Anda di halaman 1dari 2

BAB III

METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Praktikum
3.1.1 Waktu Praktikum
Praktikum dilaksanakan pada tanggal 3 November 2019 dan dimulai pada
pukul 13:30 sampai dengan 17:00 WITA.
3.1.2 Tempat Praktikum
Praktikum Farmakokinetik dilaksanakan di Laboratorium Teknologi
Farmasi, Jurusan Farnasi Universitas Negeri Gorontalo.
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Alat
High Performance Liquid Chromatography (HPLC), Kolom
Oktadesilsilana (C18), Membran Filter Berukuran 0,2 µm, Mikro Pipet, Pipet,
Sntrifus, Sonikator, Vial Bening, Vortex.
3.2.2 Bahan
Alkohol 70%, Aquadest, Aluminium Foil, Blank Plasma Tikus, Kapas,
Masker, Parasetamol, Plasma Paracetamol, Sarung Tangan, Tabung Eppendorf (2
ml), Tip Micro Pipet, Tissue.
3.3 Cara Kerja
a. Pembuatan Fase Gerak = Aquabidest : Metanol (3:1)
1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Dibersihkan alat dengan alkohol 70%
3. Dibuat campuran aquabidest dan metanol (3:1)
4. Disaring dengan penyaring membran filter berukuran 0,2 µm
5. Diawaudaran dengan disonikasi
b. Pembuatan Larutan Baku Parasetamol
1. Ditimbang baku pembanding parasetamol sebanyak 0,02 g
2. Dimasukkan kedalam labu ukur
3. Ditambahkan fase gerak
4. Disonikasi selama 10 menit
5. Diencerkan dengan fase gerak sampai garis tanda
6. Dihomogenkan
7. Dibuat pengencera (dengan melakukan hal yang sama)
8. Disaring dengan membran filter berukuran 0,2 µm
c. Pembuatan Larutan Sampel Plasma Parasetamol
1. Dipipet 2 ml sampel plasma parasetamol
2. Dimasukkan kedalam labu ukur 100 ml
3. Ditambahkan 50 ml fase gerak
4. Disonikasi selama 10 menit
5. Diencerkan dengan fase gerak sampai garis tanda
6. Dihomogenkan
7. Dipipet lagi sebanyak 2 ml
8. Dimasukkan kedalam labu ukur 100 ml
9. Ditambahkan 50 ml fase gerak
10. Disonikasi selama 5 menit
11. Diencerkan dengan fase gerak sampai garis tanda
12. Dihomogenkan
13. Disaring dengan membran filter berukuran 0,2 µm
d. Penetapan Kadar Parasetamol
1. Dialirkan fase gerak (aquabidest : metanol = 3:1) dengan
menggunakan pompa dengan laju alir 1,5 ml per menit kedalam
kolom yang berisi fase diam oktadesilsilana
2. Disuntikkan secara terpisah antara larutan baku parasetamol dan
larutan sampel plasma parasetamol kedalam kromatografi cair
kinerja tinggi dengan volume penyuntikkan masing-masing 20 µl
3. Dihasilkan kromatogram berdasarkan pembacaan detektor dengan
panjang gelombang 243 nm
4. Dihitung luas area puncak utama masisng-masing dari larutan baku
parasetamol dan larutan sampel plasma parasetamol

Anda mungkin juga menyukai