Anda di halaman 1dari 9

PEMERINTAH KABUPATEN BERAU

DINAS KESEHATAN

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN

Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan

KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD TALISAYAN


NOMOR : 168 / SK-DIR / RSUD.Talisayan / VIII / 2019

TENTANG

PEMBENTUKAN TIM PELAKSANA HIV/AIDS


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN

Menimbang : a. Bahwa dalam upaya memberikan pelayanan yang


dibutuhkan oleh pasien yang memerlukan Pelayanan
Penanggulangan HIV-AIDS.
b. Bahwa sehubungan dengan pertimbangan sebagaimana
yang dimaksud huruf a. Perlu Tim Pelaksana HIV/AIDS
di RSUD Talisayan, yang ditetapkan dengan keputusan
Direktur.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang


Kesehatan.
2. Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktek
Kedokteran.
3. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit.
4. Keputusan Menteri kesehatan Nomor
1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar pelayanan
Rumah Sakit.
5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan
Minimal Rumah Sakit.
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
1438/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan
Kedokteran

ii
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU

DINAS KESEHATAN

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN

Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan

7. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 21 tahun 2013


tentang Penanggulangan HIV-AIDS.
8. Peraturan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat
nomor 02/Per/Menko/Kesra/I/2007 tentang Kebijakan
Nasional Penanggulangan HIV-AIDS melalui
pengurangan dampak buruk penggunaan Narkotika,
psikotropika, dan zat adiktif.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


TALISAYAN TENTANG TIM PELAKSANA HIV/AIDS

PERTAMA : RSUD Talisayan melaksanakan Tim Pelaksana HIV/AIDS


sesuai dengan kemampuan SDM dan sarana yang tersedia
di RSUD Talisayan, yang meliputi :

a. Pelayanan VCT (Voluntary Counseling and Testing).


b. Pelayanan PMTCT (Prevention Mother to Child
Transmision).
c. Pelayanan ART (Antiretroviral Therapy) atau bekerja
sama dengan Rumah Sakit yang ditunjuk
d. Pelayanan IO (Infeksi Oportunistik).
e. Pelayanan pada ODHA dengan Injection Drug Use
f. Pelaksanaan Pelayanan Penunjang.
KEDUA : RSUD Talisayan membentuk Tim Pelaksana HIV AIDS RSUD
Talisayan guna menangani secara khusus pencegahan dan
pengendalian HIV/AIDS di RSUD Talisayan.
KETIGA : RSUD Talisayan mendukung peningkatan kemampuan Tim
Pelaksana HIV/AIDS RSUD Talisayan dengan mengadakan
pelatihan sesuai standar.
KEEMPAT : Pasien yang telah dinyatakan positif HIV-AIDS akan dilakukan
rujukan atau alih rawat ke rumah sakit lain yang memiliki

iii
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU

DINAS KESEHATAN

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN

Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan

fasilitas/sumber daya yang diperlukan oleh pasien (RSUD Abdul


Rivai).
KELIMA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini, akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Menimbang : c. Bahwa dalam upaya memberikan pelayanan yang
dibutuhkan oleh pasien yang memerlukan Pelayanan
Penanggulangan HIV-AIDS.
d. Bahwa sehubungan dengan pertimbangan sebagaimana
yang dimaksud huruf a. Perlu Tim Pelaksana HIV/AIDS
di RSUD Talisayan, yang ditetapkan dengan keputusan
Direktur.

Mengingat : 9. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang


Kesehatan.
10. Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktek
Kedokteran.
11. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit.
12. Keputusan Menteri kesehatan Nomor
1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar pelayanan
Rumah Sakit.
13. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan
Minimal Rumah Sakit.
14. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
1438/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan
Kedokteran

15. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 21 tahun 2013


tentang Penanggulangan HIV-AIDS.

iv
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU

DINAS KESEHATAN

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN

Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan

16. Peraturan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat


nomor 02/Per/Menko/Kesra/I/2007 tentang Kebijakan
Nasional Penanggulangan HIV-AIDS melalui
pengurangan dampak buruk penggunaan Narkotika,
psikotropika, dan zat adiktif.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


TALISAYAN TENTANG TIM PELAKSANA HIV/AIDS

PERTAMA : RSUD Talisayan melaksanakan Tim Pelaksana HIV/AIDS


sesuai dengan kemampuan SDM dan sarana yang tersedia
di RSUD Talisayan, yang meliputi :

g. Pelayanan VCT (Voluntary Counseling and Testing).


h. Pelayanan PMTCT (Prevention Mother to Child
Transmision).
i. Pelayanan ART (Antiretroviral Therapy) atau bekerja
sama dengan Rumah Sakit yang ditunjuk
j. Pelayanan IO (Infeksi Oportunistik).
k. Pelayanan pada ODHA dengan Injection Drug Use
l. Pelaksanaan Pelayanan Penunjang.
KEDUA : RSUD Talisayan membentuk Tim Pelaksana HIV AIDS RSUD
Talisayan guna menangani secara khusus pencegahan dan
pengendalian HIV/AIDS di RSUD Talisayan.
KETIGA : RSUD Talisayan mendukung peningkatan kemampuan Tim
Pelaksana HIV/AIDS RSUD Talisayan dengan mengadakan
pelatihan sesuai standar.
KEEMPAT : Pasien yang telah dinyatakan positif HIV-AIDS akan dilakukan
rujukan atau alih rawat ke rumah sakit lain yang memiliki
fasilitas/sumber daya yang diperlukan oleh pasien (RSUD Abdul
Rivai).

v
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU

DINAS KESEHATAN

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN

Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan

KELIMA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila


dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini, akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Talisayan

Pada tanggal :1 Agustus 2019

RSUD Talisayan

drg. Nursyamsi

NIP. 19770201 200502 2 001

vi
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU

DINAS KESEHATAN

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN

Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan

Lampiran : KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD TALISAYAN KAB. BERAU


Nomor : 168 / SK-DIR / RSUD.Talisayan / VIII / 2019
Tentang : PEMBENTUKAN TIM PELAKSANA HIV/AIDS TALISAYAN

SUSUNAN TIM PELAKSANA HIV/AIDS


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN TAHUN 2019

Penanggun jawab : Direktur RSUD Talisayan

Ketua Tim HIV/AIDS : Ns. Anjas Polmasta, S.Kep

Sekertaris : Muhammad Sibyanul. K. T., Amd. Kep

Koordinator Medis : dr. Christian Tamba :

Koordinator Paramedis : Ns. Emilia Wardani, S.Kep

Koordinator Konselor : Tedy Anggota, Amd.Kep

Koordinator Laboratorium : Rahmat Hidayat, Amd.AK

Koordinator Farmasi : Wiwi Sugiono, Amd.Farm

Koordinator Pencatatan : Vendi Prabowo, SH

Ditetapkan di : Talisayan
Pada tanggal : 1 Agustus 2019

Direktur
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN

Drg. Nursyamsi
NIP. 197702012005012001

vii
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU

DINAS KESEHATAN

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN

Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan

URAIAN JABATAN

A. Ketua Tim HIV/AIDS


Ketua Tim HIV/AIDS adalah seorang yang memiliki keahlian manajerial dan
program terkait dengan pengembangan layanan HIV/AIDS dan penanganan
program perawatan, dukungan dan pengobatan HIV/AIDS. Ketua Tim HIV/AIDS
bertanggung jawab terhadap Kepala Rumah Sakit. Ketua Tim HIV/AIDS mengelola
seluruh pelaksanaan kegiatan didalam/diluar unit, serta bertanggung jawab
terhadap seluruh kegiatan yang berhubungan dengan institusi pelayanan lain yang
berkaitan dengan HIV. Tugas ketua Tim HIV/AIDS adalah :
1. Menyusun perencanaan kebutuhan operasional
2. Mengawasi pelaksanaan kegiatan
3. Mengevaluasi kegiatan
4. Bertanggung jawab untuk memastikan bahwa layanan secara keseluruhan
berkualitas sesuai dengan pedoman HIV/AIDS Departemen Kesehatan RI
5. Mengkoordinirpertemuan berkala dengan seluruh staff konseling dan testing,
minimal satu bulan sekali.
6. Melakukan jejaring kerja dengan rumah sakit, lembaga-lembaga yang bergerak
dalam bidang HIV/AIDS untuk memfasilitasi pengobatan, perawatan, dan
dukungan.
7. Berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat dan Departemen Kesehatan
RI serta pihak terkait lainnya.
8. Melakukan monitoring internal dan penilaian berkala kinerja seluruh petugas
layanan HIV/AIDS, termasuk konselor VCT.
9. Mengembangkan Standar Prosedur Operasional pelayanan HIV/AIDS.
10. Memantapkan system atau mekanisme monitoring dan evaluasi layanan yang
tepat.
11. Menyusun dan melaporkan laporan bulanan dan laporan tahunan kepada
Dinas Kesehatan setempat.
12. Memastikan logistic terkait dengan KIE dan bahan lain yang dibutuhkan untuk
pelayanan Konseling dan testing.

viii
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU

DINAS KESEHATAN

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN

Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan

13. Memantapkan pengembangan diri melalui pelaihan peningkatan keterampilan


dan pengetahuan HIV/ AIDS.
B. Sekretaris/ Administrasi
Petugas administrasi atau sekretaris adalah seorang yang memiliki keahlian di
bidang administrasi dan berlatarbelakang minimal setingkat SLTA. Tugas
sekretasris/ administrasi adalah:
1. Bertanggung jawab terhadap ketua Tim HIV/AIDS
2. Bertanggung jawab terhadap pengurusan perijinan dan registrasi TimHIV/AIDS
3. Melakukan surat menyurat dan administrasi terkait.
4. Melakukan tata laksana dokumen dan pengarsipan
5. Melakukan pencatatan, pengumpulan, pengolahan, pelaporan dan analisis
data.
C. Koordinator Medis
Koordinator medis adalah dokter yang bertanggung jawab secara teknis medis
dalam penyelenggaraan layanan HIV/AIDS. Koordinator medis bertanggung jawab
kepada ketua tim HIV/AIDS. Tugas Koordinator Medis adalah:
1. Melakukan koordinasi peayanan HIV/AIDS
2. Bertanggung jawab untuk layanan HIV/AIDS secara keseluruhan
3. Mengkoordinir pertemuan berkala
4. Menyusun perencanaan kebutuhan operasional
5. Memantapkan perkembangan pengetahuan melalui pelatihan dan peningkatan
keterampilan.
6. Monitoring dan evaluasi kegiatan
D. Koordinator Paramedis
Koordinator paramedis bertugas membantu secara teknis medis atau non medis
dalam penyelenggaraan pelayanan HIV/ AIDS. Tugas Koordinator Paramedis
adalah :
1. Membantu dokter dalam melakukan perawatan pasien HIV/ AIDS
2. Membantu dokter dalam melakukan dukungan bagi pasien HIV/ AIS dan
keluarganya

ix
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU

DINAS KESEHATAN

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN

Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan

E. Koordinator Konselor
Koordinator konselor dapat berasal dari tenaga kesehatan atau non kesehatan
yang telah mengikuti pelatihan konselor. Tenaga konselor pendidikan minimal
adalah setingkat SLTA. Tugas konselor adalah :
1. Mengisi kelengkapan formulir klien, pendokumentasian dan pencatatan
konseling klien dan penyimpanannya agar terjaga kerahasiaannya.
2. Perbaharuan data dan pengetahuan HIV/AIDS
3. Memberikan informasi HIV/AIDS yang relevan dan akurat, sehinggaklien
merasa berdaya untuk membuat pilihan untuk melaksanakan testing atau tidak.
F. Koordinator Laboratorium
Koordinator Laboratorium terdiri dari Dokter Spesialis Patologi Klinik dan Analis
kesehatan. Tugas Koordinator Laboratorium adalah :
1. Bertanggung jawab terhadap hasil pemeriksaan
2. Mengambil darah klien sesuai SOP.
3. Melakukan pemeriksaan laboratorium sesuai prosedur dan standar
laboratorium yang telah ditetapkan.
4. Menerapkan kewaspadaan baku.
5. Melakukan pencatatan, menjaga kerahasiaan dan merujuk ke laboratorium
rujukan.
G. Koordinator pencatatan dan Pelaporan
Koordinator pencatatan dan Pelaporan adalah petugas non medis yang
berpendidikan minimal setingkat SLTA. Tugas Koordinator pencatatan dan
Pelaporan adalah :
1. Mengisi kelengkapan pengisisan formulir klien, pendokumentasian dan
menjaga kerahasiaannya.
2. Membuat laporan bulanan, triwulan, semester dan tahunan.

Anda mungkin juga menyukai