1 PB
1 PB
ABSTRAK
Landak laut adalah kelompok hewan Echinodermata yang sering dijumpai di daerah perairan
laut Kalimantan Barat terutama di Pulau Lemukutan. Informasi tentang hasil penelitian landak
laut masih sangat sedikit. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk menentukan golongan
senyawa,aktivitas antibakteri ekstrak etanol serta hasil partisi dari landak laut (Diadema
setosum) terhadap bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Pengujian sampel
terdiri dari beberapa tahapan yaitu ekstraksi dilakukan dengan cara maserasi menggunakan
pelarut 96%, partisi, uji fitokimia dan diteruskan dengan pengujian aktivitas antibakteri
menggunakan metode difusi agar dengan cara sumuran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
dalam ekstrak etanoldari sampel uji terdapat senyawa triterpenoid, alkaloid, fenol dan saponin.
Hasil uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol, fraksi kloroform, fraksi etil asetat dan fraksi etanol
memiliki kemampuan aktivitas antibakteri dengan hasil uji berupa fraksi etil asetat memiliki
aktivitas antibakteri yang terbaik dengan diameter zona bening sebesar 12,02 mg/ml pada
konsentrasi 100 mg/ml terhadap bakteri S.aureus. Hasil uji aktivitas antibakteri fraksi etil asetat
dan ekstrak etanol memiliki kemampuan aktivitas antibakteri terhadap E. coli. fraksi etil asetat
merupakan fraksi yang memiliki aktivitas antibakteri yang terbaik dengan diameter zona bening
sebesar 11,02 mg/ml pada konsentrasi 100 mg/ml.
Kata kunci : antibakteri, Diadema setosum, Escherichia coli dan Staphylococcus aureus
53
JKK, Tahun 2015, Volume 4(4), halaman 53-60 ISSN 2303-1077
54
JKK, Tahun 2015, Volume 4(4), halaman 53-60 ISSN 2303-1077
(2%) (w/v). Kontrol negatif adalah larutan larut kemudian dipartisi dengan pelarut n-
DMSO yang dibuat dengan cara melarutkan heksan. Hasil ini memberikan dua lapisan
DMSO 5 ml kedalam akuades 50 mL yang terdapat didalam corong pisah. Fraksi
(Davis and Stout, 1971). n-heksan yang berada pada lapisan atas
Analisis Data sedangkan etanol yang berada pada
Semua analisa diulang sebanyak lapisan bawah, dikarenakan n-heksan
dua kali dan diuji dengan menggunakan memiliki massa jenis yang lebih rendah
Analysis of Variance (ANOVA) pada tingkat dibandingkan dengan etanol yaitu (0,66 g/L)
kepercayaan 95% dan taraf α 0,05. sedangkan etanol (0,789 g/L).
Hasil fraksi n-heksan memberikan
HASIL DAN PEMBAHASAN warna kuning. Perubahan warna dari
pelarut yang sebelumnya tidak berwarna
Pengambilan dan Preparasi sampel
berubah menjadi kuning menunjukkan
Sampel landak laut (D.setosum) di
bahwa adanya kemungkinan terdapat
preparasi dengan cara dipotong kecil-kecil
komponen yang terlarut dalam pelarut n-
sebanyak 20 kg (basah) kemudian
heksan. Lapisan etanol kemudian dipartisi
dimaserasi menggunakan pelarut etanol.
kembali dengan pelarut kloroform sehingga
diperoleh dua lapisan yang berbeda
kelarutan. Lapisan kloroform berada pada
lapisan bawah yang dikarenakan massa
jenis kloroform yang lebih berat
dibandingkan etanol sebesar 1,48g/L,
warna yang didapatkan pada lapisan
kloroform lebih gelap dibandingkan pada
fraksi n-heksan. Lapisan etanol yang
didapat kemudian dipartisi kembali
menggunakan pelarut etil asetat. Lapisan
etil asetat yang didapatkan berada pada
Gambar 1. Landak Laut
lapisan bawah, hal ini dikarenakan massa
jenis etil asetat lebih berat sebesar 0,894g/L
Maserasi Sampel
dibandingkan dengan massa jenis etanol,
Maserasi dilakukan selama 24 jam
warna yang didapatkan lebih gelap
dengan tiga kali pengulangan hingga
dibandingkan pada hasil fraksi n-heksan
diharapkan semua komponen senyawa
dan kloroform.
terekstraksi kedalam pelarut etanol.
Fraksi yang telah didapatkan pada
Maserat dikumpulkan kemudian diuapkan
proses partisi kemudian dilanjutkan dengan
pelarutnya dengan evaporator pada suhu
pemekatan dengan menggunakan alat
dibawah 50 oC. Suhu yang digunakan lebih
evaporator. Hal ini bertujuan agar
rendah dari titik didih etanol, sehingga tidak
didapatkan hasil pekat dari fraksi n-heksan,
akan merusak senyawa metabolit sekunder
kloroform, etil asetat dan etanol pada
yang terdapat pada ekstrak etanol landak
proses partisi.
laut. Ekstrak etanol pekat yang diperoleh
seberat 142 gram dan berwarna hitam.
Tabel 1 Randemen Ekstrak dan Fraksi
Partisi Sampel
Landak Laut (D.setosom)
Ekstrak etanol yang telah didapatkan
pada proses maserasi kemudian dilanjutkan Randemen
Sampel Uji Bentuk Warna
dengan proses partisi. Proses partisi yang (%)
dilakukan dengan metode cair-cair, partisi Ekstrak Padat Hitam 0,71
menggunakan empat pelarut yaitu n- etanol
heksan, kloroform, etil asetat dan etanol. Fraksi Etanol Pasta Hitam 22,25
Proses pertama dilakukan Fraksi Etil Pasta Coklat 21,87
penimbangan ekstrak landak laut sebanyak asetat
80 gram yang kemudian dilarutkan ke Fraksi Pasta Coklat 5,37
dalam etanol 1 L. Hal ini dilakukan agar Kloroform
ekstrak terendam dan larut sempurna pada Fraksi n- Pasta Kuning 2,48
pelarut etanol. Ekstrak etanol yang telah heksana
55
JKK, Tahun 2015, Volume 4(4), halaman 53-60 ISSN 2303-1077
Tabel 2 Hasil Uji Fitokimia Pada ekstrak kasar, fraksi etanol, fraksi etil asetat, fraksi kloroform
dan fraksi n-heksan pada sampel landak laut (Diadema setosum)
Senyawa Metabolit Sekunder
No Fraksi Alkaloid
Flavonoid Steroid Triterpenoid Fenolik Saponin
Wagner Dragendroff
1 Ekstrak - - + + + + +
Kasar
2 n- Heksan - - + - - - -
3 Kloroform - - + + + + +
4 Etil Asetat - - + + + + +
5 Etanol - - + + + + +
Ket: Terdapat senyawa metabolit sekunder (+), tidak terdapat senyawa metabolit sekunder (-)
56
JKK, Tahun 2015, Volume 4(4), halaman 53-60 ISSN 2303-1077
57
JKK, Tahun 2015, Volume 4(4), halaman 53-60 ISSN 2303-1077
Tabel 4 Diameter zona hambat landak laut (Diadema setosum) terhadap bakteri
Staphylococcus aureus
Konsentrasi ekstrak (mg/ml)
No Fraksi
20 40 60 80 100
1 Ekstrak kasar - 4,01 mm 5,01 mm 5,07 mm 7,01 mm
2 N- Heksan - - - - -
3 Kloroform - 3,00 mm 3,07 mm 4,04 mm 5,07 mm
4 Etil Asetat 4,04 mm 6,02 mm 8,02 mm 10,08 mm 12,02 mm*
5 Etanol - - 3,05 mm 4,00 mm 5,04 mm
Tabel 5 Diameter zona hambat landak laut (Diadema setosum) terhadap bakteri Escherichia
coli
Konsentrasi ekstrak (mg/ml)
No Fraksi
20 40 60 80 100
1 Ekstrak Kasar - 2,00 mm 3,06 mm 4,04 mm 5,08 mm
2 n- Heksan - - - - -
3 Kloroform - - - - -
4 Etil Asetat 4,05 mm 6,01 mm 8,01mm 9,06 mm 11,02 mm*
5 Etanol - - - - -
58
JKK, Tahun 2015, Volume 4(4), halaman 53-60 ISSN 2303-1077
59
JKK, Tahun 2015, Volume 4(4), halaman 53-60 ISSN 2303-1077
60