PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada tanggal 16 Maret 2012 pukul 08.00 wita di Ruang
Abimanyu BPK Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali di Bangli. Data diperoleh melalui
wawancara dengan klien, observasi, pemeriksaan fisik, dan catatan medik.
Faktor Predisposisi
Klien mengatakan “Sudah tiga kali saya ke sini”.
Klien sebelumnya pernah dirawat di RSJ sebanyak 3 kali.
Klien tidak kontrol secara rutin ke Rumah Sakit Jiwa. Klien juga dikatakan tidak
minum obat secara rutin.
Masalah keperawatan : Penatalaksanaan regimen terapeutik tidak efektif
Ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa yaitu paman pasien.
Masalah keperawatan : Mekanisme koping keluarga tidak efektif
Pengalaman masa lalu klien : “Saya pernah mukul ibu saya”, kata klien. Saat
ditanya kenapa klien melakukan hal itu klien mengatakan “Tidak tahu”.
Klien juga pernah mengamuk di rumahnya. Klien mengamuk karena merasa
“inguh”.
Masalah keperawatan : Risiko mencederai diri sendiri, orang lain, dan
lingkungan.
Pemeriksaan Fisik
Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi : 72 x/menit
Respirasi : 18 x/menit
Suhu : 36,20C
Ukuran
Tinggi badan :-
Berat badan :-
Keluhan fisik
“Tidak ada badan saya yang sakit, mual juga gag”, kata klien.
Klien tidak mengeluhkan rasa nyeri pada anggota tubuh, tidak merasa mual, dan
tidak mengalami luka.
Masalah keperawatan : tidak ada
Psikososial
Genogram
Keterangan :
: Klien
: Laki-laki
: Tinggal serumah
: Perempuan
: Orang yang terdekat
: Meninggal
dengan klien
: Abortus
Klien merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Klien tinggal dengan
kedua orang tuanya, saudara laki-laki, kedua paman beserta istri dan masing-
masing anak mereka. Di dalam keluarga klien ada yang memiliki riwayat
gangguan jiwa, yaitu paman klien (kakak dari ibu klien). Orang yang terdekat
dengan klien adalah istrinya.
Masalah keperawatan : Mekanisme koping keluarga tidak efektif
Konsep diri
Citra tubuh
“Semua saya sukai, yang paling disuka itu alis”, kata klien.
Klien menyukai semua bagian tubuh, tetapi bagian tubuh yang paling disukai
klien adalah alisnya.
Identitas diri
“Kalau di rumah saya biasanya memelihara ayam, burung, dan kura-kura.
Kalau tidak, saya jalan-jalan naik motor. Trus kalau ada odalan saya ke
pura.”, kata klien. Dari wawancara klien juga mengatakan “Saya senang
menjadi laki-laki”.
Sebelum dirawat klien kuliah di salah satu Universitas di Singaraja. Klien
merasa senang bisa kuliah di sana. Klien mengatakan senang menjadi seorang
laki-laki.
Peran diri
Klien mengatakan “Saya punya saudara 3 orang, 1 cowok dan 1 lagi sudah
meninggal karena digugurkan oleh ibu saya.” Klien merupakan anak pertama
dari 3 bersaudara.
Ideal diri
“Saya pingin cepat sembuh biar bisa pulang ke rumah”, kata klien. Klien juga
mengatakan “Bosen disini gag bisa jalan-jalan naik motor”.
Klien berharap klien masih mampu melakukan aktivitas seperti sebelum sakit,
klien juga berharap agar bisa cepat pulang ke rumahnya.
Harga diri
Klien mengatakan “Di rumah saya punya banyak teman, sering saya jalan-
jalan sama teman saya”.
Klien merasa tidak memiliki masalah dalam berhubungan dengan anggota
keluarga dan orang lain, dibuktikan dengan klien tidak takut ketika bertemu
dengan perawat dan kontak mata cukup baik.
Masalah keperawatan : tidak ada
Hubungan sosial
Orang terdekat klien adalah ibunya.
Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat : klien mengatakan “Sebelum
kesini saya senang di rumah, bisa ke banjar, sembahyang ke pura, dan jalan-
jalan”.
Sebelum sakit, klien aktif dalam kegiatan banjar di rumahnya. Setelah di
rawat di Rumah Sakit Jiwa klien tidak dapat beraktivitas seperti sebelum
dirawat.
Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : klien tidak memiliki
kesusahan untuk berinteraksi dengan lingkungan di sekitarnya dapat dilihat
dari klien mau untuk berbicara dengan orang lain dan klien mengatakan
“Saya punya temen banyak di rumah”.
Masalah keperawatan : tidak ada
Spiritual
Nilai dan keyakinan : klien mengatakan “Beragama Hindu”. Klien juga
mengatakan “Sang Hyang Widhi itu ada”.
Klien beragama Hindu dan yakin dengan adanya Ida Sang Hyang Widhi
Wasa.
Kegiatan ibadah : Klien mengatakan “saya sembahyang pernah pas purnama,
sembahyangnya di padmasana, habis itu dapat jajan”.
Masalah keperawatan : tidak ada
Status Mental
Penampilan
Klien berpakaian bersih, klien menggunakan baju kaos putih, celana pendek
jeans, dan rambut klien tersisir rapi. “Saya sudah mandi kok, sudah juga ganti
baju”, kata klien. Walaupun klien mengatakan seperti itu tapi badan klien agak
bau keringat dan klien tampak memakai baju yang sudah dipakainya kemarin.
Badan klien yang bau itu dikarenakan klien tidak mengganti pakaian secara
teratur.
Masalah keperawatan : Defisit perawatan diri mandi dan berpakaian
Pembicaraan
Klien berbicara dengan pelan dan keras. Selama proses wawancara klien
berbicara tentang satu topik.
Masalah keperawatan : tidak ada.
Aktivitas motorik
Saat wawancara klien tampak tenang .
Masalah keperawatan : tidak ada.
Alam perasaan
Klien tidak menunjukkan ekspresi yang berlebihan saat senang ataupun sedih.
Masalah keperawatan : tidak ada
Afek
Dari hasil observasi, afek yang ditunjukkan klien labil. Emosi klien berubah
dengan cepat.
Masalah keperawatan : tidak ada.
Persepsi
Ketika perawat bertanya pada klien “Apakah Eka pernah melihat sesuatu yang
aneh atau mendengar hal yang aneh seperti suara-suara ?” klien mengatakan
“Tidak”.
Masalah keperawatan : tidak ada.
Proses pikir
Selama proses wawancara, pembicaraan klien jelas dan tidak berbelit-belit,
tidak diulang-ulang.
Masalah keperawatan : tidak ada.
Isi pikir
Klien mengatakan “Bapak saya bersaudara berdelapan, bapak saya anak ke
enam, saudaranya dua cewek dan enam cowok sama bapak saya. Kalau Ibu
bersaudara berlima, 3 adiknya cowok dan satu cewek. Ada saudara bapak saya
meninggal karena cetik, kakaknya bapak”. Klien meyakini ada saudara dari
bapak yang meninggal karena “cetik”. Ini menunjukkan kalau klien memiliki
pikiran magis.
Masalah keperawatan : Gangguan proses pikir
Tingkat kesadaran
Saat klien ditanya berada di mana sekarang klien mengatakan “Di Rumah Sakit
Jiwa”. Saat ditanya “Sekarang hari apa dan jam berapa ?” klien mengatakan
“Sekarang jumat, jam setengah sebelas”
Klien menyadari bahwa dia sedang berada di Rumah Sakit Jiwa, klien juga
sadar dan mengenal dengan siapa dia berbicara dan siapa saja yang ada di
lingkungannya. Orientasi klien terhadap waktu, orang dan tempat baik.
Masalah keperawatan : tidak ada
Memori
Klien mampu mengingat peristiwa yang terjadi pada dirinya baik di masa lalu
maupun saat ini dibuktikan dengan perkataan klien “Saya pernah kecelakaan
tahun 2000 dan kaki kiri saya patah. Saya sudah 3x masuk sini” kata klien .
Masalah keperawatan : tidak ada
Kemampuan penilaian
Saat diberikan kesempatan pada klien untuk memilih apakah klien
mendahulukan mandi atau bersembahyang, klien mengatakan “Mandi dulu
baru sembahyang”. Klien memilih untuk mandi dahulu sebelum sembahyang.
Masalah keperawatan : tidak ada
Penggunaan obat
Klien selalu meminum obat yang diberikan oleh perawat sebanyak dua kali
sehari. Klien mampu untuk minum obat secara mandiri tetapi masih dalam
pengawasan perawat.
Pemeliharaan kesehatan
Klien tidak rutin melakukan kontrol ke Rumah Sakit Jiwa dan minum obat
kalau sudah pulang ke rumah.
Mekanisme Koping
Klien mengatakan jika ia memiliki masalah ia kadang menceritakan pda istrinya.
Terkadang klien memendamnya sendiri.
Masalah keperawatan : Koping individu tidak efektif
Aspek medis
Perilaku kekerasan
Koping
Risiko mencederai diri individu
Gangguan tidakpikir
proses
sendiri, orang efektif
lain, dan lingkungan
Defisit perawatan diri mandi dan berpakaian
aan regimen terapeutik tidak efektif
me koping keluarga tidak efektif
Daftar masalah
Perilaku kekerasan
Penatalaksanaan regimen terapeutik tidak efektif
Risiko mencederai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan
Defisit perawatan diri mandi dan berpakaian
Koping individu tidak efektif
Gangguan proses pikir
Mekanisme koping keluarga tidak efektif
Pohon masalah
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Perilaku kekerasan
Gangguan proses pikir
Koping individu tidak efektif
Risiko mencederai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan
Defisit perawatan diri mandi dan berpakaian
Mekanisme koping keluarga tidak efektif
Penatalaksanaan regimen terapeutik tidak efektif
PERENCANAAN (INTERVENSI)
Hari/
tgl/ Dx. Kep. Perencanaan
jam
Tujuan Kriteria evaluasi Intervensi Rasional
Kamis, Perilaku TUM :
26 Mei kekerasan Klien tidak
2011 mencederai diri
Pukul sendiri, orang
09.00 lain, dan
Wita lingkungan-
nya.
TUK 1 :
Klien dapat Setelah diberikan Berikan salam Pembinaan
membina tindakan terapeutik setiap hubungan
hubungan keperawatan 1 x interaksi. saling
saling percaya 15 menit selama 6 Perkenalkan nama percaya
dengan jam diharapkan perawat, nama merupakan
perawat. klien panggilan, dan dasar
menunjukkan tujuan interaksi. terjalinnya
tanda-tanda Tanyakan nama komunikasi
percaya pada lengkap klien terbuka
perawat : dan nama sehingga
Klien tersenyum panggilan meningkat-
saat disapa. kesukaan klien. kan rasa
Klien mau Buatlah kontrak komunikasi
membalas tempat, waktu, klien.
salam perawat. dan topik yang
Klien mau jelas dengan
menyebutkan klien.
nama sambil Tunjukkan sikap
berjabat jujur dan
tangan. menepati janji
Kontak mata setiap kali
klien baik berinteraksi.
dengan Pertahankan kontak
perawat. mata dengan
Klien bersikap klien saat bicara.
kooperatif. Bicara dengan
sikap tenang,
rileks, dan tidak
menantang.
Hari /
No. Dx. Paraf
tgl / Implementasi Evaluasi formatif
/ TUK
jam
Kamis, 1/1 “Selamat Pagi, Adik” S : “Ya..panggil saja Mhs
26 Mei “Perkenalkan saya Putu Trisma Eka”.
2011 Prathama Dewi, biasanya saya O : Klien mengulurkan
Pukul dipanggil Trisma. Saya tangannya ntuk
09.00 mahasiswa Poltekkes berjabat tangan
Wita Denpasar Jurusan sambil melihat
Keperawatan. Selama kurang perawat.
lebih 7 hari kedepan saya yang
akan merawat Adik. Jika nanti
Adik membutuhkan bantuan,
Adik bisa memanggil saya.
Apakah benar Adik bernama
Eka Januarsa ? Adik suka
dipanggil siapa ?”
S : “Oh ya..”
O : Klien tampak
kooperatif. Klien
menjawab dengan
singkat pertanyaan
yang diberikan dan
dengan suara agak
keras.
S : “Senang, tapi
“Sebelum Eka dirawat, apa Eka sekarang sudah gag
seneng jalan-jalan dengan bisa jalan-jalan
motor?”. dengan motor”.
S : “Ya..perasaan saya
“Eka, sudah 15 menit kita baik”.
mengobrol tentang keadaan
Eka. Saya sudahi dulu
mengobrolnya ya”.
“Bagaimana perasaan Eka
setelah mengobrol dengan
saya ?”
S : “Oh..ya.. Saya mau”
“Eka, besok saya dinas pagi
lagi, bagaimana kalau besok
kita mengobrol lagi tentang
penyebab Eka mengamuk?
Apakah Eka mau mengobrol
dengan saya lagi ?”.
S : “Jam 10 ya”.
“Jam berapa Eka ingin
mengobrol dengan saya dan
berapa lama?’
S : “Di sini aja lagi”.
“Dimana Eka ingin mengobrol
dengan saya ?”
S : “Ya..ya”.
“Baiklah Eka, besok jam 10
pagi kita mengobrol lagi,
sampai besok ya Eka”.
Sabtu, 1/2 “Selamat pagi, Eka” S :” Pagi” Mhs
28 Mei
“Apakah Eka masih ingat S : “Mbok Trisma kan ?”
2011
dengan saya ?” O : Klien tampak sedang
Pukul “Ya Ka, benar sekali”. mengingat-ingat.
10.00 “Wah….Bagus sekali Eka
masih ingat dengan saya”.
Wita
“Bagaimana keadaan Eka S : “Baik”.
sekarang ?”
Wita
“Eka, sesuai janji saya kemarin
sekarang kita mengobrol S : “Oh..setuju”.
tentang tanda-tanda perilaku
kekerasan ? Apakah Eka
setuju ?”
S : “Biasa saja.”
“Bagaimana perasaan Eka
setelah melakukan hal
tersebut ?”.
S : “Tidak.”
“Oh..biasa saja, apa tidak
merasa bersalah ?”. S : “Saya pukul-pukul
“Coba Eka tunjukkan kepada meja sampai rusak.”
saya contoh dari tindakan O : Klien menunjukkan
perilaku kekerasan yang pernah cara memukul meja
dilakukan ! Apa Eka mau dengan tangan
mencontohkan- nya ?” mengepal.
S : “Apa ?”
EVALUASI
EVALUASI ASUHAN KEPERAWATAN JIWAPADA KLIEN “EJ” DENGAN
PERILAKU KEKERASAN DI RUANG SRI KRESNA BPK
RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI BALI DI BANGLI
PADA TANGGAL 26 MEI – 1 JUNI 2011
Mengetahui
Pembimbing Akademik
NIP.