Anda di halaman 1dari 20

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Batu bara merupakan salah satu komponen yang pentng pada suatu bangunan. Batu bata biasa digunakan
sebagai bahan utama dalam pembuatan dinding rumah, atau gedung. Batu bata sering dipilih sebagai bahan alternatif
utama penyusun bangunan karena harganya yang relative murah, mudah diperoleh, memiliki kekuatan yang cukup
tinggi, tahan terhadap pengaruh cuaca, dan tahap terhadap api, yang hanya kita ketahui bahwa batu bata terbuat dari
tanah liat dan propesinya dibakar. Penulis disini akan menguraikan bagaimana pembuatan batu bata.

Permasalahan

Dari latar belakang diatas dapat diambil rumusan masalahnya yaitu sebagai berikut :
1. Apa sejarah singkat tentang pembuatan batu bata ?
2. Apa saja alat-alat dan bahan apa saja yang dibutuhkan dalam pembuatan batu bata ?
3. Bagaimana langkah kerja pembuatan batu bata ?
4. Bagaimanakah kesimpulan dan saran dari karya tulis ilmiah ini ?

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mempelajari bagaimana proses pembuatan
batu bata.

BAB II PEMBAHASAN

Sejarah Singkat Batu Bata

Batu bata merupakan salah satu bahan material sebagai bahan pembuat dinding. Batu bata terbuat dari
tanah liat yang dibakar sampai berwarna kemerah merahan. Seiring perkembangan teknologi, penggunaan batu bata
semakin menurun. Munculnya material-material baru seperti gipsum, bambu yang telah diolah, cenderung lebih
dipilih karena memiliki harga lebih murah dan secara arsitektur lebih indah.
Kira-kira dimulai pada 8000 B.C. di Mesopotamia, manusia menemukan pertama kali bahwa tanah liat
dapat dibentuk dan di jemur untuk menghasilkan bahan bangunan. Menara Babel dibangun dengan menggunakan
bata yang dijemur. Juga digunakan di banyak bagian dari Timur Tengah, Afrika Utara dan Amerika Tengah dan
Utara.Pada peradaban Babylonia (4000 B.C.) yang dibangun di lembah antara sungai Tigris dan sungai Efrat.
Lumpur tebal dan tanah liat dari sungai-sungai ini sangat cocok untuk pembuatan bata, yang kemudian menjadi
bahan bangunan yang urnum pada peradaban tersebut. Kerajaan dan kuil di bangun dari bata jemur, dan
permukaannya menggunakan bata berlapis/kilap.
Penggalian akhir-akhir ini di Mesir, menunjukkan bahwa pada masa Mesir kuno telah digunakan bata yang
dijemur dan yang dibakar menggunakan tungku untuk pembangunan rumah dan tempat suci. Orang Roma juga
raenyebarluaskan penggunaan bata, antara lain pembuatan bata masuk keInggris setelah serangan Roma pada 54
SM, seperti untuk pembangunan Kastil Colchester yangdibangun dari 1080 bata bekas. Sekarang kastil ini dipakai
sebagai museum sejarah. Bata Roma memiliki ketebalan yang sangat tipis dibanding dengan panjangnya. Dimana
bata-bata tersebut diletakkan di atas lapisan mortar yang tebal. Setelah kejatuhan/runtuhnya Roma pada 410 M,
maka seni membuat bata tersebut hilang diseluruh Eropa hingga awal dari abad ke 14. Industri bata kembali marak
setelah Flemish masuk ke Inggris pada abad tersebut dan kemudian, keahlian ini masuk ke Australia bersama
Pembuangan Pertama (The First Fleet).
Bangunan-bangunan bata yang pertama di benua Amerika Utara di bangun pada tahun 1633 di Pulau
Manhattan dengan menggunakan bata-bata yang diimpor dari Belanda dan Inggris. Bagaimanapun juga
pemanfaatanya baru maksimal hingga ditemukan pembakaran bata dengan tungku yang menghasilkan bata yang
betul-betul awet. Tungku bata yang pertama dioperasikan di Amerika Serikat adalah sekitar tahun 1650. Bata-bata
yang dihasilkan pada masa lampau mungkin agak sulit untuk dikenali karena spesifikasi yang sangat berbeda.
Misalnya bata dari Assyria, ditengah Mesopotamia beratnya lebih dari 18 kilogram, atau bata dengan bentuk segitiga
digunakan untuk membangun koloseum Roma, lagi pula bata umum yang beredar di pasaran sangat tipis
menyerupai tegel lantai saat ini.

Alat-Alat Dan Bahan-Bahan Yang Dibutuhkan Dalam Pembuatan Batu Bata

BAHAN BAKU UNTUK MEMBUAT BATU BAT


 Tanah Liat
 Air
 Abu

ALAT-ALAT UNTUK MEMBUAT BATU BATA

 Cangkul
 Pencetak Batu Bata
 Mesin Penggiling batu bata
 Mesin Pembakar / Tungku Pembakaran
 Kayu Bakar / batu bara

Cara Pembuatan Batu Bata

Proses Cara Membuat Batu Bata :

1. Pertama-tama carilah lahan tanah merah yang berbentuk perbukitan dan tekstur tanah
meranya sangat liat, jangan terlalu banyak mengandung pasir, tanah yang bertektur
tersebut akan mengurangi kekuatan dari batu bata. Juga dekat dengan sumber air,
sebagai bahan campuran tanah merah.
2. Selanjutnya jika sudah didapat, bersihkan tanah liat tersebut dari sisa sampah yang
ada seperti rumput batu-batu kecil dan sebagainya
3. Rendam tanah liat ( lempung) tersebut kedalam suatu lubang yang sudah anda buat
minimal 15 jam atau lebih tergantung tanah liat ditempat anda berasal
4. Lalu buang air tersebut sampai kering, setelah itu anda harus menghaluskan tanah
liat tersebut, bisa menggunakan cangkul. mengapa harus dengan cangkul? karena
kali ini kita membahas dan mengerjakannya dengan menggunakan teknik manual
bukan dengan mesin, nanti bisa anda kembangkan lagi
5. Hancurkan tanah tersebut dengan cara menginjak-injak tanah tersebut hingga
menjadi lumpur. kalau dengan skala yang cukup banyak bisa menggunakan bantuan
hewan seperti kerbau. jangan sampai terlalu lembek (seperti bubur) karena tidak
akan bisa dicetak
6. Lalu taruh lumpur (lempung) diatas meja cetak
7. Setelah sudah bisa langsung di cetak jangan lupa menaruh sedikit abu dicetakan agar
tidak lengket
8. Bila tanah liat tersebut sudah berbentuk persegi seperti batu bata, anda sudah bisa
melakukan pengeringan
9. Tahap pendindingan tujuan nya agar batu bata cepat kering bisa dilakukan dengan
cara menumpukan bata yang masih berbentuk tanah tadi dengan memiringkannya
10. Lalu jika sudah kering, tahap selanjutnya menyusun batu bata dari kilang tempat
produksi ke dapur pembakaran
11. Tahap pembakaran batu bata ini adalah langkah penentuan dimana anda bisa
dikatakan berhasil atau kurang berhasil dikarenakan pada tahap ini akan dilakukan
pembakaran didapur tempat anda bekerja dan biasa nya memakan waktu cukup lama,
tergantung banyaknya batu bata yang anda bakar.

Tahap-Tahap Pembakaran Batu Bata Mentah

1. Langkah selanjutnya setelah batu bata mentah yang sudah kering disusun di dapur
pembakaran yang sudah disiapkan
2. Setelah itu anda juga harus menyiapkan bahan bakarnya seperti kayu atau bisa juga
dengan sisa olahan buah kelapa sawit tangkos, harus dikeringkan dulu agar mempermudah
pembakaran
3. Lalu anda tinggal melakukan tahap pembakaran dengan cara memasukan kayu tersebut
kedalam lubang dibawah susunan batu bata tadi
4. Kemudian kita masuk ketahap membuat dinding disekeliling susunan batu tersebut tujuan
nya adalah mempercepat suhu yang ada didalam susunan batu bata cepat naik keatas tidak
lupa memberi sekam (bekas kupasan kulit padi) bisa didapatkan dikilang padi. api nya
jangan sampai mati atau redup ya semakin hari harus tambah marak atau dtambah volume
nya
5. Tahap penutupan lubang api bertujuan agar hawa api tidak keluar dan tanda berakhir nya
peroses pembakaran hal ini bisa dilakukan apabila asap yang ada pada bagian atas susunan
batu bata tadi sudah membening atau kalau kita lihat hanya ada seperti udara yang
membara-bara
6. Masih belum selesai, masih ada tahap finishing nya lagi yaitu tahap peyiraman bagian atas
susunan batu bata dengan sekam (bekas sisa kulit padi) saran saya taruh yang agak tebal
supaya batu bata anda masak secara sempurna
7. Setelah itu kita lanjutkan dengan tahap pembukaan dinding yang sudah dipasang tadi, ini
dilakukan sekitar 24 jam setelah tahap nomor 6. lamanya tahap pembakaran tergantung
banyaknya batu bata yang anda bakar (misalnya kalau 60.000 buah batu bata, anda
memerlukan waktu 6 hari 6 malam nonstop)
8. Setelah dibakar, kemudian barulah batu bata siap dijual, biasanya
dengan harga 1 batanya berkisar antara
Rp.200 – Rp. 300 belum termasuk ongkos kirim.

PENGERTIAN BATU BATA

Batu bata adalah sebuah gumpalan batu yang dibuat dari campuran tanah liat dan tanah

abu yang dibakar dan dibentuk seperti balok sebagai bahan pokok membuat suatu bangunan

ataupun konstruksi.

Menurut NI-10, SII-0021-78 :

“Batu bata adalah bahan bangunan yang diperuntukkan untuk kontruksi, dibuat dari tanah liat

atau tanpa campuran bahan lain, dibakar dengan suhu yang tinggi, sehinga tidak mudah hancur

bila direndam.”

Batu bata merupakan salah satu bahan material sebagai bahan pembuat dinding. Batu

bata terbuat dari tanah liat yang dibakar sampai berwarna kemerah merahan. Seiring

perkembangan teknologi, penggunaan batu bata semakin menurun. Munculnya material-material

baru seperti gipsum dan bambu yang telah diolah, cenderung lebih dipilih karena memiliki harga

lebih murah dan secara arsitektur lebih indah.

Batu Bata dalam sebuah bangunan rumah memiliki peranan yang sangat vital, seindah

apapun rumah tanpa batu bata belum bisa dikatakan sebuah rumah. Namun seiring

perkembangan arsitektur, batu bata tak hanya sebatas pelindung sebuah rumah semata, kini

peranan batu bata bergeser kearah yang lebih luas.

Sifat bata dalam penggunaan sebagai bahan bangunan :

a. Ukuran dan bentuk bata

b. Kematangan

c. Berat jenis bata


d. Kekuatan tekan

e. Daya absorbsi

f. Pengaruh bahan

g. Pengaruh garam

h. Bebas dari retak

B. JENIS-JENIS BATU BATA

Berikut adalah jenis-jenis batu bata yang sering digunakan dalam sebuah konstruksi bangunan,

baik itu digunakan sebagai dinding maupun yang lainnya :

1) Bata Ringan

a) Bata hebel dibuat dengan mesin di pabrik. Bata ini cukup ringan, halus, dan memiliki tingkat

kerataan yang baik.

b) Bisa langsung diberi aci tanpa harus diplester terlebih dulu, dengan menggunakan semen khusus.

Bahan dasar acian/semen tersebut adalah pasir silika, semen, filler, dan zat aditif. Untuk

menggunakannya, semen ini hanya dicampur dengan air. Tetapi bisa juga menggunakan bahan

seperti pemasangan batako.

c) Umumnya memiliki ukuran 60 cm x 20 cm dengan ketebalan 8–10 cm.

d) Kelebihan dinding bata hebel/celcon:

i. Kedap air sehingga sangat kecil kemungkinan terjadinya rembesan.

ii. Pemasangan lebih cepat.

iii. Penggunaan rangka beton pengakunya lebih luas, antara 9–12.

iv. Ringan, tahan api, dan mempunyai kekedapan suara yang baik.

e) Kekurangan dinding bata hebel/celcon:

i. Harga relatif lebih mahal.


ii. Tidak semua tukang pernah memasang bata jenis ini.

iii. Hanya toko material besar yang menjual dan penjualannya dalam jumlah m3.

2) Bata Merah

a) Batu bata merah dibuat dari tanah liat yang dicetak, kemudian dibakar. Tidak semua tanah liat

bisa digunakan, hanya yang terdiri dari kandungan pasir tertentu.

b) Umumnya memiliki ukuran : panjang 17-23 cm, lebar 7-11 cm, tebal 3-5 cm.

c) Berat rata-rata 3 kg/biji (tergantung merek dan daerah asal pembuatannya).

d) Bahan baku yang dibutuhkan untuk pasangan dinding bata merah adalah semen dan pasir ayakan.

Untuk dinding kedap air diperlukan campuran 1:2 atau 1:3 (artinya, 1 takaran semen dipadu

dengan 3 takaran pasir yang sudah diayak). Untuk dinding yang tidak harus kedap air, dapat

digunakan perbandingan 1:4 hingga 1:6.

e) Kelebihan dinding bata merah:

i. Kedap air, sehingga jarang terjadi rembesan pada tembok akibat air hujan.

ii. Keretakan relatif jarang terjadi.

iii. Kuat dan tahan lama.

iv. Penggunanaan rangka beton pengakunya lebih luas, antara 9-12 m2.

f) Kekurangan dinding bata merah:

i. Waktu pemasangan lebih lama dibandingkan batako dan bahan dinding lainnya.

ii. Biaya lebih tinggi.

C. SYARAT-SYARAT BATU BATA SESUAI SNI

Persyaratan batu bata atau bata merah menurut SII-0021-78 dan PUBI 1982 adalah sebagai

berikut:
1) Bentuk standar bata ialah prisma segi empat panjang, bersudut siku-siku dan tajam, permukaan

rata dan tidak retak-retak

2) Ukuran standar

Menurut SII-0021-78

Modul M-5a : 190 x 90 x 65 mm

Modul M-5b : 190 x 140 x 65 mm

Modul M-6 : 230 x 110 x 55 mm

Menurut NI-10-1978

Panjang : 240 mm

Lebar : 115 mm

Tebal : 52 mm

Penyimpangan ukuran yang diperbolehkan menurut NI-10-1978

Panjang maximal : 3 %

Lebar maximal : 4 %

Tebal maximal : 5 %

3) Bata dibagi menjadi 6 kelas kekuatan yang diketahui dari besar kekuatan tekan yaitu kelas 25,

kelas 50, kelas 150, kelas 200 dan kelas 250. Kelas kekuatan ini menunjukan kekutan tekan rata-

rata minimal dari 30 buah bata yang diuji.

4) Bata merah tidak mengandung garam yang dapat larut sedemikian banyaknya sehingga

pengkristalanya (yang berupa bercak-bercak putih) menutup lebih dari 50% permukaan batanya.

D. CARA MENGUJI KUALITAS BATU BATA

Untuk mengetahui baik buruk dan mutu bata harus dilakukan pengujian sebagai berikut :
1) Uji serap air

Pengujian ini dilakukan dengan cara bata diambil acak dalam keadaan kering mutlak kemudian

direndam dalam air sampai semua porinya terisi dengan air. Maka persentase berat air yang

terserap dalam bata dibandingkan berat bata adalah indeks angka serap air pada bata. Bata merah

atau batu bata diangap baik jika penyerapan airnya kurang dari 20%.

2) Uji kekerasan

Uji kekerasan bata dilakukan dengan menggoreskan kuku pada permukaan bata, jika goresan

dengan kuku itu menimbulkan bekas goresan maka kekerasan bata anda kurang baik.

3) Uji bentuk dan ukuran

a. Kerataan

b. Keretakan

c. Kesikuan

d. ketajaman

4) Uji bunyi

Uji bunyi dilakukan dengan memegang dua bata kemudian memukulkanya satu dengan yang

lainya dengan pukulan tidak terlalu keras. Bata yang baik akan mengeluarkan bunyi yang

nyaring. Uji bunyi ini merupakan salah satu parameter kekeringan dari batu bata anda. Tentu saja

bata akan berbeda jika dalam keadaan basah, walaupun bata yang baik dia tidak akan

mengeluarkan bunyi yang nyaring.

5) Uji kandungan garam

Uji kandungan garam dilakukan dengan cara merendam sebagian tubuh bata kedalam air, air

akan terserap bata sampai ke bagian bata yang tidak direndam. Selama proses penyerapan air

inilah garam-garam yang terkandung bata akan terlarut ke atas ke bagian yang tidak direndam
air. Nah garam-garam pada bata ini berupa bercak-bercak putih. Bata dikatakan baik jika bercak-

bercak putih yang menutup permukaan bata kurang dari 50%. Bata dengan kandungan garam

yang tinggi secara langsung akan berpengaruh pada lekatan antara bata dengan mortar pengisi,

dimana dengan terganggunya lekatan antara bata dan mortar pengisi akan menurunkan kualitas

bata anda.

BAB III PENUTUP

Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut :

1. Batu bata merupakan salah satu komponen yang pentng pada suatu bangunan. Batu bata biasa digunakan sebagai
bahan utama dalam pembuatan dinding rumah, atau gedung.
2. Batu bata merupakan salah satu bahan material sebagai bahan pembuat dinding. Batu bata terbuat dari tanah liat
yang dibakar sampai berwarna kemerah merahan. Seiring perkembangan teknologi, penggunaan batu bata semakin
menurun. Munculnya material-material baru seperti gipsum, bambu yang telah diolah, cenderung lebih dipilih
karena memiliki harga lebih murah dan secara arsitektur lebih indah.

Saran
Dalam pembuatan batu bata sebaiknya menggunakan tanah yang berkualitas

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Batu_bata
http://www.batamerahgarut.com/sejarah-batu-bata/
http://cara-terindah.blogspot.com/2014/06/cara-membuat-batu-bata-secara-manual.html
http://www.academia.edu/5114266/._Langkah_Langkah_Pembuatan_Bata_Merah
http://piala-dunia-info.blogspot.com/2014/10/makalah-proses-pembuatan-batu-bata.html

LAMPIRAN

Gambar 1.1. Dapur pembakaran batu bata


Gambar 1.2. Proses pengeringan batu bata mentah yang telah dicetak
A. PENGERTIAN KERAMIK
Keramik berasal dari bahasa Yunani Keramos yang berarti periuk atau belanga yang terbuat dari tanah
(Astuti, 1997 dalam Trisnawanti, 2008). Keramik adalah semua benda-benda yang terbuat dari tanah liat/lempung
yang mengalami suatu proses pengerasan dengan pembakaran suhu tinggi. Pengertian keramik yang lebih luas dan
umum adalah “Bahan yang dibakar tinggi” termasuk didalamnya semen, gips, metal dan lainnya. Sebelum diproses
menjadi keramik, segi penting sifat bubuk mineralnya adalah ukuran partikel (yang mengganti sifat akhir) serta
distribusi sifat partikel (mempengaruhi rapatan).

B. PRODUK-PRODUK KERAMIK

Keramik adalah semua benda-benda yang terbuat dari tanah liat/lempung yang mengalami suatu proses
pengerasan dengan pembakaran suhu tinggi.
1. Gerabah (Earthenware), dibuat dari semua jenis bahan tanah liat yang plastis dan mudah dibentuk dan
dibakar pada suhu maksimum 1000°C. Keramik jenis ini struktur dan teksturnya sangat rapuh, kasar dan
masih berpori. Agar supaya kedap air, gerabah kasar harus dilapisi glasir, semen atau bahan pelapis
lainnya. Gerabah termasuk keramik berkualitas rendah apabila dibandingkan dengan keramik batu
(stoneware) atau porselin. Bata, genteng, paso, pot, anglo, kendi, gentong dan sebagainya termasuk
keramik jenis gerabah. Genteng telah banyak dibuat berglasir dengan warna yang menarik sehingga
menambah kekuatannya.
2. Keramik Batu (Stoneware), dibuat dari bahan lempung plastis yang dicampur dengan bahan tahan api
sehingga dapat dibakar pada suhu tinggi (1200°-1300°C). Keramik jenis ini mempunyai struktur dan
tekstur halus dan kokoh, kuat dan berat seperti batu. Keramik jenis termasuk kualitas golongan menengah.
3. Porselin (Porcelain), adalah jenis keramik bakaran suhu tinggi yang dibuat dari bahan lempung murni yang
tahan api, seperti kaolin, alumina dan silika. Oleh karena badan porselin jenis ini berwarna putih bahkan
bisa tembus cahaya, maka sering disebut keramik putih. Pada umumnya, porselin dipijar sampai suhu
1350°C atau 1400°C, bahkan ada yang lebih tinggi lagi hingga mencapai 1500°C. Porselin yang tampaknya
tipis dan rapuh sebenarnya mempunyai kekuatan karena struktur dan teksturnya rapat serta keras seperti
gelas. Oleh karena keramik ini dibakar pada suhu tinggi maka dalam bodi porselin terjadi penggelasan atau
vitrifikasi. Secara teknis keramik jenis ini mempunyai kualitas tinggi dan bagus, disamping mempunyai
daya tarik tersendiri karena keindahan dan kelembutan khas porselin. Juga bahannya sangat peka dan
cemerlang terhadap warna-warna glasir.
4. Keramik Baru (New Ceramic), adalah keramik yang secara teknis, diproses untuk keperluan teknologi
tinggi seperti peralatan mobil, listrik, konstruksi, komputer, cerobong pesawat, kristal optik, keramik metal,
keramik multi lapis, keramik multi fungsi, komposit keramik, silikon, bioceramic, dan keramik magnit.
Sifat khas dari material keramik jenis ini disesuaikan dengan keperluan yang bersifat teknis seperti tahan
benturan, tahan gesek, tahan panas, tahan karat, tahan suhu kejut seperti isolator, bahan pelapis dan
komponen teknis lainnya. Badan keramik adalah bagian utama dalam pembuatan keramik dan bahan
utamanya biasa disebut dengan bahan mentah keramik. Contoh bahan mentah keramik alam seperti kaolin,
lempung, felspar, kuarsa, pyrophillit dan sebagainya. Sedangkan bahan keramik buatan seperti mullit, SiC,
Borida, Nitrida, H3BO3 dan sebagainya.

Gambar 3. Produk dari Keramik


5. Karakteristik struktur keramik
Struktur kristal keramik (terdiri dari berbagai ukuran atom yang berbeda atau minimal terdiri dari2 jenis
unsur) merupakan salah satu yang paling kompleks dari semua struktur bahan. Ikatanantara atom-atom ini
umumnya ikatan kovalen (berbagi elektron, sehingga ikatan ini kuat) atauion (terutama ikatanantara ion bermuatan,
sehingga ikatan ini kuat). Ikatan ini jauh lebih kuatdaripada ikatan logam. Akibatnya, sifat-sifat seperti kekerasan dan
ketahanan panas dan listriksecara signifikan lebih tinggi keramik dari pada logam. Keramik dapat berikatan
kristal tunggalataudalam bentuk polikristalin. Ukuran butir mempunyai pengaruh besar terhadap kekuatan
dansifat-sifat keramik; ukuran butir yang halus (sehingga dikatakan keramik halus), semakin tinggikekuatan
dan ketangguhannya.Kebanyakan bahan pembentuk keramik memiliki ikatan ion, ikatan kovalen dan
ikatanantara.Sebagai missal, bagian ikatan ion dalam sistem Mg-O, Al-O, Zn-O dan Si-O dapat
dikatakanmasing-masing 70%, 60%, 60% dan 50%. Yang sangat menarik adalah bahwa pada ReO3,V2O3
dan TiO, yang merupakan oksida dan tidak pernah menunjukkan sifat liat ataudapatdi deformasikan, tetapi
memiliki hantaran listrik yang relatif dapat disamakan dengan logambiasa.Dalam Kristal yang rumit,
berbagai macam atom berperan dan ikatannya merupakan ikatancampuran dalam banyak hal. Struktur
Kristal demikian dapat dimengerti apabila mengingatbahwa Kristal tersusun oleh kombinasi dari polyhedron
koordinasi, dimana satuan kecil darikation dikelilingi oleh beberapa anion. Salah satu contoh adalah silikat
yang merupakan bahanbaku penting bagi keramik.
6. Manfaat keramik
Dalam bidang ke teknik sipilan, manfaat keramik yang merupakan bangungan non strukturalatau pelengkap
pada umumnya untuk memperindah suatu bangunan tersebut. Selain itukeramik digunakan untuk membatasi
antara plat lantai bangunan dengan permukaan injak.Beberapa jenis keramik dapat menjaga kondisi suhu
ruangan contoh keramik berbahanmarmer.Fungsi keramik menjadi semakin jelas ketika kita membicarakan
finishing ruang. Dalam proseskerja konstruksi bangunan tahap finishing berhubungan dengan berbagai
aktifitas memberisentuhan akhir. Seperti pemasangan kaca, dan berbagai elemen dekoratif.
Sebagai Penutup lantai :
Tampaknya fungsi keramik yang paling popular adalah sebagai penutup lantai. Berbagai jenisbentuk dan
ukuran keramik untuk penutup lantai dapat anda temukan di pasaran. Jangan salahmengenali keramik
yang digunakan untuk menutup lantai dengan yang digunakan untuk penutupdinding.Perbedaanya adalah
bagian permukaanya . Keramik yang untuk penutup lantai memilikipermukaan yang sedikit agak kasar
dibanding yang untuk pentup dinding.
Sebagai penutup dinding:
Ada beberapa tehnik menggunakan keramik sebagai penutup lantai:

1) Gunakan keramik sebagai border atau pembatas antara bagian atas dan bagian bawahpermukaan dinding
2) Keramik dipakai seluruhnya sebagai finishing pada dinding.Sebagai Pelapis meja di dapurKeramik juga
bisa digunakan sebagai pelapis meja dapur. Selain tahan terhadap potongan, irisan juga karena keramik
sifatnya mudah dibersihkan dan tidak mudah menyerap bau.Alternatif penggunaan keramik sebagai pelapis
meja dapur
3) Hanya digunakan di permukaan atas meja
4) Digunakan pada sebagian permukaan atas bidang meja
5) Digunakan pada permukaan atas dan sisi sampingnya

.
PROSES PEMBUATAN KERAMIK LANTAI PADA PABRIK
1. Bahan Baku Utama dan Tambahan
Bahan baku utama yang digunakan untuk proses pembuatan keramik adalah sebagai berikut :1.Material
Plastis (Clay)Material Plastis berupa clay terdiri dari dua macam yaitu BJ2 dan MG2. Clay merupakan
suatutanah yang berbentuk tanah liat dengan struktur kimia Al2O3. 2SiO3. Clay digunakan untuk
pembuatankeramik yaitu terdiri dari beberapa macam. Berdasarkan sifatnya dapat dibedakan menjadi :a.

PlasticitySifat semacam ini muncul karena adanya perbedaan dasar atau besar dan kecilnyamolekul
penyusun clay itu sendiri. Sifat ini terdiri dari tiga bagian antara lain :- Plastis- Semi Plastis- Non Plastis b.
Warna ClayAdanya warna clay ini disebabkan karena adanya perbedaan unsur logam yangterkandung
didalamnya, antara lain :- Merah- Putih- Abu-abu2.Silica SandSilica Sand atau pasir silica sering
disebut juga dengan pasir kuarsa yang merupakan bagian untuk penguat keramik
agar keramik lebih keras dan kuat. Silica Sand juga berfungsi untuk mengurangi susutdan
menurunkan plastisitas. Silica Sand mempunyai komposisi yang cukup besar dalam pembuatansebuah
badan keramik karena pada pembakaran Silica Sand dengan kapur akan menghasilkan suatukerangka
atau badan yang mempunyai titk lebur yang tinggi. Silica Sand mempunyai struktur kimia
SiO2.3.DolomitDolomit merupakan suatu batu-batuan dari pegunungan kapur yang telah
mengalamimetamorfosis dari segi morfologinya. Dolomit mempunyai struktur kimia CaCo 3 .Mg.Co
3.4.U5U5 juga berupa batuan gunung, tetapi jika dihancurkan bentuk serbuknya lebih kasar dibanding
dolomitdan warnanya coklat muda. U5 ini berasal dari Pati, Jawa Tengah. Selain dari bahan-bahan
yangdisebutkan diatas, terdapat juga bahan baku pembantu yang digunakan dalam pembuatan keramik,
antaralain:1. Water Glass (Na2SiO3)Water Glass merupakan bahan pengencer yang berfungsi untuk
mengencerkan clay.2. Air3. Pigmen / Stain

2. Proses Produksi dan Peralatan


Proses pembuatan keramik terdiri dari dua macam yaitu proses untuk keramik
a. Single Firing
proses produksinya tidak melalui proses Biscuit Firing tetapi langsung menuju proses
Glaze Application dengan kapasitas produksi 30.000m2 / hari. Merek dagang mulia keramik
b. Double Firing
terdiri dari tujuh proses yaitu :
Body Preparation, Pressing, Biscuit Firing, Glaze Preparation,

proses produksi

a. Double firing
1) Body Preparation
Body Preparation adalah proses paling awal dari proses pembuatan keramik. Dalam proses initerjadi beberapa
proses lagi yang mengolah bahan baku mentah menjadi powder yang merupakan bahan baku dari keramik.
Bahan baku mentah disini berupa beberapa material yang kemudian diolah menjadiadonan seperti
bubur yang disebut sebagai slip. Dalam proses body preparation ini juga dipakai sejumlahmesin untuk
pembuatannya yaitu mesin grinding, miling dan drier.· Turbo BlungerTurbo Blunger adalah suatu mesin untuk
mencampurkan material plastis (Clay) dengan bahan baku pembantunya adalah Water Glass dan air.
Water Glass berfungsi untuk mengencerkan clay. Pada mesinini material diaduk dan dicampur rata
selama ± 2 jam. Water Glass yang digunakan hanya sekitar 2,23%dari total volume 14-20 gram/liter. Hasil dari
campuran ini adalah berupa suatu adonan yang disebut clayslip dengan kandungan air + 35%. Clay slip ini
disaring terlebih dahulu, dengan saringan MESH 16,sebelum ditampung di Clay Slip Tank yang ada dibawah
tanah (kapasitas 18.000 liter). Setelah ditampungdi Clay Slip Tank, Clay Slip ini dialirkan melalui pipa dibantu
oleh pompa wellden menuju Miling TimeContinous, untuk diolah lagi dan menjadi homogen bersama dengan
hard material yang sudah dihaluskan.· Miling Time Continous (MTC)Miling Time Continous adalah suatu alat
untuk mencampurkan clay slip dengan material hard. MTCterdiri dari tiga ruangan dengan dibatasi oleh ruang
diafragma. Tiap-tiap ruangan berisi batu- batu(ballstone) dengan berbagai ukuran, yang digunakan untuk
menghancurkan dan mengaduk material danclay slip dengan air. Ruangan pertama terdapat batu dengan ukuran
terbesar dengan diameter 10 cm – 12cm. Fungsi dari batu-batuan ini adalah untuk menghancurkan material
yang lebih besar karena materialini yang masuk pertama. Ruangan yang kedua terdapat batu-batuan dengan
ukuran diameter 4 cm – 6 cm,memiliki fungsi yang sama yaitu menghancurkan material-material yang tidak
dapat hancur pada ruangan pertama. Kemudian yang terakhir adalah ruangan yang ketiga terdapat
batu-batuan dengan diameter 2 cm – 4 cm. Pada ruangan ketiga ini fungsi hanya sebagai penghalus sisa-
sisa material yang tidak dapatseluruhnya hancur di ruangan pertama dan kedua. MTC bekerja selama ± 2 jam
untuk sekali prosesdengan kapasitas maksimum 20 ton/ jam. Hasil dari proses ini kemudian disebut dengan body
slip. Bodyslip ini kemudian disaring terlebih dahulu dengan saringan pertama 18 MESH dan saringan yang
kedua80 MESH. Setelah itu hasil saringan ini ditampung kedalam body tank. Untuk saringan 80 MESHterdapat
sebanyak 5 buah. Untuk saringan 18 MESH, residu yang ada dibuang, sedangkan untuk saringan80 MESH,
residu yang ada dimasukkan ke MTC untuk diolah kembali. Body Slip yang telah disaring danditampung
kemudian ditransfer dengan hydraulic pump untuk ditampung di service tank. Sebelumditampung, body slip
tersebut disaring kembali dengan saringan MESH 80. Body Slip yang telahditampung di service tank dipompa ke
atas dengan hydraulic pump untuk diolah di Spray Drier.
Spray DrierSpray Drier adalah alat yang digunakan untuk mengubah body slip menjadi powder dengan
menggunakan proses pengeringan dan pemanasan. Body slip yang telah masuk di spray drier
disemprotkan oleh nozzleyang ada di dalam spray drier dengan tekanan 20– 30 Bar. Body slip tadi kemudian
dikeringkan dengansuhu 400 – 600oC dan dengan panas yang merata. Udara panas yang dihasilkan spray drier
adalah ±120oC dan dibuang ke atas melalui sebuah cerobong. Setelah keluar dari spray drier maka body slip

tersebut akan berupa powder. Powder yang dihasilkan ada dua macam yaitu powder satuan besar dan powder
satuan kecil. Sebelum sampai ke konveyor belt, keduanya telah tercampur. Powder tersebut
akandisaring sebanyak tiga kali melalui konveyor belt lalu ditampung di silo dan siap untuk proses
selanjutnyayaitu proses Pressing. Silo yang ada di Body Preparation ini untuk silo powdernya ada 10 buah.
Stokmaksimum dalam 1 silo adalah 190.000 m2.
2) Pressing
Proses Pressing merupakan proses yang dilakukan setelah Body Preparation. Pada dasarnya prosesPressing ini
adalah proses yang membuat biscuit tile dari powder yang dihasilkan dari body preparation.Output yang
dihasilkan dari proses ini adalah suatu biscuit tile yang disebut green tile. Green Tile
inimerupakan bentukan dari suatu powder sehingga kekuatannya pun masih belum sempurna dikarenakanmasih
banyaknya kadar air yang tersimpan di dalam tile.Ada tiga tahap dalam Proses Pressing yaitu :
 Proses transfer powder (dari Body Preparation ke Pressing)Powder ditransfer dari
silo powder yang terdapat pada Body Preparation dengan menggunakankonveyor, menuju
proses silo press. Sebelum ditampung dilakukan penyaringan sebanyak satu kali yaitusaringan 50 Mesh.
Setelah itu powder akan ditransfer ke plotting grid dan filler box. Plotting grid danfiller box akan
bergerak maju mundur untuk mengisi lower die box dengan powder sampai cetakan penuh.
 Proses pressing pada mesin press.Proses Pressing pada FT 4 dilakukan 2 kali yaitu :
1. Press untuk membentuk kepadatan dan mengeluarkan udara dalam lower die box
pada saat punch turun. Besarnya tekanan yang diberikan + 30 Bar.
2. Press 2 merupakan press yang sebenarnya, yaitu dilakukan untuk
memadatkan green tile yang terbentuk sehingga akan lebih kuat. Tekanan yang diberikan lebih besar dariyang
pertama, yaitu sebesar + 280 Bar. Besarnya tekanan yang diberikan pada press tergantung pada besarnya
ukuran tile yang akan dibuat. Cetakan biscuit yang akan digunakan tidak sama dengan ukurantile
yang sebenarnya. Ini dimaksudkan karena akan terjadi shringkage pada proses pembakaran. Toleransiyang
diberlakukan adalah sebesar 2 – 3 cm dari ukuran tile yang sebenarnya.
3. Proses finishing tile.Setelah pada proses pressing dihasilkan green tile yang kemudian akan
dimasukkan kekompensator, yaitu tempat penampungan sementara sebelum green tile masuk ke
kiln. Dalam perjalananmenuju kompensator, green tile mengalami proses scrapper, yaitu untuk
membersihkan sisi-sisi dari greentile yang masih tajam. Kemudian brushing untuk bagian atas
dan bawah juga untuk membersihkan darikotoran. Setelah ketiga proses tersebut dilakukan,
kemudian green tile akan di cek terlebih dahulusebelum masuk ke proses pembakaran.
Pengecekan tersebut dilakukan secara visual yaitu dengan caramelihat secara kasat mata apakah
green tile tersebut cacat atau tidak. Jenis cacat yang dilihat adalah cacatyang terjadi pada fisik tile
dan sudah mempengaruhi bentuk tile. Pengecekan ini dilakukan setiap 2 jamsekali dan
dilakukan juga pengecekan terhadap ukuran masing-masing sisi dan ketebalannya.
Apabilaterjadi penyimpangan yang cukup signifikan dan terjadi terus menerus maka Supervisor
Pressing berhakuntuk menghentikan proses sementara untuk mengkonfirmasikan ke pihak
Body Preparation. Untuk greentile yang dianggap cacat tidak langsung dibuang tetapi akan
digunakan lagi sebagai powder untuk dipakai pada Body Preparation.4.
1) Glaze Preparation
Proses Glaze Preparation ini merupakan proses awal sebelum Glaze Application. Proses
ini bertujuan untuk mempersiapkan bahan yang dibutuhkan untuk membuat permukaan depan tile
yang bermotif atau memiliki suatu corak tertentu. Bahanbahan tersebut adalah untuk mempersiapkan engobe,
glasur, dan pasta yang akan digunakan pada proses Glaze Application. Formulasi untuk engobe,glasur, dan pasta
akan diproses di laboratorium. Berikut ini akan digambarkan diagram alir proses padaGlaze Preparation.
1) Engobe berfungsi untuk menghubungkan dan menyatukan antara body dengan glasur,
diletakkan pada lapisan pertama. Selain itu, engobe juga berfungsi untuk penahan a
ir yang datang dari bagian belakang tile sehingga tidak tembus ke bagian depan.
Engobe ada juga yang dipakai di bawah
tile yang biasa disebut E.U.T (Engobe Under Tile). E.U.T berfungsi untuk menjag
a tile agar tidak lengket padaroller kiln dalam proses pembakaran. Formula dasar untuk
Engobe antara lain :· Sodium Feldspar· Clay· Zircobit· Kaolin· Bentoinite· Silica· Frit
2) Glasur / GlazeGlasur merupakan bahan yang melapisi keramik dan sebagai warna dasar dari
keramik, sertamengatur tingkat kilapan dari keramik. Bahan untuk glasur banyak mengandung
frit. Bahan dasar fritadalah silica, sehingga tidak mudah larut dalam air. Untuk memberi warna
pada glasur, dapat dilakukandengan mesin ball mill atau pada tangki.Formula dasar pada glasur
antara lain :
• FAB 41704

• FJ 328

• FAT 40477

• Zircobit dan Kaolin SFF


3) Pasta
Pasta digunakan untuk memberikan warna pada motif yang digunakan. Pasta dibuat
denganmesin mikronet untuk rotocolor ± ½ jam, sedangkan untuk printing ± 2 jam. Formula
dasar dalam pembuatan pasta antara lain :
 FLT 567· PS 98
 Kaolin SFF
 Bentoinite·
 Stain / Pigmen
 Inkoil / Minyak
Formula dasar tersebut tinggal ditambah zat pewarna dengan komposisi tertentu.

4) Ball MillBagian laboratorium mempersiapkan formula dari glasur / engobe / pasta yang akan dibuat
danmemberikannya pada operator produksi untuk ditimbang. Bahan-bahan yang telah ditimbang
kemudiandimasukkan ke ball mill untuk digiling selama 10 – 13 jam. Namun proses ini dapat lebih lama
bilaspesifikasi belum tercapai. Penggilingan dilakukan dengan batuan alubit seperti yang terdapat pada
ballmill, body preparation, dengan kecepatan tertentu. Kemudian dicampur dengan air sebanyak 32 %
daritotal berat kering material. Batu alubit berbentuk bola dengan 3 macam ukuran kecil (25 %),
sedang(50%), dan besar (75 %). Pada FT 4 terdapat 23 buah ball mill dengan spesifikasi:·
 Ball mill 6000 kg = 7 buah
 Ball mill 2000 kg = 6 buah· Ball mill 800 kg = 2 buah· Ball mill 300 kg = 2 buah·
 Ball mill 200 kg = 2 buah· Ball mill 200 kg = 2 buah· Ball mill 150 kg = 2 buah
 Ball mill 100 kg = 2 buahJika spesifikasi dari glasur/engobe/pasta dicapai sesuai formula
(densitas, viskositas, residu, dan warnauntuk pasta), maka ditransfer ke tangki storage
menggunakan pompa (wellden pump) yang menggunakantenaga angin serta selang yang
panjang. Ball mill dibersihkan setelah pemakaian. Untuk glasur 2– 6 kali pemakaian,
engobe 4– 8 kali, dan pasta 6– 10 kali.

PengecekanPengecekan yang dilakukan untuk gkasur, engobe, dan pasta meliputi pengecekan terhadapdensity, viscosity,
residu serta pengecekan secara visual. Pengecekan density menggunakan piknometer200 cc dengan standar sebagai berikut:·
Untuk Engobe : 1800

2000 gram / liter· Untuk E.U.T : 1100

1500 gram / liter· Untuk Glasur : 1800

2000 gram / liter· Untuk Pasta : 1600

2000 gram / literSelain pengecekan diatas, dilakukan juga pengecekan yang dilakukan oleh central laboratory yang
meliputi : fusin flow, gallenkamp spindle, ΔE, ΔH. ΔE dan ΔH
merupakan pengecekan terhadapkecocokan pewarna dari pasta terhadap standar yang telah ditetapkan. Standar < 0,5. Pada
proses kerjaGlaze Preparation setelah dimiling di ball mill dilakukan pengecekan, antara lain:
• Color
Pengecekan color dilakukan dengan alat yang bernama chronometer.
• Surface
Pengecekan surface atau cacat permukaan dilakukan dengan kasat mata, misalnya cacat pinhole (lubang jarum).
• Glossiness
Pengecekan glossiness/kemengkilapan dilakukan dengan alat glossymeter.
• Autoclaf
Pengecekan autoclave (
autoclave
) adalah pengecekan apakah keramik tersebut mempunyai ketahanancuaca yang baik. Ini dilakukan dengan alat autoclave.
Alat ini untuk menguji cacat retak rambut (crazing).5.
Glaze Application
Proses glaze application ini merupakan proses pengaplikasian glasur/engobe/pasta pada biscuittile. Glasur/engobe/pasta yang
digunakan berasal dari glaze preparation. Biscuit tile berasal dari biscuitkiln yang ditampung pada biscuit storage. Pada proses
single firing dilakukan secara direct yaitu setelah biscuit tile keluar dari mesin press langsung masuk ke
mesin drier lalu keluar daru drier masuk ke glazingline. Itu semua dalam line / jalur yang menggunakan conveyor.6.
Gloss Firing / Kiln
Proses gloss firing ini merupakan proses yang paling penting karena pada tahapan inilah proses pembentukan
keramik yang sesungguhnya terjadi. Proses gloss kiln adalah proses pembakaran tile yangtelah diaplikasi
untuk mematangkan glasur. Temperatur dan lamanya pembakaran akan sangatmempengaruhi kualitas tile yang dihasilkan.
Pembakaran terjadi di roller kiln, yang terbagi atas 43 tahap,

panjang 90,3 meter, lebar 2,5 meter dengan cycle / lama pembakaran 36 menit. Bahan bakar yangdigunaka
n berupa gas alam cair yang dialirkan melalui pipa, tetapi gas alam itu disaring terlebih dahulusupaya tidak ada kotoran masuk
ke dalam kiln. Pembakaran dilakukan dari dua arah yaitu atas dan bawahdari green tile. Berikut adalah diagram alir proses
gloss firing / kiln.
7.
Sorting and Packing
Proses ini merupakan proses inspeksi dan kemudian finishing terakhir dari tile sebelum dikirimke konsumen dan pasar. Disini
sudah tidak dilakukan pembenaran produk melainkan hanya pelaporan jikaterjadi defect yang terlalu fatal untuk mencegah
terjadinya lagi untuk produk selanjutnya.Berikut adalah gambar diagram alir untuk Sorting and Packinga.

Gambar8. Diagram Alir


Sorting and Packing

DAFTAR PUSTAKA
Budiyanto, Wahyu Gatot, dkk. 2008. Kriya Keramik. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
https://bisakimia.com/2013/08/17/bahan-dasar-pembuatan-keramik/
https://ruangkumemajangkarya.wordpress.com/2012/02/11/sekilas-sejarah-perkembangan-keramik-
indonesia/
https://irma-teknikkimia.blogspot.co.id/2013/04/proses-industri-kimia-keramik.html
https://tears-of-mydreams.blogspot.co.id/2013/06/bab-i.html
https://prastowo2003.wordpress.com/2012/08/26/keramik/
https://www.designes.biz/2014/11/sejarah-keramik.html

DAFTAR PUSTAKA
De Garmo, Paul. E. et al. (1997). Material dan Process in Manufacturing. New York 10002,
Mac Millan Publishing Company 866 Third Avenue, New York.
Ichinose, N.1987.Introduction to Fine Cceramics: Application in Engineering.Chichester:
John Wiley
Ismail Ab.Rahman. 1995.Pengenalan Sains Seramik.Penerbit Universiti Sains Malaysia
Kingery, W.D., Bowen, H.K and Uhlamann,.D.R. 1976. Introduction to Ceramics.
Second Edition. New York: John Wiley.
Kingon, A.I and Peterson, A.W. (1988). Developments in Engineering Ceramics.Current Issues in
Engineering Ceramic Development.
Mohd.Azrone Sarabatin. (2000). USM Cipta Tulang Seramik. Berita harian, Pendidikan.
Van Vlack, H.Lawrence. (1991).Seramik Fizik Untuk Jurutera. Dewan Bahasa dan Pustaka Kementrian
Pendidikan Malaysia Kuala Lumpur dan Penerbit Universiti Sains Malaysia Pulau Pinang.
Wills, R.R. (1990). Ceramic Engine Valves. Ceramic Materials for Engines.
Wan Zaharah Wan Mohamad dan Ismail Ahmad. (1994).Seramik: Penggunaan dan Prospek Masa
Hadapan. Isu-isu Semasa Sains dan Teknology. Persatuan Ahli-Ahli sains Malaysia (Malaysia
Scientific Association). 14 lorong utara-A, P.O.BOX 48, 46700 Petaling Jaya, Malaysia.
Zainal Abidin Ahmad. (1999). Proses Pembuatan Jilid I. Penerbit Universiti Teknologi Malaysia 80990
Skudai. Johor Darul Takzim. Malaysia

Anda mungkin juga menyukai