Disusun Oleh :
1. Aldi Saputra (1506518004)
2. Indri Pangesti (1506518009)
3. Nida Ulchurriyyah (1506518011)
4. Nadia Fanny Renita (1506518013)
5. Annisa Megarestya (1506518016)
Kelompok 1
Kelas : B
UJI SARINGAN
1. PENDAHULUAN
Analisis saringan agregat adalah suatu kegiatan analisis yang digunakan
untuk menentukan presentase berat butiran agregat yang lolos dalam suatu
set saringan, yang angka persentase kumulait digambarkan pada grafik
pembagian butir. Ukuran butir yang maksimum dan agregat ditunjukan
dengan saringan terkecil dimana agregat tersebut masih bisa lolos 100%.
Ukuran nominal maksimum agregat adalah ukuran saringan maksimum
agregat adalah ukuran saringan yang terbesar dimana diatas saringan
tersebut terdapat sebagian agregat yang tertahan. Ukuran butiran
maksimum dan gradasi agregat di kontrol oleh spesifikasi susunan dari
butiran agregat sangat berpengaruh dalam perencanaan suatu perkerasan..
Ukuran butiran tanah ditentukan dengan menyaring sejumlah tanah melalui
seperangkat saringan yang disusun dengan lubang yang paling besar
berada paling atas dan makin kebawah makin kecil. Jumlah tanah yang
tertahan pada saringan tersebut disebut salah satu dari ukuran butir sampel
tanah. Saringan yang digunakan yaitu No saringan ½”,
3/8”,1/4”,1/8”,1/16”, No 30, No 50, No100, No 200 dan pan.
Berat tanah yang tertahan ditiap saringan dihitung beratnya dan persentase
kumulatif dari berat tanah yang melewati tiap saringan dihitung
beratnya.
Dengan mengetahui pembagian besarnya butir dari suatu tanah, maka
kita dapat menentukan klasifikasi terhadap suatu macam tanah tertentu
atau dengan kata lain dapat mengadakan deskripsi tanah. Besarnya butiran
tanah biasa digambarkan dalam grafik.
2. TUJUAN
Penguraian susunan butir agregat ( gradasi ) bertujuan untuk menilai
agregat halus atau kasar agar dapat digunakan pada konstruksi beton.
Untuk maksud tersebut, Indonesia menggunakan saringan standard metode
ASTM C-136-76 ( pendekatan ). Susunan butiran diperoleh dari hasil
penyaringan benda uji dengan menggunakan beberapa diameter saringan.
Maka tujuan percobaan untuk menentukan gradasi / klasifikasi perbutiran
tanah agregat halus dan agregat kasar dengan
3. BAHAN
Sampel Tanah 1000 gram
4. ALAT
- Saringan nomor 4,8,16,30,50,100, 200, dan PAN
100
90
80
70
60
% Lolos
50
40
30
20
10
0
10 1 0,1 0,01
Diameter butiran (mm)
7. IMPLIKASI
Berdasarkan penelitian dan grafik diatas dapat disimpulkan bahwa tanah
tersebut bergradasi halus dan tidak mengandung krikil, karena pada
nomor saringan 200 berdiameter 0,075 mm tanah yang lolos sebesar
4,49%
8. DOKUMENTASI
Selanjutnya, timbang
saringan dan tanah
yang tidak lolos
saringan.