Anda di halaman 1dari 4

1. Apa yang menyebabkan peningkatan volume ventrikel dan jelaskan!

(Fegita Hasania)
Jawaban :
Peningkatan ventrikel pada skizofrenia dapat disebabkan oleh interaksi antara faktor
resikao genetik dan faktor lingkungan. Berdasarkan penelitian McNeil 2000 menemukan adanya
pembesaran ventrikel dengan komplikasi perinatal dan perlambatan perkembangan. Pembesaran
ventrikel pada skizofrenia merupakan proses perkembangan yang menyimpang sehingga
menghasilkan reduksi yang berlebihan pada jaringan otak dibandingan orang yang normal.
2. Jenis-jenis skizofrenia!
Jawaban :
1. Skizofrenia paranoid
Ditandai dengan adanya gejala halusinasi dan waham yang menonjol. Halusianasi dan waham
yang khas untuk skizofrenia paranoid adalah curiga.
2. Skizofrenia Hebefrenik (Disorganized skizofrenia)
Ditandai dengan adanya perilaku kekanak-kanakan yang dominan, adanya pikiran yang kacau
atau aneh serta ketawa yang cekikikan.
3. Skizofrenia simpleks
Ditandai dengan adanya gangguan kemauan yang menonjol dan bersifat gradual perlahan-
lahan.
4. Skizofrenia katatonik
Ditandai dengan adanya gejala psikomotor yang menonjol (gaduh,gelisah, stupor, mutisme,
pisitioning, katalepsi dan felksibilitas area).
5. Skizofrenia residual
Biasanya setelah lebih dari sekali onset akut dan gejalanya bersisa dalam bentuk gejala negatif
yang menonjol
6. Skizofrenia tak terinci
Bila gejala yang didapatkan tak bisa dikelompokkan pada salah satu jenis skizofrenia yang
ada.
3. Mekanisme klozapin dan mengapa klozapin tidak untuk pasien bunuh diri!
Jawaban :
Clozapine bekerja dengan cara memblokade reseptor dopamine, serotonin 5HT2A, dan α-
adrenergik. Blokade terhadap reseptor D1 lebih besar dibandingkan terhadap reseptor D2 .
Blokade terhadap reseptor dopamine D2 bertanggung jawab terhadap kemampuan clozapine
untuk menurunkan gejala positif psikosis dan stabilisasi gejala afektif. Clozapin sendiri dapat
mengatasi gejala positif, gejala negatif dan kognitif tanpa menyebabkan gejala ekstrapiramidal
karena klozapin merupakan obat antipsikotik generasi 2, disamping itu obat ini dapat
mengurangi depresi dan keinginan untuk bunuh diri. Clozapin juga digunakan untuk pasien yang
berulang kali mendapatkan terapi tetapi tidak mendapatkan pengurangan gejala yang memadai
dan pada terapi yang gagal dengan menggunakan obat lain. Clozapin telah terbukti memiliki
khasiat yang unggul dalam mengurangi perilaku bunuh diri dan efektif dalam mengobati gejala
positif dan negatif pada pasien dengan skizofrenia yang sulit disembuhkan.
4. Bagaimana levedopa dapat menyebabkan skizofrenia?
Jawaban :
Levedopa merupakan obat yang digunakan dalam pengobatan parkinson dan merupakan
suatu asam amino prekursor dopamin, bekerja dengan cara menggantikan dopamin striatal yang
hilang. Penyakit Parkinson terjadi karena penurunan kadar dopamin yang masif akibat kematian
neuron di substansia nigra pars kompakta. Respon motorik yang abnormal disebabkan oleh
karena penurunan yang sifatnya progesif dari neuritransmiter dopamin.Kerusakan progresif lebih
dari 60% pada neuron dopaminergik substansia nigra merupakan faktor dasar munculnya
penyakit parkinson. Sebagaimana sel tersebut mengalami kerusakan, maka kadar dopamin
menjadi berkurang hingga di bawah batas fisiologis. Jika jumlah neuron dopaminergik hilang
lebih dari 70 % maka gejala penyakit parkinson akan mulai muncul. Skizofrenia dapat terjadi
karena adanya peningkatan kadar dopamin yang berlebihan, maka apabila seorang penderita
skizofrenia mengkonsumsi obat levedopa dapat menyebabkan kadar dopamin menjadi meningkat
sebab levedopa dapat meningkatkan kadar dopamin.
5. Bagaimana gen dapat menyebabkan skizofrenia dan apakah orang yang hamil bisa
mengkonsumsi obat antipsikotik untuk skizofrenia?
Jawaban
Gen dapat mempengaruhi seseorang mengalami skizofrenia karena menurut Bartocci dan
lundstrom 1991, polimorfisme pada gen menyebabkan perubahan aktivitas dari enzim COMT.
Polimorfisme ini dapat meningkatkan beberapa penyakit saraf antara lain skizofrenia, parkinson,
gangguan bipolar dan obsesif kompulsif. Gen yang berpengaruh terhadap terjadinya skizofrenia
adalah Gen dystrobrevin binding protein 1 (DTNBP 1) merupakan gen yang diekspresikan secara
luas diotak dan berperan dalam fungsi kognmitif dan memori. Gen ini bertanggungjawab dalam
pembentukan dysbindin dan terletak pada kromosom 6p22.3dan mempunyai kolerasi positif
dengan kejadian skizofrenia. Didapatkan data pada penderita skizofrenia kadar disbindin rendah
sehingga dapat mempengaruhi kejadian skizofrenia.
Aturan utamanya ialah hindari memberikan obat terhadap ibu hamil (terutama trimester
pertama) dan ibu menyusui, kecuali jika penyakit mental yang diidap parah. Dan ditentukan
apakah efek terapi lebih besar daripada efek samping yang mungkin diterima fetus maupun
neonatus. pasien dapat memilih untuk meneruskan terapi, karena pasien tidak menginginkan
rekurensi. Jika pasien bersama dengan psikiater dan dokter kandungan memutuskan untuk
meneruskan terapi selama kehamilan, dosis harus dikalibrasi sesuai dengan perubahan fisiologis
setiap trimester. Walaupun tidak ada antidepresan yang dikaitkan dengan kematian dalam
kandungan dan kecacatan yang fatal, namun selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs) dan
tricyclic antidepressants (TCAs) dapat menyebabkan transient perinatal syndrome. Mood
stabilizers dapat menyebabkan peningkatan resiko teratogenik seperti kelainan jantung dan defek
neural tube, tetapi wanita dengan penyakit bipolar memiliki resiko relaps yang tinggi jika tanpa
terapi rumatan. Beberapa peneliti menyarankan bagi semua wanita usia produktif yang diterapi
dengan antipsikosis untuk mengkonsumsi suplemen folat. Pemberian obat antipsikosis pada atau
mendekati saat persalinan dapat menyebabkan bayi over sedasi saat persalinan. Sehingga
memerlukan respiratoir. Dapat juga menyebab bayi ketergantungan obat, yang memerlukan
detoksifikasi dan terapi withdrawal syndrome. Neonatal withdrawal syndrome dan hipertensi
pulmonar berhubungan dengan pemberian SSRI pada trimester ketiga. Semua obat psikiatri
diseksresikan melalui asi sehingga ibu tidak dianjurkan untuk menyusui.
6. Apakah orang pintar juga bisa terkena skizofrenia? Obat-obat narkotik/psikotropik apakah
bisa dijadikan pengobatan?
Jawaban
Skizofrenia itu tidak berkaitan dengan kognitif seseorang, bukan juga karena IQ-nya yang
tinggi lantas dia lebih rentan kena skizofrenia. Skizofrenia disebakan karena kadar dopamin
meningkat di salah satu jalur otak yang disebut jalur mesolimbik. Bila dopamin dijalur ini
meningkat maka yang terjadi adalah munculnya halusinasi atau delusi seperti yang dialami
pasien skizofrenia pada umumnya. Tetapi bukan berarti kita nggak butuh dopamin, salah satunya
untuk daya pikir dan kesenangan. Bedanya ini jalurnya lain. Jadi orang pintar tidak ada
keterkaitannya dengan gejala skizofrenia.
Meskipun demikian ketika kadar dopamin meningkat dalam otak, tidak menutup
kemungkinan mempengaruhi jalur lain lalu menginduksi atau berpengaruh terhadap jalur
tersebut. Salah satunya jalur dopamin untuk kemapuan kognitif. “Sama kayak orang pakai
ekstasi, kan ada yang bilang nggak apa-apa. Ketika make, dopamin mereka naik lalu memicu
halusinasi tapi bagi sebagian orang halusinasi ini bisa menetap, terutama pada penderita
skizofrenia”. Itulah sebabnya konsumsi narkoba tidak dianjurkan karena bila dikonsumsi oleh
orang yang memiliki skizofrenia, maka gejala penyakitnya memburuk. Disamping itu efek
narkotika sendiri yang membahayakan bagi otak. Jadi pengobatan dengan obat-obatan narkotik
tidak dianjurkan, karena hanya akan memperparah penyakitnya.

Anda mungkin juga menyukai