Anda di halaman 1dari 8

TUGAS KELOMPOK 9

MEDICAL TECHNOLOGY

NAMA ANGGOTA
KELOMPOK

1. IRWAN (183145105007)
2. JUAMDIN DJAMILA KAIMUDDIN (183145105034)
3. NURMA (183145105009)

UNIVERSITAS MEGA REZKY MAKASAR


TAHUN 2019/2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keselamatan pasien (Patient Safety) merupakan indikator suatu mutu pelayanan.


Perkembangan dan persaingan rumah sakit saat ini mendorong setiap pelayanan
memperbaiki kualitasnya. Masyarakat yang berobat tidak hanya sembuh dari penyakitnya
tetapi aman selama proses pengobatan. Hal ini lah yang menjadi fokus dan tujuan
pelayanan kesehatan. Setiap prosedur yang di lakukan di lingkungan rumah sakit harus
mengutamakan keselamatan pasien. Banyak hal yang dapat di lakukan rumah sakit baik
rumah sakit swasta maupun rumah sakit pemerintah untuk meningkatkan keselamatan
pasien. Adapun beberapa pelayanan yang berada di rumah sakit seperti halnya dalam
pemasangan infus.

Pemasangan infus merupakan prosedur invasif dan merupakan tindakan yang


sering dilakukan di rumah sakit. Namun, hal ini tinggi resiko terjadinya infeksi yang akan
menambah tingginya biaya perawatan dan waktu perawatan. Tindakan pemasangan infus
akan berkualitas apabila dalam pelaksanaannya selalu mengacu pada standar yang telah
ditetapkan (Priharjo, 2008).

Alat infus adalah salah satu peralatan medis yang paling banyak digunakan. Dalam
dunia kedokteran dan keperawatan infus merupakan alat yang paling sering digunakan,
sekitar 90% pasien di Rumah Sakit menerima berbagai pengobatan melalui infus (Lee &
Morgan, 2007). Fungsi infus sendiri yaitu untuk memberikan cairan kepada pasien secara
berkala. Kesalahan dalam pemberian cairan infus dapat berakibat buruk kepada
pasien(hicks,et al,2003). Saat ini penggunaan infus di rumah sakit masih secara manual
dimana kesalahan-kesalahan seperti tersebut masih sering terjadi. Sebuah unit perawatan
intensif baru-baru ini menemukan 47% efek samping adalah karena pengobatan dan dosis
yang salah (Rothchild, et al, 2005).

Perkembangan dunia medis dibangun oleh dua faktor penting yaitu faktor manusia
dan yang kedua adalah faktor perlengkapan medis yang menunjang kebutuhan medis.
Seiring dengan perkembangan teknologi di bidang kedokteran, yang berasimilasi dengan
bidang elektro, tuntutan masyarakat akan tingkat keselamatan jiwa yang semakin
meningkat serta kepercayaan akan reputasi rumah sakit. Hal tersebut menyebabkan
perlunya peningkatan kualitas pada bidang teknologi medis.

Sebagai hasil dari kemajuan teknologi tersebut, saat ini sudah dikenal penggunaan
infus pump yang berbasis wireless teknologi atau yang sering disebut Smart Infus Pump.
Alat ini memiliki software sebagai served based yang didesain untuk menghubungkan data
antara pusat informasi obat dan alat infus di rumah sakit untuk memonitor, mengkontrol
dan menerima laporan dari sistem pada semua level.

Secara umum maksud dari infus pump digunakan untuk membenarkan masukan
cairan melalui intravena atau epidural untuk terapi dan atau keperluan diagnosa. Badan
Kesehatan Kanada sekarang merekomendasikan pengggunaan infus pump yang mampu
melindungi dan mengurangi kesalahan dosis, contoh Smart Technology yang mampu
menjaga jumlah dosis dan kesalahan dalam laju infus(CADTH, 2007).

Penggunaan dari sistem Smart Infus Pump membutuhkan proses yang formal
dengan melibatkan berbagai pemegang kebijakan dan didasarkan pada kebutuhan bukan
sekedar mengganti infus pump tapi dengan yang baru, tapi lebih karena keamanan bagi
pasien.

B. Rumusan masala
1. Apa itu infus pump?
2. Apa tujuan dan indikasi pemasangan infus pump?
3. Bagaimana peran perawat dalam penggunaan infus pump?
4. Apa saja persiapan dan prosedur pemasangan infus pump
5. Apa saja resiko yang dapat di timbulkan infus pump?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian infus pump
2. Mengetahui tujuan dan indikasi pemasangan infus pump
3. Mengetahui peran perawat dalam penggunaan infus pump
4. Mengetahui persiapan dan prosedur pemasangan infus pump
5. Mengetahui resiko pemasangan infus pump
PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Fungsi Infusion Pump

Infusion pump adalah suatu alat untuk mengatur jumlah cairan / obat yang masukkan
kedalam sirkulasi darah pasien secara langsung melalui vena. Nama lain Inffusion Pump adalah
alat infus.

B. Tujuan dan Indikasi Pengunaan Infuse Pump


Tujuna
1. Untuk menjaga pemberian cairan parenteral sesuai kebutuhan klien.
2. Mencegah kelebihan volume cairan yang diberikan.
INDIKASI
Pemasangan infuse pamp dilakukan pada pasien yang memerlukan pemantauan dan
pengukuran secara khusus cairan yang masuk melalui intravena/parenteral.

C. Peran Perawat
Dalam melaksanakan praktik keperawatan, perawat melakukan peran dan fungsi sebagai
berikut :
1. Care giver
Pada peran ini perawat diharapkan mampu
a. Memberikan pelayan keperawatan pada individu, keluarga, kelompok atau
masyarakat sesuai diagnosos masalah yang terjadi mulai dari masalah yang bersifat
sederhana sampai pada maslaha yang kompleks.
b. Memeperhatikan individu dalam konteks sesuai kehidupan klien, perawat hasus
memperhatikan klien berdasarkan kebutuhan signifikan dari klien.
c. Memberikan pelayanan atau asuhan keperawatan, perawat harus memperhatikan
individu sebagai mahluk yang holistik dan unik.
2. Educator
Sebagai pendidik klien, perawat membantu klien meningkatkan kesehatannya melalui
pemeberian pengetahuan yang terkait dengan keperawatan dan tindakan medik yang di
terima sehingga klien/keluarga dapat menerima tangung jawab terhadap hal-hal yang
di ketahui. Sebagai pendidik perawat juga dapat memberikan pendidikan kesehatan
terhadap kelompok keluarga yang beresiko tinggi, kader kesehatan dan lain sebagainya.
3. Collaborator
Peran perawat disini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan yang
terdiri dari dokter, fisioterapi, ahli gizi dan lain-lain dengan berupanya
mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang di perlukan termasuk diskusi atau tukar
pendapat dalam penentuan bentuk pelayanan selanjutnya.

D. Persiapan dan Prosedur Pemasangan Infus Pump

Komponen Alat
 Alarm control
 Pump sistem
 Sensor tetesan
 Kontrol gelembung udara
 Pengatur jumlah tetesan
 Display system

Prinsip kerja

Buzzer drive / Buzzer volume variable circuit akan berbunyi dan digunakan sebagai
sumber alarm.
Motor dari motor tersebut adalah: PK244-01 4V : 2 phasa, 1,8˚ / step. Tegangan pada
motor akan drive circuit, yang digunakan pada unit ini adalah motor stepper untuk motor
penggerak, rasio senantiasa dipilih pada masing-masing kecepatan digunakan untuk
menstabilkan output putaran. Proses kenaikan tegangan motor dilakukan oleh tipe switching
regulator untuk mengurangi kerugian tegangan yang hilang. Spesifikasi tegangan dapat dipilih
yaitu sebanyak 32 step.

 Nurse call I/O circuit, nurse call relay dikontrol oleh sinyal nurse call relay
dari CPU atau signal run out of control stop.
 Air in-line detection circuit, untuk mendeteksi keberadaan gelembung pada pipa atau
selang pada infus pump, untuk mendeteksi the air in-line maka diigunakan ultrasonic
sensor.

 Delivery detection circuit, digunakan untuk mendeteksi berapa besar tetesan yang sudah
dikeluarkan atau diberikan. Tetesan pada drip chamber dideteksi dengan infra red
emitting element yang terletak pada drop sensor probe.

 Occlusion detection circuit, rangkaian ini berguna untuk mendeteksi terjadinya


penyumbatan saat terjadi tekanan internal pada selang keluaran, dimana pendeteksian
secara mekank diatur pada bagian terendah dari fingger unit. Oclusion plunger yang
menggunakan magnet akan mendeteksi posisi yang berubah dikarenakan oleh
bergeraknya tabung / selang.

 Door detection circuit, mendeteksi keadaan door, dimana akan terdeteksi oleh magnet
yang dipasang pada pintu dan semua bagian element dihubungkan pada display circuit.

 Fail safe circuit, berguna untuk mengetahui keadaan bekerjanya control circuit dan
display circuit board CPU yang akan digunakan untuk berkomunikasi dengan bagian lain
pada saat status operasi dengan CPU.

Gambar : Skema kerja infus pump


Hal yang perlu di perhatikan

 Tegangan
 Jumlah tetesan / menit
 Display
 Control system
 Lakukan pemeliharaan sesuai jadwal
 Lakukan pengujian dan kalibrasi 1 tahun sekali

Pengoperasian Infusion Pump

1. Tempatkan alat pada ruang tindakan


2. Lepaskan penutup debu
3. Pasang cairan infus dan hubungkan ke alat
4. Pasang Infusion set
5. Hubungkan alat dengan catu daya
6. Hidupkan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi ON
7. Cek fungsi alarm
8. Lakukan pemanasan secukupnya
9. Perhatikan protap pelayanan
10. Beritahukan kepada pasien mengenai tindakan yang akan dilakukan
11. Alirkan cairan infus ke infusion set sampai tak ada gelembung udara
12. Tentukan jumlah tetesan permenit
13. Set alarm pada posisi ON
14. Lakukan tindakan
15. Setelah tindakan selesai, matikan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi
OFF
16. Lepaskan hubungan alat dari catu daya
17. Lepaskan infusion bag dan lepaskan slang-slang infus. Pastikan bahwa infusion pump dalam
kondisi baik dan dapat difungsikan pada pemakaian berikut
18. Pasang penutup debu
19. Simpan infusion pump di tempatnya
20. Catat beban kerja – dalam jumlah pasien.

E. Resiko Pemasangan
Daftar Pustaka

http://www.psqh.com/janfeb07/smartpumps.html,

http://www.cypress.com/?rid=47866

http://amedevice.blogspot.com/2010/06/infusion-pump.html

Anda mungkin juga menyukai