Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

EVIDANCE BASED PRAKTIS YANG TIDAK BERMANFAAT DALAM


STANDAR 10 DAN 12 PADA PERSALINAN KALA II

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir

Disusun Oleh:
Kelompok 8

Fauziah Wahdah P07124118192


Iis Almaidah P07124118202
Rahmawati P07124118229
Roinda Khoirotun Najah P07124118237

Dosen Pengajar:
Darmayanti, S.Si.T,M.Kes

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANJARMASIN
PRODI DIII KEBIDANAN SEMESTER IIIA
2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat
dan hidayah-Nya lah sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah
dengan judul “Evidance Based Praktis yang Tidak Bermanfaat Pada Standar 10
dan 12 Persalinan Kala II” ini tepat pada waktu yang telah ditentukan. Makalah
ini diajukan guna melaporkan hasil diskusi yang telah dilakukan.
Pada kesempatan ini juga kami berterima kasih atas bimbingan dan masukan
dari semua pihak yang telah memberi kami bantuan wawasan untuk dapat
menyelesaikan makalah ini baik itu secara langsung maupun tidak langsung.
Kami menyadari isi makalah ini masih jauh dari kategori sempurna, baik
dari segi kalimat, isi maupun dalam penyusunan. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun dari dosen mata kuliah yang bersangkutan dan rekan-rekan
semuanya, sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini dan makalah-
makalah selanjutnya.

Penyusun

Kelompok 8
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Latar Belakang ................................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ............................................................................ 1
C. Tujuan Makalah ............................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................... 2

A. Pengertian Evidance Based ............................................................... 2


B. Evidance Based yang tidak bermanfaat dalam standar 10 dan 12 pada
persalinan kala II .............................................................................. 2
BAB III PENUTUP ............................................................................................ 6

A. Kesimpulan ...................................................................................... 6
B. Saran ................................................................................................ 6
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Telah di sadari bahwa pertolongan pertama atau penanganan


kegawatdaruratan obstetri neonatal merupakan komponen yang penting dan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pelayanan kebidanan disetiap
tingkat pelayanan. Bila hal tersebut dapat terwujudkan, maka angka kematian
itu dapat diturunkan. Berdasarkan itu, standar pelayanan kebidanan ini
mencakup standar untuk penanganan keadaan tersebut, didamping untuk
pelayanan kebidanan dasar.

B.Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Evidance Based?

2. Apa saja hal yang tidak bermanfaat dalam standar 10 dan 12 pada persalinan
kala II ?

C.Tujuan

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Evidance Based.

2. Untuk mengetahui apa saja hal yang tidak bermanfaat dalam standar 10 dan
12 pada persalinan kala II.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Evidance Based


Evidence Based Midwifery jika ditinjau dari pemenggalan kata (Inggris)
maka evidence based dapat di artikan sebagai berikut evidence adalah bukti
atau fakta dan based adalah dasar. Jadi evidence based adalah praktik
berdasarkan bukti.

Evidence based dapat disimpulkan sebagai asuhan kebidanan berdasarkan


bukti penelitian yang telah teruji menurut metodologi ilmiah yang sistematis.

B. Evidance Based yang tidak bermanfaat dalam Standar 10 dan 12 pada


Persalinan Kala II.
1. Standar 10 Persalinan Kala II yang aman
Pada standar persalinan ini memiliki tujuan yaitu untuk memastikan
persalian yang bersih dan aman untuk ibu dan bayi.
Bidan melakukan pertolongan persalinan bayi dan plasenta yang bersih
dan aman, dengan sikap sopan dan penghargaan terhadap hak pribadi ibu
serta memperhatikan tradisi setempat. Disamping itu ibu diizinkan
memilih orang yang akan mendampinginya selama proses persalinan.
2. Standar 12 Persalinan Penanganan Kala II dengan Gawat Janin Melalui
Episiotomi
Pada standar persalinan ini memiliki tujuan yaitu mempercepat
persalinan dengan melakukan episiotomi jika ada tanda-tanda gawat janin
pada saat kepala janin merenggangkan perinium.
Bidan mengenali secara tepat tanda-tanda gawat janin pada kala II, dan
segera melakukan episiotomi dengan aman untuk memperlancar
persalinan, diikuti dengan jahitan perinium
Adapun hal-hal yang kurang bermanfaat pada kala II persalinan berdasarkan
EBM adalah :
No Tindakan yang dilakukan Sebelum EBM Sesudah EBM

1. Asuhan sayang ibu Ibu bersalin dilarang Ibu bebas


untuk makan dan melakukan aktivitas
minum bahkan untuk apapun yang mereka
membersihkan sukai
dirinya

2. Pengaturan posisi Ibu hanya boleh Ibu bebas memilih


persalinan bersalin dengan posisi yang mereka
posisi telentang inginkan

3. Menahan nafas saat Ibu harus menahan Ibu boleh bernafas


mengeran nafas saat mengeran seperti biasa pada
saat mengeran

4. Tindakan episiotomi Bidan rutin Hanya dilakukan


melakukan pada saat tertentu
episiotomi pada saja
persalinan

1. Asuhan sayang ibu pada persalinan kala II


Asuhan sayang ibu adalah asuhan dengan prinsip saling menghargai
budaya, kepercayaan dan keinginan sang ibu. Sehingga saat penting sekali
diperhatikan pada saat seorang ibu akan bersalin.
a. Ibu tetap diperbolehkan makan dan minum karena berdasarkan EBM
diperoleh kesimpulan bahwa :
1) Pada saat bersalin ibu membutuhkan energi yang besar.
2) Ibu bersalin kecil kemunkinan menjalini anastesi umum, jika tidak
ada alasan untuk melarang makan dan minum.
3) Efek mengurangi atau mencegah makan dan minum mengakibat
pembentukan glokusa intravena yang telah di buktikan dapat
berakibat negatif terhadap janin dan bayi baru lahir oleh karena itu
ibu bersalin tetap boleh makan dan minum
2. Pengaturan posisi persalinan pada persalinan kala II
a) Bahwa posisi telentang pada proses persalinan dapat
mengakibatkan berkurang nya aliran darah ibu kejanin
b) Posisi telentang dapat berbahaya bagi ibu dan janin, selain itu
posisi telentang juga dapat mengalami kontraksi lebih nyeri, lebih
lama, trauma perineum yang lebih besar.
c) Posisi telentang atau litotomi juga dapat menyebabkan kesulitan
penurunan bagian bawah janin.
d) Posisi telentang bisa menyebabkan hipotensi karena bobot uterus
dan isinya menekan aorta, vena, kafa inferior serta pembuluh-
pembuluh lain dalam vena tersebut. Hipotensi ini bisa
menyebabkan ibu pingsan dan seterusnya bisa mengarah ke
anoreksia janin.
e) Posisi litotomi bisa menyebabkan kerusakan pada saraf dikaki dan
di punggung dan akan ada rasa sakit yang lebih banyak di daerah
punggung pada masa post partum (nifas)
3. Menahan nafas saat meneran

Berdasarkan penelitian tindakan untuk menahan nafas pada saat


meneran ini tidak dianjurkan karena :

a) Menahan nafas pada saat meneran tidak menyebabkan kala II


menjadi singkat
b) Ibu yang meneran dengan menahan nafas cendrung meneran hanya
sebentar
c) Selain itu membiarkan ibu bersalin bernafas dan meneran pada saat
ibu merasakan dorongan akan lebih baik dan lebih singkat

4. Tindak episiotomi
Tindak episiotomi berdasarkan penelitian tindakan rutin ini tidak boleh
dilakukan secara rutin pada proses perslinan karena :
a) Episiotomi dapat menyebabkan perdarahan
b) Episiotomi menjadi pemicu infeksi pada ibu
c) Episiotomi dapat menyebabkan rasa nyeri yang hebat pada ibu
d) Episiotomi dapat menyebabkan laserasi vagina yang dapat meluas
menjadi derajat 3 dan 4
e) Luka episiotomy membutuhkan waktu sembuh yang lama
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Evidance Based ini sangat penting peranannya pada dunia kebidanan karena
dengan adanya Evidance Based ini maka dapat mencegah tindakan tindakan
yang tidak diperlukan atau tidak bermanfaat bahkan merugikan bagi pasien,
terutama pada proses persalinan yang diharapkan berjalan dengan lancar dan
aman sehingga dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Dan dapat
memberikan kenyamanan dalam proses persalinan.

B. Saran
Semoga dengan adanya makalah ini kita sebagai mahasiswi kebidanan mampu
mempraktekan ilmu yang kita peroleh berdasarkan materi dalam makalah ini
yakni Evidance Based Praktis yang tidak bermanfaat dalam Standar 10 dan 12
pada Persalinan Kala II sesuai dengan tahap perkembangannya dalam lingkup
masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.co.id/amp/s/nillaaprianinaim.wordpress.com/2011/06/16/stan
dar-pelayanan-kebidanan-standar-10-%25E2%2580%259312/amp//

https://id.scribd.com/presentation/386172631/Evidance-Based-Pada-Kala-II-
Persalinan.

Anda mungkin juga menyukai