Anda di halaman 1dari 30

TERMODINAMIKA DAN PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU)

Kelompok 3
Moh. Izzul Azmi 21060117120046
Berlian Ade W. 21060117120020
Ilham Prima Y. 21060117140059
Mahendra Aryo P. 21060117130066
Sunan Muqtashida M 21060117130081
Krisna Zein M. 21060117130093
Robby Afriansyah 21060117130059
Ardhito Mukti J. 21060117130088
Kurnianto Fernanda 21060117140094

DEPARTEMEN S1 TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Selama berabad- abad, manusia telah mengamati tentang proses terjadinya
litrik. Mereka telah beberapa kali melakukan percobaan guna mendapatkan
pemecahan tentang teka- teki timbulnya listrik. Banyak tokoh- tokoh yang
berhasil mengungkap dan membuat suatu penemuan yang erat kaitannya dengan
dunia kelistrikan diantaranya adalah Michael Faraday denga salah satu hasil
penemuannya adalah tentang rotasi elektromagnetik. Hasil penemuannya ini
merupakan dasar terpenting dari perkembangan dunia kelistrikan berikutnya.
Penemuan tersebut terus dikembangkan dalam berbagai alatelektromagnetik
seperti transformator dan generator.
Generator elektromagnetik yang memakai system rotasi pertama kali
ditemukan oleh H.M Pexii dari Paris pada tahun1832. Generator pertama ini
menggunakan sebuah magnet permanen berbentuk sepatu kuda, diputar
mengelilingi sebuah inti besi yang berlilitan yang dihubungkan dengan sebuah
komutator dan bila diputar akan menghasilkan bunga api. Selain Michael
Faraday masih banyak lagi tokoh- tokoh lain yang sangat berperan dalam bidang
kemajuan teknologi kelistrikan.
Sejarah tentang listrik komersial pertama kali beroperasi pada tahun 1882
yaitu pada bulan Januari di London, kemudian di New York bulan September
pada tahun yang sama. Listrik komersial ini menggunakan arus searah dengan
tegangan yang rendah. Pada awalnya pusat pusat tenaga listrik menggunakan
tenaga termis namun terus dikembangkan sehingga menggunakan tenaga air
yang lebih ekonomis dan efisien. Pada makalah ini penulis hanya akan membahas
mengenai Pembangkiit Listrik tenaga Uap (PLTU).
Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) adalah pembangkit listrik yang
memanfaatkan energi panas dari steam yang digunakan untuk memutar turbin
agar dapat membangkitkan energi listrik melalui generator. Steam yang diperoleh
berasal dari perubahan fase air yang berada pada boiler akibat mendapatkan
energi panas dari hasil pembakaran bahan bakar. Seraca garis besar sistem
pembangkit tenaga uap terdiri dari beberapa peralatan utama diantaranya : Boiler,
Turbin dan Generator.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas rumusan masalah yang dapat ditemukan
adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana prinsip kerja dan komponen-komponen yang digunakan
untuk sebuah pembangkit listrik tenaga uap (PLTU)?
2. Bagaimana proses terjadinya listrik dari pembangkit listrik tenaga uap?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui prinsip kerja dan komponen-komponen yang digunakan untuk
sebua pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).
2. Mengetahui proses terjadinya listrik dari pembangkit listrik tenaga uap.
1.4 Manfaat Penulisan
Setelah dilakukan penulisan diharapkan makalah ini memiliki manfaat
sebagai berikut:
1. Dapat menberikan sumbangan ilmu pendidikan bagi mahasiswa lainya dalam
upaya meningkatkan pengetahuan mengenai pembangkit listrik tenaga uap
(PLTU).
2. Dapat meningkatkan pengetahuan dan hasil belajar dalam bidang sistem
pembangkit tenaga uap (PLTU).
BAB II
PRINSIP KERJA PLTU

2.1 Prinsip Kerja


Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) adalah pembangkit yang
mengandalkan energi kinetik dari uap untuk menghasilkan energi listrik. Bentuk
utama dari pembangkit listrik jenis ini adalah Generator yang dihubungkan ke
turbin yang digerakkan oleh tenaga kinetik dari uap panas/kering. Pembangkit
listrik tenaga uap menggunakan berbagai macam bahan bakar terutama batu bara
dan minyak bakar serta MFO untuk start up awal.
PLTU batubara, bahan bakar yang digunakan adalah batubara uap yang
terdiri dari kelas sub bituminus dan bituminus. Lignit juga mulai mendapat
tempat sebagai bahan bakar pada PLTU belakangan ini, seiring dengan
perkembangan teknologi pembangkitan yang mampu mengakomodasi batubara
berkualitas rendah

Gambar 1. Prinsip Kerja PLTU


Keterangan :
1. Air diisikan ke boiler hingga mengisi penuh seluruh luas permukaan pemindah
panas. Didalam boiler air ini dipanaskan dengan gas panas hasil pembakaran
bahan bakar dengan udara sehingga berubah menjadi uap.
2. Uap hasil produksi boiler dengan tekanan dan temperatur tertentu diarahkan
untuk memutar turbin sehingga menghasilkan daya mekanik berupa putaran.
3. Generator yang dikopel langsung dengan turbin berputar menghasilkan energi
listrik sebagai hasil dari perputaran medan magnet dalam kumparan, sehingga
ketika turbin berputar dihasilkan energi listrik dari terminal output generator.
4. Uap bekas keluar turbin masuk ke kondensor untuk didinginkan dengan air
pendingin agar berubah kembali menjadi air yang disebut air kondensat. Air
kondensat hasil kondensasi uap kemudian digunakan lagi sebagai air pengisi
boiler.
5. Demikian siklus ini berlangsung terus menerus dan berulang-ulang.

2.2 Proses Konversi Energi


Dalam PLTU, energi primer yang dikonversikan menjadi energi listrik
adalah bahan bakar. Bahan bakar yang digunakan dapat berupa batubara (padat),
minyak (cair), atau gas. Ada kalanya PLTU menggunakan kombinasi beberapa
macam bahan bakar. Konversi energi tingkat pertama yang berlangsung dalam
PLTU adalah konversi energi primer menjadi energi panas (kalor). Hal ini
dilakukan dalam ruang bakar dari ketel uap PLTU. Energi panas ini kemudian
dipindahkan ke dalam air yang ada dalam pipa ketel untuk menghasilkan uap
yang dikumpulkan dalam drum dari ketel. Uap dari drum ketel dialirkan ke turbin
uap. Dalam turbin uap, energi (enthalpy) uap dikonversikan menjadi energi
mekanis penggerak generator, dan akhirnya energi mekanik dari turbin uap ini
dikonversikan menjadi energi listrik oleh generator. Secara skematis, proses
tersebut di atas digambarkan oleh Gambar 1.
1. Siklus Uap dan Air
Gambar 1 menggambarkan siklus uap dan air yang berlangsung dalam
PLTU, yang dayanya relatif besar, di atas 200 MW. Untuk PLTU ukuran ini,
PLTU umumnya memiliki pemanas ulang dan pemanas awal serta mempunyai 3
turbin yaitu turbin tekanan tinggi , turbin tekanan menengah, dan turbin tekanan
rendah. Siklus yang digambarkan oleh Gambar 1 telah disederhanakan, yaitu
bagian yang menggambarkan sirkuit pengolahan air untuk suplisi dihilangkan
untuk penyederhanaan. Suplisi air ini diperlukan karena adanya kebocoran uap
pada sambungan-sambungan pipa uap dan adanya blow down air dari drum ketel.

Gambar 2. Prinsip Kerja PLTU.

Air dipompakan ke dalam drum dan selanjutnya mengalir ke pipa-pipa air


yang merupakan dinding yang mengelilingi ruang bakar ketel. Ke dalam ruang
bakar ketel disemprotkan bahan bakar dan udara pembakaran. Bahan bakar yang
dicampur udara ini dinyalakan dalam ruang bakar sehingga terjadi pembakaran
dalam ruang bakar. Pembakaran bahan bakar dalam ruang bakar mengubah
energi kimia yang terkandung dalan bahan bakar menjadi energi panas (kalori).
Energi panas hasil pembakaran ini dipindahkan ke air yang ada dalam pipa air
ketel melalui proses radiasi, konduksi, dan konveksi.
Untuk setiap macan bahan bakar, komposisi perpindahan panas berbeda,
misalnya bahan bakar minyak paling banyak memindahkan kalori hasil
pembakarannya melalui radiasi dibandingkan bahan bakar lainnya. Untuk
melaksanakan pembakaran diperlukan oksigen yang diambil dari udara. Oleh
karena itu, diperlukan pasokan udara yang cukup ke dalam ruang bakar. Untuk
keperluan memasok udara ke ruang bakar, ada kipas (ventilator) tekan dan kipas
isap yang dipasang masing - masing pada ujung masuk udara ke ruang bakar dan
pada ujung keluar udara dari ruang bakar (lihat Gambar 1).
Gas hasil pembakaran dalam ruang bakar setelah diberi “kesempatan”
memindahkan energi panasnya ke air yang ada di dalan pipa air ketel, dialirkan
melalui saluran pembuangan gas buang untuk selanjutnya dibuang ke udara
melalui cerobong. Gas buang sisa pembakaran ini masih mengandung banyak
energi panas karena tidak semua energi panasnya dapat dipindahkan ke air yang
ada dalam pipa air ketel. Gas buang yang masih mempunyai suhu di atas 400°C
ini dimanfaatkan untuk memanasi (lihat Gambar 1) :

a. Pemanas Lanjut ( Super Heater )


Di dalam pemanas lanjut , mengalir uap dari drum ketel yang menuju ke
turbin uap tekanan tinggi . Uap yang mengalir dalam pemanas lanjut ini
mengalami kenaikan suhu sehingga uap air ini semakin kering, oleh karena
adanya gas buang di sekeliling penanas lanjut.

b. Pemanas Ulang (Reheater).


Uap yang telah digunakan untuk menggerakkan turbin tekanan tinggi,
sebelum menuju turbin tekanan menengah, dialirkan kembali melalui pipa
yang dikelilingi oleh gas buang. Di sini uap akan mengalami kenaikan suhu
yang serupa dengan pemanas lanjut.
c. Economizer.
Air yang dipompakan ke dalam ketel, terlebih dahulu dialirkan melalui
economizer agar mendapat pemanasan oleh gas buang. Dengan demikian suhu
air akan lebih tinggi ketika masuk ke pipa air di dalam ruang bakar yang
selanjutnya akan mengurangi jumlah kalori yang diperlukan untuk penguapan
(lebih ekonomis).

d. Pemanas Udara.
Udara yang akan dialirkan ke ruang pembakaran yang digunakan untuk
membakar bahan bakar terlebih dahulu dialirkan melalui pemanas udara agar
mendapat pemanasan oleh gas buang sehingga suhu udara pembakaran naik
yang selanjutnya akan mempertinggi suhu nyala pembakaran.
Dengan menempatkan alat-alat tersebut di atas dalam saluran gas buang,
maka energi panas yang masih terkandung dalam gas buang dapat
dimanfaatkan semaksimal mungkin. Sebelum melalui pemanas udara, gas
buang diharapkan masih mempunyai suhu di atas suhu pengembunan asam
sulfat H2SO4, yaitu sekitar 180°C. Hal ini perlu untuk menghindari terjadinya
pengembunan asam sulfat di pemanas udara. Apabila hal ini terjadi, maka
akan terjadi korosi pada pemanas udara dan pemanas udara tersebut akan
menjadi rusak (keropos).
Energi panas yang timbul dalam ruang pembakaran sebagai hasil
pembakaran, setelah dipindahkan ke dalam air yang ada dalam pipa air ketel,
akan menaikkan suhu air dan menghasilkan uap. Uap ini dikumpulkan dalam
drum ketel. Uap yang terkumpul dalam drum ketel mempunyai tekanan dan
suhu yang tinggi di mana bisa mencapai sekitar 100 kg/cm2 dan 530°C. Energi
uap yang tersimpan dalam drum ketel dapat digunakan untuk mendorong atau
memanasi sesuatu (uap ini mengandung enthalpy). Drum ketel berisi air di
bagian bawah dan uap yang mengandung enthalpy di bagian atas.
Uap dari drum ketel dialirkan ke turbin uap, dan dalam turbin uap,
energi (enthalpy) dari uap dikonversikan menjadi energi mekanis penggerak
generator. Turbin pada PLTU besar, di atas 150 MW, umumnya terdiri dari 3
kelompok, yaitu turbin tekanan tinggi, turbin tekanan menengah, dan turbin
tekanan rendah. Uap dari drum ketel mula-mula dialirkan ke turbin tekanan
tinggi dengan terlebih dahulu melalui pemanas lanjut agar uapnya menjadi
kering. Setelah keluar dari turbin tekanan tinggi, uap dialirkan ke pemanas
ulang untuk menerima energi panas dari gas buang sehingga suhunya naik.
Dari pemanas ulang, uap dialirkan ke turbin tekanan menengah.
Keluar dari turbin tekanan menengah, uap langsung dialirkan ke turbin
tekanan rendah. Turbin tekanan rendah umumnya merupakan turbin dengan
aliran uap ganda dengan arah aliran yang berlawanan untuk mengurangi gaya
aksial turbin.
Dari turbin tekanan rendah, uap dialirkan ke kondensor untuk
diembunkan. Kondensor memerlukan air pendingin untuk mengembunkan
uap yang keluar dari turbin tekanan rendah. Oleh karena itu, banyak PLTU
dibangun di pantai, karena dapat menggunakan air laut sebagai air pendingin
kondensor dalam jumlah yang besar. Di lain pihak, penggunaan air laut
sebagai air pendingin menimbulkan masalah-masalah sebagai berikut:

a. Material yang dialiri air laut harus material anti korosi (tahan air laut).
b. Binatang laut ikut masuk dan berkembang biak dalam saluran air pendingin
yang memerlukan pembersihan secara periodik.
c. Selain binatang laut, kotoran air laut juga ikut masuk dan akan menyumbat
pipa-pipa kondensor sehingga diperlukan pembersihan pipa kondensor
secara periodik.
d. Ada risiko air laut masuk ke dalam sirkuit uap. Hal ini berbahaya bagi sudu-
sudu turbin uap. Olen karena itu, harus dicegah.

Setelah air diembunkan dalam kondensor, air kemudian dipompa ke


tangki pengolah air. Dalam tangki pengolah air, ada penambahan air untuk
mengkompensasi kehilangan air yang terjadi karena kebocoran. Dalam tangki
pengolah air, air diolah agar memenuhi mutu yang diinginkan untuk air ketel.
Mutu air ketel antara lain menyangkut kandungan NaCl, Cl, O2, dan derajat
keasaman (pH). Dari tangki pengolah air, air dipompa kembali ke ketel, tetapi
terlebih dahulu melalui Economizer. Dalam Economizer, air mengambil
energy panas dari gas buang sehingga suhunya naik, kemudian baru mengalir
ke ketel uap.
Pada PLTU yang besar, di atas 150 MW, biasanya digunakan pemanas
awal (pre heater), yaitu pemanas air yang akan masuk ke economizer sebelum
masuk ke ketel uap. Pemanas awal ini ada 2 buah, masing-masing
menggunakan uap yang diambil (di-tap) dari turbin tekanan menengah dan
dari turbin tekanan rendah sehingga didapat pemanas awal tekanan menengah
dan pemanas awal tekanan rendah.
BAB III
KOMPONEN-KOMPONEN PADA PLTU

3.1 Komponen Utama


PLTU merupakan mesin pembangkit termal yang terdiri dari komponen
utama dan komponen bantu (sistem penunjang) serta sistem-sistem
lainnya.Komponen utama terdiri dari empat komponen, yaitu:

1. Boiler (Ketel Uap)


Boiler atau ketel uap adalah suatu perangkat mesin yang berfungsi
untuk mengubah air menjadi uap. Proses perubahan air menjadi uap terjadi
dengan memanaskan air yang berada didalam pipa-pipa dengan
memanfaatkan panas darihasil pembakaran bahan bakar. Pembakaran
dilakukan secara kontinyu didalamruang bakar dengan mengalirkan bahan
bakar dan udara dari luar.Uap yang dihasilkan boiler adalah uap superheat
dengan tekanan dantemperatur yang tinggi. Jumlah produksi uap tergantung
pada luas permukaanpemindah panas, laju aliran, dan panas pembakaran yang
diberikan. Boiler yangkonstruksinya terdiri dari pipa-pipa berisi air disebut
dengan water tube boiler.

Gambar 3. Boiler
2. Turbin Uap
Turbin uap adalah suatu penggerak mula yang mengubah energi
potensialmenjadi energi kinetik dan energi kinetik ini selanjutnya diubah
menjadi energimekanik dalam bentuk putaran poros turbin. Poros turbin
langsung atau denganbantuan elemen lain, dihubungkan dengan mekanisme
yang digerakkan.Tergantung dari jenis mekanisme yang digerakkan turbin
uap dapat digunakanpada berbagai bidang industri, seperti pembangkit listrik.

Gambar 4. Turbin Uap

3. Kondensor
Kondensor adalah suatu alat yang terdiri dari jaringan pipa dan
digunakanuntuk mengubah uap menjadi zat cair (air). dapat juga diartikan
sebagai alatpenukar kalor (panas) yang berfungsi untuk mengkondensasikan
fluida. Dalampenggunaanya kondensor diletakkan diluar ruangan yang
sedang didinginkan supaya panas yang keluar saat pengoprasiannya dapat
dibuang keluar sehingga tidak mengganggu proses pendinginan.
Gambar 5. Kondensor

4. Generator
Generator adalah sumber tegangan listrik yang diperoleh
melaluiperubahan energi mekanik menjadi energi listrik. Generator bekerja
berdasarkanprinsip induksi elektromagnetik, yaitu dengan memutar suatu
kumparan dalammedan magnet sehingga timbul ggl induksi. Generator
mempunyai dua komponenutama, yaitu bagian yang diam (stator) dan bagian
yang bergerak (rotor). Rotor berhubungan dengan poros generator yang
berputar di pusat stator. Poros generator biasanya diputar menggunakan usaha
luar yang dapat berasal dariturbin, baik turbin air atau turbin uap dan
selanjutnya berproses menghasilkanarus listrik.

Gambar 6. Generator
5. Transformator
Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan
mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian
listrik yang lain, melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip
induksi-elektromagnet. Transformator ini menaikan tegangan yang
dihasilkan oleh generator menjadi tegangan tinggi 150 kV atau tegangan
ekstra tinggi 500 kV yang nantinya masuk ke SUTT atau SUTET yang
kemudian ditransmisikan ke GI.

Gambar 5. Transformator

3.2 Komponen Penunjang


1. Desalination Plant (Unit Desal)
Peralatan ini berfungsi untuk mengubah air laut (brine) menjadi air
tawar (fresh water) denganmetode penyulingan (kombinasi evaporasi dan
kondensasi). Hal ini dikarenakan sifat air laut yangkorosif, sehingga jika air
laut tersebut dibiarkan langsung masuk ke dalam unit utama, maka dapat
menyebabkan kerusakan pada peralatan PLTU.
Gambar 6. Desalination Plant

2. Reverse Osmosis (RO)


Mempunyai fungsi yang sama seperti desalination plant namun metode
yang digunakan berbeda.Pada peralatan ini digunakan membran semi
permeable yang dapat menyaring garam-garam yangterkandung pada air laut,
sehingga dapat dihasilkan air tawar seperti pada desalination plant.

Gambar 7. Reverse Osmosis


3. Demineralizer Plant (Unit Demin)
Berfungsi untuk menghilangkan kadar mineral (ion) yang terkadung
dalam air tawar. Air sebagaifluida kerja PLTU harus bebas dari mineral,
karena jika air masih mengandung mineral berartikonduktivitasnya masih
tinggi sehingga dapat menyebabkan terjadinya GGL induksi pada saat air
tersebut melewati jalur perpipaan di dalam PLTU. Hal ini dapat menimbulkan
korosi pada peralatan PLTU.

Gambar 8. Demineralizer Plant

4. Hidrogen Plant (Unit Hidrogen)


Pada PLTU digunakan hydrogen (H2) sebagai pendingin Generator.

Gambar 9. Hidrogen Plant


5. Chlorination Plant (Unit Chlorin)
Berfungsi untuk menghasilkan senyawa natrium hipoclorit (NaOCl)
yang digunakan untuk memabukkan/melemahkan/mematikan sementara
mikro organisme laut pada area water intake.Hal ini dimaksudkan untuk
menghindari terjadinya pengerakkan (scaling) pada pipa-pipa kondensor
maupun unit desal akibat perkembangbiakan mikro organisme laut tersebut.

Gambar 10. Chlorination Plant

6. Auxiliary Boiler (Boiler Bantu)


Pada umumnya merupakan boiler berbahan bakar minyak (fuel oil),
yang berfungsi untukmenghasilkan uap (steam) yang digunakan pada saat
boiler utama start up maupun sebagai uapbantu (auxiliary steam).

Gambar 11. Auxiliary Boiler


7. Coal Handling (Unit Pelayanan Batubara)
Merupakan unityang melayani pengolahan batubara yaitu dari proses
bongkar muat kapal (ship unloading) di dermaga, penyaluran ke coalyard
sampai penyaluran ke coal bunker.

Gambar 12. Coal Handling

8. Ash Handling (Unit Pelayanan Abu)


Merupakan unit yang melayani pengolahan abu baik itu abu jatuh
(bottom ash) maupun abu terbang (fly ash) dari Electrostatic Precipitator
hopper dan SDCC (Submerged Drag Chain Conveyor) pada unit utama
sampai ke tempat penampungan abu (ash valley/ash yard)

Gambar 13. Ash Handling


Tiap-tiap komponen utama dan peralatan penunjang dilengkapi dengan sistem-sistem
dan alat bantu yang mendukung kerja komponen tersebut. Gangguan atau malfunction
dari salah satu bagian komponen utama akan dapat menyebabkan terganggunya seluruh
sistem PLTU.
BAB IV
CONTOH PLTU DI INDONESIA
4.1 PLTU Rembang

 Data Teknik
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Rembang
Kapasitas : 2 x 315 Mega Watt
Bahan bakar : Batu Bara
Konsumsi Bahan Bakar : 1.900.000 Ton / Tahun
Nilai Proyek : Rp 5,5 triliyun
Pelaksana Proyek : PT Zelan Primanaya- Tronoh Concortium
Support by : Unit Bisnis Jasa Operation & Maintenance
( UBJ O & M )
 Latar Pembangunan
Dibangun : Tahun 2008
Alamat : Ds. Leran dan Ds. Trahan Kec. Sluke Kab. Rembang
Wil. Konservasi : ± 4,9 Ha merupakan zona C dan zona A
 Alur Supply
PLTU Rembang menyuplai tenaga listrik ke sistem Jawa-Bali melalui GI Pati
dan GI Rembang. Jika ada gangguan di sistem, PLN P2B akan mengatur
pembebanannya ke konsumen.
4.2 PLTU Suralaya

 Data Teknik
Pembangkit Listrik Tenaga Uap 1 Banten ( PLTU Suralaya
Kapasitas : 7 Unit, 4 Unit berkapasitas masing- masing 400
MW dan 3 Unit berkapasitas masing-masing 600 MW
Bahan bakar : Batu Bara
Konsumsi Bahan Bakar : 35.000 Ton per hari
BPP : Rp 550/kWh
Nilai Proyek : Rp 51,5 triliun
Pelaksana Proyek : PLN Proyek Induk Pembangkit Therma Jawa Barat dan
Jakarta Raya
Konsultan : 1. Montreal Engeneering Company (Monenco)
Canada untuk unit 1 s.d. 4
2. Black & Veatch International (BVI) Amerika
Serikat untuk unit 5 s.d 7
 Latar Pembangunan
Alamat : Kecamatan Pulo Merak, Kota Cilegon, Banten, Indonesia.
Letaknya 7 km ke arah utara dari Pelabuhan Penyeberangan
Merak
Luas Lahan : 240,65 hektare
Deskripsi Lahan : lembah yang dikelilingi oleh bukit/hutan lindung
 Alur Supply
Daya yang dihasilkan masuk ke dalam sistem kelistrikan Jawa-Bali dan
beroperasi 24 jam untuk mendukung sistem Jawa-Bali. Porsi PLTU Suralaya
sekitar 18 persen dari total kapasitas terpasang dalam sistem Jawa-Bali yang
mencapai 26.000 MW.
4.3 PLTU Paiton

 Data Teknik
Kapasitas : 2500 MW
1. Pembangkit Listrik Swasta I yang dimiliki oleh PT. Paiton Energy
Company dan dioperasikan oleh PT. International Power Mitsui
Operation & Maintenance Indonesia. Total kapasitas 1230 MW.
2. Pembangkit Listrik Swasta II yang dimiliki oleh PT. Jawa Power dan
dioperasikan oleh PT YTL Jawa Timur. Total kapasitas 1300MW
Bahan bakar : Batu Bara
Konsumsi Bahan Bakar : 3,5 juta ton per tahun
Pelaksana Proyek : PLN Proyek Induk Pembangkit Therma Jawa Barat dan
Jakarta Raya
Konsultan : 1. Montreal Engeneering Company (Monenco)
Canada untuk unit 1 s.d. 4
2. Black & Veatch International (BVI) Amerika
Serikat untuk unit 5 s.d 7
 Latar Pembangunan
Alamat : Kompleks pembangkit listrik di Kecamatan Paiton, Kabupaten
Probolinggo. Tepatnya berada di posisi paling timur kompleks
yang berada di tepi jalur pantura Surabaya-Banyuwangi.
 Alur Supply
Energi listrik ini kemudian didistribusikan melalui SUTET 500 kV Sistem
Interkoneksi Jawa-Bali. PLTU Paiton mengaliri listrik untuk Pulau Jawa dan
sebagian Bali. Sekira 300 MW disuplai ke Pulau Dewata, 2.000-3.000 MW ke
Jawa Tengah dan Jawa Barat, bahkan Jakarta. Sisanya memasok kebutuhan
listrik di Jawa Timur. PLTU Paiton merupakan objek vital nasional dengan
pasokan 28% listik di Jawa- Bali.
4.4 PLTU 2 Jawa Tengah ( PLTU Karangkandri )

 Data Teknik
PLTU 2 Jawa Tengah ( PLTU Karangkandri )
Kapasitas : 6.000 megawatt (2 x 300 (600) megawatt )
Bahan bakar : Batu Bara
Awal Operasi : Februari 2006
Nilai Proyek : $ USD 510 juta
Pelaksana Proyek : Kontraktor yang pertama membangun adalah PT
Sumber Segara Primadaya (S2P) bersama Chenda
Enginering dari China.
Konsultan : 1. Montreal Engeneering Company (Monenco)
Canada untuk unit 1 s.d. 4
2. Black & Veatch International (BVI) Amerika
Serikat untuk unit 5 s.d 7
 Latar Pembangunan
Alamat : Ds Karangkandri Kec. Kesugihan, Kab. Cilacap, sekitar 10
kilometer ke arah timur dari pusat kota Cilacap
Dibangun : Sejak 29 Desember 2003
Tanah Milik : Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD)
Diresmikan : Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono,
November 2006

Secara kepemilikan, PLTU Karangkandri merupakan perusahaan


pembangkit listrik yang dimiliki swasta yaitu PT Sumber Segara Primadaya yang
merupakan patungan dari PT Pembangkit Listrik Jawa Bali (anak perusahaan
PLN) dengan saham 49% dan PT Sumberenergi Sakti Prima dengan saham
sebesar 51%. Pada tahun 2015 Kabupaten Cilacap juga akan kembali ditempati
oleh pambangunan pembankit listrik tenaga uap terbesar di dunia, berlokasi di
kecamatan Adipala, di atas lahan milik TNI dan Polri dengan investasi sebesar
Rp. 90 triliun. Kontraktor yang menangani masih tetap, PT Jawa Energi.

 Alur Supply
Interkoneksi Jawa-Bali yang penyalurannyaa dilakukan oleh pusat penyaluran
beban gandul, Cinere, Jawa Barat
4.5 PLTU Tanjung Jati Baru

 Data Teknik
PLTU Tanjung Jati Baru
Kapasitas : 2 x 1000 Mega Watt
Bahan bakar : Batu Bara
Konsumsi Bahan Bakar : 24000 Ton per hari
Awal Operasi : Februari 2006
Nilai Proyek : 58,8 triliyun
Pelaksana Proyek : PT Bhumi Jati Power
 Latar Pembangunan
Alamat : Desa Tubanan, Kecamatan Kembang, Kabupaten Jepara, Jawa
Tengah
Luas : 150 Ha
Dibangun : Target selesai pembangunan tahun 2021

PLTU Tanjung Jati Baru sering disebut dengan PLTU Jawa 4 yang
dikembangkan oleh PT Bhumi Jati Power (BJP) sebangai Independent Power
Producer (IPP). Perjanjian pembelian sudah dilakukan pada Desember 2015.
 Alur Supply
Untuk saat ini PLTU TJB memiliki total kapasitas 2.644 MW dengan mampu
berkontribusi ke system interkoneksi Jawa-Bali sebesar 12%. Adapun system
kontribusi akan meningkat setelah unit 5 dan 6 beroperasi.
DAFTAR PUSTAKA

 Pendahuluan
https://berbagiberkarya.blogspot.com/2017/04/makalah-pltu.htm Diakses tanggal
29 Oktober 2019 pukul 20.45 WIB
http://repository.unmuhpnk.ac.id/394/2/BAB%20I.pdf Diakses tanggal 30 Oktober
2019 pukul 20.55 WIB
 Prinsip Kerja
Marsudi, Djiteng (Ed.). 2005. Pembangkitan Energi Listrik. Jakarta: Erlangga.
http://sihunkorean.blogspot.com/2014/11/cara-kerja-pembangkit-listrik-
tenaga_22.html Diakses tanggal 6 November 2019 pukul 20.32 WIB
 Komponen
https://rakhman.net/power-plants-id/fungsi-dan-prinsip-kerja-pltu/
http://blog.ub.ac.id/ardi93/files/2012/10/SISTEM-PEMBANGKIT-TENAGA-
LISTRIK.pptx Diakses tanggal 30 Oktober 2019 pukul 18.45 WIB
http://fariz-pembangkitlistrik.blogspot.com/2011/12/bagian-bagian-pltu.html
Diakses tanggal 30 Oktober 2019 pukul 19.25 WIB
https://dokumen.tips/documents/analisa-dan-pemeliharan-pada-kondensor-
pltu.html Diakses tanggal 30 Oktober 2019 pukul 19.25 WIB
https://www.indonesiapower.co.id/id/komunikasi-berkelanjutan/berita/Pages/UP-
PLTU-Suralaya-Sukses-Melaksanakan-Swakerja-pada-Overhaul-Unit-1-.aspx
Diakses tanggal 30 Oktober 2019 pukul 22.25 WIB
https://www.liputan6.com/bisnis/read/762388/trafo-pltu-suralaya-meledak-pln-
mengaku-rugi Diakses tanggal 30 Oktober 2019 pukul 19.25 WIB
https://docplayer.info/52468777-Pengujian-rotor-dan-stator-generator-sinkron-
50-mw-di-pltu-unit-1-pt-indonesia-power-ubp-semarang.html Diakses tanggal 30
Oktober 2019 pukul 19.25 WIB
https://finance.detik.com/energi/d-3318730/pltu-raksasa-di-cilacap-rp-182-t-
mulai-dibangun Diakses tanggal 30 Oktober 2019 pukul 19.25 WIB
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Daftar_pembangkit_listrik_di_Indonesia Diakses
tanggal 30 Oktober 2019 pukul 23.55 WIB

 Contoh PLTU
http://plturembang.com/website/detailblog.php?idartikel=1 Diakses tanggal 30
Oktober 2019 pukul 21.30 WIB
https://id.wikipedia.org/wiki/PLTU_Suralaya Diakses tanggal 30 Oktober 2019
pukul 20.05 WIB
https://id.wikipedia.org/wiki/Unit_Pembangkitan_Paiton Diakses tanggal 30
Oktober 2019 pukul 17.42 WIB
https://id.wikipedia.org/wiki/PLTU_2_Jawa_Tengah Diakses tanggal 30 Oktober
2019 pukul 19.26 WIB
https://id.wikipedia.org/wiki/PLTU_Krakatau_Daya_Listrik Diakses tanggal 30
Oktober 2019 pukul 18.45 WIB
https://khipipe.com/pltu-rembang-akan-menggunakan-pipa-baja-spiral-dari-khi/
Diakses tanggal 30 Oktober 2019 pukul 17.25 WIB
https://www.beritasatu.com/ekonomi/484898/kapasitas-pltu-suralaya-terbesar-di-
indonesia Diakses tanggal 31 Oktober 2019 pukul 18.58 WIB
https://m.facebook.com/HimaEnergi/posts/1633071433592530 Diakses tanggal 30
Oktober 2019 pukul 19.25 WIB
https://www.klikfakta.com/2019/08/unit-5-6-hampir-rampung-pltu-tjb-jepara-jadi-
terbesar-di-indonesia.html Diakses tanggal 11November 2019 pukul 06.54 WIB

Anda mungkin juga menyukai