Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL

TERAPI BERMAIN PADA BAYI (USIA 0 – 12 BULAN)

Oleh :
Vidia Faranti Patadjenu
711490119027

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MANADO


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
2019

1
TERAPI BERMAIN BAYI

A. Definisi Bayi
Anak merupakan individu yang berasa dalam satu rentang perubahan
perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja, masa bayi dimulai dari
usia 0 – 1 tahun (Hidayat, 2005).
Bayi adalah anak dengan rentang usia 0-12 bulan. Masa bayi
merupakan bulan pertama kehidupan kritis karena bayi akan mengalami
adaptasi terhadap lingkungan, perubahan sirkulasi darah, serta organ-organ
tubuh mulai berfungsi dan pada usia 29 hari sampai 12 bulan, bayi akan
mengalami pertumbuhan yang sangat cepat (Potter & Perry, 2005).
Menurut Soetjiningsih (1995) menyatakan bahwa masa bayi dimulai
dari usia 0 – 1 tahun, terbagai atas : masa neonatal usia 0 – 28 hari (masa
neonatal dini : 0 – 7 hari, masa neonatal lanjut 8 – 28 hari), masa pasca
neonatal 29 – 1 tahun.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa bayi adalah
anak dengan rentang usia 0 – 12 bulan (1 tahun).

B. Definisi Bermain
Menurut Hidayat (2005) bermain merupakan bentuk infantil dari
kemampuan orang dewasa untuk menghadapi berbagai macam pengalaman
dengan cara menciptakan model situasi tertentu dan berusaha untuk
menguasainya melalui eksperimen dan perencanaan.
Menurut Miller (1983) yang dikutip dari Riyadi dan Sukarmin (2009)
bermain merupakan cara ilmiah bagi seorang anak untuk mengungkapkan
konflik yang ada dalam dirinya yang pada awalnya anak belum sadar bahwa
dirinya sedang mengalami konflik.
Bermain terapeutik merupakan modalitas yang tidak diarahkan yang
sangat efektif untuk membantu anak menghadapi kekhawatiran dan ketakutan
mereka, dan pada saat bersamaan membantu perawat mendapatkan

2
pemahaman tentang kebutuhan dan perasaan anak (Hockenberry & Wilson,
2008).
Dapat disimpulkan bahwa bermain pada anak dapat disamakan
dengan bekerja pada orang dewasa, karena keduanya sama-sama melakukan
aktivitas, untuk mengekspresikan pikiran, perasaan, serta daya kreasi dengan
tetap mengembangkan kreatifitasnya dan beradaptasi lebih efektif terhadap
berbagai sumber stres.

C. Fungsi Bermain
Menurut Wong (2003) fungsi bermain pada anak yaitu sebagai
berikut:
1) Perkembangan sensorimotor
a. memperbaiki keterampilan motorik kasar dan halus serta koordinasi
b. meningkatkan perkembangan semua indera
c. mendorong eksplorasi pada sifat fisik dunia
d. memberikan pelampiasan kelebihan energi
2) Perkembangan intelektual
a. memberikan sumber-sumber yang beranekaragam untuk pembelajaran
b. eksplorasi dan manipulasi bentuk, ukuran, tekstur, warna
c. pengalaman dengan angka, hubunga yang renggang, konsep abstrak
d. kesemparan untuk mempraktekan dan memperluas keterampilan
berbahasa
e. memberikan kesempatan untuk melatih pengalaman masa lalu dalam
upaya mengasimilasinya kedalam persepsi dan hubungan baru
f. membantu anak memahami dunia dimana mereka hidup dan
membedakan antara fantasi da realita
3) Perkembangan sosialisasi dan moral
a. mengajarkan perang orang dewasa, termasuk perilaku peran seks
b. memberikan kesempatan untuk menguji hubungan
c. mengembangkan keterampilan sosial

3
d. mendorong interaksi dan perkembangan sikap yang positif terhadap
orang lain
e. menguatkan pola perilaku yang telah diseyujui dan standar moral
4) Kreativitas
a. memberikan saluran ekspresif untuk ide dan minat yang kreatif
b. memungkinkan fantasi dan imajinasi
c. meningkatkan perkembangan bakat dan minat khusus
5) Kesadaran diri
a. memudahkan perkembangan identitas diri
b. mendorong pengaturan perilaku sendiri
c. memungkinkan pengujian pada kemampuan sendiri (keahlian sendiri)
d. memberikan perbandingan antara kemampuan sendiri dan kemampuan
orang lain
e. memungkinkan kesempatan untuk belajar bagaimana perilaku sendiri
dapat mempengaruhi orang lain
f. memungkinkan kesempatan untuk belajar bagaimana perilaku sendiri
dapat mempengaruhi oranglain
6) Nilai terapeutik
a. memberikan pelepasan stress dan ketegangan
b. memungkinkan ekspresi emosi dan pelepasan impuls yang tidak dapat
diterima dalam bentuk yang secara sosial dapat diterima
c. mendorong percobaan dan pengujian situasi yang menakutkan dengan
cara yang aman
d. memudahkan komunikasi verbal tidak langsung dan nonverbal tentang
kebutuhan, rasa takut, dan keinginan.

D. Prinsip Dalam Aktivitas Bermain


Menurut Soetjiningsih (2010), agar anak-anak dapat bermain dengan
maksimal dalam aktivitas bermain, maka diperlukan hal-hal seperti :
1) Ekstra energi, untuk bermain diperlukan energi ekstra. Anak-anak yang
sakit kecil kemungkinan untuk melakukan permainan.

4
2) Waktu, anak harus mempunyai waktu yang cukup untuk bermain
sehingga stimulus yang diberikan dapat optimal.
3) Alat permainan, untuk bermain alat permainan harus disesuaikan dengan
usia dan tahap perkembangan anak serta memiliki unsur edukatif bagi
anak.
4) Ruang untuk bermain, bermain dapat dilakukan di mana saja, di ruang
tamu, halaman, bahkan di tempat tidur.
5) Pengetahuan cara bermain, dengan mengetahui cara bermain maka anak
akan lebih terarah dan pengetahuan anak akan lebih berkembang dalam
menggunakan alat permainan tersebut.
6) Teman bermain, diperlukan untuk mengembangkan sosialisasi anak dan
membantu anak dalam menghadapi perbedaan. Bila permainan
dilakukan bersama dengan orang tua, maka hubungan orang tua dan anak
menjadi lebih akrab.
Seorang bayi tidaklah begitu lahir langsung dapat bermain. Tetapi
kemampuan atau keterampilan bermain ini berkembang secara bertahap, yang
dimulai dari orangtuanya. Kasih sayang orangtua yang mendatangkan rasa
aman, akan menimbulkan keberanian pada anak untuk menjelajahi dan
meneliti apa yang ada di sekitarnya, antara lain alat permainan.

E. Terapi Bermain Pada Bayi


Menurut Wong (2003) bermain dimasa bayi sebagai berikut :
Usia Stimulasi Stimulasi auditorius Stimulasi Stimulasi
(Bulan) visual Taktil kinetik
Aktivitas yang dianjurkan
Lahir-1 - Lihatlah bayi - Bicara pada bayi; - Gendong, - Ayun bayi;
pada jarak bernyanyi dengan belai dan tempatkan
dekat suara lembut sayang dikereta
- Gantungkan - Memainkan - Pertahankan - Gunakan
objek terang kotak musik, agar bayi carriage untuk

5
berkilap dalam radio, televisi hangat berjalan- jalan
jarak 20-25 - Letakkan jam - Mungkin suka
cm dari wajah berdetik atau dibedong
bayi dan metronom
digaris tengah didekatnya
- Gantungkan
mobil-mobilan
dengan desain
hitam dan
putih
2-3 - Berikan objek - Bicara pada bayi - Belai bayi - Gunakan
terang - Masukkan dalam sambil pengayun bayi
- Buat agar kebersamaan memndikan, - Bawa kemobil
ruangan terang keluarga pada untuk
dengan - Pajankan pada penggantian berkendara
gambar dan berbagai popok - Latih tubuh
cermin kebisingan - Sisir rambut dengan
- Bawa bayi lingkungan selain dengan sikat menggerakkan
dberbagai kebisingan rumah halus ekstremitas
ruangan saja dalam
sambil - Gunakan mainan gerakkan
melakukan yang jika berenang
tugas digoyangkan - Gunakan
- Tempatkan akan ayunan
bayi dikursi mengeluarkan
bayi untuk suara (mis.,
pandangan kerincingan, atau
vetrikal pada genta angin)
lingkungan
4-6 - Tempatkan - Bicara pada bayi; - Berikan pada - Gunakan

6
bayi di depan ulangi bunyi yang bayi mainan ayunan atau
cermin tidak dibuat bayi remasan yang stroller
dapat pecah - Tertawa bila bayi lembut dengan - Lambungkan
- Berikan tertawa berbagai bayi di
mainan - Panggil bayi tekstur pangkuan
berwarna dengan namanya - Biarkan sambil
terang untuk - Remas kertas mencebur memegangnya
dipegang yang berbeda di disaat mandi dalam posisi
(cukup kecil telinga bayi - Tempatkan berdiri
untuk di - Tempatkan tubuh bayi - Sokong bayi
genggam) mainan yang jika yang telanjang dalam posisi
digoyangkan di atas duduk.,
akan permadani biarkan bayi
mengeluarkan yang lembut condong ke
bunyi atau bel di dan halus dan depan untuk
tangan bayi gerakkan keseimbangan
ekstremitas diri
- Tempatkan
bayi di lantai
untuk
merangkak,
berguling,
duduk.

6-9 - Berikan pada - Panggil bayi - Biarkan bayi - Pegang tegak


bayi mainan dengan namanya bermain untuk
yang besar - Ulangi kata dengan kain merasakan
dengan warna sederhana seperti dari berbagai beban berat
terang, bagian “dada”, “mama”, tekstur badan dan
yang dapat “daag-daag” - Berikan lambungkan
bergerak, dan - Bicara dengan mangkuk yang - Naikkan,

7
dapat berbunyi jelas berisi katakan “naik”
- Tempatkan - Sebutkan nama makanan turunkan,
cermin yang bagian tubuh, dengan ukuran katakan
tidap dapat orang dan dan tekstur “turun”
pecah di mana makanan yang berbeda - Tempatkan
bayi dapat - Beri tahu bayi untuk mainan diluar
melihat apa yang anda dirasakan jangkaun,
dirinya lakukan - Biarkan bayi dorong bayi
- Mainkan ciluk - Gunakan “tidak” “menangkap mengambilnya
ba, khususnya hanya bila perlu air mengalir”, - Mainkan pat-
menyembunyi - Tunjukkan anjurkan anak a-cake
kan wajah di bagaimana untuk
balik kain menepuk tangan, “berenang”di
- Buat wajah memukul drum bak besar atau
lucu untuk kolam dangkal
mendorong - Berikan
imitasi gumpalam
- Berikan bola plester yang
rajutan atau lengket untuk
benang untuk memanipulasi
ditarik
9-12 - Tunjukkan - Bacakan untuk - Berikan pada - Berikan
pada bayi bayi cerita nina bayi makanan mainan besar
gambar yang bobo sederhana yang dipegang yang dapat
besar di dalam - Tunjukkan dengan tekstur ditarik dan
buku bagian tubuh dan yang berbeda- didorong
- Bawa bayi ke sebutkan salah beda - Tempatkan
tempat dimana satunya - Biarkan bayi perabot alam
ada binatang, - Tiru bunyi menghancurka lingkaran
banyak orang, binatang n dan untuk
objek berbeda memberantakk mnedorong

8
(pusat an makanan pengeksplorasi
perbelanjaan) - Biarkan bayi an
- Mainkan bola merasakan - Kembalikan
dengan dinginnya es pada posisi
menggelinding batu atau yang berbeda
kannya ke hangat
anak dan - Biarkan bayi
ajarkan untuk merasakan
melakukan angin sepoy-
“lemparan” sepoy (tiupan
kembali kipas angin)
- Demonstrasika
n cara
pembangunan
menara dua –
blok
Mainan yang dianjurkan
Lahir-6 - Mobil mainan - Kotak musik - Mainan - Keranjang
anak-anak - Mobil musik binatang atau ayunan
- Cermin yang - Bel keranjang bayi - Pakaian - Mainan yang
tidak dapat - Mainan kecil yang halus diperberat atau
pecah jika digoyangkan - Selimut di hisap
- Selimut akan mengeluarkan kapas - Ayunan bayi
berawarna bunyi dan dapat lembut atau
kontras dipegang halus
- Mobil halus
6-12 - Berbagai blok - Mainan yang jika - Binatang- - Box aktivitas
berwarna digoyangkan akan binatangan untuk ranjang
kotak atau menimbulkan bunyi dan boneka bayi
cangkir (krerincingan) dengan - Mainan yang

9
berjaring dengan ukuran, tekstur dapat di
- Buku dengan bentuk dan suara yang dorong dan di
cerita dan yang berbeda serta lembut dan tarik
gambar yang berwarna terang. berbeda- - Ayunan angin
terang - Binatang-binatangan beda
- Benang dan boneka-boneka - Mainan
dengan yang berbunyi berongga,
diameter besar - Rekam musik yang mainan
- Mainan ringan dan berirama yang
dengan bagian mengapung
yang mudah - Mainan
dilepas yang dapat
- Bola besar diremas-
- Cangkir dan remas
sendok - Mainan
- Puzzle besar yang untuk
digigit-gigit
- Buku-buku
dengan
tekstur atau
objek
seperti bulu
binatang

10
PROPOSAL TERAPI BERMAIN

Topik : Terapi Bermain


Sub Topik : Permainan anak usia 0 – 12 bulan
Tempat : Poliklinik Bayi & Tumbuh Kembang
RSUP.Prof.DR.R..Kandou Manado
Waktu : ± 15 menit
Identitas Anak :
Nama Anak :
Umur :
Tanggal Pelaksanaan :

A. Latar Belakang
Anak adalah sebagai individu yang unik dan mempunyai
kebutuhan sesuai dengan tahap perkembangan, bukan ordes mini, juga
bukan merupakan harta atau kekayaan orang tua yang dapat dinilai secara
sosial ekonomi, melainkan masa depan bangsa yang berhak atas pelayanan
kesehatan secara individual. Anak membutuhkan lingkungan yang dapat
memfasilitasi dalam memenuhi kebutuhan dasarnya dan untuk belajar
mandiri. Anak sebagai orang atau manusia yang mempunyai pikiran,
sikap, perasaan dan minat yang berbeda dengan orang dewasa dengan
segala keterbatasan.
Bagi anak bermain merupakan seluruh aktivitas anak termasuk
bekerja, kesenangannya dan merupakan metode bagaimana mereka
mengenal dunia. Bermain tidak sekedar mengisi waktu, tetapi merupakan
kebutuhan anak seperti halnya makanan, perawatan, cinta kasih, dll.
Bermain adalah unsur yang penting untuk perkembangan anak baik fisik,
emosi, mental, intelektual, kreativitas dan sosial.
Beberapa ahli mengatakan bahwa bermain pada anak merupakan
sarana untuk belajar. Bermain dan belajar untuk anak merupakan suatu
kesatuan dan suatu proses yang terus menerus terjadi dalam kehidupannya.

11
Bermain merupakan tahap awal dari proses belajar pada anak yang dialami
hampir semua orang. Melalui kegiatan bermain yang menyenangkan,
seorang anak berusaha untuk menyelidiki dan mendapatkan pengalaman
yang banyak. Baik pengalaman dengan dirinya sendiri, orang lain maupun
dengan lingkungan di sekitarnya. Melalui bermain anak dapat
mengorganisasikan berbagai pengalaman dan kemampuan kognitifnya
dalam upaya menyusun kembali gagasan yang cemerlang. Bermain adalah
pekerjaan anak. Dalam bermain anak mempraktekkan secara kontinu
proses hidup yang rumit dan penuh stress,komunikasi, dan mencapai
hubungan yang memuaskan dengan orang lain. Di situlah mereka belajar
tentang diri mereka sendiri dan dunia mereka. Anak mempuyai kesulitan
dalam pemahaman mengapa mereka sakit, tidak bisa bermain dengan
temannya, mengapa mereka terluka dan nyeri sehingga membuat mereka
harus pergi ke rumah sakit dan harus mengalami hospitalisasi. Reaksi anak
tentang hukuman yang diterimanya dapat bersifat passive, cooperative,
membantu atau anak mencoba menghindar dari orang tua, anak menjadi
marah.
Dengan ini, untuk mengurangi dampak hospitalisasi terhadap anak
kita bermaksud untuk melaksanakan terapi bermain yang bertujuan untuk
membantu anak terhindar dari stress, stressor dan dampak hospitalisasi
yang mengancam pertumbuhan dan perkembangan anak.

B. Fungsi bermain di rumah sakit


1. Memfasilitasi anak untuk beradaptasi dengan lingkungan yang asing.
2. Memberi kesempatan untuk membuat keputusan dan kontrol.
3. Membantu mengurangi stress terhadap perpisahan
4. Memberikan kesempatan untuk mempelajari tentang bagian-bagian
tubuh, fungsinya dan penyakit.
5. Memperbaiki konsep-konsep yang salah tentang penggunaan dan
tujuan peralatan serta prosedur medis.
6. Member peralihan (distraksi) dan relaksasi

12
7. Membantu anak untuk merasa lebih aman dalam lingkungan yang
asing.
8. Memberi cara untuk mengurangi tekanan dan untuk mengksplorasikan
perasaan.
9. Menganjurkan untuk berinteraksi dan mengembangkan sikap-sikap
yang positif terhadap orang lain.
10. Memberi cara untuk mengekspresikan ide kreatif dan minat.
11. Memberi cara untuk mencapai tujuan theraupetik

C. Jenis Permainan
Mengamati mainan
1. Persiapan :
a. Tempat tidur
b. Boneka atau kain berwarna cerah
2. Cara bermain :
a. Tidurkan bayi dengan posisi telentang
b. Pegang boneka/mainan/kain di depan bayi dengan jarak 20-30
cm
c. Pastikan bayi melihat mainan
d. Gerakkan mainan kea rah samping agar bayi mengikuti dengan
pandangan ke kiri dan ke kanan. Lakukan 2-3 kali
e. Ulangi langkah “b” dan “c”, kemudian gerakkan mainan
dengan arah gerak turun naik agar bayi berlatih fokus
penglihatan jauh-dekat.

D. Manfaat Bermain
1. Belajar memusatkan penglihatan pada objek sejauh 20-30 cm di
depannya
2. Menguatkan otot mata dan keserasian gerak kedua mata

13
E. Pelaksanaan
Waktu : ± 15 menit
Tempat :
Peserta
1. Pelaksana : Perawat (Mahasiswa)
2. Observer : 1 orang (Pembimbing)
3. Fasilitator : Orang Tua
4. Anak (Pasien) : 1 orang

F. Karakteristik peserta
 Bayi usia 0-12 bulan
 Keadaan umum anak mulai membaik

G. Metode : Demonstrasi

H. STRATEGI PELAKSANAAN
1. Fase Prainteraksi: 5 Menit
a. Melakukan kontrak waktu dan ruangan
b. Mengecek kesiapan bayi
c. Menyiapkan alat
2. Fase Orientasi : 5 menit
a. Memberi salam dan perkenalan antara petugas dengan keluarga
b. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
3. Fase Kerja: 15 menit
a. Bayi ditidurkan di tempat tidur dengan posisi telentang
b. Petugas memegang boneka/mainan/kain di depan bayi dengan
jarak 20-30 cm
c. Petugas memastikan bayi melihat mainan
d. Petugas menggerakkan mainan ke arah samping agar bayi
mengikuti dengan pandangan ke kiri dan ke kanan. Petugas
melakukan 2-3 kali

14
e. Petugas mengulangi langkah “b” dan “c”, kemudian petugas
menggerakkan mainan dengan arah gerak turun naik agar bayi
berlatih fokus penglihatan jauh-dekat.
4. Fase Terminasi Penutup: 3 Menit
a. Melakukan evaluasi sesuai dengan tujuan
b. Menjelaskan hasil kesimpulan pada keluarga
c. Berpamitan dengan keluarga
d. Membereskan dan kembalikan alat pada tempat semula
e. Mencuci tangan

I. EVALUASI YANG DIHARAPKAN


1. Bayi dapat memusatkan penglihatan pada objek sejauh 20-30 cm di
depannya
2. Bayi dapat mengikuti gerakan benda yang didekatkan padanya dan
ada keserasian antara gerak kedua mata.

15
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, A.A. Pengantar ilmu keperawatan anak I. Jakarta : Salemba Medika;


2005.

Hockenberry, M.J & Willson, D. Essentiel of Pedriatic nursing. St. Louis: Mosby
Year Book; 2008.

Potter, P.A & Perry, A.G. Buku ajar fundamental keperawatan konsep, proses dan
praktik. 1st Vol. Jakarta : EGC; 2005.

Riyadi dan Sukarmin. Asuhan keperawatan pada anak. Yogyakarta : Graha Ilmu;
2009.

Soetjiningsih. Tumbuh kembang anak. Jakarta : EGC; 1995.

Supartini, Y. Buku ajar konsep dasar keperawatan anak. Jakarta : EGC; 2004.

Wong, D.L. Buku ajar keperawatan pediatrik. 1st Vol. Jakarta : EGC; 2003.

16

Anda mungkin juga menyukai