4.5. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Siklus Ke II .......................................95
4.6. Capaian Prestasi Belajar Siswa Pada Siklus II.............................................103
4.7. Pencapaian Prestasi Siswa Sebelum dan Setelah Dilakukan Penelitian ......105
4.8. Analisis Hasil Aktivitas Siswa dan Guru .....................................................106

xii
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1. Kurva Harga Keseimbangan Mata Uang Asing pada Pasar Bebas ................ 28
2.2. Kerangka Berpikir Penelitian ......................................................................... 35
3.1. Model Pelaksanaan Siklus dalam Penelitian Tindakan Kelas........................ 39
4.1. Guru Memberikan Apersepsi dan Tujuan Pembelajaran ............................... 54
4.2. Siswa Berdiskusi Menentukan Pelaku ........................................................... 55
4.3. Siswa Memainkan Peran ................................................................................ 56
4.4. Siswa Mengamati Permainan Peran ............................................................... 57
4.5. Siswa Berdiskusi dan Menilai Permainan Peran ............................................ 57
4.6. Perwakilan Siswa Mempresentasikan Hasil Pengamatan .............................. 58
4.7. Siswa Mengerjakan Soal Evaluasi ................................................................. 59
4.8. Siswa Memperhatikan Guru ........................................................................... 61
4.9. Siswa Berdiskusi Menentukan Pemeran ........................................................ 62
4.10. Siswa Berlatih Memainkan Peran ................................................................ 63
4.11. Siswa Memainkan Peran .............................................................................. 64
4.12. Siswa Mengamati Permainan Peran ............................................................. 64
4.13. Siswa Berdiskusi Setelah Permainan Selesai ............................................... 65
4.14. Siswa Menilai Permainan Peran................................................................... 66
4.15. Siswa Menyimpulkan Hasil Pembelajaran .................................................. 67
4.16. Guru Memberikan Apersepsi dan Tujuan Pembelajaran ............................. 69
4.17. Guru Menyampaikan Situasi Permasalahan................................................. 70
4.18. Siswa Berdiskusi Menentukan Pelaku ......................................................... 70
4.19. Siswa Kurang Bekerja Sama ........................................................................ 71
4.20. Perwakilan Siswa Mempresentasikan Hasil Pengamatan ............................ 72
4.21. Guru Memberikan Dorongan dan Penguatan ............................................... 72
4.22. Siswa Memainkan Uang .............................................................................. 73
4.23. Guru Mengejak Siswa Berdiskusi ................................................................ 74

xiii
xiv

4.24. Guru Menilai Dengan Memberi Soal Evaluasi ............................................ 74


4.25. Guru Dan Siswa Menyimpulkan dan Merefleksi Pembelajaran .................. 75
4.26. Guru Memberikan Apersepsi dan Tujuan Pembelajaran ............................. 82
4.27. Guru Intensif Memberikan Motivasi pada Siswa ........................................ 83
4.28. Siswa Mendiskusikan Pelaku ....................................................................... 84
4.29. Siswa Percaya Diri Memainkan Peran ......................................................... 85
4.30. Siswa Fokus Mengamati Permainan Peran .................................................. 85
4.31. Guru Aktif Memantau Pembelajaran ........................................................... 86
4.32. Siswa Mempresentasikan Hasil Pengamatan ............................................... 86
4.33.Siswa Mengerjakan Soal Evaluasi ................................................................ 87
4.34. Siswa Memperhatikan Guru ......................................................................... 89
4.35. Siswa Berdiskusi Menentukan Pemeran ...................................................... 90
4.36. Siswa Berlatih Memainkan Peran ................................................................ 91
4.37. Siswa Memainkan Peran .............................................................................. 91
4.38. Siswa Mengamati Permainan Peran ............................................................. 92
4.39. Siswa Berdiskusi Setelah Permainan Selesai ............................................... 93
4.40. Siswa Menilai Permainan Peran................................................................... 94
4.41. Siswa Menyimpulkan Hasil Pembelajaran .................................................. 94
4.42. Guru Memberikan Apersepsi dan Menjelaskan Tujuan Pelajaran ............... 96
4.43. Siswa Aktif Bertanya ................................................................................... 97
4.44. Guru Mampu Mengajak Siswa Aktif Berdiskusi ......................................... 97
4.45. Siswa Aktif Bertanya dan Mengajukan Diri Sebagai Pemeran ................... 98
4.46. Seluruh Perwakilam Siswa Mempresentasikan Hasil Pengamatan ............. 99
4.47. Guru Intensif Memberikan Motivasi dan Penguatan ................................... 99
4.48. Guru Intensif Memantau Jalanya Pembelajaran .......................................... 100
4.49. Siswa Aktif Berdiskusi................................................................................. 101
4.50. Guru Menilai dengan Memberikan Soal Evaluasi ....................................... 101
4.51. Guru Membuat Kesimpulan Dan Refleksi ................................................... 102
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman
1. Silabus .......................................................................................................... 116
2. RPP Siklus I ................................................................................................. 117
3. RPP Siklus II ................................................................................................ 120
4. Naskah Skenario Siklus I ............................................................................. 123
5. Naskah Skenario Siklus II ............................................................................ 127
6. Aspek Penilaian Aktivitas Belajar Siswa ..................................................... 132
7. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa.................................................. 133
8. Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus I..................................... 134
9. Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ................................... 135
10. Dokumentasi Surat Keterangan Izin Keluar Kelas .................................... 136
11. Aspek Penilaian Aktivitas Guru ................................................................. 137
12. Lembar Observasi Aktivitas Guru ............................................................. 139
13. Kriteria Penilaian Aktivitas Guru............................................................... 140
14. Kisi-kisi Soal Uji Coba .............................................................................. 143
15. Soal Uji Coba ............................................................................................. 144
16. Kunci Jawaban Soal Uji Coba ................................................................... 156
17. Daftar Nama Siswa Kelas Uji Coba ........................................................... 157
18. Analisis Soal Uji Coba ............................................................................... 158
19. Analisis Faktor Pengecoh ........................................................................... 166
20. Analisis Permasalahan Soal Uji Coba ........................................................ 176
21. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I .................................................................. 178
22. Soal Evaluasi Siklus I................................................................................. 179
23. Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus I ....................................................... 185
24. Analisis Hasil Evaluasi Siswa Siklus I ...................................................... 186
25. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II ................................................................ 187
26. Soal Evaluasi Siklus II ............................................................................... 188
27. Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus II...................................................... 195
28. Analisis Hasil Evaluasi Siswa Siklus I ...................................................... 196
29. Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian .................................................. 197

xv
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Proses pendidikan pada umumnya berlangsung di sekolah melalui kegiatan

pembelajaran merupakan sebuah proses perubahan tingkah laku. Perubahan itu

meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil pembelajaran tersebut

berdampak baik bagi mutu pendidikan dan kehidupan bangsa Indonesia. Salah

satu parameter yang digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan pendidikan

adalah dengan melihat prestasi belajar siswa. Menurut Tu’u (2004:75) “prestasi

merupakan hasil yang dicapai seseorang ketika mengerjakan tugas atau kegiatan

tertentu.” Banyak faktor yang mempengaruhi prestasi siswa antara lain faktor

kecerdasan, bakat, minat dan perhatian, motivasi, kesehatan, cara belajar,

lingkungan keluarga, lingkungan pergaulan, sekolah, dan sarana pendukung

dalam belajar.

Salah satu faktor penentu prestasi yang terdapat dalam diri siswa adalah

motivasi. Secara umum motivasi merupakan konsep yang menjelaskan siswa

dalam melakukan suatu tindakan guna mencapai tujuan dalam belajar. Secara

sederhana dapat dikatakan bahwa apabila siswa memiliki motivasi yang rendah

dalam belajar, maka capaian prestasi yang diperoleh kurang maksimal. Hal ini

sesuai dengan pendapat Sardiman (2007:84) yang menyatakan bahwa “hasil

belajar akan menjadi optimal kalau ada motivasi. Makin tepat motivasi yang

1
2

diberikan, akan makin berhasil pula pelajaran itu. Jadi, motivasi akan senantiasa

menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa.”

SMAN 1 Dukuhwaru merupakan sekolah yang berada di Kabupaten

Tegal. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan sekolah ini masih

memiliki masalah belajar pada mata pelajaran ekonomi. Hasil wawancara dengan

guru ekonomi kelas XI IPS dan pengamatan pada saat proses pembelajaran

terdapat beberapa masalah, yakni: (1) siswa kurang menyiapkan diri sebelum

pembelajaran dimulai walaupun materi pelajaran yang akan diajarkan pada

pertemuan berikutnya sudah diketahui, (2) motivasi siswa dalam proses

pembelajaran masih rendah yang dapat dilihat dari kurangnya respon siswa ketika

mengikuti kegiatan pembelajaran. (3) siswa belum memiliki ketertarikan terhadap

pembelajaran ekonomi yang dapat dilihat dari rendahnya aktivitas siswa dan

tingkat perhatian siswa pada saat pelajaran berlangsung. Hal ini juga didukung

hasil penelitian Lintang (2010) yang menyatakan bahwa karakteristik siswa kelas

XI IPS SMAN 1 Dukuhwaru Kabupaten Tegal dalam mengikuti pembelajaran

ekonomi adalah sebagai berikut.

Sebanyak 32,64% siswa termasuk kategori kurang baik dalam membuat


jadwal belajar dan pelaksanaan kegiatan belajar di kelas. 14,58% siswa
termasuk kategori kurang baik dalam membaca dan membuat catatan
selama mengikuti pembelajaran. 46,53% siswa termasuk kategori kurang
baik mengulang bahan pelajaran yang telah disampaikan guru. 17,36%
siswa termasuk kategori kurang baik konsentrasi dalam belajar. 15,28%
siswa termasuk dalam kategori kurang baik mengerjakan tugas yang
diberikan guru.

Rendahnya motivasi siswa ditandai dengan aktivitas dan ketertarikan yang

masih rendah dalam pembelajaran ekonomi. Siswa yang kurang termotivasi dalam

mengikuti kegiatan pembelajaran akan berdampak pada capaian prestasi belajar


3

siswa kurang optimal. Hal ini ditandai dengan nilai siswa yang masih banyak

dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu dibawah nilai 7,00.

Tabel 1.1.
Ketuntasan Belajar Siswa Standar Kompetensi
Perekonomian Terbuka
Ketuntasan Belajar Siswa
Jumlah
Kelas Siswa KD 1 KD 2 KD 3
Belum Belum
Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas
Tuntas Tuntas
Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % Jml %
XI IPS 1 34 31 91.2 3 8.8 27 79.4 7 20.6 31 91.2 3 8.8
XI IPS 2 35 33 94.3 2 5.7 19 54.3 16 45.7 24 68.6 11 31.4
XI IPS 3 35 32 91.4 3 8.6 18 51.4 17 48.6 22 62.9 13 37.1
XI IPS 4 34 30 88.2 4 11.8 25 73.5 9 26.5 26 76.5 8 23.5
Jumlah 138 126 91.3 12 8.7 89 64.5 49 35.5 103 74.6 35 25.4
Sumber: nilai ulangan harian siswa kelas XI IPS SMAN 1 Dukuhwaru Kab. Tegal, 2013
Keterangan:
KD 1: Mengidentifikasi manfaat dan faktor pendorong perdagangan internasional
KD 2: Mengidentifikasi kurs tukar valuta asing
KD 3: Menjelaskan konsep tarif, kuota, larangan eksopr-impor, subsidi, premi, dan
dumping

Tabel 1.1. menunjukkan dari tiga kompetensi dasar yang terdapat pada

standar kompetensi perekonomian terbuka siswa kurang menguasai kompetensi

dasar mengidentifikasi kurs tukar valuta asing. Hal ini dapat dilihat dari 138 siswa

kelas XI IPS hanya 89 siswa atau sebesar 64,5% yang mampu mencapai hasil

belajar diatas KKM, sedangkan 49 siswa atau sebesar 35,5% belum mampu

mencapai KKM yang ditentukan sekolah. Berdasarkan analisis hasil ulangan

harian semester dua kelas XI IPS SMAN 1 Dukuhwaru diketahui bahwa siswa

masih kesulitan memahami materi menghitung nilai tukar berdasarkan kurs yang

berlaku. Hal ini bisa dilihat dari Tabel 1.2.


4

Tabel 1.2.
Ketuntasan Belajar Siswa
Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Kurs Valuta Asing
Ketuntasan Belajar Siswa
Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4
Jumlah Belum Belum Belum Belum
Kelas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
Siswa Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % Jml %
XI IPS 1 34 22 64.7 12 35.3 18 52.9 16 47.1 34 100 0 0 31 91.2 3 8.8
XI IPS 2 35 14 40.0 21 60.0 12 34.3 23 65.7 32 91.4 3 8.6 23 65.7 12 34.3
XI IPS 3 35 13 37.1 22 62.9 6 17.1 29 82.9 32 91.4 3 8.6 24 68.6 11 31.4
XI IPS 4 34 22 64.7 12 35.3 16 47.1 18 52.9 32 94.1 2 5.9 25 73.5 9 26.5
∑XI IPS 138 71 51.4 67 48.6 52 37.7 86 62.3 130 94.2 8 5.8 103 74.6 35 25.4
Sumber: analisis hasil ulangan harian semester 2 kelas XI IPS SMAN 1 Dukuhwaru, 2013
Keterangan:
Indikator 1: Pengertian kurs dan perubahanya
Indikator 2: Perhitungan kurs valuta asing
Indikator 3: Perkembangan nilai rupiah terhadap valuta asing
Indikator 4: Cara dan alat pembayaran internasional

Tabel 1.2. menunjukkan hasil belajar siswa pada indikator perhitungan

kurs valuta asing paling rendah diantara hasil belajar indikator lain yaitu dari 138

siswa kelas XI IPS hanya 52 siswa atau sebesar 37,7% yang memperoleh nilai

diatas KKM yang ditetapkan sekolah sedangkan 86 siswa atau sebesar 62,3%

belum mencapai kriteria ketuntasan minimal. Hal ini menunjukkan permasalahan

utama dalam pembelajaran kompetensi dasar mengidentifikasi kurs valuta asing

yaitu siswa yang kurang menguasai materi menghitung kurs valuta asing.

Pada materi perhitungan kurs valuta asing siswa dituntut untuk memahami

arti dan definisi kurs valuta asing, menafsirkan perubahan kurs valuta dengan

benar, penerapan kurs jual maupun kurs beli yang diterapkan money changer

dalam menjual beli valuta asing kepada masyarakat, dan siswa juga harus mampu

menghitung nilai tukar valuta. Materi perhitungan kurs valuta asing biasa

disajikan dengan berbagai contoh soal cerita. Soal cerita dalam perhitungan nilai
5

valuta merupakan soal perhitungan matematis yang berbentuk cerita, sehingga

pemahaman siswa terhadap soal cerita tidak hanya faktor komputasi saja tetapi

siswa juga harus memahami makna soal cerita tersebut.

Pada materi ini biasa di sampaikan dengan metode ceramah untuk

memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada siswa karena sifat pokok

bahasan kurs valuta asing yang informatif dan faktual. Akan tetapi penerapan

metode ceramah yang kurang bervariasi berdampak pada siswa merasa bosan

dalam mengikuti pembelajaran. Ketika siswa merasa bosan dan kurang

termotivasi, akan berimplikasi pada rendahnya capaian prestasi siswa. Kondisi

yang demikian maka diperlukan suatu model pembelajaran yang dapat

menciptakan suasana yang menyenangkan, dan dapat meningkatkan motivasi

siswa, serta menerapkan keterlibatan aktif mereka dalam rangka meningkatkan

prestasi belajar.

Salah satu upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mengikuti

pembelajaran perhitungan kurs valuta asing yaitu dengan menerapkan metode

ceramah bervariasi. Ceramah bervariasi merupakan ragam mengajar dengan

mengaplikasikan berbagai metode yaitu dengan memadukan ceramah, tanya

jawab, dan diskusi. Metode ini sebagai salah satu cara meningkatkan motivasi

siswa, dan mengurangi rasa bosan siswa selama mengikuti proses pembelajaran.

Hal ini sesuai dengan pendapat Mulyasa (2009:78) yang menyatakan “variasi

dalam pembelajaran merupakan perubahan dalam proses kegiatan yang bertujuan

untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik, serta mengurangi kejenuhan

dan kebosanan.” Dengan menerapkan metode ceramah bervariasi pada materi


6

perhitungan kurs valuta asing, siswa tidak hanya mendapatkan informasi yang

aktual dari ceramah saja, tetapi juga siswa dapat berfikir kritis, mengekspresikan

pendapatnya secara bebas, serta siswa dapat menyumbangkan gagasanya melalui

kegiatan diskusi. Implementasi metode ini yakni guru menyampaikan uraian

materi, selanjutnya guru memberikan peluang kepada siswa untuk bertanya jawab,

setelah itu dilakukan diskusi antar siswa.

Selain menerapkan ceramah bervariasi, penerapan model pembelajaran

bermain peran juga salah satu alternatif untuk menciptakan pembelajaran yang

dapat memotivasi siswa dalam rangka meningkatkan prestasi belajar materi

perhitungan kurs valuta asing. Model pembelajaran bermain peran merupakan

ragam mengajar untuk meningkatkan interaksi guru dan siswa dan sebagai upaya

pemecahan masalah yang menyangkut dengan kehidupan sosial melalui peragaan

tindakan. Melalui model pembelajaran bermain peran, materi perhitungan kurs

valuta asing yang terdiri dari konsep teoritis mengenai definisi kurs valuta asing,

cara menafsirkan perubahan nilai tukar valuta asing, dan perhitungan matematis

nilai tukar valuta berdasarkan kurs yang berlaku dalam bentuk soal cerita dapat

disajikan dalam bentuk yang lebih konkret sehingga siswa tidak berfikir abstrak

dalam memahami setiap materi yang diberikan guru.

Model pembelajaran bermain peran dapat menciptakan pembelajaran

materi perhitungan kurs valuta asing dengan suasana permainan yang

menyenangkan dan dapat memotivasi siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat

Ahmadi & Prasetyo (1997) sebagaimana dikutip Sugiharti (2009:19), “model

pembelajaran bermain peran dapat menjadikan siswa banyak beraktifitas dalam


7

pembelajaran dan dapat menciptakan suasana yang menyenangkan dan

merupakan suatu bentuk motivator sehingga siswa lebih antusias dalam belajar,

dengan demikian hasil belajarpun meningkat.”

Perpaduan ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain peran

merupakan ragam variasi mengajar yang menerapkan keterlibatan aktif siswa dan

guru, serta interaksi antar individu tersebut dalam dramatisasi. Ketika siswa

terlibat aktif dalam pembelajaran, maka akan memaksimalkan hasil dari apa yang

ia pelajari. Hal ini sesuai dengan pendapat Magnesen sebagaimana dikutip Tu’u

(2004:77), “orang belajar 10% dari apa yang ia baca, 20% dari apa yang ia

dengar, 30% dari apa yang ia lihat, 50% dari apa yang ia lihat dan dengar, 70%

dari apa yang ia katakan, dan 90% dari apa yang ia katakan dan lakukan.”

Perpaduan ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain peran

dapat membantu siswa dalam meningkatkan interaksi antara siswa maupun

dengan guru, mendorong siswa berfikir kritis, serta dapat meningkatkan

kemampuan siswa memahami perasaan dirinya dan perasaan orang lain. Melalui

perpaduan metode ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain peran,

selain dengan kegiatan diskusi siswa juga dapat memecahkan permasalahan

sosial, sesuai dengan permainan peran yang dilakukan. Selain itu juga siswa dapat

meningkatkan keterampilan serta dalam mencari solusi dalam berbagai upaya

pemecahan masalah. Dengan meningkatnya kemampuan siswa dalam

memecahkan masalah, maka akan berdampak pada peningkatan prestasi belajar.

Penerapan perpaduan ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain

peran siswa merupakan implementasi pembelajaran dengan memadukan metode


8

ceramah yang disertai sesi tanya jawab, metode diskusi antar siswa, dan model

pembelajaran bermain peran. Adapun langkah-langkahnya yaitu: (1) guru

menceritakan situasi sosial yang dilanjutkan sesi tanya jawab dengan siswa, (2)

siswa memilih melakukan diskusi dalam menentukan para pelaku, (3) siswa

mempersiapkan pelaku, (4) siswa melakukan permainan peran dengan

menerapkan kurs jual dan kurs beli dalam kegiatan jual beli valuta asing, (5) guru

mengontrol ketika permainan peran berlangsung, (6) guru mengakhiri permainan

peran dengan diskusi, (7) siswa menilai atau memberi tanggapan, (8) siswa

menyimpulkan hasil permainan peran.

Berdasarkan hasil penelitian penerapan model pembelajaran bermain peran

yang dilakukan oleh Sugiharti (2009:21) “rata-rata keberhasilan siswa di kelas

eksperimen adalah 64,7%, sedangkan rata-rata keberhasilan siswa di kelas kontrol

adalah 55%. Hasil tersebut menujukkan bahwa penerapan model bermain peran

dapat meningkatkan keberhasilan belajar siswa.” Hal ini juga didukukung oleh

Chandrawati (2010) dalam penelitianya menyebutkan bahwa “hasil penelitian

sebelum treatment menunjukkan nilai pada waktu pre test rata-rata 66,5

sedangkan pada waktu post test 76,17.” Hasil penelitian ini menunjukan aktivitas

siswa dalam pembelajaran bermain peran dan hasil pembelajaran siswa dengan

menerapkan pembelajaran metode bermain peran menunjukan hasil yang positif,

terlihat dari peningkatan signifikansi dari segi aktivitas dan hasil pembelajaran.

Dari uraian tersebut peneliti melakukan penelitian mengenai penerapan

perpaduan ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain peran untuk

meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa. Penelitian ini menggunakan


9

metode penelitian tindakan kelas dengan judul “Meningkatkan Motivasi dan

Prestasi Belajar Perhitungan Kurs Valuta Asing Melalui Perpaduan Metode

Ceramah Bervariasi dan Model Pembelajaran Bermain Peran Kelas XI IPS

SMAN 1 Dukuhwaru Kabupaten Tegal.”

1.2 Rumusan Masalah

(1) Apakah dengan menerapkan perpaduan ceramah bervariasi dan model

pembelajaran bermain peran dapat meningkatkan motivasi belajar siswa

pada mata pelajaran ekonomi materi perhitungan kurs valuta asing kelas XI

IPS SMA N 1 Dukuhwaru Kabupaten Tegal?

(2) Apakah dengan menerapkan perpaduan ceramah bervariasi dan model

pembelajaran bermain peran dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada

mata pelajaran ekonomi materi perhitungan kurs valuta asing kelas XI IPS

SMA N 1 Dukuhwaru Kabupaten Tegal?

1.3 Tujuan Penelitian

(1) Mengetahui penerapan perpaduan ceramah bervariasi dan model

pembelajaran bermain peran dapat meningkatkan motivasi belajar siswa

pada mata pelajaran ekonomi materi perhitungan kurs valuta Asing kelas XI

IPS SMA N 1 Dukuhwaru Kabupaten Tegal.

(2) Mengetahui penerapan perpaduan ceramah bervariasi dan model

pembelajaran bermain peran dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada

mata pelajaran ekonomi materi kurs valuta Asing kelas XI IPS SMA N 1

Dukuhwaru Kabupaten Tegal.


10

1.4 Manfaat Penelitian

(1) Bagi Guru

Perpaduan ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain peran

diharapkan dapat menjadi alternatif bagi guru dalam memilih metode/

model pembelajaran yang lebih variasi pada materi perhitungan kurs valuta

asing.

(2) Bagi Siswa

Perpaduan ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain peran

diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar siswa

pada mata pelajaran ekonomi materi perhitungan kurs valuta asing.

(3) Bagi sekolah

Memberi masukan kepada sekolah dalam rangka perbaikan proses

pembelajaran sehingga dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar

siswa mata pelajaran ekonomi materi perhitungan kurs valuta asing.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Belajar

2.1.1 Definisi Belajar


Ada beberapa pengertian belajar yang dikemukakan oleh para ahli.

Menurut Hamalik (2009:154) “belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif

mantap berkat latihan dan pengalaman.” Menurut Rifa’i dan Anni (2009:82)

“belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku setiap orang dan

belajar itu mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan oleh

seseorang.” Menurut Siregar dan Nara (2011:5) “belajar adalah suatu aktivitas

mental (psikis) yang belangsung dalam interaksi dengan lingkunganya yang

menghasilkan perubahan yang bersifat relatif konstan.”

Dari beberapa pengertian belajar yang dikemukakan oleh para ahli di atas

maka maka dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu kegiatan atau

aktivitas pada diri seseorang yang menyebabkan perubahan tingkah laku yang

diperoleh melalui pengalaman setelah berinteraksi dengan lingkunganya yang

menunjukan perubahan tingkah laku yang bersifat relatif permanen.

2.1.2 Unsur-unsur Belajar


Belajar merupakan sebuah sistem yang di dalamnya terdapat berbagai

unsur yang saling terkait sehingga menghasilkan perubahan tingkah laku, Gagne

dalam Rifa’i dan Anni (2009:82), Unsur yang dimaksud adalah:

(1) Peserta didik


Istilah peserta didik dapat diartikan sebagai peserta didik, warga
belajar, dan peserta pelatihan yang sedang melakukan kegiatan
belajar mengajar.

11
12

(2) Rangsangan (stimulus)


(stimulus) merupakan peristiwa yang merangsang pengindraan
peserta didik.
(3) Memori
Memori yang ada pada peserta didik berisi berbagai kemampuan
yang berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dihasilkan
dari kegiatan sebelumnya.
(4) Respon
Respon merupakan tindakan yang dihasilkan dari aktualisasi
memori.

Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan kegiatan belajar pada peserta

didik ditunjukkan apabila terjadi interkasi antara stimulus dengan memori.

Interaksi tersebut akan berpengaruh pada perubahan pola perilaku peserta didik

dari sebelum dan setelah setelah adanya stimulus tersebut. Jika terjadi perubahan

perilaku setelah diberikan stimulus. Maka perubahan perilaku tersebut merupakan

indikator bahwa peserta didik telah melakukan kegiatan belajar.

2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar

Menurut Syah (2007:132), secara global faktor-faktor yang mempengaruhi

belajar siswa terdiri dari tiga macam yaitu:

(1) Faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan jasmani dan
rohani siswa.
(2) Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di
sekitar siswa.
(3) Faktor pendekatan belajar, yakni upaya belajar siswa yang meliputi
strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan
pembelajaran materi-materi pelajaran.

Faktor internal siswa meliputi dua aspek, yakni aspek fisiologis yang

bersifat jasmaniah dan aspek psikologis yang bersifat rohaniah.

A. Aspek pisikologis

Menurut Syah (2007:132) “kondisi organ tubuh yang lemah, apalagi

yang disertai pusing-pusing dapat menurunkan kualitas ranah cipta


13

(kognitif) sehingga materi yang dipelajarinya pun kurang dan tidak

berbekas.”

B. Aspek psikologis

Menurut Syah (2008:132) banyak faktor yang dapat mempengaruhi

kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran siswa yaitu:

(1) Inteligensi siswa


Inteligensi pada umumnya dapat diartikan sebagai kemampuan
psikofisik untuk mereaksi rangsangan atau menyusuaikan diri
dengan lingkungan dengan cara yang tepat.
(2) Sikap siswa
Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa
kecenderungan untuk mereaksi atau merespon dengan cara yang
relatif tetap terhadap objek orang, barang, dan sebagainya, baik
secara positif maupun negatif.
(3) Bakat siswa
Secara umum, bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki
seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan
datang.
(4) Minat siswa
Secara sederhana minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang
tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.
(5) Motivasi siswa
Pengertian dasar motivasi adalah keadaan internal organisme baik
manusia maupun hewan yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu.

Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa kuantitas dan kualitas

perolehan pembelajaran siswa akan tercapai dengan maksimal dengan adanya

kemampuan intelegensi siswa setiap memecahkan masalah, sikap yang positif

dalam berinteraksi, bakat yang dimiliki, minat yang tinggi terhadap pembelajaran,

dan motivasi yang baik selama mengikuti pembelajaran. Faktor tersebut

memberikan pengaruh positif dan ikut memberi kontribusi terhadap kuantitas dan

kualitas perolehan pembelajaran siswa.


14

2.2 Motivasi Belajar

2.2.1 Definisi Motivasi Belajar


Menurut Sadirman (2007:75) “motivasi dikatakan serangkaian usaha

untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin

melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan

atau mengelakkan perasaan tidak suka.” Menurut Purwanto (2007:60) “motivasi

ialah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk bertindak sesuatu. Menurut

Winkels (1987) sebagaimana dikutip Siregar dan Nara (2011:49) “motivasi

merupakan penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu

demi mencapai tujuan tertentu.

Sardiman (2007:75) menyatakan motivasi belajar adalah sebagai berikut.

Dalam kegiatan belajar motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya


penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang
menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah
pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar
itu dapat tercapai. Dikatakan keseluruhan karena pada umumnya ada
beberapa motif yang bersama-sama menggerakan siswa untuk belajar.

Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar

merupakan suatu dorongan dan daya penggerak yang berasal dari dalam diri

maupun luar siswa untuk berperilaku atau melakukan aktivitas tertentu yang

mengarahkan perilaku manusia untuk belajar. Disini dijelaskan bahwa siswa

termotivasi dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar pada materi perhitungan

kurs valuta asing melalui penerapan perpaduan metode ceramah bervariasi dan

model pembelajaran bermain peran.


15

2.2.2 Fungsi Motivasi dalam Belajar

Belajar sangat diperlukan dengan adanya motivasi. Hasil belajar akan

menjadi optimal jika disertai motivasi. Makin tepat motivasi yang diberikan, akan

makin berhasil pula pelajaran itu. Menurut Sardiman (2007:85) ada tiga fungsi

motivasi yaitu sebagai berikut.

(1) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi penggerak motor yang


melapaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor
penggerak dari setiap kegiatan yang dikerjakan.
(2) Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak
dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan
kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuanya.
(3) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa
yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan
menyisihkan perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tercapainya
tujuan tersebut.

Selain fungsi diatas, terdapat fungsi motivasi yang lain yaitu sebagai

pendorong usaha dalam mencapai prestasi. Melalui motivasi yang terdapat dalam

diri siswa ketika ia belajar, maka akan menujukkan hasil yang baik. Hal ini sesuai

dengan pendapat Sardiman (2007:85) “dengan adanya usaha yang tekun dan

terutama didasari dengan adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan

melahirkan prestasi yang baik.”

2.2.3 Faktor yang Mempengaruhi Motivasi

Menurut Imron (1996) sebagaimana dikutip Siregar dan Nara (2011:53)

“ada enam faktor yang mempengaruhi motivasi dalam proses pembelajaran yaitu

cita-cita, kemampuan belajar, kondisi pembelajar, kondisi lingkungan pembelajar,

unsur-unsur dinamis pembelajar, upaya guru dalam membelajarkan pembelajar.”

Faktor-faktor tersebut memiliki peran yang penting berfungsi sebagai pendorong


16

dalam meningkatkan motivasi siswa. Dengan adanya enam faktor tersebut akan

melahirkan motivasi yang tinggi.

2.2.4 Ciri-Ciri Motivasi

Menurut Sardiman (2007:83), motivasi yang ada pada diri setiap orang itu

memiliki ciri-ciri:

(1) tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus-menerus dalam waktu


yang lama tidak pernah berhenti sebelum selesai);
(2) ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak memerlukan
dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat
puas dengan prestasi yang telah dicapai);
(3) menunjukan minat terhadap bermacam-macam masalah;
(4) lebih senang bekerja mandiri;
(5) cepat bosan pada tugas-tugas rutin (hal-hal yang bersifat mekanis,
berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif);
(6) dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan
sesuatu);
(7) tidak mudah melapasakan hal yang diyakini itu;
(8) senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.

Apabila seseorang memiliki ciri-ciri seperti diatas, maka orang itu memilki

motivasi yang cukup kuat. Ciri-ciri motivasi seperti ini akan sangat penting dalam

kegiatan belajar mengajar.

2.3 Aktivitas Belajar

2.3.1 Pengertian Aktivitas Belajar

Manusia sebagai mahluk yang dinamis memiliki potensi dan energi

sendiri. Oleh karena itu, secara alami anak didik itu juga akan menjadi aktif

karena adanya motivasi dan didorong oleh bermacam-macam kebutuhan.

Sardiman (2007:97) menjelaskan “dalam kegiatan belajar, peserta

didik harus aktif berbuat. Dengan kata lain, bahwa dalam belajar diperlukan

adanya aktivitas. Tanpa aktivitas, proses belajar tidak mungkin berlangsung


17

dengan baik”. Menurut Hamalik (2009:171) menyatakan bahwa “pengajaran yang

efektif adalah pengajaran yang menyediakan kesempatan belajar sendiri atau

melakukan aktivitas sendiri.” Hamalik (2009:90) juga menjelaskan bahwa sebagai

berikut.

pendidikan modern lebih menitikberatkan pada aktivitas sejati, di mana


siswa belajar sambil bekerja. Dengan bekerja, siswa memperoleh
pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan serta perilaku lainnya,
termasuk sikap dan nilai. Sehubungan dengan hal tersebut, sistem
pembelajaran dewasa ini sangat menekankan pada pendayagunaan asas
keaktifan (aktivitas) dalam proses belajar dan pembelajaran untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Dari berbagai pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas

dalam belajar merupakan segala kegiatan atau perilaku siswa dalam kegiatan

pembelajaran untuk mencapai tujuan belajar yaitu hasil belajar yang baik. Perilaku

tersebut dapat ditunjukkan melalui usaha siswa dalam memperoleh pengetahuan,

pemahaman, dan keterampilan serta perilaku lainnya.

2.3.2 Jenis-jenis Aktivitas


Aktivitas dalam belajar banyak macamnya. Menurut Paul D. Dierich

sebagaimana dikutip Hamalik (2009:90) membagi kegiatan belajar menjadi 8

kelompok yaitu:

(1) Kagiatan visual: membaca, melihat gambar-gambar, mengamati


eksperimen, demonstrasi pameran, mengamati orang lain bekerja,
atau bermain.
(2) Kegiatan lisan (oral): mengemukakan suatu fakta atau prinsip,
menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi
saran, mengemukakan pendapat, berwawancara, berdiskusi.
(3) Kegiatan mendengarkan: mendengarkan penyajian bahan,
mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan
permainan instrumen musik, mendengarkan siaran radio.
(4) Kegiatan menulis: menulis cerita, menulis laporan, memeriksa
karangan, bahan-bahan kopi, membuat sketsa, atau rangkuman,
mengerjakan tes, mengisi angket.
(5) Kegiatan menggambar: menggambar, membuat grafik, diagram,
18

peta, pola.
(6) Kegiatan metrik: melakukan percobaan, memilih alat-alat,
melaksanakan pameran, membuat model, menyelenggarakan
permainan, menari, berkebun.
(7) Kegiatan mental: merenungkan, mengingat, memecahkan masalah,
menganalisis faktor-faktor, menemukan hubungan-hubungan,
membuat keputusan.
(8) Kegiatan emosional: minat, membedakan, berani, tenang, dan
sebaginya.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa tidak

cukup hanya dengan membaca atau menulis tetapi ada berbagai macam

aktivitas yang dilakukan siswa dalam pembelajaran seperti memberikan

pendapat, berdiskusi, melakukan percobaan atau penelitian, dan lain-lain yang

dapat meningkatkan hasil belajarnya.

2.4 Prestasi Belajar


2.4.1 Pengertian Prestasi
Menurut Tu’u (2004:75) “prestasi merupakan hasil yang dicapai seseorang

ketika mengerjakan tugas atau kegiatan tertentu.” Sedangkan menurut Slameto

(2008:54) “prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai siswa dalam bentuk

nilai.”

Dari uraian di atas dapat dinyatakan bahwa prestasi belajar merupakan

hasil belajar kognitif siswa setelah melakukan tugas tertentu yang ditunjukkan

dengan penguasaan pengetahuan dan keterampilan serta kemampuan siswa yang

dinyatakan dalam bentuk simbol angka, huruf, maupun kalimat.

Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang

dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau

angka nilai yang diberikan oleh guru. Menurut Tu’u (2004:75) secara rinci

prestasi belajar siswa dapat dirumuskan sebagai berikut.


19

(1) Prestasi siswa adalah hasil belajar yang dicapai siswa ketika
mengikuti dan mengerjakan tugas dan kegiatan pembelajaran di
sekolah.
(2) Prestasi belajar siswa tersebut terutama dinilai aspek kognitifnya
karena bersangkutan dengan kemampuan siswa dalam pengetahuan
atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesa, dam evaluasi.
(3) Prestasi belajar siswa dibuktikan dengan ditunjukkan melalui nilai
atau angka nilai dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru
terhadap tugas siswa dan ulangan-ulangan atau ujian yang ditempuh.

Hasil evaluasi tersebut didokumentasikan dalam buku daftar nilai guru dan

wali kelas serta arsip yang ada di bagian administrasi kurikulum sekolah. Selain

itu, hasil evaluasi juga disampaikan pada siswa dan orang tua melalui buku rapor

akhir semester yang disampaikan pada waktu pembagian rapor akhir semester

atau kenaikan kelas.

2.4.2 Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Siswa

Ada faktor penting yang ikut memberi kontribusi bagi keberhasilan siswa

mencapai hasil belajar yang baik. Menurut Sangalang sebagaimana dikutip Tu’u

(2004:78) Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi yaitu sebagai berikut.

(1) Kecerdasan
Tinggi rendahnya kecerdasan yang dimiliki seorang siswa sangat
menentukan keberhasilannya mencapai prestasi belajar.
(2) Bakat
Bakat adalah kemampuan yang ada pada diri seseorang yang
dibawanya sejak lahir, yang diterima sebagai warisan dari orang tua.
(3) Minat dan perhatian
Minat adalah kecenderungan yang besar pada sesuatu. Perhatian
adalah melihat dan mendengar dengan baik dan teliti terhadap
sesuatu.
(4) Motif
Motif adalah dorongan yang membuat orang berbuat sesuatu, motif
selalu mendasari dan mempengaruhi setiap usaha serta kegiatan
seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
(5) Cara belajar
Keberhasilan studi siswa dipengaruhi juga oleh cara belajar siswa.
Cara belajar yang efisien memingkinkan mencapai prestasi yang
lebih tinggi dibanding dengan cara belajar yang tidak efisien.
20

(6) Lingkungan keluarga


Keluarga merupakan potensi yang besar dan positif memberi
pengaruh pada prestasi siswa.
(7) Sekolah
Sekolah merupakan lingkungan pendidikan yang sudah terstruktur,
memilki sistem dan organisasi yang baik bagi penanaman nilai etik,
moral, mental, spiritual, disiplin dan ilmu pengetahuan.

Prestasi dipengaruhi oleh beberapa faktor baik internal maupun eksternal

yang ikut memberi kontribusi bagi keberhasilan siswa mencapai hasil belajar yang

baik. Di dalam penelitian ini prestasi yang dimaksud adalah prestasi belajar

setelah siswa mengikuti kegiatan belajar mengajar melalui penerapan perpaduan

ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain peran pada materi

perhitungan kurs valuta asing.

Selain faktor-faktor yang telah diuraikan sebelumnya, menurut Tu’u

(2004:78), prestasi siswa dalam pembelajaran dipengaruhi oleh peran dan strategi

guru dalam pembelajaran yaitu:

(1) strategi pendekatan pribadi terhadap siswa yang kurang menonjol


dalam bidang-bidang tertentu sesuai dengan tujuh macam
kecerdasan,
(2) starategi guru melibatkan siswa dalam pembelajaran secara penuh
dengan suasana gembira dan menyenangkan,
(3) guru membuat alat bantu dan menciptakan ruangan hidup.

Strategi pembelajaran ini berkaitan dengan prosedur membantu peserta

didik bergerak dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup

dalam setiap pembelajaran sehingga peserta didik mencapai prestasi belajar yang

maksimal.
21

2.5 Metode Mengajar

Menurut Tardif (1989) sebagaimana dikutip Syah (2008:201) “metode

mengajar ialah cara yang berisi prosedur baku untuk melaksanakan kegiatan

pendidikan, khususnya kegiatan penyajian materi pelajaran pada siswa.” Ada

empat metode mengajar yang dipandang representatif dan dominan dalam arti

digunakan secara luas pada setiap jenjang pendidikan formal. Ragam metode

mengajar yaitu metode ceramah, metode diskusi, metode demonstrasi, dan metode

ceramah plus atau ceramah bervariasi.

2.5.1 Metode Ceramah Bervariasi

Menurut Syah (2008:203) “metode ceramah ialah metode mengajar

dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah

siswa yang pada umumnya mengikutinya dengan pasif.” Aktivitas siswa dalam

mengajaran yang menggunakan metode ini hanya menyimak dan sesekali

mencatat. Menurut Syah (2008:211) “metode ceramah plus ialah metode yang

digunakan guru dengan memadukan antara metode ceramah dan metode lainya.”

Menurut Gulo (2004:142) menyebutkan bahwa “metode ceramah termasuk dalam

pembelajaran aktif apabila divariasikan dengan metode-metode pembelajaran

sehingga disebut ceramah bervariasi.”

Dari para pendapat penulis diatas maka dapat disimpulkan bahwa metode

ceramah bervariasi adalah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan

pengetahuan secara lisan, yaitu melibatkan peserta melalui adanya tanggapan

balik atau perbandingan dengan pendapat dan pengalaman peserta dengan

memadukan antara metode ceramah dan metode lainya.


22

Menurut Gulo (2004:142) metode ceramah bervariassi terdapat beberapa

komponen atau unsur masing-masing variasi. Komponen tersebut adalah sebagai

berikut.

(1) Variasi metode yakni ceramah hanya efektif 15 menit pertama.


Menit-menit berikutnya daya serap siswa menurun. Oleh karena itu
supaya aktivitas belajar tinggi, ceramah sebagai metode pengajaran
yang pokok hanya efektif diterapkan pada 15 menit pertama.
Sesudah itu metode ceramah harus diganti dengan metode lain.
Dengan demikian, interaksi pembelajaran lebih bervariasi.
(2) Variasi media Alat indera siswa dilibatkan sebanyak mungkin dalam
proses belajar mengajar. Untuk itu media pengajaran divariasikan
sehingga fungsi melihat (visual), fungsi mendengar (audio) dan
fungsi meraba dan mencium diaktifkan pada hal-hal tertentu.
(3) Variasi penampilan yang terdiri dari variasi gerak yakni dalam
menyampaikan ceramah gerakan guru disesuaikan dengan bahan
ceramah dan situasi kelas, variasi isyarat yakni isi ceramah tidak
hanya disampaikan melalui kata-kata tetapi juga melalui mimik guru,
variasi suara yakni variasi tinggi rendahnya suara yakni cepat
lambatnya diucapkan setiap kata dan keras lemahnya memberikan
nilai tersendiri dalam berkomunikasi melalui ceramah, selingan diam
yakni dalam menyampaikan ceramah perlu diberi kesempatan
kepada siswa untuk meresapkan makna ceramah, kontak pandang,
dan pemusatan perhatian.
(4) Variasi bahan sajian yakni dalam penyampaian materi guru
menyajikan contoh-contoh konkert dan relevan misalnya disertai
gambar yang sesuai dengan materi yang disajikan.

Dalam penelitian ini peneliti memadukan antara metode ceramah

bervariasi dan model pembelajaran bermain peran pada materi perhitungan kurs

valuta asing dengan mengaplikasikan berbagai metode yaitu dengan memadukan

ceramah dan tanya jawab guna pengetahuan dan pemahaman kepada siswa,

dilanjutkan kegiatan diskusi yang bertujuan mendorong siswa berfikir kritis, serta

dilakukan permainan peran guna membantu siswa memecahkan permasalahan

sosial melalui peragaan peran.


23

2.6 Model Pembelajaran Sosial

Menurut Uno (2009:25), “model pembelajaran sosial merupakan

pendekatan pembelajaran yang menekankan hubungan individu dengan

masyarakat atau orang lain.” Menurut Syah (2008:195), “model pembelajaran

sosial adalah rumpun model mengajar yang menitikberatkan pada proses interaktif

antar individu yang terjadi dalam kelompok individu tersebut.”

Dari pendapat di atas maka disimpulkan bahwa model pembelajaran

pembelajaran sosial merupakan model pembelajaran yang menekankan pada

hubungan sosial atau hubungan individu dengan lingkungan sosialnya dengan

memfokuskan pada interaksi peserta didik dengan peserta didik lain dan

berinteraksi dengan kelompoknya. Dalam model pembelajaran, yang termasuk

dalam pendekatan pembelajaran sosial yaitu model pembelajaran bermain peran,

model pembelajaran simulasi sosial, dan model pembelajaran telaah atau kajian

yurisprudensi.

2.7 Model Pembelajaran Bermain peran

2.7.1 Definisi Model Pembelajaran Bermain Peran

Menurut Uno (2009:25) “bermain peran sebagai suatu model bertujuan

untuk membantu siswa menemukan jati diri di dunia sosial dan memecahkan

dilema dengan bantuan kelompok.” Menurut Syah (2008:195) “pada prinsipnya

model mengajar bermain peran adalah upaya pemecahan masalah khususnya yang

bertalian dengan kehidupan sosial melalui peragaan tindakan.” Proses pemecahan

masalah tersebut dilalui melalui tahapan-tahapan (1) identifikasi atau pengenalan


24

masalah, (2) uraian masalah, (3) pemeranan/peragaan tindakan, (4) diskusi dan

evaluasi.

Dari pengertian yang telah diungkapkan oleh para penulis maka dapat

disimpulkan bahwa model pembelajaran bermain peran merupakan ragam

mengajar dalam upaya pemecahan masalah yang menyangkut dengan kehidupan

sosial melalui peragaan tindakan yang menerapkan keterlibatan aktif siswa dan

tingkah laku mereka atau interaksi antar individu tersebut dalam dramatisasi. Para

siswa berpartisipasi sebagai pemain dengan memperagakan peran tertentu atau

sebagai pengamat dalam mengomentari para pemeran dalam memperagakan

tindakan yang telah dimainkan.

2.7.2 Prosedur Penerapan Model Pembelajaran Bermain Peran

Menurut Sudjana (2011:93) ada delapan langkah yang yang perlu ditempuh dalam

melaksanakan model bermain peran. Langkah-langkah tersebut secara ringkas

dapat diikuti dalam uraian berikut.

(1) Menentukan dan menceritakan situasi sosial yang akan dilakukan


permainan peran.
(2) Memilih para pelaku.
(3) Mempersiapkan pelaku untuk memainkan peran masing-masing.
(4) Siswa melakukan permainan peran.
(5) Guru mengontrol permainan peran jika situasi keluar dari skema
yang telah ditentukan.
(6) Akhiri permainan peran dengan diskusi, tentang jalan cerita atau
pemecahan masalah selanjutnya.
(7) Siswa diberi tugas untuk menilai atau memberi tanggapan sesuai
pelaksanaan permainan peran.
(8) Siswa diberi kesimpulan tentang hasil permainan peran.

Dengan menerapkan langkah-langkah model pembelajaran bermain peran

maka siswa terangsang berpartisipasi aktif karena pembelajaran berhubungan

dengan situasi sesungguhnya yang akan berdampak pada peningkatan prestasi


25

siswa. Selain itu siswa dapat memecahkan berbagai masalah sosial dalam

kehidupan bermasyarakat khususnya permasalahan ekonomi yang menyangkut

perhitungan kurs valuta asing.

2.7.3 Kegunaan Penerapan Model Pembelajaran Bermain Peran

Menurut Uno (2009:26) menerangkan bahwa model pembelajaran bermain

peran berguna sebagai sarana bagi siswa untuk:

(1) menggali perasaanya,


(2) memperoleh inspirasi dan pemahaman yang berpengaruh pada sikap,
nilai, dan persepsinya,
(3) mengembangkan keterampilan dan sikap dalam memecahkan
masalah, dan
(4) mendalamai mata pelajaran dengan berbagai macam cara.

Penerapan model pembelajaran bermain peran dapat membantu siswa

menemukan jati diri di dunia sosial dan memecahkan dilema dengan bantuan

kelompok. Hal ini akan terlihat pada saat siswa terjun langsung ke masyarakat

kelak ia akan mendapatkan diri dalam berbagai situasi dimana banyak peran

terjadi.

2.8 Uraian Materi

2.8.1 Karakteristik Materi Kurs Valuta Asing

Berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar SMA Kelas XI IPS

semester genap, kurs valuta sing adalah materi pokok yang harus dipelajari dan

dikuasi oleh siswa. Materi kurs valuta asing termasuk dalam standar kompetensi

perekonomian terbuka. Materi yang mencakup kompetensi dasar kurs valuta asing

yaitu mendeskripsikan sebab-sebab terjadinya perubahan nilai tukar rupiah

terhadap valuta asing dan menghitung nilai tukar suatu valuta berdasarkan kurs

yang berlaku.
26

Penerapan metode ceramah dalam pembelajaran kurs valuta asing

bertujuan untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada siswa karena

sifat pokok bahasan kurs valuta asing itu yang informatif dan faktual. Sedangkan

dalam perhitungan nilai tukar suatu valuta berdasarkan kurs yang berlaku biasa

diterapkan dengan berbagai contoh soal cerita. Soal cerita dalam perhitungan nilai

tukar suatu valuta berdasarkan kurs yang berlaku merupakan soal perhitungan

matematis yang berbentuk cerita, sehingga pemahaman siswa terhadap soal cerita

tidak hanya faktor komputasi saja tetapi lebih dari itu siswa harus memahami

makna soal cerita tersebut, yang kemudian dilakukan perhitungan kurs tersebut

kemudian menginterpretasikan hasil yang diperoleh dari perhitungan ke dalam

soal semula.

Berdasarkan penerapan soal cerita dalam dalam perhitungan nilai tukar

suatu valuta berdasarkan kurs yang berlaku maka penulis mencoba untuk

membuat kegiatan pembelajaran yang bersifat konkret diantaranya dapat

dilakukan oleh guru melalui perpaduan metode ceramah bervariasi dan model

pembelajaran bermain peran.

2.8.2 Materi Perhitungan Kurs Valuta Asing

Menurut Sadono Sukirno sebagaimana dikutip dalam Sukwiyati

(2007:102) “kurs valuta asing menunjukan harga atau nilai mata uang suatu

negara yang dinyatakan dalam nilai mata uang mata negara lain. Artinya, kurs

valuta asing merupakan representasi jumlah uang domestik yang dibutuhkan.”

Kurs valuta asing suatu negara berbeda dengan negara lain. Misalnya kurs rupiah

terhadap dolar berbeda dengan kurs rupiah terhadap yen. Kurs tersebut tidak tetap
27

dapat berubah sewaktu-waktu. Pada dasarnya ada dua cara untuk menentukan kurs

valuta asing di pasar bebas (kurs bebas) dan ditentukan pemerintah.

a. Penentuan kurs dalam pasar bebas berdasarkan permintaan dan

penawaran

1) Permintaan mata uang asing

Permintaan mata uang asing memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a) Semakin tinggi harga mata uang asing, semakin sedikit

permintaan atas mata uang asing tersebut.

b) Semakin rendah harga mata uang asing semakin banyak

permintaan atas mata uang asing tersebut.

2) Penawaran mata uang asing

Penawaran mata uang asing dilakukan oleh penduduk suatu negara

yang ingin membeli barang buatan negara lain. Misalnya jika

penduduk AS ingin membeli furnitur dari Indonesia maka ia akan

menukarkan dolarnya dengan rupiah.

Penawaran mata uang asing memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a) Semakin tinggi harga mata uang asing, semakin banyak

penawaran mata uang asing tersebut.

b) Semakin rendah harga mata uang asing, semakin sedikit

penawaran mata uang asing tersebut.

b. Harga Keseimbangan Mata Uang Asing


28

Harga Keseimbangan mata uang asing pada sistem bebas ditentukan oleh

permintaan dan penawaran. Kurva ini dapat ditunjukkan pada Gambar

2.1.

Nilai Kurs

Kuantitas ringgit

Gambar 2.1. Kurva Harga Keseimbangan Mata Uang Asing pada Pasar
Bebas.
Kurva DD adalah kurva permintaan atas ringgit. Kurs SS adalah

kurs penawaran atas ringgit. Pada saat kurs sama dengan Rp.500,00

kuantitas ringgit yang diminta adalah satu. Kurs DD dan SS berpotongan

pada kurs Rp.1500,00. Pada saat ini terjadi keseimbangan antara

permintaan ringgit dengan penawaran ringgit. sehingga, kurs yang terjadi

1 ringgit sama dengan Rp.1500,00.

c. Sebab terjadinya perubahan nilai tukar rupiah

Perubahan dalam permintaan dan penawaran suatu valuta akan

menyebabkan perubahan dalam kurs valuta. Hal itu disebabkan oleh

beberapa faktor diantaranya:

1) Perubahan dalam cita rasa masyarakat

Cita rasa masyarakat akan mempengaruhi corak konsumsi mereka,

perubahan cita rasa masyarakat akan mengubah corak konsumsi

mereka atas barang-barang yang diproduksidalam negeri yang


29

diimpor. Perbaikan kualitas barang-barang dalam negeri

menyebabkan keinginan mengimpor berkurang dan dan dapat

menaikan ekspor. Perbaikan kualitas barang-barang impor

menyebabkan keinginan masyarakat untuk mengimpor bertambah

besar. Perubahan ini akan mempengaruhi permintaan dan penawaran

valuta asing sehingga nilai nilai tukar mata uang suatu negara

terhadap valuta asing akan berubah.

2) Harga barang ekspor dan impor

Harga merupakan faktor penting yang menentukan apakah barang

akan diimpor atau diekspor. Barang-barang dalam negeri yang dapat

dijual dengan harga yang relatif murah akan menaikan ekpor dan

apabila harganya naik maka ekspornya akan berkurang. Pengurangan

harga barang impor akan menambah jumlah impor, dan sebaliknya,

kanaikan harga barang impor akan mengurangi impor. Dengan

demikian perubahan harga barang ekspor dan impor akan

menyebabkan perubahan dalam penawaran dan permintaan atas mata

uang negara tersebut.

3) Kenaikan harga umum (inflasi)

Inflasi mempengaruhi kurs valuta asing. Pada umumnya cenderung

menurunkan nilai suatu valuta asing. Kecederungan tersebut

desebabkan efek inflasi yaitu sebagai berikut:


30

a) Inflasi menyebabkan harga barang dalam negeri lebih mahal

dibandingkan harga barang di luar negeri. Oleh sebab itu Inflasi

cenderung menambah impor.

b) Inflasi menyebabkan harga barang ekspor menjadi mahal, oleh

karena itu inflasi cenderung mengurangi ekspor.

Keadaan (1) menyebabkan permintaan atas valuta asing

bertambah, dan keadaan (2) menyebabkan penawaran atas

valuta asing berkurang. Dengan demikian harga valuta asing

akan bertambah (berarti harga mata uang suatu negara yang

mengalami inflasi akan merosot).

4) Perubahan Suku bunga dan tingkat pengembalian investasi

Suku bunga dan tingkat pengembalian investasi sangat penting

perananya dalam mempengaruhi aliran modal. Suku bunga dan

tingkat pengembalian investasi yang rendah cenderung akan

menyebabkan modal dalam negeri mengalir keluar negeri. Suku

bunga dan tingkat pengembalian investasi yang tinggi akan

menyebabkan modal luar negeri masuk ke negara itu. Apabila lebih

banyak modal mengalir ke suatu negara, permintaan atas mata

uangnya akan bertambah, maka nilai mata uang tersebut akan

bertambah. Nilai mata uang suatu negara akan merosot jika lebih

banyak modal yang dialirkan ke luar negeri karena suku bungan dan

tingkat pengembalian investasi lebih negara-negara lain.

5) Pertumbuhan Ekonomi
31

Efek yang diakibatkan oleh suatu kemajuan ekonomi kepada nilai

mata uangnya tergantung pada corak pertumbuhan ekonomi yang

berlaku. Apabila kemajuan itu terutama diakibatkan oleh

perkembangan ekspor, maka permintaan atas mata uang negara itu

bertambah lebih cepat dari penawaranya dan karenanya nilai mata

uang negara akan naik. Akan tetapi, apabila kemajuan tersebut

menyebabkan impor berkembang lebih cepat dari ekspor, penawaran

mata uang negara itu lebih cepat bertambah dari permintaanya dan

karenanya nilai mata uang negara bertambah merosot.

d. Menghitung nilai suatu valuta berdasarkan kurs yang berlaku

Transaksi valuta asing terjadi di bursa valuta asing. Terjadi di bursa

valuta asing. Bursa valuta asing adalah suatu tempat diperjual belikanya

macam-macam valuta asing. Fungsi faluta asing adalah sebagai berikut:

1) Mentransfer daya beli dari suatu mata uang asing tertentu kepada

mata uang asing lainya. Misalnya mentansfer dollar amerika

terhadap rupiah.

2) Penyediaan kredit bagi keperluan negara-negara yang melakukan

perdagangan luar negeri.

3) Menyediakan fasilitas pertanggungan pembatasan resiko valuta

asing.

Untuk keperluan jual beli valuta asing, bursa valuta asing mengeluarkan

harga (kurs).
32

1) Kurs jual kurs jual adalah kurs dikeluarkan oleh bursa valas untuk

menjual satu unit mata uang asing tertentu.

2) Kurs beli kurs beli adalah kurs yang dikeluarkan oleh bursa valas

untuk membeli satu unit mata uang asing tertentu.

3) Kurs tengah Kurs tengah adalah rata-rata dari kurs jual dan kurs

beli. Kegunaan kurs tengah adalah untuk menganalisis naik

turunya harga valuta asing di bursa, seperti memperjelas masalah

apresiasi dan depresiasi valas tertentu.

2.9 Kerangka Berpikir

Pelajaran ekonomi merupakan pelajaran pokok yang harus diikuti oleh

siswa kelas XI IPS SMA N 1 Dukuhwaru Kabupaten Tegal. Salah satu tujuannya

adalah membantu siswa dalam memahami konsep ekonomi dan membantu siswa

dalam mengkaitkan peristiwa dan masalah ekonomi dengan kehidupan sehari-

hari. Namun pelaksanaan pembelajaran ekonomi di SMAN 1 Dukuhwaru masih

terdapat berbagai masalah, salah satunya adalah rendahnya motivasi dan prestasi

belajar siswa pada materi perhitungan kurs valuta asing.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran ekonomi kelas

XI IPS SMAN 1 Dukuhwaru diketahui bahwa rendahnya prestasi belajar siswa

pada materi perhitungan kurs valuta asing karena siswa kurang menyiapkan diri

sebelum pembelajaran dimulai, motivasi siswa dalam proses pembelajaran masih

rendah, siswa belum memiliki ketertarikan terhadap pembelajaran ekonomi.

Selain itu guru masih menerapkan metode konvensional dalam proses

pembelajaran, yakni metode pembelajaran ceramah yang bersifat monoton


33

berakibat rendahnya motivasi dan prestasi belajar siswa pada materi perhitungan

kurs valuta asing.

Upaya meningkatkan motivasi siswa dan prestasi belajar siswa pada

materi perhitungan kurs valuta asing yaitu dengan menerapkan perpaduan metode

ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain peran. Metode ceramah

bervariasi merupakan ragam mengajar dengan mengaplikasikan berbagai metode

yaitu dengan memadukan ceramah, tanya jawab, dan diskusi pada materi

perhitungan kurs valuta asing. Dengan menerapkan metode ceramah bervariasi

pada materi perhitungan kurs valuta asing, siswa tidak hanya mendapatkan

informasi yang aktual dari ceramah saja, tetapi juga siswa dapat berfikir kritis,

mengekspresikan pendapatnya, dan menyumbangkan gagasannya melalui

kegiatan diskusi.

Selain menerapkan ceramah bervariasi, penerapan model pembelajaran

bermain peran juga salah satu alternatif untuk menciptakan pembelajaran yang

dapat memotivasi siswa dalam rangka meningkatkan prestasi belajar materi

perhitungan kurs valuta asing. Melalui model pembelajaran bermain peran, materi

perhitungan kurs valuta asing dapat disajikan dalam bentuk yang lebih konkret

melalui permainan peran sehingga siswa tidak berfikir abstrak dalam memahami

setiap materi yang diberikan guru.

Penerapan perpaduan ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain

peran siswa dengan langkah-langkahnya yaitu: (1) guru menceritakan situasi

sosial yang dilanjutkan sesi tanya jawab dengan siswa, (2) siswa memilih

melakukan diskusi dalam menentukan para pelaku, (3) siswa mempersiapkan


34

pelaku, (4) siswa melakukan permainan peran dengan menerapkan kurs jual dan

kurs beli dalam kegiatan jual beli valuta asing, (5) guru mengontrol ketika

permainan peran berlangsung, (6) guru mengakhiri permainan peran dengan

diskusi, (7) siswa menilai atau memberi tanggapan, (8) siswa menyimpulkan hasil

permainan peran.

Perpaduan ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain peran

dapat memotivasi siswa, meningkatkan interaksi antar siswa dan guru, mendorong

siswa berfikir kritis, serta dapat meningkatkan kemampuan siswa memahami

perasaan dirinya dan perasaan orang lain. Dari penjelasan yang telah diuraikan

sebelumnya maka dapat disajikan dalam bagan pada Gambar 2.2.


35

1. Siswa kurang tertarik


Metode Ceramah mengikuti pembelajaran
Kondisi 1. Guru menjelaskan Prestasi belajar
ekonomi
awal materi 2. Siswa kurang termotivasi rendah
2. Guru memberikan 3. Aktivitas belajar siswa
tugas rendah

Materi Perhitungan Kurs Valuta Asing


1. Konsep teoritis mengenai definisi kurs valuta asing dan
cara menafsirkan perubahan nilai tukar valuta asing
2. Perhitungan matematis mengenai nilai tukar valuta
dengan menerapkan kurs jual dan kurs beli dalam
bentuk soal cerita.

Perpaduan Ceramah Bervariasi dan


Model Pembelajaran
Bermain Peran
1. Guru menceritakan situasi sosial
yang dilanjutkan sesi tanya jawab 1. Siswa lebih
dengan siswa, termotivasi
2. Siswa berdiskusi dalam menentukan 2. Meningkatkan
para pelaku, interaksi siswa
Tindakan 3. Siswa mempersiapkan pelaku 3. Menciptakan
4. Siswa melakukan permainan peran kegiatan
dengan menerapkan kurs jual dan pembelajaran yang
kurs beli dalam kegiatan jual beli menyenangkan
valuta asing,
5. Guru mengontrol ketika permainan
peran berlangsung,
6. Guru mengakhiri permainan peran
dengan diskusi,
7. Siswa menilai atau memberi
tanggapan,
8. Siswa menyimpulkan hasil 1. Siswa lebih aktif
permainan peran. 2. Siswa lebih
termotivasi
Kondisi 3. Peningkatan prestsi
belajar
Akhir

Gambar 2.2. Kerangka Berpikir Perpaduan Ceramah Bervariasi dan Model


Pembelajaran Bermain Peran
36

2.10 Hipotesis

Berdasarkan teori maka hipotesis dalam penelitian ini pembelajaran

dengan memadukan metode ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain

peran pada materi perhitungan kurs valuta asing dapat meningkatkan motivasi dan

prestasi belajar siswa kelas XI IPS SMA N 1 Dukuhwaru Kabupaten Tegal.


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Setting dan Subyek Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Tempat pelaksanaan penelitian adalah SMA N 1 Dukuhwaru Kabupaten Tegal,

sedangkan subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 3 SMAN 1 Dukuhwaru

Kabupaten Tegal.

3.2 Faktor-faktor yang Diteliti

Faktor yang diteliti dalam pelaksanaan pembelajaran yaitu:

(1) Aktivitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran untuk mengetahui

peningkatan motivasi siswa yang dilihat melalui lembar pengamatan.

(2) Prestasi belajar siswa yang dilihat dari nilai hasil evaluasi.

(3) Kesesuaian guru dalam menerapkan perpaduan metode ceramah bervariasi

dan model pembelajaran bermain peran pada mata pelajaran ekonomi materi

perhitungan kurs valuta asing kelas XI IPS 1 SMAN 1 Dukuhwaru kabupaten

Tegal.

3.3 Rancangan Penelitian

Penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

direncanakan dalam dua siklus. Tiap siklus terdiri atas empat tahap kegiatan, yaitu

perencanaan, pelaksanaan, pengamatan/observasi, dan refleksi. Secara rinci

tahapan penelitian yaitu sebagai berikut.

37
38

a. Perencanaan

Pada tahap ini dilakukan observasi awal dengan rincian seperti berikut.

(1) Mengidentifikasi masalah yang dihadapi siswa dan guru. Identifikasi

dilakukan dengan melihat nilai ulangan harian siswa, wawancara dengan guru

mengenai metode yang digunakan dalam pembelajaran dan motivasi siswa

selama mengikuti pembelajaran di kelas.

(2) Menyusun instrumen penelitian meliputi silabus, RPP, lembar observasi

aktivitas siswa dan guru, naskah skenario, dan tes evaluasi yang dapat dilihat

pada lampiran 1-15.

b. Pelaksanaan

Kegiatan pada tahap ini adalah melaksanakan skenario pembelajaran

perpaduan ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain peran sesuai

dengan perencanaan pada RPP.

c. Pengamatan/Observasi

Untuk dapat mengetahui jalannya pelaksanaan pembelajaran, maka

dilakukan pengamatan pada siswa dan guru. Observasi siswa dilakukan untuk

mengamati seberapa jauh kemampuan siswa membawakan perannya, melihat

kemampuan siswa mengamati dan mengidentifikasi kelabihan maupun

kekurangan selama permainan peran berlangsung, dan melihat perubahan

motivasi siswa yang dilihat dari segi siswa saat mengikuti proses pembelajaran.

Sedangkan observasi guru dilakukan dengan mengamati kesesuaian kegiatan

guru dengan rencana pelaksanaan pembelajaran pada saat proses pembelajaran

berlangsung.
39

d. Refleksi

Pada tahap ini semua hasil observasi dan evaluasi diolah dan direfleksikan

untuk mengukur tingkat keberhasilan dan mengoreksi kelemahan-kelemahan

selama pelaksanaan tindakan. Berdasarkan hasil refleksi ini, guru dan peneliti

bersama-sama merencanakan perbaikan pada pelaksanaan siklus selanjutnya.

Keempat tahap dalam penelitian tindakan kelas secara sistematis dapat

disajikan dalam skema berikut:

Gambar 3.1.
Model Pelaksanaan Siklus dalam Penelitian Tindakan Kelas

Proses penelitian diawalai dengan melaksanakan siklus I. Apabila dalam

pelaksanaan siklus I belum mendapatkan peningkatan motivasi dan prestasi

belajar, maka dapat dilanjutkan pada siklus II dan jika dalam pelaksanaan siklus II

masih belum mendapatkan peningkatan motivasi dan prestasi belajar, maka dapat

dilanjutkan pada tahap siklus III dan seterusnya.

Dalam penelitian ini tidak dapat ditetapkan dengan pasti berapa siklus

tersebut dapat dilaksanakan, karena penggunaan siklus harus sesuai dengan tujuan

pembelajaran dan kebutuhan dari proses pembelajaran tersebut. Setiap siklus

terdiri dari satu pertemuan yang terdiri dari dua jam pelajaran.
40

3.3.1 Pelaksanaan Siklus I


a. Perencanaan

Pada tahap ini dilakukan identifikasi masalah mengenai rendahnya

motivasi dan prestasi belajar siswa. Identifikasi ini dilakukan dengan melihat nilai

ulangan harian siswa, wawancara dengan guru mengenai metode yang digunakan

dalam pembelajaran dan motivasi siswa selama mengikuti pembelajaran di kelas,

selanjutnya menganalisis masalah tersebut guna mencari solusi. Berdasarkan

analisis masalah yang ditemukan maka selanjutnya menentukan metode dan

model pembelajaran yang akan digunakan, dalam penelitian ini model yang

digunakan adalah perpaduan ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain

peran pada materi perhitungan kurs valuta asing. Proses selanjutnya yaitu

menyusun intrumen penelitian meliputi silabus, RPP, lembar observasi aktivitas

siswa dan guru, naskah skenario, dan tes evaluasi yang dapat dilihat pada

lampiran 1-15.

b. Pelaksanaan

Pelaksanan kegiatan pembelajaran dilakukan sesuai rencana pelaksanaan

pembelajaran yang telah disusun sebelumnya. Adapun langkah-langkah dalam

pelaksanaan kegiatan pembelajaran adalah sebagi berikut.

(1) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam pada siswa.

(2) Guru memberikan apersepsi dengan bertanya mengenai cara menjual

atau membeli barang antar negara padahal terdapat dua mata uang negara

yang berbeda.

(3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.


41

(4) Guru membuat kelompok yang terdiri dari 6 siswa dan memberikan

informasi mengenai langkah-langkah kegiatan pembelajaran.

(5) Guru mengajak siswa berdiskusi untuk memecahkan permasalahan yang

terdapat pada naskah skenario mengenai wisatawan yang belum

mengetahui cara menukarkan valuta dan belum mampu menghitung nilai

tukar valuta.

(6) Guru bersama siswa mendiskusikan karakter dan memilih siswa yang

tepat untuk memerankan peran mengenai cara perhitungan valuta asing

serta memilih pengamat dalam menilai seberapa jauh kemampuan

pemeran dalam membawakan perannya.

(7) Guru memberikan dorongan (motivasi) pada siswa dan menumbuhkan

rasa percaya diri siswa selama proses kegiatan pembelajaran

berlangsung.

(8) Guru mengamati aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran

berlangsung, menilai seberapa jauh kemampuan siswa membawakan

peranannya, serta menilai hasil pengamatan siswa selama permainan

peran dilakukan.

(9) Guru bersama siswa mendiskusikan dan menilai kelebihan dan

kekurangan selama permainan peran berlangsung.

(10) Guru meminta siswa pengamat untuk mempresentasikan hasil

pengamatannya kemudian mendiskusikan perminan tadi dan melakukan

evaluasi terhadap peran yang telah dilakukan.


42

(11) Guru mengajak siswa untuk berbagi pengalaman tentang tema permainan

peran yang telah dilakukan dan dilanjutkan dengan membuat kesimpulan,

(12) Guru menutup pelajaran dengan memberikan salam pada siswa.

c. Pengamatan

Untuk dapat mengetahui jalannya pelaksanaan pembelajaran, maka

dilakukan pengamatan pada siswa dan guru. Observasi siswa dilakukan untuk

mengamati seberapa jauh kemampuan siswa membawakan perannya, melihat

kemampuan siswa mengamati dan mengidentifikasi kelabihan maupun

kekurangan selama permainan peran berlangsung, dan melihat perubahan

motivasi siswa yang dilihat dari segi aktivitas siswa saat mengikuti proses

pembelajaran. Sedangkan observasi guru dilakukan dengan mengamati kesesuaian

kegiatan guru dengan rencana pelaksanaan pembelajaran pada saat proses

pembelajaran berlangsung.

d. Refleksi

Pada tahap refleksi dilakukan diskusi antara peneliti dan guru mata

pelajaran ekonomi setelah berlangsungnya proses pembelajaran pada siklus I.

Diskusi yang dilakukan yaitu mengkaji hasil pengamatan peneliti, serta melihat

catatan yang dibuat guru selama pembelajaran berlangsung. Hal ini bertujuan

guna memperbaiki proses pembelajaran pada siklus selanjutnya.


43

3.3.2 Pelaksanaan Siklus kedua

Pelaksanaan siklus kedua sama seperti pelaksanaan dalam proses

pembelajaran pada siklus pertama. Siklus kedua dilaksanakan apabila peneliti

merasa belum puas dalam penerapan metode ceramah bervariasi dan model

pembelajaran bermain peran pada siklus pertama. Dengan penerapan siklus kedua

maka guru dapat menyempurnakan intervensi sehingga pada siklus selanjutnya

dilakukan perkembangan dan dilakukan perubahan-perubahan berdasarkan saran

siswa maupun berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan peneliti pada siklus

I. Dalam pelaksanaan setiap siklus adalah upaya perbaikan dalam hal proses

sehingga menghasilkan pembelajaran yang berkualitas.

3.4 Prosedur Penelitian

Peneliti melakukan observasi sebelum melakukan penelitian tindakan

kelas ini. Berdasarkan hasil observasi yang ditemui selanjutnya peneliti

berkoordinasi dengan guru mengenai penerapan model pembelajaran yang efektif

sesuai dengan masalah yang ditemui. Setelah obsevasi dilakukan selanjutnya

peneliti menyusun instrumen penelitian berupa silabus, RPP, naskah skenario,

lembar observasi guru dan siswa, dan soal evaluasi yang dapat dilihat pada

lampiran 1-15. Kemudian peneliti melakukukan uji coba soal mengenai validitas,

relialbilitas, daya beda, tingkat kesukaran, dan analisis faktor pengecoh.

Berdasarkan hasil tersebut kemudian peneliti melakukan penelitian tindakan kelas

pada siklus I dengan menerapkan perpaduan metode ceramah bervariasi dan

model pembelajaran bermain peran. Apabila dalam pelaksanaan siklus I belum

mendapatkan peningkatan motivasi dan prestasi belajar, maka dapat dilanjutkan


44

pada siklus II dan jika dalam pelaksanaan siklus II masih belum mendapatkan

peningkatan motivasi dan prestasi belajar, maka dapat dilanjutkan pada tahap

siklus III dan seterusnya.

3.5 Metode Pengumpulan Data

a. Tes

Menurut Sudijono (2006:67) “tes adalah cara yang digunakan dalam

rangka pengukuran dan penilaian bidang pendidikan yang berbentuk pemberian

tugas yang harus dijawab oleh testee sehingga dapat diperoleh hasil yang

melambangkan tingkah laku atau prestasi.” Pada penelitian ini dilakukan tes untuk

mengetahui indikasi terdapat peningkatan prestasi belajar siswa setelah

menerapkan perpaduan ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain

peran.

b. Observasi
Menurut Sudijono (2006:76) “observasi adalah cara menghimpun data

yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis

terhadap fenomena-fenomena yang sedang dijadikan sasaran pengamatan.” Untuk

mengumpulkan data, maka dilaksanakan observasi siswa dan guru. Observasi

siswa dilakukan untuk mengamati seberapa jauh perubahan aktivitas dan motivasi

siswa saat mengikuti proses pembelajaran. Sedangkan observasi guru dilakukan

dengan mengamati kesesuaian kegiatan guru dengan rencana pelaksanaan

pembelajaran yang telah disusun sebelumnya.

c. Dokumentasi
Menurut Zuriah (2007:191) “dokumentasi adalah cara mengumpulkan data

melalui peninggalan tertulis sepserti arsip, teori, pendapat, dalil atau hukum dan
45

lain-lain yang berhubungan dengan masalah penelitian.” Dalam penelitian ini

dokumentasi digunakan untuk memperoleh data nama-nama siswa yang bertujuan

untuk memperoleh data nilai ulangan harian siswa pada standar kompetensi

perekonomian terbuka dan kompetensi dasar mengidentifikasi kurs tukar valuta

asing.

3.6 Analisis Uji Coba Instrumen

(1) Instrumen Tes

Instrumen tes digunakan untuk mengetahui prestasi belajar ekonomi pokok

materi perhitungan kurs valuta asing. Instrumen yang digunakan adalah tes

obyektif pada tiap siklus. Pengambilan data dilakukan ketika proses pembelajaran

berlangsung. Sebelum penelitian dilakukan terlebih dahulu diadakan uji coba

instrumen tes tertulis di kelas lain yang telah diberikan materi kurs valuta asing.

Tujuan diadakan tes uji coba adalah untuk mengetahui validitas, reliabilitas, daya

pembeda soal, tingkat kesukaran, dan analisis faktor pengecoh.

a. Validitas

Menurut Suharsimi (2009:64), “validitas merupakan suatu ukuran yang

menunjukkan tingkat kevalidan/keshahihan suatu instrumen. Suatu instrumen

dikatakan valid jika dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara

tepat.” Sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut dapat mengukur apa yang

hendak diukur.

Validitas item dihitung dengan rumus korelasi product moment sebagai berikut:

N XY − ( X)( Y)
rxy =
N X 2 − ( X)2 N Y2 − Y 2
46

Keterangan:

rxy : koefisien korelasi antara variabel X dan variable Y, dua

variabel yang dikorelasikan.

N : banyaknya peserta tes

ΣX : jumlah skor item

ΣY : jumlah skor total

ΣX2 : jumlah kuadrat skor item

ΣY2 : jumlah kuadrat skor total

ΣXY : jumlah perkalian skor item dan skor total

(Suharsimi, 2009:72)

Hasil perhitungan rxy dikonsultasikan pada tabel harga kritik product moment

dengan taraf signifikasi 5%. Jika rxy> rtabel maka butir soal tersebut valid.

Tabel 3.1.
Rekapitulasi Analisis Validitas Butir Soal Uji Coba
No. Keterangan Butir Soal Jumlah Keterangan
1. Valid 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 46 Dipakai
13, 14, 15, 16, 17, 18, 20, 21, 22,
23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31,
33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41,
42, 43, 44, 46, 47, 48, 49, 50
2. Tidak Valid 7, 19, 32, 45 4 Perbaiki
Sumber: analisis soal uji coba, 2013 (lampiran 18)

Dalam penelitian ini soal yang valid dipakai sedangkan soal yang tidak

valid diperbaiki dengan prosedur penerapan validitas logis menunjuk kondisi

sebuah intrumen memenuhi persyaratan valid berdasarkan hasil penalaran. Hal ini

sesuai dengan pendapat Suharsimi (2009:65) yang menyatakan “instrumen yang


47

sidah disusun berdasarkan teori penyusunan instrumen secara logis sudah valid.”

Maka dalam hal ini instrumen yang telah diperbaiki tidak perlu diujikan

kondisinya tetapi langsung diperoleh sesudah instrumen tersebut disusun.

b. Reliabilitas

Suatu soal dikatakan reliabel jika tes tersebut dipercaya dan konsisten.

Reliabilitas dihitung dengan rumus sebagai berikut :

𝑛 𝑆 2 − 𝑝𝑞
𝑟11 =
𝑛−1 𝑆2

(Suharsimi, 2009:100)

Keterangan :

r11 = reliabilitas instrumen

𝑛 = banyaknya butir soal

p = proporsi siswa yang menjawan betul pada butir

q = proporsi siswa yang menjawan betul pada butir (1-p)

S = Standar deviasi dari tes

Jika r11 > rtabel maka soal dapat dikatakan reliabel (Suharsimi 2009:103)

Kriteria pengujian reliabilitas tes yaitu setelah didapat harga kemudian

dikonsultasikan dengan harga r product moment pada tabel, jika rhitung > rtabel

maka item tes yang diujicobakan reliabel. Dari hasil perhitungan analisis data soal

yang telah diujicobakan, diperoleh r 11= 0,977. Setelah dibandingkan dengan tabel

r product moment dengan taraf signifikasi 5% diperoleh r tabel = 0,361. Kesimpulan

bahwa soal uji coba merupakan soal yang reliabel.


48

c. Taraf Kesukaran

Untuk mengetahui tingkat kesukaran soal digunakan indeks kesukaran

yang besarnya antara 0,00 – 1,00. Jika indeks kesukaran bernilai 0,00 berarti soal

tergolong sukar, namun jika indeks kesukaran bernilai 1,00 berarti soal terlalu

mudah. Besarnya indeks kesukaran dihitung dengan rumus sebagai berikut.

B
P=
JS

Keterangan

P : indeks kesukaran

B : banyaknya soal yang dijawab benar

JS : jumlah siswa yang menjawab benar

Adapun klasifikasinya sebagai berikut:

0,00 <P ≤ 0,3 Soal Sukar

0,30 <P ≤ 0,7 Soal Sedang

0,70 <P ≤1,00 Soal Mudah

(Suharsimi, 2009:208)

Tabel 3.2.
Rekapitulasi Analisis Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba
Kriteria Butir Soal Jumlah Keterangan
Mudah 1, 3, 6, 15, 18, 26, 27, 28, 31, 33, 12 Dipakai
43, 50
Sedang 2, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 38 Dipakai
16, 17, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25,
29, 30, 32, 34, 35, 36, 37, 38, 39,
40, 41, 42, 44, 45, 46, 47, 48, 49
Sukar - 0 -
Sumber: analisis soal uji coba, 2013 (lampiran 18)
49

d. Daya Pembeda Soal

Soal dikatakan baik jika dapat membedakan tingkat kemampuan

seseorang, daya pembeda soal dirumuskan,

BA BB
DP = − = PA − PB
JA JB

Keterangan :

DP = daya pembeda

BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar

BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab

benar

JA = banyaknya peserta kelompok atas

JB = banyaknya peserta kelompok bawah

PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

PB = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Klasifikasi daya pembeda :

0,00 ≤ DP ≤ 0,20 : Jelek

0,21 ≤ DP ≤ 0,40 : Cukup

0,41 ≤ DP ≤ 0,70 : Baik

0,71 ≤ DP ≤ 1,00 : Baik Sekali

DP = negatif, semuanya tidak baik, jika semua butir soal yang

mempunyai nilai D negatif sebaiknya dibuang.

(Suharsimi, 2009:213)
50

Tabel 3.3.
Rekapitulasi Analisis Daya Beda Soal Uji Coba
Kriteria Nomor Soal Jumlah Keterangan
Baik Sekali 23 1 Dipakai
Baik 4, 5, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 25 Dipakai
16, 17, 18, 21, 27, 29, 30, 33,
34, 36, 37, 38, 40, 41, 42, 46
Cukup 1, 2, 3, 6, 7, 8, 19, 22, 24, 25, 22 Dipakai
26, 28, 31, 32, 35, 39, 43, 44,
47, 48, 49, 50
Jelek 20,45 2 Diperbaiki
Sumber: analisis soal uji coba, 2013 (lampiran 18)

e. Faktor Pengecoh

Analisis pilihan jawaban terutama ditujukan untuk menganalisis

keberfungsian faktor pengecoh. Faktor pengecoh berfungsi menarik perhatian

siswa untuk menguji ketelitiannya dalam memilih jawaban benar. Menurut

Sudijono (2006:411) “suatu pengecoh berfungsi dengan baik bila sedikitnya

dipilih oleh 5% peserta tes. Bila dipilih merata maka dikatakan sangat baik.

Tetapi bila lebih banyak dipilih oleh kelompok atas atau tidak dipilih, maka

pengecoh tersebut tidak baik.”

Tabel 3.4.
Rekapitulasi Analisis Faktor Pengecoh Soal Uji Coba
Kriteria Nomor Soal Jumlah Keterangan
Baik 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 44 Dipakai
14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21,
22, 23, 24, 25, 29, 30, 31, 32,
33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40,
41, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 48,
49, 50
Tidak Baik 1, 2, 3, 26, 27, 28, 6 Diperbaiki
Sumber: analisis soal uji coba (lampiran 18)
51

3.7 Metode Analisis Data

a. Analisis Hasil Belajar Kognitif Siswa

Digunakan rumus

Jumlah Benar
Nilai = × 100
Jumlah Salah

b. Perhitungan Nilai Rata-rata Kelas


Skor
Nilai =
peserta

c. Perhitungan Ketuntasan Belajar Klasikal

S
P= × 100%
N

Keterangan

S : Tuntas

N : Siswa seluruhnya

d. Analisis Lembar Observasi

Hasil observasi aktivitas siswa dianalisis dengan mencari persentase

skor.
𝑛
%= 𝑥100%
𝑁

(Depdiknas, 2003)

Keterangan:

% = persentase skor

n = jumlah skor yang diperoleh

N = jumlah skor maksimum


52

Presentase skor keaktifan siswa dikategorikan sebagai berikut.

81,25% < x ≤ 100% = sangat aktif

62,50% < x ≤ 81,25% = aktif

43,75% < x ≤ 62,50% = kurang aktif

25% < x ≤ 43,75% = sangat kurang aktif

(TIM peneliti program pasca sarjana UNY 2003)

3.8 Indikator Keberhasilan

Sebagai tolak ukur keberhasilan PTK ini dapat dilihat dari peningkatan

motivasi belajar siswa dan prestasi belajar. menurut Subyantoro (2009:132)

“peningkatan prestasi belajar dilihat melalui hasil tes siswa, jika hasil tes

mencapai 70% secara individu dan 85% secara klasikal dikatakan meningkat.”

Indikator motivasi dilihat melalui aktivitas siswa sebagaimana

dikemukakakan oleh Mulyasa (2009:218) yaitu sebagai berikut.

Dari segi proses pembelajaran dapat dikatakan berhasil dan berkualitas


apabila seluruhnya atau setidaknya sebagian besar (75%) peserta didik
terlibat secara aktif, baik fisik maupun sosial dalam proses pembelajaran,
disamping itu menunjukan kegairahan belajar yang tinggi, semangat yang
besar, dan rasa percaya diri tersendiri. Dari segi hasil proses
pembelajaran dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan perilaku yang
positif pada peserta didik seluruhnya atau setidaknya sebagian besar
(75%).
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian Siklus I

4.1.1 Perencanaan

Pada tahap perencanaan dilakukan observasi awal dengan rincian seperti berikut.

(1) Mengidentifikasi masalah yang dihadapi siswa dan guru. Identifikasi

dilakukan dengan melihat nilai ulangan harian siswa, wawancara pada guru

tentang metode pembelajaran yang diterapkan dan motivasi siswa selama

mengikuti kegiatan pembelajaran ekonomi.

(2) Menyusun instrumen penelitian meliputi silabus, RPP, lembar observasi

siswa, lembar observasi guru, tes evaluasi yang tercantum pada lampiran 1-

15.

4.1.2 Pelaksanaan

Siklus I dilaksanakan pada tanggal 11 Mei 2013 dalam satu kali pertemuan

selama dua jam pelajaran di kelas XI IPS 3 dengan jumlah siswa 34. Peneliti

bertindak sebagai pengamat, yaitu mengamati aktivitas siswa untuk mengatahui

sejauh mana peningkatan motivasi siswa selama mengikuti proses pembelajaran

dan mengamati aktivitas guru untuk mengetahui kinerja guru selama proses

pembelajaran berlangsung sedangkan yang bertindak sebagai guru SMAN 1

Dukuhwaru Kabupaten Tegal yaitu Bapak Drs. Kuswanto.

Pelaksanaan siklus I diawali dengan guru membuka pelajaran dengan

menyampaikan tujuan pelajaran agar siswa mampu memahami kompetensi yang

53
54

harus dicapai setelah proses pembelajaran berlangsung. Selanjutnya guru

memberikan apersepsi dengan bertanya pada siswa mengenai cara masyarakat

Indonesia dalam membeli barang di Amerika sedangkan terdapat perbedaan mata

uang antar negara tersebut. Kegiatan apersepsi yang dilakukan guru menjadikan

suasana kelas menjadi interaktif. Beberapa pertanyaan yang diajukan menarik

perhatian siswa. Siswa mampu memberikan jawaban disertai dengan pendapat

yang tepat, namun pada tahap ini masih terlihat siswa yang kurang fokus

mengikuti pembalajaran. Siswa terlihat melamun dan menaruh kepalanya di atas

meja disaat siswa yang lain aktif memperhatikan dan mencatat materi yang

disampaikan oleh guru (Gambar 4.1.).

Gambar 4.1.
Guru Memberikan Apersepsi dan Tujuan Pembelajaran

Tahap selanjutnya guru memberikan informasi mengenai langkah

pembelajaran materi kurs valuta asing dengan menerapkan ceramah bervariasi dan

model pembelajaran bermain peran dilanjutkan dengan membuat kelompok yang

terdiri dari 6 siswa. Kemudian memotivasi kelompok dan merangsang minat

siswa dalam mengikuti pembelajaran bermain peran mengenai cara perhitungan

nilai tukar valuta asing dan bersama siswa memecahkan permasalahan yang
55

terjadi di skenario mengenai wisatawan yang belum memahami cara menukarkan

mata uang rupiah dengan mata uang dolar.

Setelah permasalahan yang terdapat diskenario dapat dipecahkan,

selanjutnya guru mengajak siswa mendiskusikan karakter yang akan diperankan

serta memilih partisipan serta pengamat. Siswa aktif saling mengungkapkan

gagasan menetukan pelaku yang paling cocok sebagai pemeran. Namun pada

tahap ini masih terlihat siswa yang belum berani mengungkapkan gagasan,

ditandai dengan adanya siswa yang merasa malu dan terus menundukan kepalanya

pada saat yang siswa lain aktif mengungkapkan gagasan selama proses diskusi

berlangsung (Gambar 4.2.).

Gambar 4.2.
Siswa Berdiskusi Menentukan Pelaku

Tahap selanjutnya siswa bersama anggota kelompok aktif dan percaya diri

memerankan tokoh sesuai dengan skenario secara spontan sesuai dengan garis-

garis besar dan tahapan yang telah ditentukan. Siswa merankan sebagai wisatawan

Indonesia yang menukarkan rupiah dengan dolar Amerika untuk keperluan

berlibur di Amerika sehingga mereka dikenakan kurs jual oleh money changer. Di

Amerika wisatawan tersebut berlibur ke Hollywood dan membeli barang serta


56

berbagai oleh-oleh kemudian ia memutuskan pulang. Sesampainya di Indonesia

uang tersisa dalam bentuk dolar Amerika. Karena dolar Amerika tidak berlaku

untuk melakukan transaksi di Indonesia, maka mereka menukarkan dolar Amerika

dengan rupiah sehingga wisatawan dikenakan kurs beli oleh money changer.

Selama proses permainan peran berlangsung siswa aktif dan percaya diri

memerankan tokoh. Mereka tanpa malu-malu untuk meluapkan emosinya

sehingga sesuai dengan karakter yang terdapat pada skenario. Namun pada tahap

ini masih terlihat satu siswa yang malu dan canggung membawakan peran.

Selama proses permainan peran berlangsung siswa tersebut sering menundukan

kepala. Hal ini berakibat kurangnya kualitas permainan peran karena masih

terdapat siswa yang pasif dan kurang interaksi dengan siswa yang lain (Gambar

4.3.).

Gambar 4.3.
Siswa Memainkan Peran

Selama permainan peran berlangsung siswa aktif dan mampu

membawakan karakter, dialog disajikan secara jelas sehingga pesan dapat dikaji

kelompok pengamat. Para pengamat aktif mengamati dan mencatat bagian-bagian

permainan peran yang perlu mendapat perbaikan namun masih terdapat pengamat

lain yang bergurau dan main sendiri dengan teman sebangkunya, bahkan siswa
57

tersebut terlihat sedang menertawakan sesuatu. Hal ini berakibat pada

terganggunya kelompok pengamat lain sehingga berakibat proses permainan

peran menjadi kurang lancar (Gambar 4.4.).

Gambar 4.4.
Siswa Mengamati Permainan Peran

Setelah mengamati permainan peran, guru bersama pemeran dan pengamat

melakukan diskusi dan evaluasi mengenai pembelajaran perhitungan kurs valuta

asing. Proses ini berjalan dengan lancar, siswa mampu mendiskusikan hasil

pengamatan dengan kelompoknya. Siswa aktif mengungkapkan gagasan dalam

menilai kelebihan maupun kekurangan selama permainan peran berlangsung

(Gambar 4.5.).

Gambar 4.5.
Siswa Berdiskusi dan Menilai Pemainan Peran
58

Tahap selanjutnya guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

mempresentasikan hasil pengamatan menilai kelebihan maupun kekurangan, serta

memberi solusi dan saran selama permainan peran berlangsung. Namun pada

tahap ini hanya satu perwakilan kelompok siswa yang mempresentasikan hasil

pengamatan karena alokasi waktu tersita pada saat permainan peran berlangsung

Gambar 4.6.).

Gambar 4.6.
Perwakilan Siswa Mempresentasikan Hasil Pengamatan

Setelah mempresentasikan hasil pengamatan selanjutnya selanjutnya guru

mengadakan penilaian dengan memberikan soal evaluasi pada siswa untuk

mengetahui sejauh mana pemahaman siswa dalam memahami materi perhitungan

kurs valuta asing melalui perpaduan metode ceramah bervariasi dan model

pembelajaran bermain peran (Gambar 4.7.).


59

Gambar 4.7.
Siswa Mengerjakan Soal Evaluasi

Kegiatan pembelajaran siklus I diakhiri dengan guru bersama siswa

menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selanjutnya guru

memberikan motivasi pada siswa dan menutup kegiatan pembelajaran dengan

mengucapkan terima kasih dan memberi salam pada siswa.

4.1.3 Pengamatan

Pengamatan dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung hal ini

bertujuan untuk menilai seberapa jauh kemampuan siswa membawakan perannya

dalam menyelesaikan masalah pada proses pembelajaran, serta melihat perubahan

motivasi dan aktivitas siswa saat mengikuti proses pembelajaran. Observasi guru

dilakukan dengan mengamati kegiatan guru pada saat proses pembelajaran

berlangsung.

a. Hasil pengamatan aktivitas siswa

Pengamatan aktivitas siswa dilakukan untuk mengetahui motivasi siswa

selama proses pembelajaran berlangsung. Aktivitas siswa selama mengikuti

kegiatan pembelajaran tersaji pada Tabel 4.1. sedangkan perhitungan

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 8.


60

Tabel 4.1.
Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I
Skor
No Aktivitas siswa
1 2 3 4
Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai
1. permainan peran cara perhitungan kurs valuta asing √
yang akan dilakukan
Siswa berdiskusi sesama anggota kelompok
menentukan pelaku dalam pembelajaran
2. √
perhitungan kurs valuta asing dengan permainan
peran
Siswa melakukan latihan sebelum memerankan
3. tokoh dalam pembelajaran perhitungan kurs valuta √
asing dengan permainan peran
Siswa membawakan peran di dalam pembelajaran
4. perhitungan kurs valuta asing dengan permainan √
peran
Siswa mengamati penerapan permainan peran
5. √
pada materi perhitungan kurs valuta asing
Siswa berdiskusi antar kelompok setelah
6. permainan peran pada materi perhitungan kurs √
valuta asing dilakukan
Siswa menanggapi dan memberi saran maupun
7. √
pendapat setelah permainanan peran dilakukan
Siswa menyimpulkan hasil kegiatan pembelajaran
8. penerapan permainan peran pada materi √
perhitungan kurs valuta asing
Jumlah 0 0 6 2
0 0 18 8
Jumlah Skor 26
Jumlah Skor Maksimal 32

Keterangan Tabel 4.1.


1: Banyak siswa yang melakukan aktivitas < 25%.
2: Banyak siswa yang melakukan aktivitas 25% sampai dengan 50%.
3: Banyak siswa yang melakukan aktivitas 51% sampai dengan 75%.
4: Banyak siswa yang melakukan aktivitas > 75%.
Hasil perhitungan observasi aktivitas siswa pada Tabel 4.1. yaitu
sebagai berikut.
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 ℎ
Tingkat aktivitas = 𝑥100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
26
= 𝑥100%
32

= 81,25%
61

Berdasarkan Tabel 4.1. dapat diketahui bahwa siswa termotivasi dalam

mengikuti kegiatan pembelajaran materi perhitungan kurs valuta asing melalui

perpaduan ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain peran. Hal ini

ditandai dengan siswa aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Hasil observasi

menunjukkan nilai skor 26 dengan tingkat aktivitas siswa sebesar 81,25%

termasuk dalam kategori aktif. Sedangkan siswa yang kurang aktif ditunjukkan

dengan tingkat aktivitas siswa sebesar 18,75%. Hasil pengamatan aktivitas siswa

secara rinci dapat dilihat sebagai berikut.

1. Sejumlah 28 atau 80,1% siswa fokus memperhatikan guru pada saat

memberikan apersepsi dan menjelaskan tujuan pembelajaran cara perhitungan

kurs valuta asing yang akan dilakukan. Para siswa aktif mendengarkan setiap

pertanyaan guru dan mencatat setiap penjelasan yang dismpaikan. Namun

pada tahap ini terdapat 6 siswa atau 19,9% siswa kurang aktif mengikuti

kegiatan pembelajaran. Hal ini dilihat dari masih terdapat siswa yang

terlambat masuk kelas, siswa yang terlihat melamun dan sesekali menaruh

kepalanya diatas meja, dan siswa yang berbicara dengan teman sebangkunya

(Gambar 4.8.).

Gambar 4.8.
Siswa Memperhatikan Guru
62

2. Sejumlah 25 atau 71,3% siswa aktif berdiskusi sesama anggota kelompok dan

saling mengeluarkan pendapat menentukan pelaku yang paling cocok dengan

karakter tokoh sesuai dengan skenario dalam pembelajaran perhitungan kurs

valuta asing. Para siswa aktif berdiskusi sesama anggota kelompok, yang

ditandai terjadinya interaksi antar anggota kelompok. Namun pada tahap ini

masih terdapat 9 siswa atau 28,7% terlihat pasif mengungkapkan pendapat

dengan anggota kelompoknya, masih terdapat siswa bekerja secara individu

yang berakibat kurangnya interaksi dengan anggota kelompoknya. Selain itu

masih terdapat anggota kelompok yang malu-malu dalam kegiatan diskusi,

hal ini terlihat ketika siswa tersebut terus menundukan kepalanya saat diskusi

berlangsung. Masih terdapat siswa yang bergurau, mereka terlihat sedang

menertawakan sesuatu sehingga mengganggu jalanya diskusi kelompok lain

(Gambar 4.9.).

Gambar 4.9.
Siswa Berdiskusi Menentukan Pemeran

3. Setelah diskusi kelompok dilakukan selanjutnya siswa melakukan latihan

sebelum memerankan tokoh dalam pembelajaran perhitungan kurs valuta

asing. Pada tahap ini sejumlah 23 siswa atau 65,4% siswa semangat latihan
63

dan memahami skenario. Tanpa malu mereka meluapkan ekspresinya agar

sesuai dengan karakter tokoh dalam skenario pembelajaran. Sedangkan 11

siswa atau 34,6% kurang aktif, mereka terlihat membicarakan sesuatu diluar

konteks pembelajaran, hal ini terlihat ketika mereka berbisik satu sama lain.

Sedangkan siswa lain belum terlihat adanya interaksi dan kerjasama antar

siswa dalam berlatih sebelum permainan peran dilakukan (Gambar 4.10.).

Gambar 4.10.
Siswa Berlatih Memainkan Peran

4. Pada saat permainan peran berlangsung 5 siswa atau 83,3% dari siswa yang

membawakan peran di dalam pembelajaran perhitungan kurs valuta asing

dengan permainan peran mampu membawakan karakter tokoh dengan baik.

Para siswa aktif dan percaya diri membawakan peran, interaksi antar pemeran

juga terlihat baik, berbagai dialog yang disampaikan secara jelas sehingga

dapat dengan mudah diterima kelompok pengamat. Namun pada tahap ini

masih terlihat 1 siswa atau 16,7% siswa malu-malu dan canggung dalam

membawakan peran. Dia membawakan peran dengan kepala yang terus

menunduk dan kurang berinteraksi dengan pemeran lainyang berakibat pada

kurangnya kualitas permainan peran (Gambar 4.11.).


64

Gambar 4.11.
Siswa Memainkan Peran

5. Sejumlah 20 siswa atau 71,4% dari seluruh siswa terlihat fokus mengamati

permainan peran pada materi perhitungan kurs valuta asing. Siswa mengamati

proses permainan peran dengan seksama dan mencatat berbagai gejala yang

terjadi selama permainan peran berlangsung. Catatan yang mereka tulis

meliputi kelebihan dan kekurangan selama permainan peran berlangsung.

Namun pada tahap ini terdapat 8 siswa atau 28,6% siswa terlihat bergurau

dengan teman lainya dan sedang menertawakan sesuatu, serta masih terdapat

siswa yang memainkan telepon genggam. Hal ini berakibat pada

terganggunya tim pengamat lain serta membuat proses permainan peran

menjadi terganggu (Gambar 4.12.).

Gambar 4.12.
Siswa Mengamati Permainan Peran
65

6. Setelah permainan peran selesai dilanjutkan tahap diskusi kelompok untuk

mengetahui kekurangan serta hal yang perlu bagian-bagian permainan yang

perlu mendapat perbaikan. Hasil pengamatan Sejumlah 22 atau 62,5% siswa

aktif berdiskusi sesama anggota kelompok dan saling mengeluarkan

pendapatnya. Interaksi antar anggota kelompok pengamat terlihat. Siswa aktif

mengungkapkan gagasannya dari catatan yang telah dibuat selama proses

permainan peran berlangsung. Namun pada tahap ini masih terdapat 12 siswa

atau 37,5% siswa yang belum terlihat interaksi antar anggota kelompok,

mereka masih bekerja secara individual sehingga hasil diskusi belum baik.

Anggota kelompok lain masih terdapat siswa yang mengerjakan tugas mata

pelajaran lain, memainkan rambut teman sebangkunya disaat yang lain

sedang aktif berdiskusi (Gambar 4.13.).

Gambar 4.13.
Siswa Berdiskusi Setelah Permainan Peran Selesai

7. Setelah dilakukan diskusi selanjutnya siswa menanggapi dan menilai

kelebihan maupun kelemahan serta memberi saran atau pendapat setelah

permainanan peran dilakukan. Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan

terlihat 23 siswa atau 65,4% siswa aktif mengutarakan gagasanya dan mampu
66

memberikan saran untuk dilaksanakan perbaikan bahkan perwakilan siswa

berani mempresentasikan hasil pengamatannya di depan kelas. Sedangkan 11

siswa atau 34,6% siswa masih pasif, masih terdapat kelompok yang

mengerjakan tugas diskusi di serahkan pada satu siswa. Sedangkan di

kelompok lain terdapat siswa yang kurang fokus berdiskusi, mereka terlihat

sedang mengamati kondisi di luar kelas pada saat diskusi berlangsung

(Gambar 4.14).

Gambar 4.14.
Siswa Menilai Permainan Peran

8. Setelah dilakukan diskusi untuk menilai kelebihan maupun kekurangan

permainan peran, selanjutnya siswa menyimpulkan pembelajaran hasil

kegiatan pembelajaran penerapan permainan peran pada materi perhitungan

kurs valuta asing. Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan terlihat 25

siswa atau 71,3% siswa aktif bersama guru menyimpulkan hasil kegiatan

pembelajaran hal ini ditandai siswa antusias dalam menanggapi hasil

kesimpulan yang disampaikan guru. Namun terdapat 9 siswa atau 28,7%

siswa masih pasif. Para siswa yang duduk di bangku belakang yang sedang
67

mengobrol dan kurang memperhatikan kesimpulan guru, serta para siswa

yang terlihat melamun (Gambar 4.15.).

Gambar 4.15.
Siswa Menyimpulkan Hasil Pembelajaran
68

b. Hasil Pengamatan Aktivitas Guru

Hasil pengamatan aktivitas guru selama proses pembelajaran tersaji dalam Tabel

4.2 sedangkan kriteria penilian aktivitas guru dapat dilihat pada lampiran 13.

Tabel 4.2.
Pengamatan Aktivitas Guru Pada Siklus I
No Aktivitas guru Skor
1 2 3 4
1 Melakukan kegiatan apersepsi pada pembelajaran √
perhitungan kurs valuta asing
2 Menyampaikan situasi permasalahan sosial mengenai √
cara perhitungan kurs valuta asing yang terdapat
dalam naskah
3 Bersama siswa mendiskusikan gambaran karakter, √
dan memilih siswa dengan tepat untuk memainkan
peran cara perhitungan kurs valuta asing yang
terdapat dalam naskah
4 Memberi penjelasan mengenai tugas dalam √
memainkan peran, dan mengamati permainan peran
cara perhitungan kurs valuta asing
5 Mengatur pengelolaan waktu pembelajaran √
permainan peran cara perhitungan kurs valuta asing
6 Memberi dorongan pada siswa untuk berbicara, dan √
bertindak kreatif dalam pembelajaran permainan
peran cara perhitungan kurs valuta asing
7 Memberikan penguatan pada siswa yang aktif dalam √
kegiatan pembelajaran permainan peran cara
perhitungan kurs valuta asing
8 Mengontrol permainan pada saat permainan keluar √
dari garis besar yang telah ditentukan dalam
pembelajaran permainan peran cara perhitungan kurs
valuta asing
9 Mengadakan diskusi, menilai bagian peran yang perlu √
disempurnakan dalam pembelajaran permainan peran
cara perhitungan kurs valuta asing
10 Melaksanakan penilaian selama pembelajaran √
permainan peran cara perhitungan kurs valuta asing
berlangsung
11 Menyimpulkan pelajaran saat permainan peran cara √
perhitungan kurs valuta asing berakhir
12 Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan √
melibatkan siswa
Jumlah Skor 0 3 3 6
Jumlah Perolehan Skor 0 6 9 24
Jumlah Skor Maksimal 48
69

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 ℎ


Tingkat aktivitas = 𝑥100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
39
= 𝑥100%
48

= 81,25%
Berdasarkan tabel 4.2 hasil penelitian menunjukkan persentase hasil

observasi guru pada siklus I sebesar 81,25% dengan kategori aktif. Adapun

kriteria penilaian secara rinci dijelaskan sebagai berikut.

1. Pada saat melakukan kegiatan apersepsi pada pembelajaran perhitungan kurs

valuta asing. Guru melakukan apersepsi dengan bertanya pada siswa tentang

bagaimana jika akan membeli barang antar negara dengan dua mata uang

yang berbeda. Kegiatan belajar ini berlangsung interaktif dan mampu

menciptakan keterlibatan aktif siswa dan sesuai dengan materi yang akan

dibahas. Siswa aktif memperhatikan menanggapi berbagai pertanyaan yang

diberikan guru bahkan pertanyaan guru mampu dijawab tepat oleh siswa

(Gambar 4.16.).

Gambar 4.16.
Guru Memberikan Apersepsi dan Tujuan Pembelajaran

2. Guru mampu menyampaikan situasi permasalahan yang terjadi di skenario

mengenai wisatawan yang belum memahami cara menukarkan mata uang

rupiah dengan mata uang dolar. Materi disampaikan secara jelas, hal ini
70

ditandai dengan mayoritas siswa memperhatikan penjelasan guru dengan

seksama (Gambar 4.17.).

Gambar 4.17.
Siswa Menyampaikan Permasalahan

3. Guru mampu mengajak siswa berpartisipasi aktif mendiskusikan karakter

tokoh yang akan diperankan dan bersama siswa memilih partisipan yang tepat

untuk memainkan peran mengenai cara perhitungan kurs valuta asing yang

terdapat dalam naskah. Beberapa siswa aktif mengeluarkan gagasannya

selama diskusi berlangsung (Gambar 4.18.).

Gambar 4.18.
Siswa Berdiskusi Menentukan Pelaku

4. Guru menjelaskan tugas dalam memainkan peran yaitu siswa memerankan

sebagai wisatawan Indonesia yang akan berlibur ke Amerika namun belum


71

mengetahui cara menghitungan dan menukarkan mata uang rupiah dengan

dolar Amerika. Guru juga menjelaskan tugas kepada para pengamat untuk

mengamati permainan peran cara perhitungan kurs valuta asing namun siswa

belum dapat memahami penjelasan yang diberikan guru, hal ini ditandai

dengan perilaku siswa yang bersifat pasif, masih terdapat siswa yang

mengobrol dengan siswa lain dan kurang bekerjasama antar siswa dalam

membagi tugas sesama anggota kelomponya (Gambar 4.19.).

Gambar 4.19.
Siswa Kurang Bekerjasama

5. Pengelolaan waktu pembelajaran permainan peran cara perhitungan kurs

valuta asing masih didominasi kegiatan inti yaitu pada tahap diskusi dan

permainan peran, sehingga pada tahap menilai dan memberi saran hanya satu

perwakilan kelompok pengamat yang mendapat kesempatan

mempresentasikan hasil pengamatan. Serta kegiatan pembelajaran juga

melebihi waktu yang telah dialokasikan (Gambar 4.20.).


72

Gambar 4.20.
Perwakilan Siswa Mempresentasikan Hasil Pengamatan

6. Guru memberi dorongan pada siswa untuk berbicara dalam pembelajaran

perhitungan kurs valuta asing permainan peran dengan meyakinkan siswa

guna menumbuhkan rasa percaya diri siswa. Hanya sebagian siswa yang

mendapat dorongan dari guru. Guru hanya memberi dorongan pada siswa

yang aktif dan duduk di depan saja sehingga masih terdapat siswa yang

kurang termotivasi dalam memainkan peran dan kurang antusias dalam

mengamati permainan peran (Gambar 4.21.).

Gambar 4.21.
Guru Memberikan Dorongan dan Penguatan

7. Guru memberikan penguatan hanya pada sebagian siswa yang aktif dan

duduk di depan dalam bentuk pujian ketika siswa mampu menjalankan tugas
73

dengan baik. Sehingga masih terdapat siswa yang kurang antusias dalam

mengikuti proses pembelajaran (Gambar 4.21.).

8. Guru memantau dari awal sampai akhir permainan, namun belum mampu

mengendalikan jalannya permainan dan belum mampu menghentikan

permainan pada saat permainan keluar dari garis besar yang telah ditentukan.

Hal ini terlihat disaat siswa sedang aktif memerankan peran masih terlihat

siswa yang memainkan uang diluar skenario pembelajaran (Gambar 4.22.).

Gambar 4.22.
Siswa Memainkan uang

9. Guru melakukan kegiatan diskusi hasil dari pengamatan permainan peran

mengenai pembelajaran kurs valuta asing melalui permainan peran. Pada

tahap ini guru mampu mengajak siswa aktif berdiskusi dan saling

mengeluarkan pendapatnya yang dibuat selama permainan peran berlangsung,

serta menjelaskan bagian-bagian dari permainan peran yang perlu mendapat

perbaikan. namun guru belum mampu megusai situasi di kelas, hal ini terlihat

masih terdapat siswa yang kurang berinteraksi sesama anggota kelompok,

siswa yang mengerjakan tugas mata pelajaran lain, memainkan rambut teman
74

sebangkunya, bahkan sedang memainkan telepon genggam disaat yang lain

sedang aktif berdiskusi (Gambar 4.23.).

Gambar 4.23.
Guru Mengajak Siswa Berdiskusi

10. Guru menilai efekektivitas dan keberhasilan proses pembelajaran kurs valuta

asing melalui permainan peran dengan melihat catatan yang dibuat guru

selama pembelajaran berlangsung serta mengkaji komentar evaluatif dari

siswa. Penilaian dilakukan dengan memberikan pertanyaan sesuai dengan

tujuan pembelajaran dan pertanyaan tersebut mampu menguji penguasaan

siswa dalam menerima materi pembelajaran. Penilaiam juga dilaksanakan

dengan cara memberikan soal evaluasi cara perhitungan kurs valuta asing

(Gambar 4.24.).

Gambar 4.24.
Guru Menilai dengan Memberi Soal Evaluasi
75

11. Guru bersama siswa menyimpulkan pelajaran saat permainan peran cara

perhitungan kurs valuta asing berakhir. Kesimpulan jelas mencakup definisi

dari kurs valuta asing, cara menafsirkan kanaikan maupun penurunan nilai

mata uang, serta penerapan kurs jual dan kurs beli dalam perhitungan kurs

valuta asing (Gambar 4.25.).

Gambar 4.25.
Guru dan Siswa Menyimpulkan dan
Merefleksi Pembelajaran

12. Guru bersama siswa melakukan refleksi dengan cara menyampaikan kepada

siswa catatan-catatan guru selama proses pembelajaran berlangsusng dan

mengkajinya dengan komentar evaluatf siswa selama pembelajaran

berlangsung (Gambar 4.25.).

4.1.4 Hasil Evaluasi Siswa Siklus I

Setelah proses pembelajaran dilaksanakan, selanjutnya dilakukan evaluasi

untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi perhitungan kurs

valuta asing melalui perpaduan metode ceramah bervariasi dan model

pembelajaran bermain peran. Hasil evaluasi pembelajaran siklus I tersaji dalam

Tabel 4.3 sedangkan perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 24.
76

Tabel 4.3.
Capaian prestasi belajar siswa pada siklus I
No Keterangan Ketercapaian
1 Nilai tertinggi 96
2 Nilai terendah 48
3 Rata-rata nilai tes 75,6
4 Siswa Tuntas 24
5 Siswa Belum Tuntas 10
6 Persentase ketuntasan klasikal 70,6%
Sumber: Analisis capaian prestaasi belajar siswa siklus I, 2013

Pada siklus I, nilai tertinggi yaitu 96 dan nilai terendah yaitu 48. Nilai rata-

rata hasil belajar siswa adalah 75,6 dengan persentase ketuntasan klasikal adalah

70,6%. Hasil analisis evaluasi meenunjukkan 24 siswa mampu mendapat nilai

diatas kriteria ketuntasan minimal, sedangkan 10 siswa belum mampu mendapat

nilai diatas Kriteria Ketuntasan Minimal. Indikator yang belum dikuasai yaitu

siswa belum mampu menafsirkan perubahan nilai rupiah terhadap mata uang

asing seperti yang tercantum dalam soal nomor 3, 5, 6, 11, dan 15. Dari 34 siswa

hanya 22 siswa (64,71%) yang mampu mengerjakan soal nomor 3, 5, dan 11,

hanya 15 siswa (44,12%) yang mampu mengerjakan soal nomor 6, dan hanya 17

siswa (50%) yang mampu mengerjakan soal nomor 15, perhitungan selengkapnya

dapat dilihat pada lampiran 24. Penelitian pada siklus I ketuntasan belajar klasikal

belum memenuhi indikator ketercapaian yang ditetapkan, oleh karena itu akan

dilanjutkan ke siklus II.

4.1.5 Refleksi

Pada tahap refleksi dilakukan diskusi hasil pengamatan selama

pembelajaran materi kurs valuta asing melalui perpaduan metode ceramah

bervariasi dan model pembelajaran bermain peran. Hasil pengamatan selama


77

proses pembelajaran berlangsung dan hasil dikusi antara peneliti dan guru setelah

melakukan proses pembelajaran adalah sebagai berikut.

1. Kelebihan
a. Siswa fokus memperhatikan guru pada saat memberikan apersepsi dan

menjelaskan tujuan pembelajaran cara perhitungan kurs valuta asing

yang akan dilakukan. Para siswa aktif mendengarkan setiap pertanyaan

guru dan mencatat setiap penjelasan yang dismpaikan (Ganbar 4.8.).

b. Siswa mampu memainkan peran serta membawakan karakter tokoh

dengan baik. Para siswa aktif dan percaya diri membawakan peran,

dialog yang diungkapkan secara jelas, sehingga dapat dengan mudah

dikaji pengamat, serta interaksi antar pemeran terlihat baik (Gambar

4.11.).

c. Guru melakukan apersepsi dengan bertanya pada siswa tentang

bagaimana jika akan membeli barang antar negara dengan dua mata uang

yang berbeda. Kegiatan belajar ini berlangsung interaktif dan mampu

menciptakan keterlibatan aktif siswa dan sesuai dengan materi yang akan

dibahas (Gambar 4.16.).

d. Guru mampu menyampaikan situasi permasalahan yang terjadi di

skenario mengenai wisatawan yang belum memahami cara menukarkan

mata uang rupiah dengan mata uang dolar. Materi disampaikan secara

jelas, hal ini ditandai dengan mayoritas siswa memperhatikan penjelasan

guru dengan seksama (Gambar 4.17.).

e. Guru mampu mengajak siswa berpartisipasi aktif mendiskusikan karakter

tokoh yang akan diperankan dan bersama siswa memilih partisipan yang
78

tepat untuk memainkan peran mengenai cara perhitungan kurs valuta

asing yang terdapat dalam naskah (Gambar 4.18.).

f. Guru menilai efekektivitas dan keberhasilan proses pembelajaran kurs

valuta asing melalui permainan peran dengan melihat catatan yang dibuat

guru selama pembelajaran berlangsung serta mengkaji komentar evaluatif

dari siswa. Penilaian dilakukan dengan memberikan pertanyaan sesuai

dengan tujuan pembelajaran dan pertanyaan tersebut mampu menguji

penguasaan siswa dalam menerima materi pembelajaran. Penilaiam juga

dilaksanakan dengan cara memberikan soal evaluasi cara perhitungan

kurs valuta asing (Gambar 4.24.).

g. Guru bersama siswa menyimpulkan pelajaran saat permainan peran cara

perhitungan kurs valuta asing berakhir. Kesimpulan jelas mencakup

definisi dari kurs valuta asing, cara menafsirkan kanaikan maupun

penurunan nilai mata uang, serta penerapan kurs jual dan kurs beli dalam

perhitungan kurs valuta asing (Gambar 4.25.).

h. Guru bersama siswa melakukan refleksi dengan cara menyampaikan

kepada siswa catatan-catatan guru dan mengkajinya dengan komentar

evaluatif siswa selama pembelajaran berlangsung (Gambar 4.25.).

2. Kekurangan

a. Belum terlihat kerjasama antar siswa pada saat kegiatan diskusi

berlangsung. masih terdapat siswa yang belum berinteraksi dengan

sesama anggota kelompok (Gambar 4.9).


79

b. Masih telihat siswa yang belum memiliki rasa percaya diri sehingga

masih terlihat dan malu-malu dalam membawakan peran dan

mengungkapkan gagasan saat diskusi berlangsung (Gambar 4.11.).

c. Masih ada siswa yang belum fokus dalam mengikuti proses pembelajaran

ditandai dengan masih terlihat siswa melamun dan bercerita sendiri

dengan teman sebangkunya (Gambar 4.12).

d. Pengelolaan waktu kurang baik karena waktu didominasi saat permainan

peran dilakukan, sehingga pada tahap siswa menanggapi dan memberi

saran hanya satu perwakilan pengamat yang mempresentasikan hasil

pengamatan di depan kelas. Serta pembelajaran melebihi alokasi waktu

yang ditentukan (Gambar 4.10).

e. Hanya sebagian siswa yang mendapat dorongan dari guru, hal ini

ditandai masih ada siswa yang pasif, kurang termotivasi dalam

memainkan peran, dan kurang fokus dalam mengamati permainan peran

(Gambar 4.21).

f. Masih terdapat soal yang belum mampu dikuasai siswa yaitu siswa

belum mampu menafsirkan perubahan nilai rupiah terhadap mata uang

asing seperti yang tercantum dalam soal nomor 3, 5, 6, 10, dan 15. Dari

34 siswa hanya 22 siswa (64,71%) yang mampu mengerjakan soal nomor

3, 5, dan 11, hanya 15 siswa (44,12%) yang mampu mengerjakan soal

nomor 6, dan hanya 17 siswa (50%) yang mampu mengerjakan soal

nomor 15, perhitungan selengkapnya tersaji pada lampiran 24.


80

3. Perbaikan

a. Guru sebaiknya menjelaskan pentingnya kerjasama antar anggota

kelompok terutama dalam berdiskusi sehingga tercipta interaksi dan

kerjasama antar siswa yang akan berdampak pada kualitas hasil diskusi

yang semakin baik.

b. Guru memberikan dorongan dan penguatan kepada seluruh siswa

sehingga siswa tidak merasa malu dan cangggung saat memainkan

peran, dan mengungkapkan gagasan saat diskusi berlangsung.

c. Guru lebih intensif memantau jalanya permainan peran, sehingga siswa

yang masih mengobrol maupun melamun sendiri dapat dikurangi.

d. Pembelajaran ditekankan pada prinsip pengelolaan waktu yang baik

sehingga kegiatan pembelajaran tidak melebihi alokasi waktu yang

ditentukan pada rencana pelaksanaan pembelajaran.

e. Guru lebih interaktif pada saat melakukan apersepsi dengan bertanya

pada siswa yang terjadi di skenario kepada siswa dengan memberikan

apersepsi dan motivasi kepada seluruh siswa.

f. Dalam pelaksanaan permainan peran materi ditekankan pada soal yang

dianggap sulit oleh siswa yaitu pada materi cara menafsirkan perubahan

nilai rupiah terhadap mata uang asing seperti yang tercantum dalam

soal nomor 3, 5, 6, 11, dan 15.

Berdasarkan hasil evaluasi siklus I, persentase ketuntasan belajar klasikal

sebesar 70,6% dimana dari 34 siswa masih terdapat 10 siswa yang belum
81

mencapai kriteria ketuntasan minimal. Hasil belajar pada siklus I belum dikatakan

meningkat karena belum mencapai indikator yang telah ditentukan, sebagaimana

pendapat Subyantoro (2009:132) “peningkatan prestasi belajar dilihat melalui

hasil tes siswa. Jika hasil tes mencapai 70% secara individu dan 85% secara

klasikal maka prestasi belajar dikatakan meningkat.” Untuk memperbaiki kualitas

pembelajaran maka perlu dilanjutkan ke siklus II guna menyempurnakan

pelaksanaan pembelajaran berdasarkan koordinasi dengan guru mata pelajaran,

saran siswa, serta berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan peneliti pada

siklus pertama.

4.2 Hasil Penelitian Siklus II

4.2.1 Perencanaan

Sebelum pelaksanaan siklus II dilakukan koordinasi dengan guru

pengampu mata pelajaran ekonomi mengenai hasil pelaksaanaan kegiatan belajar

siklus I dan membuat perencanaan pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada siklus

ke II. Tahap perencanaan kegiatan pembelajaran pada siklus ke II dengan

menyusun RPP dengan materi pokok menghitung valuta asing, menyiapkan

lembar observasi siswa dan guru, membuat naskah skenario, serta menyiapkan

kisi-kisi dan soal evaluasi pelaksanaan siklus ke II.

4.2.2 Pelaksanaan

Kegiatan pembelajaran siklus ke II dilaksanakan sesuai dengan skenario

rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat. Kegiatan pembelajaran

menggunakan perpaduan ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain

peran pada materi perhitungan kurs valuta asing. Kegiatan pembelajaran siklus II
82

dilaksanakan pada tanggal 24 Mei 2013 dalam satu kali pertemuan selama dua

jam pelajaran di kelas XI IPS 3 dengan jumlah siswa 34 dalam hal ini yang

bertindak sebagai guru ekonomi SMAN 1 Dukuhwaru Kab. Tegal yaitu bapak

Drs. Kuswanto sedangkan peneliti bertindak sebagai pengamat yaitu mengamati

aktivitas siswa dan aktivitas guru selama proses pembelajaran berlangsung.

Pada siklus II guru membuka pelajaran diawali dengan kegiatan apersepsi,

guru bertanya pada siswa bagaimana cara masyarakat Indonesia membeli barang

Amerika pada saat nilai mata uang rupiah mengalami penurunan terhadap mata

uang dolar. Guru juga memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya sehingga

menjadikan suasana kelas menjadi interaktif. Beberapa pertanyaan yang diajukan

menarik perhatian siswa, ini terlihat pada saat siswa aktif bertanya pada saat

menjumpai materi yang belum mampu dipahami (Gambar 4.26.).

Gambar 4.26.
Guru Memberikan Apersepsi dan Menjelaskan
Tujuan Pelajaran

Tahap selanjutnya guru memberikan informasi mengenai langkah

pembelajaran materi perhitungan kurs valuta asing dengan menerapkan ceramah

bervariasi dan model pembelajaran bermain peran dengan membuat kelompok

yang terdiri dari enam siswa selanjutnya memotivasi kelompok dan bersama siswa
83

memecahkan permasalahan yang terjadi di skenario mengenai wisatawan yang

belum memahami cara menukarkan mata uang rupiah dengan mata uang dolar

pada saat terjadi penurunan mata uang rupiah terhadap mata uang dolar. Kegiatan

ini berjalan dengan baik, siswa mampu memecahkan permasalahan yang terdapat

di skenario, hal ini ditandai dengan kegiatan siswa yang membantu menerangkan

kepada siswa yang kesulitan dalam memecahkan permasalahan.

Guru mengajak siswa mendiskusikan karakter yang akan diperankan serta

memilih partisipan dan pengamat. Pada tahap ini guru intensif memberikan

motivasi pada seluruh siswa, selanjutnya guru memberi penekanan untuk

memahami karakter tokoh dalam menafsirkan perubahan nilai rupiah terhadap

dolar, hal ini diberikan agar siswa dapat membawakan peran dengan baik,

sehingga pengamat mampu mengidentifikasi kenaikan maupun penurunan nilai

rupiah terhadap dolar (Gambar 4.27).

Gambar 4.27.
Guru Intensif Memberikan Motivasi pada Siswa

Pada tahap mendiskusikan karakter dan menentukan pelaku, siswa aktif

berdiskusi mereka saling mengungkapkan gagasanya dalam menentukan pelaku

bahkan beberapa siswa aktif mengajukan diri sebagai pemeran, mereka


84

termotivasi untuk lebih memahami materi perhitungan kurs valuta asing melalui

cara menjadi pemeran selama proses pembelajaran berlangsung (Gambar 4.28.).

Gambar 4.28.
Siswa Aktif Mendiskusikan Pelaku

Siswa bersama anggota kelompok memerankan tokoh sesuai dengan

skenario mengenai cara perhitungan nilai tukar valuta asing pada saat terjadi

penurunan nilai mata uang rupiah terhadap dolar, siswa memainkan peran sesuai

dengan garis-garis besar dan tahapan yang telah ditentukan. Siswa memerankan

sebagai wisatawan Indonesia yang menukarkan rupiah dengan dolar Amerika

untuk keperluan berlibur di Amerika sehingga mereka dikenakan kurs jual oleh

money changer. Sesampainya di Indonesia uang tersisa dalam bentuk dolar

Amerika karena dolar Amerika tidak berlaku untuk transaksi di Indonesia maka ia

menukarkan dolar Amerika dengan rupiah, namun pada saat itu nilai rupiah

mengalami penurunan terhadap mata uang dolar, sehingga wisatawan berusaha

menafsirkan kenaikan maupun penurunan mata uang rupiah terhadap dolar. Pada

tahap ini siswa lebih paercaya diri dalam memerankan tokoh. Mereka tidak malu-

malu untuk mengekspresikan perasaanya, dialog antar pemeran disampaikan

secara jelas dapat dengan mudah ditangkap kelompok pengamat sehingga para

pengamat lebih mudah dalam menerima materi (Gambar 4.29.).


85

Gambar 4.29.
Siswa Percaya Diri Memainkan Peran

Selama permainan peran berlangsung proses pembelajaran berlangsung

baik. Siswa lebih aktif aktif dan percaya diri memerankan tokoh sehingga pesan

dapat sampai kepada para pengamat. Para pengamat lebih fokus dan antusias

mengamati permainan peran, pengamat juga aktif mencatat kelebihan maupun

kekurangan saat berlangsungnya permainan (Gambar 4.30.).

Gambar 4.30.
Siswa Fokus Mengamati Permainan Peran

Guru bersama pemeran dan pengamat melakukan diskusi dan evaluasi

mengenai pembelajaran perhitungan kurs valuta asing dengan menilai kelebihan

dan kekurangan selama permainan peran berlangsung dan menjelaskan bagian-

bagian yang perlu mendapat perbaikan. Pada tahap ini guru lebih intensif
86

memantau jalannya pembelajaran, guru juga aktif memeriksa hasil pengamatan

siswa (Gambar 4.31.).

Gambar 4.31.
Guru Aktif Memantau Pembelajaran

Pada akhir pembelajaran guru memberikan kesempatan kepada siswa

untuk mempresentasikan hasil pengamatan disertai dengan menilai serta memberi

pendapat setelah proses pembelajaran berlangsung. pada tahap ini proses

pembelajaran berlangsung lebih efektif, karena setiap perwakilan pengamat

mempresentasikan hasil pengamatan (Gambar 4.32.).

Gambar 4.32.
Siswa Mempresentasikan Hasil Pengamatan

Setelah mempresentasikan hasil pengamatan selanjutnya selanjutnya guru

mengadakan penilaian dengan memberikan soal evaluasi pada siswa untuk

mengetahui sejauh mana pemahaman siswa dalam memahami materi perhitungan


87

kurs valuta asing melalui perpaduan metode ceramah bervariasi dan model

pembelajaran bermain peran (Gambar 4.33.).

Gambar 4.33.
Siswa Mengerjakan Soal Evaluasi Siklus II

Setelah kegiatan evaluasi dilakukan guru bersama siswa berbagi

pengalaman tentang permainan mengenai cara perhitungan nilai tukar valuta asing

yang telah dilakukan dan dilanjutkan membuat kesimpulan.

4.2.3 Pengamatan
Pengamatan dilakukan pada saat proses kegiatan pembelajaran

berlangsung hal ini bertujuan untuk melihat perubahan aktivitas dan motivasi

siswa saat mengikuti proses pembelajaran. Observasi guru dilakukan dengan

mengamati kegiatan guru pada saat proses pembelajaran berlangsung.

a. Hasil pengamatan aktivitas siswa Siklus II


Hasil aktivitas siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran tersaji pada Tabel

4.4 sedangkan perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 9.


88

Tabel 4.4.
Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II
Skor
No Aktivitas siswa
1 2 3 4
Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai
1. permainan peran cara perhitungan kurs valuta asing √
yang akan dilakukan
Siswa berdiskusi sesama anggota kelompok
menentukan pelaku dalam pembelajaran
2. √
perhitungan kurs valuta asing dengan permainan
peran
Siswa melakukan latihan sebelum memerankan
3. tokoh dalam pembelajaran perhitungan kurs valuta √
asing dengan permainan peran
Siswa membawakan peran di dalam pembelajaran
4. perhitungan kurs valuta asing dengan permainan √
peran
Siswa mengamati penerapan permainan peran
5. √
pada materi perhitungan kurs valuta asing
Siswa berdiskusi antar kelompok setelah
6. permainan peran pada materi perhitungan kurs √
valuta asing dilakukan
Siswa menanggapi dan memberi saran maupun
7. √
pendapat setelah permainanan peran dilakukan
Siswa menyimpulkan hasil kegiatan pembelajaran
8. penerapan permainan peran pada materi √
perhitungan kurs valuta asing
Jumlah 0 0 3 5
0 0 9 20
Jumlah Skor 29
Jumlah Skor Maksimal 32
Keterangan Tabel 4.4.
1: Banyak siswa yang melakukan aktivitas <25%.
2: Banyak siswa yang melakukan aktivitas 25% sampai dengan 50%.
3: Banyak siswa yang melakukan aktivitas 51% sampai dengan 75%.
4: Banyak siswa yang melakukan aktivitas > 75%.
Hasil perhitungan observasi aktivitas siswa yaitu sebagai berikut
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 ℎ
Tingkat aktivitas = 𝑥100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
29
= 𝑥100%
32

= 90,625%
89

Berdasarkan Tabel 4.4. hasil penelitian menunjukkan siswa termotivasi

ditandai dengan aktivitas siswa mengalami peningkatan sebesar 90,625% dengan

kategori sangat aktif. Hasil pengamatan aktivitas siswa secara rinci dapat dilihat

sebagai berikut.

1. Pada saat guru memberikan apersepsi dan menjelaskan tujuan pelajaran 32

siswa atau 94,1% dari seluruh siswa yang fokus memperhatikan penjelasan

guru mengenai permainan peran cara perhitungan kurs valuta asing yang akan

dilakukan. Kegiatan pembelajaran berlangsung dua arah karena guru juga

memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Siswa tidak malu

bertanya mereka aktif mengangkat tanganya untuk bertanya ketika

menjumpai penjelasan guru yang belum mampu dipahaminya. Pada tahap ini

hanya 2 siswa atau 5,9% yang terlihat kurang aktif. Mereka terlihat sedang

mengobrol dan memainkan telepon genggam disaat siswa lain siswa lain aktif

bertanya dan menanggapi setiap pertanyaan yang disampaikan guru (Gambar

4.34.).

Gambar 4.34.
Siswa Memperhatikan Guru

2. Pada tahap mendiskusikan karakter dan menentukan pelaku yang paling

cocok dengan karakter tokoh sesuai dengan skenario dalam pembelajaran


90

permainan peran sejumlah 26 siswa atau 76,5% aktif berdiskusi sesama

anggota kelompok dan saling mengeluarkan pendapatnya, bahkan ada

beberapa siswa yang aktif mengajukan diri sebagai pemeran. Namun pada

tahap ini terdapat 8 siswa yang pasif mengikuti proses pembelajaran yaitu 2

siswa yang izin keluar kelas untuk mengikuti rapat koordinasi paduan suara

HUT SMAN 1 Dukuhwaru. Sedangkan 6 siswa atau 23,5% lainya hanya

diam mereka terlihat hanya membaca skenario yang telah diberikan, tanpa

mendiskusikan dengan siswa lain, hal ini berakibat pada kuragnnya interaksi

antar siswa sehingga guru berinisiatif memotivasi siwa tersebut agar siswa

lebih aktif mengikuti jalannya pembelajaran diskusi (Gambar 4.35.).

Gambar 4.35.
Siswa Berdiskusi Menentukan Pemeran

3. Siswa melakukan latihan sebelum memerankan tokoh dalam pembelajaran

perhitungan kurs valuta asing dengan permainan peran, pada tahap ini 32

siswa atau 92,6% siswa semangat latihan dan memahami skenario. Karena

sudah mendapat motivasi dan penguatan dari guru siswa lebih aktif dan

percaya diri. Mereka mampu meluapkan ekspresinya agar sesuai dengan

karakter tokoh yang terdapat dalam skenario pembelajaran. Hanya 2 siswa

atau 7,4% siswa yang tidak mengikuti pembelajaran tahap ini karena masih
91

mengikuti rapat koordinasi paduan suara dalam rangka memperingati HUT

SMAN 1 Dukuhwaru (Gambar 4.36.).

Gambar 4.36..
Siswa Berlatih Memainkan Peran
4. Pada saat permainan peran berlangsung 6 siswa atau 100% dari siswa yang

membawakan peran di dalam pembelajaran perhitungan kurs valuta asing

dengan permainan peran mampu membawakan karakter tokoh dengan baik,

para siswa aktif dan percaya diri membawakan peran, mereka langsung

memahami penerapan kurs jual yang dikenakkan money changer saat ia

menukarkan rupiah dengan dolar Amerika Serikat. Pada tahap ini juga

pemeran mampu menafsirkan serta mengidentifikasi kenaikan maupun

penurunan mata uang rupiah terhadap dolar (Gambar 4.37.).

Gambar 4.37.
Siswa Memainkan Peran
92

5. Sejumlah 25 siswa atau 89,3% dari seluruh pengamat terlihat fokus

mengamati penerapan permainan peran pada materi perhitungan kurs valuta

asing. Selain mengamati, siswa juga aktif mencatat berbagai gejala selama

permainan peran berlangsung bahkan sesekali berdiskusi dengan siswa lainya

mengomentari para pelaku yang sedang memainkan peran. Hanya 3 siswa

atau 10,7% yang tidak aktif mengikuti pembelajaran 2 siswa masih mengikuti

rapat koordinasi HUT SMA 1 Dukuhwaru sedangkan 1 siswa terlihat

mengerjakan tugas mata pelajaran lain disaat siswa lain aktif mengamati

permainan peran (Gambar 4.38.).

Gambar 4.38.
Siswa Mengamati Permainan Peran

6. Setelah permainan peran selesai dilanjutkan tahap diskusi kelompok untuk

mengetahui kekurangan serta hal yang perlu bagian-bagian yang perlu

mendapat perbaikan. Dari hasil pengamatan Sejumlah 25 atau 73,5% siswa

aktif berdiskusi sesama anggota kelompok dan saling mengeluarkan

pendapatnya. Interaksi antar anggota kelompok pengamat terlihat, mereka

berusaha untuk menyampaikan pendapatnya dari catatan yang telah dibuat

selama proses permainan peran berlangsung. Pada tahap ini terlihat 9 siswa

atau 26,5% siswa kurang aktif mengikuti proses pembelajaran 2 siswa izin
93

mengikuti rapat koordinasi sedangkan 2 siswa kurang fokus mengikuti

diskusi, mereka terlihat berjalan kesana-kemari sehingga mengganggu

jalannya diskusi kelompok lain, sedangkan 5 siswa sedang bergurau diluar

konteks pembelajaran perhitungan kurs valuta asing (Gambar 4.39.).

Gambar 4.39.
Siswa Berdiskusi Setelah Permainan Peran Selesai

7. Setelah dilakukan diskusi selanjutnya siswa menilai serta memberi saran atau

pendapat setelah permainanan peran dilakukan. Dari hasil pengamatan yang

telah dilakukan terlihat 31 siswa atau 91,2% siswa aktif mengutarakan

gagasanya. Mereka tidak hanya mengomentari kelebihan maupun kekurangan

berlangsung, pada tahap ini siswa juga mampu memberikan solusi dan saran.

Semua hasil diskusi dapat disampaikan secara jelas dan menyeluruh karena

seluruh perwakilan pengamat mempresentasikan hasil pengamatannya di

depan kelas. Pada tahap ini hanya terlihat 3 siswa atau 8,8% siswa yang

kurang aktif, siswa terlihat bergurau dan serta terdapat siswa yang

mengantuk, dia menaruh kepalanya diatas meja disaat yang lain aktif

mengikuti jalanya presentasi (Gambar 4.40.).


94

Gambar 4.40.
Siswa Menilai Permainan Peran
8. Setelah dilakukan diskusi dan penilaian, selanjutnya siswa menyimpulkan

pembelajaran hasil kegiatan pembelajaran penerapan permainan peran pada

materi perhitungan kurs valuta asing. Dari hasil pengamatan yang telah

dilakukan terlihat 32 siswa atau 94,1% siswa aktif bersama guru

menyimpulkan hasil kegiatan pembelajaran hal ini ditandai siswa antusias

dalam menanggapi hasil kesimpulan yang disampaikan guru. Pada tahap ini

terlihat 2 siswa atau 5,9% siswa sedang mengerjakan tugas mata pelajaran

disaat siswa lain aktif menyimpulkan hasil pembelajaran (Gambar 4.41.).

Gambar 4.41.
Guru Menyimpulkan Hasil Pembelajaran
95

b. Hasil pengamatan aktivitas guru


Hasil pengamatan aktivitas guru selama proses pembelajaran tersaji pada

Tabel 4.5 sedangkan kriteria penilaian dapat dilihat pada lampiran 13.

Tabel 4.5.
Aktivitas Guru Pembelajaran Siklus ke II
No Aktivitas guru Skor
1 2 3 4
1 Melakukan kegiatan apersepsi pada pembelajaran √
perhitungan kurs valuta asing
2 Menyampaikan situasi permasalahan sosial mengenai √
cara perhitungan kurs valuta asing yang terdapat dalam
naskah
3 Bersama siswa mendiskusikan gambaran karakter, dan √
memilih siswa dengan tepat untuk memainkan peran
cara perhitungan kurs valuta asing yang terdapat dalam
naskah
4 Memberi penjelasan mengenai tugas dalam memainkan √
peran, dan mengamati permainan peran cara perhitungan
kurs valuta asing
5 Mengatur pengelolaan waktu pemelajaran permainan √
peran cara perhitungan kurs valuta asing
6 Memberi dorongan pada siswa untuk berbicara, dan √
bertindak kreatif dalam pembelajaran permainan peran
cara perhitungan kurs valuta asing
7 Memberikan penguatan pada siswa yang aktif dalam √
kegiatan pembelajaran permainan peran cara
perhitungan kurs valuta asing
8 Mengontrol permainan pada saat permainan keluar dari √
garis besar yang telah ditentukan dalam pembelajaran
permainan peran cara perhitungan kurs valuta asing
9 Mengadakan diskusi, menilai bagian peran yang perlu √
disempurnakan dalam pembelajaran permainan peran
cara perhitungan kurs valuta asing
10 Melaksanakan penilaian selama pembelajaran permainan √
peran cara perhitungan kurs valuta asing berlangsung
11 Menyimpulkan pelajaran saat permainan peran cara √
perhitungan kurs valuta asing berakhir
12 Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan √
melibatkan siswa
Jumlah Skor 0 0 1 11
Jumlah Perolehan Skor 0 0 3 44
Jumlah Skor Maksimal 47
96

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 ℎ


Tingkat aktivitas = 𝑥100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
47
= 𝑥100%
48

= 97,9%
Berdasarkan tabel diatas hasil penelitian menunjukkan persentase hasil

observasi guru pada siklus II sebesar 97,9% dengan kategori sangat aktif. Adapun

kriteria penilaian dijelaskan sebagai berikut.

1. Guru melakukan apersepsi dengan bertanya pada seluruh siswa tentang

bagaimana jika membeli barang di luar negeri pada saat terjadi penurunan

mata uang rupiah. Kegiatan belajar ini berlangsung interaktif dan mampu

menciptakan keterlibatan aktif siswa selain itu guru juga memberikan

kesempatan bagi siswa untuk bertanya sehingga kegiatan pembelajaran tidak

di dominasi oleh guru (Gambar 4.42).

Gambar 4.42.
Guru Memberikan Apersepsi dan Menjelaskan
Tujuan Pelajaran

2. Guru mampu menyampaikan situasi permasalahan yang terjadi di skenario

mengenai wisatawan yang belum memahami cara menukarkan mata uang

rupiah dengan mata uang dolar pada saat mata uang rupiah mengalami

penurunan terhadap mata uang dolar. Materi disampaikan secara jelas dan

sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran. Guru juga memberikan kesempatan


97

pada siswa untuk bertanya hal ini ditandai dengan siswa aktif mengajukan

pertanyaan tentang materi yang belum dipahami (Gambar 4.43.).

Gambar 4.43.
Siswa Aktif Bertanya

3. Guru mampu mengajak siswa berpartisipasi aktif mendiskusikan karakter

tokoh yang akan diperankan. kegiatan diskusi ditekankan pada siswa untuk

memahami karakter tokoh dalam menafsirkan perubahan nilai rupiah

terhadap dolar, hal ini diberikan supaya ketika siswa membawakan peran,

pengamat mampu mengidentifikasi kenaikan maupun penurunan nilai rupiah

terhadap dolar (Gambar 4.44.).

Gambar 4.44.
Guru Mampu Mengajak Siswa Untuk Aktif Berdiskusi
98

4. Guru menjelaskan tugas dalam memainkan peran yaitu siswa memerankan

sebagai wisatawan Indonesia yang belum mengetahui cara menghitungan dan

menukarkan mata uang rupiah dengan dolar Amerika dengan cara

menerapkan kurs jual dan kurs beli pada saat terjadinya penurunan nilai

rupiah terhadap dolar. Guru juga menjelaskan tugas kepada para pengamat

untuk mengamati permainan peran cara perhitungan kurs valuta asing. pada

tahap ini guru pada tahap ini guru juga memberikan kesempatan bertanya

kepada siswa sehingga pembelajaran berlangsung dua arah (Gambar 4.45.).

Gambar 4.45.
Siswa Aktif Bertanya dan Mengajukan Diri
sebagai Pemeran

5. Pengelolaan waktu pembelajaran permainan peran cara perhitungan kurs

valuta asing sudah berjalan efektif, guru membagi waktu antara kegiatan

pendahuluan, kegiatan inti, serta kegiatan penutup sesuai dengan rencana

pelaksanaan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran tidak hanya di dominasi

permainan peran sehingga seluruh perwakilan pengamat dapat

mempresentasikan hasil pengamatan di depan kelas (Gambar 4.46.).


99

Gambar 4.46.
Seluruh Perwakilam Siswa Mempresentasikan
Hasil Pengamatan

6. Guru memberi dorongan pada siswa untuk berbicara dalam pembelajaran

perhitungan kurs valuta asing dengan meyakinkan siswa guna menumbuhkan

rasa percaya diri dan mengekspresikan perasaan. Pada tahap ini tidak hanya

siswa aktif yang mendapat dorongan dari guru namun seluruh siswa juga

mendapat dorongan dari guru, hal ini ditandai siswa lebih termotivasi dan

percaya diri dalam memainkan peran dan pengamat lebih antusias dalam

mengamati permainan peran (Gambar 4.47.).

Gambar 4.47.
Guru Intensif Memberikan Motivasi dan
Penguatan
100

7. Guru memberikan penguatan pada semua siswa dalam bentuk pujian ketika

siswa mampu menjalankan permainan peran dengan baik yaitu selain

pemberian penguatan pada siswa yang duduk di depan dan aktif, guru juga

memberikan penguatan pada siswa yang masih malu mengungkapkan

gagasan dengan cara memberikan poin plus. Hal ini bertujuan untuk

meningkatkan kegairahan dalam belajar sehingga siswa lebih antusias dalam

mengikuti proses pembelajaran (Gambar 4.47.).

8. Guru lebih intensif memantau dari awal sampai akhir permainan, sudah

mengendalikan jalannya permainan peran sehingga permainan peran sesuai

dengan skenario yang telah ditentukan. Guru juga intensif menghampiri siswa

untuk memeriksa hasil catatannya selama mengamati permainan peran

(Gambar 4.48.).

Gambar 4.48.
Guru Intensif Memantau Jalanya Pembelajaran

9. Guru melakukan kegiatan diskusi hasil dari pengamatan permainan peran

mengenai pembelajaran kurs valuta asing melalui permainan peran. Pada

tahap ini mampu menciptakan keterlibatan aktif siswa. Proses ini berjalan

dengan lancar, siswa mampu mendiskusikan hasil pengamatan dengan


101

kelompoknya, selanjutnya guru menjelaskan secara rinci materi yang

dianggap sulit oleh siswa yaitu cara menafsirkan perubahan nilia rupiah

terhadap mata uang asing dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk

mempresentasikan hasil pengamatan disertai dengan menilai serta memberi

pendapat setelah proses pembelajaran berlangsung (Gambar 4.49.).

Gambar 4.49.
Siswa Aktif Berdiskusi

10. Guru menilai efekektivitas dan keberhasilan proses pembelajaran kurs valuta

asing melalui permainan peran dengan melihat catatan yang dibuat guru

selama pembelajaran berlangsung serta mengkaji komentar evaluatif dari

siswa. Penilaian dilakukan dengan memberikan soal evaluasi sudah

disesuaikan dengan tujuan pembelajaran dan mampu menguji penguasaan

siswa setelah menerima materi pembelajaran (Gambar 4.50.).

Gambar.4.50.
Guru Menilai dengan Memberi Soal Evaluasi
102

11. Guru bersama siswa menyimpulkan pelajaran saat permainan peran cara

perhitungan kurs valuta asing berakhir. Kesimpulan jelas mencakup definisi

dari kurs valuta asing, cara menafsirkan kanaikan maupun penurunan nilai

mata uang, serta penerapan kurs jual dan kurs beli dalam perhitungan kurs

valuta asing (Gambar 4.51.).

Gambar 4.51.
Guru Membuat Kesimpulan dan Refleksi

12. Guru bersama siswa melakukan refleksi dengan cara menyampaikan kepada

siswa catatan-catatan guru selama pembelajaran berlangsung dan

mengkajinya dengan komentar evaluatif siswa selama pembelajaran

berlangsung (Gambar 4.51.).

4.2.4 Hasil Evaluasi Siswa Siklus II

Setelah proses pembelajaran dilaksanakan, selanjutnya dilakukan evaluasi

untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi perhitungan kurs

valuta asing melalui perpaduan metode ceramah bervariasi dan model

pembelajaran bermain peran. Hasil evaluasi pembelajaran siklus I tersaji pada

tabel 4.6 sedangkan perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 29.
103

Tabel 4.6.
Capaian prestasi belajar siswa pada siklus II
No Keterangan Ketercapaian
1 Nilai tertinggi 100
2 Nilai terendah 56
3 Rata-rata nilai tes 82,82
4 Siswa Tuntas 29
5 Siswa Belum Tuntas 5
6 Persentase ketuntasan klasikal 85,29
Sumber: Analisis capaian prestasi belajar siswa pada siklus II

Tabel 4.6. menunjukkan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah yaitu 56.

Nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah 82,82 dengan persentase ketuntasan

klasikal adalah 85,29. Hasil analisis evaluasi meenunjukkan 29 siswa mampu

mendapat nilai diatas kriteria ketuntasan minimal, sedangkan hanya 5 siswa

belum mampu mendapat nilai diatas Kriteria Ketuntasan Minimal. hal ini dapat

simpulkan pembelajaran pada siklus ke II mengalami peningkatan yang

signifikan. Dari hasil belajar sudah mencapai indikator yang telah ditentukan,

sehingga penelitian tindakan kelas dilakukan sampai siklus ke II.

4.2.5 Refleksi

Pada tahap refleksi dilakukan diskusi hasil pengamatan selama

pembelajaran materi kurs valuta asing melalui perpaduan metode ceramah

bervariasi dan model pembelajaran bermain peran. Hasil dikusi antara peneliti dan

guru setelah melakukan proses pembelajaran adalah sebagai berikut.

1. Penyampaian materi perhitungan kurs valuta asing pada saat terjadinya

kenaikan maupun penurunan nilai rupiah terhadap dolar melalui permainan

peran mempermudah siswa dalam menafsirkan nilai rupiah terhadap dolar


104

serta berbagai akibat yang terjadi setelah adanya fluktuasi nilai rupiah

terhadap dolar.

2. Guru memberikan motivasi dengan memberikan pujian serta penguatan pada

seluruh siswa sehingga siswa tidak merasa malu dan cangggung saat

memainkan peran, dan mengungkapkan gagasan saat diskusi berlangsung.

3. Pembelajaran ditekankan pada prinsip pengelolaan waktu yang baik sehingga

kegiatan pembelajaran berjalan dengan efektif.

4. Nilai rata-rata hasil belajar siswa sebesar 82.2 dan ketuntasan klasikal

85,29%.

Kekurangan yang masih terjadi dalam siklus II yaitu masih terdapat siswa

yang keluar selama proses pembelelajaran berlangsung dan kurang interaksi antar

siswa pada saat dikusi menentukan karakter dan pelaku. Masih terlihat siswa yang

berjalan kesana-kemari pada saat disksui kelompok menilai kelebihan dan

kekurangan setelah permainan peran berlangsung.

Berdasarkan hasil tes evaluasi siklus II, persentase ketuntasan belajar

klasikal sebesar 85,29% dimana dari 34 siswa hanya terdapat 5 siswa yang belum

mencapai kriteria ketuntasan minimal. Hasil belajar pada siklus II dapat dikatakan

meningkat karena sudah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan

sebagaimana pendapat Subyantoro (2009:132) “peningkatan prestasi belajar

dilihat melalui hasil tes siswa. Jika hasil tes mencapai 70% secara individu dan

85% secara klasikal maka prestasi belajar dikatakan meningkat.” Persentase

aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran juga sebesar 90,62%. Persentase

tersebut sudah melebihi indikator aktivitas siswa sebagaimana yang diungkapkan


105

Mulyasa (2009:218) ”dari segi proses pembelajaran dapat dikatakan berhasil dan

berkualitas apabila seluruhnya atau setidaknya sebagian besar (75%) peserta didik

terlibat secara aktif, baik fisik maupun sosial dalam proses pembelajaran, serta

kegairahan belajar yang tinggi, semangat yang besar, dan rasa percaya diri

tersendiri”. Hasil belajar pada siklus II dapat dikatakan meningkat dimana hasil

proses pembelajaran baik dari segi ketuntasan siswa dan dari segi aktivitas siswa

sudah melebihi indikator keberhasilan yang telah ditentukan sehingga penelitian

tindakan kelas berhenti pada pelaksanaan pembelajarana siklus II.

4.3 Perbandingan Hasil Penelitian Siklus I dan Siklus II

Penelitian tindakan kelas dilakukan di SMAN 1 Dukuhwaru, beradasarkan

hasil penelitian diketahui terjadi perbedaan capaian prestasi belajar siswa pada

saat sebelum dilakukan penelitian dan setelah dilakukan penelitian. Perbandingan

pencapaian prestasi siswa sebelum dan setelah dilakukan penelitian tersaji pada

Tabel 4.7.

Tabel 4.7.
Pencapaian Prestasi Siswa Sebelum
dan Setelah Dilakukan Penelitian
No Capaian Prestasi Belajar Sebelum Siklus I Siklus II
siswa Penelitian
1 Nilai tertinggi 95 96 100
2 Nilai terendah 50 48 56
3 Rata-rata 69 75,6 82,8
4 Jumlah siswa yang tuntas 18 24 29
5 Jumlah siswa belum tuntas 16 10 5
6 Ketuntasan klasikal 52,9 70,6 85,29
Sumber: analisis capaian prestasi belajar siswa, 2013

Tabel 4.7. menunjukkan hasil penelitian yang dilakukan pada materi kurs

valuta asing melalui perpaduan ceramah bervariasi dan model pembelajaran


106

bermain peran hasil observasi yang dilakukan sebelum penelitian diketahui rata-

rata ulangan harian sebelum diadakan penelitian sebesar 69 dengan ketuntasan

klasikal sebesar 52,9%. Sedangkan setelah dilakukan penelitian pada siklus I

diperoleh nilai rata-rata yaitu 75,6 dengan ketuntasan klasikal sebesar 70,6%.

Setelah dilaksanakan siklus ke II nilai rata-rata kelas mengalami peningkatan

menjadi 82,8 dengan ketuntasan klasikal sebesar 85,29%. Analisis hasil aktivitas

guru dan aktivitas siswa tersaji pada tabel 4.8.

Tabel 4.8.
Analisis Hasil Aktivitas Siswa dan Guru
Siklus Persentase Kategori Persentase Kategori
Aktivitas Siswa Aktivitas Guru
I 81,25% Aktif 81,25% Aktif
II 90,62 Sangat aktif 97,9 Sangat
aktif
Sumber: tabel pengamatan aktivitas siswa dan guru siklus I dan II, 2013

Tabel 4.8. menunjukkan aktivitas belajar siswa selama mengikuti proses

pembelajaran pada siklus I sebesar 81,25% sedangkan pada siklus ke II sebesar

90,62. sedangkan persentase aktivitas guru pada siklus I sebesar 81,25% dan

persentase pada siklus ke II sebesar 97,9%.

Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I dan siklus II menunjukkan

peningkatan capaian prestasi belajar siswa. Hal ini merupakan sebagai akibat dari

peningkatan motivasi siswa yang ditandai dengan peningkatan aktivitas siswa

siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Hasil refleksi dari siklus I ke siklus

II menunjukkan bahwa guru mampu menerapkan perpaduan ceramah bervariasi

dan model pembelajaran bermain peran pada materi perhitungan kurs valuta asing.

siswa mampu menerapkan permainan peran selama proses pembelajaran, dialog


107

disajikan secara jelas sehingga para pengamat mampu mengolah materi yang

disampaikan melalui permainan peran dan mampu menghitung kurs valuta asing.

Penerapan perpaduan ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain

peran pada materi perhitungan kurs valuta asing membuat suasana pembelajaran

lebih interaktif serta siswa mampu memahami secara langsung materi sesuai

dengan realita di lapangan. Hasil capaian prestasi dari siklus I dan siklus II

manunjukkan peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari Tabel 4.7. yang menunjukan

ketuntasan klasikal pada siklus I sebesar 70,6% dan meningkat pada siklus ke II

menjadi sebesar 85,29% dengan demikian standar keberhasilan pembelajaran

telah tercapai dengan baik, sehingga tidak perlu dilakukan siklus berikutmya.

4.4 Pembahasan

Penelitian tindakan ini merupakan upaya meningkatkan motivasi dan

prestasi belajar siswa kelas XI IPS SMAN 1 Dukuhwaru melalui perpaduan

ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain peran pada materi

perhitungan kurs valuta asing. Upaya meningkatkan motivasi belajar siswa pada

penelitian ini dilakukan dengan menciptakan proses belajar mengajar dengan

suasana yang lebih menyenangkan melalui permainan peran. Hal ini sesuai

dengan Hamalik (2009:161) yang mengungkapkan “siswa lebih senang

melanjutkan belajarnya jika kondisi pengajaran yang menyenangkan.” Dengan

menciptakan pembelajaran yang menyenangkan akan berdampak pada baiknya

kondisi psikologis seseorang, ketika siswa gembira mengikuti pembelajaran maka

akan berimplikasi pada peningkatan motivasi. Hal ini juga didukung oleh Siregar

dan Nara (2011:54) yang mengungkapkan “jika seseorang kondisi psikisnya


108

sedang tidak bagus, misalnya dalam keadaan stres maka motivasi juga akan

menurun tetapi sebaliknya jika kondisi psikologis seseorang dalam keadaan

bagus, gembira, dan menyenangkan maka kecenderungan motivasinya akan

tinggi.”

Selain dengan menciptakan pembelajaran yang menyenangkan upaya

peningkatan motivasi belajar siswa juga dilakukan dengan memberikan apersepsi

dengan mengaitkan materi dengan pengalaman siswa. Hal ini sesuai dengan

pendapat Siregar dan Nara (2011:56) yang menyatakan bahwa “optimalisasi

pengalaman maupun kemampuan pembelajar juga perlu dilakukan. Salah satunya

dengan cara mengaitkan pengalaman belajar saat ini dengan pengalaman belajar

masa lalu dan kemampuan si pembelajar.”

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas melalui perpaduan metode

ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain peran pada materi

perhitungan kurs valuta asing diketahui bahwa terdapat peningkatan motivasi

siswa, hal ini dapat dilihat dari lembar pengamatan aktivitas pada siklus I sebesar

81,25% dan mengalami peningkatan siklus ke II yaitu sebesar 90,62%.

Berdasarkan uraian tersebut terlihat bahwa ada peningkatan motivasi belajar siswa

yang ditunjukkan pada peningkatan aktivitas siswa selama mengikuti proses

pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Ahmadi & Prasetyo (1997)

sebagaimana dikutip Sugiharti (2009:19), “model pembelajaran bermain peran

dapat menjadikan siswa banyak beraktifitas dalam pembelajaran dan dapat

menciptakan suasana yang menyenangkan dan merupakan suatu bentuk motivator


109

sehingga siswa lebih antusias dalam belajar, dengan demikian hasil belajarpun

meningkat.”

Hasil penelitian aktivitas guru dalam menerapkan metode ceramah

bervariasi dan model pembelajaran bermain peran mempunyai pengaruh positif

terhadap peningkatan motivasi belajar siswa di kelas. Hal ini dapat dilihat dari

lembar pengamatan aktivitas guru pada siklus I sebesar 81,25% yang diikuti

persentase aktivitas siswa sebesar 81,25% dan mengalami peningkatan pada siklus

ke II yaitu menjadi 97,9% yang diikuti peningkatan aktivitas siswa menjadi

90,62%. Hal ini sesuai dengan pendapat Siregar dan Nara (2011:55) “jika guru

bergairah dalam proses pembelajaran maka cenderung menjadikan siswa memiliki

motivasi dalam belajar. Sebaliknya, jika guru tidak memiliki gairah dalam

membelajarkan siswa maka cenderung menjadikan siswa tidak memiliki motivasi

dalam belajar.”

Hasil pembelajaran materi perhitungan kurs valuta asing dari kegiatan

pratindakan, siklus I, dan siklus II terjadi peningkatan motivasi yang diikuti oleh

peningkatan prestasi belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata nilai

belajar siswa sebelum dilakukan tindakan adalah 69 dengan ketuntasan klasikal

sebesar 52,9%. Pada siklus ke I nilai rata-rata belajar siswa mengalami

peningkatan yaitu menjadi 75,6 dengan ketuntasan klasikal 70,6%. Pada siklus ke

II nilai rata-rata siswa sebesar 82,8 dengan ketuntasan klasikal 85,29%. Hal ini

sesuai dengan pendapat Sardiman (2007:86) yang mengungkapkan “dengan

adanya usaha yang tekun dan terutama didasari dengan adanya motivasi, maka
110

seseorang yang belajar itu dapat melahirkan prestasi yang baik. Intensitas

motivasi siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi siswa.”


116

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Setelah dilakukan penelitian dengan menerapkan perpaduan metode

ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain peran siswa kelas XI IPS 3

SMA Negeri 1 Dukuhwaru pada materi perhitungan kurs valuta asing, dapat

diambil simpulan yaitu:

a. Semakin baik kualitas pembelajaran perhitungan kurs valuta asing melalui

perpaduan ceamah bervariasi dan model pembelajaran bermain peran

berdampak pada terjadi peningkatan motivasi belajar siswa. Hal ini dapat

dilihat dari tingkat motivasi siswa pada pembelajaran materi perhitungan kurs

valuta asing Siklus I sampai dengan Siklus II terus mengalami peningkatan

hingga mencapai indikator keberhasilan.

b. Semakin baik kualitas pembelajaran perhitungan kurs valuta asing melalui

perpaduan ceamah bervariasi dan model pembelajaran bermain peran

berdampak pada terjadi peningkatan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat

dilihat dari capaian prestasi siswa pada pembelajaran materi perhitungan kurs

valuta asing Siklus I sampai dengan Siklus II terus mengalami peningkatan

hingga mencapai indikator keberhasilan.


117

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian masih terdapat berbagai kekurangan dan

keterbatasan selama penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan, maka saran

yang diberikan peneliti berkaitan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Guru sebaiknya memberikan motivasi dan meyakinkan siswa untuk lebih

percaya diri sebelum memainkan peran, sehingga siswa tidak merasa malu-

malu dalam membawakan peran dan mengungkapkan gagasan saat diskusi

berlangsung.

b. Guru sebaiknya menjelaskan pentingnya kerja sama antar anggota

kelompok terutama dalam berdiskusi, sehingga siswa tidak bekerja

individual pada saat kegiatan diskusi berlangsung, serta terjadi interaksi

antar siswa sehingga tercipta kerjasama antar siswa yang akan berdampak

pada baiknya kualitas hasil diskusi.

c. Guru sebaiknya memberikan motivasi pada seluruh siswa sehingga siswa

yang pasif, dan kurang termotivasi dalam memainkan peran, dan kurang

fokus dalam mengamati permainan peran dapat diminimalkan.

d. Guru sebaiknya mengelola waktu dengan baik, implementasi pembelajaran

disesuaikan dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah

ditentukan, sehingga pelaksanaan pembelajaran tidak melebihi alokasi

waktu yang dintentukan.


118

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi


Aksara.
Chandrawati, Ika. 2010. “Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar dalam
Pembelajaran Akuntansi melalui Model Bermain Peran (Role Playing)
Pokok Bahasan Jurnal Umum pada Siswa Kelas XI IPS SMA Islam
Karangrayung Kabupaten Grobogan Tahun Ajaran 2010/2011.” Skripsi,
Jurusan Pendidikan Akuntansi Universitas negeri semarang.
Depdiknas. 2003. Pedoman Khusus Pengembangan Silabus dan Penilaian.
Jakarta: Depdiknas.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Gulo, W. 2004. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Grasindo.
Hamalik, Oemar. 2009. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Lintang, Esti Amboro. 2010. “Pengaruh Cara Belajar dan Perhatian Orang Tua
Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS di SMA Negeri 1
Dukuhwaru Kabupaten Tegal.” Skripsi. Jurusan Akuntansi. Fakultas
Ekonomi. UNNES
Mulyasa. 2009. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif
dan Menyenangkan. Bandung: Rosdakarya.
Mulyati, Sri. 2009. Ekonomi 2 Ekonomi dan kehidupan untuk SMA/MA kelas XI.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Munib, Achmad dkk. 2009. Pengantar Ilmu pendidikan. Semarang: Unnes Press.
Purwanto, Ngalim. 2007. Psikologi pendidikan.Bandung: Remaja Rosdakarya.
Rifa’i, Achmad dan Anni, Catharina Tri. 2009. Psikologi Pendidikan. Unnes
Press.
Sardiman.2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Siregar, Evelin dan Nara, Hartini. 2011. Teori Belajar dan pembelajaran. Bogor:
Ghalia Indonesia.
Slameto. 2008. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rinneka Cipta.
Subyantoro. 2009. Penelitan Tindakan Kelas. Semarang: Widya Karya.
119

Sudijono, Annas. 2006. Pengantar Evaluasi pendidikan. Jakarta. Raja Grafindo


persada
Sudjana, Nana. 2011. Dasar-dasar proses belajar mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algensindo
Sugiharti, Gulmah. 2009. “Penerapan Model Bermain Peran pada Pembelajaran
Struktur Atom di Kelas X MAN 1 Medan Tahun Pelajaran 2008/2009”.
Dalam jurnal penelitian matematika dan sains ISSN : 1907-7157, Volume
4(1) 2009. Hal 18-22 Medan: Universitas Negeri Medan.
Sugiyono. 2004. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sukwiyati, dkk. 2007. Ekonomi SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Yudhistira.
Sukirno, Sadono. 2004. Makro Ekonomi Teori Pengantar. Edisi ketiga. Jakarta:
Raja Grafindo Persada.
Syah, Muhibbin. 2008. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:
Rosdakarya.
Tim Peneliti Program Pasca Sarjana UNY. 2003. Penyusunan Instrumen dan
Penilaian. Yogyakarta: UNY.
Tu’u, Tulus. 2004. Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta.
Grasindo.
Uno, Hamzah B.2009. Model Pembelajaran. Gorontalo: Bumi Aksara.
Wiyanto. 2008. Menyiapkan Guru Sains Mengembangkan Kompetensi
Laboratorium. Semarang: UNNES PRESS.

Zuriah, Nurul. 2007. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta: Bumi

Aksara.
120
116
LAMPIRAN 1
SILABUS
Sekolah : SMAN 1 Dukuhwaru
Kelas : XI IPS
Mata Pelajaran : Ekonomi
Semester : 2 (Dua)
Standar Kompetensi : 4. Memahami Perekonomian Terbuka
Indikator
Kompetensi Materi Alokasi Sumber/
Kegiatan Pembelajaran Pencapaian Penilaian
Dasar Pembelajaran Waktu Bahan/ Alat
Kompetensi
4.2. Mengidentifikasi  Konsep pengertian  Mencari informasi tentang pengertian kurs dan  Mendeskripsikan Tes tertulis dalam 6 x 45 menit Sukwiyati, dkk. 2007.
kurs tukar valuta asing kurs dan perubahanya pengertian kurs dan bentuk pilihan Ekonomi SMA/MA
perubahanya perubahanya Kelas XI. Jakarta:
ganda
 Perhitungan nilai  Guru memotivasi kelompok dan menjelaskan  Menghitung nilai Yudhistira.
valuta asing permasalahan yang terdapat dalam skenario valuta berdasarkan
berdasarkan kurs pembelajaran mengenai cara menghitung nilai tukar kurs yang berlaku
yang berlaku. valuta asing berdasarkan kurs yang berlaku.
 Siswa memperagakan dan mengamati peran mengenai
Sukirno, Sadono.
cara perhitungan nilai tukar valuta asing berdasarkan kurs
yang berlaku. 2004. Makro Ekonomi
 Guru bersama siswa mendiskusikan permainan peran Teori Pengantar.
mengenai cara perhitungan nilai tukar valuta asing yang Edisi ketiga. Jakarta:
telah dilakukan dan melakukan evaluasi terhadap peran Raja Grafindo
yang dilakukan. Persada.
 Guru bersama siswa berbagi pengalaman mengenai
permainan mengenai cara perhitungan nilai tukar valuta
asing yang telah dilakukan dan dilanjutkan membuat
kseimpulan.
 Cara dan alat  Mencari informasi mengenai cara dan alat pembayaran  Mengkaji referensi
pembayaran internasional mengenai cara dan
internasional alat pembayaran
internasional

Tegal, April 2013


Guru Mata pelajaran Ekonomi
Peneliti

Drs. Kuswanto
Arif Hidayat
NIP. 196205201999031001
NIM 7101409267
LAMPIRAN 2 117

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELJARAN SIKLUS I

PERHITUNGAN KURS VALUTA ASING

Sekolah : SMAN 1 Dukuhwaru


Mata Pelajaran : EKONOMI
Kelas / Semester : XI IPS / 2
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. Standar Kompetensi
4. Memahami perekonomian terbuka.

B. Kompetensi Dasar
4.2 Mengidentifikasi kurs valuta asing.

C. Indikator
Menghitung nilai tukar suatu valuta berdasarkan penerapan kurs jual dan kurs
beli.

D. Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu menghitung nilai tukar suatu valuta berdasarkan penerapan
kurs jual dan kurs beli.

E. Materi pembelajaran
Perhitungan nilai valuta asing berdasarkan kurs yang berlaku.

F. Model dan metode pembelajaran


a. Model pembelajaran : Model pembelajaran bermain peran
b. Metode pembelajaran : Ceramah bervariasi, diskusi

G. Langkah pembelajaran
a. Kegiatan Awal

Waktu Kegiatan
5 Menit a. Apersepsi: guru bertanya pada siswa tentang bagaimana
jika akan membeli barang antar negara dengan dua mata
uang yang berbeda.
b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai.
b. Kegiatan inti

Waktu Kegiatan
10 Menit Explorasi
a. Guru memberikan informasi mengenai langkah
pembelajaran kurs valuta asing dengan menerapkan
model pembelajaran bermain peran dengan membuat
118

kelompok yang terdiri dari 6 siswa.


b. Guru memotivasi kelompok dan merangsang minat
siswa terhadap kegiatan bermain peran mengenai cara
perhitungan nilai tukar valuta asing, dan bersama siswa
memecahkan permasalahan yang terjadi di skenario
mengenai wisatawan yang belum memahami cara
menukarkan mata uang rupiah dengan mata uang dolar.
c. Guru mengajak siswa mendiskusikan karakter yang
akan diperankan serta memilih partisipan serta
pengamat.
35 Menit Elaborasi
d. Siswa bersama anggota kelompok memerankan tokoh
sesuai dengan skenario mengenai cara perhitungan nilai
tukar valuta asing, yang sudah didiskusikan sebelumnya
secara spontan sesuai dengan garis-garis besar dan
tahapan yang telah ditentukan.
Siswa merankan sebagai wisatawan Indonesia yang
menukarkan rupiah dengan dolar amerika untuk
keperluan berlibur di Amerika sehingga mereka
dikenakan kurs jual oleh money changer. Di Amerika
wisatawan tersebut berlibur ke Hollywood dan
membeli barang serta berbagai oleh-oleh kemudian ia
memutuskan pulang. Sesampainya di Indonesia uang
tersisa dalam bentuk dolar Amerika. Karena dolar
Amerika tidak berlaku untuk transaksi di Indonesia
maka ia menukarkan dolar Amerika dengan rupiah
sehingga ia dikenakan kurs beli oleh money changer.
e. Guru bersama pemeran dan pengamat melakukan
diskusi dan evaluasi mengenai pembelajaran
perhitungan kurs valuta asing dengan menerapkan
model pembelajaran bermain peran, menilai dan
menjelaskan bagian-bagian mana yang perlu mendapat
perbaikan.
30 Menit f. Siswa mengerjakan soal evaluasi mengenai perhitungan
kurs valuta asing dengan menerapkan model
pembelajarn bermain peran.
5 Menit Konfirmasi
g. Guru bersama siswa berbagi pengalaman tentang
permainan mengenai cara perhitungan nilai tukar valuta
asing yang telah dilakukan dan dilanjutkan membuat
kesimpulan.
h. Guru melakukan refleksi dengan melibatkan siswa
119

c. Kegiatan Akhir

Waktu Kegiatan
5 Menit a. Guru bersama siswa menyimpulkan kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan.
b. Guru memberikan motivasi pada siswa selanjutnya
memberikan informasi mengenai materi yang akan
dibahas pada pertemuan berikutnya.
c. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan
mengucapkan terima kasih dan memberi salam pada
siswa.

H. Media dan Sumber Belajar


Media belajar : Papan tulis, mata uang rupiah dan dolar, chart.
Sumber belajar :
Sukwiyati, dkk. 2007. Ekonomi SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Yudhistira.
Sukirno, Sadono. 2004. Makro Ekonomi Teori Pengantar. Edisi ketiga.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.

I. Penilaian Hasil Belajar


1. Teknik Penilaian :Tes tertulis.
2. Bentuk Instrumen :Tes pilihan ganda (terlampir)

Tegal, April 2013


Guru Mata Pelajaran Ekonomi Peneliti

Drs. Kuswanto Arif Hidayat


NIP. 196205201999031001 NIM. 7101409267
LAMPIRAN 3 120

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELJARAN SIKLUS II


PERHITUNGAN KURS VALUTA ASING

Sekolah : SMAN 1 Dukuhwaru


Mata Pelajaran : EKONOMI
Kelas / Semester : XI IPS / 2
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. Standar Kompetensi
5. Memahami perekonomian terbuka.

B. Kompetensi Dasar
4.2 Mengidentifikasi kurs valuta asing.

C. Indikator
Menghitung nilai tukar suatu valuta berdasarkan penerapan kurs jual dan kurs
beli.

D. Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu menghitung nilai tukar suatu valuta berdasarkan penerapan
kurs jual dan kurs beli.

E. Materi pembelajaran
Perhitungan nilai valuta asing berdasarkan kurs yang berlaku.

F. Model dan metode pembelajaran


c. Model pembelajaran : Model pembelajaran bermain peran
d. Metode pembelajaran : Ceramah bervariasi, diskusi

G. Langkah pembelajaran
a. Kegiatan Awal
Waktu Kegiatan
5 Menit a. Guru memberikan
b. apersepsi pada siswa tentang cara membeli barang
antar negara dengan dua mata uang yang berbeda
namun disisi lain terdapat perubahan nilai tukar rupiah
terhadap mata uang asing.
c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai.
b. Kegiatan inti
Waktu Kegiatan
10 Menit EXPLORASI
a. Guru memberikan informasi mengenai langkah
pembelajaran kurs valuta asing dengan menerapkan
model pembelajaran bermain peran dengan membuat
kelompok yang terdiri dari 6 siswa.
b. Guru memotivasi kelompok dan dan penguatan kepada
121

siswa sehingga siswa tidak merasa malu dan cangggung


saat memainkan peran, dan mengungkapkan gagasan
saat diskusi berlangsung. Selanjutnya bersama siswa
memecahkan permasalahan yang terjadi di skenario
mengenai wisatawan yang belum memahami cara
menukarkan mata uang rupiah dengan mata uang dolar.
c. Guru mengajak siswa mendiskusikan karakter yang
akan diperankan serta memilih partisipan serta
pengamat.
35 Menit ELABORASI
d. Siswa bersama anggota kelompok memerankan tokoh
sesuai dengan skenario mengenai cara perhitungan nilai
tukar valuta asing. Siswa merankan sebagai wisatawan
Indonesia yang menukarkan rupiah dengan dolar
Amerika untuk keperluan berlibur di Amerika Pada saat
itu tanggal 1 Maret 2013 kurs beli US$ 1= Rp 9.000,00
dan kurs jual US$ 1= Rp 9.500,00. Karena money
changer bertindak sebagai penjual mata uang asing
sehingga wisatawan dikenakan kurs jual. Sesampainya
di Amerika wisatawan tersebut berlibur ke Hollywood
dan membeli barang serta berbagai oleh-oleh kemudian
ia memutuskan pulang.
Sesampainya di Indonesia pada tanggal 7 Maret 2013
uang tersisa dalam bentuk dolar Amerika. Karena dolar
Amerika tidak berlaku untuk transaksi di Indonesia
maka ia menukarkan dolar Amerika dengan rupiah pada
saat itu terjadi penurunan nilai rupiah terhadap dolar
kurs beli US$ 1= Rp 10.000,00 dan kurs jual US$ 1=
Rp 11.000,00. Karena money changer bertindak sebagai
pembeli mata uang sehingga wisatawan dikenakan kurs
beli oleh money changer.
e. Guru bersama pemeran dan pengamat melakukan
diskusi dan evaluasi mengenai pembelajaran
perhitungan kurs valuta asing dengan menerapkan
model pembelajaran bermain peran, menilai dan
menjelaskan materi yang dianggap sulit oleh siswa yaitu
pada materi cara menafsirkan perubahan nilai rupiah
terhadap mata uang asing seperti yang tercantum dalam
soal evaluasi siklus 1 nomor 3, 5, 6, 10, dan 15.
30 Menit
f. Siswa mengerjakan soal evaluasi mengenai perhitungan
kurs valuta asing dengan menerapkan model
pembelajarn bermain peran.
5 Menit KONFIRMASI
g. Guru bersama siswa berbagi pengalaman tentang
permainan mengenai cara perhitungan nilai tukar valuta
asing yang telah dilakukan dan dilanjutkan membuat
122

kesimpulan.
h. Guru melakukan refleksi dengan melibatkan siswa

c. Kegiatan Akhir
Waktu Kegiatan
5 Menit a. Guru bersama siswa menyimpulkan kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan.
b. Guru memberikan motivasi pada siswa selanjutnya
memberikan informasi mengenai materi yang akan
dibahas pada pertemuan berikutnya.
c. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan
mengucapkan terima kasih dan memberi salam pada
siswa.

Tegal, April 2013


Guru Mata Pelajaran Ekonomi Peneliti

Drs. Kuswanto Arif Hidayat


NIP. 19620520 199903 1 001 NIM. 7101409267
LAMPIRAN 4 123

NASKAH SKENARIO SIKLUS I


Kurs valuta Asing I
Suatu hari Pak Heru dan Bu Dina mendapatkan hadiah dari perusahaan
provider telepon selular berupa satu paket liburan ke Amerika. Pak Heru
berinisiniatif membawa uang saku yang cukup karena setelah di Amerika akan
membeli sesuatu yang bisa dibawa pulang sekedar oleh-oleh untuk keluarga di
Indonesia. Namun karena mata uang yang dipakai di Amerika adalah dolar maka
sebelum berangkat Pak Heru dan Bu Dina memutuskan pergi ke Bank Harapan
tempat penukaran valuta asing di Jalan Gajah Mada.
Bu Dina : Akhirnya kita sampai juga di bank yah pah. Oya papah mau
menukarkan berapa rupiah.
Pak Heru : Secukupnya mah. Walaupun kita liburan ke amerika dibiayai
provider selular tapi baiknya sebelum kita berangkat ke Amerika
setidaknya bawa US$ 4.000. kan disana kita juga akan beli oleh-
oleh.
Bu Dina : Owh. Tuh ada satpam, gimana kalo kita tanya satpam itu pak?
Pak Heru : Selamat pagi pak.
Satpam : Selamat pagi pak. Ada yang bisa saya bantu?
Pak Heru : Apakah saya bisa menukarkan mata uang rupiah ke dolar di bank
ini? Saya mau menukarkan mata uang dari rupiah ke dolar Amerika
pak.
Satpam : Bisa pak, silakan ambil nomor tunggu dan duduk di ruang tunggu.
Seteleh masuk di bank Pak Heru dan Bu Dina duduk di ruang tunggu
bersama nasabah yang lain. Hal yang pertama Pak Heru lakukan adalah melihat
contoh mata uang asing yang menempel di dinding tentu saja ada tulisan nama
mata uang dari berbagai negara dan di samping contoh-contoh mata uang asing,
ada papan yang isinya adalah informasi kurs jual dan kurs beli pada saat itu.
Bu Dina : Pah, itu ada layar bertuliskan rupiah, dolar, yen dan banyak angka
di dinding sih apa?
Pak Heru : Sepertinya itu tabel kurs rupiah terhadap mata uang asing. Tapi ko
ada yang aneh yah?
124

Bu Dina : Iyah hmmm, ko ada kurs jual dan kurs beli si, maksudnya apa
yah? (sambil berpikir)
Pak Heru : Oh iya bu, di dinding itu banyak simbol mata uang negara. Tapi
ko tertulis kurs beli sama kurs jual yah?
Karena Pak heru dan Bu Dina belum menemukan jawaban pertanyaan
mereka, maka mereka memutuskan untuk bertanya pada nasabah yang duduk di
sebelah mereka.
Bu Dina : Maaf pak, tabel yang bertulisakan kurs jual dan kurs beli di
dinding itu maksudnya apa yah? (sambil menunjuk ke tabel)
Pak Ridwan : Owh itu to. Untuk kurs beli berarti kurs (nilai mata uang) yang
dikeluarkan oleh bank untuk membeli mata uang asing tertentu,
sedangkan kurs jual berarti kurs yang dikeluarkan oleh bank untuk
menjual mata uang asing tertentu.
Bu Dina : Maksudnya gimana pak? Ko saya belum paham yah?
Pak Ridwan : Maksudnya bank menerapkan kurs beli jika ingin membeli kurs
valuta asing dari masyarakat, sedangkan bank menerapkan kurs
jual jika ingin menjual kurs valuta asing ke masyarakat.
Pak Heru : Owh, kalo di dinding terpampang kurs beli US$ 1= Rp 9.000,00
sedangkan kurs jual US$ 1= Rp 9.500,00 berarti nanti kalo kita
akan menukar rupiah dengan dolar pake kurs apa?
Pak Ridwan : Owh kalo anda mau membeli dolar berarti yang diterapkan kurs
jual.
Bu Dina : Lho ko bisa gitu pak? Setelah aku lihat seksama, ko kenapa kurs
jual lebih besar dari kurs beli?
Pak Ridwan : Kita lihat baik-baik tabel itu, anda berdua mau membeli dolar di
bank kan?
Bu Dina : Iya pak.
Pak Ridwan : Berarti dalam hal ini bank bertindak sebagai penjual dolar kan?
Pak Heru : Iya.
125

Pak Ridwan : Nah maka hal itu nanti dalam transaksi ini bank itu bertindak
sebagai penjual valuta asing pada anda, maka bank menerapkan
kurs jual.
Pak Heru : Owh. ya sekarang aku paham. Berarti nanti bank menerapkan kurs
beli ketika kita menukarkan dolar ke rupiah iya kan?
Pak Ridwan : iya benar.
Reni : Berarti bank untung dong, ketika harus membeli valuta asing
dengan harga yang lebih murah dari pada menjualnya.
Pak Ridwan : Memang keuntungan bank didapat dari selisih antara kurs jual dan
kurs beli.
Reni : Owh gitu yah..
Pak Ridwan : He’em
Setelah berbincang-bincang dengan Pak Ridwan, Pak Heru dan Bu Reni
mendapat giliran untuk menukarkan rupiah ke dolar. Pada saat itu kurs yang
berlaku di bank, kurs beli US$ 1= Rp 9.000,00 sedangkan kurs jual US$ 1= Rp
9.500,00
Teller : Selamat pagi pak ada yang bisa saya bantu?
Pak Heru : Selamat pagi, saya mau menukarkan rupiah ke dolar, bisa kan bu?
Teller : Bisa. Memang bapak mau membeli berapa dolar?
Pak Heru : Saya mau beli US$ 4.000 bisa kan?
Teller : Owh ya, saya cek dulu pergerakan kurs rupiah terhadap dolar
Amerika yah. (sambil mengejek pergerakan kurs dikomputer)
Pak Heru : Iya.
Teller : Untuk transaksi ini kurs yang dikenakan adalah kurs jual, kurs
jual yang berlaku menunjukan US$ 1= Rp 9.500,00 berarti untuk
membeli US$ 10.000 bapak dikenakan biaya Rp 38.000.000,00
(US$ 4.000 x Rp 9.500).
Pak Heru : Ya ini uangnya bu. (menyerahkan rupiah ke teller)
Teller : Ini uang senilai US$ 4.000 mohon dicek barangkali ada kesalahn
perhitungan.
Pak heru : Oh ya, ini sudah benar US$ 4.000
126

Teller : Apa ada yang lain pak?


Pak Heru : Iya sama-sama bu, ngga ada cuma ini dulu. (meninggalkan teller)
Pak Heru : Bu, ini aku udah dapat mata uang dolarnya. Ibu mau lihat?
(datang menghampiri ibu)
Bu Dina : Ini to dolar? Ini nilainya berapa pah, ko sedikit amat? (sambil
menghitung jumlah dolar tersebut)
Pak heru : Ini sejumlah US$ 4.000, tapi jangan salah loh ini setara dengan
Rp 38.000.000,00.
Bu Dina : Seumur hidup aku baru megang dolar, ternyata nilai dolar tinggi
yah, kita sudah mengeluarkan Rp 38.000.000,00. Tetapi yang kita
dapat hanya US$ 4.000. semoga ini cukup buat bekal kita nanti di
Amerika
Pak Heru : Ayo bu kita pulang. kita siapkan dulu barang yang harus kita
bawa besok pagi.
Begitu selesai transaksi dan sudah mendapatkan mata uang yang
dibutuhkan untuk membeli sesuatu di Amerika Pak Heru dan Bu Dina segera
bergegas pulang untuk Packing dan esok pagi nya mereka berangkat menuju
Bandara Soekarno hatta dan melakukan perjalanan ke Amerika.
Pada tanggal 2 Maret Pak Heru dan Bu Dina tiba di Amerika. Sesampainya disana
mereka berlibur ke Hollywood dan membelanjakan uangnya senilai US$ 2.500
untuk membeli oleh-oleh. Sesampainya di Indonesia pada tanggal Bu Dina berniat
menukarkan uang sisa belanja oleh-oleh di Amerika senilai U$$ 1.500. kemudian
ia pergi ke money changer. Ketika ia sampai di money changer pada tanggal 7
Maret. Pada saat itu kurs rupiah terhadap dolar menunjukkan kurs beli US$ 1= Rp
9.000,00 sedangkan kurs jual US$ 1= Rp 9.500,00.
Teller : Ada yang bisa saya bantu pak?
Heru : Saya mau menjual dolar bu, senilai US$ 1500,00
Teller : Owh ya, saya cek dulu pergerakan kurs rupiah terhadap dolar
Amerika. (sambil mengejek pergerakan kurs dikomputer)
Pak Heru : Iya.
127

Teller : Karena kami bertindak sebagai pembeli mata uang dolar untuk
transaksi ini bapak dikenakan adalah kurs beli, kurs beli yang
berlaku menunjukan US$ 1= Rp 9.000,00 berarti untuk membeli
dolar senilai US$ 1.500 kami mengenakan biaya Rp 13.500.000,00
(US$ 1.500 x Rp 9.000).
Pak Heru : Ya ini uangnya bu. (menyerahkan rupiah ke teller)
Teller : Ini uang senilai Rp Rp 13.500.000,00 mohon dicek barangkali ada
kesalahn perhitungan.
Akhirnya Pak Heru dan Bu Dina pulang ke rumah. Dari pengalaman mereka
selama beberapa hari ini kini mereka telah mengerti tentang sistem kurs yang
diterapkan di Indonesia.
LAMPIRAN 5 128

NASKAH SKENARIO SIKLUS II


Kurs valuta Asing II

Suatu hari Pak Heru dan Bu Dina mendapatkan hadiah dari perusahaan
provider telepon selular berupa satu paket liburan ke Amerika. Pak Heru
berinisiniatif membawa uang saku yang cukup karena setelah di Amerika akan
membeli sesuatu yang bisa dibawa pulang sekedar oleh-oleh untuk keluarga di
Indonesia. Namun karena mata uang yang dipakai di Amerika adalah dolar maka
sebelum berangkat Pak Heru dan Bu Dina memutuskan pergi ke Bank Harapan
tempat penukaran valuta asing di Jalan Gajah Mada.
Bu Dina : Akhirnya kita sampai juga di bank yah pah. Oya papah mau
menukarkan berapa rupiah.
Pak Heru : Secukupnya mah. Walaupun kita liburan ke amerika dibiayai
provider selular tapi baiknya sebelum kita berangkat ke Amerika
setidaknya bawa US$ 4.000. kan disana kita juga akan beli oleh-
oleh.
Bu Dina : Owh. Tuh ada satpam, gimana kalo kita tanya satpam itu pak?
Pak Heru : Selamat pagi pak.
Satpam : Selamat pagi pak. Ada yang bisa saya bantu?
Pak Heru : Apakah saya bisa menukarkan mata uang rupiah ke dolar di bank
ini? Saya mau menukarkan mata uang dari rupiah ke dolar Amerika
pak.
Satpam : Bisa pak, silakan ambil nomor tunggu dan duduk di ruang tunggu.

Seteleh masuk di bank Pak Heru dan Bu Dina duduk di ruang tunggu
bersama nasabah yang lain. Hal yang pertama Pak Heru lakukan adalah melihat
contoh mata uang asing yang menempel di dinding tentu saja ada tulisan nama
mata uang dari berbagai negara dan di samping contoh-contoh mata uang asing,
ada papan yang isinya adalah informasi kurs jual dan kurs beli pada saat itu.
Bu Dina : Pah, itu ada layar bertuliskan rupiah, dolar, yen dan banyak angka
di dinding sih apa?
129

Pak Heru : Sepertinya itu tabel kurs rupiah terhadap mata uang asing. Tapi ko
ada yang aneh yah?
Bu Dina : Iyah hmmm, ko ada kurs jual dan kurs beli si, maksudnya apa
yah? (sambil berpikir)
Pak Heru : Oh iya bu, di dinding itu banyak simbol mata uang negara. Tapi
ko tertulis kurs beli sama kurs jual yah?
Karena Pak heru dan Bu Dina belum menemukan jawaban pertanyaan
mereka, maka mereka memutuskan untuk bertanya pada nasabah yang duduk di
sebelah mereka.
Bu Dina : Maaf pak, tabel yang bertulisakan kurs jual dan kurs beli di
dinding itu maksudnya apa yah? (sambil menunjuk ke tabel)
Pak Ridwan : Owh itu to. Untuk kurs beli berarti kurs (nilai mata uang) yang
dikeluarkan oleh bank untuk membeli mata uang asing tertentu,
sedangkan kurs jual berarti kurs yang dikeluarkan oleh bank untuk
menjual mata uang asing tertentu.
Bu Dina : Maksudnya gimana pak? Ko saya belum paham yah?
Pak Ridwan : Maksudnya bank menerapkan kurs beli jika ingin membeli kurs
valuta asing dari masyarakat, sedangkan bank menerapkan kurs
jual jika ingin menjual kurs valuta asing ke masyarakat.
Pak Heru : Owh, kalo di dinding terpampang kurs beli US$ 1= Rp 9.000,00
sedangkan kurs jual US$ 1= Rp 9.500,00 berarti nanti kalo kita
akan menukar rupiah dengan dolar pake kurs apa?
Pak Ridwan : Owh kalo anda mau membeli dolar berarti yang diterapkan kurs
jual.
Bu Dina : Lho ko bisa gitu pak? Setelah aku lihat seksama, ko kenapa kurs
jual lebih besar dari kurs beli?
Pak Ridwan : Kita lihat baik-baik tabel itu, anda berdua mau membeli dolar di
bank kan?
Bu Dina : Iya pak.
Pak Ridwan : Berarti dalam hal ini bank bertindak sebagai penjual dolar kan?
Pak Heru : Iya.
130

Pak Ridwan : Nah maka hal itu nanti dalam transaksi ini bank itu bertindak
sebagai penjual valuta asing pada anda, maka bank menerapkan
kurs jual.
Pak Heru : Owh. ya sekarang aku paham. Berarti nanti bank menerapkan kurs
beli ketika kita menukarkan dolar ke rupiah iya kan?
Pak Ridwan : iya benar.
Bu Dina : Berarti bank untung dong, ketika harus membeli valuta asing
dengan harga yang lebih murah dari pada menjualnya.
Pak Ridwan : Memang keuntungan bank didapat dari selisih antara kurs jual dan
kurs beli.
Reni : Owh gitu yah..
Pak Ridwan : He’em

Setelah berbincang-bincang dengan Pak Ridwan, Pak Heru dan Bu Reni


mendapat giliran untuk menukarkan rupiah ke dolar. Pada saat itu kurs yang
berlaku di bank, kurs beli US$ 1= Rp 9.000,00 sedangkan kurs jual US$ 1= Rp
9.500,00
Teller : Selamat pagi pak ada yang bisa saya bantu?
Pak Heru : Selamat pagi, saya mau menukarkan rupiah ke dolar, bisa kan bu?
Teller : Bisa. Memang bapak mau membeli berapa dolar?
Pak Heru : Saya mau beli US$ 4.000 bisa kan?
Teller : Owh ya, saya cek dulu pergerakan kurs rupiah terhadap dolar
Amerika yah. (sambil mengejek pergerakan kurs dikomputer)
Pak Heru : Iya.
Teller : Untuk transaksi ini kurs yang dikenakan adalah kurs jual, kurs
jual yang berlaku menunjukan US$ 1= Rp 9.500,00 berarti untuk
membeli US$ 10.000 bapak dikenakan biaya Rp 38.000.000,00
(US$ 4.000 x Rp 9.500).
Pak Heru : Ya ini uangnya bu. (menyerahkan rupiah ke teller)
Teller : Ini uang senilai US$ 4.000 mohon dicek barangkali ada kesalahn
perhitungan.
131

Pak heru : Oh ya, ini sudah benar US$ 4.000


Teller : Apa ada yang lain pak?
Pak Heru : Iya sama-sama bu, ngga ada cuma ini dulu. (meninggalkan teller)
Pak Heru : Bu, ini aku udah dapat mata uang dolarnya. Ibu mau lihat?
(datang menghampiri ibu)
Bu Dina : Ini to dolar? Ini nilainya berapa pah, ko sedikit amat? (sambil
menghitung jumlah dolar tersebut)
Pak heru : Ini sejumlah US$ 4.000, tapi jangan salah loh ini setara dengan
Rp 38.000.000,00.
Bu Dina : Seumur hidup aku baru megang dolar, ternyata nilai dolar tinggi
yah, kita sudah mengeluarkan Rp 38.000.000,00. Tetapi yang kita
dapat hanya US$ 4.000. semoga ini cukup buat bekal kita nanti di
Amerika
Pak Heru : Ayo bu kita pulang. kita siapkan dulu barang yang harus kita
bawa besok pagi.
Begitu selesai transaksi dan sudah mendapatkan mata uang yang
dibutuhkan untuk membeli sesuatu di Amerika Pak Heru dan Bu Dina segera
bergegas pulang untuk Packing dan esok pagi nya mereka berangkat menuju
Bandara Soekarno hatta dan melakukan perjalanan ke Amerika.
Pada tanggal 2 Maret Pak Heru dan Bu Dina tiba di Amerika.
Sesampainya disana mereka berlibur ke Hollywood dan membelanjakan uangnya
senilai US$ 2.500 untuk membeli oleh-oleh. Sesampainya di Indonesia pada
tanggal Bu Dina berniat menukarkan uang sisa belanja oleh-oleh di Amerika
senilai U$$ 1.500. kemudian ia pergi ke money changer. Ketika ia sampai di
money changer pada tanggal 7 Maret ternyata ada penurunan nilai rupiah terhadap
dolar. pada saat itu pergerakan nilai rupiah terhadap dolar menunjukkan kurs beli
US$ 1= Rp 10.000,00 dan kurs jual US$ 1= Rp 11.000,00.
Teller : Ada yang bisa saya bantu pak?
Heru : Saya mau menjual dolar bu, senilai US$ 1500,00
Teller : Owh ya, saya cek dulu pergerakan kurs rupiah terhadap dolar
Amerika. (sambil mengejek pergerakan kurs dikomputer)
132

Pak Heru : Iya.


Teller : Ternyata pada tanggal 7 Maret ini rupiah mengalami penuurunan
nilai terhadap dolar. Karena kami bertindak sebagai pembeli mata
uang dolar untuk transaksi ini bapak dikenakan adalah kurs beli,
kurs beli yang berlaku menunjukan US$ 1= Rp 10.000,00 berarti
untuk membeli dolar senilai US$ 1.500 kami mengenakan biaya Rp
15.000.000,00 (US$ 1.500 x Rp 10.000).
Pak Heru : Ya ini uangnya bu. (menyerahkan rupiah ke teller)
Teller : Ini uang senilai Rp 15.000.000,00 mohon dicek barangkali ada
kesalahn perhitungan.
Pak heru : Oh ya, ini sudah benar Rp 15.000.000,00

Akhirnya Pak Heru dan Bu Dina pulang ke rumah. Dari pengalaman


mereka selama beberapa hari ini kini mereka telah mengerti tentang sistem kurs
yang diterapkan di Indonesia, cara menafsirkan kenaikan maupun penurunan
rupiah terhadap mata uang asing, dan cara menukarkan mata uang di bank.
LAMPIRAN 6 133

ASPEK PENILAIAN AKTIVITAS SISWA


PEMBELAJARAN MATERI PERHITUNGAN KURS VALUTA ASING

No. Langkah Jenis kegiatan Aktivitas siswa


1 Persiapan 1. Guru menceritakan situasi Siswa memperhatikan
sosial dilanjutkan dengan penjelasan guru mengenai
sesi tanya jawab permainan peran cara
perhitungan kurs valuta asing
yang akan dilakukan
2. Siswa Berdiskusi dalam Siswa berdiskusi sesama
menentukan para pelaku anggota kelompok menentukan
pelaku dalam pembelajaran
perhitungan kurs valuta asing
dengan permainan peran

3. Mempersiapkan pelaku Siswa melakukan latihan


untuk memainkan peran sebelum memerankan tokoh
masing-masing dalam pembelajaran perhitungan
kurs valuta asing dengan
permainan peran
Pelaksnaan 4. Siswa melakukan Siswa membawakan peran di
permainan peran dalam pembelajaran perhitungan
kurs valuta asing dengan
permainan peran
Siswa mengamati penerapan
permainan peran pada materi
perhitungan kurs valuta asing
5. Guru mengontrol
permainan peran jika
situasi keluar dari skema
yang telah ditentukan
6. Guru akhiri permainan Siswa berdiskusi antar
peran dengan diskusi, kelompok setelah permainan
tentang jalan cerita atau peran pada materi perhitungan
pemecahan masalah kurs valuta asing dilakukan
selanjutnya
3 Evaluasi/ 7. Siswa diberi tugas untuk Siswa menanggap dan memberi
Tindak lanjut menilai atau memberi saran maupun pendapat setelah
tanggapan sesuai permainanan peran dilakukan
pelaksanaan permainan
peran
8. Siswa diberi kesimpulan Siswa menyimpulkan hasil
tentang hasil permainan kegiatan pembelajaran
peran penerapan permainan peran pada
materi perhitungan kurs valuta
asing
Lembar observasi aktivitas siswa disesuaikan dengan praktek penggunaan model
pembelajaran bermain peran (Sudjana, 2011:93). Sudjana, Nana. 2011. Dasar-dasar
proses belajar menajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo
LAMPIRAN 7 134

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA


PEMBELAJARAN MATERI PERHITUNGAN KURS VALUTA ASING

No Aktivitas siswa Skor


1 2 3 4
1. Siswa memperhatikan penjelasan guru
mengenai permainan peran cara
perhitungan kurs valuta asing yang akan
dilakukan
2. Siswa berdiskusi sesama anggota
kelompok menentukan pelaku dalam
pembelajaran perhitungan kurs valuta
asing dengan permainan peran
3. Siswa melakukan latihan sebelum
memerankan tokoh dalam pembelajaran
perhitungan kurs valuta asing dengan
permainan peran
4. Siswa membawakan peran di dalam
pembelajaran perhitungan kurs valuta
asing dengan permainan peran
5. Siswa mengamati penerapan permainan
peran pada materi perhitungan kurs valuta
asing
6. Siswa berdiskusi antar kelompok setelah
permainan peran pada materi perhitungan
kurs valuta asing dilakukan
7. Siswa menanggap dan memberi saran
maupun pendapat setelah permainanan
peran dilakukan
8. Siswa menyimpulkan hasil kegiatan
pembelajaran penerapan permainan peran
pada materi perhitungan kurs valuta asing

Keterangan:

1: Banyak siswa yang melakukan aktivitas < 25%.


2: Banyak siswa yang melakukan aktivitas 25% sampai dengan 50%.
3: Banyak siswa yang melakukan aktivitas 51% sampai dengan 75%.
4: Banyak siswa yang melakukan aktivitas > 75%.
LAMPIRAN 8 135

HASIL PENGAMATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA SIKLUS I

Skor
Jumlah Keterca-
No Nama Nilai Tahap skor paian
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Adinda Gita D.C. 76 3 3 3 3 3 3 3 21 75.0
2 Aditya Nasution 96 4 4 4 4 4 4 4 28 100.0
3 Alif Priambodo 88 4 4 3 4 3 3 4 25 89.3
4 Anggi Meilani 96 4 4 3 4 4 4 4 27 96.4
5 Anis Sintia 60 3 2 2 3 2 1 2 15 53.6
6 Atti Sufiyati 80 4 4 3 3 3 3 3 23 82.1
7 Ayu Sulistian 92 4 3 3 3 3 4 4 24 85.7
8 Caesar Nurul Huda 76 3 3 3 3 3 3 3 21 75.0
9 Eka Wulandari 72 3 3 2 3 2 2 3 18 64.3
10 Erna Fitriani 76 3 3 3 3 3 3 3 21 75.0
11 Fika 60 2 2 2 2 1 2 2 13 46.4
12 Gena Riyanti Fitri 92 4 4 3 3 3 3 3 23 82.1
13 Ibnu Aqil Bahtiar 80 4 3 3 3 3 3 3 22 78.6
14 Ike Merdikawati 76 3 3 3 3 3 3 3 21 75.0
15 Istiqomah 76 3 3 3 3 3 3 3 21 75.0
16 Lina Ayu Larassati 84 4 3 3 4 3 3 3 23 82.1
17 Maulana Wisnu W. 64 3 3 2 3 2 2 3 18 64.3
18 Meli Santika 88 4 4 3 2 3 4 4 24 85.7
19 Mery Raflesia 84 4 3 4 4 3 3 3 24 85.7
20 Mesi Purwanti 84 4 4 3 4 3 3 3 24 85.7
21 Meta Selvi Anita R. 88 4 4 4 4 3 4 3 26 92.9
22 Morena Ayuningtyas 48 1 1 1 1 1 1 1 7 25.0
23 Mutia Istiani 52 2 2 1 2 1 1 2 11 39.3
24 Nur Salimah 96 4 3 3 4 4 3 4 25 89.3
25 Purbowo Tri Admojo 80 4 3 3 3 3 3 3 22 78.6
26 Raditya Putra P. 80 4 3 3 4 3 3 3 23 82.1
27 Rezha Akhmad F. 76 3 3 3 3 2 3 3 20 71.4
28 Rian Adji Permana 60 2 2 2 2 1 2 2 13 46.4
29 Riza Fachrurozi 52 2 1 1 1 1 1 2 9 32.1
30 Sisca Amelia 96 4 3 4 4 3 3 4 25 89.3
31 Wahyu Faizan 52 1 1 1 1 1 1 1 7 25.0
32 Wildan Asyofi 52 2 1 1 1 1 1 1 8 28.6
33 Yuyun Winengsih 80 4 3 3 4 3 3 3 23 82.1
34 Yuzril Iqbal Prasetyo 60 2 2 1 2 1 1 2 11 39.3
Jumlah Skor 109 97 89 20 80 85 89 97 666
Skor Maksimal 136 136 136 24 112 136 136 136 952
Prsentase (%) 80.1 71.3 65.4 83.3 71.4 62.5 65.4 71.3
LAMPIRAN 9
136

HASIL PENGAMATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA SIKLUS II

Skor
Jumlah Keter-
No Nama Nilai Tahap
Skor capaian
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Adinda Gita D.C.J. 84 4 4 4 4 3 4 4 27 96.4
2 Aditya Nasution 92 4 4 4 4 4 4 4 28 100
3 Alif Priambodo 88 4 4 4 4 4 4 4 28 100
4 Anggi Meilani 100 4 4 4 4 4 4 4 28 100
5 Anis Sintia 72 4 2 4 4 2 4 4 24 85.7
6 Atti Sufiyati 92 4 4 4 4 4 4 4 28 100
7 Ayu Sulistian 96 4 4 4 4 4 4 4 28 100
8 Caesar Nurul Huda 92 4 4 4 4 4 4 4 28 100
9 Eka Wulandari 80 4 4 4 4 4 4 4 28 100
10 Erna Fitriani 80 4 3 4 4 3 4 4 26 92.8
11 Fika 72 4 2 4 4 2 3 4 23 82.1
12 Gena Riyanti Fitri 96 4 1 1 1 1 4 4 16 57.1
13 Ibnu Aqil Bahtiar 92 4 4 4 4 4 4 4 28 100
14 Ike Merdikawati 88 4 4 4 4 4 4 4 28 100
15 Istiqomah 72 3 2 4 4 2 3 4 22 78.5
16 Lina Ayu Larassati 84 4 3 4 4 3 4 4 26 92.8
17 Maulana Wisnu W. 80 4 3 4 4 3 4 4 26 92.8
18 Meli Santika 92 4 4 4 4 4 4 4 28 100
19 Mery Raflesia 88 4 4 4 4 3 4 4 27 96.4
20 Mesi Purwanti 92 4 1 1 1 1 4 4 16 57.1
21 Meta Selvi Anita R. 92 4 4 4 4 4 4 4 28 100
22 Morena A. 64 3 2 4 4 2 3 3 21 75
23 Mutia Istiani 56 2 1 2 3 1 1 2 12 42.8
24 Nur Salimah 100 4 4 4 4 4 4 3 27 96.4
25 Purbowo Tri A. 84 4 4 4 4 3 4 4 27 96.4
26 Raditya Putra P. 84 4 3 4 4 3 4 4 26 92.8
27 Rezha Akhmad F. 80 4 3 4 4 3 4 4 26 92.8
28 Rian Adji Permana 88 4 3 4 4 3 4 4 26 92.8
29 Riza Fachrurozi 60 3 2 4 3 2 3 3 20 71.4
30 Sisca Amelia 100 4 4 4 4 4 4 4 28 100
31 Wahyu Faizan 60 3 2 4 2 1 2 3 17 60.7
32 Wildan Asyofi 60 2 1 2 2 2 1 2 12 42.8
33 Yuyun Winengsih 80 4 3 4 4 3 4 4 26 92.8
34 Yuzril Iqbal P. 76 4 3 4 4 2 4 4 25 89.2
Jumlah Skor 128 104 126 24 100 100 124 128
Skor Maksimal 136 136 136 24 112 136 136 136
76. 92. 89. 73. 91.
Persentase % 94.1 100 94.1
5 6 3 5 2
LAMPIRAN 10 137

DOKUMENTASI
SURAT KETERANGAN IZIN KELUAR KELAS
LAMPIRAN 11 138

ASPEK PENILAIAN AKTIVITAS GURU


DALAM MENERAPKAN METODE CERAMAH BERVARIASI DAN
MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN
PADA MATERI PERHITUNGAN KURS VALUTA ASING
No. Langkah Jenis kegiatan Aktivitas guru
1 Persiapan 1. Guru menceritakan Melakukan kegiatan apersepsi pada pembelajaran
situasi sosial yang perhitungan kurs valuta asing
akan dilakukan
permainan peran
Menyampaikan situasi permasalahan sosial mengenai
cara perhitungan kurs valuta asing yang terdapat dalam
naskah
2. Siswa berdiskusi Bersama siswa mendiskusikan gambaran karakter, dan
dalam menentukan memilih siswa dengan tepat untuk memainkan peran
para pelaku cara perhitungan kurs valuta asing yang terdapat dalam
naskah
3. Mempersiapkan Memberi penjelasan mengenai tugas dalam memainkan
pelaku untuk peran, dan mengamati permainan peran cara perhitungan
memainkan peran kurs valuta asing
masing-masing
2 Pelaksnaan 4. Siswa melakukan Mengatur pengelolaan waktu pemelajaran permainan
permainan peran peran cara perhitungan kurs valuta asing
dengan menerapkan
kurs jual dan beli Memberi dorongan pada siswa untuk berbicara, dan
valuta asing bertindak kreatif dalam pembelajaran permainan peran
cara perhitungan kurs valuta asing
Memberikan penguatan pada siswa yang aktif dalam
kegiatan pembelajaran permainan peran cara
perhitungan kurs valuta asing
5. Guru mengontrol Mengontrol permainan pada saat permainan keluar dari
permainan peran garis besar yang telah ditentukan dalam pembelajaran
jika situasi keluar permainan peran cara perhitungan kurs valuta asing
dari skema yang
telah ditentukan
6. Akhiri permainan Mengadakan diskusi, menilai bagian peran yang perlu
peran dengan disempurnakan dalam pembelajaran permainan peran
diskusi, tentang cara perhitungan kurs valuta asing
jalan cerita atau
pemecahan masalah
selanjutnya
3 Evaluasi/ 7. Siswa diberi tugas Melaksanakan penilaian selama pembelajaran permainan
Tindak lanjut untuk menilai atau peran cara perhitungan kurs valuta asing berlangsung
memberi tanggapan
sesuai pelaksanaan
permainan peran
8. Siswa diberi Menyimpulkan pelajaran saat permainan peran cara
kesimpulan tentang perhitungan kurs valuta asing berakhir
hasil permainan Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan
peran melibatkan siswa

Le mb a r ob s er va si aktivitas guru disesuaikan dengan praktek penggunaan model pembelajaran bermain


peran (Sudjana, 2011:93).
Sudjana, Nana. 2011. Dasar-dasar proses belajar menajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo
LAMPIRAN 11 139

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU


DALAM MENERAPKAN METODE CERAMAH BERVARIASI DAN
MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN
PADA MATERI PERHITUNGAN KURS VALUTA ASING

No Aktivitas guru Skor


1 2 3 4
1 Melakukan kegiatan apersepsi pada pembelajaran
perhitungan kurs valuta asing
2 Menyampaikan situasi permasalahan sosial
mengenai cara perhitungan kurs valuta asing yang
terdapat dalam naskah
3 Bersama siswa mendiskusikan gambaran karakter,
dan memilih siswa dengan tepat untuk memainkan
peran cara perhitungan kurs valuta asing yang
terdapat dalam naskah
4 Memberi penjelasan mengenai tugas dalam
memainkan peran, dan mengamati permainan peran
cara perhitungan kurs valuta asing
5 Mengatur pengelolaan waktu pemelajaran
permainan peran cara perhitungan kurs valuta asing
6 Memberi dorongan pada siswa untuk berbicara, dan
bertindak kreatif dalam pembelajaran permainan
peran cara perhitungan kurs valuta asing
7 Memberikan penguatan pada siswa yang aktif
dalam kegiatan pembelajaran permainan peran cara
perhitungan kurs valuta asing
8 Mengontrol permainan pada saat permainan keluar
dari garis besar yang telah ditentukan dalam
pembelajaran permainan peran cara perhitungan
kurs valuta asing
9 Mengadakan diskusi, menilai bagian peran yang
perlu disempurnakan dalam pembelajaran
permainan peran cara perhitungan kurs valuta asing
10 Melaksanakan penilaian selama pembelajaran
permainan peran cara perhitungan kurs valuta asing
berlangsung
11 Menyimpulkan pelajaran saat permainan peran cara
perhitungan kurs valuta asing berakhir
12 Melakukan refleksi atau membuat rangkuman
dengan melibatkan siswa
140

KRITERIA PENILAIAN AKTIVITAS GURU


DALAM MENERAPKAN METODE CERAMAH BERVARIASI DAN
MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN
PADA MATERI PERHITUNGAN KURS VALUTA ASING

No. Aktivitas guru Skor


1 Melakukan kegiatan apersepsi pada pembelajaran perhitungan kurs
valuta asing
Guru tidak melakukan apersepsi 1
Guru melakukan apersepsi tetapi tidak dengan tanya jawab 2
Guru melakukan apersepsi dengan tanya jawab tetapi kurang tepat dengan 3
materi yang akan dibahas
Guru melakukan apersepsi dengan tanya jawab dan sesuai dengan materi 4
yang akan dibahas
2 Menyampaikan situasi permasalahan sosial mengenai cara perhitungan
kurs valuta asing yang terdapat dalam naskah
Tidak menyampaikan situasi permasalahan cara perhitungan kurs valuta 1
asing
Situasi permasalahan disampaikan, namun kurang jelas, dan kurang sesuai 2
dengan materi
Situasi permasalahan disampaikan secara jelas, tetapi kurang sesuai dengan 3
materi
Situasi permasalahan disampaikan secara jelas dan sudah sesuai dengan 4
materi
3 Bersama siswa mendiskusikan gambaran karakter, dan memilih siswa
dengan tepat untuk memainkan peran cara perhitungan kurs valuta
asing yang terdapat dalam naskah
Guru tidak mendiskusiakan karakter yang akan diperankan siswa 1
Guru mendiskusikan karakter namun pemeran ditentukan secara acak 2
Guru mendiskusikan karakter namun pemeran ditentukan penuh oleh siswa 3
Guru mendiskusikan karakter pemeran ditentukan bersama-sama guru dan 4
siswa
4 Memberi penjelasan mengenai tugas dalam memainkan peran, dan
mengamati permainan peran cara perhitungan kurs valuta asing
Tidak membarikan penjelasan 1
Memberikan penjelasan, namun belum mampu dipahami siswa, dan belum 2
mampu menciptakan keterlibatan aktif aktif siswa
Memberikan penjelasan, mampu dipahami siswa, namun belum mampu 3
menciptakan keterlibatan aktif siswa
Memberi penjelasan, mampu dipahami siswa, dan mampu menciptakan 4
keterlibatan aktif siswa
5 Mengatur pengelolaan waktu pemelajaran permainan peran cara
perhitungan kurs valuta asing
141

Tidak ada pengelolaan waktu yang baik dalam pembelajaran 1


Belum ada kegiatan pendahuluan, sebagian besar waktu digunakan untuk 2
kegiatan inti pelajaran, dan belum diakhiri kegiatan penutup
Sebagian kecil waktu untuk kegiatan pendahuluan diikuti kegiatan inti 3
pelajaran, dan disertai kegiatan penutup, namun pelajaran melebihi waktu
yang telah dialokasikan
Sebagian kecil waktu untuk kegiatan pendahuluan diikuti kegiatan inti 4
pelajaran, disertai kegiatan penutup, namun pelajaran diakhiri tdak tepat pada
waktunya
6 Memberi dorongan pada siswa untuk berbicara dan bertindak kreatif
dalam pembelajaran permainan peran cara perhitungan kurs valuta
asing
Siswa tidak mendapat dorongan untuk berbicara, dan bertindak kreatif 1
Hanya sebagian siswa mendapat dorongan untuk berbicara dan bertindak 2
kreatif, namun tidak diberikan pada waktu yang tepat
Semua siswa mendapat dorongan untuk berbicara, dan bertindak kreatif, 3
namun diberikan pada waktu yang kurang tepat
Semua siswa mendapat dorongan untuk berbicara, dan bertindak kreatif, 4
diberikan pada waktu yang tepat
7 Memberikan penguatan pada siswa yang aktif dalam kegiatan
pembelajaran permainan peran cara perhitungan kurs valuta asing
Guru tidak memberikan penguatan 1
Guru hanya memberi penguatan pada siswa aktif saja, 2
Guru memberi penguatan pada semua siswa, namun diberikan pada waktu 3
yang tepat
Guru memberi penguatan pada semua siswa dan diberikan pada waktu yang 4
tepat
8 Mengontrol permainan pada saat permainan keluar dari garis besar
yang telah ditentukan dalam pembelajaran permainan peran cara
perhitungan kurs valuta asing
Guru tidak memantau saat pemeranan dilakukan 1
Guru memantau hanya pada awal permainan peran dilakukan, dan tidak 2
mengontrol jalanya permainan
Guru memantau dari awal sampai akhir permainan, namun belum mengontrol 3
jalanya permainan dan belum mampu menghentikan permainan pada saat
permainan keluar dari garis besar yang telah ditentukan
Guru memantau dari awal sampai akhir permainan, mampu mengontrol 4
permainan, dan mampu menghentikan permainan pada saat permainan
keluar dari garis besar yang telah ditentukan
9 Mengadakan diskusi, menilai bagian peran yang perlu disempurnakan
dalam pembelajaran permainan peran cara perhitungan kurs valuta
asing
Diskusi dilakukan setelah permainan peran selesai namun belum mampu 1
menciptakan keterlibatan aktif siswa
142

Diskusi dilakukan setelah permainan peran selesai dilaksanakan, mampu 2


menciptakan keterlibatan aktif siswa namun belum mampu merangsang siswa
menemukan permasalahan
Diskusi dilakukan setelah permainan peran selesai dilaksanakan,mampu 3
menciptakan keterlibatan aktif siswa, dan mampu merangsang siswa
menemukan permasalahan, namun siswa belum mendapat solusi dan saran
dari siswa
Diskusi dilakukan setelah permainan peran selesai dilaksanakan, mampu 4
merangsang siswa menemukan permasalahan, dan siswa mampu
memecahkan permasalahan dengan solusi dan saran
10 Melaksanakan penilaian selama pembelajaran permainan peran cara
perhitungan kurs valuta asing berlangsung
Tidak mengajukan pertanyaan 1
Memberikan pertanyaan, namun belum sesuai dengan kompetensi/ tujuan 2
pembelajaran dan belum mampu menguji penguasaan siswa
Memberikan pertanyaan, sesuai dengan kompetensi/ tujuan pembelajaran 3
namun belum mampu mampu menguji penguasaan siswa
Memberi pertanyaan, sesuai dengan kompetensi/ tujuan pembelajaran dan 4
mampu menguji penguasaan siswa
11 Menyimpulkan pelajaran saat permainan peran cara perhitungan kurs
valuta asing berakhir
Tidak ada kegiatan menyimpulkan kegiatan pembelajaran 1
Kesimpulan ada, tetapi tidak jelas 2
Kesimpulan jelas, tetapi tidak mencakup materi pembelajaran 3
Kesimpulan jelas mencakup seluruh pelajaran, dan dibuat oleh guru bersama 4
siswa
12 Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa
Guru tidak melakukan refleksi dengan membuat rangkuman dari hasil 1
kegiatan pembelajaran
Guru melakukan refleksi dengan membuat rangkuman dari hasil kegiatan 2
pembelajaran namun kurang relevan.
Guru melakukan refleksi dengan membuat rangkuman dari hasil kegiatan 3
pembelajaran yang relevan tetapi tidak dengan melibatkan siswa.
Guru melakukan refleksi dengan membuat rangkuman dari hasil kegiatan 4
pembelajaran yang relevan serta dengan melibatkan siswa.
LAMPIRAN 14 143

KISI-KISI SOAL UJI COBA


MATERI PERHITUNGAN KURS VALUTA ASING

Materi Pokok Kemampuan Nomor Soal Jumlah


Kognitif
Perhitungan nilai C1 4, 6, 9, 29, 31, 34 6
valuta asing C2 3, 5, 8, 10, 28, 30, 33, 35, 8
berdasarkan kurs C3 1, 2,13, 14, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 24, 25, 26
yang berlaku 26, 27, 38, 39,41, 42, 43, 44, 45, 46,47,49,50
C4 23, 48 2
C5 7, 11, 32, 36 4
C6 12, 15, 37, 40 4
Keterangan:
C1 : Pengetahuan
C2 : Pemahaman
C3 : Penerapan
C4 : Analisa
C5 : Sintesa
C6 : Evaluasi
LAMPIRAN 15 144

SOAL UJI COBA


MATERI PERHITUNGAN KURS VALUTA ASING
Mata Pelajaran : Ekonomi
Program Studi : IPS
Alokasi Waktu : 60 Menit

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memilih jawaban yang paling


tepat!
1. Jika ada kurs US$ 1 sama dengan Rp 9.000,00 berarti untuk memperoleh
US$ 1 dibutuhkan...
a. Rp 9.000,00.
b. Rp 8.000,00.
c. Rp 7.000,00.
d. Rp 6.000,00.
e. Rp 5.000,00.
2. Pada Hari senin Andi mengeluarkan uang senilai Rp. 9.500 untuk
mendapatkan US$ 1, maka kurs pertukaran pada saat itu adalah...
a. US$ 1 = Rp 9.100,-
b. US$ 1 = Rp 9.200,-
c. US$ 1 = Rp 9.300,-
d. US$ 1 = Rp 9.400,-
e. US$ 1 = Rp 9.500,-
3. Jika nilai rupiah yang semula ¥ 1,00 sama dengan Rp 2.500,00 menjadi ¥
1,00 sama dengan Rp 5.000,00 berarti dalam hal ini mata uang rupiah
mengalami...
a. Tetap
b. Penurunan
c. Kenaikan
d. Pertumbuhan
e. Kesenjangan
4. Apa yang dimaksud kurs dolar terhadap pound?
a. Sejumlah dolar yang dinyatakan dalam pound
b. Sejumlah pound yang dinyatakan dalam dolar
c. Jumlah dolar yang dibutuhkan untuk memperoleh satu pound
d. Membeli pound dengan dolar
e. Membeli dolar dengan pound
145

5. Jika kurs antara dolar dan pound berubah dari $2= £1menjadi $1,98= £1,
apa artinya bagi dolar?
a. Penurunan nilai dolar terhadap pound
b. Kenaikan nilai pound terhadap dolar
c. Kenaikan nilai dolar terhadap pound
d. Nilai dolar melemah terhadap pound
e. Dolar tidak mengalami perubahan nilai
6. Pemerintah menetapkan kebijakan perubahan kurs valuta asing dari US$
1= Rp 9.000, berubah menjadi US$ 1= Rp 10.000, kebijakan yang
demikian disebut...
a. Revaluasi
b. Devaluasi
c. Defresi
d. Deflasi
e. Inflasi
7. Penduduk Amerika menukarkan mata uang dolar ke mata uang yen karena
ingin membeli produk Jepang. Kondisi tersebut merupakan salah satu
perilaku masyarakat Amerika dalam melakukan kegiatan?
a. Meminta valuta asing
b. Membeli yen jepang
c. Menjual yen Jepang
d. Bertransaksi valuta asing
e. Menawarkan dolar Amerika
8. Apabila Adit ingin membeli dolar Amerika di money changers, maka adit
akan dikenakan kurs...
a. Kurs dolar Singapura
b. Kurs jual dolar Amerika
c. Kurs beli dolar Amerika
d. Kurs jual beli dolar
e. Kurs jual beli dolar Amerika
9. Jika kurs yang berlaku US$ 1 = Rp 9.500, maka Andi bisa menukarkan Rp
9.500 untuk mendapatkan US$ 1 di pasar uang. Hal ini marupakan salah
satu contoh dari kurs...
a. Kurs riil
b. Kurs nominal
c. Kurs jual
d. Kurs beli
e. Kurs bebas
146

10. Bagaimanakah eksportir amerika serikat dapat menerima pembayaran dari


importir inggris?
a. Eksportir Amerika Serikat menerima pembayaran dalam bentuk
pound
b. Eksportir Amerika Serikat menerima pembayaran dalam bentuk
dolar amerika Serikat
c. Importir Inggris melakukan pembayaran dalam bentuk pound
d. Eksportir amerika serikat menerima pembayaran dalam bentuk
mata uang yang diterima kedua negara yaitu yen
e. Eksportir amerika serikat tidak menerima pembayaran dari
importir inggris
11. Dibawah ini pihak yang diuntungkan dengan adanya apresiasi nilai rupiah
adalah..
a. Orang yang berpenghasilan tetap
b. Turis yang berbelanja di Indonesia
c. Perusahaan asing yang membeli bahan mentah indonesia
d. Perusahaan indonesia yang mengimpor barang dari luar negeri
e. Orang yang berpiutang
12. Perubahan nilai tukar rupiah terhadap yen dari ¥ 1,00 = Rp 2.500,00
menjadi ¥ 1,00 = Rp 5.000,00 berakibat pada perubahan perilaku
masayarakat yang ditandai dengan...
a. Tabungan masyarakat semakin kecil
b. Banyak uang rupiah yang ditukar dengan mata uang yen
c. Banyak mata uang yen yang ditukar dengan mata uang rupiah
d. Masyarakat akan memperbesar tabungan depositonya di bank
e. Perdagangan menjadi ramai

Untuk menjawab Soal Nomor 13-16 perhatikan tabel berikut.


Senin 1 oktober 2012
Kurs Beli Kurs Jual
US$ 1 = Rp 9.000,- US$ 1 = Rp 9.500,-

Selasa 2 oktober 2012


Kurs Beli Kurs Jual
US$ 1 = Rp 10.000,- US$ 1 = Rp 11.000,-

13. Pada hari senin Pak Toni ingin membeli US $ 1000 untuk ditransfer
kepada anaknya yang sedang kuliah di Amerika. Berapakah uang yang
harus disediakan pak Toni untuk mendapatkan US $ 1000?
147

a. Rp. 9.000.000,-
b. Rp. 9.500.000,-
c. Rp. 10.000.000,-
d. Rp. 10.500.000,-
e. Rp. 11.000.000,-
14. Berapa jumlah uang yang harus disediakan pak Toni jika ia memutuskan
untuk menukarkan uangnya pada hari selasa?
a. Rp. 9.000.000,-
b. Rp. 9.500.000,-
c. Rp. 10.000.000,-
d. Rp. 10.500.000,-
e. Rp. 11.000.000,-
15. Jika dibanding dengan hari senin tanggal 1 Oktober, perubahan nilai tukar
rupiah terhadap dolar pada hari selasa 2 Oktober mengalami?
a. Tetap
b. Penurunan
c. Kenaikan
d. Penguatan
e. Keseimbangan
16. Apa yang Pak Toni peroleh setelah membeli dolar Amerika Serikat pada
tanggal 1 Oktober 2013, dan menjualnya kembali pada tanggal 2 Oktober
2013?
a. Kerugian Rp. 120.000,-
b. Kerugian Rp. 150.000,-
c. Keuntungan Rp. 500.000,-
d. Keuntungan Rp. 150.000,-
e. Tidak mengalami kerugian maupun untung
17. Pada suatu hari Mr. Zlatan ingin menukarkan dolar sebanyak US$ 4.300
ke dalam rupiah. Kurs yang berlaku adalah sebagai berikut.
Kurs Beli : US$ = Rp 9.300,00
Kurs Jual : US$ = Rp 9.345,00
Maka berapa rupiah uang yang diterima Mr. Zlatan?
a. Rp 40.183.500
b. Rp 41.183.500
c. Rp 40.813.500
d. Rp 39.990.000
e. Rp 30.990.000
18. Sepulang liburan di Amerika, Tn. Slamet memiliki sisa uang sebanyak US
$ 1000. Ia datang ke bursa valas untuk menukarkan uang dolarnya dengan
uang rupiah. Pada saat itu kurs yang berlaku di bursa sebagai berikut.
148

Kurs jual: US $ 1 = Rp. 8.150,00


Kurs beli: US $ 1 = Rp. 8.050,00
Berapa rupiah Tn. Slamet akan menerima hasil penukaran dolar
Amerikanya di bursa valas tersebut?
a. Rp. 8. 000.000,00
b. Rp. 8. 050.000,00
c. Rp. 8. 150.000,00
d. Rp. 8. 250.000,00
e. Rp. 8. 510.000,00
19. Seorang turis asing datang ke bank devisa untuk menukarkan dolarnya
senilai US$ 20.000. Kurs yang berlaku pada hari itu kurs beli US$ 1= Rp
9.000,- kurs jual US$ 1=Rp 9. 050, dan kurs tengah US$ 1=Rp 9.025,
jumlah rupiah yang didapat adalah...
a. Rp 170.000.000,00
b. Rp 175.000.000,00
c. Rp 180.000.000,00
d. Rp 180.500.000,00
e. Rp 181.000.000,00
20. Seorang wisatawan mancanegara datang ke Indonesia pada tanggal 9
Agustus dengan membawa uang sebesar US$ 2.000, bila ia langsung
menukarkan uangnya dalam bentuk rupiah, dan kurs pada saat itu
menunjukkan 1 US$ = Rp 6.375,00 maka ian akan menerima...
a. Rp 12.750.000,00
b. Rp 13.250.000,00
c. Rp 13.750.000,00
d. Rp 14.250.000,00
e. Rp 11.750.000,00
21. Data kurs konversi, beli 1 US$ = Rp 8.900,00 dan jual 1 US$ = Rp
9.100,00. Jika seorang turis menukarkan US$ 4.500 dengan rupiah, maka
jumlah yang diterima adalah..
a. Rp 40.050.000
b. Rp 40.500.000
c. Rp 40.725.000
d. Rp 40.750.000
e. Rp 40.950.000
22. Sebelum berangkat ke Amerika, Nita menukarkan uangnya sebesar
Rp.60.000.000,00 dengan dolar Amerika. Kurs saat itu kurs beli 1 US$=
Rp. 7.000,00 dan kurs jual 1 US$= Rp 7.500,00. Di Amerika Nita
membelanjakan uangnya sebesar US$ 6.000. sekembalinya di Indonesia
149

Nita menukarkan kembali sisa dalarnya ke rupiah. pada saat itu kurs beli 1
US$= Rp. 7.300,00 dan kurs jual 1 US$= Rp 7.800,00. Maka sisa uang
Nita adalah...
a. Rp 14.600.000,00
b. Rp 15.000.000,00
c. Rp 15.600.000,00
d. Rp 18.771.428,57
e. Rp 20.057.142,86
23. Perhatikan kurva dibawah ini nilai kurs rupiag terhadap ringgit malaysia
Harga rupiah per
ringgit

Kuantitas ringgit

Keseimbangan antara permintaan dan penawaran antara rupiah dengan


ringgit Malaysia terjadi pada 1 ringgit sama dengan...
a. Rp 500,00
b. Rp 1.000,00
c. Rp 1.500,00
d. Rp 2.000,00
e. Rp 2.500,00
24. Andi memiliki uang 7.200 ringgit Malaysia akan ditukarkan dengan dollar
Amerika, akan tetapi ia menukarkan uangnya di bank yang berada di
Indonesia, kurs yang berlaku saat itu adalah:
Valas Jual Beli
U$ 1,00 Rp 9.000,00 Rp 8.750,00
Ringgit Mal 1,00 Rp 2.750,00 Rp 2.500,00
Dari tabel diatas maka mata uang dolar Amerika yang di dapat Andi
adalah...
a. US$ 1.000
b. US$ 1.250
c. US$ 1.500
d. US$ 1.750
e. US$ 2.000
150

25. Pada sebuah bank, kurs valuta asing dolar Amerika Serikat terhadap
rupiah adalah sebagai berikut.
Kurs beli : US$ 1 = Rp 9.330,00
Kurs jual : US$ 1 = Rp 9.345,00
Seorang turis di bali ingin menukarkan uangnya sebesar USS 1.500. uang
yang akan diterima adalah...
a. Rp. 11.550.000
b. Rp. 12.950.000
c. Rp. 12.550.000
d. Rp. 13.995.000
e. Rp. 13.550.000
26. Jika ada kurs US$ 3 sama dengan Rp 27.000,00 berarti untuk memperoleh
US$ 1 dibutuhkan...
a. Rp 5.000,00
b. Rp 6.000,00
c. Rp 7.000,00
d. Rp 8.000,00
e. Rp 9.000,00
27. Sejumlah $ 3,60 dibutuhkan untuk memperoleh £ 2, kurs pertukaran
adalah...
a. $ 3,60 = £ 2
b. $ 3,60 = £ 1
c. £ 3,60 = $ 2
d. £ 0,5 = $ 1
e. £ 0,5 = $ 1
28. Perubahan kurs dari $2 sama dengan £1, menjadi $1,98 sama dengan £1
maka dalam hal ini nilai pound mengalami?
a. Penurunan nilai dolar terhadap pound
b. Pertumbuhan nilai pound terhadap dolar
c. Pound tidak mengalami perubahan nilai terhadap dolar
d. Nilai pound mengalami pertambahan terhadap dolar
e. Penurunan nilai pound terhadap dolar
29. Apa yang dimaksud kurs rupiah terhadap dolar?
a. Sejumlah rupiah yang dinyatakan dalam dolar
b. Sejumlah dolar yang dinyatakan dalam rupiah
c. Jumlah rupiah yang dibutuhkan untuk memperoleh satu dolar
d. Membeli rupiah dengan dolar
e. Membeli dolar dengan rupiah
151

30. Jika kurs antara dolar dan pound berubah dari $2= £1menjadi $2,2= £1,
apa artinya bagi dolar?
a. Peningkatan nilai dolar terhadap pound
b. Penurunan nilai dolar terhadap pound
c. Penurunan nilai pound terhadap dolar
d. Dolar tidak mengalami perubahan nilai terhadap pound
e. Nilai dolar mengalami penguatan
31. Perubahan nilai rupiah dari 1 US$=Rp 12.000,00 menjadi 1 US$=Rp
10.000,00 karena adanya tarik menarik permintaan dan penawaran valuta
disebut disebut...
a. Depresiasi
b. Apresiasi
c. Inflasi
d. Deflasi
e. Debirokratisasi
32. Di bawah ini adalah pihak-pihak yang meminta valuta asing, kecuali...
a. Tuan Hasan mengimpor gandum dari Australia
b. Ibu-ibu pejabat yang akan berbelanja ke malaysia
c. Tuan Halim akan membuka cabang perusahaan konveksinya di
Taiwan
d. Penyanyi yang akan tour ke eropa
e. Turis-turis dari Belanda berkunjung ke bali
33. Hasan ingin pergi ke Belanda. Ia mendatangi bursa valuta asing untuk
menukarkan uang rupiah dengan golden Belanda. Ia dikenakan kurs....
a. Tetap
b. Jual
c. Valuta asing
d. Beli
e. Rata-rata
34. Untuk memperoleh $ 1 pada hari itu juga Agus harus mengeluarkan
uangnya untuk ditukarkan dengan dolar senilai Rp. 9.500,- di bank
Indonesia. Yang dilakukan Agus merupakan salah satu contoh tindakan...
a. Transaksi valuta asing secara langsung
b. Transaksi valuta asing secara tunai
c. Transaksi valuta asing secara hedging
d. Menghindar resiko yang ditimbulkan ketidakstabilan nilai valuta
asing
e. Melakukan spekulasi valuta asing
152

35. Bagaimanakah seorang importir amerika serikat dapat membayar pada


eksportir inggris?
a. Importir Amerika Serikat membayar dalam bentuk dolar kepada
eksportir inggris
b. Eksportir Inggris menerima pembayaran dalam bentuk dolar dari
importir Amerika Serikat
c. Importir amerika serikat melakukan pembayaran dalam bentuk
pound terhadap eksportir inggris
d. Importir amerika serikat membayar dengan mata uang yang
diterima kedua negara yaitu yen
e. Importor amerika Serikat menunda pembelian barang
36. Dibawah ini pihak yang dirugikan dengan adanya devaluasi adalah...
a. Orang yang berpenghasilan tetap
b. Turis yang berbelanja di Indonesia
c. Orang yang berutang
d. Orang yang berbelanja diluar negeri
e. Orang yang berpiutang
37. Pada Tahun 1998 nilai tukar rupiah yang semula US$ 1 = Rp 2.600,-,
setelah terjadi krisis ekonomi banyak harga barang yang naik sehingga
nilai tukar rupiah berubah menjadi US$ 1= Rp 9.000,-. Faktor yang
menyebabkan perubahan nilai tukar rupiah terhadap dolar berasal dari?
a. Perubahan cita rasa masyarakat
b. Perubahan harga barang ekspor dan impor
c. Perubahan suku bungan dan tingkat pengembalian investasi
d. Pertumbuhan ekonomi
e. Inflasi

Untuk menjawab soal nomor 38– 41 perhatikan tabel berikut.


Rabu 20 Maret 2013
Kurs Beli Kurs Jual
US$ 1 = Rp 10.060,- US$ 1 = Rp 10.080,-
Yen 1 =Rp 86,50 Yen 1 =Rp 87,50

Kamis 21 Maret 2013


Kurs Beli Kurs Jual
US$ 1 = Rp 10.200,- US$ 1 = Rp 10.250,-
Yen 1 =Rp 87,50 Yen 1 =Rp 88,50
153

38. Jika Fita datang ke money changer untuk membeli US$ 1.000 pada tanggal
20 maret 2013, berapa Fita harus membayar dengan rupiah?
a. Rp 10.060.000,-
b. Rp 10.080.000,-
c. Rp 10.200.000,-
d. Rp 10.250.000,-
e. Rp 10.050.000,-
39. Sepulang dari Jepang Firman pergi ke money changer untuk menjual
1.000 yen dan menukarnya menjadi rupiah. Jika Firman menjual yen pada
tanggal 20 maret 2013, maka Firman akan memperoleh rupiah sebanyak?
a. Rp 89.500,-
b. Rp 88.500,-
c. Rp 87.500,-
d. Rp 86.500,-
e. Rp 85.500,-
40. Dari tabel diatas jika di banding rabu pada tanggal 20 Maret, pada hari
kamis tanggal 21 maret nilai rupiah terhadap dolar amerika mengalami?
a. Tetap
b. Kenaikan
c. Penguatan
d. Penurunan
e. Keseimbangan
41. Apa yang Fita peroleh setelah membeli dolar Amerika Serikat pada
tanggal 20 maret 2013, dan menjualnya kembali pada tanggal 21 maret
2013?
a. Kerugian Rp. 120.000,-
b. Kerugian Rp. 150.000,-
c. Keuntungan Rp. 120.000,-
d. Keuntungan Rp. 150.000,-
e. Tidak mengalami kerugian maupun untung
42. Di suatu bank tertulis nilai kurs valuta asing sebagai berikut :
Kurs Beli : US$ = Rp 9.300,00
Kurs Jual : US$ = Rp 9.345,00
Jika Tuan Dani mempunyai uang Rp 12.148.500,00 dan dia ingin
menukarkan uang rupiahnya ke dolar Amerika, berapa dolar yang akan
diterima Tuan Dani?
a. US $ 1.306
b. US $ 1.603
c. US $ 1.003
d. US $ 1.030
154

e. US $ 1.300
43. Tn. Slamet akan pergi ke Amerika Serikat. Ia mempunyai uang sebesar
Rp. 200.000.000,00. Hari ini ia datang ke bursa valas untuk menukarkan
uangnya (rupiah) dengan dolar Amerika. Pada saat itu kurs yang berlaku di
bursa valas adalah sebagai berikut.
Kurs jual : US $ 1 = Rp. 8.000,00
Kurs Beli : US $ 1 = Rp. 7.800,00
Berapa dolar Amerika yang diterima Tn. Slamet dari bursa valas?
a. US $ 25.000
b. US $ 52.000
c. US $ 26.541
d. US $ 24.561
e. US $ 20.500
44. Seorang turis bermaksud menukarkan uangnya sejumlah US$ 200. Pada
saat itu kurs jual 1$= Rp 11.550,- dan kurs beli 1$= Rp 11.350. hasil
penukaran uangnya adalah...
a. Rp 2.270.000,00
b. Rp 2.290.000,00
c. Rp 2.300.000,00
d. Rp 2.310.000,00
e. Rp 2.210.000,00
45. Paman John akan melakukan perjalanan untuk liburan ke Indonesia. Ia
membutuhkan uang rupiah senilai Rp 100.000.000,00. Untuk
mendapatkan rupiah paman John datang ke money changer ternyata kurs
yang berlaku saat itu.
 Kurs beli : US$ 1 = Rp 9.800,00
 Kurs jual : US$ 1 = Rp 10.000,00
Berapa dollar yang harus ditukarkan paman John untuk mendapatkan
rupiah yang ia inginkan...
a. US$ 10.000
b. US$ 9.800
c. US$ 10.204,08
d. US$ 100.000
e. US$ 98.000
46. Serombongan turis asing menginginkan uang rupiah yang mereka gunakan
untuk keperluan belanja selama di Indonesia. Mereka hendak menukarkan
US$ 10.000 dalam mata uang rupiah. ternyata kurs yang berlaku saat itu.
 Kurs beli : 1 US$ = Rp 9.800,00
 Kurs jual : 1 US$ = Rp 10.000,00
155

Berapa rupiah yang diperoleh serombongan turis asing ?


a. Rp. 100.000.000
b. Rp. 98.000.000
c. Rp. 89.000.000
d. Rp. 78.000.000
e. Rp. 87.000.000
47. Pak Mahmud pergi ke tanah suci untuk menjalankan ibadah haji. Ia
menukarkan uangnya sebesar Rp. 30.000.000 dengan mata uang real.
Setelah kembali ke tanah air pak Mahmud masih memiliki sisa uang 500
real untuk ditukarkan dengan rupiah. kurs yang berlaku saat itu adalah
kurs jual SAR 1 = Rp 2.600, kurs beli SAR 1 = Rp 2.500. besarnya uang
yang diterima pak Mahmud saat kembali ke tanah air adalah...
a. Rp 1.250.000
b. Rp 1.300.000
c. Rp 1.350.000
d. Rp 1.400.000
e. Rp 1.450.000
48. Amati kurva dibawah ini
Harga dollar per

Poundsterling D0 D1
0,88
0,86
0,84
0,82 E1
0,80
0,78 E0
0,76
0,74
0,72

Kuantitas Dollar

Nilai tukar ekuilibrium mempertemukan permintaan dan penawaran pada


bursa valuta asing. Dari kurva di atas nilai dolar mengalami apresiasi
ditandai dengan...
a. Pergeseran titik ekuilibrium dari E1 ke E0
b. Pergeseran titik ekuilibrium dari E0 ke E1
c. Kenaikan permintaan dari D0 ke D1
d. Penurunan permintaan dari D0 ke D1
e. Kurva D1 yang sejajar dengan D0
156

49. Nona Sabilla mendapat kiriman uang dari pamannya yang bekerja di
Amerika Serikat sebesar US$1.000 dan kiriman kakaknya yang bekerja di
Jepang sebesar ¥5.000.
Valas Jual Beli
US$1 Rp7.200,00 Rp7.000,00
¥1 ¥1 = Rp240,00 Rp250,00
Dari tabel diatsa berapa rupiah uang yang akan diterima Nona Sabilla?
a. Rp 7.500.000,00
b. Rp 6.750.000,00
c. Rp 8.250.000,00
d. Rp 6.250.000,00
e. Rp 5.250.000,00
50. Bani akan pergi ke luar negeri. Ia membutuhkan £50, $80, DM 60, dimana
kurs hari ini sebagai berikut:
Valas Beli Jual
£ 1,00 3.025 3.040
$ 1,00 2.160 2.185
DM 1,00 1.380 1.410
Berdasarkan kurs diatas uang yang dikeluarkan Bani sebesar...
a. Rp 405.000,00
b. Rp 406.850,00
c. Rp 411.400,00
d. Rp 416.850,00
e. Rp 421.400,00
LAMPIRAN 16 157

KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA


MATERI PERHITUNGAN KURS VALUTA ASING

1 A 11 D 21 A 31 B 41 C
2 E 12 C 22 A 32 E 42 E
3 B 13 B 23 C 33 B 43 A
4 C 14 E 24 E 34 B 44 A
5 C 15 B 25 D 35 C 45 C
6 B 16 C 26 E 36 D 46 B
7 E 17 D 27 A 37 E 47 A
8 B 18 B 28 E 38 E 48 A
9 B 19 C 29 C 39 D 49 C
10 B 20 A 30 B 40 D 50 C
LAMPIRAN 17 158

DAFTAR NAMA SISWA


KELAS UJI COBA SOAL EVALUASI
MATERI PERHITUNGAN KURS VALUTA ASING
NO NAMA KODE
1 ADES RATNA PAMUNGKAS UC-01

2 AHMAD BURHANUDIN LATIF UC-02

3 AMALIA YUNITA UC-03

4 ANDI AGUS PURWANTO UC-04

5 ANI APRIYANA UC-05

6 ARIF MAULANA UC-06

7 ATIKAH FITRIA FEBRIYANI UC-07

8 BAGAS NUR HARMANTO UC-08

9 DEWI EMILIA QOTRUNNADA UC-09

10 DIAH WULAN DARI UC-10

11 EKA SRI MULYATI UC-11

12 FANJI YUDHA PRASETYA UC-12

13 GILANG PRIMANDHA ASHARI UC-13

14 IFQI NAHDIYATUL IKHWANI UC-14

15 JIHAN FAIZAL BAHRI UC-15

16 KRISNA DWI PRASETYO UC-16

17 LIKUR SARI UC-17

18 LUTFIANA LISHABIBAH UC-18

19 M. SYAHRUZ SYIFA UC-19

20 MURNI PURWANTI UC-20

21 NANIK NOFELINA UC-21

22 NOPI TRIANA UC-22

23 NOVAK SURYA PRABOWO UC-23

24 NURUL ALFIN TIYAS M UC-24

25 OVI DWI RAHAYU UC-25

26 PIHAL AMANI UC-26

27 REZA YULIANTO UC-27

28 RINDAYU MEILINDA AZIZAH UC-28

29 RIZAL TRI AJI PAMUNGKAS UC-29

30 SALINDRI EKA WAHYUNINGSIH UC-30


LAMPIRAN 18 159

ANALISIS SOAL UJI COBA


Butir Soal
No. Kode Y Y^2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 UC-08 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 625
2 UC-20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 24 576
3 UC-23 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 576
4 UC-25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 24 576
5 UC-14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 24 576
6 UC-16 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 22 484
7 UC-17 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 21 441
8 UC-28 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 21 441
9 UC-02 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 441
10 UC-13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 19 361
11 UC-18 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 19 361
12 UC-26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 19 361
13 UC-29 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 19 361
14 UC-06 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 17 289
15 UC-11 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 16 256
16 UC-15 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 15 225
17 UC-19 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 15 225
18 UC-21 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 15 225
19 UC-22 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 12 144
20 UC-24 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 12 144
21 UC-03 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 11 121
22 UC-01 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 11 121
23 UC-10 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 10 100
24 UC-04 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 10 100
25 UC-07 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 9 81
26 UC-30 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 8 64
27 UC-05 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 8 64
28 UC-09 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 6 36
29 UC-12 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 4 16
30 UC-27 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 9
160

XY XY XY XY XY XY XY XY XY XY( XY XY XY XY XY XY XY XY XY XY XY XY XY XY XY
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25)

25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 0 24 24 24 24 24 24 24 24
24 24 24 24 0 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24
24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 0 24 24 24 24 24 24
24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 0 24 24 24 24 24
22 22 22 22 22 22 22 0 22 22 22 22 22 22 22 22 0 22 22 22 0 22 22 22 22
21 0 21 21 0 21 21 21 21 21 21 21 21 21 0 21 21 21 21 0 21 21 21 21 21
21 21 21 21 21 21 0 0 21 0 21 21 21 21 21 21 21 21 0 21 21 21 21 21 21
21 21 21 21 21 21 21 0 0 0 21 21 0 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21
19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 0 19 0 19 19 19 19 19 19 0 19 0 0 0 19
19 19 19 19 19 19 0 19 19 19 19 19 19 0 19 19 19 19 0 19 0 0 19 19 0
19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 0 0 19 19 19 19 0 19 19 0 19 19 19 0 0
19 19 19 19 19 19 0 19 19 19 0 19 19 0 19 19 19 19 0 0 19 19 19 0 19
17 0 17 17 17 0 0 17 0 17 17 17 17 0 17 17 17 17 0 17 17 0 17 0 17
16 16 16 16 16 16 16 0 16 0 16 0 0 0 16 16 16 16 16 0 16 0 16 0 0
15 15 15 15 0 0 15 15 0 15 15 15 0 0 15 15 0 0 15 15 0 15 15 0 0
15 0 15 0 15 15 0 15 15 0 15 15 15 0 0 0 15 15 0 15 15 0 15 0 15
15 0 15 0 15 15 0 15 15 15 0 0 15 15 0 0 15 15 0 15 15 15 0 0 15
12 12 12 0 0 12 0 0 0 12 0 12 12 12 12 0 0 12 0 0 0 12 0 0 12
12 0 12 0 0 12 0 12 0 12 12 12 0 0 12 0 0 12 0 12 0 12 0 12 0
11 11 11 11 0 11 0 0 0 0 11 0 11 0 0 11 0 11 0 0 0 0 11 0 11
0 11 11 0 11 0 11 0 11 0 11 11 0 0 11 0 11 0 11 0 11 0 0 0 0
10 0 10 10 0 10 10 0 0 0 0 0 0 0 10 10 0 10 10 0 0 0 0 10 0
10 0 0 0 0 10 10 10 10 0 0 0 0 0 0 0 0 10 10 10 10 0 0 10 0
0 9 0 0 9 0 9 9 0 0 0 0 0 0 9 0 9 0 0 0 0 9 0 9 9
8 0 8 0 0 0 8 8 0 0 0 0 0 8 0 0 0 0 8 8 0 0 0 0 8
0 8 0 8 0 8 0 0 0 8 0 0 0 0 0 8 0 8 0 0 0 0 0 8 8
0 6 6 6 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 0 6 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 4 0 0 0 0 0 0 4 0 0 0 0 0 4 0 0 4 0 0 0
0 0 0 0 0 0 3 0 0 0 0 0 0 3 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0
161

X^2 X^2 X^2 X^2 X^2 X^2 X^2 X^2 X^2 X^2( X^2 X^2 X^2 X^2 X^2 X^2 X^2 X^2 X^2 X^2 X^2 X^2 X^2 X^2 X^2
Nilai
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25)

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 96
1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 96
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 96
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 96
1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 88
1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 84
1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 84
1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 84
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 76
1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 76
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 76
1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 76
1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 68
1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 64
1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 60
1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 60
1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 60
1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 48
1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 48
1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 44
0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 44
1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 40
1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 40
0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 36
1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 32
0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 32
0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 24
0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 16
0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 12
162

No Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
∑X 24 20 25 20 18 23 18 18 17 17 17 18 17 15 21 20 17 23 16 15 17 17 17 15 19
∑X^2 24 20 25 20 18 23 18 18 17 17 17 18 17 15 21 20 17 23 16 15 17 17 17 15 19
∑Y 464
Validitas

∑ Y^2 8400
∑ (XY) 423 349 430 365 326 395 305 319 328 319 322 345 316 282 369 362 306 408 273 272 325 311 337 274 339
Rxy 0.68 0.44 0.61 0.62 0.51 0.48 0.28 0.43 0.69 0.59 0.62 0.71 0.56 0.52 0.50 0.58 0.45 0.65 0.27 0.42 0.65 0.51 0.78 0.44 0.49
r tabel 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36
In In
Krite ria valid valid Valid valid Valid valid valid valid valid valid Valid valid Valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid Valid
Np 24 20 25 20 18 23 18 18 17 17 17 18 17 15 21 20 17 23 16 15 17 17 17 15 19
P 0.80 0.67 0.83 0.67 0.60 0.77 0.60 0.60 0.57 0.57 0.57 0.60 0.57 0.50 0.70 0.67 0.57 0.77 0.53 0.50 0.57 0.57 0.57 0.50 0.63
Q 0.20 0.33 0.17 0.33 0.40 0.23 0.40 0.40 0.43 0.43 0.43 0.40 0.43 0.50 0.30 0.33 0.43 0.23 0.47 0.50 0.43 0.43 0.43 0.50 0.37
Reliabilitas

Pq 0.16 0.22 0.14 0.22 0.24 0.18 0.24 0.24 0.25 0.25 0.25 0.24 0.25 0.25 0.21 0.22 0.25 0.18 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.23
∑ (pq) 3.114
Var (tot) 42.19
r11 0.997
r tabel 0.361
Kriteria Reliabel
Taraf Kesukaran

B 24 20 25 20 18 23 18 18 17 17 17 18 17 15 21 20 17 23 16 15 17 17 17 15 19

JS 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

TK 0.80 0.67 0.83 0.67 0.60 0.77 0.60 0.60 0.57 0.57 0.57 0.60 0.57 0.50 0.70 0.67 0.57 0.77 0.53 0.50 0.57 0.57 0.57 0.50 0.63
Mu se Mu Se Se Mu Se Se Se Se Se Se Se seda Mu Se Se Mu Se Se Se Se Se Se Se
Kriteria
dah dang dah dang dang dah dang dang dang dang dang dang dang ng dah dang dang dah dang dang dang dang dang dang dang
BA 15 13 15 15 13 14 11 11 13 12 12 13 12 11 14 15 12 15 10 9 13 11 14 10 12
BB 9 7 10 5 5 9 7 7 4 5 5 5 5 4 7 5 5 8 6 6 4 6 3 5 7
Daya Pembeda

PA 1 0.87 1.00 1.00 0.87 0.93 0.73 0.73 0.87 0.80 0.80 0.87 0.80 0.73 0.93 1.00 0.80 1.00 0.67 0.60 0.87 0.73 0.93 0.67 0.80
PB 0.6 0.47 0.67 0.33 0.33 0.60 0.47 0.47 0.27 0.33 0.33 0.33 0.33 0.27 0.47 0.33 0.33 0.53 0.40 0.40 0.27 0.40 0.20 0.33 0.47
DP 0.4 0.4 0.33 0.67 0.53 0.33 0.27 0.27 0.60 0.47 0.47 0.53 0.47 0.47 0.47 0.67 0.47 0.47 0.27 0.20 0.60 0.33 0.73 0.33 0.33
baik
cu cu cu cu cu cu cu cu se cu cu
Kriteria kup kup kup baik Baik kup kup kup baik baik baik baik Baik baik baik baik baik baik kup je lek baik kup kali kup kup

Keterangan
163

ANALISIS SOAL UJI COBA

Butir Soal
No. Kode Y Y^2
26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
1 UC-08 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 625
2 UC-20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 24 576
3 UC-23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 23 529
4 UC-25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 24 576
5 UC-14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 23 529
6 UC-16 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 484
7 UC-17 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 23 529
8 UC-28 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 21 441
9 UC-02 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 484
10 UC-13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 20 400
11 UC-18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 20 400
12 UC-26 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 18 324
13 UC-29 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 19 361
14 UC-06 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 17 289
15 UC-11 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 16 256
16 UC-15 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 15 225
17 UC-19 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 15 225
18 UC-21 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 15 225
19 UC-22 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 11 121
20 UC-24 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 12 144
21 UC-03 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 11 121
22 UC-01 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 11 121
23 UC-10 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 8 64
24 UC-04 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 8 64
25 UC-07 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 8 64
26 UC-30 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 8 64
27 UC-05 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 7 49
28 UC-09 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 7 49
29 UC-12 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 5 25
30 UC-27 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 4
164

XY XY XY XY XY XY XY XY XY XY XY XY XY XY XY XY XY XY XY XY XY XY XY XY XY
(26) (27) (28) (29) (30) (31) (32) (33) (34) (35) (36) (37) (38) (39) (40) (41) (42) (43) (44) (45) (46) (47) (48) (49) (50)

25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 0 24 24 24 24 24 24 24 24
23 23 23 23 23 23 23 23 23 0 23 23 23 23 23 23 23 0 23 23 23 23 23 23 23
24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 0 24 24 24 24 24
23 23 23 23 23 23 23 23 23 0 23 23 23 23 23 23 23 23 0 23 23 23 23 23 23
0 22 22 22 22 22 22 22 0 0 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22
23 23 23 23 23 23 23 23 0 23 23 23 23 23 23 23 0 23 23 23 23 23 23 23 23
0 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 0 21 21 21 0 21 21 21 21 0 21
22 22 22 22 22 22 22 22 0 0 22 22 0 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 0 20 0 20 20 20 20 20 20 0 20 0 0 20 20
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 0 20 20 20 20 0 20 0 0 20 0 20
18 18 18 0 18 18 18 18 18 18 0 0 18 18 18 18 0 18 18 0 0 18 18 0 18
19 19 19 19 19 19 0 19 19 19 0 19 19 0 19 19 19 19 0 0 19 19 19 0 19
17 0 17 17 17 0 0 17 0 17 17 17 17 0 17 17 17 17 0 17 17 0 17 0 17
16 16 16 16 16 16 16 0 16 0 16 0 0 0 16 16 16 16 16 0 16 0 16 0 0
15 0 15 0 15 15 0 15 15 0 15 15 15 0 0 0 15 15 0 15 15 0 15 0 15
15 0 15 0 15 15 0 15 15 15 0 0 15 15 0 0 15 15 0 15 15 15 0 0 15
15 15 15 15 0 0 15 15 0 15 15 15 0 0 15 15 0 0 15 15 0 15 15 0 0
11 0 11 0 0 11 0 11 0 11 11 11 0 0 11 0 0 11 0 11 0 11 0 0 0
12 12 12 0 0 12 0 0 0 12 0 12 12 12 12 0 0 12 0 0 0 12 0 0 12
0 11 11 0 11 0 11 0 11 0 11 11 0 0 11 0 11 0 11 0 11 0 0 0 0
11 11 11 11 0 11 0 0 0 0 11 0 11 0 0 11 0 11 0 0 0 0 11 0 11
8 0 8 8 0 8 8 0 0 0 0 0 0 0 8 8 0 8 0 0 0 0 0 0 0
8 0 0 0 0 8 8 8 8 0 0 0 0 0 0 0 0 8 0 8 8 0 0 0 0
0 0 8 0 8 0 0 0 0 0 0 0 0 8 0 0 8 0 8 8 0 0 8 0 8
8 0 8 0 0 0 8 8 0 0 0 0 0 8 0 0 0 0 8 8 0 0 0 0 8
0 0 0 7 0 7 0 0 0 0 0 0 0 7 0 7 0 7 0 0 0 7 0 0 7
0 0 7 0 7 0 0 0 0 0 0 0 0 7 7 7 7 0 0 7 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 5 5 5 0 0 0 0 5 0 0 0 0 0 0 0 0 5 0 0 0
0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0
165

X^2 X^2 X^2 X^2 X^2 X^2 X^2 X^2 X^2 X^2 X^2 X^2 X^2 X^2 X^2 X^2 X^2 X^2 X^2 X^2 X^2 X^2 X^2 X^2 X^2
(26) (27) (28) (29) (30) (31) (32) (33) (34) (35) (36) (37) (38) (39) (40) (41) (42) (43) (44) (45) (46) (47) (48) (49) (50)
Nilai

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 96
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 92
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 96
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 92
0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 88
1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 92
0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 84
1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 88
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 80
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 80
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 72
1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 76
1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 68
1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 64
1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 60
1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 60
1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 60
1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 44
1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 48
0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 44
1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 44
1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 32
1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 32
0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 32
1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 32
0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 28
0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 28
0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 20
0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8
166

No Soal 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
∑X 22 18 26 18 20 23 20 21 15 14 17 18 17 17 20 21 17 22 14 18 17 17 18 9 21
∑X^2 22 18 26 18 20 23 20 21 15 14 17 18 17 17 20 21 17 22 14 18 17 17 18 9 20
∑Y 460
Validitas

∑Y^2 8368
∑(XY) 377 349 438 340 373 392 338 378 282 264 323 347 317 302 360 367 308 381 259 307 328 309 346 206 377
Rxy 0.45 0.75 0.58 0.66 0.71 0.47 0.33 0.62 0.52 0.50 0.63 0.73 0.57 0.42 0.57 0.49 0.48 0.50 0.45 0.32 0.68 0.49 0.72 0.75 0.66
r tabel 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36
vali Vali Vali vali In Vali Vali Vali vali vali In vali
Kriteria d valid d valid d d valid d valid d valid valid d valid valid d valid d valid valid valid valid valid valid d
Np 22 18 26 18 20 23 20 21 15 14 17 18 17 17 20 21 17 22 14 18 17 17 18 9 21
P 0.73 0.60 0.87 0.60 0.67 0.77 0.67 0.70 0.50 0.47 0.57 0.60 0.57 0.57 0.67 0.70 0.57 0.73 0.47 0.60 0.57 0.57 0.60 0.30 0.70
Q 0.27 0.40 0.13 0.40 0.33 0.23 0.33 0.30 0.50 0.53 0.43 0.40 0.43 0.43 0.33 0.30 0.43 0.27 0.53 0.40 0.43 0.43 0.40 0.70 0.30
Reliabilitas

Pq 0.20 0.24 0.12 0.24 0.22 0.18 0.22 0.21 0.25 0.25 0.25 0.24 0.25 0.25 0.22 0.21 0.25 0.20 0.25 0.24 0.25 0.25 0.24 0.21 0.21
∑(pq) 3.100
Var (tot) 45.33
r11 1.003
r tabel 0.361
Kriteria Reliabel
B 22 18 26 18 20 23 20 21 15 14 17 18 17 17 20 21 17 22 14 18 17 17 18 9 21
Kesukaran

JS 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Taraf

TK 0.73 0.60 0.87 0.60 0.67 0.77 0.67 0.70 0.50 0.47 0.57 0.60 0.57 0.57 0.67 0.70 0.57 0.73 0.47 0.60 0.57 0.57 0.60 0.30 0.70
Mu Se Mu Se Se Mu Se Mu Se Se Se Se Se Se Se Mu Se Mu Se Se Se Se Se Se Mu
Kriteria
dah dang dah dang dang dah dang dah dang dang dang dang dang dang dang dah dang dah dang dang dang dang dang dang dah
BA 13 14 15 14 15 14 13 14 11 10 12 13 12 11 14 15 12 14 10 10 13 11 14 9 14
Daya Pembeda

BB 9 4 11 4 5 9 7 7 4 4 5 5 5 6 6 6 5 8 4 8 4 6 4 0 7
PA 0.87 0.93 1.00 0.93 1.00 0.93 0.87 0.93 0.73 0.67 0.80 0.87 0.80 0.73 0.93 1.00 0.80 0.93 0.67 0.67 0.87 0.73 0.93 0.60 0.93
PB 0.60 0.27 0.73 0.27 0.33 0.60 0.47 0.47 0.27 0.27 0.33 0.33 0.33 0.40 0.40 0.40 0.33 0.53 0.27 0.53 0.27 0.40 0.27 0.00 0.47
DP 0.27 0.67 0.27 0.67 0.67 0.33 0.40 0.47 0.47 0.40 0.47 0.53 0.47 0.33 0.53 0.60 0.47 0.40 0.40 0.13 0.60 0.33 0.67 0.60 0.47
Cu Cu Cu Cu Cu Cu Cu Cu Je Cu
kriteria kup baik kup baik Baik kup kup Baik baik kup baik baik Baik kup baik baik baik kup kup lek baik kup baik baik baik
Keterangan
LAMPIRAN 19 167

ANALISIS FAKTOR PENGECOH


No Kode 1 2 3 4 5
A b C d e A b C D E a B C D e a b C d e a b c d e
1 UC1 1 1 1 1 1
2 UC 2 1 1 1 1 1
3 UC3 1 1 1 1 1
4 UC4 1 1 1 1 1
5 UC5 1 1 1 1 1
6 UC6 1 1 1 1 1
7 UC7 1 1 1 1 1
8 UC8 1 1 1 1 1
9 UC9 1 1 1 1 1
10 UC10 1 1 1 1 1
11 UC11 1 1 1 1 1
12 UC12 1 1 1 1 1
13 UC13 1 1 1 1 1
14 UC14 1 1 1 1 1
15 UC15 1 1 1 1 1
16 UC16 1 1 1 1 1
17 UC17 1 1 1 1 1
18 UC18 1 1 1 1 1
19 UC19 1 1 1 1 1
20 UC20 1 1 1 1 1
21 UC21 1 1 1 1 1
22 UC22 1 1 1 1 1
23 UC23 1 1 1 1 1
24 UC24 1 1 1 1 1
25 UC25 1 1 1 1 1
26 UC26 1 1 1 1 1
27 UC27 1 1 1 1 1
28 UC28 1 1 1 1 1
29 UC29 1 1 1 1 1
30 UC30 1 1 1 1 1
Jumlah 24 5 0 1 0 1 2 0 8 19 1 25 4 0 0 3 2 20 3 2 3 2 17 6 2
IP 0.8 0.167 0 0.033 0 0.033 0.067 0 0.267 0.633 0.033 0.833 0.133 0 0 0.1 0.067 0.667 0.1 0.067 0.1 0.067 0.567 0.2 0.067
Kualitas Baik Baik Tidak Tidak Tidak Tidak Baik Tidak Baik Baik Tidak Baik Baik Tidak Tidak Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
Kunci Kunci Kunci Kunci Kunci
168

No Kode 6 7 8 9 10
A b C d e A b c D E a B C D E a b C d e a b C d e
1 UC1 1 1 1 1 1
2 UC 2 1 1 1 1 1
3 UC3 1 1 1 1 1
4 UC4 1 1 1 1 1
5 UC5 1 1 1 1 1
6 UC6 1 1 1 1 1
7 UC7 1 1 1 1 1
8 UC8 1 1 1 1 1
9 UC9 1 1 1 1 1
10 UC10 1 1 1 1 1
11 UC11 1 1 1 1 1
12 UC12 1 1 1 1 1
13 UC13 1 1 1 1 1
14 UC14 1 1 1 1 1
15 UC15 1 1 1 1 1
16 UC16 1 1 1 1 1
17 UC17 1 1 1 1 1
18 UC18 1 1 1 1 1
19 UC19 1 1 1 1 1
20 UC20 1 1 1 1 1
21 UC21 1 1 1 1 1
22 UC22 1 1 1 1 1
23 UC23 1 1 1 1 1
24 UC24 1 1 1 1 1
25 UC25 1 1 1 1 1
26 UC26 1 1 1 1 1
27 UC27 1 1 1 1 1
28 UC28 1 1 1 1 1
29 UC29 1 1 1 1 1
30 UC30 1 1 1 1 1
Jumlah 2 22 2 2 2 6 2 2 3 17 2 18 6 2 2 7 17 4 2 0 5 17 4 2 2
IP 0.067 0.733 0.067 0.067 0.067 0.2 0.067 0.067 0.1 0.567 0.067 0.6 0.2 0.067 0.067 0.233 0.567 0.133 0.067 0 0.167 0.567 0.133 0.067 0.067
Kualitas Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Tidak Baik Baik Baik Baik Baik
Kunci Kunci Kunci Kunci Kunci
169

No Kode 11 12 13 14 15
A b C d e A b c D e a b C D E a b C d e a b C d E
1 UC1 1 1 1 1 1
2 UC 2 1 1 1 1 1
3 UC3 1 1 1 1 1
4 UC4 1 1 1 1 1
5 UC5 1 1 1 1 1
6 UC6 1 1 1 1 1
7 UC7 1 1 1 1 1
8 UC8 1 1 1 1 1
9 UC9 1 1 1 1 1
10 UC10 1 1 1 1 1
11 UC11 1 1 1 1 1
12 UC12 1 1 1 1 1
13 UC13 1 1 1 1 1
14 UC14 1 1 1 1 1
15 UC15 1 1 1 1 1
16 UC16 1 1 1 1 1
17 UC17 1 1 1 1 1
18 UC18 1 1 1 1 1
19 UC19 1 1 1 1 1
20 UC20 1 1 1 1 1
21 UC21 1 1 1 1 1
22 UC22 1 1 1 1 1
23 UC23 1 1 1 1 1
24 UC24 1 1 1 1 1
25 UC25 1 1 1 1 1
26 UC26 1 1 1 1 1
27 UC27 1 1 1 1 1
28 UC28 1 1 1 1 1
29 UC29 1 1 1 1 1
30 UC30 1 1 1 1 1
Jumlah 2 2 4 17 5 2 4 18 4 2 4 17 3 4 2 5 2 2 7 14 3 20 2 3 2
IP 0.067 0.067 0.133 0.567 0.167 0.067 0.133 0.6 0.133 0.067 0.133 0.567 0.1 0.133 0.067 0.167 0.067 0.067 0.233 0.467 0.1 0.667 0.067 0.1 0.067
Kualitas Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
Kunci Kunci Kunci Kunci Kunci
170

No Kode 16 17 18 19 20
A b C d e A b C D e a b C D E a b C D e a b C d E
1 UC1 1 1 1 1 1
2 UC 2 1 1 1 1 1
3 UC3 1 1 1 1 1
4 UC4 1 1 1 1 1
5 UC5 1 1 1 1 1
6 UC6 1 1 1 1 1
7 UC7 1 1 1 1 1
8 UC8 1 1 1 1 1
9 UC9 1 1 1 1 1
10 UC10 1 1 1 1 1
11 UC11 1 1 1 1 1
12 UC12 1 1 1 1 1
13 UC13 1 1 1 1 1
14 UC14 1 1 1 1 1
15 UC15 1 1 1 1 1
16 UC16 1 1 1 1 1
17 UC17 1 1 1 1 1
18 UC18 1 1 1 1 1
19 UC19 1 1 1 \ 1 1
20 UC20 1 1 1 1 1
21 UC21 1 1 1 1 1
22 UC22 1 1 1 1 1
23 UC23 1 1 1 1 1
24 UC24 1 1 1 1 1
25 UC25 1 1 1 1 1
26 UC26 1 1 1 1 1
27 UC27 1 1 1 1 1
28 UC28 1 1 1 1 1
29 UC29 1 1 1 1 1
30 UC30 1 1 1 1 1
Jumlah 2 3 20 3 2 4 2 2 17 5 2 22 2 2 2 4 2 16 5 2 15 10 2 2 2
IP 0.067 0.1 0.667 0.1 0.067 0.133 0.067 0.067 0.567 0.167 0.067 0.733 0.067 0.067 0.067 0.133 0.067 0.533 0.167 0.067 0.5 0.333 0.067 0.067 0.067
Kualitas Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
Kunci Kunci Kunci Kunci Kunci
171

No Kode 21 22 23 24 25
A b C D e A b C D E a b C D e a b C D e a b C d e
1 UC1 1 1 1 1 1
2 UC 2 1 1 1 1 1
3 UC3 1 1 1 1 1
4 UC4 1 1 1 1 1
5 UC5 1 1 1 1 1
6 UC6 1 1 1 1 1
7 UC7 1 1 1 1 1
8 UC8 1 1 1 1 1
9 UC9 1 1 1 1 1
10 UC10 1 1 1 1 1
11 UC11 1 1 1 1 1
12 UC12 1 1 1 1 1
13 UC13 1 1 1 1
14 UC14 1 1 1 1 1
15 UC15 1 1 1 1 1
16 UC16 1 1 1 1 1
17 UC17 1 1 1 1 1
18 UC18 1 1 1 1 1
19 UC19 1 1 1 1 1
20 UC20 1 1 1 1 1
21 UC21 1 1 1 1 1
22 UC22 1 1 1 1 1
23 UC23 1 1 1 1 1
24 UC24 1 1 1 1 1
25 UC25 1 1 1 1 1
26 UC26 1 1 1 1 1
27 UC27 1 1 1 1 1
28 UC28 1 1 1 1 1
29 UC29 1 1 1 1 1
30 UC30 1 1 1 1 1
Jumlah 18 6 2 2 2 18 6 2 2 2 2 4 17 5 2 4 2 2 6 16 3 2 2 19 3
IP 0.6 0.2 0.067 0.067 0.067 0.6 0.2 0.067 0.067 0.067 0.067 0.133 0.567 0.167 0.067 0.133 0.067 0.067 0.2 0.533 0.1 0.067 0.067 0.633 0.1
Kualitas Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
Kunci Kunci Kunci Kunci Kunci
172

ANALISIS FAKTOR PENGECOH


No Kode 26 27 28 29 30
A b c d e A b c D e a b C D E a b c D e a b C d e
1 UC1 1 1 1 1 1
2 UC 2 1 1 1 1 1
3 UC3 1 1 1 1 1
4 UC4 1 1 1 1 1
5 UC5 1 1 1 1 1
6 UC6 1 1 1 1 1
7 UC7 1 1 1 1 1
8 UC8 1 1 1 1 1
9 UC9 1 1 1 1 1
10 UC10 1 1 1 1 1
11 UC11 1 1 1 1 1
12 UC12 1 1 1 1 1
13 UC13 1 1 1 1 1
14 UC14 1 1 1 1 1
15 UC15 1 1 1 1 1
16 UC16 1 1 1 1 1
17 UC17 1 1 1 1 1
18 UC18 1 1 1 1 1
19 UC19 1 1 1 1 1
20 UC20 1 1 1 1 1
21 UC21 1 1 1 1 1
22 UC22 1 1 1 1 1
23 UC23 1 1 1 1 1
24 UC24 1 1 1 1 1
25 UC25 1 1 1 1 1
26 UC26 1 1 1 1 1
27 UC27 1 1 1 1 1
28 UC28 1 1 1 1 1
29 UC29 1 1 1 1 1
30 UC30 1 1 1 1 1
Jumlah 0 0 0 8 22 18 12 0 0 0 2 0 3 1 24 2 2 18 5 3 4 20 2 2 2
IP 0 0 0 0.267 0.733 0.6 0.4 0 0 0 0.067 0 0.1 0.033 0.8 0.067 0.067 0.6 0.167 0.1 0.133 0.667 0.067 0.067 0.067
Kualitas Tidak Tidak Tidak Baik Baik Baik Baik Tidak Tidak Tidak Baik Tidak Baik Tidak Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
kunci kunci Kunci kunci kunci
173

No Kode 31 32 33 34 35
A b c d e a b c D e a b C D E A b c D e a b C d e
1 UC1 1 1 1 1 1
2 UC 2 1 1 1 1 1
3 UC3 1 1 1 1 1
4 UC4 1 1 1 1 1 1
5 UC5 1 1 1 1 1
6 UC6 1 1 1 1 1
7 UC7 1 1 1 1
8 UC8 1 1 1 1 1
9 UC9 1 1 1 1
10 UC10 1 1 1 1 1
11 UC11 1 1 1 1 1
12 UC12 1 1 1 1 1
13 UC13 1 1 1 1 1
14 UC14 1 1 1 1 1
15 UC15 1 1 1 1 1
16 UC16 1 1 1 1 1
17 UC17 1 1 1 1 1
18 UC18 1 1 1 1 1
19 UC19 1 1 1 1 1
20 UC20 1 1 1 1 1
21 UC21 1 1 1 1 1
22 UC22 1 1 1 1 1
23 UC23 1 1 1 1 1
24 UC24 1 1 1 1 1
25 UC25 1 1 1 1 1
26 UC26 1 1 1 1 1
27 UC27 1 1 1 1 1
28 UC28 1 1 1 1 1
29 UC29 1 1 1 1 1
30 UC30 1 1 1 1 1
Jumlah 2 23 2 2 2 2 2 2 4 19 3 21 3 2 2 8 15 2 2 2 2 10 14 2 2
IP 0.067 0.767 0.067 0.067 0.067 0.067 0.067 0.067 0.133 0.633 0.1 0.7 0.1 0.067 0.067 0.267 0.5 0.067 0.067 0.067 0.067 0.333 0.467 0.067 0.067
Kualitas Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
kunci kunci kunci kunci kunci
174

No Kode 36 37 38 39 40
A b c d e a b c D e a b C D E A b c D e a b C d e
1 UC1 1 1 1 1 1
2 UC 2 1 1 1 1 1
3 UC3 1 1 1 1 1
4 UC4 1 1 1 1 1
5 UC5 1 1 1 1 1
6 UC6 1 1 1 1 1
7 UC7 1 1 1 1 1
8 UC8 1 1 1 1 1
9 UC9 1 1 1 1 1
10 UC10 1 1 1 1 1
11 UC11 1 1 1 1 1
12 UC12 1 1 1 1 1
13 UC13 1 1 1 1 1
14 UC14 1 1 1 1 1
15 UC15 1 1 1 1 1
16 UC16 1 1 1 1 1
17 UC17 1 1 1 1 1
18 UC18 1 1 1 1 1 1
19 UC19 1 1 1 1 1
20 UC20 1 1 1 1 1
21 UC21 1 1 1 1 1
22 UC22 1 1 1 1 1
23 UC23 1 1 1 1 1
24 UC24 1 1 1 1 1
25 UC25 1 1 1 1 1
26 UC26 1 1 1 1 1
27 UC27 1 1 1 1 1 1
28 UC28 1 1 1 1 1
29 UC29 1 1 1 1 1
30 UC30 1 1 1 1 1
Jumlah 2 2 6 17 3 2 2 2 6 18 2 3 2 6 17 4 3 5 18 2 2 2 4 20 2
IP 0.067 0.067 0.2 0.567 0.1 0.067 0.067 0.067 0.2 0.6 0.067 0.1 0.067 0.2 0.567 0.133 0.1 0.167 0.6 0.067 0.067 0.067 0.133 0.667 0.067
Kualitas Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
kunci kunci Kunci kunci kunci
175

No Kode 41 42 43 44 45
A b c d e a b C D e a b C D E A b c D e a b C d E
1 UC1 1 1 1 1 1
2 UC 2 1 1 1 1 1
3 UC3 1 1 1 1 1
4 UC4 1 1 1 1 1
5 UC5 1 1 1 1 1
6 UC6 1 1 1 1 1
7 UC7 1 1 1 1 1
8 UC8 1 1 1 1 1
9 UC9 1 1 1 1 1
10 UC10 1 1 1 1 1
11 UC11 1 1 1 1 1
12 UC12 1 1 1 1
13 UC13 1 1 1 1 1
14 UC14 1 1 1 1
15 UC15 1 1 1 1 1
16 UC16 1 1 1 1 1
17 UC17 1 1 1 1 1 1
18 UC18 1 1 1 1 1 1
19 UC19 1 1 1 1 1
20 UC20 1 1 1 1 1
21 UC21 1 1 1 1 1
22 UC22 1 1 1 1 1
23 UC23 1 1 1 1 1
24 UC24 1 1 1 1 1
25 UC25 1 1 1 1 1
26 UC26 1 1 1 1 1
27 UC27 1 1 1 1 1
28 UC28 1 1 1 1 1
29 UC29 1 1 1 1 1
30 UC30 1 1 1 1 1 1
Jumlah 2 3 21 2 2 2 2 2 8 17 22 2 2 2 2 14 8 3 2 3 3 2 17 5 3
IP 0.067 0.1 0.7 0.067 0.067 0.067 0.067 0.067 0.267 0.567 0.733 0.067 0.067 0.067 0.067 0.467 0.267 0.1 0.067 0.1 0.1 0.067 0.567 0.167 0.1
Kualitas Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
kunci kunci kunci kunci kunci
176

No Kode 46 47 48 49 50
A b c D e a b c D e a b C D E A b c D e a b C d E
1 UC1 1 1 1 1 1
2 UC 2 1 1 1 1 1
3 UC3 1 1 1 1 1
4 UC4 1 1 1 1 1
5 UC5 1 1 1 1 1
6 UC6 1 1 1 1 1
7 UC7 1 1 1 1 1
8 UC8 1 1 1 1 1
9 UC9 1 1 1 1 1
10 UC10 1 1 1 1 1
11 UC11 1 1 1 1 1
12 UC12 1 1 1 1 1
13 UC13 1 1 1 1 1
14 UC14 1 1 1 1 1
15 UC15 1 1 1 1 1
16 UC16 1 1 1 1 1
17 UC17 1 1 1 1 1
18 UC18 1 1 1 1 1
19 UC19 1 1 1 1 1
20 UC20 1 1 1 1 1
21 UC21 1 1 1 1 1
22 UC22 1 1 1 1 1
23 UC23 1 1 1 1 1
24 UC24 1 1 1 1 1
25 UC25 1 1 1 1 1
26 UC26 1 1 1 1 1
27 UC27 1 1 1 1 1
28 UC28 1 1 1 1 1
29 UC29 1 1 1 1 1
30 UC30 1 1 1 1 1 1
Jumlah 2 17 6 3 3 17 5 3 3 2 18 6 2 2 2 2 2 9 14 3 2 3 21 2 2
IP 0.067 0.567 0.2 0.1 0.1 0.567 0.167 0.1 0.1 0.067 0.6 0.2 0.067 0.067 0.067 0.067 0.067 0.3 0.467 0.1 0.067 0.1 0.7 0.067 0.067
Kualitas Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
kunci kunci kunci kunci kunci
LAMPIRAN 20 177

ANALISIS PERMASALAHAN SOAL UJI COBA

No
No Soal Bermasalah Keterangan Perbaikan
Soal
26. Pergerakan kurs rupiah terhadap dollar menunjukkan kurs
1. Di dalam bank terpampang sebuah tabel yang menunjukkan kurs
1. Jika ada kurs US$ 1 sama dengan Rp 9.000,00 berarti beli US$ 1 sama dengan Rp 8.500,00 dan kurs jual US$ 1
beli 1 Pound = Rp 15.000 dan kurs jual 1 Pound = Rp 16.000.
untuk memperoleh US$ 1 dibutuhkan... sama dengan Rp 9.000,00berarti untuk memperoleh US$
berapa rupiah yang dikeluarkan untuk mendapatkan 5 Pound?
a. Rp 9.000,00. 13 dibutuhkan...
Pengecoh kurang a. Rp 75.000,00
1 1 b. Rp 8.000,00. a. Rp 115.000,00
baik b. Rp 80.000,00
c. Rp 7.000,00. b. Rp 116.000,00
c. Rp 85.000,00
d. Rp 6.000,00. c. Rp 117.000,00
d. Rp 90.000,00
e. Rp 5.000,00. d. Rp 118.000,00
e. Rp 95.000,00
e. Rp 119.000,00
2. Pada Hari senin Andi mengeluarkan uang senilai Rp.
2. Pada Hari senin Andi mengeluarkan uang senilai Rp. 123.500 untuk 27. Sejumlah $ 28,8 dibutuhkan untuk memperoleh £ 16, kurs
9.500 untuk mendapatkan US$ 1, maka kurs
mendapatkan US$ 13, maka kurs pertukaran pada saat itu adalah... pertukaran adalah...
pertukaran pada saat itu adalah...
a. US$ 1 = Rp 9.100,- a. $ 1,80 = £ 2
a. US$ 1 = Rp 9.100,- Pengecoh kurang
2 2 b. US$ 1 = Rp 9.200,- b. $ 3,60 = £ 1
b. US$ 1 = Rp 9.200,- baik
c. US$ 1 = Rp 9.300,- c. £ 1,80 = $ 1
c. US$ 1 = Rp 9.300,-
d. US$ 1 = Rp 9.400,- d. £ 0,5 = $ 1
d. US$ 1 = Rp 9.400,-
e. US$ 1 = Rp 9.500,- e. £ 0,5 = $ 1
e. US$ 1 = Rp 9.500,-
28. Perubahan kurs dari $2 sama dengan £1, menjadi $1,98
3. Jika nilai rupiah yang semula ¥ 1,00 sama dengan Rp 3. Jika nilai rupiah yang semula ¥ 1,00 sama dengan Rp 2.500,00
sama dengan £1 maka dalam hal ini nilai pound
2.500,00 menjadi ¥ 1,00 sama dengan Rp 5.000,00 menjadi ¥ 1,00 sama dengan Rp 5.000,00 berarti dalam hal ini mata
mengalami?
berarti dalam hal ini mata uang rupiah mengalami... uang rupiah mengalami...
a. Penurunan nilai dolar terhadap pound
a. Tetap Pengecoh kurang a. Tetap
3 3 b. Peningkatan nilai pound terhadap dolar
b. Penurunan baik b. Penurunan
c. Pound tidak mengalami perubahan nilai
c. Kenaikan c. Kenaikan
terhadadap dolar
d. Pertumbuhan d. Penguatan
d. Nilai pound menguat terhadap dolar
e. Kesenjangan e. Keseimbangan
e. Penurunan nilai pound terhadap dolar
7. Penduduk Amerika menukarkan mata uang dolar ke 32. Dibawah ini salah satu perilaku masyarakat dalam
mata uang yen karena ingin membeli produk Jepang. 7. Di bawah ini adalah pihak yang meminta valuta asing, kecuali... menawarkan mata uang asing ialah...
Kondisi tersebut merupakan salah satu perilaku a. Tuan Anton yang mengimpor suku cadang mobil dari a. Tuan Hasan mengimpor gandum dari Australia
masyarakat Amerika dalam melakukan kegiatan? jepang b. Ibu-ibu pejabat yang akan berbelanja ke
4 7 a. Meminta valuta asing Soal Invalid b. Tuan Ahmad yang menjemput anaknya di luar negeri malaysia
b. Membeli yen jepang c. Tuan Andi yang akan melakukan ibadah haji c. Tuan Halim akan membuka cabang perusahaan
c. Menjual yen Jepang d. Ani mengunjugi keluarganya di Amerika konveksinya di Taiwan
d. Bertransaksi valuta asing e. Importir Amerika yang membeli furnitur Indonesia d. Penyanyi yang akan tour ke eropa
e. Menawarkan dolar Amerika e. Turis dari Belanda berkunjung ke bali
19. Seorang turis asing datang ke bank devisa untuk 19. Yanto pergi ke Amerika ia memiliki uang sebesar Rp. 44. Tuan Hadi akan pergi ke Amerika ia memiliki uang
menukarkan dolarnya senilai US$ 20.000. Kurs 34.000.000,00. Ia membeli tiket Jakarta-New York PP sebesar Rp. 120.000.000,00. Ia membeli tiket jakarta-New
5 19 yang berlaku pada hari itu kurs beli US$ 1= Rp Soal Invalid Rp.6.200.000,00 sisa uangnya ditukar dengan US$ di New York ia York PP Rp.15.000.000,00. Ia berhasil menagih utang
9.000,- kurs jual US$ 1=Rp 9. 050, dan kurs berhasil menagih US$ 15.000 dan untuk akomodasi disana ia sebesar US$ 5.000 dan untuk akomodasi disana ia
tengah US$ 1=Rp 9.025, jumlah rupiah yang menghabiskan US$ 2.000. Berapa sisa uang sesampainya di menghabiskan US$ 3.500. Berapa sisa uang sesampainya
178

didapat adalah... Jakarta jika kurs beli US$ 1= Rp 9.275 dan kurs Jual US$ 1= Rp di Jakarta jika kurs beli US$ 1= Rp 9.120 dan kurs Jual
a. Rp 170.000.000,00 9.300? US$ 1= Rp 9.150?
b. Rp 175.000.000,00 a. Rp 147.400.000 a. Rp 118.335.648
c. Rp 180.000.000,00 b. Rp 148.400.000 b. Rp 811.353.848
d. Rp 180.500.000,00 c. Rp 149.400.000 c. Rp 118.355.668
e. Rp 181.000.000,00 d. Rp 150.400.000 d. Rp 188.335.848
e. Rp 151.400.000 e. Rp 118.535.846
20. Seorang wisatawan mancanegara datang ke 20. David Becham datang dari Inggris, ia memiliki uang 5.000 Pound. 45. Justin adalah wisatawan dari amerika, ia memiliki uang
Indonesia pada tanggal 9 Agustus dengan Ia mengadakan bisnis di Indonesia dan berhasil menagih sebesar US$ 6.000. Ia memiliki piutang pada orang di Indonesia
membawa uang sebesar US$ 2.000, bila ia Rp. 102.000.000,00. Selama di Indonesia ia menghabiskan uang dan berhasil menagih sebesar Rp. 100.000.000,00. Untuk
langsung menukarkan uangnya dalam bentuk sebanyak Rp. 19.750.000,00 dan membeli tiket Jakarta-London Rp biaya akomodasi selama di Indonesia ia menghabiskan
rupiah, dan kurs pada saat itu menunjukkan 1 6.250.000,00. Berapa uang sisa sekembalinya dari Indonesia dalam uang sebanyak Rp. 15.750.000,00 dan membeli tiket
US$ = Rp 6.375,00 maka ian akan menerima... mata uang Inggris. Kurs beli 1 Pound = Rp 12.300 dan kurs jual 1 Jakarta-London Rp 5.750.000,00. Berapa uang sisa
a. Rp 12.750.000,00 Daya Pembeda Pound = Rp 12.500? sekembalinya dari Indonesia dalam mata uang Inggris.
6 20
b. Rp 13.250.000,00 Jelek, Soal Invalid a. 5.080 Pound Kurs beli US$ 1 = Rp 9.000 dan kurs jual 1 US$ = Rp
c. Rp 13.750.000,00 b. 6.080 Pound 9.500?
d. Rp 14.250.000,00 c. 10.080 Pound a. US$ 9473,68
e. Rp 11.750.000,00 d. 11.080 Pound b. US$ 10.473,68
e. 15.080 Pound c. US$ 11.473,68
d. US$ 13.473,68
e. US$ 15.473,68
.
179

LAMPIRAN 21

KISI-KISI
SOAL EVALUASI MATERI PERHITUNGAN KURS VALUTA ASING
SIKLUS I

Kemampuan
Materi Pokok Nomor Soal Jumlah
Kognitif
C1 4, 6, 9 3
Perhitungan nilai C2 3, 5, 8, 10, 4
valuta asing C3 1, 2,13, 14, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 24, 25 13
berdasarkan kurs C4 23 1
yang berlaku C5 7, 11 2
C6 12, 15 2
Keterangan:
C1 : Pengetahuan
C2 : Pemahaman
C3 : Penerapan
C4 : Analisa
C5 : Sintesa
C6 : Evaluasi
180

LAMPIRAN 22

SOAL EVALUASI
MATERI PERHITUNGAN KURS VALUTA ASING SIKLUS I

Mata Pelajaran : Ekonomi


Program Studi : IPS
Alokasi Waktu : 30 Menit

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memilih jawaban yang paling


tepat!

1. Di dalam bank terpampang sebuah tabel yang menunjukkan kurs beli 1


Pound = Rp 15.000 dan kurs jual 1 Pound = Rp 16.000. berapa rupiah
yang dikeluarkan untuk mendapatkan 5 Pound?
a. Rp 75.000,00
b. Rp 80.000,00
c. Rp 85.000,00
d. Rp 90.000,00
e. Rp 95.000,00.
2. Pada Hari senin Andi mengeluarkan uang senilai Rp. 123.500 untuk
mendapatkan US$ 13, maka kurs pertukaran pada saat itu adalah...
a. US$ 1 = Rp 9.100,-
b. US$ 1 = Rp 9.200,-
c. US$ 1 = Rp 9.300,-
d. US$ 1 = Rp 9.400,-
e. US$ 1 = Rp 9.500,-
3. Jika nilai rupiah yang semula ¥ 1,00 sama dengan Rp 2.500,00 menjadi ¥
1,00 sama dengan Rp 5.000,00 berarti dalam hal ini mata uang rupiah
mengalami...
a. Tetap
b. Penurunan
c. Kenaikan
d. Penguatan
e. Keseimbangan
4. Apa yang dimaksud kurs dolar terhadap pound?
a. Sejumlah dolar yang dinyatakan dalam pound
b. Sejumlah pound yang dinyatakan dalam dolar
c. Jumlah dolar yang dibutuhkan untuk memperoleh satu pound
d. Membeli pound dengan dolar
181

e. Membeli dolar dengan pound


5. Jika kurs antara dolar dan pound berubah dari $2= £1menjadi $1,98= £1,
apa artinya bagi dolar?
a. Penurunan nilai dolar terhadap pound
b. Kenaikan nilai pound terhadap dolar
c. Kenaikan nilai dolar terhadap pound
d. Nilai dolar melemah terhadap pound
e. Dolar tidak mengalami perubahan nilai
6. Pemerintah menetapkan kebijakan perubahan kurs valuta asing dari US$
1= Rp 9.000, berubah menjadi US$ 1= Rp 10.000, kebijakan yang
demikian disebut...
a. Revaluasi
b. Devaluasi
c. Defresi
d. Deflasi
e. Inflasi
7. Di bawah ini adalah pihak yang meminta valuta asing, kecuali...
a. Tuan Anton yang mengimpor suku cadang mobil dari jepang
b. Tuan Ahmad yang menjemput anaknya di luar negeri
c. Tuan Andi yang akan melakukan ibadah haji
d. Ani mengunjugi keluarganya di Amerika
e. Importir Amerika yang membeli furnitur Indonesia
8. Apabila Adit ingin membeli dolar Amerika di money changers, maka adit
akan dikenakan kurs...
a. Kurs dolar Singapura
b. Kurs jual dolar Amerika
c. Kurs beli dolar Amerika
d. Kurs jual beli dolar
e. Kurs jual beli dolar Amerika
9. Jika kurs yang berlaku US$ 1 = Rp 9.500, maka Andi bisa menukarkan Rp
9.500 untuk mendapatkan US$ 1 di pasar uang. Hal ini marupakan salah
satu contoh dari kurs...
a. Kurs riil
b. Kurs nominal
c. Kurs jual
d. Kurs beli
e. Kurs bebas
182

10. Bagaimanakah eksportir amerika serikat dapat menerima pembayaran dari


importir inggris?
a. Eksportir Amerika Serikat menerima pembayaran dalam bentuk
pound
b. Eksportir Amerika Serikat menerima pembayaran dalam bentuk
dolar amerika Serikat
c. Importir Inggris melakukan pembayaran dalam bentuk pound
d. Eksportir amerika serikat menerima pembayaran dalam bentuk
mata uang yang diterima kedua negara yaitu yen
e. Eksportir amerika serikat tidak menerima pembayaran dari
importir inggris
11. Dibawah ini pihak yang diuntungkan dengan adanya apresiasi nilai rupiah
adalah..
a. Orang yang berpenghasilan tetap
b. Turis yang berbelanja di Indonesia
c. Perusahaan asing yang membeli bahan mentah indonesia
d. Perusahaan indonesia yang mengimpor barang dari luar negeri
e. Orang yang berpiutang
12. Perubahan nilai tukar rupiah terhadap yen dari ¥ 1,00 = Rp 2.500,00
menjadi ¥ 1,00 = Rp 5.000,00 berakibat pada perubahan perilaku
masayarakat yang ditandai dengan...
a. Tabungan masyarakat semakin kecil
b. Banyak uang rupiah yang ditukar dengan mata uang yen
c. Banyak mata uang yen yang ditukar dengan mata uang rupiah
d. Masyarakat akan memperbesar tabungan depositonya di bank
e. Perdagangan menjadi ramai
Untuk menjawab Soal Nomor 13-16 perhatikan tabel berikut.
Senin 1 oktober 2012
Kurs Beli Kurs Jual
US$ 1 = Rp 9.000,- US$ 1 = Rp 9.500,-

Selasa 2 oktober 2012


Kurs Beli Kurs Jual
US$ 1 = Rp 10.000,- US$ 1 = Rp 11.000,-

13. Pada hari senin Pak Toni ingin membeli US $ 1000 untuk ditransfer
kepada anaknya yang sedang kuliah di Amerika. Berapakah uang yang
harus disediakan pak Toni untuk mendapatkan US $ 1000?
183

a. Rp. 9.000.000,-
b. Rp. 9.500.000,-
c. Rp. 10.000.000,-
d. Rp. 10.500.000,-
e. Rp. 11.000.000,-
14. Berapa jumlah uang yang harus disediakan pak Toni jika ia memutuskan
untuk menukarkan uangnya pada hari selasa?
a. Rp. 9.000.000,-
b. Rp. 9.500.000,-
c. Rp. 10.000.000,-
d. Rp. 10.500.000,-
e. Rp. 11.000.000,-
15. Jika dibanding dengan hari senin tanggal 1 Oktober, perubahan nilai tukar
rupiah terhadap dolar pada hari selasa 2 Oktober mengalami?
a. Tetap
b. Penurunan
c. Kenaikan
d. Penguatan
e. Keseimbangan
16. Apa yang Pak Toni peroleh setelah membeli dolar Amerika Serikat pada
tanggal 1 Oktober 2013, dan menjualnya kembali pada tanggal 2 Oktober
2013?
a. Kerugian Rp. 120.000,-
b. Kerugian Rp. 150.000,-
c. Keuntungan Rp. 500.000,-
d. Keuntungan Rp. 150.000,-
e. Tidak mengalami kerugian maupun untung
17. Pada suatu hari Mr. Zlatan ingin menukarkan dolar sebanyak US$ 4.300
ke dalam rupiah. Kurs yang berlaku adalah sebagai berikut.
Kurs Beli : US$ = Rp 9.300,00
Kurs Jual : US$ = Rp 9.345,00
Maka berapa rupiah uang yang diterima Mr. Zlatan?
a. Rp 40.183.500
b. Rp 41.183.500
c. Rp 40.813.500
d. Rp 39.990.000
e. Rp 30.990.000
18. Sepulang liburan di Amerika, Tn. Slamet memiliki sisa uang sebanyak US
$ 1000. Ia datang ke bursa valas untuk menukarkan uang dolarnya dengan
uang rupiah. Pada saat itu kurs yang berlaku di bursa sebagai berikut.
184

Kurs jual: US $ 1 = Rp. 8.150,00


Kurs beli: US $ 1 = Rp. 8.050,00
Berapa rupiah Tn. Slamet akan menerima hasil penukaran dolar
Amerikanya di bursa valas tersebut?
a. Rp. 8. 000.000,00
b. Rp. 8. 050.000,00
c. Rp. 8. 150.000,00
d. Rp. 8. 250.000,00
e. Rp. 8. 510.000,00
19. Yanto pergi ke Amerika ia memiliki uang sebesar Rp. 34.000.000,00. Ia
membeli tiket Jakarta-New York PP Rp.6.200.000,00 sisa uangnya ditukar
dengan US$ di New York ia berhasil menagih US$ 15.000 dan untuk
akomodasi disana ia menghabiskan US$ 2.000. Berapa sisa uang
sesampainya di Jakarta jika kurs beli US$ 1= Rp 9.275 dan kurs Jual US$
1= Rp 9.300?
a. Rp 147.400.000
b. Rp 148.400.000
c. Rp 149.400.000
d. Rp 150.400.000
e. Rp 151.400.000
20. David Becham datang dari Inggris, ia memiliki uang 5.000 Pound. Ia
mengadakan bisnis di Indonesia dan berhasil menagih sebesar Rp.
102.000.000,00. Selama di Indonesia ia menghabiskan uang sebanyak Rp.
19.750.000,00 dan membeli tiket Jakarta-London Rp 6.250.000,00. Berapa
uang sisa sekembalinya dari Indonesia dalam mata uang Inggris. Kurs beli
1 Pound = Rp 12.300 dan kurs jual 1 Pound = Rp 12.500?
a. 5.080 Pound
b. 6.080 Pound
c. 10.080 Pound
d. 11.080 Pound
e. 15.080 Pound
21. Data kurs konversi, beli 1 US$ = Rp 8.900,00 dan jual 1 US$ = Rp
9.100,00. Jika seorang turis menukarkan US$ 4.500 dengan rupiah, maka
jumlah yang diterima adalah..
a. Rp 40.050.000
b. Rp 40.500.000
c. Rp 40.725.000
d. Rp 40.750.000
e. Rp 40.950.000
185

22. Sebelum berangkat ke Amerika, Nita menukarkan uangnya sebesar


Rp.60.000.000,00 dengan dolar Amerika. Kurs saat itu kurs beli 1 US$=
Rp. 7.000,00 dan kurs jual 1 US$= Rp 7.500,00. Di Amerika Nita
membelanjakan uangnya sebesar US$ 6.000. sekembalinya di Indonesia
Nita menukarkan kembali sisa dalarnya ke rupiah. pada saat itu kurs beli 1
US$= Rp. 7.300,00 dan kurs jual 1 US$= Rp 7.800,00. Maka sisa uang
Nita adalah...
a. Rp 14.600.000,00
b. Rp 15.000.000,00
c. Rp 15.600.000,00
d. Rp 18.771.428,57
e. Rp 20.057.142,86
23. Perhatikan kurva dibawah ini nilai kurs rupiag terhadap ringgit malaysia
Harga rupiah per
ringgit

Kuantitas ringgit

Keseimbangan antara permintaan dan penawaran antara rupiah dengan


ringgit Malaysia terjadi pada 1 ringgit sama dengan...
a. Rp 500,00
b. Rp 1.000,00
c. Rp 1.500,00
d. Rp 2.000,00
e. Rp 2.500,00
24. Andi memiliki uang 7.200 ringgit Malaysia akan ditukarkan dengan dollar
Amerika, akan tetapi ia menukarkan uangnya di bank yang berada di
Indonesia, kurs yang berlaku saat itu adalah:
Valas Jual Beli
U$ 1,00 Rp 9.000,00 Rp 8.750,00
Ringgit Mal 1,00 Rp 2.750,00 Rp 2.500,00
Dari tabel diatas maka mata uang dolar Amerika yang di dapat Andi
adalah...
a. US$ 1.000
b. US$ 1.250
186

c. US$ 1.500
d. US$ 1.750
e. US$ 2.000

25. Pada sebuah bank, kurs valuta asing dolar Amerika Serikat terhadap
rupiah adalah sebagai berikut.
Kurs beli : US$ 1 = Rp 9.330,00
Kurs jual : US$ 1 = Rp 9.345,00
Seorang turis di bali ingin menukarkan uangnya sebesar USS 1.500. uang
yang akan diterima adalah...
a. Rp. 11.550.000
b. Rp. 12.950.000
c. Rp. 12.550.000
d. Rp. 13.995.000
e. Rp. 13.550.000
187

LAMPIRAN 23

KUNCI JAWABAN
SOAL MATERI PERHITUNGAN KURS VALUTA ASING SIKLUS 1

1 B 11 D 21 A
2 E 12 C 22 A
3 B 13 B 23 C
4 C 14 E 24 E
5 C 15 B 25 D
6 B 16 C
7 E 17 D
8 B 18 B
9 B 19 B
10 B 20 D
LAMPIRAN 24 188

ANALISIS HASIL EVALUASI SISWA SIKLUS I


Nil
No Nama Butir Soal Y
ai Ket
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 Adinda Gita D.C. 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 19 76 Tuntas
2 Aditya Nasution 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 24 96 Tuntas
3 Alif Priambodo 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 22 88 Tuntas
4 Anggi Meilani 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 24 96 Tuntas
5 Anis Sintia 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 15 60 Tidak
6 Atti Sufiyati 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 20 80 Tuntas
7 Ayu Sulistian 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 23 92 Tuntas
8 Caesar Nurul Huda 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 19 76 Tuntas
9 Eka Wulandari 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 18 72 Tuntas
10 Erna Fitriani 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 19 76 Tuntas
11 Fika 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 15 60 Tidak
12 Gena Riyanti Fitri 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23 92 Tuntas
13 Ibnu Aqil Bahtiar 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 20 80 Tuntas
14 Ike Merdikawati 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 19 76 Tuntas
15 Istiqomah 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 19 76 Tuntas
16 Lina Ayu Larassati 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 21 84 Tuntas
17 Maulana Wisnu W. 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 16 64 Tidak
18 Meli Santika 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 22 88 Tuntas
19 Mery Raflesia 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 84 Tuntas
20 Mesi Purwanti 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 21 84 Tuntas
21 Meta Selvi Anita R. 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 88 Tuntas
22 Morena Ayuningtyas 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 12 48 Tidak
23 Mutia Istiani 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 13 52 Tidak
24 Nur Salimah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 96 Tuntas
25 Purbowo Tri Admojo 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 20 80 Tuntas
26 Raditya Putra P. 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 20 80 Tuntas
27 Rezha Akhmad F 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 19 76 Tuntas
28 Rian Adji Permana 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 15 60 Tidak
29 Riza Fachrurozi 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 13 52 Tidak
30 Sisca Amelia 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 24 96 Tuntas
31 Wahyu Faizan 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 13 52 Tidak
32 Wildan Asyofi 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 13 52 Tidak
33 Yuzril Iqbal Prasetyo 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 15 60 Tidak
34 Yuyun Winengsih 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 20 80 Tuntas
Jumlah 30 29 22 28 22 15 27 28 27 28 22 25 28 33 17 27 29 24 24 24 28 28 25 25 28 643 2572
Ketercapaian (%) 88.2 85.3 64.7 82.4 64.7 44.1 79.4 82.4 79.4 82.4 64.7 73.5 82.4 97.1 50 79.4 85.3 70.6 70.6 70.6 82.4 82.4 73.5 73.5 82.4 75.65
Ketuntasan Belajar Klasikal (%) 70.6
Nilai Rata-Rata Kelas 75.6
Nilai Tertinggi 96
Nilai Terendah 48
189

LAMPIRAN 25

KISI-KISI
SOAL MATERI PERHITUNGAN KURS VALUTA ASING SIKLUS II

Materi Pokok Kemampuan Nomor Soal Jumlah


Kognitif
Perhitungan nilai C1 4, 6, 9 3
valuta asing C2 3, 5, 8, 10, 4
berdasarkan kurs C3 1, 2,13, 14, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 24, 25 13
yang berlaku C4 23 1
C5 7, 11 2
C6 12, 15 2
Keterangan:
C1 : Pengetahuan
C2 : Pemahaman
C3 : Penerapan
C4 : Analisa
C5 : Sintesa
C6 : Evaluasi
190

LAMPIRAN 26

SOAL EVALUASI
MATERI KURS VALUTA ASING SIKLUS II

Mata Pelajaran : Ekonomi


Program Studi : IPS
Alokasi Waktu : 60 Menit

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memilih jawaban yang paling


tepat!
1. Pergerakan kurs rupiah terhadap dollar menunjukkan kurs beli US$ 1
sama dengan Rp 8.500,00 dan kurs jual US$ 1 sama dengan Rp
9.000,00berarti untuk memperoleh US$ 13 dibutuhkan...
a. Rp 115.000,00
b. Rp 116.000,00
c. Rp 117.000,00
d. Rp 118.000,00
e. Rp 119.000,00
2. Sejumlah $ 28,8 dibutuhkan untuk memperoleh £ 16, kurs pertukaran
adalah...
a. $ 1,80 = £ 2
b. $ 3,60 = £ 1
c. £ 1 = $ 1,8
d. £ 0,5 = $ 1
e. £ 0,5 = $ 1
3. Perubahan kurs dari $2 sama dengan £1, menjadi $1,98 sama dengan £1
maka dalam hal ini nilai pound mengalami?
a. Penurunan nilai dolar terhadap pound
b. Peningkatan nilai pound terhadap dolar
c. Pound tidak mengalami perubahan nilai terhadadap dolar
d. Nilai pound menguat terhadap dolar
e. Penurunan nilai pound terhadap dolar
4. Dibawah ini salah satu perilaku masyarakat dalam menawarkan mata uang
asing ialah...
a. Tuan Hasan mengimpor gandum dari Australia
b. Ibu-ibu pejabat yang akan berbelanja ke malaysia
c. Tuan Halim akan membuka cabang perusahaan konveksinya di
Taiwan
d. Penyanyi yang akan tour ke eropa
191

e. Turis-turis dari Belanda berkunjung ke bali


5. Jika kurs antara dolar dan pound berubah dari $2= £1menjadi $2,2= £1,
apa artinya bagi dolar?
a. Peningkatan nilai dolar terhadap pound
b. Penurunan nilai dolar terhadap pound
c. Penurunan nilai pound terhadap dolar
d. Dolar tidak mengalami perubahan nilai terhadap pound
e. Nilai dolar mengalami penguatan
6. Perubahan nilai rupiah dari 1 US$=Rp 12.000,00 menjadi 1 US$=Rp
10.000,00 karena adanya tarik menarik permintaan dan penawaran valuta
disebut disebut...
a. Depresiasi
b. Apresiasi
c. Inflasi
d. Deflasi
e. Debirokratisasi
7. Di bawah ini adalah pihak-pihak yang meminta valuta asing, kecuali...
a. Tuan Hasan mengimpor gandum dari Australia
b. Ibu-ibu pejabat yang akan berbelanja ke malaysia
c. Tuan Halim akan membuka cabang perusahaan konveksinya di
Taiwan
d. Penyanyi yang akan tour ke eropa
e. Turis-turis dari Belanda berkunjung ke bali
8. Hasan ingin pergi ke Belanda. Ia mendatangi bursa valuta asing untuk
menukarkan uang rupiah dengan golden Belanda. Ia dikenakan kurs....
a. Tetap
b. Jual
c. Valuta asing
d. Beli
e. Rata-rata
9. Untuk memperoleh $ 1 pada hari itu juga Agus harus mengeluarkan
uangnya untuk ditukarkan dengan dolar senilai Rp. 9.500,- di bank
Indonesia. Yang dilakukan Agus merupakan salah satu contoh tindakan...
a. Transaksi valuta asing secara langsung
b. Transaksi valuta asing secara tunai
c. Transaksi valuta asing secara hedging
d. Menghindar resiko yang ditimbilkan ketidakstabilan nilai valuta
asing
192

e. Melakukan spekulasi valuta asing


10. Bagaimanakah seorang importir amerika serikat dapat membayar pada
eksportir inggris?
a. Importir Amerika Serikat membayar dalam bentuk dolar kepada
eksportir inggris
b. Eksportir Inggris menerima pembayaran dalam bentuk dolar dari
importir Amerika Serikat
c. Importir amerika serikat melakukan pembayaran dalam bentuk
pound terhadap eksportir inggris
d. Importir amerika serikat membayar dengan mata uang yang
diterima kedua negara yaitu yen
e. Importor amerika Serikat menunda pembelian barang
11. Dibawah ini pihak yang dirugikan dengan adanya devaluasi adalah...
a. Orang yang berpenghasilan tetap
b. Turis yang berbelanja di Indonesia
c. Orang yang berutang
d. Orang yang berbelanja diluar negeri
e. Orang yang berpiutang
12. Pada Tahun 1998 nilai tukar rupiah yang semula US$ 1 = Rp 2.600,-,
setelah terjadi krisis ekonomi banyak harga barang yang naik sehingga
nilai tukar rupiah berubah menjadi US$ 1= Rp 9.000,-. Faktor yang
menyebabkan perubahan nilai tukar rupiah terhadap dolar berasal dari?
a. Perubahan cita rasa masyarakat
b. Perubahan harga barang ekspor dan impor
c. Perubahan suku bungan dan tingkat pengembalian investasi
d. Pertumbuhan ekonomi
e. Inflasi

Untuk menjawab soal nomor 13– 16 perhatikan tabel berikut.


Rabu 20 Maret 2013
Kurs Beli Kurs Jual
US$ 1 = Rp 10.060,- US$ 1 = Rp 10.080,-
Yen 1 =Rp 86,50 Yen 1 =Rp 87,50

Kamis 21 Maret 2013


Kurs Beli Kurs Jual
US$ 1 = Rp 10.200,- US$ 1 = Rp 10.250,-
Yen 1 =Rp 87,50 Yen 1 =Rp 88,50
193

13. Jika Fita datang ke money changer untuk membeli US$ 1.000 pada tanggal
20 maret 2013, berapa Fita harus membayar dengan rupiah?
a. Rp 10.060.000,-
b. Rp 10.080.000,-
c. Rp 10.200.000,-
d. Rp 10.250.000,-
e. Rp 10.050.000,-
14. Sepulang dari Jepang Firman pergi ke money changer untuk menjual
1.000 yen dan menukarnya menjadi rupiah. Jika Firman menjual yen pada
tanggal 20 maret 2013, maka Firman akan memperoleh rupiah sebanyak?
a. Rp 89.500,-
b. Rp 88.500,-
c. Rp 87.500,-
d. Rp 86.500,-
e. Rp 85.500,-
15. Dari tabel diatas jika di banding rabu pada tanggal 20 Maret, pada hari
kamis tanggal 21 maret nilai rupiah terhadap dolar amerika mengalami?
a. Tetap
b. Kenaikan
c. Penguatan
d. Penurunan
e. Keseimbangan
16. Apa yang Fita peroleh setelah membeli dolar Amerika Serikat pada
tanggal 20 maret 2013, dan menjualnya kembali pada tanggal 21 maret
2013?
a. Kerugian Rp. 120.000,-
b. Kerugian Rp. 150.000,-
c. Keuntungan Rp. 120.000,-
d. Keuntungan Rp. 150.000,-
e. Tidak mengalami kerugian maupun untung
17. Di suatu bank tertulis nilai kurs valuta asing sebagai berikut :
Kurs Beli : US$ = Rp 9.300,00
Kurs Jual : US$ = Rp 9.345,00
Jika Tuan Dani mempunyai uang Rp 12.148.500,00 dan dia ingin
menukarkan uang rupiahnya ke dolar Amerika, berapa dolar yang akan
diterima Tuan Dani?
a. US $ 1.306
b. US $ 1.603
c. US $ 1.003
d. US $ 1.030
194

e. US $ 1.300
18. Tn. Slamet akan pergi ke Amerika Serikat. Ia mempunyai uang sebesar
Rp. 200.000.000,00. Hari ini ia datang ke bursa valas untuk menukarkan
uangnya (rupiah) dengan dolar Amerika. Pada saat itu kurs yang berlaku di
bursa valas adalah sebagai berikut.
Kurs jual : US $ 1 = Rp. 8.000,00
Kurs Beli : US $ 1 = Rp. 7.800,00
Berapa dolar Amerika yang diterima Tn. Slamet dari bursa valas?
a. US $ 25.000
b. US $ 52.000
c. US $ 26.541
d. US $ 24.561
e. US $ 20.500
19. Tuan Hadi akan pergi ke Amerika ia memiliki uang sebesar Rp.
120.000.000,00. Ia membeli tiket jakarta-New York PP Rp.15.000.000,00.
Ia berhasil menagih utang sebesar US$ 5.000 dan untuk akomodasi disana
ia menghabiskan US$ 3.500. Berapa sisa uang sesampainya di Jakarta jika
kurs beli US$ 1= Rp 9.000 dan kurs Jual US$ 1= Rp 10.000?
a. Rp 108.000.000
b. Rp 110.000.000
c. Rp 120.000.000
d. Rp 134.000.000
e. Rp 140.000.000
20. Justin adalah wisatawan dari amerika, ia memiliki uang US$ 6.000. Ia
memiliki piutang pada orang di Indonesia dan berhasil menagih sebesar
Rp. 100.000.000,00. Untuk biaya akomodasi selama di Indonesia ia
menghabiskan uang sebanyak Rp. 15.750.000,00 dan membeli tiket
Jakarta-London Rp 5.750.000,00. Berapa uang sisa sekembalinya dari
Indonesia dalam mata uang Inggris. Kurs beli US$ 1 = Rp 8.750 dan kurs
jual 1 US$ = Rp 9.000?
a. US$ 10.285,74
b. US$ 11.825,75
c. US$ 16.000,00
d. US$ 17.500,00
e. US$ 20.250,00
21. Serombongan turis asing menginginkan uang rupiah yang mereka gunakan
untuk keperluan belanja selama di Indonesia. Mereka hendak menukarkan
US$ 10.000 dalam mata uang rupiah. ternyata kurs yang berlaku saat itu.
 Kurs beli : 1 US$ = Rp 9.800,00
 Kurs jual : 1 US$ = Rp 10.000,00
195

Berapa rupiah yang diperoleh serombongan turis asing ?


a. Rp. 100.000.000
b. Rp. 98.000.000
c. Rp. 89.000.000
d. Rp. 78.000.000
e. Rp. 87.000.000
22. Pak Mahmud pergi ke tanah suci untuk menjalankan ibadah haji. Ia
menukarkan uangnya sebesar Rp. 30.000.000 dengan mata uang real.
Setelah kembali ke tanah air pak Mahmud masih memiliki sisa uang 500
real untuk ditukarkan dengan rupiah. kurs yang berlaku saat itu adalah
kurs jual SAR 1 = Rp 2.600, kurs beli SAR 1 = Rp 2.500. besarnya uang
yang diterima pak Mahmud saat kembali ke tanah air adalah...
a. Rp 1.250.000
b. Rp 1.300.000
c. Rp 1.350.000
d. Rp 1.400.000
e. Rp 1.450.000
23. Amati kurva dibawah ini
Harga dollar per

Poundsterling D0 D1
0,88
0,86
0,84
0,82 E1
0,80
0,78 E0
0,76
0,74
0,72

Kuantitas Dollar

Nilai tukar ekuilibrium mempertemukan permintaan dan penawaran pada


bursa valuta asing. Dari kurva di atas nilai dolar mengalami apresiasi
ditandai dengan...
a. Pergeseran titik ekuilibrium dari E1 ke E0
b. Pergeseran titik ekuilibrium dari E0 ke E1
c. Kenaikan permintaan dari D0 ke D1
d. Penurunan permintaan dari D0 ke D1
e. Kurva D1 yang sejajar dengan D0
196

24. Nona Sabilla mendapat kiriman uang dari pamannya yang bekerja di
Amerika Serikat sebesar US$1.000 dan kiriman kakaknya yang bekerja di
Jepang sebesar ¥5.000.
Valas Jual Beli
US$1 Rp7.200,00 Rp7.000,00
¥1 ¥1 = Rp240,00 Rp250,00
Dari tabel diatsa berapa rupiah uang yang akan diterima Nona Sabilla?
a. Rp 7.500.000,00
b. Rp 6.750.000,00
c. Rp 8.250.000,00
d. Rp 6.250.000,00
e. Rp 5.250.000,00
25. Bani akan pergi ke luar negeri. Ia membutuhkan £50, $80, DM 60, dimana
kurs hari ini sebagai berikut:
Valas Beli Jual
£ 1,00 3.025 3.040
$ 1,00 2.160 2.185
DM 1,00 1.380 1.410
Berdasarkan kurs diatas uang yang dikeluarkan Bani sebesar...
a. Rp 405.000,00
b. Rp 406.850,00
c. Rp 411.400,00
d. Rp 416.850,00
e. Rp 421.400,00
197

LAMPIRAN 27

KUNCI JAWABAN
SOAL MATERI PERHITUNGAN KURS VALUTA ASING SIKLUS II
1 C 11 D 21 B
2 C 12 E 22 A
3 E 13 B 23 A
4 E 14 D 24 C
5 B 15 D 25 C
6 B 16 C
7 E 17 E
8 B 18 A
9 B 19 A
10 C 20 C
198
LAMPIRAN 28

ANALISIS HASIL EVALUASI SISWA SIKLUS II


No Nama Butir Soal Y Nilai Ket
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 Adinda Gita D.C. 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 21 84 Tuntas
2 Aditya Nasution 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 23 92 Tuntas
3 Alif Priambodo 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 88 Tuntas
4 Anggi Meilani 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 100 Tuntas
5 Anis Sintia 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 18 72 Tuntas
6 Atti Sufiyati 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23 92 Tuntas
7 Ayu Sulistian 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 24 96 Tuntas
8 Caesar Nurul H. 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 23 92 Tuntas
9 Eka Wulandari 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 20 80 Tuntas
10 Erna Fitriani 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 20 80 Tuntas
11 Fika 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 18 72 Tuntas
12 Gena Riyanti F. 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 96 Tuntas
13 Ibnu Aqil B. 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23 92 Tuntas
14 Ike Merdikawati 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 22 88 Tuntas
15 Istiqomah 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 18 72 Tuntas
16 Lina Ayu L.i 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 21 84 Tuntas
17 Maulana Wisnu W. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 20 80 Tuntas
18 Meli Santika 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 23 92 Tuntas
19 Mery Raflesia 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 22 88 Tuntas
20 Mesi Purwanti 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23 92 Tuntas
21 Meta Selvi Anita R. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 23 92 Tuntas
22 Morena A. 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 16 64 Tidak
23 Mutia Istiani 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 14 56 Tidak
24 Nur Salimah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 100 Tuntas
25 Purbowo Tri A. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 21 84 Tuntas
26 Raditya Putra P. 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 21 84 Tuntas
27 Rezha Akhmad F. 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 20 80 Tuntas
28 Rian Adji P. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 22 88 Tuntas
29 Riza Fachrurozi 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 15 60 Tidak
30 Sisca Amelia 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 100 Tuntas
31 Wahyu Faizan 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 15 60 Tidak
32 Wildan Asyofi 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 15 60 Tidak
33 Yuyun Winengsih 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 20 80 Tuntas
34 Yuzril Iqbal P. 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 19 76 Tuntas
Jumlah 34 34 31 30 26 21 29 30 28 30 26 26 29 33 24 28 31 26 24 25 28 29 28 25 29 704 2816
91.1 88.2 76.4 61.7 85.2 88.2 82.3 88.2 76.4 76.4 85.2 97.0 70.5 82.3 91.1 76.4 70.5 73.5 82.3 85.2 82.3 73.5
Ketercapaian (%) 100 100 8 4 7 6 9 4 5 4 7 7 9 6 9 5 8 7 9 3 5 9 5 3 85.29 82.82
Ketuntasan Klasikal (%) 85.29
Nilai Rata-Rata Kelas 82.82
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 56
LAMPIRAN 29

199

Anda mungkin juga menyukai