Anda di halaman 1dari 11

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

3.1. ANATOMI TELINGA

Telinga terdiri atas tiga bagian dasar, yaitu telinga bagian luar, telinga
bagian tengah dan telinga bagian dalam. Setiap bagian telinga bekerja dengan tugas
khusus untuk mendeteksi dan menginterpretasikan bunyi.

1. Telinga Luar
Telinga luar terdiri dari pinna (telinga), meatus akustikus ekterna dan
membran timpani (eardrum).Pinna adalah struktur menonjol yang merupakan
kartilago terbalut kulit. Fungsi utamanya adalah mengumpulkan dan
menghubungkan suara menuju meatus akustikus eksterna6.
Meatus akustikus eksterna. selain sebagai tempat penyimpanan 3000 Hz –
4000 Hz. Saluran ini memiliki panjang sekitar 2,5 cm. Gendang telinga atau
membran timpani, memiliki ketebalan sekitar 0,1 cm dan luas sekitar 65mm7.
Gendang ini menyalurkan getaran di udara ke tulang-tulang kecil telinga
tengah6,7.Membran timpani berada pada perbatasan telinga luar dan tengah. Area
tekanan tinggi dan rendah pada gelombang suara akan menyebabkan membran
timpani bergetar ke dalam dan keluar. Supaya membran tersebut dapat secara bebas
bergerak kedua arah, tekanan udara istirahat pada kedua sisi membran timpani
harus sama. Membran sebelah luar terekspos pada tekanan atmosfer yang melewati
meatus akustikus ekterna sedangkan bagiandalam menghadapi tekanan atmosfer
dari tuba eustachius yang menghubungkan telinga tengah ke faring. Secara normal,
tuba ini tertutup tetapi dapat dibuka dengan gerakan menguap, mengunyah dan
menelan6.

2.Telinga Tengah
Telinga tengah terdiri dari 3 buah tulang (ossicle) yaitu malleus, incus dan
stapes. Malleus menempel pada membran timpani sedangkan stapes menempel
pada oval window yang merupakan gerbang menuju koklea yang berisi cairan.

18
Suara yang masuk 99,9% mengalami refleksi dan hanya 0,1% saja yang di
transmisi/diteruskan. Pada frekuensi kurang dari 400 Hz membran timpani bersifat
“per” sedangkan pada frekuensi 4.000 Hz membran timpani akan menegang3.Saat
membran timpani bergetar, tulang-tulang tersebut bergerak dengan frekuensi yang
sama, mentransmisikan frekuensi tersebut menuju oval window. Tiap-tiap getaran
menghasilkan pergerakan seperti gelombang pada cairan di telinga dalam dengan
frekuensi yang sama dengan gelombang suara aslinya. Sistem ossicle
mengamplifikasikan tekanan dari gelombang suara pada udara dengan dua
mekanisme untuk menghasilkan getaran cairan pada koklea. Pertama adalah karena
permukaan area dari membran timpani lebih besar dari oval window, tekanan di
tingkatkan ketika gaya yang mempengaruhi membran timpani disampaikan oleh
ossicle ke oval window (tekanan = gaya/area). Kedua adalah kerja dari ossicle
memberikan keuntungan mekanis lainnya. Kedua hal tersebut meningkatkan gaya
pada oval window sampai 20 kali. Tambahan tekanan tersebut penting
untukmenghasilkan pergerakan cairan pada koklea6.

Gambar 1. Anatomi Telinga6

3. Telinga Dalam
Koklea
Koklea adalah sebuah struktur yang menyerupai siput yang merupakan
bagian dari telinga dalam yang merupakan sistem tubular terkurung yang berada

19
didalam tulang temporalis. Berdasarkan panjangnya, komponen fungsional koklea
dibagi menjadi tiga kompartemen longitudinal yang berisi cairan. Duktus koklear
yang ujungnya tidak terlihat di kenal sebagai skala media, yang merupakan
kompartemen tengah. Bagian yang lebih diatasnya adalah skala vestibuli yang
mengikuti kontur dalam spiral dan skala timpani yang merupakan kompartemen
paling bawah yang mengikuti kontur luar dari spiral. Cairan di dalam skala timpani
dan skala vestibuli disebut perilimfe. Sementara itu, duktus koklear berisi cairan
yang sedikit berbeda yaitu endolimfe. Bagian ujung dari duktus koklearis dimana
cairan dari kompartemen atas dan bawah bergabung di sebut dengan helikotrema.
Skala vestibuli terkunci dari telinga tengah oleh oval window, tempat stapes
menempel. Sementara itu, skala timpanidikunci dari telinga tengah denganbukaan
kecil berselaput yang disebut round window. Membran vestibular tipis membentuk
langit-langit duktus koklear dan memisahkannya dari skala vestibuli. Membran
basilaris membentuk dasar duktus koklear yang memisahkannya dengan skala
timpani. Membran basilaris ini sangat penting karena di dalamnya terdapat organ
korti yang merupakan organ perasa pendengaran6.

3.2. OTITIS MEDIA KRONIK


Definisi
Otitis media supuratif kronik (OMSK) adalah infeksi kronik di telinga
tengah yang ditandai dengan adanya perforasi membran timpani disertai keluarnya
sekret berupa serosa atau mukoid secara terus menerus maupun hilang timbul yang
terjadi lebih dari 8 minggu12.

Epidemiologi
Otitis media supuratif kronik merupakan infeksi kronik di telinga yang
umumnya ditemukan pada negara berkembang dengan prevalensi 90%. Faktor-
faktor yang dapat mempengaruhi OMSK antara lain kehidupan sosial ekonomi
yang rendah, lingkungan kumuh, dan status kesehatan serta gizi yang jelek 12.

Etiologi

20
OMSK umumnya dimulai dengan otitis media berulang pada anak, jarang
dimulai setelah dewasa. Faktor infeksi biasanya berasal dari nasofaring
(adenoiditis, tonsilitis, rinitis, sinusitis), mencapai telinga tengah melalui tuba
Eustachius. Fungsi tuba Eustachius yang abnormal merupakan faktor predisposisi
yang dijumpai pada anak dengan cleft palate dan Down’s syndrom. Adanya tuba
patulous, menyebabkan refluk isi nasofaring yang merupakan faktor insiden OMSK
yang tinggi di Amerika Serikat. OMSK juga umumnya terjadi pada host yang
mengalami defisiensi imun sistemik. Kelainan humoral (seperti
hipogammaglobulinemia) dan cell- mediated ( seperti infeksi HIV, sindrom
kemalasan leukosit) dapat manifest sebagai sekresi telinga kronis.13

Penyebab OMSK antara lain:


1. Lingkungan
Hubungan penderita OMSK dan faktor lingkungan belum jelas, namun
mempunyai hubungan erat antara penderita dengan OMSK dan sosioekonomi,
dimana kelompok sosioekonomi rendah memi liki insiden yang lebih tinggi. Tetapi
sudah hampir dipastikan hal ini berhubungan dengan kesehatan secara umum, diet,
tempat tinggal yang padat.

2. Genetik
Hubungan antara faktor genetik dan OMSK masih belum jelas, namun, hal
tersebut masih diteliti terutama untuk mengetahui apakah insiden OMSK
berhubungan dengan luasnya sel mastoid yang dikaitkan sebagai faktor genetik13.

3. Otitis media sebelumnya


Dikatakan otitis media kronik jika otitis media akut dan / atau otitis media
dengan efusi yang terjadi secara berulang, tetapi tidak diketahui faktor apa yang
menyebabkan satu telinga dan bukan yang lainnya berkembang menjadi keadaan
kronis13.

4. Infeksi

21
Organisme yang terutama dijumpai adalah Gram- negatif, flora tipe-usus,
dan beberapa organisme lainnya sehingga media kultur merupakan cara yang tepat
untuk mengetahui organisme penyebab infeksi13.

5. Infeksi saluran nafas atas


OMSK umumnya terjadi setelah infeksi saluran nafas atas. Infeksi virus
pada mukosa telinga tengah dapat menyebabkan menurunnya daya tahan tubuh
terhadap organisme yang secara normal berada dalam telinga tengah, sehingga
memudahkan pertumbuhan bakteri13.

6. Autoimun
Penderita dengan penyakit autoimun akan memiliki insiden lebih besar
terhadap otitis media kronis13.

7. Alergi
Penderita yang memiliki alergi memiliki risiko lebih tinggi terkena OMSK
dibanding yang tidak memiliki alergi13.

8. Gangguan fungsi tuba eustachius.


Pada otitis media kronis aktif, tuba eustachius sering tersumbat oleh edema.
Banyak metode yang menyatakan bahwa tuba tidak mungkin mengembalikan
tekanan negatif menjadi normal13.
Beberapa faktor-faktor yang menyebabkan perforasi membran timpani menetap
pada OMSK13 :
 Infeksi yang menetap pada telinga tengah mastoid yang mengakibatkan
produksi sekret telinga purulen berlanjut.
 Berlanjutnya obstruksi tuba eustachius yang mengurangi penutupan spontan
pada perforasi.
 Beberapa perforasi yang besar mengalami penutupan spontan melalui
mekanisme migrasi epitel.

22
 Pada pinggir perforasi dari epitel skuamous dapat mengalami pertumbuhan
yang cepat diatas sisi medial dari membran timpani. Proses ini juga
mencegah penutupan spontan dari perforasi.

PATOGENESIS

Banyak teori dikemukakan oleh para ahli tentang patogenesis kolesteatoma.


Teori tersebut akan lebih mudah dipahami bila diperhatikan definisi kolesteatoma
menurut Gray (1964) yang mengatakan bahwa kolesteatoma adalah epitel kulit
yang berada pada tempat yang salah, atau menurut pemahaman penulis;
kolesteatoma dapat terjadi oleh karena adanya epitel kulit yang
terperangkap.Sebagaimana kita ketahui bahwa seluruh epitel kulit (keratinizing
stratified squamous epithelium) pada tubuh kita berada pada lokasi yang
terbuka/terpapar ke dunia luar. Epitel kulit di liang telinga merupakan suatu daerah
Cul-de-sac sehingga apabila terdapat serumen padat di liang telinga dalam waktu
yang lama maka dari epitel kulit yang berada medial dari serumen tersebut seakan
terperangkap sehingga membentuk kolesteatoma.9,15

GEJALA DAN TANDA

Gejala klinis yang ditemukan pada OMK antara lain telinga berair, gangguan
pendengaran, nyeri telinga, dan vertigo13.

Telinga berair (otorrhea)

Sekret bersifat purulen (kental, putih) atau mukoid (seperti air dan encer)
tergantung stadium peradangan. Sekret yang mukus dihasilkan oleh aktivitas
kelenjar sekretorik telinga tengah dan mastoid. Pada OMK stadium inaktif tidak
dijumpai adannya sekret telinga.Pada OMK tipe jinak, cairan yang keluar mukopus
yang tidak berbau busuk yang sering kali sebagai reaksi iritasi mukosa telinga
tengah oleh perforasi membran timpani dan infeksi. Keluarnya sekret biasanya
hilang timbul. Meningkatnya jumlah sekret dapat disebabkan infeksi saluran nafas
atas atau kontaminasi dari liang telinga luar setelah mandi atau berenang. Pada

23
OMK tipe maligna unsur mukoid dan sekret telinga tengah berkurang atau hilang
karena rusaknya lapisan mukosa secara luas13,15.

Gangguan pendengaran

Umumnya dijumpai tuli konduktif namun dapat pula bersifat campuran. Gangguan
pendengaran mungkin ringan sekalipun proses patologi sangat hebat, karena daerah
yang sakit ataupun kolesteatoma, dapat menghambat bunyi dengan efektif ke
fenestra ovalis. Beratnya ketulian tergantung dari besar dan letak perforasi
membran timpani serta keutuhan dan mobilitas sistem pengantaran suara ke telinga
tengah. Pada OMK tipe maligna biasanya didapat tuli konduktif berat karena
putusnya rantai tulang pendengaran13,14,15.

Otalgia (nyeri telinga)

Nyeri merupakan tanda berkembang komplikasi OMK seperti petrositis,


subperiosteal abses atau trombosis sinus lateralis13,14,15.

Vertigo

Vertigo pada penderita OMK merupakan gejala yang serius lainnya. Keluhan
vertigo seringkali merupakan tanda telah terjadinya fistula labirin akibat erosi
dinding labirin oleh kolesteatoma. Vertigo yang timbul biasanya akibat perubahan
tekanan udara yang mendadak atau pada panderita yang sensitif keluhan vertigo
dapat terjadi hanya karena perforasi besar membran timpani yang akan
menyebabkan labirin lebih mudah terangsang oleh perbedaan suhu. Penyebaran
infeksi ke dalam labirin juga akan menyebabkan keluhan vertigo13,14,15.

Klasifikasi

24
Otitis media supuratif kronik dapat dibagi atas 2 tipe yaitu16,17 :
1. Tipe Benign/jinak
OMSK tipe jinak ditandai dengan adanya perforasi sentral dan gejala
klinik yang bervariasi dari luas dan tingkat keparahan penyakit. Faktor- faktor
yang mempengaruhi keadaan ini terutama patensi tuba eustachius, infeksi
saluran nafas atas,dan daya tahan tubuh yang rendah, 16.
Secara klinis penyakit tubotimpani terbagi atas16:
 Fase aktif
Pada tipe ini, umumnya terdapat sekret telinga dan terjadi tuli. Hal ini
umumnya didahului oleh perluasan infeksi saluran nafas atas melalui tuba
eutachius, atau setelah berenang dimana kuman masuk melalui liang telinga
luar. Sekret bervariasi dari mukoid sampai mukopurulen. Ukuran perforasi
bervariasi dari sebesar jarum sampai perforasi subtotal pada pars tensa.
 Fase tidak aktif / fase tenang
Pada pemeriksaan telinga dijumpai perforasi total yang kering dengan
mukosa telinga tengah yang pucat. Gejala yang dijumpai berupa tuli konduktif
ringan. Gejala lain yang dijumpai seperti vertigo, tinitus,atau suatu rasa penuh
dalam telinga16.

2. Tipe Maligna/ganas
Pada tipe ini ditemukan adanya kolesteatom dan berbahaya.
Kolesteatom adalah suatu massa amorf, konsistensi seperti mentega, berwarna
putih, terdiri dari lapisan epitel yang telah mengalami nekrosis16.
Penatalaksanaan
Prinsip pengobatan tergantung dari jenis penyakit dan luas infeksi, yang
dapat dibagi atas: konservatif dan operasi12,13,18
A. Otitis media supuratif kronik benigna
a) Otitis media supuratif kronik benigna tenang
Pada keadaan ini umumnya tidak memerlukan pengobatan.
Penderita perlu diedukasi untuk tidak mengorek telinga, berenang, dan
menghindari masuknya air ke telinga.Operasi rekonstruksi (miringoplasti,

25
timpanoplasti) dapat dilakukan untuk mencegah infeksi berulang serta
gangguan pendengaran12,13,18.
b) Otitis media supuratif kronik benigna aktif
Prinsip pengobatan OMSK adalah :
1. Membersihkan liang telinga dan kavum timpani (toilet telinga)
Hal ini beretujuan untuk membuat lingkungan yang tidak sesuai untuk
perkembangan mikroorganisme, karena sekret telinga merupakan media
yang baik bagi perkembangan mikroorganisme13,18.
2. Pemberian antibiotika13,18 :
a. Antibiotik topikal
Pemberian antibiotik efektif jika telinga dalam keadaan bersih. Bila
sekret berkurang atau tidak progresif lagi diberikan obat tetes yang
mengandung antibiotik dan kortikosteroid. 13,18.
B. Otitis media supuratif kronik maligna12,13,18.
Operasi merupakan terapi yang tepat untuk tipe ini. Bila terdapat
abses subperiosteal, maka insisi abses sebaiknya dilakukan tersendiri sebelum
kemudian dilakukan mastoidektomi12,13,18.
.

Komplikasi
Komplikasi pada OMSK terbagi menjadi intrakranial dan ekstrakranial.
Komplikasi ekstrakranial dibagi lagi menjadi komplikasi extratemporal dan
intratemporal. 16.

Komplikasi Extrakranial16,19
1. Abses Subperiosteal
Abses subperiosteal merupakan komplikasi ekstrakranial yang sering
terjadi. Abses ini terjadi di korteks mastoid ketika proses infeksi dalam sel-sel udara
mastoid meluas ke ruang subperiosteal. Cholesteatoma dapat menghalangi mastoid
yang terinfeksi dengan ruang telinga tengah dan tuba eustachius. Obstruksi ini

26
meningkatkan kemungkinan dekompresi yang infeksius sehingga menghasilkan
gambaran klinis sebagai abses subperiosteal19.
2. Abses Bezold
Abses Bezold merupakan abses cervical yang mirip dengan abses
subperiosteal. Abses ini dideskripsikan sebagai massa yang dalam dan lembut pada
leher. Sebagian besar dari abses ini adalah hasil dari ekstensi langsung melalui
korteks, selain itu adalah dari transmisi melalui korteks utuh dengan cara phlebitis
vena mastoid19.

Komplikasi Intratemporal16,19
1. Fistula Labirin
Fistula labirin umumnya terjadi pada otitis kronis dengan cholesteatoma.
Hal ini akan meningkatkan terjadinya tuli sensorineural16,19.
2. Mastoiditis Coalescent
Mastoiditis, didefinisikan sebagai penebalan mukosa atau efusi mastoid,.
Dapat terjadi pada otitis akut atau kronis16,19. Mastoiditis ditandaidengan
postauricular eritema, nyeri, dan edema, dengan daun telinga ke arah posterior dan
inferior16,19.

3. Facial Paralysis
OMSK dengan atau tanpa cholesteatoma dapat mengakibatkan
kelumpuhanwajah melalui keterlibatan saraf pecah, atau melalui erosi tulang, dan
penekanan pada saraf fasialis16.

Komplikasi Intrakranial16,19
1. Meningitis
Meningitis adalah komplikasi intrakranial yang paling sering terjadi.
Meningitis dapat muncul dari tiga proses yang berbeda: penyebaran hematogen dari
meninges dan ruang subarachnoid, menyebar dari telinga tengah atau mastoid
melalui saluran yang telah terjadi (fisura Hyrtl), atau melalui erosi tulang

27
dan penyuluhan langsung. Penyebaran secara hematogen merupakan yang sering
terjadi16,19.
2. Abses Otak
Abses otak adalah merupakan komplikasi yang paling mematikan. Abses
otak umumnya terjadi pada lobus temporal dan otak kecil. Pada tahap awal terdapat
gejala seperti flu yaitu gejala demam, kekakuan, mual, perubahan status mental,
sakit kepala, atau kejang. Tahap ini diikuti oleh laten, diam atau di mana gejala akut
mereda, namun kelelahan umum dan kelesuan bertahan. Tahap ketiga dan terakhir
menandai kembalinya gejala akut, termasuk sakit kepala parah, muntah, demam,
perubahan status mental, perubahan hemodinamik dan peningkatan tekanan
intrakranial. Tahap ketiga adalah disebabkan rongga abses yang pecah atau
meluas16,19

28

Anda mungkin juga menyukai