SSB Lapwal
SSB Lapwal
KELAS/KELOMPOK : Telekomunikasi 3A / 1
No Alat Jumlah
1. DC Power Supply ± 15 Volt SO 3538-8D 1
2. CF Transmitter, 20 KHz SO 3537-8G 1
3. SSB/DSB Receiver SO 3537-8X 1
4. Universal Counter HP-5314 A 1
5. Frequency Analyzer SO 3537-6D 1
6. Multimeter Analog Metrix MX 430 1
7. Function Generator GW-INSTEK GFG- 1
9210
8. Oscilloscope GW-INSTEK GOS- 1
653G
9. Resistor 4,7 KOhm 1
10. BNC to Banana Cable 4
11. Banana to Banana Cable 4
12. Jumper plug-in besar 15
DIAGRAM RANGKAIAN
DASAR TEORI
Dalam modulasi SSB, hanya satu dari kedua sideband yang dipancarkan.
Dilihat dari penggunaan bandwidth, modulasi ini lebih efisien karena mempunyai
bandwidth transmisi setengah dari AM maupun DSB-SC. Pembangkit sinyal SSB
dilakukan dengan membangkitkan sinyal DSB terlebih dahulu, kemudian menekan
salah satu sideband dengan filter. Jika USB yang ditekan, maka akan menghasilkan
sinyal SSB-LS. Sebaliknya menghasilkan SSB-USB.
Gambar 1. Modulasi SSB
Dalam praktikum, operasi tidak semudah yang terlihat. Kesulitan utama terletak
pada persyaratan yang diberikan oleh filter. Filter sideband memerlukan karakteristik
cut-off yang sangat tajam pada frekuensi ωc untuk membuang semua komponen
frekuensi pada satu sisi dan melewatkan komponen pada sisi lain. Karena filter ideal
seperti ini tidak bisa direalisasikan, maka beberapa kompromi harus diterima. Pertama,
jika sinyal pemodulasi f(t) tidak mempunyai komponen frekuensi rendah yang penting
(seperti suara : mempunyai “lubang” di frekuensi nol), maka tidak ada komponen
frekuensi di sekitar frekuensi ωc setelah modulasi. Karena itu, penggunaan filter
dengan slope yang kurang tajam masih bisa dipergunakan. Kedua, adalah lebih mudah
mendesain filter pada frekuensi yang ditentukan oleh komponen filter, bukan oleh
frekuensinya. Heterodyning bisa digunakan untuk menggeser spectrum menuju
frekuensi yang diinginkan. Walaupun dengan kemudahan tersebut, desain dari filter
sideband tidaklah mudah.
Teknik lain yang bisa digunakan adalah dengan metode pergeseran phase, yang
tidak memerlukan filter sideband. Untuk memberi ilustrasi bagaimana metode ini
bekerja, asumsikan bahwa sinyal pesan mempunyai bentuk :
1
φSSB (t) = 2 cos[2π (𝑓𝑐 ± 𝑓𝑚)t] (2)
Dengan cos(a + b) = cos a . cos b – sin a . sin b, maka persamaan untuk sinyal SSB-
USB dapat ditulis :
φSSB-LSB(t) =φSSB - (t) = ½ [ cos ωmt cos ωct + sin ωmt sin ωct] (5)
Persamaan diatas menunjukkan bahwa sinyal SSB bisa dibentuk dari dua sinyal DSB
yang mempunyai carrier quadrature ½ cos
Kesulitan lain yang timbul adalah perlunya sinkronisasi seperti pada teknik
DSB. Untuk itu, komponen Carrier bisa ditambahkan pada sinyal SSB dan demodulasi
bisa dilakukan dengan menggunakan envelope detector. Tapi metode ini boros daya
pancar dan bisa menghasilkan distorsi pada sinyal.
Dalam modulasi AM, amplitude dari suatu sinyal carrier, dengan frekuensi dan
phase tetap, divariasikan oleh suatu sinyal lain (sinyal informasi). Persamaan sinyal
sinusoidal secara umum bisa dituliskan sebagai berikut :
Dimana α(t) adalah amplitude sinyal dan θ adalah sudut phase . θ (t) bisa ditulis dalam
bentuk θ(t) = [ ωc t + y (t) ] sehingga :
Dalam modulasi AM , 𝛾(t) dalam persamaan diatas adalah nol (kostan) dan
selubung α(t) dibuat proporsional terhaap suatu sinyal f (t) .
cos φc t dalam persaman diatas disebut dengan sinyal carrier ; f (t) adalah sinyal
pemodulasi . sinyal resultan φ (t) disebut dengan sinyal termodulasi AM.
Bagian frekuensi tinggi 2 φ c dihilangkan dengan menggunakan Low Pass Filter (LPF)
,sehingga yang tersisa hanya sinyal informasi f(t).
Gambar 3. Penerimaan Sinyal DSB-SC
Prinsip yang dijelaskan di atas berlaku untuk semua sinyal selama frekuensi sinyal
informasi W jauh lebih kecil daripada frekuensi carrier ωc. Kesulitan yang terjadi pada
penerima adalah perlunya rangkaian yang bisa membangkitkan carrier serta rangkaian
untuk sinkronisasi phase.