PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia yang dalam penerapannya
berada pada ruang lingkup hak persamaan dan hak kebebasan yang terkait dengan interaksinya
antara individu atau dengan instansi. Hak juga merupakan sesuatu yang harus diperoleh. Masalah
HAM adalah sesuatu hal yang sering kali dibicarakan dan dibahas terutama dalam era reformasi
ini. HAM lebih dijunjung tinggi dan lebih diperhatikan dalam era reformasi dari pada era
sebelum reformasi.
Secara teoritis Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri manusia yang
bersifat kodrati dan fundamental sebagai suatu anugerah Allah yang harus dihormati, dijaga, dan
dilindungi. hakikat Hak Asasi Manusia sendiri adalah merupakan upaya menjaga keselamatan
eksistensi manusia secara utuh melalui aksi keseimbangan antara kepentingan perseorangan
dengan kepentingan umum. Begitu juga upaya menghormati, melindungi, dan menjunjung tinggi
Hak Asasi Manusia menjadi kewajiban dan tangung jawab bersama antara individu, pemeritah
(Aparatur Pemerintahan baik Sipil maupun Militer), dan negara.
Berdasarkan beberapa rumusan hak asasi manusia di atas, dapat ditarik kesimpulan
tentang beberapa sisi pokok hakikat hak asasi manusia, yaitu :
a. HAM tidak perlu diberikan, dibeli ataupun di warisi, HAM adalah bagian dari manusia secara
otomatis.
b. HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, ras, agama, etnis,
pandangan politik atau asal usul sosial, dan bangsa.
c. HAM tidak bisa dilanggar, tidak seorangpun mempunyai hak untuk membatasi atau melanggar
hak orang lain. Orang tetap mempunyai HAM walaupun sebuah negara membuat hukum yang
tidak melindungi atau melanggar HAM.
1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana konsep dasar pemikiran HAM?
2. Apa saja klasifikasi serta contoh kasus pelanggaran HAM ?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Memahami konsep dasar pemikiran HAM
2. Memahami klasifikasi kasus-kasus yang termasuk pelanggaran HAM
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Dimensi Universalitas, yakni substansi hak- hak asasi manusia itu pada hakikatnya
bersifat umum. Dimensi hak asasi manusia seperti ini,pada hakikatnya akan selalu
dibutuhkan dan menjadi sarana bagi individu untuk mengekspresikan dirinya secara
bebas dalam ikatan kehidupan kemasyarakatan.
2. Dimensi kontekstualis, yakni menyngkut penerapan hak asasi manusia bila ditinjau dari
tempat berlakunya hak – hak asasi manusia tersebut. Dengan kata lain ide-ide hak asai
manusia akan dapat dipergunakan secara efektif dan menjadi landasan etik dalam
pergaulan manusia
Perlindungan dan penghormatan terhadap hak asai manusia pada hakikatnya untuk menjaga
eksistensi manusia secara utuh dan dengan menjaga keseimbangan antara hak-hak asasi manusia
dengan kewajiban asasi manusia dan tanggung jawab asasi manusia. Perlindungan HAM dalm
konteks masyarakat timur ( indonesia ) terutama ditunjukan kepada interrelasi antar warga-
3
masyarakat dan antara warga masyarakat dan penguasa dengan asumsi yang bersifat normatif-
tradisional,yaitu pola interrelasi tersebut serasi,selaras,dan seimbang.
B. Hubungan Hak Asasi Manusia dengan kewajiban Asasi Manusia dan tanggung jawab
Asasi Manusia
Jika dipandang secara objektif, kewajiban hak asasi manusia merupakan hal yang harus
dikerjakan atau tidak dikerjakan. Kewajiban asasi manusia adalah bentuk pasif dari tanggung
jawab. Sesuatu yang dilakukan karena tanggung jawab asasi adalah kewajiban asasi, kewajiban
tidak memperhitungkan untung atau balasan. Ia dilakukan karena tuntutan suara hati,bukan
karena pertimbangan pikiran.sepeti dalam ungkapan mengatakan “ kita seharusnya berbuat
begini atau begitu “ adalah pertanda bahwa begini dan begitu meruapakn kewajiban.
Jadi kewajiban asasi manusia dilakukan karena hati. Ada pepatah mengatakn “ karena
hati mati, karena mata buta “ jadi kalau kita mendengarkan kata hati kata pikiran ditinggalkan.
Dimana ada kewajiban,disitupun ada hak. Kewajiban dan hak adalah laksana pangkal dan
ujung,yang tak terpisahkan.tak ada pangkal tak ada ujung. Hubungan kewajiban dan hak
menyangkut keadilan, jika orang menjalakan kewajibanya dengan sendirinya memperoleh hak,
jika tidak didapatkan maka itu tketidakadilan. Tetapi apabila orang menuntut hak tanpa
menjalakan kewajibanya ia bertindak tidak adil, Hak dibatasi oleh kewajiban.
Jadi perimbangan hak dan kewajiban,itulah yang dikatakan adil, orang yang telah
melakukan kewajiban tetapi tidak diberi hak,orang itu dizalimi, atau orang yang menuntut hak
tetapi tidak melaksanakan kewajibanya ia berlaku zalim.
C. Nilai-nilai Dasar dalam HAM
Nilai-nilai Universal yang terkandung Pada HAM adalah sebagai berikut :
1. Kesamaan
Nilai Kesamaan dalam etika politik disebut “ keadilan “ keadilan adalah antar manusia dimana
manusia diperlakukan sama dalam situasi yang sama, nilai pertama yang harus dijamin oleh
hukum adalah keadilan.Pembukaan UUD 1945 menjamin bahwa dalam mencapai tujuan negara
haruslah antara lain berdasarkan keadilan sosial.
2. Kebebasan
Inti kebebasan ialah bahwa baik setiap orang atau kelompok orang berhak untuk mengurus
dirinya sendiri lepas dari dominasi pihak lain,tetapi tidak berarti orang berhak hidup menurut
kemauanya sendiri. Secara hakiki manusia adalah individu yang bersifat sosial. Seacar sederhana
4
dapat dikatakan bahwa kebebasan itu adalah kebebasan untuk mengurus diri sendiri lepas dari
campur tangan sikuat yang dipaksakan secara sewenag-wenang,kebebasan mengurus diri sendiri
merupakan kebebasan universal, nilai kebebasan mencakup hak untuk hidup,kebutuhan
jasmanikebebasan bergerak,mengurus rumah tangga sendiri,hak memilih perkerjaan,kebebasan
berpikir,berkumpul,dan berserikat.
3. Kebersamaan ( solidarity )
Pengakuan terhadap solidaritas atau kesetiakawanan in mengharuskan tatanan hukum untuk
menjunjang sikap sesam anggota masyarakat sebagai senasib dan sepenanggungan, Negara
Wajib membantu golongan-golongan lemah dan kurang mampu seperti buruh,wanita,anak-
anak,korban perang,cacat veteran,pengungsi,dan korban bencana alam, usaha tersebut
merupakan sebagi wujud nilai solidaritas antar manusia.
D. Pelanggaran HAM
Menurut UU nomor 26 tahun 2000 tentang pengadilan HAM, pelanggaraan hak asasi manusia
adalah perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk aparat negara baik secara sengaja
ataupun tidak sengaja atau kelalaian yang secara hukum
mengurangi,menghalangi,membatasi,dan atau, mencabut hak asasi manusia sesorang atau
kelompok orang yang dijamin oleh undang – undang ini. Pelanggran HAM ini diklasifikasikan
atas dua bentuk yakni pelanggaraan HAM berat dan Pelanggaraan HAM ringan, terhadap
pelanggaraan HAM berat dibedakan lagi atas kejahatan genosida dan kejahatan kemanusiaaan.
Kejahatan genosida adalah setiap perbuataan yang dilakukan dengan maksud untuk
menghancurkn atau memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa ras, kelompok
etnis,kelompok agama.kejahan ini dilakukan dengan cara membunuh anggita-anggota
kelompok,mengakibatkan penderitaan fisik atau mental yang berat terhadap anggota- anggota
kelompok,menciptakan kondisi kehidupan kelompok yang akan mengakibatkan kemusnahan
secara fisik baik seluruh atau sebagaianya, memaksakan tindakan-tindakan yang bertujuan
mencegah kelahiran di dalam kelompok dan emindahkan secara paksa anak-anak dari kelompok
tertentu ke kelompok lain. Sementara terhadap kejahatan kemanusiaan adalah setiap perbuatan
yang dilakukan sebagai bagian dari serangan yang meluas atau sistematis,padahal diketahuinya
bahwa serangan tersebut ditunjukan secara langsung terhadap penduduk sipil berupa
pembunuhan,pemusnahan,perbudakan,pengusiran atau pemindahan penduduk secara paksa,
penyiksaan,perkosaan,perbudakan seksual,pelacuran secara paksa,pemaksaan hamil,pemandulan
5
atau sentrilisasi secara paksa atau bentuk – bentuk kekarasan seksual lainya yang setara, hal
tersebut dilarang menurut hukum internasional. Sedangkan bentuk-bentuk pelanggraan HAM
yang selain kategori kejahatan genosida dan kejahatan kemanusiaan disebut pelanggraan HAM
ringan.
E. Konsepsi Hak Asasi Manusia, Kewajiban Asasi Manusia, dan Tanggung Jawab
Asasi Manusia dalam UUD 1945 (Amandemen Pertama, Kedua, Ketiga, Keempat)
dan Menurut UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM
Setelah disahkannya Amandemen Pertama, Kedua, Ketiga, Keempat UUD 1945 pada tanggal
10 Agustus 2002 segala ketentuan yang berkenaan dengan hak-hak asasi manusia dapat
dikelompokkan dalam dua kelompok sebagai berikut :
1. Kelompok ketentuan yang menyangkut hak-hak sipil, yang meliputi :
a. Setiap orang berhak untuk hidup, mempertahankan hidup dan kehidupannya
b. Setiap orang berhak untuk bebas ari penyiksaan, perlakuan atau penghukuman lain yang
kejam, tidak manusiawi dan merendahkan martabat kemanusiaan
c. Setiap orang bebas utuk bebas dari segala perbudakan
d. Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya
e. Setiap orang berhak untuk bebas memiliki keyakinan, pikiran, dan hati nurani
f. Setiap orang berhak untuk diakui sebagai pribadi dihadapan hukum dan pemerintahan
g. Setiap orang berhak ats perlakuan yang sama dihadapan hukum dan pemerintahan
h. Setiap orang berhak untuk tidak dituntut atas hukum yang berlaku surut
i. Setiap orang berhak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui
perkawinan yang sah
j. Setiap orang berhak atas status kewarganegaraan
k. Setiap orang berhak untuk bertempat tinggal diwilayah negaranya
l. Setiap orang berhak memperoleh suaka politik dari negara lain
m. Setiap orang berhak bebas dari segala bentuk perlakuan diskriminatif dan berhak mendapatkan
perlindungan hukum dari perlakuan yang bersifat deskriminatif.
2. Kelompok hak-hak politik, ekonomi, social, dan budaya yang meliputi :
a. Setiap warga negara berhak untuk berserikat, berkumpul, dan menyatakan pendapatnya secara
damai
6
b. Setiap warga negara berhak untuk memilih dan dipilih dalam rangka lembaga perwakilan
rakyat
c. Setiap warga negara berhak dapat diangkat untuk menduduki jabatan-jabatan public
d. Setiap warga negara berhak untuk memperoleh dan memilih pekerjaan yang sah dan yang
layak bagi kemanusiaan
e. Setiap warga negara berhak untuk bekerja, mandapat imbalan, dan mendapat perlakuan yang
layak dalam hubungan kerja yang berkeadilan
f. Setiap orang mempunyai hak milik pribadi
g. Setiap warga negara berhak atas jaminan social yang dibutuhkan untuk hidup layak dan
memungkinkan pengembangan dirinya sebagai manusia yang bermartabat
h. Setiap warga negara berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi
i. Setiap warga negara berhak untuk memperoleh dan memilij pendidikan dan pengajaran
j. Setiap warga negara berhak mengembangkan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan
dan teknologi, seni dan budaya untuk peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan umat
manusia
k. Negara menjamin penghormatan atas identitas budaya dan hak-hak masyrakat local selaras
dengan perkembangan zaman tingkat peradaban bangsa-bangsa
l. Negara mengakui setiap budaya sebagai bagian dari kebudayaan nasional
m. Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-asing
dan untuk beribadat menurut agamanya
7
c. Negara bertanggung jawab atas perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak-hak
asasi manusia
Sementara secara operasional beberapa bentuk HAM yang terdapat dalam UU No. 39 Tahun
1999 tentang HAM adalah sebagai berikut :
a. Hak hidup
b. Hak berkeluargadan melanjutkan keturunan
c. Hak mengembangkan diri
d. Hak memperoleh keadilan
e. Hak atas kebebasan pribadi
f. Hak atas rasa aman
g. Hak atas kesejahteraan
h. Hak turut serta dalam pemerintahan
i. Hak wanita
j. Hak anak
8
yang sudah dilanggar, salah satunya yaitu partai-partai politik semasa orde baru, dalam hal ini
PPP dan PDI selalu diobok-obok dan di pecah belah, sementara para peimpinnya di adu domba,
sedangkan Golkar dijadikan kekuatan politik utama disamping militer.
Lalu, pada tanggal 12 Mei 1998 dikalangan MAhasiswa di hujani air mata, pada tanggal
itu telah terjadi pelanggran HAM terhadap sejumlah mahasiswa Tridakti yang sedang melakukan
aksi unjuk rasa dihalaman kampusnya dan ditembaki pasukan polisi dan militer yang mengepung
kampus tersebut. Beberapa mahasiswa Trisakti ini tewas ditembaki penguasa tirani yang sedang
putus asa. Dan masih banyak pelanggaran HAM yang terjadi pada masa Orde Baru.
9
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
HAM merupakan hak paling individu dan merupakan seperangkat hak yang melekat pada
manusia yang wajib dihormati , dijunjung tinggi yang dilindungi oleh Negara, hukum,
pemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.
HAM adalah persoalan yang bersifat universal, tetapi sekaligus juga kontekstual. Setiap negara
mempunyai sejarah perjuangan dan perkembangan HAM yang berbeda, oleh karena itu konsepsi
dan implementasi HAM dari suatu negara tidak dapat disamaratakan. Adanya HAM
menimbulkan konsekwensi adanya kewajiban asasi, di mana keduanya berjalan secara paralel
dan merupakan satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan. Pengabaian salah satunya akan
menimbulkan pelanggaran HAM. Perkembangan dan perjuangan dalam mewujudkan tegaknya
HAM di Indonesia terutama terjadi setelah adanya perlawanan terhadap penjajahan bangsa asing,
sehingga tidak bisa dilihat sebagai pertentangan yang hanya mewakili kepentingan suatu
golongan tertentu saja, melainkan menyangkut kepentingan bangsa Indonesia secara
utuh.Berbagai macam HAM menunjukan bahwa HAM memiliki cakupan yang cukup luas dalam
semua bidang kehidupan. Perkembangan HAM di Indonesia terjadi mulai abad ke-15 sampai
sekarang. Pada masa orde baru, pelanggaran HAM mengalami puncaknya. Berbagai upaya
dilakukan dalam penegakan HAM agar HAM lebih dihormati dan dihargai.
B. SARAN
Sebagai makhluk sosial kita harus mampu mempertahankan dan memperjuangkan HAM kita
sendiri. Di samping itu kita juga harus bisa menghormati dan menjaga HAM orang lain jangan
sampai kita melakukan pelanggaran HAM. Jadi dalam menjaga HAM kita harus mampu
menyesuaikan dan mengimbangi antara HAM kita dengan orang lain. Dan kita juga harus
membantu negara dalam mencari upaya untuk mengatasi atau menanggulangi adanya
pelanggaran-pelanggaran HAM yang ada di Indonesia
10
DAFTAR PUSTAKA
11