Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM TELEKOMUNIKASI

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI

SINGLE SIDEBAND-DOUBLE SIDEBAND (SSB-DSB)

NAMA : 1. Keumala Rizky (1803332070)

2. M. Alwan Nur Ajie (1803332024)

3. Siska Ardyagarini (1803332074)

KELAS/KELOMPOK : Telekomunikasi 3A / 1

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

Jl.Prof.Dr.G.A Siwabessy Kampus Baru UI Depok


TUJUAN

1. Menggambar sinyal SSB dan DSB serta menjelaskan manfaat penekanan


carrier dan sideband ditinjau dari pemakaian daya
2. Menjelaskan pengaruh sinyal modulasi terhadap frekuensi dan amplitude
sinyal SSB
3. Menunjukkan demodulasi SSB dan DSB dan menentukan penekanan carrier

ALAT DAN KOMPONEN YANG DIGUNAKAN

No Alat Jumlah
1. DC Power Supply ± 15 Volt SO 3538-8D 1
2. CF Transmitter, 20 KHz SO 3537-8G 1
3. SSB/DSB Receiver SO 3537-8X 1
4. Universal Counter HP-5314 A 1
5. Frequency Analyzer SO 3537-6D 1
6. Multimeter Analog Metrix MX 430 1
7. Function Generator GW-INSTEK GFG- 1
9210
8. Oscilloscope GW-INSTEK GOS- 1
653G
9. Resistor 4,7 KOhm 1
10. BNC to Banana Cable 4
11. Banana to Banana Cable 4
12. Jumper plug-in besar 15
DIAGRAM RANGKAIAN
DASAR TEORI

Single Sideband (SSB)

Sistem komunikasi didisain untuk menghasilkan transmisi informasi dengan


bandwidth dan daya pancar minimal. Sistem AM boros dalam penggunaan daya dan
bandwidth, dengan keuntungan kemudahan dalam penerimaan. DSB-SC menggunakan
daya yang lebih sedikit, tapi bandwidth yang dipergunakan sama dengan dalam AM.
Baik AM maupun DSB-SC mempertahankan upper sideband dan lower sideband
walaupun masing-masing sideband (USB dan LSB) mempunyai kandungan informasi
yang lengkap. Akibatnya bandwidth transmisi menjadi dua kali bandwidth sinyal
informasi.

Dalam modulasi SSB, hanya satu dari kedua sideband yang dipancarkan.
Dilihat dari penggunaan bandwidth, modulasi ini lebih efisien karena mempunyai
bandwidth transmisi setengah dari AM maupun DSB-SC. Pembangkit sinyal SSB
dilakukan dengan membangkitkan sinyal DSB terlebih dahulu, kemudian menekan
salah satu sideband dengan filter. Jika USB yang ditekan, maka akan menghasilkan
sinyal SSB-LS. Sebaliknya menghasilkan SSB-USB.
Gambar 1. Modulasi SSB

(a) Pembangkitan (b) Penerimaan (c) Spektra

Dalam praktikum, operasi tidak semudah yang terlihat. Kesulitan utama terletak
pada persyaratan yang diberikan oleh filter. Filter sideband memerlukan karakteristik
cut-off yang sangat tajam pada frekuensi ωc untuk membuang semua komponen
frekuensi pada satu sisi dan melewatkan komponen pada sisi lain. Karena filter ideal
seperti ini tidak bisa direalisasikan, maka beberapa kompromi harus diterima. Pertama,
jika sinyal pemodulasi f(t) tidak mempunyai komponen frekuensi rendah yang penting
(seperti suara : mempunyai “lubang” di frekuensi nol), maka tidak ada komponen
frekuensi di sekitar frekuensi ωc setelah modulasi. Karena itu, penggunaan filter
dengan slope yang kurang tajam masih bisa dipergunakan. Kedua, adalah lebih mudah
mendesain filter pada frekuensi yang ditentukan oleh komponen filter, bukan oleh
frekuensinya. Heterodyning bisa digunakan untuk menggeser spectrum menuju
frekuensi yang diinginkan. Walaupun dengan kemudahan tersebut, desain dari filter
sideband tidaklah mudah.

Teknik lain yang bisa digunakan adalah dengan metode pergeseran phase, yang
tidak memerlukan filter sideband. Untuk memberi ilustrasi bagaimana metode ini
bekerja, asumsikan bahwa sinyal pesan mempunyai bentuk :

f(t) = cos (2 π fm t) (1)


yang digunakan untuk memodulasi carrier cos (2 π fc t). Upper sideband dan Lower
sideband dari sinyal adalah

1
φSSB (t) = 2 cos[2π (𝑓𝑐 ± 𝑓𝑚)t] (2)

Dengan cos(a + b) = cos a . cos b – sin a . sin b, maka persamaan untuk sinyal SSB-
USB dapat ditulis :

φSSB-USB(t) =φSSB+(t) = ½ [ cos 2 π fm t cos 2π fc t - sin 2π fm t sin 2π fc t] (3)

φSSB-USB(t) = ½ [ cos ωmt cos ωct-sin ωmt sin ωct ] (4)

dengan cara serupa diperoleh sinyal SSB-LSB mempunyai persamaan :

φSSB-LSB(t) =φSSB - (t) = ½ [ cos ωmt cos ωct + sin ωmt sin ωct] (5)

Persamaan diatas menunjukkan bahwa sinyal SSB bisa dibentuk dari dua sinyal DSB
yang mempunyai carrier quadrature ½ cos

Kesulitan lain yang timbul adalah perlunya sinkronisasi seperti pada teknik
DSB. Untuk itu, komponen Carrier bisa ditambahkan pada sinyal SSB dan demodulasi
bisa dilakukan dengan menggunakan envelope detector. Tapi metode ini boros daya
pancar dan bisa menghasilkan distorsi pada sinyal.

Double Sideband Suppressede Carrier (DSB-SC)

Dalam modulasi AM, amplitude dari suatu sinyal carrier, dengan frekuensi dan
phase tetap, divariasikan oleh suatu sinyal lain (sinyal informasi). Persamaan sinyal
sinusoidal secara umum bisa dituliskan sebagai berikut :

φ(t) = α(t) cos θ (t) (6)

Dimana α(t) adalah amplitude sinyal dan θ adalah sudut phase . θ (t) bisa ditulis dalam
bentuk θ(t) = [ ωc t + y (t) ] sehingga :

φ(t) = α(t) cos [ ωc t + y (t) ] (7)


α(t) adalah selubung ( envelope ) dari sinyal φ(t)

ωc adalah frekuensi gelombang carrier ( rad/detik ) = 2ℼfc (Hz)

Dalam modulasi AM , 𝛾(t) dalam persamaan diatas adalah nol (kostan) dan
selubung α(t) dibuat proporsional terhaap suatu sinyal f (t) .

φ(t) = f (t) cos φc t (8)

cos φc t dalam persaman diatas disebut dengan sinyal carrier ; f (t) adalah sinyal
pemodulasi . sinyal resultan φ (t) disebut dengan sinyal termodulasi AM.

Kerapatan sprekturm dari φ (t) diperoleh dengan transformasi Fourier.

Φ (φ) = ½ F (φ + φc ) + ½ F (φ + φc) (9)

Persamaan ini berarti bahwa modulasi amplimenggeser sprekturm frekuensi sinyal


sejauh ± φc rad / detik tapi bentuk sprekturm adalah tetap , seperti yang ditunjukan
pada gambar 2. Dibawah tipe modulasi seperti ini disebut dengan modulasi suppressed
carrier karena dalam sprekturm φ(t) tidak ada identitas carrier yang tampak walupun
sprekturm terpusat pada frekuensi carrier φ c .

Gambar 2(a) menujukkan suatu rangkain pembangkit sinyal AM . Gambar 2


(b) adalah sinyal pemodulasi (sinyal informasi ). Gambar 2(c) adalah sinyal carrier
frekuensi tinggi . Dengan proses modulasi , amplitudo sinyal carrier akan berubah
sesuai dengan amplitudo sinyal informasi ,dengan frekuensi tetap , seperti pada 2 (d) .
Transformasi fourier digambarkan dalam domain frekuensi (φ pada 2 € dan 2 (f) .

Asumsikan bahwa sinyal informasi mempunyai lebar pita (bandwith ) sebesar


W . Dengan modulasi , sinyal bergeser sejauh φc dan menempati sprekturm dengan
lebar 2W (gambar 2f ) . ini berarti bahawa dengan metode modulasi sperti ini bandwith
sinyal digandakan , sprekturm sinyal diatas frekuensi φc disebut upper sideband (USB)
, sedangkan sprekturm dibawah φ c disebut lower sideband (LSB) .
Karena itu modulasi ini juga disebut modulasi double – sideband , suppressed carrier
(DSB-SC) .

Gambar 2. Pembangkitan Sinyal DSB-SC

Penerimaan sinyal DSB – SC

Penerimaan kembali sinyal DSB – SC φ (t) untuk memperoleh sinyal informasi


f(t) memerlukan translasi frekuensi lain untuk memindahkan sprekturm sinyal ke posisi
aslinya . proses ini disebut demodulasi atau deteksi dan dilakukan dengan mengalihkan
sinyal φ (t) dengan sinyal carrier φ c .

φ (t) cos φ c t = f (t) [] cos 2 φ c t (10)

dengan identitas trigonometri :

cos 2 A = ½ ( 1 + cos 2A ) (11)

φ (t) cos φ c t = ½ f (t) + ½ f (t) cos 2 φ c t (12)

Bagian frekuensi tinggi 2 φ c dihilangkan dengan menggunakan Low Pass Filter (LPF)
,sehingga yang tersisa hanya sinyal informasi f(t).
Gambar 3. Penerimaan Sinyal DSB-SC

Prinsip yang dijelaskan di atas berlaku untuk semua sinyal selama frekuensi sinyal
informasi W jauh lebih kecil daripada frekuensi carrier ωc. Kesulitan yang terjadi pada
penerima adalah perlunya rangkaian yang bisa membangkitkan carrier serta rangkaian
untuk sinkronisasi phase.

Double Sideband-Large Carrier (AM)

Penggunaan metode modulasi suppressed carrier memerlukan peralatan yang


kompleks pada bagian bagian penerima, berkaitan ddengan perlunya pembangkitan
carrier dan sinkronisasi fase. Jika sistem didesain untuk memperoleh penerima yang
relatif sederhana, maka beberapa kompromi harus dibbuat walaupun harus mengurangi
efisiensi pemancar. Untuk itu identitas carrier dimasukkan ke dalam sinyal yang
ditransmisikan, dimana sinyal carrier dibuat lebih besar dari sinyal yang lain. Karena
itu sistem seperti ini disebut Double-sideband Large Carrier (DSB-LC) atau umumnya
dikenal dengan istilah AM.

Anda mungkin juga menyukai