1. Kolaboratif
Pria dewasa atau anak pasca-pubertas perlu diberi gamma globulin apabila ada
kemungkinan kontak dengan penderita gondongan kecuali apabila ia pernah mengalami
gondongan atau sudah menerima vaksin untuk gondongan. Apabila ada keraguan, gamma
globulin harus diberikan. Gamma globulin tidak akan mencegah gondongan tetapi bisa membuat
serangan gondongan menjadi lebih ringan dan komplikasi dapat dicegah.
Apabila ada hidrokel, cairan bisa diaspirasi untuk mengurangi tekanan pada testis.
Antibiotika spektrum luas dapat diberikan. Obat anti-inflamasi nonsteroid dapat diberikan untuk
mengurangi pembengkaakan dan rasa nyeri.
2. Mandiri
Penyuluhan pasien, fokus dari pendidikan kesehatan adalah mengurangi rasa nyeri,
pembengkakan, dan gejala sistemis. Selama ada pembengkakan scrotum, pasien diberi tirah
baring, dan scrotum dapat ditinggikan dengan handuk.
BAB III
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
I. Pengkajian
A. Identitas
Nama, umur, alamat, jenis kelamin, agama, suku, bangsa, pekerjaan, no. MRS, diagnose medis.
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama: Biasanya pasien orchitis mengeluh testis mengalami pembengkakan disertai
nyeri dan warna kemerahan pada daerah testis yang terkena, selain itu testis terasa berat dan
penuh.
2. Riwayat penyakit sekarang: Biasanya pasien mengalami demam, rasa lemah, nyeri otot, tubuh
terasa tidak nyaman, mual, dan sakit kepala
3. Riwayat penyakit dahulu: Perlu dikaji imunisasi gondongan yang tidak adekuat, infeksi
saluran berkemih berulang, kelainan saluran kemih, riwayat penyakit menular seksual pada
pasangan, riwayat gonore atau penyakit menular seksual lainnya. Biasanya pasien mempunyai
riwayat gondongan.
4. Riwayat penyakit keluarga: perlu dikaji apakah keluarga juga pernah mengalami penyakit
yang sama dengan pasien.
5. Riwayat lingkungan: Biasannya klien tinggal di lingkungan yang kurang bersih atau kumuh
yang dapat menyebabkan infeksi.
C. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum: biasanya composmentis
2. TTV:
TD: biasanya meningkat (N:120/80 mmHg)
Nadi: biasanya meningkat (N: 100x/menit)
RR:biasanya normal (N: 16-20x/menit)
S: biasanya meningkat (N: 36,5-37.5oC)
3. Review of system
a. B1 (Breath)
Biasanya pasien dengan orchitis tidak di temukan masalah pada sistem pernafaan. Kecuali jika
ada penyakit yang menyertai atau kemungkinan komplikasi.
b. B2 (Blood)
Biasanya pasien dengan orchitis didapatkan peningkatan tekanan darah dan nadi.
c. B3 (Brain)
Biasanya pasien dengan orchitis GCS composmentis dan terdapat sakit kepala.
d. B4 (Bladder)
Biasanya pada pemeriksaan nampak testis yang membesar, konsistensinya kenyal, namun dapat
juga mengeras, tampak merah, epididimis membesar, dan kulit skrotum meregang, nyeri pada
testis hingga ke pangkal paha, mual, muntah, nyeri saat buang air kecil dan nyeri saat hubungan
seksual, darah pada semen
e. B5 (Bowel)
Biasanya pasien dengan orchitis mengalami mual dan muntah.
f. B6 (Bone)
Biasanya pasien dengan orchitis mengalami rasa lemah, nyeri otot, tubuh terasa tidak nyaman.
D. Pola fungsi kesehatan
1. Pola nutrisi dan metabolism
Biasanya klien mengalami penurunan nafsu makan karena mual, muntah saat makan sehingga
makan hanya sedikit bahkan tidak makan sama sekali.
2. Pola eliminasi
Eliminasi alvi klien tidak mengalami konstipasi atau diare.Sedangkan eliminasi urine mengalami
gangguan yaitu nyeri waktu berkemih.
3. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Biasanya pasien mengatakan kesehatan merupakan hal yang penting, jika ada keluarga yang
sakit maka akan segera dibawa ke pelayanan kesehatan terdekat.
4. Pola aktifitas dan latihan
Biasanya aktivitas klien akan terganggu karena adanya rasa nyeri yang diderita.
5. Pola tidur dan istirahat
Biasanya pola tidur dan istirahat terganggu sehubungan dengan nyeri.
6. Pola persepsi dan konsep diri
Biasanya terjadi kecemasan terhadap keadaan penyakitnya dan ketakutan merupakan dampak
psikologi klien. Pada konsep diri pasien mengalami harga diri rendah karena komplikasi yang
diderita seperti infertil.
7. Pola persepsi sensori dan kognitif
Biasanya pasien tidak mengalami gangguan dalam persepsi.
8. Pola reproduksi seksual
Biasanya pasien mengalami gangguan pada reproduksi seksual.
9. Pola hubungan dan peran
Biasanya hubungan dengan orang lain terganggu sehubungan dengan klien dirawat di rumah
sakit dan klien harus bedrest total.
10. Pola penanggulangan stress
Biasanya klien sering melamun dan merasa sedih karena keadaan sakitnya.
11. Pola tata nilai dan kepercayaan
Biasanya dalam hal beribadah biasanya terganggu karena bedrest total tapi pasien yakin akan
cepat sembuh dan menganggap ini merupakan cobaan dari Allah SWT.
E. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan pada penderita orkhitis antara lain:
1. Pemeriksaan urin
2. Pemeriksaan discharge uretra untuk mengetahui mikroorganisme penyebab
3. Sistoskopi, pielografi intravena, dan sistografi dapat dilakukan jika dicurigai adanya patologi
pada kandung kemih.
F. Diagnosa keperawatan
1. Hipertermi b.d proses inflamasi
2. Nyeri b.d infeksi pada saluran kemih
3. Perubahan pola eliminasi urin b.d gangguan pada sistem urinaria
4. Gg pemenuhan kebutuhan seksual b.d nyeri pada saat hubungan seksual
5. Gg harga diri rendah b.d infertilitas
G. Rencana asuhan keperawatan
Diagnosa 1
1. Hipertermi b.d proses inflamasi
Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan suhu tubuh klien
kembali normal
Kriteria Hasil:
a. Suhu tubuh klien dalam rentang normal (36,5 C-37,5 C),
b. Klien tidak tampak menggigil,
c. Klien melaporkan panas badannya turun,
d. Tidak tampak pembengkakan pada skrotum
e. Tidak terdapat kemerahan di kulit sekitar skrotum klien
f. Nadi klien dalam batas normal (60-100 x/menit)
Intervensi Rasional
1. Monitor suhu tubuh, 1. Suhu diatas 37,5C
tekanan darah, nadi, dan menunjukkan proses
respirasi secara berkala penyakit infeksius akut.
(minimal tiap 2 jam) Menggigil sering
mendahului puncak suhu.
2. Pantau suhu lingkungan,
2. Suhu ruangan/jumlah
batasi penggunaan selimut harus diubah
selimut. untuk mempertahankan
suhu mendekati normal.
3. Membuat vasodilatasi
3. Berikan kompres hangat pembuluh darah sehingga
dapat membantu
mengurangi demam
4. Untuk mencegah
4. Anjurkan klien untuk dehidrasi akibat
mempertahankan asupan penguapan cairan karena
cairan adekuat suhu tubuh yang tinggi
5. Digunakan untuk
5. Berikan antipiretik dan mengurangi demam
antibiotic sesuai indikasi dengan aksi sentralnya
pada hipotalamus
Diagnosa 2
2. Nyeri b.d infeksi pada saluran kemih
Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan nyeri klien
berkurang
Kriteria Hasil:
a. Klien tampak rileks
b. Klien dapat beristirahat
c. Skala nyeri 0-3
d. TTV dalam rentang normal
e. Pasien mengetahui penyebab nyeri
Intervensi Rasional
1. Catat lokasi, lamanya intensitas
1. Membantu mengevaluasi tempat
(skala 0-10) dan penyebaran. dan kemajuan gerakan kalkulus.
Perhatikan tanda non verbal, Nyeri panggul sering menyebar ke
contoh peninggian TD dan nadi, punggung , lipat paha, genitelia,
gelisah, merintih, menggelepar. sehubungan dengan proksimitas
saraf pleksus dan pembuluh darah
yang mencetuskan ketakutan,
gelisah, ansietas berat.
2. Observasi TTV 2. Mengetahui perkembangan lebih
lanjut
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Testis merupakan organ kelamin pria, terletak dalam scrotum. Fungsi testis: Spermatogenesis
terjadi dalam tubulus seminiferus, diatur FSH dan sekresi testosterone oleh sel leydig, diatur oleh
LH (Menurut Snell, 2000).
Orchitis adalah suatu inflamasi testis (kongesti testikular), biasanya disebabkan oleh faktor-
faktor piogenik, virus, spiroseta, parasit, traumatis, kimia atau faktor yag tidak diketahui (
Smeltzer, 2002).
Klasifikasi dari orchitis adalah: Orchitis viral danOrchitis bacterial piogenik atau orchitis
granulomatosa.
Dalam orchitis gondong, 4 dari 5 kasus terjadi pada laki-laki prepubertal (lebih muda dari 10
tahun).
Faktor resiko dari orchitis ada 2: faktor resiko untuk orchitis yang tidak berhubungan dengan
penyakit menular seksual dan faktor resiko untuk orkitis yang berhubungan dengan penyakit
menular seksual.
Penyebab dari orchitis dapat terjadi karena bakteri dan virus.
Gejala yang dirasakan meliputi nyeri pada testis hingga ke pangkal paha, pembengkakan dan
kemerahan pada testis, menggigil, dan demam yang dapat bilateral atau unilateral, mual, muntah,
nyeri saat buang air kecil dan nyeri saat hubungan seksual, darah pada semen.
Komplikasi dari Orchitis adalah testis yang mengecil (Atrofi), abses(Nanah) pada kantong
testis, infertilitas.
Pemeriksaan diagnostik dari Orchitis adalah pemeriksaan urin kultur, urethral smear (tes
penyaringan untuk klamidia dan gonorhoe), pemeriksaan darah CBC (complete blood count),
dopller ultrasound, untuk mengetahui kondisi testis, menentukan diagnosa dan mendeteksi
adanya abses pada skrotum, testicular scan, analisa air kemih, pemeriksaan kimia darah.
Manajemen asuhan keperawatan dalam orchitis ada dua, yaitu kolaboratif dan mandiri.
Diagnosa keperawatan pada pasien dengan Orchitis adalah:
a. Hipertermi b.d proses inflamasi
b. Nyeri b.d infeksi pada saluran kemih
c. Perubahan pola eliminasi urin b.d gangguan pada sistem urinaria
d. Gg pemenuhan kebutuhan seksual b.d nyeri pada saat hubungan seksual
e. Gg harga diri rendah b.d infertilitas
B. Saran
Penulis memberi saran agar dalam melakukan asuhan keperawatan pada pasien dengan Orchitis,
perawat bisa lebih berhati-hati supaya tidak komplikasi dengan memahami tentang konsep medis
dari kelainan ini, sehingga dapat melakukan asuhan keperawatan secara maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Baradero, Mary Dkk. 2006. Seri Asuhan Keperawatan Klien Gangguan System Reproduksi &
Seksualitas. Jakarta: EGC
Doenges, Marilynn E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman untuk Perencanaan dan
Pendokumentasian Perawatan Pasien,Edisi 3. Jakarta: EGC.
Hartanto, Huriawati. 2008. Kamus Saku Mosby: Kedokteran, Keperawatan & Kesehatan. Edisi 4.
Jakarta: EGC
Price, Sylvia A. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Edisi 6 Vol 2. Jakarta: EGC
Smeltzer, Suzanne C. 2001. Keperawatan Medikal-Bedah Volume 2.Jakarta: EGC
Snell, R. A. 2000. Anatomi Klinik. Edisi 6. Jakarta: EGC
Ulfiyah, Hamidatu. 2012. Askep orchitis.http://ulphi09.blogspot.com/2012/10/askep-
orchitis_8890.html.Diakses: 18 oktober 2012, jam 14.20 WIB
Diposkan oleh trio hardin Hakim di 00.45
Reaksi:
KEAJAIBAN 2015
Translate
Google+ Badge
cara mudah Arsip Blog
mendapatkan uang Juli (85)
melalui blogger
kumpulan askep
kesehatan
info kesehatan
Mengenai Saya