4.

3 Analisis Senyawa Flavonoid

Quercetin merupakan salah satu jenis dari subkelas flavonoid yaitu jenis flavonols.
Quercetin yang telah di ekstraksi dan di isolasi dari tumbuhan tertentu dapat di deteksi atau
dianalisis dengan beberapa cara seperti kromatografi lapis tipis, kromatografi gas, HPLC,
spektrofitometric detection , dan lain lain. Sebelum di analisis sampel di hidrolisis untuk
menghilangan molekul gula dari glikosida, senyawa asam, basa, atau enzim tertentu.
Selanjutnya dilakukan extraksi dan sampel di isolasi.
 Kromatografi Gas
Dalam analisis menggunakan GC, flavonoid di hidrolisis dan dirubah menjadi derivate
aktifnya, kemdian di injeksikan kedalam kolom non polar (1% phenyl– 99% methyl polysiloxane
or 5% phenyl – 95% methyl polysiloxane) di dalam mode split atau splitless pada suhu 300 C
selama 30-90 menit. Berbeda senyawa memiliki perbedaan perlakuan dalam analisis
kromatografinya, misalnya quercetin, mengggunakan detector MS dengan detail metode RTX-
5 capillary column,
30 m60.32 id, 0.5-lm film thickness; injector temperature: 2508C; transfer
line temperature: 2808C; column temperature programme: 1608C for 1 min, to 2908C at
208C/min and to 3208C at 58C/min . senyawa lainnya tercanutum dalam table dibawah ini.
  HPLC
Semua aglikon flavonoid setidaknya menganduk satu cicin aromatic yang secara efisien
menyerab sinar UV. Panjang gelombang maksimimum pertama yaitu 240-286 nm yang
disebabkan oleh cincin A, panjnag gelombang maksimum kedua berada dalam kisaran 300-550
nm dikatikan dengan pola substtiusi dan konjugasi yang terjadi pada cininc-C. Masing-masing
senyawa flavonoid memiliki perlakuan yang berbeda, quercetin sendiri setelah sampelnya di
preparasi, digunakan fase gerak dan fase diam sebagai berikut :

 Fase Diam : Eclipse XDR-C RP column (150 mm64.6 mm, 5 lm)

 Fase Gerak : A: H2O- acetic acid (97:3; v/v); B: MeOH; gra- dient: 100% A
to 90% A, 0 – 10 min; to30%A,10–40min;to100%A, 40 – 47 min flow rate: 0.9 –
1.0 mL/ min
 Detektor : UV 280 nm and 360 nm