MK.PENILAIAN
PEMBELAJARAN BAHASA
INDONESIA
PBI-FBS
SKOR NILAI :
OLEH:
KELOMPOK 2
2.Tiopiolina (2193111034)
Oktober 2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
limpahan berkat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada
waktunya.Tugas ini kamu buat guna memenuhi tugas KKNI mata kuliah “Penilaian
Pembelajaran Bahasa Indonesia”.Tidak lupa kami berterimakasih kepada berbagai
pihak yang telah mendukung kami terkhusus kepada ibu Diah Eka Sari,S.Pd.,M.Pd.
sebagai dosen pengampu mata kuliah Penilaian Pembelajaran Bahasa Indonesia.
Makalah ini membahas perbedaan tes tandard an tes buatan guru serta alat-
alat penilaian tes dan non tes yang kami peroleh dari buku dan jurnal.
Pangkalpinang,Oktober 2020
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I.PENDAHULUAN.............................................................................................1
A.Latar Belakang.......................................................................................................1
B.Rumusan Masalah..................................................................................................1
C.Rumusan Masalah..................................................................................................1
D.Manfaat..................................................................................................................2
BAB II.PEMBAHASAN...............................................................................................3
A.Pengertian Tes Standar...........................................................................................3
B.Tes Buatan Guru.....................................................................................................5
C.Alat-Alat Penilaian.................................................................................................7
BAB III.PENUTUP.....................................................................................................10
A.Simpulan..............................................................................................................10
B.Saran.....................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Dalam proses belajar mengajar tentunya dibutuhkan sebuah evaluasi untuk
melihat kemampuan peserta didik. Salah satu bentuk evaluasi tersebut adalah tes.
Penggunaan tes dalam dunia pendidikan sudah dikenal sejak dulu kala. Artinya tes
mempunyai makna tersendiri dalam dunia pendidikan. Tes adalah salah satu bentuk
instrumen evaluasi untuk mengukur seberapa besar pemahaman siswa terhadap
materi-materi yang telah diajarkan.
DIlihat dari jumlah peserta didik,tes dapat dibedakan menjadi tes kelompok
dan tes perseorangan. Dilihat dari kajian psikologi, tes dibagi menjadi tes intelegensia
umum, tes kemampuan khusus, tes prestasi belajar, dan tes kepribadian. Dilihat dari
bentuk jawaban peserta didik, tes dibagi menjadi tes tertulis, tes lisan, dan tes
tindakan. Tes juga dapat dibagi menjadi tes kemampuan (power test) dan tes
kecepatan (speeds test). Dilihat dari cara penyusunannya, tes dibagi menjadi dua yaitu
tes standar (standardized test) dan tes buatan guru (teacher-made test).Pada bab
beriktnya akan kami jelaskan secara lebih lanjut tentang tes dari cara penyususnannya
yaitu tes standar dan tes buatan guru,serta alat-alat dalm penilaian.
B.Rumusan Masalah
1.Apa pengertian tes standar?
C.Rumusan Masalah
1.Untuk memenuhi tugas mata kuliah Penilaian Pengajaran Bahasa Indonesia.
1
4.Untuk mengetahui alat-alat penilaian..
D.Manfaat
1.Menambah wawasan dan ilmu pengetahan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Tes standar memiliki beberapa sinonim kata yaitu Standarized test dan Tes
baku. Pengertian tes standar secara sempit adalah tes yang disusun oleh satu tim ahli,
atau disusun oleh lembaga yang khusus menyelenggarakan tes secara professional.
Tes tersebut diketahui memenuhi syarat sebagai tes yang baik (memenuhi syarat
validitas, realibilitas, dan objektivitas). Tes ini dapat digunakan dalam waktu yang
relatif lama dan dapat diterapkan pada beberapa obyek mencakup wilayah yang luas.
Disamping itu tes standar telah diklasifikasikan sesuai dengan tingkat usia dan
kelasnya. Tes standar bertujuan untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam tiga
aspek, yaitu kedudukan belajar, kemajuan belajar, dan diagnosik.[1] Tes standar
adalah suatu tes dimana semua siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sama
dari sebagian besar pertanyaan dikerjakan dengan mengikuti petunjuk yang sama dan
dalam batasan waktu yang sama pula.
3
Tes standar dilaksanakan secara seragam, diusahakan dalam kondisi yang
seragam, baik itu diberikan kepada siswa dalam pelaksanaan perseorangan maupun
siswa sebagai anggota dari suatu kelompok.
Misalnya yang disebutkan untuk siapa tes tersebut diberikan dan untuk tujuan apa.
Misalnya dilaksanakan dengan lisan atau tertulis, waktu yang digunakan untuk
mengerjakan setiap bagian, boleh tidaknya tercoba keluar jika sudah selesai
mengerjakan soal itu dan sebagainya.
Misalnya untuk beberapa skor tiap-tiap soal atau unit, menggunakan sistem
hukuman atau tidak, bagaimana cara menghitung nilai akhir dan sebagainya.
4
- Betul nomor sekian sampai sekian cocok untuk jabatan kepala seksi,
- Betul nomor sekian saja, cocok untuk jabatan guru dan sebagainya.
g) Saran-saran lain
Misalnya siapa yang menjadi pengawas, bagaimana jika tidak ada calon yang tidak
mencapai skor tertentu dan sebagainya .
a) Didasarkan atas bahan dan tujuan umum dari sekolah-sekolah di seluruh Negara.
b) Mencakup aspek yang luas dan pengetahuan atau keterampilan dengan hanya
c) Disusun dengan kelengkapan staf profesor, pembahas, dan editor butir tes.
d) Menggunakan butir tes yang sudah diuji cobakan (try out), dianalisis dan direvisi
5
Tes buatan guru (teacher-made test) adalah tes yang disusun sendiri oleh guru
yang akan memepergunakan tes tersebut. Tes buatan guru adalah tes yang dibuat
seorang guru untuk merumuskan bahan dan tujuan khusus untuk kelasnya sendiri dan
masih dalam ruang lingkup sekolah tempat dia mengajar. Tes ini biasanya digunakan
untuk tes ulangan harian, formatif, dan ulangan umum (sumatif). Tes buatan guru
dimaksudkan untuk mengukur tingkat keberhasilan peserta didik dalam mencapai
kompetensi setelah berlangsungnya proses pembelajaran yang dikelola oleh guru
kelas yang bersangkutan. Oleh karena itu, guru harus membuat soal secara logis dan
rasional mengenai pokok-pokok materi apa saja yang patut untuk ditanyakan.
Tes buatan guru cenderung difokuskan pada tujuan pembelajaran untuk kelas
tertentu. Kualitas tes dan keandalannya belum menjamin keobjektifannya, sebab
hanya di berikan kepada sekelompok peserta didik atau kelas saja. Tes buatan guru
juga bersifat sektoral dan tingkat kesukaran itemnya tidak didasarkan pada
karakteristik peserta didiknya. Ada beberapa ciri yang dimiliki oleh tes buatan guru.
Diantara ciri-ciri tersebut adalah:
a) Didasarkan atas bahan dan tujuan khusus yang dirumuskan oleh guru untuk
kelasnya sendiri.
d) Jarang menggunakan butir tes yang sudah diujicobakan, dianalisis, dan direvisi.
Tes buatan guru bersifat temporer, artinya hanya berlaku pada saat tertentu
dan situasi tertentu pula. Pada kesempatan lain belum tentu tes tersebut dapat
digunakan lagi karena mungkin ada perubahan baik bentuk itemnya maupun
6
kapasitas peserta didiknya.[3] Secara singkat dapat dikemukakan bahwa kegunaan tes
buatan guru adalah:
a) Untuk menentukan seberapa baik siswa telah menguasai bahan pelajaran yang
diberikan dalam waktu tertentu.
Bentuk tes buatan guru pun bermacam-macam. Ada tes yang sifatnya hafalan
semata, dan ada pula yang bersifat analitis. Seorang guru yang profesional harus
mampu menyusun soal yang berimbang antara dua sifat tersebut. Hal ini untuk
mengetahui kemampuan peserta didiknya, siapa yang mempunyai kemampuan yang
tinggi dalam mengingatatau menghafal sesuatu dan siswa yang mempunyai daya pikir
kritis, analitis, luas, dan asosiatif.
C.Alat-Alat Penilaian
Secara garis besar, alat penilaian dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu
tes dan nontes. Baik tes maupun nontes, keduanya dapat dipergunakan untuk
mendapatkan informasi atau data-data penilaian tentang subjek yang dinilai secara
berhasil jika dipakai secara tepat. Artinya, kita harus dapat menentukan kapan
mempergunakan tes dan kapan mempergunakan nontes. Pemilihan secara tepat
terhadap kedua jenis alat penilaian tersebut tak dapat dipisah dari tujuan penilaian dan
jenis informasi yang diharapkan.Sebelum dijelaskan lebih jauh tentang
pengelompokan teknik tes dan nontes, terlebih dahulu perlu kiranya dijelaskan
pengertian dari tes. Secara harfiah, kata tes berasal dari bahasa Perancis Kuno, yaitu
testum dengan arti ‘piring untuk menyisihkan logam-logam mulia’.
7
saat dilaksanakan pengukuran dan penilaian, tester berarti orang yang melaksanakan
tes, testee adalah orang yang mengikuti tes (Sudijono, 1996:66).
1.Penilaian Tes
Tes dapat dibedakan menjadi lima macam, yaitu (a) tes berdasarkan cara
mengerjakan, (b) tes berdasarkan jumlah peserta, (c) tes berdasarkan bentuk jawaban,
(d) tes berdasarkan cara penialiaan, (e) tas berdasarkan kreteria waktu
penyelenggaraan, dan (f) tes berdasarkan tujuan penyeranggaraan. Tes Berdasarkan
Cara Mengerjakan Bila dilihat dari cara mengerjakan, tes dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu:
a.Tes Lisan
Tes lisan adalah tes yang pertanyaan maupun jawaban dilakukan secara lisan
(Djiwandono, 1996:22). Tujuan dilaksanakannya tes ini adalah untuk memperoleh
informasi tentang kemampuan menggunakan bahasa secara lesan. Tes ini digunakan
sebagai alternatif bagi tes tertulis. Tes lisan berupa pertanyaan lisan yang digunakan
untuk mengetahui daya serap siswa terhadap masalah yang berkaitan dengan kognitif.
R kemajuannya sendiri, mewakili sejumlah karya siswa.
b.Tes Tertulis
Berbeda dengan tes silan, pada tes tertulis baik soal maupun jawaban pada dasarnya
dilakukan secara tertulis. Tes tertulis dilakukan untuk mengungkap penguasaan siswa
dalam aspek/ranah kognitif mulai dari jenjang pengetahuan, pemahaman, penerapan,
analisis, sintesis, sampai evaluasi. Bentuknya dapat berupa isian singkat,
menjodohkan, pilihan ganda, pilihan berganda, uarian objektif, uarian non-objektif
hubungan sebab akibat, hubungan konteks, klasifikasi, atau kombinasinya.
2.Penilian Nontes
8
adalah alat eveluasi yang biasanya digunakan unutk menilai aspek tingkah laku
termasuk sikap, minat, dan evalusi.adapun Macam-macam Nontes sebagai berikut :
a.Observasi
Observesi adalah teknik penilaian dengan cara mengamati tingkah laku pada suatu
situasi tertentu. Jenis tes ini dibedakan menjadi dua, yaitu observasi partisipatif dan
non-partisipatif. Pedoman observasi misalnya ceklist, anekdot, skala penilaian.
b.Wawancara
c.Penilaian Produk
Adalah bentuk penialaian yang digunakan untuk melihat kemampuan siswa dalam
menghasilkan suatu karya tertentu. Penilaian produk dilakukan, mulai dari tahapan
mrencenalan ide-ide untuk membuat suatu produk, tahapan pelaksanaan, misalnya
bagaimana siswa memilih dan menggunakan alat yang dibutuhkan untuk
menghasilkan sesuatu , dan penilaian tahapan hasil.
d.Penilaian Portofolio
9
BAB III
PENUTUP
A.Simpulan
Tes standar adalah suatu tes yang memenuhi suatu persyaratan
validitas,reliabilitas,kepraktisan dan lainnya.Tes standar umunya dibuat oleh suatu
tim (guru,ahli psikologi,ahli bidang studi) yang sebelum diteskan,diuji dahulu
validitas,reabilitas,kepraktisan dan daya bedanya.
Tes buatan guru adalah suatu tes yang tidak terlalu penting dipersoalkan
validitas,reliabilitas dan lazimnya disusun oleh guru tanpa bantuan para ahli dibidang
tes.Perbedaan mendasar antara tes standar dan tes buatan guru adalah pada validitas
dan reabilitas tes tersebut.
B.Saran
Untuk melakukan evaluasi dan penilaian terhadap hasil belajar peserta didik
guru dapat menyesuaikannya dengan kondisi,bisa menggunakan tes standar maupun
tes yang ia buat sendiri.Alat-alat dan caranya pun dapat disesuiakn dengan kondisi
peserta didik.
10
DAFTAR PUSTAKA
Aksara
Rosdakarya
Ofset.
11