Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Obat merupakan zat yang digunakan untuk pencegahan dan penyembuhan
penyakit serta pemulihan dan peningkatan kesehatan bagi penggunanya. Setiap obat
punya manfaat, namun juga mempunyai efek samping yang merugikan. Oleh karena
itu, gunakanlah obat sesuai dengan aturan pakai. Setiap obat yang beredar selalu
memiliki informasi tentang obat yang menyertainya pada kemasan obat dan brosur
atau leaflet. Pada kemasan obat, terdapat logo berupa tanda lingkaran sebagai
identitas golongan obat, yaitu obat Bebas, Obat Bebas Terbatas dan Obat Keras. Salah
satu obat yang sering piperjual belikan secara bebas adalah bodrex ekstra (Safitri,
Miranti., 2007).
Bodrex Extra adalah obat yang dignakan untuk mengatasi sakit kepala
mencengkeram di bagian leher dan belakang kepala. Obat ini mengandung
paracetamol, ibuprofen, dan kafein. Bodrex Extra termasuk obat NSAID
(nonsteroidal anti-inflammatory drug) karena mengandung ibuprofen yang berfungsi
sebagai pereda sakit gigi, kram menstruasi, nyeri otot, dan nyeri sendi. Ibuprofen
bekerja dengan menghalangi produksi zat alami tertentu yang menyebabkan
peradangan. Efek samping penggunaan Bodrex Extra adalah gelisah dan mual (Dirjen
POM, 1997).
Kafein adalah salah satu jenis alkaloid yang banyak terdapat dalam biji kopi,
daun teh, dan biji coklat. Kafein memiliki efek farmakologis yang bermanfaat secara
klinis, seperti menstimulasi susunan syaraf pusat, relaksasi otot polos terutama otot
polos bronkus dan stimulasi otot jantung. Berdasarkan efek farmakologis tersebut,
kafein ditambahkan dalam jumlah tertentu dalam suatu sediaan obat. Efek berlebihan
(over dosis) mengkonsumsi kafein dapat menyebabkan gugup, gelisah, tremor,
insomnia, hipertensi, mual dan kejang. Berdasarkan FDA (Food Drug
Administration) yang diacu dalam Liska (2004), dosis kafein yang diizinkan 100-
200mg/hari, sedangkan menurut Wiryawan (2011), kadar kafein dalam tablet bodrex
ekstra dengan berat 0,8151 gr adalah 41,976%. Kafein sebagai stimulan tingkat
sedang (mild stimulant) memang seringkali diduga sebagai penyebab kecanduan.
Kafein hanya dapat menimbulkan kecanduan jika dikonsumsi dalam jumlah yang
banyak dan rutin. Namun kecanduan kafein berbeda dengan kecanduan obat
psikotropika, karena gejalanya akan hilang hanya dalam satu dua hari setelah
konsumsi (Nersyanti, Fenri. 2006).
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan kafein?
2. Apakah fungsi kafein dalam kehidupan?
3. Bagaimana analisis kafein dalam bodreks?
1.3 Tujuan Percobaan
Agar mahasiswa dapat mengetahui cara-cara penentuan kafein pada tablet
bodrex ekstra.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Penetuan kadar kafein dalam tablet bodrex ekstra dilakukan dengan cara titrasi.
Dimana tablet tersebut ditimbang dan digerus, kemudian dimasukkan dalam
Erlenmeyer yang kemudian ditambahkan dengan alkohol 70%. Dikocok selama 10
menit, ditambahkaan H2SO4sebanyak 5 ml dan KI 10 ml, dikocok selama 10 menit
yang kemudian dipanaskan hingga mendidih. Sampel yang sudah siap kemudian
dititrasi menggunakan NaS3O3 dan ditambahkan 5 ml KIO3 dan 25 ml alkoholl
kemudian dihitung persen kaarnya yaitu 24,357%.
4.2 Saran
4.2.1 Jurusan
Diharapkan untuk dapat menambah jumlah alat-alat laboratorium agar waktu
praktikum lebih efektif dan diharapkan agar memberikan fasilitas yang terbaik untuk
mahasiswa serta lebih mengetahui kebutuhan mahasiswa.
4.2.2 Laboratorium
Diharapkan adanya penambahan sarana dan prasarana laboratorium agar lebih
lengkap sehingga jalannya praktikum dapat terlaksana dengan baik dan sesuai dengan
yang diinginkan.
4.2.3 Asisten
Diharapkan agar kerja sama antara asisten dan praktikan lebih ditingkatan
dengan banyak memberi materi atau pengetahuan mengenai yang akan dipraktekan di
laboratorium teknologi farmasi.
DAFTAR PUSTAKA
Atomssa T., A.V. Gholap. 2011. Characterization of Caffeine and Determination of
Caffeine in Tea Leaves Using UV-Visible Spectrometer. African Journal of Pure
and Applied Chemistry. Vol. V(1).
Nersyanti, Fenri. 2006. Spektrofotometri Dervatif Ultraviolet Untuk Penentuan
Kadar Kafein Dalam Minuman Suplemen Dan Ekstrak Teh. Skripsi.
Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut
Teknologi Bogor. Bogor.
Safitri, Miranti. 2007. Metode Cepat Penentuan Stimultan Kadar Kafein, Vitamin B2
dan B6 Dalam Minuman Berenergi Dengan Teknik Zero- Crossing. Skripsi.
Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut
Teknologi Bogor. Bogor.
Ditjen POM. 1979. Farmakope Indonesia edisi III. Depkes RI; Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai