Anda di halaman 1dari 3

RABIES

KLINIK No. Dokumen :


GRACIA
SOP No. Revisi :
Tanggal Terbit : 3 Januari 2019
Halaman : 1/3
dr. Ramli Randan
197112112006041009
1. Pengertian Rabies adalah penyakit infeksi akut sistem saraf pusat yang disebabkan oleh virus
rabies yang termasuk genus Lyssa-virus, family Rhabdoviridae dan menginfeksi
manusia melalui gigitan hewan yang terinfeksi (anjing, monyet, kucing, serigala,
kelelawar).
Kode ICD X untuk rabies adalah A82.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menegakkan diagnosis dan
penatalaksanaan rabies.
3. Kebijakan SK Kepala Klinik Gracia Nomor: ................................ tentang Kebijakan Pelayanan
Klinis
4. Referensi a. Kementrian Kesehatan RI, Ikatan Dokter Indonesia. Panduan Praktik Klinis bagi
Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer. Jakarta. 2014
5. Prosedur/ 1. Petugas melakukan anamnesis dan menggalinya
Langkah- a. Stadium prodromal
langkah Gejala awal berupa demam, malaise, mual dan rasa nyeri di tenggorokan
selama beberapa hari.
b. Stadium sensoris
Penderita merasa nyeri, merasa panas disertai kesemutan pada tempat
bekas luka kemudian disusul dengan gejala cemas, dan reaksi yang
berlebihan terhadap rangsang sensoris.
c. Stadium eksitasi
Tonus otot dan aktivitas simpatis menjadi meninggi dan gejala
hiperhidrosis, hipersalivasi, hiperlakrimasi, dan pupil dilatasi. Hal yang
sangat khas pada stadium ini adalah munculnya macam-macam fobia
seperti hidrofobia.
d. Stadium paralisis
Sebagian besar penderita rabies meninggal dalam stadium sebelumnya,
namun kadang ditemukan pasien yang tidak menunjukkan gejala eksitasi
melainkan paresis otot yang terjadi secara progresif karena gangguan pada
medulla spinalis.
2. Petugas melakukan pemeriksaan tanda vital fisik, untuk menemukan tanda-tanda
berikut:
a. luka gigitan mungkin sudah sembuh bahkan mungkin telah dilupakan.
b. Pada pemeriksaan dapat ditemukan gatal dan parestesia pada luka bekas
gigitan yang sudah sembuh (50%), mioedema (menetap selama perjalanan
penyakit).
c. Jika sudah terjadi disfungsi batang otak maka terdapat: hiperventilasi,
hipoksia, hipersalivasi, kejang, disfungsi saraf otonom, sindroma
abnormalitas ADH, paralitik/paralisis flaksid.
d. Pada stadium lanjut dapat berakibat koma dan kematian.
3. Petugas melakukan penegakan diagnosis berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan fisik.
4. Petugas melakukan tatalaksana:
a. Luka gigitan harus segera dicuci dengan air sabun (detergen) 5-10 menit
kemudian dibilas dengan air bersih, dilakukan debridement dan diberikan
desinfektan seperti alkohol 40-70%
b. Pencegahan dilakukan dengan pembersihan luka dan vaksinasi.
c. Pemberian Serum Anti Rabies (SAR) Bila serum heterolog (berasal dari
serum kuda) Dosis 40 IU/ kgBB disuntikkan infiltrasi pada luka sebanyak-
banyaknya, sisanya disuntikkan secara IM. Skin test perlu dilakukan terlebih
dahulu. Bila serum homolog (berasal dari serum manusia) dengan dosis 20
IU/ kgBB, dengan cara yang sama.
d. Pemberian serum dapat dikombinasikan dengan Vaksin Anti Rabies (VAR)
pada hari pertama kunjungan.
e. Pemberian Vaksin Anti Rabies (VAR) dalam waktu 10 hari infeksi yang
dikenal sebagai post-exposure prophylaxis atau “PEP”VAR secara IM pada
otot deltoid atau anterolateral paha dengan dosis 0,5 ml pada hari 0, 3, 7,14,
28 (regimen Essen atau rekomendasi WHO), atau pemberian VAR 0,5 ml
pada hari 0, 7, 21 (regimen Zagreb/rekomendasi Depkes RI).
f. Pada orang yang sudah mendapat vaksin rabies dalam waktu 5 tahun
terakhir, bila digigit binatang tersangka rabies, vaksin cukup diberikan 2
dosis pada hari 0 dan 3, namun bila gigitan berat vaksin diberikan lengkap.
g. Pada luka gigitan yang parah, gigitan di daerah leher ke atas, pada jari tangan
dan genitalia diberikan SAR 20 IU/kgBB dosis tunggal. Cara pemberian
SAR adalah setengah dosis infiltrasi pada sekitar luka dan setengah dosis IM
pada tempat yang berlainan dengan suntikan SAR, diberikan pada hari yang
sama dengan dosis pertama SAR.
5. Petugas melakukan Konseling dan Edukasi pada pasien dan atau keluarganya
6. Petugas melakukan rujukan dengan kriteria:
a. Penderita rabies yang sudah menunjukkan gejala rabies.
b. Tidak memiliki SAR atau VAR
c. Dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan sekunder yang memiliki dokter
spesialis neurolog.
7. Petugas mendokumentasikan semua hasil anamnesis, pemeriksaan, diagnosa,
terapi, rujukan yang telah dilakukan dalam rekam medis pasien dan e-
puskesmas.
8. Petugas menyerahkan rekam medis ke petugas pendaftaran.
6. Bagan Alir
Pemeriksaan TV & fisik :
Petugas menganamnesis :
riw digigt mamalia, gejala
gatal, pasestesia,
prodromal, nyeri & panas di
hierventilasi, hipoksia,
bekas luka, tonis otot &
hipersalivasi, disfungsi saraf
aktivitas simpatis meningkat

Tatalaksana

 Cuci luka gigita degan air sabun, Menegakkan diagnosis


debridement, desinfektan dgn alcohol
40-70%
 Serum anti rabies
 Vaksin anti rabies

Jika tidak terdapat


Dokumentasi dalam rekam
SAR/VAR, rujuk ke RS yang
medis
memiliki neurolog

Menyerahkan rekam
medis ke petugas
pendaftaran

7. Unit terkait Pelayanan Umum & Lansia


8. Rekaman
historis No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai di
perubahan berlakukan

Anda mungkin juga menyukai

  • Strong Ylo I Dias Is
    Strong Ylo I Dias Is
    Dokumen2 halaman
    Strong Ylo I Dias Is
    Fitri
    Belum ada peringkat
  • Mata Kering
    Mata Kering
    Dokumen2 halaman
    Mata Kering
    Fitri
    Belum ada peringkat
  • Ulkus Mulut
    Ulkus Mulut
    Dokumen3 halaman
    Ulkus Mulut
    Fitri
    Belum ada peringkat
  • Scabies
    Scabies
    Dokumen3 halaman
    Scabies
    Fitri
    Belum ada peringkat
  • Gout
    Gout
    Dokumen2 halaman
    Gout
    Fitri
    Belum ada peringkat
  • Pneumothorax
    Pneumothorax
    Dokumen2 halaman
    Pneumothorax
    Fitri
    Belum ada peringkat
  • Gonorea
    Gonorea
    Dokumen3 halaman
    Gonorea
    Fitri
    Belum ada peringkat
  • Kolesistitis
    Kolesistitis
    Dokumen2 halaman
    Kolesistitis
    Fitri
    Belum ada peringkat
  • Kejang Demam
    Kejang Demam
    Dokumen3 halaman
    Kejang Demam
    Fitri
    Belum ada peringkat
  • Filariasis
    Filariasis
    Dokumen3 halaman
    Filariasis
    Fitri
    Belum ada peringkat
  • Stroke
    Stroke
    Dokumen3 halaman
    Stroke
    Fitri
    Belum ada peringkat
  • Osteo Art Ritis
    Osteo Art Ritis
    Dokumen3 halaman
    Osteo Art Ritis
    Fitri
    Belum ada peringkat
  • Horde Olum
    Horde Olum
    Dokumen2 halaman
    Horde Olum
    Fitri
    Belum ada peringkat
  • Perdarahan Subkonjungtiva
    Perdarahan Subkonjungtiva
    Dokumen2 halaman
    Perdarahan Subkonjungtiva
    Fitri
    Belum ada peringkat
  • Influenza
    Influenza
    Dokumen2 halaman
    Influenza
    Fitri
    Belum ada peringkat
  • Maret 2019
    Maret 2019
    Dokumen1 halaman
    Maret 2019
    Fitri
    Belum ada peringkat
  • TB Paru
    TB Paru
    Dokumen4 halaman
    TB Paru
    Fitri
    Belum ada peringkat
  • Lipoma
    Lipoma
    Dokumen2 halaman
    Lipoma
    Fitri
    Belum ada peringkat
  • PPOK
    PPOK
    Dokumen3 halaman
    PPOK
    Fitri
    Belum ada peringkat
  • Klinik Gracia: Dislipidemia
    Klinik Gracia: Dislipidemia
    Dokumen5 halaman
    Klinik Gracia: Dislipidemia
    Fitri
    Belum ada peringkat
  • Klinik Gracia: Diare
    Klinik Gracia: Diare
    Dokumen4 halaman
    Klinik Gracia: Diare
    Fitri
    Belum ada peringkat
  • Vulnus
    Vulnus
    Dokumen3 halaman
    Vulnus
    Fitri
    Belum ada peringkat
  • Askariasis
    Askariasis
    Dokumen2 halaman
    Askariasis
    Fitri
    Belum ada peringkat
  • Retinopati Diabetik
    Retinopati Diabetik
    Dokumen2 halaman
    Retinopati Diabetik
    Fitri
    Belum ada peringkat
  • Varicella
    Varicella
    Dokumen3 halaman
    Varicella
    Fitri
    Belum ada peringkat
  • PPOK
    PPOK
    Dokumen3 halaman
    PPOK
    Fitri
    Belum ada peringkat
  • Ask Arias Is
    Ask Arias Is
    Dokumen2 halaman
    Ask Arias Is
    Fitri
    Belum ada peringkat
  • Hipoglikemia
    Hipoglikemia
    Dokumen3 halaman
    Hipoglikemia
    Fitri
    Belum ada peringkat
  • Veruka Vulgaris
    Veruka Vulgaris
    Dokumen2 halaman
    Veruka Vulgaris
    Fitri
    Belum ada peringkat