Anda di halaman 1dari 21

DIRECT OBSERVATION OF PROCEDURAL SKILL (DOPS)

PARTUS SPONTAN

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Kepaniteraan Klinik dan Melengkapi Salah


Satu Syarat Menempuh Program Pendidikan Profesi Dokter
Bagian Ilmu Kandungan dan Kebidanan RSI Sultan Agung Semarang
Periode 18 Oktober 2021 – 18 Desember 2021

Disusun oleh:
Nur Rokhmatur Rizki
30101607710

Pembimbing:
dr. Inu Mulyantoro, Sp.OG (K)

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KANDUNGAN DAN KEBIDANAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNISSULA SEMARANG
RSI SULTAN AGUNG
SEMARANG
2021
Laporan Partus Spontan

Kala II
1. Melihat tanda dan gejala kala II
Mengamati tanda dan gejala persalinan kala II
a. Pembukaan lengkap
b. Ibu ingin mengejan
c. Vulva membuka
d. Perineum menonjol
e. Anus terbuka

2. Menyiapkan pertolongan persalinan


a. Memastikan perlengkapan, bahan dan obat-obatan esensial siap digunakan.
Mematahkan ampul oksitosin 10 unit dan menempatkan tabung suntik steril
sekali pakai dalam partus set.
b. Mengenakan baju penutup atau celemek plastik yang bersih
c. Melepaskan semua perhiasan yang dipakai
d. Memakai sarung tangan steril
e. Menghisap oksitosin 10 unit ke dalam tabung suntik dan meletakannya
kembali di partus set

3. Memastikan pembukaan lengkap dan keadaan janin baik


a. Melakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan pembukaan sudah
lengkap atau belum. Jika kulit ketuban belum pecah, sedangkan sudah
pembukaan lengkap lakukan amniotomi
b. Memeriksa denyut jantung janin setelah kontraksi berakhir untuk
memastikan DJJ dalam batas normal

4. Menyiapkan ibu dan keluarga untuk membantu proses pimpinan


mengejan
a. Memberitahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik
b. Menunggu hingga ibu ingin mengejan
c. Melakukan pimpinan mengejan saat ibu mempunyai dorongan kuat untuk
mengejan

5. Persiapan pertolongan bayi


a. Jika kepala bayi telah membuka vulva, meletakkan menyiapkan kain bersih
dilipat 1/3 bagian, dibawah bokong ibu
b. Membuka partus set

6. Menolong kelahiran bayi


LAHIRNYA KEPALA
a. Saat kepala bayi membuka vulva, lindungi perineum dengan satu tangan
dilapisi kain tadi, letakkan tangan yang lain di kepala bayi dan lakukan
tekanan lembut dan tidak menghambat pada kepala bayi, membiarkan
kepala keluar perlahan-lahan.
b. Menganjurkan ibu untuk mengejan perlahan-lahan atau bernafas cepat saat
kepala lahir
c. Dengan lembut menyeka muka, mulut dan hidung bayi dengan kain atau
kasa yang bersih
d. Memeriksa lilitan tali pusat dan mengambil tindakan yang sesuai jika terjadi
dan kemudian meneruskan segera proses kelahiran bayi.
e. Menunggu hingga kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan
LAHIRNYA BAHU
a. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, tempatkan kedua tangan di
masing-masing sisi muka bayi. Dengan lembut menariknya ke arah bawah
dan arah luar hingga bahu anterior muncul di bawah arcus pubis dan
kemudian dengan lembut menarik ke arah atas dan ke arah luar untuk
melahirkan bahu posterior
LAHIRNYA BADAN DAN TUNGKAI
a. Setelah kedua bahu dilahirkan, menelusurkan tangan mulai kepala bayi yang
berada di bagian bawah ke arah perineum tangan, membiarkan bahu dan
lengan posterior lahir ke tangan tersebut. Mengendalikan kelahiran siku dan
tangan bayi saat melewati perineum, gunakan lengan bagian bawah untuk
menyangga tubuh bayi saat dilahirkan.
b. Setelah tubuh dan lengan lahir, menelusurkan tangan yang ada di atas
(anterior) dari penggung ke arah kaki bayi untuk menyangganya saat
punggung dan kaki lahir.

7. Penanganan bayi baru lahir


a. Menilai dengan cepat, kemudian meletakkan bayi diatas perut ibu dnegan
posisi kepala bayi lebih rendah dari tubuhnya. Segera mengeringkan bayi,
membungkus kepala dan badan bayi kecuali tali pusat
b. Menjepit tali pusat menggunakan klem kira-kira 3 cm dari pusat bayi.
Melakukan urutan tali pusat mulai dari klem ke arah ibu dan memasang
klem pada kedua 2 cm dari klem pertama (ke arah ibu)
c. Memegang tali pusat dengan satu tangan, melindungi bayi dari gunting dan
memotong tali pusat diantara kedua klem tersebut. Memberikan bayi kepada
ibunya dan menganjurkan ibu untuk memeluk bayinya dan memulai
pemberian ASI jika ibu menghendaki.

Kala III dan Kala IV


1. Penatalaksanaan aktif persalinan kala III
a. Melakukan palpasi abdomen untuk menghilangkan kemungkinan adanya
bayi kedua serta memberitahu kepada ibu bahwa ia akan disuntik
b. Segera setelah kelahiran bayi, memberikan suntikan oksitosin 10 Unit IM
atau IV.

2. Peregangan tali pusat terkendali


a. Memindahkan klem tali pusat sekitar 5 – 10 cm dari vulva
b. Meletakkan tangan kiri diatas kain yang ada di perut ibu, dan menggunakan
tangan ini untuk melakukan palpasi kontraksi dan menstabilkan uterus.
Memegang tali pusat dan klem dengan tangan kanan
c. Menunggu uterus kontraksi dan kemudian melakukan penegangan ke arah
bawah pada tali pusat dengan lembut. Lakukan penekatan berlawanan arah
pada bagian bawah uterus dengan cara menekan uterus ke arah atas dan
belakang (dorso-kranial) dengan hati-hati untuk membantu mencegah
terjadinya inversio uteri. Jika plasenta tidak lahir setelah 30 – 40 detik,
menghentikan penegangan tali pusat dan menunggu hingga kontraksi
berikutnya mulai.

3. Mengeluarkan plasenta
a. Setelah plasenta terlepas, menarik tali pusat ke arah bawah dan kemudian ke
arah atas, mengikuti kurva jalan lahir sambil meneruskan tekanan
berlawanan arah pada uterus.
● Jika tali pusat bertambah panjang, pindahkan klem hingga berjarak
sekitar 5 – 10 cm dari vulva
● Jika plasenta tidak lepas setelah melakukan penegangan tali pusat
selama 15 menit :
o Ulangi pemberian oksitosin
o Menilai kandung kemih, jika penuh di kateterisasi dengan
menggunakan teknik aseptik jika perlu
o Mengulangi penegangan tali pusat selama 15 menit berikutnya
o Lakukan manual plasenta jika dalam 30 menit plasenta tidak lahir
sejak kelahiran bayi
b. Jika plasenta terlihat di introitus vagina, melanjutkan kelahiran plasenta
dengan menggunakan kedua tangan. Memegang plasenta dengan kedua
tangan dan dengan hati-hati memutar plasenta hingga selaput ketuban
terpilin. Dengan lembut dan perlahan-lahan melahirkan selaput ketuban
tersebut.

4. Pemijatan Uterus
Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, melakukan masase uterus,
meletakkan telapak tangan di fundus dan melakukan masase dengan gerakan
melingkar dengan lembut hingga uterus berkontraksi (fundus menjadi keras).

5. Menilai Perdarahan
a. Memeriksa kedua sisi plasenta baik yang menempel ke ibu maupun janin
dan selaput ketuban untuk memastikan bahwa selaput ketuban lengkap dan
utuh. Meletakkan plasenta di dalam kantung plastik atau tempat khusus.
● Jika uterus tidak berkontraksi setelah melakukan masase selam 15 detik
mengambil tindakan yang sesuai.
b. Mengevaluasi adanya laserasi pada vagina dan perineum dan segera
menjahit laserasi yang mengalami perdarahan aktif.

6. Melakukan Prosedur Pasca Persalinan


a. Menilai ulang uterus dan memastikannya berkontraksi dengan baik.
Mengevaluasi perdarahan persalinan vagina.
b. Mencelupkan kedua tangan yang memakai sarung tangan ke dalam larutan
klorin 0,5 %, membilas kedua tangan yang masih bersarung tangan tersebut
dengan air disinfeksi tingkat tinggi dan mengeringkannya dengan kain yang
bersih dan kering.
c. Menempatkan klem tali pusat disinfeksi tingkat tinggi atau steril atau
mengikatkan tali disinfeksi tingkat tinggi dengan simpul mati sekeliling tali
pusat sekitar 1 cm dari pusat.
d. Mengikat satu lagi simpul mati dibagian pusat yang berseberangan dengan
simpul mati yang pertama.
e. Melepaskan klem bedah dan meletakkannya ke dalam larutan klorin 0,5 %.
f. Menyelimuti kembali bayi dan menutupi bagian kepalanya. Memastikan
handuk atau kainnya bersih atau kering.
g. Menganjurkan ibu untuk memulai pemberian ASI.

7. Evaluasi
a. Melanjutkan pemantauan kontraksi uterus dan perdarahan pervaginam :
● 2-3 kali dalam 15 menit pertama pasca persalinan.
● Setiap 15 menit pada 1 jam pertama pasca persalinan.
● Setiap 20-30 menit pada jam kedua pasca persalinan.
● Jika uterus tidak berkontraksi dengan baik, melaksanakan perawatan
yang sesuai untuk menatalaksana atonia uteri. Jika ditemukan laserasi
yang memerlukan penjahitan, lakukan penjahitan dengan anestesia lokal
dan menggunakan teknik yang sesuai.
b. Mengajarkan pada ibu/keluarga bagaimana melakukan masase uterus dan
memeriksa kontraksi uterus.
c. Mengevaluasi kehilangan darah.
d. Memeriksa tekanan darah, nadi dan keadaan kandung kemih setiap 15 menit
selama satu jam pertama pasca persalinan dan setiap 30 menit selama jam
kedua pasca persalinan.
● Memeriksa temperatur tubuh ibu sekali setiap jam selama dua jam
pertama pasca persalinan.
● Melakukan tindakan yang sesuai untuk temuan yang tidak normal.

8. Kebersihan dan keamanan


a. Menempatkan semua peralatan di dalam larutan klorin 0,5% untuk
dekontaminasi (10 menit). Mencuci dan membilas peralatan setelah
dekontaminasi. Membuang bahan-bahan yang terkontaminasi ke dalam
tempat sampah yang sesuai.
b. Membersihkan ibu dengan menggunakan air disinfeksi tingkat tinggi.
Membersihkan cairan ketuban, lendir dan darah. Membantu ibu memakai
pakaian yang bersih dan kering.
c. Memastikan bahwa ibu nyaman. Membantu ibu memberikan ASI.
Menganjurkan keluarga untuk memberikan ibu minuman dan makanan yang
diinginkan.
d. Mendekontaminasi daerah yang digunakan untuk melahirkan dengan larutan
klorin 0,5% dan membilas dengan air bersih. Mencelupkan sarung tangan
kotor ke dalam larutan klorin 0,5%, membalikkan bagian dalam ke luar dan
merendamnya dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit.
e. Mencuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir.

9. Dokumentasi
Melengkapi partograf (halaman depan dan belakang)
SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, coass Ilmu Kandungan dan Kebidanan
periode 18 Oktober 2021 – 18 Desember 2021
Nama : Nur Rokhmatur Rizki
NIM : 30101607710

Dengan ini, telah melakukan Tugas DOPS partus spontan pada hari Minggu, 28
November 2021 pukul 04.30 WIB pada pasien:
Nama : Ny. INH
Umur : 17 Tahun
Alamat : Sayung Demak
Tanggal masuk : 28 November 2021
Diagnosa : G1P0A0 usia 17 tahun, hamil 39 minggu, janin
tunggal hidup intrauterin, presentasi kepala,
masuk PAP, puka, inpartu kala I fase aktif.

Semarang, 29 November 2021


Mengetahui,
Coass Bidan

Nur Rokhmatur Rizki Jumiarti, Amd.Keb

Pembimbing

dr. Inu Mulyantoro, Sp.OG (K)


STATUS ILMU KANDUNGAN DAN KEBIDANAN
SMF KANDUNGAN DAN KEBIDANAN
RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG
A. IDENTITAS PASIEN
No RM : 01- 44 - xx –xx
Nama : Ny. INH
Usia : 17 tahun
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Status : Menikah
Alamat : Sayung Demak
Ruang : VK
Kelas : III

Anamnesis
Dilakukan autoanamnesis tanggal 28 November 2021

Keluhan utama
Kencang-kencang

Riwayat Penyakit Sekarang


Seorang wanita 17 tahun G1P0A0 usia kehamilan 39 minggu datang ke IGD RSI
Sultan Agung Semarang pada tanggal 28 November 2021 pukul 01.30 WIB
dengan keluhan kencang-kencang yang dirasakan sejak pukul 00.00 WIB. Pasien
juga merasakan kencang-kencang tidak berkurang dengan istirahat. Gerak anak
dirasakan aktif. Pasien mengeluhkan sering merasa lelah, pusing (-).

Riwayat Menstruasi
- Menarche : 12 tahun
- Siklus : 28 hari, teratur
- Lama : 7 hari
- HPHT : 27 Februari 2021
- HPL : 4 Desember 2021
- Dismenorhea : (-)

Riwayat Perkawinan
- Pasien menikah sebanyak 1 kali
- Usia sewaktu menikah 17 tahun
- Usia pernikahan 2 bulan

Riwayat Kehamilan
- G1P0A0
- G1 : Hamil ini
- HPHT : 27 Februari 2021
- HPL : 4 Desember 2021
- UK : 39 minggu

Riwayat ANC
- Telah melakukan ANC di bidan sebanyak 2 kali
- Diberikan vitamin dan suplemen besi
- Imunisasi TT (+)

Riwayat KB
-
Riwayat Penyakit Dahulu
- Riwayat Hipertensi : disangkal
- Riwayat Penyakit Jantung : disangkal
- Riwayat DM : disangkal
- Riwayat operasi : disangkal
Riwayat Nifas sebelumnya
Tidak ada

Riwayat Penyakit Keluarga


- Riwayat Hipertensi : disangkal
- Riwayat Penyakit Jantung : disangkal
- Riwayat DM : disangkal
- Riwayat asma : disangkal

Riwayat Sosial Ekonomi


Pasien adalah seorang karyawan swasta. Suami bekerja sebagai karyawan swasta
dan biaya kesehatan ditanggung BPJS.

Riwayat Gizi
Pasien mengatakan tidak ada masalah pada nafsu makan selama kehamilan.
Makanan yang dikonsumsi mencakup 4 sehat 5 sempurna berupa ikan, ayam, sayur,
susu, dll.

Pemeriksaan Fisik
- Keadaan umum : Baik
- Kesadaran : Composmentis
- Tekanan darah : 110/70 mmHg
- Nadi : 64 x/menit
- Pernafasan : 20 x/menit
- Suhu : 36,4oC
- BB : 40 kg
- TB : 141 cm
- BMI : 20.11 kg/m2

Status Internus
- Kepala : Mesocephale
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-) , Sklera ikterik (-/-)
- Telinga : Discharge (-)
- Hidung : Discharge (-), septum deviasi (-), nafas cuping (-)
- Mulut : Bibir sianosis (-), bibir kering (-)
- Tenggorokan : Faring hiperemis (-), pembesaran tonsil (-)
- Leher : Simetris, pembesaran kelenjar limfe (-)
- Kulit : Turgor baik, ptekiae (-)
- Mamae : Simetris, mamae membesar, hiperpigmentasi areola
mamae, papilla mamae menonjol, benjolan abnormal (-)
- Jantung
a. Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
b. Palpasi : ictus cordis tidak teraba
c. Perkusi : tidak dilakukan pemeriksaan batas jantung.
d. Auskultasi : suara jantung I & II (N), reguler, suara tambahan (-)
- Paru
a. Inspeksi : hemithorax dextra dan sinistra simetris.
b. Palpasi : stem fremitus dextra dan sinistra sama.
c. Perkusi : sonor seluruh lapang paru.
d. Auskultasi : suara dasar vesikuler, suara tambahan (-)
- Abdomen
a. Inspeksi : perut tampak besar, striae gravidarum(+),
hiperpigmentasi linea alba (+), bekas luka operasi (-),
terlihat gerakan janin.
b. Auskultasi : bising usus dbn
c. Perkusi : tidak dilakukan
d. Palpasi : palpasi hepar dan lien dbn
- Ekstremitas Superior Inferior
Oedem -/-
Akral dingin -/- -/-
Varises -/-
Reflek fisiologis +/+ +/+
Status Obstetri
- Inspeksi : Perut tampak membesar, tampak membujur,
hiperpigmentasi linea alba dan striae (+), sikatrik (-),
terlihat gerak janin (+)
- Palpasi :
TFU 32 cm
Leopold I : teraba bagian besar, bulat, lunak
Leopold II : teraba tahanan memanjang di kanan dan kecil- kecil di kiri
Leopold III : teraba bagian besar, bulat, keras.
Leopold IV : bagian terbawah janin sudah masuk PAP
- His : 3 kali/10 menit (35 detik), diantara kontraksi ada relaksasi
- TFU : 32 cm
- TBJ : (32 - 11) x 155 = 3.255 gr
- Auskultasi : DJJ 12-11-12, teratur = 140 x/menit

Genitalia
● Eksterna
Inspeksi : Air ketuban (+), lendir darah (+), chadwick (+), vulva oedem (-),
tanda radang (-), massa (-), hemoroid (-)

● Interna (VT) (pukul 04.20 WIB)


Pembukaan : 10 cm
Penipisan : 100%
KK : (+)
Bagian bawah janin : Kepala
Penurunan : Bidang Hodge III
Point of Direction : Ubun-ubun kecil
Bagian-bagian kecil :-
Sarung tangan : Lendir darah (+)

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium Klinik (Tanggal 28 November 2021, jam 01.00 WIB)
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan

HEMATOLOGI

Darah Rutin 1

Hemoglobin 13.1 11.7 – 15.5

Hematokrit 37.8 33.0 – 45.0

Leukosit 8.29 3.60 – 11.00

Trombosit 228 150 – 440

Golongan Darah/ Rh AB / Positif

PPT

PT (L) 8.6 9.3 – 11.4

PT (kontrol) 11.5 9.3 – 12.7

APTT

APTT 26.9 21.8 – 28.4

APTT (kontrol) 26.2 21.2 – 28.6

KIMIA KLINIK

Glukosa Darah Sewaktu 107 75 – 110

IMUNOLOGI

HBsAg (kuantitatif) 0.02 Non Reaktif <0.05

Reaktif ≥0.05

URINALISA

Urin Lengkap
Warna Kuning

Kejernihan Agak keruh Jernih

Protein Trace <30 (Negatif)

Reduksi Neg <15 (Negatif)

Bilirubin Neg <1 (Negatif)

Reaksi/Ph 7.5 (H) 4.8 – 7.4

Urobilinogen 1.0 <2

Benda Keton Neg <5 (Negatif)

Nitrit Neg Negatif

Berat Jenis 1.015 1.015 – 1.025

Darah (Blood) 10 <5 (Negatif)

Leukosit 15 <10 (Negatif)

Mikroskopis

Sel Epitel >100 5 – 15

Eritrosit 10-12 <1/LPB

Leukosit 18-20 3-5

Silinder 0

Parasit Negatif Negatif

Bakteri Positif 1 Negatif

Jamur Negatif Negatif


Kristal Negatif

Benang Mukus Positif

Ringkasan/Resume
Seorang wanita 17 tahun G1P0A0 usia kehamilan 39 minggu mengeluh kencang-
kencang sejak jam 00.00 WIB. Kencang-kencang mulai sering sejak jam 01.00
WIB. Kencang-kencang tidak berkurang dengan istirahat. Gerak anak dirasakan
aktif. Pasien mengeluhkan sering merasa lelah, pusing (-).

Status Internus
DBN
Genitalia
● Eksterna
Air ketuban (-), lendir darah (+), Chadwick (+)
● Interna (VT) (pukul 04.00 WIB)
Pembukaan : 10 cm
Penipisan : 100%
KK : (-)
Bagian bawah janin : Kepala
Penurunan : Bidang Hodge III
Point of Direction : Ubun-ubun kecil
Bagian-bagian kecil :-
Sarung tangan : Lendir darah (+)

Diagnosis
G1P0A0 usia 17 tahun, hamil 39 minggu, janin tunggal hidup intrauterin, presentasi
kepala, kepala masuk PAP, puka, inpartu kala I fase aktif
FOLLOW UP PASIEN

28 November S : Perut terasa keceng-kenceng, kehamilan kedua


2021 O:
(04.00 WIB) - Kesadaran : Composmentis
- Tekanan darah : 140/89 mmHg
- Nadi : 100 x/menit
- Pernafasan : 20 x/menit
- Suhu : 36.6oC
- His : 2’45” kuat
- DJJ : 11-11-11 (132/menit)
- VT : bloody show (+), pembukaan 10
cm, penipisan 100%, KK (-),
serviks lunak, bagian bawah
Kepala, ↓ H-III (+), UUK
- Riwayat kehamilan :
G1 : Hamil ini
A : G1P0A0 17 tahun, hamil 39 minggu, janin tunggal,
hidup, intrauterin, presentasi kepala, U, puka,
inpartu
kala II
P:
- Kolaborasi dengan lapor dr. Muslich Sp.OG
- Pimpin persalinan
28 November Bayi lahir spontan dengan jenis kelamin perempuan,
2021 APGAR score 10-10-10. Plasenta lahir spontan,
(4.30) lengkap. Laserasi perineum grade II. Dilakukan
penjahitan dengan anestesi lidokain.

28 November 2021 S : Nyeri pada vagina

(06.30 WIB ) O:

● Kesadaran : composmentis
● Tekanan darah : 126/76 mmHg
● Nadi : 93x/menit
● Pernafasan : 20x/menit
● Suhu : 36,3’C
● TFU : 3 jari dibawah pusar
A: G1P0A0 17 tahun post partum, janin tunggal.

LAMPIRAN PATOGRAF

Anda mungkin juga menyukai