Anda di halaman 1dari 20

DIRECT OBSERVATION OF PROCEDURAL SKILL (DOPS)

PARTUS SPONTAN

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Kepaniteraan Klinik dan Melengkapi Salah Satu Syarat
Menempuh Program Pendidikan Profesi Dokter
Bagian Ilmu Kandungan dan Kebidanan RSI Sultan Agung Semarang
Periode 23 September 2019 – 23 November 2019

Disusun oleh:
NUGRAHA WIRAWAN
30101507529

Pembimbing:
dr. Rini Aryani, Sp.OG

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KANDUNGAN DAN KEBIDANAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNISSULA SEMARANG
RSI SULTAN AGUNG
SEMARANG
2019
Laporan Partus Spontan

Kala II
1. Melihat tanda dan gejala kala II
Mengamati tanda dan gejala persalinan kala II
a. Pembukaan lengkap
b. Ibu ingin mengejan
c. Vulva membuka
d. Perineum menonjol
e. Anus terbuka
2. Menyiapkan pertolongan persalinan
a. Memastikan perlengkapan, bahan dan obat-obatan esensial siap digunakan. Mematahkan
ampul oksitosisn 10 unit dan menempatkan tabung suntik steril sekali pakai dalam partus
set.
b. Mengenakan baju penutup atau celemek plastik yang bersih
c. Melepaskan semua perhiasan yang dipakai
d. Memakai sarung tangan steril
e. Menghisap oksitosin 10 unit ke dalam tabung suntik dan meletakannya kembali di partus
set
3. Memastikan pembukaan lengkap dan keadaan janin baik
a. Melakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan pembukaan sudah lengkap atau
belum. Jika kulit ketuban belum pecah, sedangkan sudah pembukaan lengkap lakukan
amniotomi
b. Memeriksa denyut jantung janin setelah kontraksi berakhir untuk memastikan DJJ dalam
batas normal
4. Menyiapkan ibu dan keluarga untuk membantu proses pimpinan mengejan
a. Memberitahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik
b. Menunggu hingga ibu ingin mengejan
c. Melakukan pimpinan mengejan saat ibu mempunyai dorongan kuat untuk mengejan
5. Persiapan pertolongan bayi
a. Jika kepala bayi telah membuka vulva, meletakkan menyiapkan kain bersih dilipat 1/3
bagian, dibawah bokong ibu
b. Membuka partus set
6. Menolong kelahiran bayi
LAHIRNYA KEPALA
a. Saat kepala bayi membuka vulva, lindungi perineum dengan satu tangan dilapisi kain
tadi, letakkan tangan yang lain di kepala bayi dan lakukan tekanan lembut dan tidak
menghambat pada kepala bayi, membiarkan kepala keluar perlahan-lahan.
b. Menganjurkan ibu untuk mengejan perlahan-lahan atau bernafas cepat saat kepala lahir
c. Dengan lembut menyeka muka, mulut dan hidung bayi dengan kain atau kasa yang bersih
d. Memeriksa lilitan tali pusat dan mengambil tindakan yang sesuai jika terjadi dan
kemudian meneruskan segera proses kelahiran bayi.
e. Menunggu hingga kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan
LAHIRNYA BAHU
a. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, tempatkan kedua tangan di masing-masing
sisi muka bayi. Dengan lembut menariknya ke arah bawah dan arah luar hingga bahu
anterior muncul di bawah arcus pubis dan kemudian dengan lembut menarik ke arah atas
dan ke arah luar untuk melahirkan bahu posterior
LAHIRNYA BADAN DAN TUNGKAI
a. Setelah kedua bahu dilahirkan, menelusurkan tangan mulai kepala bayi yang berada di
bagian bawah ke arah perineum tangan, membiarkan bahu dan lengan posterior lahir ke
tangan tersebut. Mengendalikan kelahiran siku dan tangan bayi saat melewati perineum,
gunakan lengan bagian bawah untuk menyangga tubuh bayi saat dilahirkan.
b. Setelah tubuh dan lengan lahir, menelusurkan tangan yang ada di atas (anterior) dari
penggung ke arah kaki bayi untuk menyangganya saat punggung dan kaki lahir.
7. Penanganan bayi baru lahir
a. Menilai dengan cepat, kemudian meletakkan bayi diatas perut ibu dnegan posisi kepala
bayi lebih rendah dari tubuhnya
b. Segera mengeringkan bayi, membungkus kepala dan badan bayi kecuali tali pusat
c. Menjepit tali pusat menggunakan klem kira-kira 3 cm dari pusat bayi. Melakukan urutan
tali pusat mulai dari klem ke arah ibu dan memasang klem pada kedua 2 cm dari klem
pertama (ke arah ibu)
d. Memegang tali pusat dengan satu tangan, melindungi bayi dari gunting dan memotong
tali pusat diantara kedua klem tersebut
e. Memberikan bayi kepada ibunya dan menganjurkan ibu untuk memeluk bayinya dan
memulai pemberian ASI jika ibu menghendaki.
Kala III dan Kala IV
1. Penatalaksanaan aktif persalinan kala III
a. Melakukan palpasi abdomen untuk menghilangkan kemungkinan adanya bayi kedua
b. Memberitahu kepada ibu bahwa ia akan disuntik
c. Segera setelah kelahiran bayi, memberikan suntikan oksitosin 10 Unit IM atau IV.
2. Peregangan tali pusat terkendali
a. Memindahkan klem tali pusat sekitar 5 – 10 cm dari vulva
b. Meletakkan tangan kiri diatas kain yang ada di perut ibu, dan menggunakan tangan ini
untuk melakukan palpasi kontraksi dan menstabilkan uterus.Memegang tali pusat dan
klem dengan tangan kanan
c. Menunggu uterus kontraksi dan kemuadian melakukan penegangan ke arah bawah pada
tali pusat dengan lembut. Lakukan penekatan berlawanan arah pada bagian bawah uterus
dengan cara menekan uterus ke arah atas dan belakang (dorso-kranial) dengan hati-hati
untuk membantu mencegah terjadinya inversio uteri. Jika plasenta tidak lahir setelah 30
– 40 detik, menghentikan penegangan tali pusat dan menunggu hingga kontraksi
berikutnya mulai.
3. Mengeluarkan plasenta
a. Setelah plasenta terlepas, menarik tali pusat ke arah bawah dan kemudian ke arah atas,
mengikuti kurva jalan lahir sambil meneruskan tekanan berlawanan arah pada uterus.
 Jika tali pusat bertambah panjang, pindahkan klem hingga berjarak sekitar 5 – 10 cm
dari vulva
 Jika plasenta tidak lepas setelah melakukan penegangan tali pusat selama 15 menit :
o Ulangi pemberian oksitosin
o Menilai kandung kemih, jika penuh di kateterisasi dengan menggunakan teknik
aseptik jika perlu
o Mengulangi penegangan tali pusat selama 15 menit berikutnya
o Lakukan manual plasenta jika dalam 30 menit plasenta tidak lahir sejak kelahiran
bayi
b. Jika plasenta terlihat di introitus vagina, melanjutkan kelahiran plasenta dengan
menggunakan kedua tangan. Memegang plasenta dengan kedua tangan dan dengan hati-
hati memutar plasenta hingga selaput ketuban terpilin. Dengan lembut dan perlahan-
lahan melahirkan selaput ketuban tersebut.
4. Pemijatan Uterus
Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, melakukan masase uterus, meletakkan
telapak tangan di fundus dan melakukan masase dengan gerakan melingkar dengan lembut
hingga uterus berkontraksi (fundus menjadi keras).
5. Menilai Perdarahan
a. Memeriksa kedua sisi plasenta baik yang menempel ke ibu maupun janin dan selaput
ketuban untuk memastikan bahwa selaput ketuban lengkap dan utuh. Meletakkan
plasenta di dalam kantung plastik atau tempat khusus.
 Jika uterus tidak berkontraksi setelah melakukan masase selam 15 detik
mengambil tindakan yang sesuai.
b. Mengevaluasi adanya laserasi pada vagina dan perineum dan segera menjahit laserasi
yang mengalami perdarahan aktif.
6. Melakukan Prosedur Pasca Persalinan
a. Menilai ulang uterus dan memastikannya berkontraksi dengan baik. Mengevaluasi
perdarahan persalinan vagina.
b. Mencelupkan kedua tangan yang memakai sarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5 %,
membilas kedua tangan yang masih bersarung tangan tersebut dengan air disinfeksi
tingkat tinggi dan mengeringkannya dengan kain yang bersih dan kering.
c. Menempatkan klem tali pusat disinfeksi tingkat tinggi atau steril atau mengikatkan tali
disinfeksi tingkat tinggi dengan simpul mati sekeliling tali pusat sekitar 1 cm dari pusat.
d. Mengikat satu lagi simpul mati dibagian pusat yang berseberangan dengan simpul mati
yang pertama.
e. Melepaskan klem bedah dan meletakkannya ke dalam larutan klorin 0,5 %.
f. Menyelimuti kembali bayi dan menutupi bagian kepalanya. Memastikan handuk atau
kainnya bersih atau kering.
g. Menganjurkan ibu untuk memulai pemberian ASI.
7. Evaluasi
a. Melanjutkan pemantauan kontraksi uterus dan perdarahan pervaginam :
 2-3 kali dalam 15 menit pertama pasca persalinan.
 Setiap 15 menit pada 1 jam pertama pasca persalinan.
 Setiap 20-30 menit pada jam kedua pasca persalinan.
 Jika uterus tidak berkontraksi dengan baik, melaksanakan perawatan yang sesuai
untuk menatalaksana atonia uteri. Jika ditemukan laserasi yang memerlukan
penjahitan, lakukan penjahitan dengan anestesia lokal dan menggunakan teknik
yang sesuai.
b. Mengajarkan pada ibu/keluarga bagaimana melakukan masase uterus dan memeriksa
kontraksi uterus.
c. Mengevaluasi kehilangan darah.
d. Memeriksa tekanan darah, nadi dan keadaan kandung kemih setiap 15 menit selama satu
jam pertama pasca persalinan dan setiap 30 menit selama jam kedua pasca persalinan.
 Memeriksa temperatur tubuh ibu sekali setiap jam selama dua jam pertama pasca
persalinan.
 Melakukan tindakan yang sesuai untuk temuan yang tidak normal.
8. Kebersihan dan keamanan
a. Menempatkan semua peralatan di dalam larutan klorin 0,5% untuk dekontaminasi (10
menit). Mencuci dan membilas peralatan setelah dekontaminasi.
b. Membuang bahan-bahan yang terkontaminasi ke dalam tempat sampah yang sesuai.
c. Membersihkan ibu dengan menggunakan air disinfeksi tingkat tinggi. Membersihkan
cairan ketuban, lendir dan darah. Membantu ibu memakai pakaian yang bersih dan
kering.
d. Memastikan bahwa ibu nyaman. Membantu ibu memberikan ASI. Menganjurkan
keluarga untuk memberikan ibu minuman dan makanan yang diinginkan.
e. Mendekontaminasi daerah yang digunakan untuk melahirkan dengan larutan klorin 0,5%
dan membilas dengan air bersih.
f. Mencelupkan sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin 0,5%, membalikkan bagian
dalam ke luar dan merendamnya dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit.
g. Mencuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir.
9. Dokumentasi

Melengkapi partograf (halaman depan dan belakang)


SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, coass Ilmu Kandungan dan Kebidanan periode 23
September 2019 – 23 November 2019
Nama : Nugraha Wirawan
NIM : 30101507529

Dengan ini, telah melakukan Tugas DOPS partus spontan pada hari Jum’at, 2 Agustus 2019
jam 05.45 WIB pada pasien:
Nama : Ny. MS
Umur : 21 Tahun
Alamat : Kaligawe, Semarang
Tanggal masuk : 19 Oktober 2019
Diagnosa : G1P0A0, 21 tahun, hamil 32 minggu, janin tunggal, hidup,
intrauterin, presentasi kepala U, puka, inpartu kala II preterm
dengan KPD

Semarang, Oktober 2019

Mengetahui,
Coass Bidan

Nugraha Wirawan Jumiarti, Amd.Keb

Pembimbing

dr. Rini Aryani, Sp.OG


STATUS ILMU KANDUNGAN DAN KEBIDANAN
SMF KANDUNGAN DAN KEBIDANAN
RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG

A. IDENTITAS PASIEN

No RM : 01-39-**-**

Nama : Ny. S

Usia : 21 tahun

Pendidikan : SMA

Agama : Islam

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Status : Menikah

Alamat : Kaligawe Semarang


Ruang : VK

Kelas : II

Anamnesis
Dilakukan autoanamnesis tanggal 19 Oktober 2019

Keluhan utama
Kencang-kencang

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang IGD RSI Sultan Agung Semarang dengan keluhan kencang-kencang
yang dirasakan sejak jam 02.00 WIB. Kenceng-kenceng dirasakan semakin sering
sebanyak 2-3 kali setiap 10 menit. Kencang-kencang dirasakan kira-kira selama 1
menit. Pasien juga merasa kencang-kencangnya tidak berkurang saat istirahat.
Pasien mengatakan keluar air ketuban sejak sehari sebelumnya pukul 19.00 WIB
mrembes sedikit-sedikit, gerak anak dirasakan aktif dan ada lendir darah. Pasien
langsung datang ke Rumah Sakit.

Riwayat Menstruasi
- Menarche : 14 tahun
- Siklus : 28 hari, teratur
- Lama : 7 hari
- HPHT : 8 Maret 2019
- HPL : 15 Desember 2019
- Dismenorhea : (-)
Riwayat Perkawinan
- Pasien menikah sebanyak 1 kali
- Usia pernikahan 2 tahun
Riwayat Kehamilan
.
o . G1 : Hamil sekarang
Riwayat ANC
- Telah melakukan ANC di bidan sebanyak 4 kali
- Tidak ada nasihat khusus dan obat dari bidan
- Imunisasi TT (+)
Riwayat KB
- Pasien belum pernah menggunakan KB
Riwayat Penyakit Dahulu
- Riwayat Hipertensi : disangkal
- Riwayat Penyakit Jantung : disangkal
- Riwayat DM : disangkal
- Riwayat operasi : disangkal
Riwayat Nifas sebelumnya
Tidak ada kelainan.
Riwayat Penyakit Keluarga
- Riwayat Hipertensi : disangkal
- Riwayat Penyakit Jantung : disangkal
- Riwayat DM : disangkal
- Riwayat asma : disangkal
Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien adalah Ibu Rumah Tangga. Suami pasien bekerja sebagai pegawai swasta
dan biaya kesehatan ditanggung BPJS.
Riwayat Gizi
Pasien mengatakan tidak ada masalah pada nafsu makan selama kehamilan.
Makanan yang dikonsumsi mencakup 4 sehat 5 sempurna berupa ikan, ayam, sayur,
susu, dll.
Pemeriksaan Fisik
- Keadaan umum : Baik
- Kesadaran : Composmentis
- Tekanan darah : 124/58 mmHg
- Nadi : 82x/menit
- Pernafasan : 18x/menit
- Suhu : 36,2oC
- BB : 62 kg
- TB : 160 cm
- BMI : 24.2
Status Internus
- Kepala : Mesocephale, chloasma gravidarum (+)
- Mata : Konjungtiva anemis -/- , Sklera ikterik -/-
- Telinga : Discharge (-)
- Hidung : Discharge (-), septum deviasi (-), nafas cuping
- Mulut : Bibir sianosis (-), bibir kering (-)
- Tenggorokan : Faring hiperemis (-), pembesaran tonsil (-)
- Leher : Simetris, pembesaran kelenjar limfe (-)
- Kulit : Turgor baik, ptekiae (-)
- Mamae : Simetris, mamae membesar, hiperpigmentasi
areola mamae, papilla mamae menonjol, benjolan abnormal (-)

- Jantung :
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus cordis tidak teraba
Perkusi : tidak dilakukan pemeriksaan batas jantung.
Auskultasi:suara jantung I & II (N), reguler, suara tambahan (-)
- Paru :
Inspeksi : hemi thorax dextra dan sinistra simetris.
Palpasi : stemfremitus dextra dan sinistra sama.
Perkusi : sonor seluruh lapang paru.
Auskultasi : suara dasar vesikuler, suara tambahan (-)
- Abdomen :
Inspeksi: perut tampak besar, striae gravidarum(+), hiperpigmentasi
linea alba (+), bekas luka operasi (-), terlihat gerakan janin.
Auskultasi: Bising usus dbn,
Perkusi : tidak dilakukan,
Palpasi : palpasi hepar dan lien dbn
- Ekstremitas Superior Inferior
Oedem -/- -/-
Akraldingin -/- -/-
Varises -/- -/-
Reflek fisiologis +/+ +/+

Status Obstetri
- Inspeksi : Perut tampak membesar, tampak membujur, hpigmentasi alba dan
striae (+), sikatrik (-), terlihat gerak janin(+)
- Palpasi :
TFU 4 jari di bawah proc. Xyphoideus.
Leopold I : Teraba bagian besar, bulat, lunak
Leopold II : Teraba tahanan memanjang sebelah kari dan bagian
kecil - kecil di sebelah kanan
Leopold III : Teraba bagian besar, bulat, keras.
Leopold IV : Bagian terbawah janin sudah masuk PAP
- His : 4 kali/10 menit (40 detik), diantara kontraksi ada relaksasi
- TFU : 25 cm
- TBJ : (24 - 11) x 155 = 2015 gr
- Auskultasi : DJJ 11-10-11, teratur, perbedaan tidak lebih dari 1

Genitalia
- Eksterna
Inspeksi : air ketuban (+), lendir darah (+), chadwick (+), vulva oedem (-), tanda
radang (-), massa (-), hemoroid (-).
- Interna (VT)
Pembukaan : 10 cm
Penipisan : 100%
KK : (-)
Bagian bawah janin : Kepala
Penurunan : H +III
Point of Direction : UUK kanan belakang
Bagian-bagian kecil : -

Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
PEMERIKSAAN HASIL NILAI SATUAN
RUJUKAN
HEMATOLOGY
Hemoglobin 13.7 11.7-15.5 g/dl

Hematokrit 39.4 33-45 %

Leukosit 11.03 3.6-11.0 ribu/uL

Trombosit 227 150-440 ribu/Ul

Golongandarah/Rh O/Positif -

APTT/PTTK 23.4 21.8-28.0 Detik


Kontrol 21.5 20.8-28.2 Detik

PPT 8.4 (L) 9.3-11.4 Detik

Kontrol 10.4 9.2-12.4 Detik

IMUNOSEROLOGI
HbsAgkualitatif Non reaktif Non reaktif -

KIMIA
GDS 95 75-110 mg/dl

URINE
Warna Kuning
Kejernihan Jernih
Protein Neg <30 (Negatif) mg/dl
Reduksi Neg <15 (Negatif) mg/dl
Bilirubin Neg <1 (Negatif) mg/dl
Reaksi/Ph 7,1 4,8-7,4 -
Urobilinogen 0.4 <2 mg/dl
Benda keton Neg <5 (Negatif) mg/dl
Nitrit Neg Negatif -
Beratjenis 1.010 1.015-1.025 -
Blood Neg <5 (Negatif) Eri/uL
Leukosit Neg <10 (Negatif) Leu/uL
Mikroskopis
Epitelsel 2-4 5-15 /LPK
Eritrosit 0-1 0-1 /LPB
Leukosit 0-1 3-5 /LPB
Silinder 0 0-1 (hialin) /LPK
Parasit Negatif Negatif -
Bakteri Negatif Negatif -
Jamur Negatif Negatif -
Kristal Negatif -
Benang mucus Negatif -
Ringkasan/Resume
G1P0A0 21 tahun hamil 32 minggu datang IGD RSI Sultan Agung Semarang jam 03.00
WIB dengan keluhan kenceng kenceng dirasakan sejak jam 02.00 WIB. Keluar air ketuban
sejak sehari sebelumnya pukul 19.00. Gerak janin masih dirasakan aktif dan keluar lendir
darah.

Status Internus
dbn

Genitalia
 Eksterna
Hemoroid (-), Chadwick (+)

 Interna (VT)
Pembukaan 10 cm, penipisan 100%, KK (-), bagian bawah Kepala, U, ↓ H+3, UUK
kanan belakang.
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium : DBN
Diagnosis
G1P0A0, 21 tahun, hamil 32 minggu, janin tunggal, hidup, intrauterin, presentasi
kepala, U, puki, partus prematorus inpartu kala II preterm dengan KPD.
FOLLOW UP PASIEN

19 Oktober 2019 S : Pasien mengatakan perut terasa kenceng ingin mengejan


( 03.00 WIB) O:
- Kesadaran : Composmentis
- Tekanan darah : 124/58 mmHg
- Nadi : 82x/menit
- Pernafasan : 18x/menit
- Suhu : 36,2oC
- His : 4x/10 menit, durasi 50s/kontraksi
- DJJ : 11-10-11 (128/menit)
- VT : pembukaan 5 cm, penipisan 50%, KK (-),
bagian bawah Kepala,U, ↓ H+1, UUK kanan belakang.
A : G1P0A0, 21 tahun, hamil 32 minggu, janin tunggal, hidup,
intrauterin, presentasi kepala, U, puki, partus prematorus inpartu
kala II preterm dengan KPD
P : lapor dr. Sunarto, Sp.OG
- Advice :
- Dexamethason 2A
- Ceftriaxone 2x1
- Observasi
19 Oktober 2019 S : Pasien mengatakan perut terasa kenceng ingin mengejan
( 06.00 WIB) O:
- Kesadaran : Composmentis
- Tekanan darah : 122/60 mmHg
- Nadi : 81x/menit
- Pernafasan : 19x/menit
- Suhu : 36,4oC
- His : 4x/10 menit, durasi 60s/kontraksi
- DJJ : 11-11-11 (132/menit)
- VT : pembukaan 10 cm, penipisan 100%, KK (-
), bagian bawah Kepala,U, ↓ H+3, UUK kanan belakang.
A : G1P0A0, 21 tahun, hamil 32 minggu, janin tunggal, hidup,
intrauterin, presentasi kepala, U, puki, partus prematorus inpartu
kala II preterm dengan KPD
P : lapor dr. Sunarto, Sp.OG
- Advice :
Pimpin persalinan
19 Oktober 2019 Bayi laki – laki lahir spontan dengan BB = 1500 gr, PB = 40 cm,
( 07.00 WIB) AS = 8-9-9, placenta lahir tidak lengkap, laserasi perineum grade
II
S : Mules
O:
- KU : Baik
- TD : 118/59 mmHg
- N : 88x/menit
- RR : 20x/menit
- S : 36,6ºC
- PPV : (+)
- His : 5x/10 menit, durasi 40s
- TFU : 3 jari dibawah pusat
- Perineum laserasi Grade II
- Perdarahan post partum 100 cc
A : P1A0 post partus spontan
P:
- Monitor keadaan umum
- Metylergometrin 2x1
- Bactesyn 2x1
- Fermia 1x1
- Asam Mefenamat 3x1
- Pro Curretage pukul 09.00

20 Oktober 2019 S : Pasien mengatakan nyeri pada perineum


( 13.00 WIB) O:
- KU : Baik
- Skala nyeri :4
- TD : 124/69 mmHg
- N : 84x/menit
- RR : 22x/menit
- S : 36,5ºC
A:
Gangguan rasa nyaman
P:
- Observasi KU,TTV, Perdarahan
- Pindah baitunnisa II ruang I1
20 Oktober 2019 S : Pasien mengatakan nyeri luka jahitan berkurang
( 18.30 WIB) O:
- KU : baik
- TD : 120/70 mmHg
- HR : 80 x/menit
- S : 36,8 ºC
- RR : 22 x/menit
- ASI +/+
A:
- P4A0 post partus spontan + Curretage H1
P:
- Monitor KU, TTV, PPV, DC.
- Bila KU baik/ keluhan tidak ada boleh pulang.
Kontrol 1 minggu kemudian

21 Oktober 2019 S : Pasien mengatakan sudah baikan


( 06.00 WIB) O:
- KU : baik sekala nyeri 4
- TD : 120/80 mmHg
- HR : 82 x/menit
- S : 36 ºC
- RR : 18 x/menit
- Healing grade II
- ASI +/+
A : P1A0 post partus spontan + curettage H2
- Resiko infeksi
P:
Motivasi menjaga kebersihan jalan lahir
Nyeri berkurang

21 Oktober 2019 S : Pasien mengatakan sudah baik


(12.00 WIB) O:
- KU : baik
- TD : 110/70 mmHg
- HR : 83 x/menit
- S : 36,1 ºC
- RR : 20 x/menit
A : P1A0 post partus spontan + curettage H2
P : monitor KU+TTV

21 Oktober 2019 S : Pasien mengatakan tidak ada keluhan


(14.00 WIB) O:
- KU : Baik
- TD : 110/70 mmHg
- N : 80x/menit
- RR : 20x/menit
- S : 36,5ºC
- PPV : -
A : P1A0 post partus spontan + curettage H2
P : BLPL
edukasi penggunaan obat pulang
- Metylergometrin 2x1
- Asam Mefenamat 3x1
- Fermia 1x1
LAMPIRAN PATOGRAF

Anda mungkin juga menyukai