Anda di halaman 1dari 5

MATERI 4 : Ide dan Peluang Kewirausahaan

PENDAHULUAN
Proses penjaringan ide disebut screening yang merupakan suatu cara terbaik untuk menuangkan
ide potensial menjadi produk atau jasa riil. Adapun langkah-langkah dalam penjaringan ide (screening) ide
dapat dilakukan dengan cara Menciptakan produk baru dan berbeda, mengamati pintu peluang, analisis
produk dan proses produksi secara mendalam, menaksi biaya awal, dan memperhitungkan resiko yang
mungkin terjadi.
Produk dan jasa yang dibuat harus menciptakan nilai bagi pembeli, untuk itu wirausaha harus
benar-benar mengenal perilaku konsumen di pasar.
Untuk menjadi wirausaha yang berhasil, persyaratan utama yang harus dimiliki adalah memiliki jiwa
dan watak kewirausahaan. Jiwa dan watak kewirausahaan tersebut dipengaruhi oleh keterampilan,
kemampuan, atau kompetensi. Komptensi itu sendiri ditentukan oleh pengetahuan dan pengalaman.

I. DESKRIPSI SINGKAT
Menurut Zimmerer, ide-ide yang berasal dari wirausaha dapat menciptakan peluang untuk
memenuhi kebutuhan pasar. Dalam mengevaluasi ide, wirausaha perlu mengidentifikasi dan
mengevaluasi semua resiko yang mungkin terjadi dengan cara: Pengurangan resiko melalui strategi
yang proaktif, Penyebaran resiko pada aspek yang paling mungkin, Pengelolaan resiko yang
mendatangkan nilai atau manfaat.

II. TUJUAN PEMBELAJARAN


a. TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM
Mahasiswa dapat memahami Ide dan peluang dalam kewirausahaan.

b. TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS


1. Mahasiswa dapat mengenal ide Kewirausahaan
2. Mahasiswa dapat menjelaskan sumber-sumber peluang kewirausahaan
3. Mahasiswa dapat menjelaskan Bekal pengetahuan dan kompetensi kewirausahaan

III. POKOK BAHASAN


Dalam Modul ini akan membahas mengenai :
1. Ide kewirausahaan
2. Sumber-sumber potensi peluang
3. Bekal pengetahuan dan kompetensi kewirausahaan

IV. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN


Berikut disampaikan langkah-langkah kegaitan dalam proses pembelajaran materi
Langkah I
1. Memastikan handout powerpoint digandakan. Hand out diberikan ke mahasiswa sebelum hari
materi pembelajaran. Hand out diberikan dalam bentuk Hardcopy.
2. Memastikan materi yang akan disampaikan telah dipelajari. Mahasiswa diberikan Handout
sebelum hari pemeblajaran dengan harapan dapat dipelajari terlebih dahulu. Sehingga proses
pembelajaran dapat berlangsung dengan baik.

1
3. Memastikan perlengkapan PBM. Sebelum jam pembelajaran dimulai mahasiswa telah
menyiapkan LCD untuk proses pembelajaran, sehingga dosen sampai dikelas tinggal
menyambungkan laptop ke LCD.
4. Menguasai metode pembelajaran interaktif. Metode Pembelajaran dilakukan secara bervariatif
sesuai dengan kebutuhan dari topic pembelajaran.
5. Waktu yang diperlukan adalah 100 menit

Langkah 2
1. Membuka sesi pembelajaran dengan apersepsi, dapat dengan menanyakan kepada mahasiswa
tentang lingkup kewirausahaan. Menanyakan ke mahasiswa sejauh mana pemahamannya
tentang kewirausahaan, menanyakan dengan menggali pengalaman-pengalaman yang telah
mereka lihat.
2. Memberikan umpan balik secara singkat dan selanjutnya. Setiap topik pembelajaran diberi
umpan balik, untuk mengecek kembali pemahaman mahasiswa terhadap materi yang telah
disampaikan
3. Menjelaskan kepada mahasiswa bahwa sesi ini akan menguraikan beberapa konsep
kewirausahaan.

Langkah 3
1. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya sesuai dengan topic pembelajaran
dan pengalaman mahasiswa.
2. Melakukan rangkuman dan kesimpulan bersama mahasiswa.
3. Menutup sesi pembelajaran, dapat menyampaikan pesan kunci.

V. URAIAN MATERI
1. Ide kewirausahaan
Menurut Zimmerer, ide-ide yang berasal dari wirausaha dapat menciptakan peluang untuk
memenuhi kebutuhan riil di pasar. Ide-ide itu menciptakan nilai potensial di pasar sekaligus menjadi
peluang usaha. Dalam mengevaluasi ide untuk menciptakan nilai-nilai potensial (peluang usaha),
wirausaha perlu mengidentifikasi dan mengevaluasi semua resiko yang mungkin terjadi dengan cara:
o Mengurangi kemungkinan resiko melalui strategi yang proaktif
o Menyebarkan resiko pada aspek yang paling mungkin
o Mengelola resiko yang mendatangkan nilai atau manfaat

Ada tiga resiko yang dapat dievaluasi, yaitu :


o Resiko pasar atau persaingan
o Resiko financial
o Resiko teknik

Kreativitas sering kali muncul dalam bentuk ide untuk menghasilkan barang dan jasa baru. Ide bukanlah
peluang dan tidak akan muncul bila wirausaha tidak mengadakan evaluasi dan pengamatan secara terus
menerus. Bagaimana ide bisa menjadi peluang? Jawaban atas pertanyaan ini, diantaranya :
1. Ide dapat digerakkan secara internal melalui perubahan cara-cara/metode yang lebih baik untuk
melayani dan memuaskan pelanggan dalam memenuhi kebutuhannya.
2. Ide dapat dihasilkan dalam bentuk produk dan jasa baru.

2
3. Ide dapat dihasilkan dalam bentuk modifikasi pekerjaan yang dilakukan atau cara melakukan suatu
pekerjaan.

2. Sumber-sumber potensi peluang


Agar ide-ide potensial menjadi peluang bisnis yang riil, maka wirausaha harus bersedia
melakukan evaluasi terhadap peluang secara terus-menerus. Proses penjaringan ide atau disebut
screening merupakan suatu cara terbaik untuk menuangkan ide potensial menjadi produk dan jasa riil.
Adapun langkah dalam penjaringan ide dapat dilakukan sebagai berikut:
a. Menciptakan produk baru dan berbeda
Produk dan jasa yang dibuat harus menciptakan nilai bagi pembeli, untuk itu wirausaha harus
benar-benar mengenal prilaku konsumen di pasar. Ada dua unsur pasar yang perlu diperhatikan:
- Permintaan terhadap barang/jasa yang dihasilkan
- Waktu penyerahan dan waktu permintaan barang/jasa.
Kemampuan untuk memperoleh peluang , sangat bergantung pada kemampuan wirausaha untuk
menganalisis pasar, yang meliputi aspek :
 Analisis demografi pasar,
 Analisis sifat serta tingkah laku pesaing,
 Analisis keunggulan bersaing pesaing dan kefakuman pesaing yang dapat dianggap dapat
menciptakan peluang.
b. Mengamati pintu peluang
Wirausaha harus mengamati potensi-potensi yang dimiliki pesaing, misalnya :
 Kemungkinan pesaing mengembangkan produk baru,
 Pengalaman keberhasilan dalam mengembangkan produk baru,
 Dukungan keuangan,
 Keunggulan-keunggulan yang dimiliki pesaing di pasar.
Kemampuan pesaing untuk mempertahankan posisi pasar dapat dievaluasi dengan mengamati
kelemahan-kelemahan dan resiko pesaing dalam menanamkan modal barunya.
Untuk mengetahui kelemahan, kekuatan, dan peluang yang dimiliki pesaing, dan peluang yang
dapat kita peroleh, menurut Zimmerer (1996 : 67) ada beberapa keadaan yang dapat menciptakan
peluang, yaitu :
 Produk baru harus segera di pasarkan dalam jangka waktu yang relative singkat,
 Kerugian teknik harus rendah,
 Bila pesaing tidak begitu agresif untuk mengembangkan strategi produknya
 Pesaing tidak memiliki teknologi canggih,
 Pesaing sejak awal tidak memiliki strategi dalam mempertahankan posisi pasarnya,
 Perusahaan baru memiliki kemampuan dan sumber-sumber untuk menghasilkan produk
barunya.
c. Analisis produk dan proses produksi secara mendalam
Analisis ini sangat penting untuk menjamin apakah jumlah dan kualitas produk yang di hasilkan
memadai atau tidak.
d. Menaksir biaya awal. Yaitu biaya awal yang diperlukan oleh usaha baru.
e. Memperhitungkan resiko yang mungkin terjadi[5]
Resiko pesaing, kemampuan dan kesediaan pesaing untuk mempertahankan posisi pasarnya:
a. Kesamaan dan keunggulan produk yang dikembangkan pesaing
b. Tingkat keberhasilan yang dicapai pesaing dalam pengembangan produknya
c. Seberapa besar dukungan keuangan pesaing bagi pengembangan produk baru

3
Resiko teknik adalah kegagalan dalam proses pengembangan produk. Sedangkan resiko finansial adalah
kegagalan yang timbul akibat ketidakcukupan dana.

3. Bekal pengetahuan dan kompetensi kewirausahaan


Untuk menjadi wirausaha yang berhasil, persyaratan utama yang harus dimiliki adalah memiliki
jiwa dan watak kewirausahaan. Jiwa dan watak kewirausahaan tersebut dipengaruhi oleh keterampilan,
kemampuan, atau kompetensi. Komptensi itu sendiri ditentukan oleh pengetahuan dan pengalaman.
Wirausahawan adalah seseorang yang memiliki jiwa dan kemampuan tertentu dalam berkreasi
dan berinovasi, ia memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
Kemampuan kreatif dan inovatif tersebut tercermin dalam:
 Kemampuan dan kemauan untuk memulai usaha (start-up)
 Kemampuan untuk mengerjakan sesuatu yang baru (creative)
 Kemampuan dan kemampuan untuk mencari peluang (opportunity)
 Kemampuan dan keberanian untuk menanggung resiko (risk bearing)
 Kemampuan untuk mengembangkan ide dan meramu sumber daya
Kemauan dan kemampuan-kemampuan tersebut diperlukan terutama untuk:
 Menghasilkan produk atau jasa baru
 Menghasilkan nilai tambah baru
 Merintis usaha baru
 Melakukan proses/teknik baru
 Mengembangkan organisasi baru

VI. RANGKUMAN
Ide-ide yang berasal dari wirausaha dapat menciptakan peluang untuk memenuhi
kebutuhan riil di pasar. Agar ide-ide potensial menjadi peluang bisnis yang riil, maka wirausaha
harus bersedia melakukan evaluasi terhadap peluang secara terus-menerus. Proses penjaringan ide
atau disebut screening merupakan suatu cara terbaik untuk menuangkan ide potensial menjadi
produk dan jasa riil.
Wirausahawan adalah seseorang yang memiliki jiwa dan kemampuan tertentu dalam
berkreasi dan berinovasi, ia memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda.

VII. TUGAS
Mahasiswa diberikan kesempatan membaca materi sesuai dengan topik yang dibahas.

VIII. TES FORMATIF


1. Sebutkan tiga resiko yang dapat dievaluasi ?
2. Sebutkan resiko pesaing, kemampuan dan kesediaan pesaing untuk mempertahankan posisi
pasarnya ?

IX. KUNCI JAWABAN FORMATIF


1. Resiko pasar atau persaingan, Resiko financial, Resiko teknik
2. Resiko pesaing, kemampuan dan kesediaan pesaing untuk mempertahankan posisi pasarnya
adalah : Kesamaan dan keunggulan produk yang dikembangkan pesaing, Tingkat keberhasilan
yang dicapai pesaing dalam pengembangan produknya, Seberapa besar dukungan keuangan
pesaing bagi pengembangan produk baru

4
X. DAFTAR PUSTAKA
1. Alma, Buchari, 2003. Kewirausahaan. Penerbit Alfabeta, Bandung. Ciputra, 2008.
2. Quantum Leap: Bagaimana Entrepreneurship Dapat Mengubah Masa Depan Anda dan Masa
Depan Bangsa, Cetakan Pertama, Penerbit PT Elex Media Komputindo, Jakarta.
3. Dewanti, Retno, 2008. Kewirausahaan, Edisi Pertama, Penerbit Mitra Wacana Media,
Jakarta.
4. Friedman, Howard S. dan Miriam W. Schustack, 2008. Kepribadian Teori Klasik dan Riset
Modern, Alih Bahasa: Benedictine Widyasinta, Edisi Ketiga, Penerbit Erlangga, Jakarta.
5. Hisrich, Robert D., Michael P.Peters dan Dean A. Shepherd, 2008. Kewirausahaan, Edisi 7,
Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
6. Kasmir, 2007. Kewirausahaan, Edisi 1, Penerbit PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.
7. Lupiyoadi, Rambat, 2007. Entrepreneurship From Mindset To Strategy, Cetakan Ketiga,
Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.
8. Manurung, Adler Haymans, 2008. Modal untuk Bisnis UKM, Cetakan Kedua, Penerbit PT
Kompas Media Nusantara, Jakarta.
9. Meredith, Geoffrey G, 2002. Kewirausahaan: Teori dan Praktek, PPM, Jakarta.
10. Mudjiarto dan Aliaras Wahid, 2006. Membangun Karakter dan Kepribadian Kewirausahaan,
Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Penerbit Graha Ilmu dan UIEU University Press,
Yogyakarta dan Jakarta.
11. Riduwan, 2007. Metode dan Teknik Menyusun Tesis, Cetakan Kelima, Penerbit Alfabeta,
Bandung.

Anda mungkin juga menyukai