Anda di halaman 1dari 3

ULKUS MULUT

KLINIK No. Dokumen :


GRACIA
SOP No. Revisi :
Tanggal Terbit : 3 Januari 2019
Halaman : 1/3
dr. Ramli Randan
197112112006041009
1. Pengertian Ulkus mulut atau stomatitis apthosa rekurens (SAR) merupakan peenyakit mukosa
mulut tersering.sebagian besar kasus bersifat ringan, self-limiting dan sering kali
diabaikan. Namun dapat merupakan gejala dari penyakit-penyakit sistemik,seperti
crohn, malabsorbsi, anemia defisiensi besi atau asam folat, defisiensi B12 atau
HIV.
Kode ICD X untuk ulkus mulut adalah K12.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menegakkan diagnosis dan
penatalaksanaan ulkus mulut.
3. Kebijakan SK Kepala Klinik Gracia Nomor: ................................ tentang Kebijakan Pelayanan
Klinis
4. Referensi a. Kementrian Kesehatan RI, Ikatan Dokter Indonesia. Panduan Praktik Klinis
bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer. Jakarta. 2014
5. Prosedur/ 1. Petugas melakukan anamnesa dan mengalinya berdasarkan keluhan:
Langkah- a. Stomatitis aptosa rekurens (SAR)
langkah 1) Luka yang terasa nyeri pada mukosa bukal, bibir bagian dalam, atau
sisi lateral dan anerior lidah
2) Onset penyakit biasanya dimulai pada usia kanak-kanak, paling sering
pada usia remaja atau dewasa muda, dan jarang pada usia lanjut
3) Frekuensi rekurensi bervariasi, namun seringkali dlam interval yang
cendrung regular
4) Episode SAR yang sebelumnya biasanya bersifat self limiting
5) Pasien biaanya bukan perokok atau tidak pernah merokok
6) Biaanya terdapat riwayat penyakit yang sama di dalam keluarga
7) Pasien biasanya secara umum sehat. Namun, dapat pula ditemukan
gejala-gejala seperti diare, konstipasi, tinja berdarah, sakit perut
berulang, lemas atau pucat yang berkaitan dengan penyakit yang
mendasari
8) Pada wanita dapat timbul saat menstruasi
b. Stomatitis Herpes
1) Luka pada bibir, lidah, gusi, langit-langit atau bukal yang terasa nyeri
2) Kadang timbul bau mulut
3) Dapat disertai rasa lemas (malaise), demam dan benjolan pada
kelenjarlimfe dileher
4) Sering terjadi pada usia remaja atau dewasa
5) Terdapat 2 jenis stomatistis herpes, yaitu :
 Stomatitis herpes primer, yang merupakan episode tunggal
 Stomatitis herpes rekurens, bila pasien telah mengalami beberapa
kali penyakit serua sebelumnya
6) Rekuren dapat dipcu oleh beberapa factor, seperti demam, paparan
sinar matahai, trauma dan kondisi umum imunosupresi seperti HIV,
penggunaan kortikostroid sistemik dan keganasan.
2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik, untuk menemukan tanda-tanda berikut:
Terdapat 3 tipe SAR yaitu : minor, mayor, herpetiform

Apthosa minor Apthosa mayor Apthosa herpetiform


Paling sering mukosa Jarang Jarang
non-keratin (bukal, sisi Mukosa non-keratin Mukosa non-keratin
dalam bibir, sisi lateral dan mukosa
dan anterior lidah mastikatorik (gingiva
dan sisi dorsum lidah)

Satu atau beberapa


Banyak, bahkan
Satu atau beberapa Lebih dalam dari tipe hingga ratusan
minor
Dangkal
Dangkal Bulat, berbatas tegas

Bulat, namun dapoat


Bulat, berbatas tegas berkonfluensi satu
sama lain menbentuk
tempilan ireguler,
Diameter lebih besar berbatas tegas
dari tipe minor
Diameter 1 - 2 mm
Kadang menyerupai
Diameter 5 – 7mm keganasan

Dapat bertahan Mukosa sekitar


beberapa minggu eritematosa
Tepi eritematosa hingga bulan
Dapat ditemuka skar
Mukosa sekitar
eritematosa
Bagian tengah berwarna
putih kekuningan

Pemeriksaan fisik:
 Tanda anemia (warna kulit, mukosa konjungtiva)
 Pemeriksaan abdomen (distensi, hipertimpani, nyeri tekan)
 Tanda dehidrasi akibat diare yang berulang
Stomatitis Herpes
Pada pemeriksaan fisik ditemukan:
a. Lesi berupa vesikel, berbentuk seperti kubah, berbatas tegas, beruuran 2-
3mm, biasanya multiple dan beberapa lesi dapat bergabung satu sama lain
b. Lokasi lesi dapat dibibir (herpes labialis) sisi luar dan dalam, lidah,gingiva,
palatum, atau bukal
c. Muosa sekitar lesi edematosa dan hiperemis
d. Demam
e. Pembesaran kelenjar limfe servikal
f. Tanda-tanda penyakit imunodefisiensi yang mendasari
3. Petugas melakukan pemeriksaan penunjang (bila dibutuhkan):
a. Darah perifer lengkap
b. MCV, MCH, MCHC
4. Petugas melakukan penegakan diagnosis berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan fisik dan bila perlu pemeriksaan penunjang.
5. Petugas melakukan tatalaksana :
a. Stomatistis Apthosa Rekurens (SAR)
1) Kumur larutan chlorhexidine 0,2% untuk membersihkan rongga mulut.
Penggunaan sebanyak 3 kali setelah makan, masing-masing selama
1menit
2) Kortikosteroid topical seperti krim triamcinolone acetonide 0,1% ini
oral base sebanyak 2 kali sehari setelah makan danmembersihkan
ronggamulut
b. Stomatitis Herpes
1) Untuk mengurangi rasa nyeri , dapat diberikan antipiretik seperti
parasetamol atau ibuprofen. Larutan chorhexidine 0,2% juga memberi
efek anestetik sehingga dapat membantu
2) Pilihan antivirus :
a) Acyclovir :
 Dewasa : 5 kali 200 – 400 mg per hari, selama 7 hari
 Anak : 20mg/kgBB/hari, dibagi menjadi 5 kali pemberian,
selama 7 hari
b) Valacyclovir
 Dewasa : 2 kali 1 – 2 g per hari, selama 1 hari
 Anak : 20mg/kgBB/hari, dibagi menjadi 5 kali pemberian,
selama 7 hari
c) Famcyclovir
 Dewasa : 3 kali 250mg per hari, selama 7 hari – 10 hari untuk
episode tunggal 3 kali 500mg per hari,selasma 7 – 10hari untuk
tipe rekurens
 Anak : belum ada data mengenai keamanan dan efektifitaas
pemberiannya pada anak-anak
6. Petugas memberikan konseling dan edukasi kepada pasien dan keluarganya
a. Control kembali apabila dalam 3 hari tidak ada perbaikan
b. Menjaga dan memperbaiki kesehatan rongga mulut
7. Petugas memberikan resep kepada pasien untuk diserahkan ke unit farmasi.
8. Petugas mendokumentasikan semua hasil anamnesis, pemeriksaan, diagnosa,
terapi, rujukan yang telah dilakukan dalam rekam medis pasien dan e-
puskesmas.
9. Petugas menyerahkan rekam medis ke petugas pendaftaran.
6. Bagan Alir
Petugas menggali Pemeriksaan TV & fisik :
anamnesis & faktor risiko :
 SAR dibedakan menjadi
Luka terasa nyeri pada 3 tipe : minor, mayor,
mukosa bukal, dll herpetiform

Pem penunjang jika perlu


Tatalaksana
Menegakkan diagnosis
 SAR
 Kumur larutan clorhexidine 0,2%, 3
kali setelah makan, selama 1 menit
 Triamcinolon acetonide 0,1% oral Edukasi
base 2 kali sehari
 Stomatitis Herpes
 Antipiretik
 Antivirus : acyclovir 5 x 200-400
selama 7 hari (dosis anak 20 Beri resep
mg/kgB/hari dibagi 5 dosis)

Menyerahkan rekam
medis ke petugas Rujuk jika ada indikasi
pendaftaran

7. Unit terkait 1. Pelayanan Umum & Lansia


2. Pelayanan Anak & MTBS/SDIDTK
3. Pelayanan Gigi
8. Rekaman
historis No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai di
perubahan berlakukan

Anda mungkin juga menyukai

  • Kejang Demam
    Kejang Demam
    Dokumen3 halaman
    Kejang Demam
    Fitri
    Belum ada peringkat
  • Mata Kering
    Mata Kering
    Dokumen2 halaman
    Mata Kering
    Fitri
    Belum ada peringkat
  • Gout
    Gout
    Dokumen2 halaman
    Gout
    Fitri
    Belum ada peringkat
  • Scabies
    Scabies
    Dokumen3 halaman
    Scabies
    Fitri
    Belum ada peringkat
  • Strong Ylo I Dias Is
    Strong Ylo I Dias Is
    Dokumen2 halaman
    Strong Ylo I Dias Is
    Fitri
    Belum ada peringkat
  • Pneumothorax
    Pneumothorax
    Dokumen2 halaman
    Pneumothorax
    Fitri
    Belum ada peringkat
  • Gonorea
    Gonorea
    Dokumen3 halaman
    Gonorea
    Fitri
    Belum ada peringkat
  • Kolesistitis
    Kolesistitis
    Dokumen2 halaman
    Kolesistitis
    Fitri
    Belum ada peringkat
  • Horde Olum
    Horde Olum
    Dokumen2 halaman
    Horde Olum
    Fitri
    Belum ada peringkat
  • Filariasis
    Filariasis
    Dokumen3 halaman
    Filariasis
    Fitri
    Belum ada peringkat
  • Stroke
    Stroke
    Dokumen3 halaman
    Stroke
    Fitri
    Belum ada peringkat
  • Osteo Art Ritis
    Osteo Art Ritis
    Dokumen3 halaman
    Osteo Art Ritis
    Fitri
    Belum ada peringkat
  • Rabies
    Rabies
    Dokumen3 halaman
    Rabies
    Fitri
    Belum ada peringkat
  • Perdarahan Subkonjungtiva
    Perdarahan Subkonjungtiva
    Dokumen2 halaman
    Perdarahan Subkonjungtiva
    Fitri
    Belum ada peringkat
  • Influenza
    Influenza
    Dokumen2 halaman
    Influenza
    Fitri
    Belum ada peringkat
  • Maret 2019
    Maret 2019
    Dokumen1 halaman
    Maret 2019
    Fitri
    Belum ada peringkat
  • TB Paru
    TB Paru
    Dokumen4 halaman
    TB Paru
    Fitri
    Belum ada peringkat
  • Lipoma
    Lipoma
    Dokumen2 halaman
    Lipoma
    Fitri
    Belum ada peringkat
  • PPOK
    PPOK
    Dokumen3 halaman
    PPOK
    Fitri
    Belum ada peringkat
  • Klinik Gracia: Dislipidemia
    Klinik Gracia: Dislipidemia
    Dokumen5 halaman
    Klinik Gracia: Dislipidemia
    Fitri
    Belum ada peringkat
  • Klinik Gracia: Diare
    Klinik Gracia: Diare
    Dokumen4 halaman
    Klinik Gracia: Diare
    Fitri
    Belum ada peringkat
  • Vulnus
    Vulnus
    Dokumen3 halaman
    Vulnus
    Fitri
    Belum ada peringkat
  • Askariasis
    Askariasis
    Dokumen2 halaman
    Askariasis
    Fitri
    Belum ada peringkat
  • Retinopati Diabetik
    Retinopati Diabetik
    Dokumen2 halaman
    Retinopati Diabetik
    Fitri
    Belum ada peringkat
  • Varicella
    Varicella
    Dokumen3 halaman
    Varicella
    Fitri
    Belum ada peringkat
  • PPOK
    PPOK
    Dokumen3 halaman
    PPOK
    Fitri
    Belum ada peringkat
  • Ask Arias Is
    Ask Arias Is
    Dokumen2 halaman
    Ask Arias Is
    Fitri
    Belum ada peringkat
  • Hipoglikemia
    Hipoglikemia
    Dokumen3 halaman
    Hipoglikemia
    Fitri
    Belum ada peringkat
  • Veruka Vulgaris
    Veruka Vulgaris
    Dokumen2 halaman
    Veruka Vulgaris
    Fitri
    Belum ada peringkat