Anda di halaman 1dari 4

KRITERIA MASUK DAN KELUAR ICU

RUMAH SAKIT No Dokumen : No. Revisi : Halaman


SANDI KARSA 1/4
MAKASSAR
Ditetapkan oleh :
Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL Tanggal Terbit
( SPO )
DR.dr.H.M.Anwar,.M.Kes
NIK :
Indikasi pasien masuk dan keluar ICU adalah kriteria atau
identifikasi pasien yang dinilai wajib dirawat di ICU untuk
Pengertian memperoleh perawatan intensive dan indikasi keluar perawatan
intensive.

Prosedur ini dibuat untuk menentukan kriteria masuk dan keluar


Tujuan pasien yang memerlukan perawatan intensif
SK
1. Untuk menentukan kebutuhan perawatan pasien di ICU
akan bergantung pada prioritas kondisi, seperti yang
dijelaskan dibawah ini :
a) Prioritas 1 Kelompok ini merupakan pasien sakit
kritis, tidak stabil yang memerlukan terapi intensif
seperti dukungan/bantuan ventilasi. Infus obat-obat
vaso aktif kontinu, dan lain-lainnya. Contoh pasien
kelompok ini antara lain: pasca bedah
kardiothorasik, atau pasien shock septik, hypoxemia,
hypotensi dibawah tekanan darah tertentu. Pasien
prioritas 1 umumnya tidak mempunyai batas ditinjau
dari macam terapi yang diterimanya.
b) Prioritas 2 Pasien ini memerlukan pelayanan
pemantauan canggih dari ICU. Jenis pasien ini
Kebijakan berisiko sehingga memerlukan terapi intensif segera,
karenanya pemantauan intensif menggunakan
metoda seperti pulmonary arterial catheter sangat
menolong. Contoh jenis pasien ini antara lain:
mereka yang menderita penyakit dasar jantung,
paru, atau ginjal akut dan atau yang telah mengalami
pembedahan mayor. Pasien prioritas 2 umumnya
tidak terbatas macam terapi yang diterimanya
mengingat kondisi mediknya senantiasa berubah.
c) Prioritas 3 Pasien jenis ini sakit kritis, dan tidak
stabil dimana status kesehatan sebelumnya, penyakit
yang mendasarinya, atau penyakit akutnya, baik
masing-masing atau kombinasinya, sangat
mengurangi kemungkinan kesembuhan dan atau
mendapat manfaat dari terapi di ICU. Contoh-contoh
pasien ini antara lain: pasien dengan keganasan
metastatik disertai penyulit infeksi, pericardial
tamponade, atau sumbatan jalan nafas, atau pasien
menderita penyakit jantung atau paru terminal
disertai penyakit akut berat. Pasien-pasien prioritas 3
mungkin mendapat terapi intensif untuk mengatasi
penyakit akut, tetapi usaha terapi mungkin tidak
sampai melakukan intubasi atau resusitasi
kardiopulmoner.
2. Kriteria Fisiologis untuk masuk perawatan intensive di
ICU:
a) Kesadaran dengan GCS ≠¤8
b) Sudah diintubasi dan atau belum diintubasi
c) MAP ≠¤ 60 mmHg
d) Menggunakan inotropic atau vasoactive agent
e) HR < 40 x/mnt or > 150 x/mnt (tidak stabil dengan
gambaran EKG mengancam nyawa)
f) RR < 8 x/mnt or > 35 x/mnt ( adanya gangguan
ventilasi : hypoxia and hypercapnia) Note :
Indikasi Bagging manual :
i. Pasien Apnea
ii. Oksigenasi tidak cukup dari hasil AGD
iii. Menurunkan work of breathing iv.
Hypoxemia dengan ventilasi yang buruk
 Temperature < 350 or > 380
 Gula darah tak terkontrol ( hipoglikemia
( 250 – 300 mg/dl) )
 Asidosis Laktat (Nilai > 2)7
 Natrium serum ≠¤ 120 mmol/L atau
≠¥ 150 mmol/L3
 Potasium Serum < 3,5 mmol/L or > 5,5
mmol/L 3
 Calsium serum ( ion) < 1 mmol/L or >
1,3 mmol/L 3
 Calsium serum ( total) < 8,5 mg/dl or >
11 mg/dl 3
 PaO2 < 50-60 mmHg 3
 PaCO2 ( 50 mm Hg 3
 pH < 7,1 or > 7,7 4
 Pengobatan keracunan atau efek
samping atau bahan kimia lain yang
menyebabkan perubahan hemodinamik
dan atau kesadaran4
3. Untuk menentukan kelayakan pasien pindah / keluar
ICU bergantung pada prioritas dibawah ini :
a) Pasien Prioritas 1 dikeluarkan dari ICU bila
kebutuhan untuk terapi intensif tidak ada lagi, atau
bila terapi telah gagal dan prognosis jangka pendek
jelek dengan kemungkinan kesembuhan atau
manfaat dari terapi intensif kontinu kecil. Contoh
pasien dengan tiga atau lebih gagal system organ
yang tidak berespon terhadap pengelolaan agresif.
b) Pasien Prioritas 2 dikeluarkan bila kemungkinan
untuk mendadak memerlukan terapi intensif telah
berkurang.
c) Pasien Prioritas 3 dikeluarkan dari ICU bila
kebutuhan untuk terapi intensif sudah tidak ada lagi,
tetapi mereka mungkin dikeluarkan lebih dini bila
kemungkinan kesembuhannya atau manfaat dari
terapi intensif kontinu kecil. Contoh pasien dengan
penyakit lanjut (penyakit paru kronis, penyakit
jantung atau liver terminal, karsinoma yang telah
menyebar luas dan lain-lainnya) yang sudah tidak
berespon terhadap terapi ICU utnuk penyakit
akutnya, yang prognosis jangka pendeknya secara
statistic rendah dan tidak ada terapi yang potensial
untuk memperbaiki prognosisnya.
4. Kriteria fisiologis untuk keluar dari ICU : Kriteria
fisiologis untuk keluar dari ICU adalah kebalikan dari
kriteria masuk ICU.
5. Pengecualian Dengan banyak pertimbangan dan
persetujuan dari kepala Instalasi ICU, beberapa grup
pasien dapat diterima untuk dirawat di ICU. Akan
tetapi, perlu diperhatikan bahwa pasien tersebut harus
pindah dari perawatan ICU jika bisa digunakan untuk
pasien dengan prioritas 1, 2, dan 3 karena keterbatasan
tempat. Pasien yang masuk grup ini adalah :
a) Pasien dengan Mati Batang Otak ( secara klinis dan
konfirmasi hasil laboraturium ) kecuali akan
digunakan untuk donor organ.
b) Pasien yang menolak agressive life support therapy.
Bukan termasuk pasien yang sudah dinyatakan
DNR. Yang mana pasien tersebut mungkin akan
mendapatkan manfaat dari suppot yang tersedia di
ICU untuk meningkatkan kemungkinan selamatnya.
c) Pasien yang sudah tidak ada harapan untuk
disembuhkan secara medis, sebagai contoh kanker
stadium akhir, kerusakan pada CNS dengan
vegetative state.
1. DPJ dan atau Kepala Instalasi ICU yang akan
memutuskan terkait kondisi pasien sudah memenuhi
kriteria masuk ICU berdasarkan kriteria fisiologis.
2. Apabila ada pasien kritis yang masuk dalam
prioritas pertama, kemudian pasien non critical
yang sudah memenuhi kriteria keluar ICU akan
dipindahkan ke bangsal, dengan persetujuan dari dokter
DPJP.
Prosedur 3. Apabila pasien meninggalkan ICU atas permintaan
keluarga, maka keluarga yang bertanggung jawab
kepada pasien memberikan tanda tangan di surat
pernyataan yang menyatakan bahwa pasien
meninggalkan ICU karena permintaan keluarga.
4. Pasien yang akan dirujuk ke ICU di rumah sakit lain
akan didampingi oleh perawat ICU, disertai
surat\ rujukan yang ditulis oleh DPJP.

1. DPJP
2. Unit Rawat Darurat
Unit Terkait 3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Kamar Operasi
5. Instalasi ICU
6. Admisi

Anda mungkin juga menyukai