Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

TINDAKAN PERSONAL HYGIENE, PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI


EMERGENSI DAN PERAWATAN BAYI

Disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah : Pendidikan Agama

Dosen Pengampu : dr. Ahmad Husairi,M.Ag.,M.Imun

Disusun Oleh :

1. Andra Gilang Permana (1910913310007)


2. Ani Rasyidah (1910913320026)
3. Cahya Mustika Putri (1910913220004)
4. Kharin Gutary (1910913220005)
5. Nanda Sylira Puteri (1910913220002)
6. Noor Latifah (1910913120008)
7. Nova Widiyanti (1910913220024)
8. Pahmi Rahma (1910913310022)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSTAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2019
BAB I

PENDAHULUAN

Kebersihan diri atau personal hygiene adalah upaya seseorang dalam rangka
menjaga dan memelihara kebersihan dirinya, sebagaimana yang dikemukakan oleh Laily
(2012:2) bahwa “kebersihan diri atau personal hygiene adalah suatu tindakan untuk
memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan, baik fisik maupun
psikisnya”. Personal hygiene atau kebersihan diri yang dimaksud terdiri dari lima macam
perawatan diantaranya, perawatan kulit; perawatan kaki, tangan, dan kuku; perawatan
rongga mulut dan gigi; perawatan rambut; perawatan mata telinga dan hidung
(Laily,2012:2). Apabila personal hygiene seseorang buruk, maka hal ini akan
memungkinkan mikroorganisme penyebab penyakit untuk tumbuh dan menyebabkan
infeksi pada jaringan tubuh manusia. Timbulnya penyakit infeksi seperti karies pada gigi,
cacingan, dan diare merupakan salah satu indikasi buruknya personal hygiene yang
dimiliki seseorang. Pendidikan terkait dengan personal hygiene pada umumnya pertama
kali diperkenalkan kepada seseorang melalui keluarga. Pendidikan personal hygiene dalam
keluarga penting diajarkan sejak dini, agar dapat menjadi suatu kebiasaan. Kebiasaan
merupakan perilaku yang sifatnya menetap dan sulit dirubah, sehingga apabila perilaku
personal hygiene yang baik telah dibiasakan sejak dini, maka individu yang bersangkutan
akan memiliki personal hygiene yang baik selama hidupnya.

Kontrasepsi adalah menghindari/mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat


pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma tersebut [7]. Metode kontrasepsi
terdapat dengan dua cara yaitu dengan alat dan tanpa alat/alamiah, metode dengan alat
terbagi menjadi dua menurut cara kerjanya yaitu hormonal dan nonhormonal. Kontrasepsi
hormonal menggunakan alat seperti pil, suntik dan implan, IUD/IUS. Kontrasepsi
nonhormonal menggunakan alat seperti metode MOW, MOP, IUD nonhormonal, dan
kondom. Sedangkan metode tanpa alat/ alamiah seperti MAL (Metode Amenore Laktasi),
senggama terputus, suhu basal, metode lendir serviks, dan kalender/pantang berkala.

Perawatan bayi di ruang perawatan intensif bagi orang tua merupakan suatu situasi
krisis yang mengakibatkan pengalaman stres, cemas, depresi, dan bahkan dapat mengalami
posttraumatic stress (Cleveland, 2008). Hal ini terjadi karena secara psikologis orang tua
belum siap untuk menghadapi penyakit kritis bayinya. Orang tua mungkin kecewa, mereka
mungkin memiliki perasaan bersalah, kegagalan, putus asa, marah, ketidakberdayaan, dan
hilangnya harga diri. Menurut hasil penelitian Shaw et al. dalam Cleveland (2008), sumber
stres orang tua berawal dari perpisahan dengan bayinya yang baru lahir; ketidakmampuan
untuk membantu, menjaga, dan merawat bayi; ketidakmampuan melindungi bayi dari
nyeri; penggunaan teknologi serta alatalat di ruang intensif; dan kritisnya kondisi bayi.
Upaya yang dapat dikembangkan untuk meminimalkan dampak negatif perawatan tersebut,
baik bagi bayi ataupun orang tua, yaitu dengan mengaplikasikan family centered care
(FCC). FCC merupakan model perawatan bayi di ruang perawatan intensif, dimana
perawat melibatkan orang tua dalam merawat bayi yang sakit dengan bimbingan dan
arahan dari perawat (Mattsson, Forsner, Castre´n, & Arman, 2013). Model ini
dikembangkan berdasarkan filosofi bahwa orang tua memiliki pengaruh yang besar
terhadap kesehatan dan kesembuhan anak (Mundy, 2010; Trajkovski, Schmied, Vickers, &
Jackson, 2012; & Hiromi, 2012). Pada model ini, anak dipandang sebagai bagian dari
orang tua yang tidak terpisahkan (Mattsson, Forsner, Castre´n, & Arman, 2013). Family
centered care melibatkan orang tua dari berperan pasif menjadi berperan aktif untuk
terlibat dalam perawatan anaknya (Akbarbegloo, Valizadeh, & Asadollahi, 2009; Soury-
Lavergne et al., 2011; & O‟Brien et al., 2013). Berdasarkan berbagai hasil penelitian,
didapatkan bahwa FCC merupakan model yang relatif aman dan mudah diterapkan. Selain
itu, model ini juga terbukti dapat meningkatkan berat badan bayi, menurunkan behavioral
stress pada bayi, meningkatkan kesejahteraan dan bonding attachment antara ibu dan bayi,
menurunkan stres yang dialami orang tua terkait perawatan bayinya, menurunkan length of
stay (LOS), dan membuat orang tua merasa lebih percaya diri dan kompeten dalam
merawat bayinya setelah pulang ke rumah (Sikorova & Kucova, 2012; Skene, Franck,
Curtis, & Gerrish, 2012; Byers et al., 2012; & O‟Brien et al., 2013). Sehingga dengan
diaplikasikannya FCC, diharapkan dapat juga meningkatkan kualitas hidup neonates.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Personal Hygiene

Islam menetapkan tujuan pokok kehadirannya untuk memelihara agama, jiwa, akal,
jasmani, harta, dan keturunan. Setidaknya tiga dari yang disebut di atas berkaitan dengan
kesehatan. Tidak heran jika ditemukan bahwa Islam amat kaya dengan tuntunan kesehatan.

Paling tidak ada dua istilah literatur keagamaan yang digunakan untuk menunjuk
tentang pentingnya kesehatan dalam pandangan Islam, yaitu: kesehatan yang terambil dari
kata sehat; Afiat. Keduanya dalam bahasa Indonesia, sering menjadi kata majemuk sehat
afiat. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “afiat” dipersamakan dengan kata
“sehat”. Afiat diartikan sehat dan kuat, sedangkan sehat sendiri antara lain diartikan
sebagai keadaan segenap badan serta bagian-bagiannya (bebas dari sakit).

Tentu pengertian kebahasaan ini berbeda dengan pengertian dalam tinjauan ilmu
kesehatan, yang memperkenalkan istilah-istilah kesehatan fisik, kesehatan mental, dan
kesehatan masyarakat. Istilah sehat dan afiat masing-masing digunakan untuk makna yang
berbeda, kendati diakui tidak jarang hanya disebut salah satunya, karena masing-masing
kata tersebut dapat mewakili makna yang dikandung oleh kata yang tidak disebut.

Dalam kamus bahasa Arab, kata afiat diartikan sebagai perlindungan Allah untuk
hamba-Nya dari segala macam bencana dan tipu daya. Perlindungan itu tentunya tidak
dapat diperoleh secara sempurna kecuali bagi mereka yang mengindahkan petunjuk-
petunjuk-Nya. Maka kata afiat dapat diartikan sebagai berfungsinya anggota tubuh
manusia sesuai dengan tujuan penciptaannya.

Kalau sehat diartikan sebagai keadaan baik bagi segenap anggota badan, maka
agaknya dapat dikatakan bahwa mata yang sehat adalah mata yangdapat melihat maupun
membaca tanpa menggunakan kaca mata. Tapi, mata yang afiat adalah yang dapat melihat
dan membaca objek-objek yang bermanfaat serta mengalihkan pandangan dari objek-objek
yang terlarang, karena itulah fungsi yang diharapkan dari penciptaan mata

Kebersihan diri atau personal hygiene adalah upaya seseorang dalam rangka
menjaga dan memelihara kebersihan dirinya, bahwa “kebersihan diri atau personal hygiene
adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk
kesejahteraan, baik fisik maupun psikisnya”. Personal hygiene atau kebersihan diri yang
dimaksud terdiri dari lima macam perawatan diantaranya, perawatan kulit; perawatan kaki,
tangan, dan kuku; perawatan rongga mulut dan gigi; perawatan rambut; perawatan mata
telinga dan hidung.

Apabila personal hygiene seseorang buruk, maka hal ini akan memungkinkan
mikroorganisme penyebab penyakit untuk tumbuh dan menyebabkan infeksi pada jaringan
tubuh manusia. Timbulnya penyakit infeksi seperti karies pada gigi, cacingan, dan diare
merupakan salah satu indikasi buruknya personal hygiene yang dimiliki seseorang.
Pendidikan terkait dengan personal hygiene pada umumnya pertama kali diperkenalkan
kepada seseorang melalui keluarga. Pendidikan personal hygiene dalam keluarga penting
diajarkan sejak dini, agar dapat menjadi suatu kebiasaan. Kebiasaan merupakan perilaku
yang sifatnya menetap dan sulit dirubah, sehingga apabila perilaku personal hygiene yang
baik telah dibiasakan sejak dini, maka individu yang bersangkutan akan memiliki personal
hygiene yang baik selama hidupnya.

Personal hygiene merupakan suatu usaha kesehatan yang menitikberatkan pada


usaha perseorangan, maka pelaksanaan praktik personal hygiene perlu diketahui,
dimengerti dan dilaksanakan oleh setiap individu. Mengingat bahwa bayi dan balita
merupakan individu yang pasif, sehingga pelaksanaan praktik personal hygiene pada bayi
dan balita merupakan tanggung jawab dan berada dalam pengawasan dari orang tua,
khususnya ibu.

Faktor utama yang sangat mempengaruhi kesehatan, yaitu :

1. Udara Setiap saat kita menghirup udara karena tubuh kita memerlukan oksigen
untuk bekerja. Itulah mengapa biasanya di daerah pegunungan tubuh kita akan
terasa lebih segar karena tubuh dapat maksimal mendapatkan oksigen yang di
perlukan sehingga mempengaruhi kerja metabolisme tubuh kita.
2. Air Tubuh kita juga sangat memerlukan air untuk dapat bekerja. Jika tubuh kita
kekurangan air akan sangat berpengaruh bagi kesehatan. Penyakit kencing batu
misalnya, salah satu penyebabnya adalah karena organ kandung kemih kita
kekurangan air untuk dapat melarutkan zat garam yang ada di dalam tubuh
sehingga terjadi pengendapan.
3. Makanan dan minuman Makanan dan minuman yang memenuhi kecukupan nutrisi
sangat di butuhkan oleh tubuh. Karena masing masing organ tubuh kita
memerlukan kandungan nutrisi dan zat tertentu agar dapat berfungsi dengan baik.
Itulah mengapa kita di anjurkan agar dapat mengkonsumsi makanan sehat yang
cukup nutrisi setiap hari.
4. Istirahat Istirahat yang cukup juga sangat di perlukan oleh tubuh. Karena beberapa
organ tubuh kita juga perlu untuk istirahat bekerja pada waktu tertentu. Itulah
mengapa kita merasakan sangat tidak nyaman bahkan sulit berkonsentrasi jika kita
kekurangan waktu untuk tidur setiap harinya.
5. Emosi Keseimbangan emosi sangat berpengaruh bagi kesehatan. Di beberapa
Negara maju seperti di Eropa bahkan telah di teliti ada beberapa kasus penyakit
yang di timbulkan oleh kadar stress yang tinggi dari pengidapnya. Banyak sekali
organ tubuh yang terganggu pada saat emosi kita tidak seimbang.
6. Olahraga Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat, mungkin katakata itu
sudah lama sekali pernah kita dengar. Kita olahraga sangat penting bagi tubuh,
olahraga yang rutin dan teratur dapat menurunkan kadar kolesterol, kadar gula
darah dan lainnya. Faktor- faktor lain yang mempengaruhi kesehatan :
1. Environment atau lingkungan.
2. Behaviour atau perilaku, Antara yang pertama dan kedua dihubungkan dengan
ecological balance.
3. Heredity atau keturunan yang dipengaruhi oleh populasi, distribusi penduduk,
dan sebagainya.
4. Health care service berupa program kesehatan yang bersifat preventif, promotif,
kuratif, dan rehabilitatif. Dari empat faktor tersebut di atas, lingkungan dan
perilaku merupakan faktor yang paling besar pengaruhnya (dominan) terhadap
tinggi rendahnya derajat kesehatan masyarakat.

Beberapa Ayat Al-Quran Yang Menerangkan Tentang Kesehatan Fisik

1. QS. Al-Baqarah: 222 “Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah:


“Haidh itu adalah suatu kotoran”. oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri
dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum
mereka suci. Apabila mereka telah Suci, Maka campurilah mereka itu di tempat
yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang
yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.”
2. QS. : Al-Muddatsir: 4-5 “Dan pakaianmu bersihkanlah, dan perbuatan dosa
tinggalkanlah.”
3. QS. : Al-A’raf: 31 “Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di Setiap
(memasuki) mesjid, Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orangorang yang berlebih-lebihan.”
4. QS. : Al-An’am: 145 “Katakanlah: “Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang
diwahyukan kepadaKu, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak
memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau
daging babi – karena Sesungguhnya semua itu kotor – atau binatang yang
disembelih atas nama selain Allah. Barangsiapa yang dalam Keadaan terpaksa,
sedang Dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, Maka
Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.” (QS.
AlAn’am: 145)

Pokok-pokok yang terkandung dalam syari’at Islam tentang kesehatan adalah


sebagai berikut:

1. Sanitation and personal hygiene (kesehatan lingkungan dan kesehatan), yang


meliputi kesehatan badan, tangan, gigi, kuku, dan rambut. Demikian juga
kebersihan lingkungan, jalan, rumah, tata kota, saluran irigasi, sumur dll.
2. Epidemiologi (prteventif penyakit menular) melalui karantina, preventif kesehatan,
tidak memasuki suatu daerah yang terjangkit wabah penyakit, tidak lari dari tempat
itu, mencuci tangan sebelum menjenguk orang sakit dan sesudahnya, berobat ke
dokter dan mengikuti semua petunjuk preventif dan terapinya.
3. Memerangi binatang melata, serangga dan hewan yang menularkan penyakit
kepada orang lain. Oleh karena itu diperintahkan agar membunuh tikus, kala
jengking dan musang serta membunuh serangga yang berbahaya seperti kutu, lalat
dan diperintahkan untuk membunuh anjing liar dan anjing gila.
4. Nutrition (kesehatan makanan) Masalah kesehatan makanan ini terbagi ke dalam
tiga bagian yaitu:
a. Menu makanan yang berfaedah terhadap kesehatan jasmani, seperti tumbuh-
tumbuhan, daging binatang darat, daging binatang laut, segala sesuatu yang
dihasilkan dari daging, madu, kurma, susu, dan semua yang baergizi.
b. Tata makanan. Islam melarang berlebih-lebihan dalam hal makanan, makan
bukan karena lapar hingga kekenyangan, diet ketika sedang sakit,
memerintahkan puasa agar usus dan perut besarnya dapat beristirahat dan tidak
berbuka puasa dengan berlebih-lebihan dan melampaui batas.
c. Mengharamkan segala sesuatu yang berbahaya bagi kesehatan, seperti bangkai,
darah, dan daging babi.

B. PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI EMERGENSI


Kontrasepsi ialah pencegahan kehamilan dengan mencegah terjadinya konsepsi.
Terdapat berbagai cara kontrasepsi, antara lain kontrasepsi suntikan, kontrasepsi oral,
kontrasepsi intravaginal, kondom, dan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) atau
intrauterine device (I.U.D), operasi tubektomi atau vasektomi) atau cara konvensional.
Kontrasepsi yang paling banyak digunakan dewasa ini ialah kontrasepsi oral, suntikan dan
kontrasepsi mantap (kontap) dengan operasi tubektomi.
Jenis-Jenis Kontrasepsi
Menurut Hartono, ada beberapa jenis kontrasepsi, di antaranya: kontrasepsi
hormonal oral, kontrasepsi hormonal jangka panjang, AKDR (alat kontrasepsi dalam
rahim) atau IUD (intra uterine device), cara-cara sederhana, memakai metode penghalang:
senggama terputus, kondom, diafragma, kondom wanita, spermisida, tisu vaginal, pantang
berkala, dan metode kontap (kontrasepsi mantap), meliputi MOW (metode operasi wanita)
dan MOP (metode operasi pria).
A. Kontrasepsi Hormonal Oral Kontrasepsi
Kontrasepsi ini mengandung estrogen atau progestin atau gabungan
estrogen dan progestin.Kontrasepsi hormonal oral dewasa ini banyak tersedia untuk
penggunaan klinik. Preparat-preparat ini bervariasi secara kimiawi dan banyak
mempunyai kemiripan satu sama lain, tetapi tetap mempunyai perbedaan yang
jelas.
B. Kontrasepsi Hormonal Jangka Panjang
 Suntikan KB
Kontrasepsi suntik adalah kontrasepsi hormonal jenis suntikan yang dibedakan
menjadi duamacam yaitu DMPA (depot medroksiprogesterone asetat) dan
kombinasi.Suntik DMPAberisi depot medroksiprogesterone asetat yang diberikan
dalam suntikan tunggal 150mg/ml secara intramuscular (IM) setiap 12 minggu.Efek
sampingpenggunaan suntik DMPA adalah gangguan haid, penambahan berat badan,
kekeringan vagina, menurunkan libido, gangguan emosi, sakit kepala, nervotaksis dan
jerawat. Gangguan haid yang sering ditemukan berupa siklus haid yang memendek
atau memanjang, perdarahan banyak atau sedikit, perdarahan yang tidak teratur atau
perdarahanbercak (spotting), tidak haid sama sekali (amenore).
 Susuk KB (NorplantatauImplant)
Susuk KB yang diperkenalkan di Indonesia sejak 1982 dapat diterima masyarakat
sehingga Indonesia merupakan negara terbesar pemakai norplant. Susuk KB disebut
alat KB bawah kulit (AKBK).Kini sedang diuji coba susuk KB satu kapsul yang
disebutimplanon.
Pada tahun 1982 telah dipasang norplant di 11 rumah sakit sebanyak 10.000.
Tahun 1987 telah ditingkatkan tempat pemasangan norplant dengan program extended
field trial dengan jumlah 30.000 wanita.
Pemasangan norplant makin lama makin meningkat dengan alasan pemasangan
sederhana, pemakaian selama lima tahun, dan komplikasi tidak terlalu tinggi.
Pemasangan norplant (susuk KB) sederhana dan dapat diajarkan, tetapi masalah
mencabut susuk KB memerlukan perhatian karena sulit dicari metodeyang mudah,
murah, dan aman. Jumlah yang memerlukan pelayanan pencabutan makin besar dan
dijumpai penyulit dan komplikasi saat mencabut.

C. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) /Intra Uterine Device(IUD)


Alat ini terdiri dari plastik dan tembaga kecil yang dimasukkan ke dalam Rahim.
Alat ini akan menghentikan proses pembuahan sel telur di Rahim. AKDR sangat
efektif mencegah kehamilan dan bisa dipakai selama 4-5 tahun.
Sebaiknya AKDR dipasang setelah 40 hari persalinan karena saat itu mulut rahim
masih terbuka dan rahim dalam keadaan lunak.AKDR ditempatkan dalamrongga rahim
setinggi mungkin. Alat ini akan diperiksa kembali setelah satu minggu terpasang,
kemudian sebulan sekali, lalu tiga bulan sekali, dan selanjutnya setiap enam bulan
sekali.
Efek samping AKDR: Biasanya terjadi sedikit perdarahan serta rasa mulas-mulas
selama tiga hari.Pemakaian AKDR harus dihentikan jika ibu terus mengalami
perdarahan. Siklus haid mungkin akan terganggu, kemudian ada risiko keputihan, dan
infeksi jika kebersihan tidak dijaga. Kejang rahim dan rasa tidak enak pada perut
bagian bawah mungkin terjadi karena kontraksi rahim sebagai reaksi terhadap AKDR
yang merupakan benda asing dalam rahim. Obat analgetik bisa mengatasi keluhan ini.

D. Metode Kontap (Kontrasepsi Mantap)


 Metode Operasi Wanita (Tubektomi)
Tuba falopi adalah struktur berbentuk pipa yang menjadi jalur perjalanan telur
setelah dilepaskan dari indung telur (ovarium). Setiap wanita memiliki tuba falopi
sepasang, dua ujungnya melekat di sisi rahim dan dua ujung lainnya terbuka di perut.
Panjang masing-masing tabung ini sekitar 10 cm.Tubektomiatauligasi
tubaadalahbedahsterilisasi perempuan di mana tuba falopi disumbat, dipotong atau
diklem sehingga telur terhambat untuk bertemu dengan sperma. Hal ini mencegah
kehamilan.
 Metode Operasi Pria (Vasektomi)
Vasektomi adalahprosedurbedahsederhana yang menutup tabung penyalur sperma
(vas deferens) yang terletak di skrotum sehingga sperma tidak bercampur dengan
cairan mani (semen) yang diejakulasi.Vasektomi dilakukan di bawah bius lokal.
Suntikan bius dilakukan pada daerah sekitar skrotum dan kemudian lubang yang sangat
kecil dibuat pada bagian depan skrotum.Melalui pembukaan ini, setiap tabung penyalur
sperma (vas deferens) dipotong dan ditutup.

Kontrasepsi dalam Pandangan Islam


Ada dua hal yang pertama kali harus dapat di ketahui perbedaannya dengan jelas:
yakni menunda kehamilan dan membatasi kehamilan.
Menunda kehamilan berarti mencegah kehamilan sementara, untuk memberikan
jarak pada kelahiran yang sebelumnya. Sedangkan membatasi kehamilan atau membatasi
kelahiran, berarti mencegah kehamilan untuk selamalamanya setelah mendapatkan jumlah
anak yang diinginkan.
Pada permasalahan yang kedua, yakni membatasi kehamilan atau membatasi
kelahiran, dengan jalan mensterilkan rahim, dan pengangkatan rahim, dengan tanpa sebuah
alasan yang dapat dibenarkan oleh syariat, maka hal tersebut telah jelas keharamannya.
Kecuali pada keadaan dimana seorang wanita terkena kanker ganas atau yang semacamnya
pada rahimnya, dan ditakutkan akan membahayakan keselamatannya, maka Insya Allah
hal ini tidak mengapa.
Sedangkan pada permasalahan yang pertama, yakni mencegah kehamilan untuk
menunda dan memberi jarak pada kelahiran yang sebelumnya, berikut ulasannya:
Jarak kelahiran dan kehamilan kembali yang terlalu dekat memang kurang baik
dampaknya bagi anak, ibu, dan janin.Mengapa?
Pertama, anak akan kekurangan suplai ASI. Ketika seorang ibu hamil kembali dan
ada anak yang masih berada dalam masa penyusuannya, maka produksi ASI yang
dihasilkannya akan berkurang. Menurut dokter, sekurangkurang 6 bulan jika Anda ingin
hamil kembali setelah Anda melahirkan. Dan jangan lupakan, bahwa anak-anak memiliki
hak untuk mendapatkan ASI terbaik dan pendidikan terbaikdi usia dininya.
Kedua, kondisi ibu belum pulih benar. Setelah hamil selama lebih dari 9 bulan,
kemudian melahirkan, maka seorang ibu membutuhkan waktu untuk membuat tubuhnya
kembali fit. Apalagi jika masih ada bayi yang membutuhkan perhatian ekstra seorang ibu.
Inilah perjuangan seorang ibu, namun harus pastikan jugaanda tetap menjaga
kesehatananda dan keluargaanda.
Ketiga, janin yang dikandung memiliki resiko lebih besar dan lebih tinggi untuk
lahir prematur, bayi meninggal, dan bayi cacat lahir. Karena itu, tunggulah sampai setahun
dua tahun untuk kembali hamil. Untuk menjaga jarak kehamilan, ada wanita yang secara
alami tidak hamil kembali selama berbulan-bulan pasca melahirkan. Keadaan alami ini
bisa karena faktor menyusui, KB kalender, atau‘azl. ‘Azl adalah mengeluarkan sperma
lakilaki di luar vagina wanita dengan tujuan untuk mencegah kehamilan. Dari Jabir ra
berkata: Kami melakukan ‘azlpada masa nabi SAW dimana al-Qur’an masih terus
diturunkan, dan hal tersebut diketahui oleh nabi saw tetapi beliau tidak melarangnya. (HR.
Al-Bukhari (no. 5209) kitab an-Nikaah, Muslim (no. 1440) kitab an-Nikaah). Syaikh Abu
Muhammad bin Shalih bin Hasbullah dalam bukunya, mengatakan bahwa termasuk ‘azl
adalah alat atau segala macam sarana yang digunakan oleh wanita untuk mencegah
kehamilan dalam waktu tertentu. Baik itu berupa pil atau yang lainnya. Hukumnya boleh,
dengan catatan, pencegahan ini hanya berlaku sementara (tidak selamanya), dan tidak
karena takut miskin atau takut rizkinya menjadi sempit.Jika penggunaan kontrasepsi ini
dengan alasan karena takut miskin, takut tidak dapat membiayai kehidupan anak-anak, dsb,
maka ini hukumnya haram secara mutlak. Karena telah termasuk di dalamnya
berprasangka buruk kepada Allah.
Terjemahannya: “Dan nikahkanlah orang-orang yang masih sendiri (belum
menikah) di antara kalian, demikian pula orang-orang yang shalih dari kalangan budak
laki-laki dan budak perempuan kalian. Bila mereka dalam keadaan fakir maka Allah akan
mencukupkan mereka dengan keutamaan dari-Nya.”(TQS An-Nuur [24]: 32).
Terjemahannya: “Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut
kemiskinan. Kamilah yang akan memberikan rizki kepada mereka dan juga
kepadamu…”(QS. Al-Israa’ : 31).
Beberapa alasan yang diperbolehkan untuk melakukan penundaan kehamilan
adalah:
 Seorang wanita tertimpa penyakit di dalam rahimnya, atau anggota badan yang
lain, sehingga berbahaya jika hamil.
 Jika sudah memiliki anak banyak, sedangkan istri keberatan jika hamil lagi, dengan
niatan untuk memberikan pendidikan usia dini bagi anak, sampai siap untukhamil
kembali. Adapun jika penggunaannya dengan maksud berkonsentrasi dalam
berkarier atau supaya hidup senang atau hal-hal lain yang serupa dengan itu,
sebagaimana yang dilakukan kebanyakan wanita zaman sekarang, maka hal itu
tidak boleh hukumnya.24 Hadisnabi yang artinya berbunyi: “Menikahlah kalian
dengan wanita yang penyayang lagi subur, karena (pada hari kiamat nanti) aku
membanggakan banyaknya jumlah kalian di hadapan umat-umatyanglain.”(HR.
Abu Dawud no. 2050)
Sebelum munculnya alat kontrasepsi di masa Rasulullah saw telah terjadi suatu
tindakan menghindari kehamilan dengan cara alami yang dilakukan para sahabat dan biasa
disebut ‘azl sebagaimana disebutkan dalam hadis, Rasulullah saw bersabda: Dari Jabir
berkata: ”Kami melakukan ‘azl di masa Nabi saw sedang Al-Qur’an turun.(HR Bukhari
dan Muslim). Dari Jabir berkata: ”Kami melakukan ’azl di masa Rasulullah saw, dan Rasul
mendengarnya tetapi tidak melarangnya” (HR muslim).
Sesuai dengan hadis ini maka tindakan menghindari kehamilan hukumnya boleh sesuai
dengan analogi hukum ‘azl. Tindakan seperti itu misalnya menggunakan sistem kalender
sehingga tidak terjadi pembuahan saat berhubungan suami-istri, menggunakan kondom dan
lain-lain. Menggunakan alat-alat kontrasepsi lain jika menurut medis tidak membahayakan,
baik fisik maupun kejiwaan maka dibolehkan.
Adapun menggunakan alat-alat kontrasepsi atau sarana lain yang mengakibatkan alat-
alat reproduksi tidak berfungsi dan mengakibatkan tidak dapat menghasilkan keturunan,
baik pada pria maupun wanita, dengan persetujuan ataupun tidak, dengan motivasi agama
atau lainnya, maka hukumnya haram, dan para ulama sepakat mengharamkannya. Contoh
yang diharamkan adalah fasektomi (pemutusan saluran sperma) dan tubektomi (pemutusan
saluran telur). Allah SWT berfirman:
Terjemahan:
Yang dila'nati Allah dan syaitan itu mengatakan: "Saya benar-benar akan
mengambil dari hamba-hamba Engkau bahagian yang sudah ditentukan (untuk saya), dan
aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan angan-angan kosong
pada mereka dan menyuruh mereka (memotong telinga-telinga binatang ternak), lalu
mereka benar-benar memotongnya, dan akan aku suruh mereka (mengubah ciptaan Allah),
lalu benar-benar mereka meubahnya". Barangsiapa yang menjadikan syaitan menjadi
pelindung selain Allah, Maka sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata. Pada tiap-
tiap manusia ada persediaan untuk baik dan ada persediaan untuk jahat, syaitan akan
mempergunakan persediaan untuk jahat untuk mencelakakan manusia. Menurut
kepercayaan Arab jahiliyah, binatang-binatang yang akan dipersembahkan kepada patung-
patung berhala, haruslah dipotong telinganya lebih dahulu, dan binatang yang seperti ini
tidak boleh dikendarai dan tidak dipergunakan lagi, serta harus dilepaskan saja. Meubah
ciptaan Allah dapat berarti, mengubah yang diciptakan Allah seperti mengebiri binatang.
ada yang mengartikannya dengan meubah agama Allah.(QS an-Nisaa 118-119).
Merubah ciptaan Allah yang dilarang di antaranya merubah sesuatu dari anggota
badannya atau mematikan fungsinya dari fitrah dan penciptaan yangasli. Syari’ah Islam
tidak melarang seseorang untuk melakukan KB jika dilakukan berdasarkan motivasi-
motivasi pribadi dengan syarat-syarat yang sesuai syar’i, seperti: daf’ul haraj (menolak
kesempitan), ad-dharar yuzaal (bahaya harus di hilangkan). Sebagaimana ciri khas ajaran
Islam dalam al-Qur’an surah al-Hajj:
Terjemahannya: Dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu
kesempitan”.(Q.S.al-Hajj: 78)
Anjuran Rasulullah saw untuk memperbanyak keturunan tidak berarti agar keluarga
muslim mendapatkan anak setiap tahun. Karena kalau kita konsekwen terhadap pengajaran
Islam maka minimal seorang muslim mendapatkan anak setiap tiga tahun, karena setiap
bayi yang melahirkan ada hak untuk menyusui dua tahun. Dan begitu juga seorang ibu
punya hak untuk istirahat. Jika dipahami secara baik, maka Islam mengajarkan
perencanaan yang matang dalam mengelola keluarga dan mengaturnya dengan baik.
Dalam konteks inilah KB dibolehkan. Sedangkan upaya pembatasan keturunan secara
masal dalam skala sebuah umat, maka hal tersebut diharamkan, diharamkan untuk
mempromosikannya, apalagi memaksanya dan diharamkan menerimanya.

C. PERAWATAN BAYI

Masa bayi, yang terbagi dua masa yaitu bayi dini dan bayi lanjut. Fase bayi dini yang
berawal dariusia 1 bulan hingga 12 bulan. Pada fase bayi dini pertumbuhan akan terjadi
dengan pesat dan proses pematangan organ akan berlangsung secara berkelanjutan
terutama meningkatnya fungsi sistem saraf. Setelah bayi mencapai usia 1 tahun, ia akan
masuk ke masa bayi akhir, yang berlangsung hingga ia mencapai usia 2 tahun, ditahap ini
kecepatan pertumbuhan mulai menurun dan ada kemajuan pada perkembangan motorik
dan fungsi ekskresi.

Fase bayi terhitung dari saat kelahiran sampai kira-kira berumur 2 tahun. Selama
rentang waktu itu, kehidupan bayi sangat bergantung pada bantuan dan pemeliharaan orang
lain, terutama ibu. Oleh karena itu, peranan ibu sangat penting dan sedemikian besarnya
bagi bayi. Di antara perkembangan yang menonjol pada periode ini adalah indera
pendengaran. Indera pendengaran yang berfungsi cepat harus dimanfaatkan untuk
mendengarkan kata-kata yang suci, seperti ayat-ayat al-Qur’an. Hal ini untuk melestarikan
dan mengembangkan naluri tahudi yang telah diterima jauh sebelum masa kelahirannya.
Pada periode, ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh orang tua sesuai dengan syari’at
Islam, yaitu:

A. Adzan dan Iqomah

Menyuarakan adzan dan iqomah di telinga bayi sesaat setelah lahirsebagai


penegasan kesaksiannya pada Allah swt.Untuk menguatkan potensi fitrah manusia dalam
bertuhan.Jika fungsi pendengarannya dioptimalkan pada fase ini, maka akan menstimulus
potensi-potensi intelektual, emosi dan spiritual pada anak. Jika orang tua
memperdengarkan hal-hal baik pada anaknya, maka hal tersebut sangat berdampak baik
bagi pengetahuannya.

Sebagai muslim yang akan dikaruniai anak, sebaiknya memang memperbanyak


doa pada permohonan kepada Allah SWT. Tapi mengenai ritual atau seremoninya, tidak
ada ketentuan yang baku. Yang penting sering-sering minta kepada-Nya dengan khusuyu’
dan tadharru’. Salah satu lafadznya boleh kita iqtbas dari lafadz Al-Quran, seperti yang
tertera dalamsurat AL-Furqan ayat 74:

‫اجن ََاوذُ ِريَّاتِنَاقُ َّرةَأ َ ْعيُن ٍَواجْ عَ ْلنَا ِل ْل ُمتَّ ِقينَإِ َما ًما‬
ِ ‫َام ْنأ َ ْز َو‬
ِ ‫َربَّنَا َه ْبلَن‬

Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai
penyenang hati, dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.
B. Pemberian Nama

Memberikan nama yang baik Ini merupakan hal yang penting dalam
perkembangan anak selanjutnya. Nama-nama yang baik akan menjadi doa dan
terinternalisasikan pada anak.

C. Pemberian Asi

Menyusui anak selama dua tahun penuh Islam memberikan hak pada seorang anak
bayi untuk mendapatkan ASI maksimal selama dua tahun. Sebagaimana Allah swt
nyatakan dalam Al-Qur’an: ”Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua
tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan”. (QS. Al-Baqarah: 233)
Ayat di atas menegaskan bahwa seorang ibu berkewajiban menyusui anaknya selagi sang
ibu mampu. Melalui ASI, secara teoritis dalam ilmu kesehatan kebutuhan gizi bayi
terpenuhi dan secara psikologis anak merasakan kasih sayang, kelembutan, dan perhatian
dari orang tuanya. Ibn Hazm berkaitan dengan kewajiban menyusui anak berkata: ”Setiap
ibu baik yang bertatus merdeka atau budak, punya suami maupun menjadi milik tuannya
atau tidak kedua-duanya berkewajiban untuk menyusui bayinya suka atau tidak suka,
meskipun si ibu adalah anak perempuan seorang khalifah”. Ibn Qudamah mengatakan,
bahwa menjamin dan mengurus bayi adalah wajib karena jika ditelantarkan ia akan binasa.
Untuk itu bayi harus dijaga dari hal-hal yang membuatnya binasa. Bahkan Khalifah Umar
memberikan santuan bagi bayi yang baru lahir jika orang itu berasal dari keluarga
miskin.(Zaki, 2014)

Selain karena gizi yang terdapat dalam ASI tetapi juga untuk membangun keeratan,
kasih sayang antara ibu dan anak.Sebagaimana dalam al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 233,
yang artinya: “Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh,
Yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan.” Anjuran syariat tersebut akan
memberikan bekal dasar yang kuat bagi seorang anak untuk menjadi anak yang
berkualitas, sehat, cerdas dan berakhlak mulia. Pada bulan-bulan berikutnya hingga usia
dua tahun, bayi telah mengalami perkembangan yang pesat dari segi fisik dan psikisnya.
Lima indera yang dimilikinya telah berfungsi, dan ia telah dapat mengucapkan kata-kata,
menangkap isyarat, berjalan, dan sebagainya. Perkembangan-perkembangan harus
digunakan semaksimal mungkin untuk menanamkan nilai-nilai agama. Seperti mengajak
untuk shalat, membacakan al-Qur’an ketika menyusui, mendendangkan shalawat ketika
menggendong, dan sebagainya. Walaupun masih sederhana, namun yang demikian tersebut
justru merupakan moment yang menentukan bagi perkembangan bayi selanjutnya.
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Berdasarkan kajian diatas dapat dsisimpulkan yaitu :

Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan


kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis, kurang perawatan diri adalah
kondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan perawatan kebersihan untuk dirinya.
Seperti layaknya organ tubuh yang lain, organ reproduksi seksual juga harus diberi
perawatan dengan baik. berikut yang bisa dilakukan yaitu usahakan vagina senantiasa
kering dan tidak lembab, karena keadaan basah memudahkan berjangkitnya infeksi dari
luar. Jumlah responden yang memiliki Personal Hygiene yang kurang baik dapat dikatakan
lebih banyak dibandingkan dengan jumlah responden yang memiliki Personal Hygiene
yang baik. Hal itu dikarenakan kebanyakan responden kurang tahu cara pemeliharaan
organ reproduksi sehingga dalam hal penerapan yang baik masih kurang

Kontrasepsi ialah pencegahan kehamilan dengan mencegah terjadinya konsepsi.


Terdapat berbagai cara kontrasepsi, antara lain kontrasepsi suntikan, kontrasepsi oral,
kontrasepsi intravaginal, kondom, dan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) atau
intrauterine device (I.U.D), operasi tubektomi atau vasektomi) atau cara konvensional.
Kontrasepsi yang paling banyak digunakan dewasa ini ialah kontrasepsi oral, suntikan dan
kontrasepsi mantap (kontap) dengan operasi tubektomi.
Syaikh Abu Muhammad bin Shalih bin Hasbullah dalam bukunya, mengatakan
bahwa termasuk ‘azl adalah alat atau segala macam sarana yang digunakan oleh wanita
untuk mencegah kehamilan dalam waktu tertentu. Baik itu berupa pil atau yang lainnya.
Hukumnya boleh, dengan catatan, pencegahan ini hanya berlaku sementara (tidak
selamanya), dan tidak karena takut miskin atau takut rizkinya menjadi sempit.Jika
penggunaan kontrasepsi ini dengan alasan karena takut miskin, takut tidak dapat
membiayai kehidupan anak-anak, dsb, maka ini hukumnya haram secara mutlak. Karena
telah termasuk di dalamnya berprasangka buruk kepada Allah.

Bayi baru lahir dapat mengalami perawatan di ruang perawatan intensif dengan
berbagai alasan masuk, diantaranya prematuritas, BBLR, sepsis, kesulitan bernafas, atau
gagal nafas. Perawatan bayi baru lahir di ruang perawatan intensif memerlukan waktu yang
cukup lama, dari beberapa mingguhingga beberapa bulan (Mundy, 2010). Bayi akan
terpapar lingkungan yang bervariasi dan stimulus berlebihan dengan berbagai prosedur
yang dilakukan. Perawatan tersebut dapat memberikan dampak negatif bagi bayi dan orang
tuanya.

Upaya yang dapat dikembangkan untuk meminimalkan dampak negatif perawatan


tersebut, baik bagi bayi ataupun orang tua, yaitu dengan mengaplikasikan family centered
care (FCC). FCC merupakan model perawatan bayi di ruang perawatan intensif, dimana
perawat melibatkan orang tua dalam merawat bayi yang sakit dengan bimbingan dan
arahan dari perawat.
DAFTAR PUSTAKA

Isro’in, Laily dan Andarmoyo, S. 2012. Personal Hygiene. Yogyakarta: Graha Ilmu

Al-Fanjari, Ahmad Syauqi. 1996. Nilai Kesehatan dalam Syari’at Islam. Jakarta: Bumi
Aksara.

Handayani G.N.Kontrasepsi Dalam Kajian Islam.2013:Volume(17).

Zaki, Muhammad.(2014).PERLINDUNGAN ANAK DALAM PERSPEKTIF


ISLAM.Volume 6.

Anda mungkin juga menyukai