Anda di halaman 1dari 3

BAB 1

PENDAHULUAN
A. SKENARIO (LBM 2)
Skenario 1 : Selamat anda sudah lulus…
Kartika seorang mahasiswa lulusan Perguran Tinggi Sarjana Keperawatan
(Ners) yang telah lulus Uji Kompetensi Ners Indonesia ingin melamar
pekerjaan di Rumah Sakit. Kartika kemudian membuat Surat Tanda
Register sebagai perawat professional di Dinas Kesehatan Provinsi
setempat. Ners Kartika diterima bekerja di suatu Rumah Sakit pada ruang
rawat inap. Saat Ners Kartika berdinas sore Ners Kartika hendak
mempersiapkan alat-alat tindakan pemenuhan kebutuhan cairan dan
elektrolik pada pasien Bapak Abdul yang berusia 54 tahun untuk
meningkatkan hemoglobin pasien. Keluarga pasien bapak Abdul sering
menanyakan pada Ners Kartika kapan akan dilakukan tambah darah. Ners
Kartika pura-pura tidak mendengar dan sibuk mempersiapkan peralatan.

B. ANALISA KASUS

1. Klarifikasi/Identifikasi Istilah (Clarify Terms)

2. Membuat Daftar Masalah (Define the Problem)


1. Asuhan keperawatan apa yang harus dilakukan perawat
tersebut ?
2. Mengapa Ners Kartika tidak acuh padahal sudah adanya
Sumpah Ners ?
3. Mengapa harus membuat STR saat melamar pekerjaan ?
4. Kebutuhan cairan apa yang harus ditingkatkan untuk pasien ?
5. Apa yang dilakukan pihak rumah sakit terhadap Ners Kartika ?
6. Apakah tindakan Ners Kartika melanggar kode etik
keperawatan ?
7. Mengapa Ners Kartika tidak memiliki sifat perawat
professional padahal telah melalui dan lulus uji kompetensi ?
8. Alat alat apa yang digunakan untuk penambahan kebutuhan
cairan ?
9. Apakah class kamar mempengaruhi sifat perawat kepada
pasien ?
10. Apa fungsi dari uji kompetensi keperawatan ?
11. Apa tindakan keluarga kepada perilaku Ners Kartika dan
kepihak mana untuk melaporkan tindakan Ners Kartika ?
12. Hukum apakah yang mengatur tindakan perawat seperti Ners
Kartika ?
3. Analisis Masalah (Analyze the Problems)
1. Asuhan keperawatan apa yang harus dilakukan perawat tersebut ?
2. Mengapa Ners Kartika tidak acuh padahal sudah adanya Sumpah
Ners ?
3. Mengapa harus membuat STR saat melamar pekerjaan ?
Karena STR diwajibkan sebagai tanda bukti bahwa kita
boleh bekerja dan praktik sesuai dengan keahlian dan profesi kita.
Sehingga, ada pertanggung jawabannya.
4. Kebutuhan cairan apa yang harus ditingkatkan untuk pasien ?
5. Apa yang dilakukan pihak rumah sakit terhadap Ners Kartika ?
6. Apakah tindakan Ners Kartika melanggar kode etik keperawatan ?
7. Mengapa Ners Kartika tidak memiliki sifat perawat professional
padahal telah melalui dan lulus uji kompetensi ?
8. Apa sajakah alat alat yang digunakan untuk penambahan
kebutuhan cairan ?
9. Apakah class kamar mempengaruhi sifat perawat kepada pasien ?
Seharusnya tidak mempengaruhi, namun kenyataannya
setiap perawat memiliki perilaku yang berbeda beda, mungkin bisa
terjadi kamar yang berisikan beberapa pasien mempengaruhi
suasana hati perawat, karena perawat merasakan lelah dan suasana
kamar yang bising sehingga mempengaruhi perilaku perawat ke
pasien. Namun, perilaku seperti ini tidak di benarkan karena
adanya Sumpah Ners yaitu, perawat tidak membeda bedakan dan
berperikemanusiaan.

10. Apa fungsi dari uji kompetensi keperawatan ?


Untuk mendapatkan STR, lalu juga berguna untuk
meningkatkan professionalism pada praktek keperawatan.

11. Apa tindakan keluarga kepada perilaku Ners Kartika dan kepihak
mana untuk melaporkan tindakan Ners Kartika ?
Melapor ke pihak Rumah Sakit, jika tidak ada respon maka
melapor kedinas kesehatan, lalu ke PPNI.

12. Hukum apakah yang mengatur tindakan perawat seperti Ners


Kartika ?

4. Pohon Masalah

5. Sasaran Belajar
1. Asuhan keperawatan apa yang harus dilakukan perawat tersebut ?
2. Apakah tindakan Ners Kartika melanggar kode etik keperawatan ?
3. Mengapa Ners Kartika tidak memiliki sifat perawat professional
padahal telah melalui dan lulus uji kompetensi ?
4. Apa fungsi dari uji kompetensi keperawatan ?
5. Hukum apakah yang mengatur tindakan perawat seperti Ners
Kartika ?

Anda mungkin juga menyukai