Anda di halaman 1dari 5

A.

MENGUKUR DIAMETER DAUN PADA BEBERAPA MACAM TUMBUHAN

Daun Pohon Ubi ​( Manihot esculenta )

A. Alat dan bahan untuk mengukur diameter daun:


1) Sperofom
2) Benang
3) Jarum
4) Gunting
5) Mistar
6) 3 helai daun ubi
7) Alat tulis

B. Langkah-langkah mengukur diameter daun:


1) Siapkan alat dan bahan untuk melakukan pengukuran terhadap daun.

2) Lalu letakkan daun diatas sperofom.


3) Kemudian tusukkan beberapa jarum pada bagian pinggir permukaan daun ubi.

4) Setelah menusukkan beberapa jarum pada bagian pinggir permukaan daun, kemudian
kelilingkan benang pada bagian-bagian jarum.

5) Setelah benang dikelilingkan disekitar jarum pentul, kemudian gunting benang yang
sudah dikelilingkan pada daun tersebut.
6) Setelah digunting, selanjutnya ukur panjang benang dengan mistar.

Hasil pengukuran dari bebrapa helai daun ( Manihot esculenta )


➢ Daun 1 panjang benang : 109 cm
➢ Daun 2 panjang benang : 107 cm
➢ Daun 3 panjang benang : 103 cm
Rata-rata daun:
➔ 109 cm + 107 cm + 103 cm = 319 cm

➔ cm

C. Pembahasan

Pengertian tumbuhan dikotil


Tumbuhan dikotil adalah tumbuhan berbunga yang memiliki biji berkeping dua.
Tumbuhan ini bijinya dilindungi oleh daun buah atau disebut karpel. Tumbuhan yang masuk
ke dalam kelompok dikotil memiliki sepasang daun lembaga atau kotiledon. Daun lembaga
terbentuk sudah sejak tahapan biji dengan demikian sebagian besar anggotanya memiliki
bebijian yang mudah sekali terbelah menjadi dua bagian. Hal inilah yang menjadi pembeda
utama antara tumbuhan dikotil dengan monokotil yang justru kepingan bijinya tunggal.

CIRI CIRI TUMBUHAN DIKOTIL


● Bunganya cenderung berwarna cerah.

● Jumlah kelopak bunganya dua, empat, lima, atau kelipatannya.

● Saat berkecambah bijinya terbelah menjadi dua bagian

● Sistem akarnya tunggang dan lingkaran akarnya dapat membesar karena memiliki
kambium serta tidak memiliki tudung akar.

● Batangnya berkayu dan memiliki kambium

● Struktur batang dikotil memiliki ikatan pembuluh (vasculler bundle).

● Ikatan pembuluh ini terdiri dari xylem (pembuluh kayu) dan floem (pembuluh ayak)

● Daunnya tidak lengkap terdiri dari tangkai, daun, dan helai daun saja. Ada yang
tunggal ada yang majemuk. Bentuk helai daun beragam, tulang daun menyirip.
Manihot esculenta

Gambar: Pohon Daun Ubi

Klasifikasi

● Kingdom: ​Plantae
● Subkingdom: ​Viridiplantae
● Super Divisi:​ Embryophyta
● Divisi: ​Tracheophyta
● Kelas: ​Magnoliopsida
● Ordo: ​Malpighiales
● Famili: Euphorbiaceae
● Genus: ​Manihot Mill
● Spesies: ​Manihot esculenta

Deskripsi Botani

Ubi kayu (Mannihot esculenta) dapat tumbuh subur di daerah yang ketinggiannya
mencapai 1200 meter di atas permukaan air laut. Ubi kayu (Mannihot esculenta) termasuk
tumbuhan berbatang pohon lunak atau getas (mudah patah). System perakarannya yaitu
tunggang atau dikotil. Batang pada ubi kayu (Mannihot esculenta) bulat dan bergerigi yang
terjadi dari bekas pangkal tangkai daun, bagian tengahnya bergabus dan termasuk tumbuhan
tinggi. Daun ubi kayu (Mannihot esculenta) memiliki tangkai panjang dan helaian daunnya
menyerupai telapak tangan, dan tiap tangkai mempunyai daun sekitar 3-8 lembar. Tanaman
ubi kayu bunganya berumah satu (monoecus). Bentuk ubi kayu (Mannihot esculenta)
bermacam-macam, dan meskipun kebanyakan berbentuk silinder dan meruncing, beberapa
diantaranya bercabang. Ubi yang terbentuk merupakan akar yang berubah bentuk dan
fungsinya sebagai tempat penyimpanan makanan cadangan. Selain itu bentuk ubi biasanya
bulat memanjang. Daging ubi mengandung zat pati berwarna putih gelap dan tiap tanaman
menghasilka 5-10 buah. ​Di dalam ubi kayu terkotak-kotak berisi 3 butir biji.

Pemanfaatan

Pada Tanaman Ubi kayu, yang banyak dimanfaatkan adalah bagian umbinya. Umbi
ini dijadikan sebagai sumber karbohidrat karena Ubi Kayu ini merupakan Tanaman umbi -
umbian yang memiliki cadangan makanan yang banyak didalam umbinya. Ubi Kayu ini
mengandung banyak kalori yaitu sekitar 121 kalori tiap 100 gram. Selain mengandung
karbohidrat, Ubi Kayu ini juga mengandung kalsium, protein, vitamin C, vitamin B1, fosfor,
zat besi serta lemak. Namun, protein pada umbi Ubi Kayu ini hanya sedikit, karena protein
yang banyak terdapat pada daun Ubi Kayu. Daun Ubi Kayu juga mengandung vitamin C,
vitamin A, zat besi, dan juga protein yang kadarnya lebih banyak daripada di bagian umbi
Ubi Kayu. Daun Ubi Kayu ini kebanyakan dijadikan masakan sayur. Namun, daun Ubi Kayu
dan juga umbinya Ubi kayu mengandung asam sianida (HCN).

Asam sianida yang ada pada Ubi Kayu memang bersifat racun, namun Ubi Kayu tetap
tidak beracun jika masaknya benar – benar matang dan juga dimasak dengan cara yang benar
dan dengan suhu tinggi. Karena racun sianida bisa hilang ketika terkena suhu tinggi.
Walaupun mengandung asam sianida, namun ubi kayu juga bermanfaat untuk kesehatan.
Diantaranya adalah dapat menyehatkan jantung dan mengendalikan darah dan menambah
darah. Selain itu, ubi kayu juga dapat digunakan untuk penyembuhan penyakit yaitu
rhematik, sakit kepala, demam, diare, cacingan, beri-beri, luka bernanah dan dapat menambah
stamina.

Anda mungkin juga menyukai