Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkat dan
karuniaNya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah
Keterampilan Bahasa Reseptif dengan judul:’Hakikat Membaca Menurut Para Ahl”.Terimakasih
saya ucapkan kepada Dra.Rumasi Simaremare selaku dosen pengampu mata kuliah Keterampilan
Bahasa Reseptif yang telah membimbing saya.
Sebagai manusia biasa,saya menyadari bahwa hasil makalah ini terdapat kekurangan dan kekeliruan
yang tidak disengaja.Oleh karena itu saya sangat membutuhkan kritik dan saran.Saya berharap
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca,khususnya pada mata kuliah Keterampilan Bahasa
Reseptif program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Negeri Medan.

Medan,Oktober 2019

Tiopiolina
BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Dalam keterampilan bahasa reseptif,kita mempelajari keterampilan menyimak dan membaca.Pada makalah
ini saya akan membahas apa pengertian membaca cepat menurut para ahli.Membaca merupakan kegiatan
untuk memahami arti dari setiap tulisan dengan melafalkan atau hanya dalam hati.Dalam kegiatan
membaca,seseorang berusaha menangkap informasi yang terdapat dalam tulisan sehingga ia dapat
mengerti makna dari tulisan itu.Dengan kata lain,membaca dapat memperluas wawasan seseorang.

Ada beberapa hal yang diperlukan dalam kegiatan membaca,seperti teknik,ejaan,jeda,dan lain-
lain.Kesalahan dalam membaca dapat menyulitkan pembaca sehingga tidak dapat memahami isi bacaan
secara efektif.

B.Rumusan Masalah
1.Apa pengertian membaca cepat menurut para ahli?

2.Apa saja jenis-jenis membaca cepat menurut para ahli?

C.Tujuan
1.Untuk mengetahui pengertian membaca cepat menurut para ahli.

2.Untuk mengetahui jenis-jenis membaca cepat menurut para ahli.

BAB II PEMBAHASAN

MEMBACA DAN CARA MENGETAHUI KEMAMPUAN MEMBACANYA

Membaca adalah suatu proses yang diklakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk
memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis.
Suatu proses yang menuntut agar kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat
dalam suatu
pandangan sekilas dan makna kata-kata secara individual akan dapat diketahui. Kalau hal ini tidak
terpenuhi, pesan yang tersurat dan yang tersirat tidak tertangkap atau dipahami dan oproses
membaca tidak terlaksanan dengan baik. (Henry GT dari Hodgson 1960: 43-44)

Kegiatan membaca meliputi membaca nyaring dan membaca dalam hati. Membaca nyaring adalah
kegiatan membaca yang dilakukan dengan cara membaca keras-keras di depan umum. Sedangkan
kegiatan membaca dalam hati adalah kegiatan membaca dengan seksama yang dilakukan untuk
mengrti dan memahami maksud atau tujuan penulis dalam media tertulis. Membaca nyaring adalah
kegiatan membaca yang dilakukan dengan cara membaca keras-keras di depan umum. Proses
membaca nyaring ini sering digunakan oleh seseorang untuk menyampaikan gagagan terhadap
orang lain dengan cara membaca teks yang ada. Membaca dengan metode ini dilakukan dalam
bentuk pidato, khotbah, debat, diskusi, wawancara, dan segala kegiatan yang berurusan tentang
penyampaian di depan umum. Membaca dalam hati adalah kegiatan membaca dengan seksama
yang dilakukan untuk mengrti dan memahami maksud atau tujuan penulis dalam media tertulis.
Membaca dalam hati meliputi dua aspek yaitu membaca ekstensif(extensive reading) dan
membaca intensif (intensive reading). Membaca ekstensif adalah tahapan awal dimana pembaca
dituntut untuk bisa menyurvei atau menilai dengan membaca secara sekilas mau pun membaca
dangkal. Sedangkan membaca intensif merupakan tahapan lanjutan untuk dapat memahami isi dan
memahami konteks bahasa dalam yang digunakan dalam penulisan.

Salah satu faktor yang mempengaruhi kesuksesan dalam belajar adalah kemampuan membaca buku
dengan cepat, Ketika kita dihadapkan pada banyaknya buku atau bahan belajar maka membaca
cepat sangat dibutuhkan untuk menangkap dan memahami bacaan secara lebih cepat dalam waktu
yang singkat. Jadi patut dipertanyakan bagaimanakah kemampuan membaca kita sesuai dengan
tingkat pendidikan kita sekarang, apakah sudah sangat cepat, biasa-biasa saja, atau malah sangat
kurang. Berikut ini ada beberapa cara untuk mengukur dan mengetahui kemampuan membaca
kamu termasuk kategori yang mana, Tampubolon (1987 : 7) mengatakan bahwa kemampuan atau
tingkat kecepatan normal siswa memahami isi bacaan secara menyeluruh jika mereka memiliki
kemampuan membaca cepat dengan tingkat kecepatan 250 kata/menit.
Ukuran kecepatan membaca adalah kata per menit (KPM)

Nomor Kecepatan Membaca Klasifikasi


1 >200 kata/menit Siswa kelas akhir sekolah dasar.
200-250 kata/menit Siswa SLTP dan orang dewasa yang tidak
2
sekolah.
3 250-325 kata/menit Tingkat SLTA
4 325-400 kata/menit Mahasiswa
Lebih dari 400 kata Mahasiswa Pasca Sarjana dan Program
5
Dokter

Kegiatan membaca memang sering kita lakukan, namun yang ditanyakan disini adalah sudahkah
Anda memenuhi batas minimal kecepatan membaca?

Kecepatan membaca di atas masih harus disertai pemahaman isi minimal 70%
Studi di Amerika didapat kecepatan membaca:
Tingkat SD : 200 kpm
Tingkat SMP : 200 – 250 kpm
Tingkat SMA : 250 – 350 kpm
Tingkat PT : 350 – 400 kpm

Jika harus disertai pemahaman isi bacaan minimal 70%, maka KEM-nya sbb:
Tingkat SD : 200 x 70% = 140 kpm
Tingkat SMP : 200 – 250 x 70% = 140 – 175 kpm
Tingkat SMA : 250 – 350 x 70% = 175 – 245 kpm
Tingkat PT : 350 – 400 x 70% = 245 – 280 kpm

RUMUS MENGHITUNG KECEPATAN MEMBACA

Sebelum menghitung, ada baiknya kita perhatikan kode yang akan digunakan berikut ini.

a) K : Jumlah kata yang dibaca


b) Wm : Waktu tempuh baca dalam satuan menit
c) Wd : Waktu tempuh baca dalam satuan detik
d) B : Skor bobot perolehan tes yang dapat dijawab dengan benar
e) SI : Skor ideal atau skor maksimal
f) KPM : Kata per menit
g) JKB : Jumlah Kata per Baris
h) JKH : Jumlah Kata per Halaman

Untuk mengukur tingkat kecepatan membaca digunakan rumus yang dikembangkan oleh
Tampubolon (1987 : 10) yaitu dengan membagi jumlah kata yang dapat dibaca pada waktu baca
dalam menit yang ditempuh oleh siswa untuk menyelesaikan bacaannya. Misalnya jumlah kata
yang dibaca 750 kata dengan waktu baca yang ditempuh untuk menyelesaikan bacaan itu adalah
2 menit. Kecepatan membaca adalah 750 dibagi 2 menit sama dengan 375 kata/menit = dengan
rumus : Kecepatan Membaca=Jumlah Kata
Waktu yang ditempuh dalam menit

Mengukur Kemampuan Membaca

Sebagai pedoman untuk menghitung jumlah kata yang terdapat dalam bacaan digunakan cara yang
dikemukakan oleh Tampubolon (1987: 245) sebagai berikut: Menghitung Jumlah
kata yang terdapat satu baris penuh dari pinggir kiri ke pinggir kanan pada satu halaman bacaan.
Dengan catatan bahwa kata yang bersambung ke baris berikutnya dihitung pada baris yang kedua.

Menghitung jumlah baris yang terdapat pada halaman yang bersangkutan dari baris pertama sampai
baris terakhir. Dengan ketentuan bahwa baris yang kurang dari setengah baris dari panjang baris
tidak termasuk hitungan baris.

Mengalikan jumlah kata dengan jumlah baris yang terdapat dalam bacaan. Hasil
perkalian inilah yang merupakan jumlah kata yang terdapat dalam bacaan. Uraiaan di atas dapat
dirumuskan sebagai berikut :

Menghitung Jumlah Kata

Mengukur pemahaman isi bacaan

Untuk mengetahui kemampuan pemahaman siswa terhadap isi bacaan secara komprehensif
digunakan rumus prosentasi tingkat pemahaman, yaitu jumlah soal tes yang harus dijawab dengan
benar dibagi dengan banyaknya soal tes yang harus dijawa. Hasil pembagian ini kemudian
dikalikan dengan 100%, dapat dilihat pada rumus :

Mengukur Persentasi Pemahaman

100 % =
Mengukur kemampuan membaca

Untuk mengukur kemampuan kecepatan membaca siswa digunakan rumus perkalian antara hasil
pengukuran kecepatan membaca dengan hasil prosentasi pemahaman isi bacaan. Jadi rumus untuk
mengukur kemampuan membaca adalah :

Mengukur Kemampuan Membaca Cepat

Contoh:
Nurul membaca 1200 kata dalam waktu 4 menit. Sewaktu menjawab pertanyaan bacaan, ia
memperoleh nilai 70. Nilai maksimal untuk pertanyaan bacaan adalah 100. Dengan data tersebut
KEM Nurul dapat dihitung seperti berikut:

1200 70
4 100 = 210

Dengan demikian KEM yang dimiliki Nurul adalah 210 kpm (210 kata per menit)

Cimanggis, 4 November 2014


Penyusun,
BAB III PENUTUP
A.Kesimpulan
Berdasarkan makalah yang saya susun saya dapat menyimpulkan bahwa membaca cepat menurut para
ahli merupakan kegiatan memahami teks bacaan dengan tujuan untuk memperoleh informasi dari teks
yang kit abaca.Jenis membaca dapat dibedakan menjadi membaca memindai dan membaca
intensif.Membaca juga dapat diartikan sebagai aktifitas yang kompleks yang melibatkan berbagagi
faktor yang datangnya dari diri pembaca.
B.Saran
Untuk lebih memahami segala hal tentang membaca,disarankan para pembaca mencari referensi
lain yang berkaitan dengan materi pada makalah ini.para pembaca juga diharapkan setelah
membaca makalah ini mampu menerapkan kegiatan membaca dalam kehidupan sehari-hari.

DAFTAR PUSTAKA
Tarigan,H.G.(1985).Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.Bandung:Penerbit Angkasa.

Simaremare,Rumasi.20019.Membaca.Medan.

Anda mungkin juga menyukai