Anda di halaman 1dari 20

MEMAHAMI DASAR MOTOR DIESEL: CARA KERJA MOTOR DIESEL 4 TAK

SERTA MENGETAHUI PERBEDAANNYA DENGAN MOTOR BENSIN

MAKALAH

Untuk memenuhi tugas matakuliah


Teknologi Motor Diesel
yang dibina oleh Bapak Drs. Ir. Eko Edi Poerwanto, M.M., M.Pd

Oleh :
Imam Syaifudin Romadhani : 180513626571

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS TEKNIK
PROGAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF
November 2019
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat yang
diberikan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah “Memahami
Dasar Motor Diesel : Cara Kerja Diesel 4 Tak Serta Mengetahui Perbedaannya Dengan
Motor Bensin” yang merupakan bagian tuga akhir dari Mata Kuliah Teknologi Moor Diesel
Penulisan Buku Ajar ini selain dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan tugas akhir di
Perguruan Tinggi khususnya program studi S1 Pendidikan teknik Otomotif diharapkan juga
bermanfaat bagi para mahasiswa baru sebagai bahan ilmu pengetauan dan rujukan
menyusun makalah
Mesin Diesel pada saat ini sudah banyak mengalami perkembangan dalam pemakaian
untuk angkutan darat dan laut, kemudian pembangkitan dalam daya kecil dan menengah
bahkan sampai daya besar sudah banyak yang menggunakannya. Untuk mempermudah
dalam melakukan pemeliharaan Mesin Diesel para mahasiswa sebagai calon teknisi juga
harus mempunyai dasar-dasar pengetahuan mengenai Mesin Diesel yang baik, agar setiap
melakukan pemeliharaan dapat memperlakukan setiap komponen yang berada dalam mesin,
sesuai dengan konstruksinya.
Selain pemahaman tentang konstruksi mesin, sebagai dasar pengenalan mesin mau tidak
mau pengetahuan tentang prinsip kerja Mesin Diesel harus dikuasai dengan baik. Dasar
pengetahuan ini memudahkan untuk mengikuti setiap terjadi perkembangan tentang mesin
yang semakin lama semakin dituntut lebih baik lagi dari segi kinerja, pemakaian bahan
bakar, dimensi mesin, tingkat polusi dan konstruksinya yang semakin kompak dan bobotnya
ringan.
Kemudian untuk mengatasi gangguan menjadi lebih mudah mendeteksi lebih awal akan
terjadinya gangguan serta memudahkan menentukan jenis gannguan serta
penanggulangannya. Tak ada kesempurnaan bagi manusia biasa, untuk itu penulis
mengharap saran dan kritik yang membangun dalam upaya penyempurnaan Makalah ini.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan
yang setinggi-tingginya kepada berbagai pihak yang telah membantu penyelesaian Penulisan
makalah ini. Walaupun penulis telah menerima banyak bantuan, namun segala kesalahan
dalam makalah ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis

Malang, 26 November 2019

IMAM SYAIFUDIN ROMADHANI

ii
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................................................i


KATA PENGANTAR ............................................................................................................... ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................... 1
Rumusan Masalah ....................................................................................................................... 1
Tujuan ......................................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................ 2
2.1 Mesin Diesel 4 tak vs Mesin Bensin .................................................................................... 2
2.2 Perbedaan Utama Mesin Diesel Dan Mesin Bensin ............................................................. 3
2.3 Prinsip Kerja Mesin Diesel 4 tak ......................................................................................... 4
A. Proses Pembakaran Mesin Diesel ...................................................................................... 5
B. Bentuk ruang bakar mesin diesel ....................................................................................... 6
C. Ruang Bakar Langsung ..................................................................................................... 6
2.4 Komponen-komponen Mesin Diesel .................................................................................. 7
A. Crankcase dan Cyclinder Sleeve ...................................................................................... 7
B. Piston dan Ring Piston ...................................................................................................... 8
C. Connecting Rod dan Connecting Rod Bearing ................................................................. 9
D. Crankshaft.......................................................................................................................... 9
E. Fly wheel ......................................................................................................................... 10
F. Mekanisme Katup ............................................................................................................ 11
2.5 Konfigurasi Mesin Diesel ................................................................................................. 12
2.6 Kelebihan dan kekurangan Mesin Diesel ......................................................................... 12
BAB III PENUTUP .................................................................................................................. 14
KESIMPULAN ......................................................................................................................... 14
DAFTAR RUJUKAN ............................................................................................................... 15

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Penemu mesin Diesel ................................................................................................ 1


Gambar 2. Perbedaan Diesel vs Bensin ..................................................................................... 4
Gambar 3. Langkah pada Diesel 4 tak ........................................................................................ 5
Gambar 4. Proses pembakaran Mesin Diesel ............................................................................. 6
Gambar 5. Jenis Ruang Bakar ..................................................................................................... 8
Gambar 6. Crancase dan Silinder sleeve..................................................................................... 8
Gambar 7. Piston dan Ring Piston .............................................................................................. 9
Gambar 8. Conecting Rod dan Conectng Rod Bearing .............................................................. 9
Gambar 9. Crank shaft .............................................................................................................. 10
Gambar 10. Fly Wheel .............................................................................................................. 10
Gambar 11. Sistem Katup ......................................................................................................... 11

iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan
Dunia engineering dan mesin terus berkembang hingga muncul berbagai macam
teknologi yang memudahkan pekerjaan kita. Banyak orang bertanya-tanya bagaimana
sebenarnya cara kerja mesin diesel, yang menjelaskan prinsip-prinsip dasar di balik
pembakaran internal, siklus pengapian dan semua subsistem yang membantu sebuah mesin
dapat bekerja sedemikian rupa. Tentu ada perbedaan yang jelas antara mesin diesel dan
mesin berbahan bakar bensin. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya
sendiri. Mesin diesel awalnya dimulai dengan lahirnya mesin bensin yang ditemukan dan
dipatenkan oleh Nikolaus August Otto.
Penemuan ini menggunakan prinsip pembakaran 4-tak, yang jugadikenal sebagai siklus
otto" dan menjadi dasar bagi sebagian besar mesin mobil saat ini. mesin bensin tidak cukup
efisien. hanya sekitar10 % dari keseluruhan bahan bakar yang digunakan hingga kendaraan
berpindah, sisanya hanya menimbulkan panas yang tak berguna.

Gambar 1. Penemu mesin Diesel (Sumber : https://biografieonline.it/foto-rudolf-diesel)

pada tahun 1892 Rudolf Diesel mempelajari tentang rendahnya efisiensi mesin bensin
dan uap yang menginspirasinya untuk membuat mesin dengan efisiensi yang lebih tinggi, dan
dia menghabiskan banyak waktu untuk mengembangkannya, hingga tahun 1892 Rudolf
Diesel memperoleh paten untuk mesin diesel yang masih kita gunakan hingga sekarang. Jika
mesin diesel benar-benar sangat efisien, kenapa sebagian orang lebih memilih untuk
menggunakan mesin bensin jika kita mendengar kata mesin diesel, pasti dalam pikiran
kitaakan muncul gambaran sesuatu yang besar, kendaraan kargo besar dan kuat
yangmengeluarkan asap hitam dan menciptakan suara keras. citra negatif ini telah
membuatnya kurang menarik bagi pemilik kendaraan pribadi meskipun mesin diesel cocok
untuk mengangkut pengiriman besar jarak jauh. hal ini mulai berubah, beberapa orang mulai
memperbaiki mesin diesel untuk membuatnya lebih bersih dan tidak bising.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaiman Sejarah Mesin Diesel dan perkembangannya ?
2. Bagaimana komponen komponen dan prinsip kerja mesin Diesel 4 tak ?
3. Apa perbedaan diesel 4 tak dengan mesin Bensin ?
4. Apa keunggulan dan kekurangan mesin diesel 4 tak dan bensin ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui Sejarah Mesin Diesel dan perkembangannya
2. Memahami komponen komponen dan prinsip kerja mesin Diesel 4 tak
3. Memahami perbedaan diesel 4 tak dengan mesin Bensin
4. Memahami keunggulan dan kekurangan mesin diesel 4 tak dan bensin

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Mesin Diesel 4 tak vs Mesin Bensin


Mesin diesel (diesel engine) merupakan salah satu bentuk motor pembakaran
dalam (internal combustion engine) di samping motor bensin dan turbin gas. Motor diesel
disebut dengan motor penyalaan kompresi (compression ignition engine) karena penyalaan
bahan bakarnya diakibatkan oleh suhu kompresi udara dalam ruang bakar. Dilain pihak motor
bensin disebut motor penyalaan busi (spark ignition engine) karena penyalaan bahan bakar
diakibatkan oleh percikan bunga api listrik dari busi.
Cara pembakaran dan pengatomisasian (atomizing) bahan bakar pada motor diesel tidak
sama dengan motor bensin. Pada motor bensin campuran bahan bakar dan udara melelui
karburator dimasukkan ke dalam silinder dan dibakar oleh nyala listrik dari busi. Pada motor
diesel yang diisap oleh torak dan dimasukkan ke dalam ruang bakar hanya udara, yang
selanjutnya udara tersebut dikompresikan sampai mencapai suhu dan tekanan yang tinggi.
Beberapa saat sebelum torak mencapai titik mati atas (TMA) bahan bakar solar diinjeksikan ke
dalam ruang bakar. Dengan suhu dan tekanan udara dalam silinder yang cukup tinggi maka
partikel-partikel bahan bakar akan menyala dengan sendirinya sehingga membentuk proses
pembakaran. Agar bahan bakar solar dapat terbakar sendiri, maka diperlukan rasio kompresi 15-
22 dan suhu udara kompresi kira-kira 600ºC. Meskipun untuk motor diesel tidak diperlukan
system pengapian seperti halnya pada motor bensin, namun dalam motor diesel diperlukan
sistem injeksi bahan bakar yang berupapompa injeksi (injection pump) dan pengabut (injector)
serta perlengkapan bantu lain. Bahan bakar yang disemprotkan harus mempunyai sifat dapat
terbakar sendiri (self ignition).

2.2 Perbedaan Utama Mesin Diesel Dan Mesin Bensin


Motor diesel dan motor bensin mempunyai beberapa perbedaan utama, bila ditinjau dari
beberapa item di bawah ini

3
Gambar 2. Perbedaan Diesel vs Bensin

Motor diesel juga mempunyai keuntungan dibanding motor bensin, yaitu:


a. Pemakaian bahan bakar lebih hemat, karena efisiensi panas lebih baik, biaya operasi lebih
hemat karena solar lebih murah.
b. Daya tahan lebih lama dan gangguan lebih sedikit, karena tidak menggunakan sistem
pengapian
c. Jenis bahan bakar yang digunakan lebih banyak
d. Operasi lebih mudah dan cocok untuk kendaraan besar, karena variasi momen yang
terjadi pada perubahan tingkat kecepatan lebih kecil.

2.3 Prinsip Kerja Mesin Diesel 4 tak


a. Langkah isap, yaitu waktu torak bergerak dari TMA ke TMB. Udara diisap melalui katup isap
sedangkan katup buang tertutup.
b. Langkah kompresi, yaitu ketika torak bergerak dari TMB ke TMA dengan memampatkan
udara yang diisap, karena kedua katup isap dan katup buang tertutup, sehingga tekanan dan suhu
udara dalam silinder tersebut akan naik.
c. Langkah usaha, ketika katup isap dan katup buang masih tertutup, partikel bahan bakar yang
disemprotkan oleh pengabut bercampur dengan udara bertekanan dan suhu tinggi, sehingga

4
terjadilah pembakaran. Pada langkah ini torak mulai bergerak dari TMA ke TMB karena
pembakaran berlangsung bertahap.
d. Langkah buang, ketika torak bergerak terus dari TMA ke TMB dengan katup isap tertutup dan
katup buang terbuka, sehingga gas bekas pembakaran terdorong keluar.

Gambar 3. Langkah pada Diesel 4 tak (sumber : https://nugraha01blog.wordpress.com/2017/06/21/prinsip-


kerja-mesin-diesel/)
A. Proses pembakaran mesin diesel
Proses pembakaran dibagi menjadi 4 periode:
a) Periode 1: Waktu pembakaran tertunda (ignition delay) (A -B) Pada periode ini disebut
fase persiapan pembakaran, karena partikel-partikel bahan bakar yang diinjeksikan
bercampur dengan udara di dalam silinder agar mudah terbakar.
b) Periode 2: Perambatan api (B-C) Pada periode 2 ini campuran bahan bakar dan udara
tersebut akan terbakar di beberapa tempat. Nyala api akan merambat dengan kecepatan
tinggi sehingga seolah-olah campuran terbakar sekaligus, sehingga menyebabkan tekanan
dalam silinder naik. Periode ini sering disebut periode ini sering disebut pembakaran letup.
c) Periode 3: Pembakaran langsung (C-D) Akibat nyala api dalam silinder, maka bahan bakar
yang diinjeksikan langsung terbakar. Pembakaran langsung ini dapat dikontrol dari jumlah
bahan bakar yang diinjeksikan, sehingga periode ini sering disebut periode pembakaran
dikontrol.
d) Periode 4: Pembakaran lanjut (D-E) Injeksi berakhir di titik D, tetapi bahan bakar belum
terbakar semua. Jadi walaupun injeksi telah berakhir, pembakaran masih tetap berlangsung.
Bila pembakaran lanjut terlalu lama, temperatur gas buang akan tinggi menyebabkan
efisiensi panas turun.

5
gambar 4. Proses pembakaran Mesin Diesel
B. Bentuk ruang bakar mesin diesel
Ruang bakar pada motor diesel lebih rumit disbanding ruang bakar motor bensin. Bentuk ruang
bakar pada motor diesel sangat menentukan kemampuan mesin, sebab ruang bakar tersebut
direncanakan dengan tujuan agar campuran bahan udara dan bahan bakar menjadi homogen dan
mudah terbakar sekaligus.
Ruang bakar motor diesel digolongkan menjadi 2 tipe, yaitu:
a. Tipe ruang bakar langsung (direct combustion chamber)
b. Tipe ruang bakar tambahan (auxiliary combustion chamber)
Tipe ruang bakar tambahan terdapat 3 macam, yaitu:
1. Ruang bakar kamar muka (precombustion chamber)
2. Ruang bakar pusar (swirl chamber)
3. Ruang bakar air cell (Air cell combustion chamber)

Gambar 5. Jenis Ruang Bakar


C. Ruang Bakar Langsung

6
Keuntungan ruang bakar langsung adalah: (1) efisiensi panas lebih tingi, pemakaian
bahan bakar lebih hemat karena bentuk ruang bakar yang sederhana, (2) start dapat mudah
dilakukan pada waktu mesin dingin tanpa menggunakan alat bantu start busi pijar (glow plug),
dan (3) cocok untuk mesinmesin besar karena konstruksi kepala silinder sederhana.

Kerugian ruang bakar langsung adalah: (1) memerlukan kualitas bahan bakar yang baik, (2)
memerlukan tekanan injeksi yang lebih tinggi, (3) sering terjadi gangguan nozzle, umur nozzle
lebih pendek karena menggunakan nozzle lubang banyak (multiple hole nozzle), dan (4)
dibandingkan dengan jenis ruang bakar tambahan, turbulensi lebih lemah, jadi sukar untuk
kecepatan tinggi.

2.4 Komponen-komponen Mesin Diesel


Komponen-komponen mesin Diesel tidak berbeda jauh dengan komponen mesin bensin.
Kumpulan dari komponen-komponen (elemen) tersebut membentuk satu kesatuan dan saling
bekerja sama disebut dengan engine. Engine tersebut akan bekerja dan menghasilkan tenaga dari
proses pembakaran kemudian mengubahnya menjadi energi gerak serta mengubah gerak lurus
piston menjadi gerak putar. Engine merupakan bagian utama untuk penggerek dalam rangkaian
kendaraan. Sebagian besar dari kendaraan menggunakan model pembakaran dalam (Combussion
Engine). Pada model tersebut proses pembakaran terjadi didalam silinder. Pada siklus kerja
pembakaran, setelah didapat udara untuk dimampatkan dalam silinder oleh piston, bahan bakar
(solar) disemprotkan kedalam silinder dengan menggunakan Fuel Injector, maka terjadilah
proses pembakaran dan ekspansi dari proses tersebut menghasilkan tenaga. Dalam rangkaian
mesin terdapat beberapa komponen yang membentuk satu kesatuan untuk menghasilkan tenaga.
Komponen-komponen tersebut adalah :
a. Crankcase dan Cyclinder Sleeve
Crankcase atau bak engkol ditempatkan dibawah bagian blok silinder. Pada bagian
atasnya dibuat sedemikian rupa untuk tempat poros engkol (crankshaft) yang ditumpu oleh
bantalan-bantalan. Crankcase dibuat dari cast iron dan dibentuk rigid dengan konsentrasi
tegangan dan perubahan bentuk yang sangat kecil. Cyclinder sleeve adalah dinding silinder
atau dinding tempat pembakaran yang mempunyai permukaan halus.

7
Gambar 6. Crancase dan Silinder sleeve

b. Piston dan Ring Piston


Piston adalah komponen yang berfungsi untuk menerima tekanan atau ekspansi
pembakaran kemudian diteruskan ke crankshaft melalui connecting rod. Komponen yang
menghubungkan antara piston dengan connecting rod disebut piston pin. Untuk mencegah agar
tidak terjadi kebocoran antara piston dengan dinding silinder dan masuknya minyak pelumas
keruang bakar, maka pada bagian atas piston dipasang tiga buah ring piston yaitu dua ring untuk
kompresi dan satu ring untuk pelumasan. Piston harus mempunyai sifat tahan terhadap tekanan
tinggi dan dapat bekerja dalam kecepatan tinggi.
Pada mesin Colt Diesel ini, piston dibuat dari bahan alluminium alloys casting yang
mempunyai sisi atau clereance antara piston dengan cyclinder sleeve. Piston pin yang digunakan
adalah full floating, dimana tidak bebas bergerak terhadap piston pin, tetapi bebas bergerak
terhadap conecting rod. Piston ring berfungsi sebagai seal perapat untuk mencegah terjadinya
kebocoran antara piston dengan dinding silinder dan mencegah masuknya minyak pelumas
kedalam ruang bakar serta memindahkan sebagian besar panas piston ke dinding silinder.
Piston ring terbuat dari special cast iron dan diberi cut joint untuk memudahkan
pemasangan kedalam alur yang terdapat pada piston. Untuk mesin Colt Diesel ini, permukaan
setiap ring yang bergesekan adalah hard chrome plated, kecuali untuk yang kedua. Pada piston
terdapat tiga ring yang terpasang, yaitu dua compression ring dan satu oil ring. Compression
ring berfungsi untuk mencegah kebocoran gas selama langkah kompresi dan langkah kerja,
sedangkan oil ring berfungsi untuk mengikis kelebihan minyak pelumas dari dinding silinder dan
mencegahnya masuk kedalam ruang bakar.

8
Gambar 7. Piston dan Ring Piston

Keterangan gambar :
1. Piston
2. Oil Ring
3. 2 nd Compression Ring
4. 1 st Compression Ring

c. Connecting Rod dan Connecting Rod Bearing


Connecting rod adalah bagian yang menghubungkan antara piston dengan crankshaft.
Connecting rod ini secara berulang-ulang bekerja dengan penuh kekuatan menerima beban. Oleh
karena itu connecting rod dibuat dari bahan baja spesial. Connecting rod bearing terdiri dari dua
jenis yaitu jenis bearing model sisipan (insert bearing) dan jenis bearing model tuangan. Pada
umumnya bearing model sisipan banyak digunakan karena dapat dipasang dengan tepat dan
dapat diganti apabila rusak.

9
Gambar 8. Conecting Rod dan Conectng Rod Bearing

Keterangan gambar :

1. Connecting Rod Bushing 5. Upper Connecting Rod Bearing


2. Connecting Rod 6. Lower Connecting Rod Bearing
3. Connecting Rod Cap A. Tanda Untuk Meluruskan
4. Connecting Rod Bolt B. Mass Mark

d. Crankshaft

Gambar 9. Crank shaft

Crankshaft mempunyai tugas penting mengubah gerak lurus menjadi gerak putar. Pada
Colt Diesel ini, crankshaft yang digunakan adalah highly rigid die forging integral dengan
balance weight. Balance weight dipasang untuk menjamin keseimbangan perputarannya. Pada
ujung depan crankshaft, terdapat crankshaft pulley dan crankshaft gear yang diikat dengan baut.
Crankshaft pulley memutar alternator dan water pump melalui V-Belt. Pada mesin Colt Diesel
ini, bahan main bearing terbuat dari bahan paduan khusus kelmet, yaitu bahan yang terbuat dari
steel backing dengan campuran tembaga dan timah sebagai lapisannya. Lapisan ini lebih keras
dari logam putih dan lebih tahan terhadap panas. Upper main bearing mempunyai oil groove dan
lubang oil yang segaris dengan lubang oil pada crankshaft.

E. Flywheel
Flywheel merupakan piringan yang terbuat dari cast iron dan dibaut pada ujung
crankshaft. Crankshaft hanya mendapatkan tenaga putaran dari langkah kerja saja. Agar
crankshaft dapat bekerja pada langkah lainnya, crankshaft harus dapat menyimpan daya putaran
yang diperolehnya. Bagian yang menyimpan tenaga putaran ini adalah flywheel. Pada sekeliling
flywheel dipasang ring gear yang berhubungan dengan starter pinion.

10
Gambar 10. Fly Wheel

F. Mekanisme Katup
Bagian-bagian yang menggerakkan membuka dan menutup katup pada waktu yang
teratur disebut mekanisme katup. Mekanisme katup dibagi dalam beberapa susunan katup yaitu
jenis katup sisi (side valve) dan jenis katup kepala (overhead valve). Pada mesin Colt Diesel ini
katup yang digunakan adalah jenis overhead valve. Bagian-bagian yang terdapat dalam
mekanisme katup antara lain adalah sebagai berikut :

Gambar 11. Sistem Katup

11
 Kepala Katup: Merupakan bagian katup yang mempunyai bentuk kerucut 45o atau 30o.
Bila katup tertutup, katup akan menempel dengan rapat pada kedudukan katup. Kepala
katup dibuat dalam berbagai bentuk untuk mengurangi tahanan hisap dan
menyempurnakan pendinginan.
 Batang Katup: Batang katup dibuat untuk bergerak didalam penghantar batang katup,
karena itulah katup harus dapat bergerak dengan baik. Pada bagian bawah batang katup
terdapat alur untuk tempat penahanan pegas.
 Pegas Katup: Pegas katup adalah pegas spiral yang bekerja menutupkan katup.
Kebanyakan mesin dilengkapi dengan satu pegas katup pada setiap katup, tetapi ada juga
yang menggunakan dua buah pegas yang mempunyai tegangan yang berbeda. Apabila
tegangan pegas lemah, kemungkinan gas akan keluar dari katup dan tenaga mesin
menjadi berkurang.
 Push Rod: Push rod merupakan bagian batang kecil yang menghubungkan rocker arm
dan valve lifter, yang berfungsi memindahkan gerakan lifter ke ujung rocker arm.
 Rocker Arm: Rocker arm merupakan bagian yang dipasangkan diatas kepala silinder
dan didukung pada bagian tengahnya oleh poros rocker arm. Bila push rod mengangkat
keatas (menekan) salah satu rocker arm, maka akan menekan ujung batang katup dan
menyebabkan katup terbuka.

2.5 Konfigurasi Mesin Diesel


Ada dua kelas mesin diesel yaitu dua langkah (stroke) dan empat langkah (stroke).
Banyak mesin diesel besar beroperasi dalam dua langkah. Mesin yang lebih kecil biasanya
menggunakan empat langkah. Biasanya kumpulan silinder digunakan dalam kelipatan dua,
meskipun berapapun jumlah silinder dapat digunakan selama muatan di crankshaft di tolak-
seimbangkan untuk mencegah getaran yang berlebihan. Inline-6 paling banyak diproduksi dalam
mesin tugas-medium ke tugas-berat, meskipun V8 dan straight-4 juga banyak diproduksi.
2.6 Kelebihan dan kekurangan Mesin Diesel
Mesin diesel lebih besar dari mesin bensin dengan tenaga yang sama karena konstruksi
berat diperlukan untuk bertahan dalam pembakaran tekanan tinggi untuk penyalaan. Dan juga
dibuat dengan kualitas sama yang membuat penggemar mendapatkan peningkatan tenaga yang
besar dengan menggunakan mesin turbocharger melalui modifikasi yang relatif mudah dan

12
murah. Mesin bensin dengan ukuran sama tidak dapat mengeluarkan tenaga yang sebanding
karena komponen di dalamnya tidak mampu menahan tekanan tinggi, dan menjadikan mesin
diesel kandidat untuk modifikasi mesin dengan hanya menggunakan ongkos dengan biaya
murah. Kekurangannya hanya terletak suara yang berisik juga pada bobot dan dimensi yang dua
kali lebih berat dan besar dari mesin bensin, dikarenakan komponen mesin diesel yang di
didesain kuat untuk menahan kompresi tinggi, begitu juga akselerasi yang lemot namun bisa di
perbaiki melalui penambahan turbo atau yang dikenal sebagai supercharger. Penambahan
turbocharger atau supercharger ke mesin meningkatkan ekonomi bahan bakar dan tenaga. Rasio
kompresi yang tinggi membuat mesin diesel lebih efisien dari mesin menggunakan bensin.
Peningkatan ekonomi bahan bakar juga berarti mesin diesel memproduksi karbon dioksida yang
lebih sedikit.

13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Mesin diesel adalah motor bakar yang mengandalkan panas kompresi sebagai pemicu
ledakan pada ruang bakar, sehingga tidak diperlukannya busi seperti halnya motor bensin.
Sejarah perkembangan motor diesel sangatlah panjang yang terus berkembang yang berawal
menggunakan bahan bakar dari batu bara sampai dengan minyak kacang, terciptanya 2 versi
mesin diesel 2 langkah dan 4 langkah, dan dari segi penggunaanya yang sangat beragam.

Mesin diesel memiliki efisiensi termal terbaik dibandingkan dengan jenis mesin pembakaran
dalam dan luar manapun. Mesin diesel kecepatan-rendah (seperti pada mesin kapal) dapat
memiliki efisiensi termal lebih dari 50%. Sehingga pada histori nya mesin diesel tidak hanya
digunakan untuk kendaraan lokomotif saja tetapi juga terdapat pada kapal selam, pembangkit
listrik, truk, dan berbagai peralatan berat lainnya

Pada tahun 1930-an, adalah pertama kalinya mesin diesel mulai digunakan untuk mobil. Sejak
saat itu, penggunaan mesin diesel terus meningkat dan menurut British Society of Motor
Manufacturing and Traders, 50% dari mobil baru yang terjual di Uni Eropa adalah mobil
bermesin diesel, bahkan di Perancis mencapai 70%. Hal diatas sudah mampu menunjukan
bahwasanya mesin diesel memiliki perjalanan panjang dalam perkembangannya hingga sampai
sekarang mesin diesel mampu menjadi salah satu jenis motor bakar yang banyak digunakan di
dunia.

14
DAFTAR RUJUKAN

Junaedi, Helmi.2017.Motor diesel. [Online]. Tersedia ;


https://www.slideshare.net/helmijunaedi/makalah-motor-diesel [24 agustus 2019]

Ken Gunadarma, Adrenal.2018.Did you knowPengertian dan Cara Kerja Karburator Pada
Kendaraan. [Online]. Tersedia: http://fastnlow.net/pengertian-dan-cara-kerja-karburator-pada-
kendaraan/ [24 agustus 2019]

Anonim.2014.Prinsip Kerja Motor Bensin dan Diesel. [Online]. Tersedia:


http://teknikservismobil.blogspot.com/2014/07/prinsip-kerja-motor-bensin-dan-motor.html [24
agustus 2019]

Ken Gunadarma, Adrenal.2019.Did You Know Injeksi Vs Karburator. [Online]. Tersedia:


http://fastnlow.net/did-you-know-injeksi-vs-karburator/ [24 agustus 2019]

Anonim.2015.Memperbaik Sistem BB Diesel. [Online]. Tersedia ;


https://dokumen.tips/documents/memperbaiki-kerusakan-sistem-bb-diesel.html [24 agustus
2019]
Muchta, Amri.2017.Sistem Bahan Bakar Bensin Konvensional - Cara Kerja dan Komponen.
[Online]. Tersedia: autoexpose.org/2017/08/cara-kerja-sistem-bahan-bakar-bensin.html [24
agustus 2019].

Pancaran Sentir, Galih.2013. Memperbaiki Kerusakan Sistem Bb Diesel. . [Online]. Tersedia ;


https://www.scribd.com/doc/147540942/Memperbaiki-Kerusakan-Sistem-Bb-Diesel [24 agustus
2019]

Anonim.2016.Jenis-Jenis Ruang Bakar Diesel. [Online]. Tersedia ;


http://otomotivepage.blogspot.com/2016/02/jenis-jenis-ruang-bakar-mesin-diesel.html [24
agustus 2019]

Praba Saputra, Aditya. Tanpa Tahun.Motor 4 tak dan Motor 2 tak. . [Online]. Tersedia ;
http://aditya2712.blogspot.com/2013/10/motor-bensun-4-tak-dan-2-tak.html [24 agustus 2019]

Muchta Amrie.2017.8 Komponen Sistem Bahan Bakar Diesel. . [Online]. Tersedia ;


https://www.autoexpose.org/2017/08/komponen-bahan-bakar-diesel.html.[24 agustus 2019]

Simanjutak, Nauval.2014.Basic Engine. [Online]. Tersedia ; https://slideplayer.info/slide/2402733/

Kartawijaya, Sudomo.2018. STUDI PEMELIHARAAN TAHUNAN DIESEL ENGINE


GENERATOR ( DEG ) TIPE LEROY SOMER PADA WPN2 SISI NUBI OFFSHOR. [Online].

15
Tersedia ; https://docplayer.info/111877279-Studi-pemeliharaan-tahunan-diesel-engine-
generator-deg-tipe-leroy-somer-pada-wpn2-sisi-nubi-offshore.html.[25 agustus 2019]

Suriawan, agus.2013.Prinsip Kerja Mesin Diesel (Materi 2). [Online]. Tersedia ;


https://suriawanagus.wordpress.com/2013/04/24/prinsip-kerja-mesin-diesel-materi-2/

Juan.2013.Model Ruang Bakar Motor Diesel. . [Online]. Tersedia ; https://www.teknik-


otomotif.com/2017/04/model-ruang-bakar-pada-mesin-diesel.html

Muchta Amrie.2017.Cara kerja Mesin Diesl In Direct Injection. [Online]. Tersedia ;


https://www.autoexpose.org/2017/03/mesin-diesel-indirect-injection.html.[25 agustus 2019]

Anonim.2014. Sistem Bahan Bakar Diesel ( Bagian 6).[Online]. Tersedia ; http://belajar-


otomotif-1.blogspot.com/2013/09/sistem-bahan-bakar-diesel-bagian-6.html
Mustafa, Iman.2017.Lebih Baik Tidak Memodifikasi Busi. ).[Online]. Tersedia ;
https://beritagar.id/artikel/otogen/lebih-baik-tak-memodifikasi-busi

Dzaki, Muhammad.2019.Jenis-jenis Ruang Bakar Mesin Diesel + Kelebihan dan Kekurangannya.


[Online]. Tersedia ; https://www.bisaotomotif.com/2019/01/jenis-jenis-ruang-bakar-mesin-
diesel.html

16

Anda mungkin juga menyukai