Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PROJEK

MK.PENILAIAN
PEMBELAJARAN
BAHASA INDONESIA

PBSI-FBS

LAPORAN PROJEK

“LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN UNTUK MENUMBUHKAN JIWA


KEPEMIMPINAN SEDINI MUNGKIN”

Oleh :

Nama : Tiopiolina

NIM : 2193111034

Kelas : Reguler B 2019

Mata Kuliah : Penilaian Pembelajaran Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu : Diah Eka Sari,S.Pd.,M.Pd.

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Fakultas Bahasa dan Seni

Universitas Negeri Medan

Desember 2020
KATA PENGANTAR

Segala puji penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa , Tuhan pencipta alam
semesta yang menjadikan bumi dan seisinya dengan amat teratur dan sempurna. Berkat
limpahan rahmat – Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan penelitian ini.
Lapoan Mini Projek yang berjudul “Latihan Dasar Kepemimpinan Sebagai Upaya
Menumbuhkan Jiwa Kepemimpinan Sedini Mungkin” ini dibuat demi memenuhi tugas mata
kuliah Penilaian Pembelajaran Bahasa Indonesia.Kami mengucapkan terimakasih secara
khusus ibu Diah Eka Sari,S.Pd.,M.Pd.selaku dosen pengampu mata kuliah Penilaian
Pembelajaran Bahasa Indonesia yang telah memberikan tugas ini.

Dalam penyusunan laporan penelitian ini penulis banyak mendapatkan saran,


dorongan, serta bantuan dari berbagai pihak dan menjadikan pengalaman yang berharga bagi
penulis. oleh karena itu dengan segala hormat dan kerendahan hati penulis mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu member masukan, bantuan, dan
dorongan yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang terlibat dalam penulisan
laporan penelitian ini.

Dalam penyusunan laporan penelitian ini, penulis juga menyadari masih terdapat
kekurangan baik yang disengaja maupun tidak sengaja, dikarenakan keterbatasan ilmu
pengetahuan an wawasan sera pengalaman yang penulis miliki. untuk itu penulis mohon maaf
dan tidak menutup diri terhadap segala saran dan kritik serta masukan yang membangun bagi
penulis. Semoga laporan penelitian ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Pangkalpinang,Desember 2020

Tiopiolina

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii
BAB I.PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A.Latar Belakang...............................................................................................................................1
B.Landasan Teoritis...........................................................................................................................2
C.Alat atau Bahan..............................................................................................................................3
D.Analisis Data.................................................................................................................................3
E.Objek Penelitian.............................................................................................................................3
BAB II.PELAKSANAAN.....................................................................................................................4
BAB III.PENUTUP...............................................................................................................................7
A.Simpulan........................................................................................................................................7
B.Saran..............................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Setiap manusia pada hakikatnya adalah pemimpin (Leader) dan setiap manusia akan di
minta pertanggungjawaban atas kepemimpinannya kelak. Manusia sebagai pemimpin
minimal mampu memimpin dirinya sendiri (personal leadership) sebelum ia dapat
memimpin orang lain atau organisasi.1 Dalam mengeksplorasi kualitas kepemimpinan
dalam diri kita sendiri, kita berpikir tentang pribadi kemampuanmental dan fisik. Kami
berpikir tentang pengetahuan, keterampilan, waktu, energy, dan bahkan sikap dan antusiasme
diri kita.

Kepemimpinan atau Leadership berasal dari kata dasar “pimpin” yang artinya bimbing
atau tuntun, atau dalam kata kerja “memimpin” yaitu membimbing atau menuntun.
Sedangkan kepemimpinan (menunjukkan kata sifat) adalah perilaku seseorang yang
dibentuk oleh gabungan karakter positif seorang pemimpin. Ada sifatsifat yang melekat
dan karenanya ia lebih bersifat Universal sebab didalamnyamenyangkut parameter nilai
(standar value).

Untuk dapat memimpin diri kita sendiri kita memerlukan motivasi internal yang berasal dari
dalam diri kita , sehingga pemahaman dan mendukung motivasi diri,Antusiasme kita
sendiri dan komitmen juga penting untuk keberhasilan. Sugesti positif yang harus kita
berikan kepada diri kita agar selalu termotivasi positif pula.

Kepemimpinan merupakan hasil dari proses perubahan karakter atau transformasi internal
dalam diri seseorang. Kepemimpinan bukanlah jabatan atau gelar, melainkan sebuah
kelahiran dari proses panjang perubahan dalam diri seseorang. Ketika orang menemukan
visi dan misi dalam hidupnya, merasakan dalam diri dan mampu membentuk karakter yang
kokoh dan setiap ucapan dan tindakannya mampu mempengaruhi lingkungannya, serta
keberadaanya mendorong perubahan dalam organisasi.

1
B.Landasan Teoritis
Pelatihan merupakan salah satu komponen penting dalam pengembangan sumber daya
manusia (SDM) pada suatu organisasi. Penyelenggaraan program pelatihan diharapkan dapat
meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap positif untuk SDM yang merupakan
modal penting dalam organisasi/perusahaan.Pelatihan adalah suatu proses yang meliputi
serangkaian tindak (upaya) yang dilaksanakan dengan sengaja dalam bentuk pemberian
bantuan kepada tenaga kerja yang dilakukan oleh tenaga profesional kepelatihan dalam
satuan waktu yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kerja peserta dalam bidang
pekerjaan tertentu guna meningkatkan efektivitas dan produktivitas. (Hamalik, 2007:10).
Keberhasilan suatu pelatihan lebih banyak dinilai dari segi sejauhmana perubahan perilaku
yang diharapkan terjadi pada peserta atau lulusan pelatihan sebagai hasil proses pelatihan
keberhasilan pelatihan pada umumnya dapat diketahui dalam tujuan itu sendiri. Tujuan
pelatihan dapat diartikan sebagai rumusan tentang hasil keluaran (output) dan dampak
(outcome) yang ingin dicapai oleh pelatihan. Keluaran dan dampak tersebut merupakan
deskripsi tentang perilaku yang diharapkan dapat dicapai oleh peserta pelatihan setelah
mengikuti pelatihan. (Sudjana, 2007:105).

Suryadana (2015:94) menyampakan profil kegagalan telah meningkatkan banyak


keprihatinan mengenai kesehatan dan filosofi kepemimpinan dan praktek startegi. Akibatnya,
terdapat fokus baru pada sarana dalam memilih pemimpin yang efektif sehingga dapat
dikembangkan.bersamaan dengan ini adalah kebutuhan yang sangat nyata bagi sumber daya
untuk bertindak sebagai penggerak reformasi sekaligus sebagai katalisator dan sarana
menciptakan kemampuan dan karakter pemimpin yang kaitannya dengan ketenagakerjan.
Michael Amstrong (2006) dalam Suryadana (2015:94) menjelaskan bahwa:

“leadership is a process that involves infulence that occurs whitin a group, and it involves
attainment of a goal”. Pandangan ini mendeskripisikan bahwa kepemimpinan adalah suatu
proses yang melibatkan pengaruh yang terjadi dalam suatu kelompok, dan melibatkan
pencapaian tujuan. Menurut Danim (2004:55) mengartikan kepemimpinan adalah setiap
tindakan yang dilakukan oleh individu atau kelompok untuk mengkoordinasi dan memberi
arah kepada individu atau kelompok lain yang tergabung dalam wadah tertentu untuk
mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

2
C.Alat atau Bahan
Alat-alat yang kami gunakan dalam melaksanakan projek ini adalah youtube sebagai sumber
menjadi video,google untuk mencari artikel dan jurnal pendukung,Zoom Meeting dan
WhattsApp Grup sebagai media untuk melakukan diskusi.

D.Analisis Data
Kami menganalisis data secara kualitatif dengan membahas secara konseptual terhadap suatu
permasalahan dan tidak terganggu dengan data-data angka.

E.Objek Penelitian
Yang menjadi objek penelitian adalah siswa yang mengikuti Latihan Dasar
Kepemimpinan.Siswa haruslah dilatih sedini mungkin untuk memiliki jiwa kepemimpinan
dalam dirinya.

3
BAB II
PELAKSANAAN

Kepemimpinan merupakan bagian dari kehidupan manusia. Setiap orang juga memiliki
bakatbakat kepemimpinan. OSIS mempunyai peran penting didalam mengasah bakat
kepemimpinan yang ada di dalam diri setiap siswa. Siswa yang berkesempatan menjadi
anggota OSIS memiliki kesempatan mengasah bakat kepemimpinan yang dimiliki. Latiahan
dasar kepemimpinan siswa (LDKS) merupakan sebuah kegiatan yang dilakukan untuk
mengembangkan sumber daya siswa dan untuk mengenalkan sisiwa kepada konsep-konsep
organisasi.Dilaksankannya LDKS bertujuan untuk memberikan pelatihan kepada siswa agar
dapat mengasah jiwa kepemimpinan yang dimilikinya. Meningkatkan kemampuan
berorganisasi, meningkatkan serta mengarahkan potensi kepemimpinan. Latihan dasar
kepemimpinan bagi pengurus OSIS merupakan salah satu jalur pembinan yang difokuskan
pada kompetensi individu.

Kepemimpinan meliputi berbagai dimensi, dan berfungsi sebagai salah satu pirantipenggerak,
motor atau motivator sumber daya yang ada dalam organisasi, sehingga perankepemimpinan
diharapkan mampu mendinamisasikan organisasi dalam mencapai tujuan.Demikian pula
halnya dengan kepengurusan BEM, HMJ, UKMJ yang berperan sebagai.

Kepemimpinan merupakan masalah sentral dalam kepengurusan suatuorganisasi. Maju


mundurnya suatu organisasi, mati hidupnya organisasi, tumbuh kembangorganisasi, senang
tidaknya bekerja dalam suatu organisasi serta tercapai tidaknya tujuanorganisasi sebagian
ditentukan oleh tepat tidaknya kepemimpinan yang diterapkan dalamorganisasi yang
bersangkutan. Meskipun tidak dapat dipungkiri bahwa pemimpin hanyadapat
menjalankan kepemimpinannya sehingga tujuan organisasi dapat tercapai sebagianbesar
pekerjaan dilakukan oleh anggotanya, tetapi yang dikenal adalah pemimpin
itusendiri.Kepemimpinan merupakan proses mempengaruhi orang lain untuk
mengambillangkah-langkah atau tindakan untuk menuju suatu saran bersama.
Karena itukepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi oranglain untuk mau
bekerja untukmencapai tujuan yang diinginkan.Ordway Tead (1954) mendefinisikan
kepemimpinansebagai kegiatan mempengaruhi orang lain agar mau bekerjauntuk mencapai
tujuan yangdi inginkan. Howard H. Hoyt mengartikan kepemimpinan sebagi seni untuk
mempengaruhitingkah laku manusia, termasuk kedalamnya kemempuan membimbing.
Kimbali Yeungmengartiakan kepemimpinan sebagai bentuk dominasi yang didasari

4
kemampuan pribadiyang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat
sesuatu berdasarkanakseftasi/penerimaan oleh kelompoknya dan memiliki keahlian
khusus yang tepat bagisituasi khusus.Antara kepemimpinan dan pemimpin memiliki kaitan
yang erat. Di samping katakepemimpinan merupakan bentukan kata dari imbuhan ke-an
dan dasar pemimpin;pemimpin pada dasarnya adalah orang yang melaksanakan
kepamimpinan. Namundemikian ada perbedaan tegas antara kepamimpinan dengan
pemimpin merujuk padapribadi seseorang.Menurut Kartini Kartono (1982), pemimpin
adalah seorang pribadi yangmemiliki kecakapan dan memiliki kelebihan-kelabihan,
khususnya kecakapan dankelebihan di satu bidang sehinggaa dia mampu mempengaruhi
orang lain untuk bersama-sama melakukan aktifitas tertentu demi pencapaian tujuan atau
beberapa tujuan.

Adapun pelaksanaan pelatihan dilakukan dalam empat sesi, yaitu sesi kepemimpinana, sesi
komunikasi, sesi problem solving, dan sesi dinamika kelompok. Setiap sesi diisi oleh
narasumber dan materi yang berbeda, berikut susun.

Pemberian materi kepemimpinan yang dibagi dalam beberapa sesi, seperti :

1) Sesi Kepemimpinan : Penyuluhan mengenai karakter pemimpin yang benar. Materi ini
bertujuan untuk menunjukkan dan mengajarkan siswa bahwa karakter yang tepat dalam
kepemimpinan dalam berorganisasi, sehingga mereka bisa belajar untuk mengikuti dan dapat
menuntun anggotanya.

2) Sesi Komunikasi : Penyuluhan mengenai cara-cara berkomunikasi yang benar sebagai


layaknya seorang pemimpin.Berkomunikasi merupakan salah satu cara menyambungkan
suatu harapan, komunikasi yang baik dapat menjaga keseimbangan emosional antara
pimpinan dengan anggotanya.

3) Sesi Problem Solving/Challange - Proses manajemen konflik.Penyuluhan mengenai cara-


cara seorang pemimpin memecahkan masalah secara efektif dan benar. Seorang pemimpin
merupakan penggerak dan penentu suatu keputusan.Dalam berorganisasi tidak akan jauh dari
yang namanya masalah. Jadi, seorang pemimpin harus dapat menyelesaikan masalah tanpa
harus ada anggota yang merasa dirugikan.

4) Sesi Dinamika Kelompok : Berupa permainan yang dilakukan secara berkelompok untuk
melatih kerjasama peserta didik. Permainan ini bertujuan untuk melihat dan memantau
tingkat kemampuan kerjasama antara seorang pemimpin dengan anggotanya. Dalam hal ini,

5
diberikan berbagai macam permainan secara berkelompok untuk memenangkan suatu
kompetisi dengan anggota lainnya. Hal ini dapat menunjukkan tingkat kemampuan pemimpin
menggerakkan anggotanya dalam menyelesaikan permainan untuk dapat memenangkan
kompetisi tersebut.

6
BAB III
PENUTUP

A.Simpulan
Kepemimpinan merupakan bagian dari kehidupan manusia. Setiap orang juga memiliki
bakatbakat kepemimpinan. OSIS mempunyai peran penting didalam mengasah bakat
kepemimpinan yang ada di dalam diri setiap siswa. Kepemimpinan meliputi berbagai
dimensi, dan berfungsi sebagai salah satu pirantipenggerak, motor atau motivator sumber
daya yang ada dalam organisasi, sehingga perankepemimpinan diharapkan mampu
mendinamisasikan organisasi dalam mencapai tujuan. Kepemimpinan merupakan masalah
sentral dalam kepengurusan suatuorganisasi. Maju mundurnya suatu organisasi, mati
hidupnya organisasi, tumbuh kembangorganisasi, senang tidaknya bekerja dalam suatu
organisasi serta tercapai tidaknya tujuanorganisasi sebagian ditentukan oleh tepat tidaknya
kepemimpinan yang diterapkan dalamorganisasi yang bersangkutan. Meskipun tidak dapat
dipungkiri bahwa pemimpin hanyadapat menjalankan kepemimpinannya sehingga tujuan
organisasi dapat tercapai sebagianbesar pekerjaan dilakukan oleh anggotanya.

B.Saran
Kepemimpinan hendaknya dibina sedini mungkin. Berdasarkan hasil pembahasan pada
makada dapat ditarik kesimpulan bahwa peran kegiatan latihan dasar kepemimpinan siswa
(LDKS) dalam menumbuhkan sikap kepemimpinan.Proses menumbuhkan sikap
kepemimpinan dimulai pada saat proses seleksi menjadi pengurus OSIS sebelum mengikuti
latihan dasar kepemimpinan. Siswa dipilih berdasarkan bakat dan kecerdasaan yang dimiliki.

7
DAFTAR PUSTAKA

Fitriani.2017. Pelatihan Dasar Kepemimpinan (Ldk)Bagi Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial

Dan Ilmu Politik Universitas Musamus.Jurnal Ilmu Administrasi dan Sosial.6(1),62-

77.

Sari,Yuke Madurtna.2017. Peran Kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa Dalam

Menumbuhkan Sikap Kepemimpinan Siswa. Kajian Moral &

Kewarganegaraan.5(3),516-530.

Anda mungkin juga menyukai