PARTUS SPONTAN
Disusun oleh:
Nur Rokhmatur Rizki
30101607710
Pembimbing:
dr. Inu Mulyantoro, Sp.OG (K)
Kala II
1. Melihat tanda dan gejala kala II
Mengamati tanda dan gejala persalinan kala II
a. Pembukaan lengkap
b. Ibu ingin mengejan
c. Vulva membuka
d. Perineum menonjol
e. Anus terbuka
3. Mengeluarkan plasenta
a. Setelah plasenta terlepas, menarik tali pusat ke arah bawah dan kemudian ke
arah atas, mengikuti kurva jalan lahir sambil meneruskan tekanan
berlawanan arah pada uterus.
● Jika tali pusat bertambah panjang, pindahkan klem hingga berjarak
sekitar 5 – 10 cm dari vulva
● Jika plasenta tidak lepas setelah melakukan penegangan tali pusat
selama 15 menit :
o Ulangi pemberian oksitosin
o Menilai kandung kemih, jika penuh di kateterisasi dengan
menggunakan teknik aseptik jika perlu
o Mengulangi penegangan tali pusat selama 15 menit berikutnya
o Lakukan manual plasenta jika dalam 30 menit plasenta tidak lahir
sejak kelahiran bayi
b. Jika plasenta terlihat di introitus vagina, melanjutkan kelahiran plasenta
dengan menggunakan kedua tangan. Memegang plasenta dengan kedua
tangan dan dengan hati-hati memutar plasenta hingga selaput ketuban
terpilin. Dengan lembut dan perlahan-lahan melahirkan selaput ketuban
tersebut.
4. Pemijatan Uterus
Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, melakukan masase uterus,
meletakkan telapak tangan di fundus dan melakukan masase dengan gerakan
melingkar dengan lembut hingga uterus berkontraksi (fundus menjadi keras).
5. Menilai Perdarahan
a. Memeriksa kedua sisi plasenta baik yang menempel ke ibu maupun janin
dan selaput ketuban untuk memastikan bahwa selaput ketuban lengkap dan
utuh. Meletakkan plasenta di dalam kantung plastik atau tempat khusus.
● Jika uterus tidak berkontraksi setelah melakukan masase selam 15 detik
mengambil tindakan yang sesuai.
b. Mengevaluasi adanya laserasi pada vagina dan perineum dan segera
menjahit laserasi yang mengalami perdarahan aktif.
7. Evaluasi
a. Melanjutkan pemantauan kontraksi uterus dan perdarahan pervaginam :
● 2-3 kali dalam 15 menit pertama pasca persalinan.
● Setiap 15 menit pada 1 jam pertama pasca persalinan.
● Setiap 20-30 menit pada jam kedua pasca persalinan.
● Jika uterus tidak berkontraksi dengan baik, melaksanakan perawatan
yang sesuai untuk menatalaksana atonia uteri. Jika ditemukan laserasi
yang memerlukan penjahitan, lakukan penjahitan dengan anestesia lokal
dan menggunakan teknik yang sesuai.
b. Mengajarkan pada ibu/keluarga bagaimana melakukan masase uterus dan
memeriksa kontraksi uterus.
c. Mengevaluasi kehilangan darah.
d. Memeriksa tekanan darah, nadi dan keadaan kandung kemih setiap 15 menit
selama satu jam pertama pasca persalinan dan setiap 30 menit selama jam
kedua pasca persalinan.
● Memeriksa temperatur tubuh ibu sekali setiap jam selama dua jam
pertama pasca persalinan.
● Melakukan tindakan yang sesuai untuk temuan yang tidak normal.
9. Dokumentasi
Melengkapi partograf (halaman depan dan belakang)
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini, coass Ilmu Kandungan dan Kebidanan
periode 18 Oktober 2021 – 18 Desember 2021
Nama : Nur Rokhmatur Rizki
NIM : 30101607710
Dengan ini, telah melakukan Tugas DOPS partus spontan pada hari Minggu, 28
November 2021 pukul 04.30 WIB pada pasien:
Nama : Ny. INH
Umur : 17 Tahun
Alamat : Sayung Demak
Tanggal masuk : 28 November 2021
Diagnosa : G1P0A0 usia 17 tahun, hamil 39 minggu, janin
tunggal hidup intrauterin, presentasi kepala,
masuk PAP, puka, inpartu kala I fase aktif.
Pembimbing
Anamnesis
Dilakukan autoanamnesis tanggal 28 November 2021
Keluhan utama
Kencang-kencang
Riwayat Menstruasi
- Menarche : 12 tahun
- Siklus : 28 hari, teratur
- Lama : 7 hari
- HPHT : 27 Februari 2021
- HPL : 4 Desember 2021
- Dismenorhea : (-)
Riwayat Perkawinan
- Pasien menikah sebanyak 1 kali
- Usia sewaktu menikah 17 tahun
- Usia pernikahan 2 bulan
Riwayat Kehamilan
- G1P0A0
- G1 : Hamil ini
- HPHT : 27 Februari 2021
- HPL : 4 Desember 2021
- UK : 39 minggu
Riwayat ANC
- Telah melakukan ANC di bidan sebanyak 2 kali
- Diberikan vitamin dan suplemen besi
- Imunisasi TT (+)
Riwayat KB
-
Riwayat Penyakit Dahulu
- Riwayat Hipertensi : disangkal
- Riwayat Penyakit Jantung : disangkal
- Riwayat DM : disangkal
- Riwayat operasi : disangkal
Riwayat Nifas sebelumnya
Tidak ada
Riwayat Gizi
Pasien mengatakan tidak ada masalah pada nafsu makan selama kehamilan.
Makanan yang dikonsumsi mencakup 4 sehat 5 sempurna berupa ikan, ayam, sayur,
susu, dll.
Pemeriksaan Fisik
- Keadaan umum : Baik
- Kesadaran : Composmentis
- Tekanan darah : 110/70 mmHg
- Nadi : 64 x/menit
- Pernafasan : 20 x/menit
- Suhu : 36,4oC
- BB : 40 kg
- TB : 141 cm
- BMI : 20.11 kg/m2
Status Internus
- Kepala : Mesocephale
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-) , Sklera ikterik (-/-)
- Telinga : Discharge (-)
- Hidung : Discharge (-), septum deviasi (-), nafas cuping (-)
- Mulut : Bibir sianosis (-), bibir kering (-)
- Tenggorokan : Faring hiperemis (-), pembesaran tonsil (-)
- Leher : Simetris, pembesaran kelenjar limfe (-)
- Kulit : Turgor baik, ptekiae (-)
- Mamae : Simetris, mamae membesar, hiperpigmentasi areola
mamae, papilla mamae menonjol, benjolan abnormal (-)
- Jantung
a. Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
b. Palpasi : ictus cordis tidak teraba
c. Perkusi : tidak dilakukan pemeriksaan batas jantung.
d. Auskultasi : suara jantung I & II (N), reguler, suara tambahan (-)
- Paru
a. Inspeksi : hemithorax dextra dan sinistra simetris.
b. Palpasi : stem fremitus dextra dan sinistra sama.
c. Perkusi : sonor seluruh lapang paru.
d. Auskultasi : suara dasar vesikuler, suara tambahan (-)
- Abdomen
a. Inspeksi : perut tampak besar, striae gravidarum(+),
hiperpigmentasi linea alba (+), bekas luka operasi (-),
terlihat gerakan janin.
b. Auskultasi : bising usus dbn
c. Perkusi : tidak dilakukan
d. Palpasi : palpasi hepar dan lien dbn
- Ekstremitas Superior Inferior
Oedem -/-
Akral dingin -/- -/-
Varises -/-
Reflek fisiologis +/+ +/+
Status Obstetri
- Inspeksi : Perut tampak membesar, tampak membujur,
hiperpigmentasi linea alba dan striae (+), sikatrik (-),
terlihat gerak janin (+)
- Palpasi :
TFU 32 cm
Leopold I : teraba bagian besar, bulat, lunak
Leopold II : teraba tahanan memanjang di kanan dan kecil- kecil di kiri
Leopold III : teraba bagian besar, bulat, keras.
Leopold IV : bagian terbawah janin sudah masuk PAP
- His : 3 kali/10 menit (35 detik), diantara kontraksi ada relaksasi
- TFU : 32 cm
- TBJ : (32 - 11) x 155 = 3.255 gr
- Auskultasi : DJJ 12-11-12, teratur = 140 x/menit
Genitalia
● Eksterna
Inspeksi : Air ketuban (+), lendir darah (+), chadwick (+), vulva oedem (-),
tanda radang (-), massa (-), hemoroid (-)
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium Klinik (Tanggal 28 November 2021, jam 01.00 WIB)
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
HEMATOLOGI
Darah Rutin 1
PPT
APTT
KIMIA KLINIK
IMUNOLOGI
Reaktif ≥0.05
URINALISA
Urin Lengkap
Warna Kuning
Mikroskopis
Silinder 0
Ringkasan/Resume
Seorang wanita 17 tahun G1P0A0 usia kehamilan 39 minggu mengeluh kencang-
kencang sejak jam 00.00 WIB. Kencang-kencang mulai sering sejak jam 01.00
WIB. Kencang-kencang tidak berkurang dengan istirahat. Gerak anak dirasakan
aktif. Pasien mengeluhkan sering merasa lelah, pusing (-).
Status Internus
DBN
Genitalia
● Eksterna
Air ketuban (-), lendir darah (+), Chadwick (+)
● Interna (VT) (pukul 04.00 WIB)
Pembukaan : 10 cm
Penipisan : 100%
KK : (-)
Bagian bawah janin : Kepala
Penurunan : Bidang Hodge III
Point of Direction : Ubun-ubun kecil
Bagian-bagian kecil :-
Sarung tangan : Lendir darah (+)
Diagnosis
G1P0A0 usia 17 tahun, hamil 39 minggu, janin tunggal hidup intrauterin, presentasi
kepala, kepala masuk PAP, puka, inpartu kala I fase aktif
FOLLOW UP PASIEN
(06.30 WIB ) O:
● Kesadaran : composmentis
● Tekanan darah : 126/76 mmHg
● Nadi : 93x/menit
● Pernafasan : 20x/menit
● Suhu : 36,3’C
● TFU : 3 jari dibawah pusar
A: G1P0A0 17 tahun post partum, janin tunggal.
LAMPIRAN PATOGRAF