Anda di halaman 1dari 11

 BERANDA

 CONTACT
 PRIVACY POLICY
 PETA SITUS

 BERANDA
 ASKEP
 DOWNLOADS
o Askep Bedah
 Askep Anak
 KEPERAWATAN
 PATHWAY
 LOWONGAN
 SERBA- SERBI
 OTHER
 Penatalaksanaan Medik
 TreatmentZone

Chat Here

ARSIP BLOG
 ► 2012 (9)

 ► 2011 (12)

 ► 2010 (15)

 ▼ 2009 (69)
o ► Desember (1)
o ► Oktober (1)
o ► September (2)
o ► Agustus (8)
o ▼ Juli (16)
 PERAWATAN PAYUDARA (BREAST CARE)
 ASUHAN KEPERAWATAN APPENDISITIS
 ASUHAN KEPERAWATAN ANAK MARASMUS
 ASUHAN KEPERAWATAN ASFIKSIA NEONATORUM
 PATHWAY ASFIKSIA NEONATORUM
 PATHWAY ANAK KEJANG DEMAM
 ASUHAN KEPERAWATAN ANAK KEJANG DEMAM
 ASUHAN KEPERAWATAN SIROSIS HEPATIS
 PATHWAY TETRALOGI FALLOT
 PROSEDUR PEMBERIAN OKSIGEN (O2)
 ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN TETRALOGI FALLOT
 ASUHAN KEPERAWATAN COMBUSTIO
 PATHWAY COMBUSTIO
 PROSEDUR PENATALAKSANAAN EKLAMPSIA
 PATHWAY APPENDICITIS
 PROSEDUR PENATALAKSANAAN PRE-EKLAMPSIA BERAT
o ► Juni (21)
o ► Mei (19)
o ► April (1)

FIRST AID
 Penanganan dan Pencegahan Cantengan (Paronychia)
 Pertolongan dan Penanganan Serangan Asma
 Pertolongan Pertama Bila Bayi atau Anak Kejang- Kejang
 Pertolongan Pertama Bila Luka Memar
 Yang Harus Tersedia Dalam Kotak P3K Di Rumah
 Penanganan Terkena Knalpot Panas
 Alasan mengapa kita sering Mengantuk
 Pertolongan pertama tersiram air panas
 Penanganan Kapas Cotton Buds Tertinggal Di Liang Telinga
 Pertolongan Saat Terkilir atau Keseleo

LABEL
 Asuhan Keperawatan(26)
 Download Askep (2)
 Jiwa (1)
 Keperawatan (45)
 Keperawatan Anak (8)
 Lowongan Perawat (4)
 Pathway (23)
 serba-serbi (10)

LINK
Askep Gratis
Penatalaksanaan Medik
All About Cepu
Treatment-Zone

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK MARASMUS


07.36 TEGUH SUBIANTO NO COMMENTS
Share :
ASKEP ANAK MARASMUS
PENGERTIAN
Download Askep Lengkap

 Marasmus adalah bentuk malnutrisi kalori protein yang terutama akibat kekurangan kalori yang berat dan kronis
terutama terjadi selama tahun pertama kehidupan dan mengurusnya lemak bawah kulit dan otot. (Dorland,
1998:649).
 Marasmus adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh kekurangan kalori protein. (Suriadi, 2001:196).
 Marasmus adalah malnutrisi berat pada bayi sering ada di daerah dengan makanan tidak cukup atau higiene
kurang. Sinonim marasmus diterapkan pada pola penyakit klinis yang menekankan satu ayau lebih tanda
defisiensi protein dan kalori. (Nelson, 1999:212).
 Zat gizi adalah zat yang diperoleh dari makanan dan digunakan oleh tubuh untuk pertumbuhan, pertahanan dan
atau perbaikan. Zat gizi dikelompokkan menjadi karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air. (Arisman,
2004:157).
 Energi yang diperoleh oleh tubuh bukan hanya diperoleh dari proses katabolisme zat gizi yang tersimpan dalam
tubuh, tetapi juga berasal dari energi yang terkandung dalam makanan yang kita konsumsi.
 Fungsi utama karbohidrat adalah sebagai sumber energi, disamping membantu pengaturan metabolisme protein.
Protein dalam darah mempunyai peranan fisiologis yang penting bagi tubuh untuk :

1. Mengatur tekanan air, dengan adanya tekanan osmose dari plasma protein.
2. Sebagai cadangan protein tubuh.
3. Mengontrol perdarahan (terutama dari fibrinogen).
4. Sebagai transport yang penting untuk zat-zat gizi tertentu.
5. Sebagai antibodi dari berbagai penyakit terutama dari gamma globulin.

Dalam darah ada 3 fraksi protein, yaitu : Albumin, globulin, fibrinogen.

ETIOLOGI

 Penyebab utama marasmus adalah kurang kalori protein yang dapat terjadi karena : diet yang tidak cukup,
kebiasaan makan yang tidak tepat seperti yang hubungan dengan orangtua-anak terganggu,karena kelainan
metabolik, atau malformasi kongenital. (Nelson,1999).
 Marasmus dapat terjadi pada segala umur, akan tetapi yang sering dijumpai pada bayi yang tidak mendapat cukup
ASI dan tidak diberi makanan penggantinya atau sering diserang diare. Marasmus juga dapat terjadi akibat
berbagai penyakit lain seperti infeksi, kelainan bawaan saluran pencernaan atau jantung, malabsorpsi, gangguan
metabolik, penyakit ginjal menahun dan juga gangguan pada saraf pusat. (Dr. Solihin, 1990:116).

PATOFISIOLOGI
Kurang kalori protein akan terjadi manakala kebutuhan tubuh akan kalori, protein, atau keduanya tidak tercukupi oleh diet.
(Arisman, 2004:92). Dalam keadaan kekurangan makanan, tubuh selalu berusaha untuk mempertahankan hidup dengan
memenuhi kebutuhan pokok atau energi. Kemampuan tubuh untuk mempergunakan karbohidrat, protein dan lemak
merupakan hal yang sangat penting untuk mempertahankan kehidupan, karbohidrat (glukosa) dapat dipakai oleh seluruh
jaringan tubuh sebagai bahan bakar, sayangnya kemampuan tubuh untuk menyimpan karbohidrat sangat sedikit, sehingga
setelah 25 jam sudah dapat terjadi kekurangan. Akibatnya katabolisme protein terjadi setelah beberapa jam dengan
menghasilkan asam amino yang segera diubah jadi karbohidrat di hepar dan ginjal. Selam puasa jaringan lemak dipecah
menjadi asam lemak, gliserol dan keton bodies. Otot dapat mempergunakan asam lemak dan keton bodies sebagai sumber
energi kalau kekurangan makanan ini berjalan menahun. Tubuh akan mempertahankan diri jangan sampai memecah
protein lagi seteah kira-kira kehilangan separuh dari tubuh. (Nuuhchsan Lubis an Arlina Mursada, 2002:11).

MANIFESTASI KLINIK
Pada mulanya ada kegagalan menaikkan berat badan, disertai dengan kehilangan berat badan sampai berakibat
kurus,dengan kehilangan turgor pada kulit sehingga menjadi berkerut dan longgar karena lemak subkutan hilang dari
bantalan pipi, muka bayi dapat tetap tampak relatif normal selama beberaba waktu sebelum menjadi menyusut dan
berkeriput. Abdomen dapat kembung dan datar. Terjadi atropi otot dengan akibat hipotoni. Suhu biasanya normal, nadi
mungkin melambat, mula-mula bayi mungkin rewe, tetapi kemudian lesu dan nafsu makan hilang. Bayi biasanya konstipasi,
tetapi dapat muncul apa yang disebut diare tipe kelaparan, dengan buang air besar sering, tinja berisi mukus dan sedikit.
(Nelson,1999).

Selain itu manifestasi marasmus adalah sebagai berikut :


1. Badan kurus kering tampak seperti orangtua
2. Lethargi
3. Irritable
4. Kulit keriput (turgor kulit jelek)
5. Ubun-ubun cekung pada bayi
6. Jaingan subkutan hilang
7. Malaise
8. Kelaparan
9. Apatis

PENATALAKSANAAN

1. Keadaan ini memerlukan diet yang berisi jumlah cukup protein yang kualitas biologiknya baik. Diit tinggi kalori,
protein, mineral dan vitamin.
2. Pemberian terapi cairan dan elektrolit.
3. Penatalaksanaan segera setiap masalah akut seperti masalah diare berat.
4. Pengkajian riwayat status sosial ekonomi, kaji riwayat pola makan, pengkajian antropometri, kaji manifestasi klinis,
monitor hasil laboratorium, timbang berat badan, kaji tanda-tanda vital.

Penanganan KKP berat


Secara garis besar, penanganan KKP berat dikelompokkan menjadi pengobatan awal dan rehabilitasi. Pengobatan awal
ditujukan untuk mengatasi keadaan yang mengancam jiwa, sementara fase rehabilitasi diarahkan untuk memulihkan
keadaan gizi.
Upaya pengobatan, meliputi :
 Pengobatan/pencegahan terhadap hipoglikemi, hipotermi, dehidrasi.
 Pencegahan jika ada ancamanperkembangan renjatan septik
 Pengobatan infeksi
 Pemberian makanan
 Pengidentifikasian dan pengobatan masalah lain, seperti kekurangan vitamin, anemia berat dan payah jantung.

Menurut Arisman, 2004:105

 Komposisi ppemberian CRO (Cairan Rehidrasi Oral) sebanyak 70-100 cc/kg BB biasanya cukup untuk mengoreksi
dehidrasi.
 Cara pemberian dimulai sebanyak 5 cc/kg BB setiap 30 menit selama 2 jam pertama peroral atau NGT kemudian
tingkatkan menjadi 5-10 cc/kg BB/ jam.
 Cairan sebanyak itu harus habis dalam 12 jam.
 Pemberian ASI sebaiknya tidak dihentikan ketika pemberian CRO/intravena diberikan dalam kegiatan rehidrasi.
 Berika makanan cair yang mengandung 75-100 kkal/cc, masing-masing disebut sebagai F-75 dan F-100.

Menurut Nuchsan Lubis


Penatalaksanaan penderita marasmus yang dirawat di RS dibagi dalam beberapa tahap, yaitu :
1. Tahap awal :24-48 jam pertama merupakan masa kritis, yaitu tindakan untuk menyelamatkan jiwa, antara lain mengoreksi
keadaan dehidrasi atau asidosis dengan pemberian cairan IV.

 cairan yang diberikan adalah larutan Darrow-Glukosa atau Ringer Laktat Dextrose 5%.
 Mula-mula diberikan 60 ml/kg BB pada 4-8 jam pertama.
 Kemudian 140ml sisanya diberikan dalam 16-20 jam berikutnya.
 Cairan diberikan 200ml/kg BB/ hari.

2. Tahap penyesuaian terhadap pemberian makanan

 Pada hari-hari pertama jumlah kalori yang diberikan sebanyak 30-60 kalori/ kg BB/ hari atau rata-rata 50 kalori/ kg
BB/ hari, dengan protein 1-1,5 gr/ kg BB/ hari.
 Kemudian dinaikkan bertahap 1-2 hari hingga mencapai 150-175 kalori/ kg BB/ hari, dengan protein 3-5 gr/ kg BB/
hari.
 Waktu yang diperlukan untuk mencapai diet TKTP ini lebih kurang 7-10 hari.

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Pemeriksaan Fisik

 Mengukur TB dan BB
 Menghitung indeks massa tubuh, yaitu BB (dalam kilogram) dibagi dengan TB (dalam meter)
 Mengukur ketebalan lipatan kulit dilengan atas sebelah belakang (lipatan trisep) ditarik menjauhi lengan, sehingga
lapisan lemak dibawah kulitnya dapat diukur, biasanya dangan menggunakan jangka lengkung (kaliper). Lemak
dibawah kulit banyaknya adalah 50% dari lemak tubuh. Lipatan lemak normal sekitar 1,25 cm pada laki-laki dan
sekitar 2,5 cm pada wanita.
 Status gizi juga dapat diperoleh dengan mengukur LLA untuk memperkirakan jumlah otot rangka dalam tubuh
(lean body massa, massa tubuh yang tidak berlemak).

2. Pemeriksaan laboratorium : albumin, kreatinin, nitrogen, elektrolit, Hb, Ht, transferin.

FOKUS INTERVENSI
1. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake makanan tidak adekuat (nafsu makan
berkurang). (Wong, 2004)
Tujuan :
Pasien mendapat nutrisi yang adekuat
Kriteria hasil :
meningkatkan masukan oral.
Intervensi :
a. Dapatkan riwayat diet
b. Dorong orangtua atau anggota keluarga lain untuk menyuapi anak atau ada disaat makan
c. Minta anak makan dimeja dalam kelompok dan buat waktu makan menjadi menyenangkan
d. Gunakan alat makan yang dikenalnya
e. Perawat harus ada saat makan untuk memberikan bantuan, mencegah gangguan dan memuji anak untuk makan mereka
f. Sajikan makansedikit tapi sering
g. Sajikan porsi kecil makanan dan berikan setiap porsi secara terpisah

2. Defisit volume cairan berhubungan dengan diare. (Carpenito, 2001:140)


Tujuan :
Tidak terjadi dehidrasi
Kriteria hasil :
Mukosa bibir lembab, tidak terjadi peningkatan suhu, turgor kulit baik.
Intervensi :
a. Monitor tanda-tanda vital dan tanda-tanda dehidrasi
b. Monitor jumlah dan tipe masukan cairan
c. Ukur haluaran urine dengan akurat

3. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan gangguan nutrisi/status metabolik. (Doengoes, 2000).
Tujuan :
Tidak terjadi gangguan integritas kulit
Kriteria hasil :
kulit tidak kering, tidak bersisik, elastisitas normal
Intervesi :
a. Monitor kemerahan, pucat,ekskoriasi
b. Dorong mandi 2xsehari dan gunakan lotion setelah mandi
c. Massage kulit Kriteria hasilususnya diatas penonjolan tulang
d. Alih baring

4. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan kerusakan pertahanan tubuh


Tujuan :
Pasien tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi
Kriteria hasil:
suhu tubuh normal 36,6 C-37,7 C,lekosit dalam batas normal

Intervensi :
a. Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
b. Pastikan semua alat yang kontak dengan pasien bersih/steril
c. Instruksikan pekerja perawatan kesehatan dan keluarga dalam prosedur kontrol infeksi
d. Beri antibiotik sesuai program

5. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang nya informasi (Doengoes, 2004)


Tujuan :
pengetahuan pasien dan keluarga bertambah
Kriteria hasil:
Menyatakan kesadaran dan perubahan pola hidup,mengidentifikasi hubungan tanda dan gejala.
Intervensi :
a. Tentukan tingkat pengetahuan orangtua pasien
b. Mengkaji kebutuhan diet dan jawab pertanyaan sesuai indikasi
c. Dorong konsumsi makanan tinggi serat dan masukan cairan adekuat
d. Berikan informasi tertulis untuk orangtua pasien

6. Perubahan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan melemahnyakemampuan fisik dan ketergantungan
sekunder akibat masukan kalori atau nutrisi yang tidak adekuat. (Carpenito, 2001:157).
Tujuan :
Anak mampu tumbuh dan berkembang sesuai dengan usianya.
Kriteria hasil :
Terjadi peningkatan dalam perilaku personal, sosial, bahasa, kognitif atau aktifitas motorik sesuai dengan usianya.
Intervensi :
a. Ajarkan pada orangtua tentang tugas perkembangan yang sesuai dengan kelompok usia.
b. Kaji tingkat perkembangan anak dengan Denver II
c. Berikan kesempatan bagi anak yang sakit memenuhi tugas perkembangan
d. Berikan mainan sesuai usia anak.

7. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan gangguan sistem transport oksigen sekunder akibat malnutrisi. (Carpenito,
2001:3)
Tujuan :
Anak mampu beraktifitas sesuai dengan kemampuannya.
Kriteria hasil :
Menunjukkan kembali kemampuan melakukan aktifitas.
Intervensi :
a. Berikan permainan dan aktifitas sesuai dengan usia
b. Bantu semua kebutuhan anak dengan melibatkan keluarga pasien

8. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan rendahnya masukan protein (malnutrisi). (Carpenio, 2001:143).
Tujuan :
Kelebihan volume cairan tidak terjadi.
Kriteria hasil :
Menyebutkan faktor-faktor penyebab dan metode-metode pencegahan edema, memperlihatkan penurunan edema perifer
dan sacral.
Intervensi :
a. Pantau kulit terhadap tanda luka tekan
b. Ubah posisi sedikitnya 2 jam
c. Kaji masukan diet dan kebiasaan yang dapat menunjang retensi cairan.

Download Askep Anak Dengan Marasmus Via Ziddu


Tag : Malnutruisi, Pengertian Marasmus, Penyebab malnutrisi, penyebab kurang gizi, Penyebab Marasmus, Patofisiologi
marasmus, Pathofisiology of marasmus,Protap marasmus, prosedur tetap marasmus, Askep Marasmus, penatalaksanaan
marasmus, lP marasmus
Posted in: Asuhan Keperawatan,Keperawatan Anak
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK MARASMUS 9 out of 10 based on 327 ratings. 327 user reviews.
Related Post : Asuhan Keperawatan, Keperawatan Anak

 ASUHAN KEPERAWATAN ASFIKSIA NEONATORUM


 ASUHAN KEPERAWATAN ANAK KEJANG DEMAM
 ASUHAN KEPERAWATAN SIROSIS HEPATIS
 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN BAHASA PADA ANAK
 KEBUTUHAN DAN KEBIASAAN TIDUR ANAK USIA PRASEKOLAH
 GANGGUAN TIDUR PADA ANAK USIA PRASEKOLAH
 KOMUNIKASI PADA ANAK
 ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN TETRALOGI FALLOT
 ASUHAN KEPERAWATAN THALASEMIA
 DOWNLOAD ASUHAN KEPERAWATAN BEDAH
 DOWNLOAD ASUHAN KEPERAWATAN ANAK
 ASUHAN KEPERAWATAN ABORTUS
 ASUHAN KEPERAWATAN BRONCHOPNEUMONIA
 ASUHAN KEPERAWATAN APPENDISITIS
 ASUHAN KEPERAWATAN ANAK MARASMUS

Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda

0 komentar:

Poskan Komentar

didukung oleh
 Daftar Isi
 Follower
 Statistic
Daftar Isi Blog :

PENGIKUT

TOTAL TAYANGAN LAMAN

1,771,562
STATISTIC

ARTIKEL TERBARU
 MANAJEMEN LAKTASI
 PATHWAY HIPERTENSI
 PENYAKIT MENULAR SEKSUAL / PMS (2)
 PENYAKIT MENULAR SEKSUAL / PMS (1)
 PATHWAY VESIKOLITHIASIS
 PERILAKU KEKERASAN
 KOMPRES HANGAT - PANAS
 PROSES MENUA - AGING PROCESS
 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN BAHASA PADA ANAK
 KEBUTUHAN DAN KEBIASAAN TIDUR ANAK USIA PRASEKOLAH

BACA JUGA
 BaSawa

Aplikasi SMS Banking Bank Jatim di Android -[image: Bank Jatim, Kode Sms Banking Bank Jatim, SMS center Bank Jatim] *Mobile

application for SMS Banking Bank Jatim *Bila anda sebagai nasabah Bank Jati...

 Pertolongan Pertama

Penanganan dan Pencegahan Cantengan (Paronychia) - [image: Obat cantengan, cara mengobati cantengan, pencegahan cantengan, tips

mengobati cantengan] *Apa sih cantengan itu? * Cantengan, mungkin itu peristiw...

 Penatalaksanaan Medik

Dermatitis Atopika -*Pengertian* Dermatitis Atopika Adalah penyakit inflamasi yang ditandai dengan erupsi kulit makulo papuler dengan

kemerahan, memberi keluhan gatal yang san...

 Cepu
Official Site Mobil Cepu Ltd. Closed - [image: MCL Cepu, Exxon Mobil Cepu, Official site Exxon Mobil Cepu] The public now can not access

the official website of Mobil Cepu Limited (MCL), a subsid...

 Ilmu Keperawatan

Pathway Asma Bronkhial - Gambaran proses Penyakit / Pathofisiologi Pasien dengan Asma bronchial hingga muncul masalah keperawatan

atau diagnosa Keperawatan dalam bentuk Pathway ata...

 Procedure, Treatment and Therapy

Pertussis (Whooping Cough) - *Definition* Pertussis (Whooping Cough) is an acute disease of the respiratory tract. Found in children

younger than 5 years, especially in children age 2-...

ARTIKEL TERPOPULER


PROSEDUR PENATALAKSANAAN PRE-EKLAMPSIA BERAT
PROSEDUR PENATALAKSANAAN PRE-EKLAMPSIA BERAT (Tag: PEB, Pre Eklamsia, Maldaptation syndrome, Hipertensi dalam
kehamilan, hamil dengan hiper...


ASUHAN KEPERAWATAN DIABETES MELLITUS
DIABETES MELLITUS A. Pengertian Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar
glukosa dalam d...


ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN INFARK MIOKARD AKUT
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN INFARK MIOKARD AKUT I. KONSEP MEDIS A. Pengertian Infark Miokard Akut (IMA) adalah
nekrosis miokard akibat...


ASUHAN KEPERAWATAN ASFIKSIA NEONATORUM
ASKEP ASFIKSIA NEONATORUM A. PENGERTIAN Asfiksia Neonatus adalah suatu keadaan bayi baru lahir yang tidak segera bernafas
secara spontan ...
BASAWA BLOG
 Aplikasi SMS Banking Bank Jatim di Android
 Menabung di BRI Otomatis Ikut Asuransi Kecelakaan Diri Gratis
 Fitur Baru BNI Internet Banking
 BNI SMS Banking Berhadiah Mobil
 Program Beasiswa Presiden Republik Indonesia (BPRI) 2014
 Bagaimana Cara Daftar BPJS Kesehatan Secara Online?
 Ikuti ALBI Rising Stars : Ajang Pencarian Bakat Penyanyi Lagu Anak-Anak Masa Kini
 Dapatkan Hadiah dari Transaksi Mobile Banking BRI
 Informasi Pendaftaran Program Beasiswa S2 Luar Negeri Kementerian Kominfo 2014
 Langkah Daftar Internet Banking BNI Via ATM
TREATMENT ZONE
 Pertussis (Whooping Cough)
 Management of Cough
 Cough - Causes and Complications
 Cough - Definition and Mechanisms
 Lung Defense Mechanism
 Anesthesia Patients With Asthma
 Pulmonary Edema
 Respiratory Failure
 Benefits and Risk of Asthma Drugs
 Pulmonary Embolism
ALIFA BLOG
 Dermatitis Atopika
 Meningokel dan Ensefalokel - Prosedur Tetap
 Kolera (Cholera)
 Sinusitis Maksilaris Kronik
 Penatalaksanaan Gigitan Ular
 Penatalaksanaan Gigitan Anjing
 Prosedur Penatalaksanaan Luka Gigitan
 Penatalaksanaan Kanker Nasfaring
 Glaukoma Fakolitik
 Sinusitis Maksilaris Akut
Copyright ©2009 - 2012 Teguh Subianto | Powered by Blogger
Askep | Askeb | Model Asuhan Keperawatan | Pengertian | Etiologi | Protap | Patofisiologi | Diagnosa Keperawatan | Pathway
Intervensi Keperawatan | LP | Laporan pendahuluan |Jurnal | Journal Keperawatan | Artikel Keperawatan | SAK | Gratis
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cna certification

Anda mungkin juga menyukai

  • SK Kendaraan Dinas
    SK Kendaraan Dinas
    Dokumen2 halaman
    SK Kendaraan Dinas
    sugiarto
    Belum ada peringkat
  • Denah PKM
    Denah PKM
    Dokumen1 halaman
    Denah PKM
    Henny Fitrianingsih
    Belum ada peringkat
  • Itsbat Nikah
    Itsbat Nikah
    Dokumen3 halaman
    Itsbat Nikah
    Ikpan Mbalari
    Belum ada peringkat
  • PERSYARATAN
    PERSYARATAN
    Dokumen2 halaman
    PERSYARATAN
    yanti
    Belum ada peringkat
  • Hasil Monitoring
    Hasil Monitoring
    Dokumen7 halaman
    Hasil Monitoring
    asyuni naim
    Belum ada peringkat
  • SK Man - Risiko
    SK Man - Risiko
    Dokumen16 halaman
    SK Man - Risiko
    Ikpan Mbalari
    Belum ada peringkat
  • Amploat
    Amploat
    Dokumen1 halaman
    Amploat
    Ikpan Mbalari
    Belum ada peringkat
  • Pengertian Manajemen Keuangan Puskesmas
    Pengertian Manajemen Keuangan Puskesmas
    Dokumen2 halaman
    Pengertian Manajemen Keuangan Puskesmas
    Ikpan Mbalari
    Belum ada peringkat
  • Artikel KedokteranBlog
    Artikel KedokteranBlog
    Dokumen4 halaman
    Artikel KedokteranBlog
    Ikpan Mbalari
    Belum ada peringkat
  • Files Shyfa
    Files Shyfa
    Dokumen13 halaman
    Files Shyfa
    Ikpan Mbalari
    Belum ada peringkat
  • Sop Rsud Kota
    Sop Rsud Kota
    Dokumen11 halaman
    Sop Rsud Kota
    Ikpan Mbalari
    Belum ada peringkat
  • Dunia Kesehatan
    Dunia Kesehatan
    Dokumen4 halaman
    Dunia Kesehatan
    Ikpan Mbalari
    Belum ada peringkat
  • Gizi Buruk
    Gizi Buruk
    Dokumen6 halaman
    Gizi Buruk
    Dini Mayrisdayani
    Belum ada peringkat
  • Munzahry Corat
    Munzahry Corat
    Dokumen5 halaman
    Munzahry Corat
    Ikpan Mbalari
    Belum ada peringkat
  • Undangan New
    Undangan New
    Dokumen1 halaman
    Undangan New
    Ikpan Mbalari
    Belum ada peringkat
  • Laporan Unhas
    Laporan Unhas
    Dokumen28 halaman
    Laporan Unhas
    Ikpan Mbalari
    Belum ada peringkat
  • Askep Kesehatan
    Askep Kesehatan
    Dokumen18 halaman
    Askep Kesehatan
    Ikpan Mbalari
    Belum ada peringkat
  • ALODOKTER
    ALODOKTER
    Dokumen7 halaman
    ALODOKTER
    Ikpan Mbalari
    Belum ada peringkat
  • Proposal Bengkel
    Proposal Bengkel
    Dokumen6 halaman
    Proposal Bengkel
    Hirsan
    100% (4)
  • Rara
    Rara
    Dokumen6 halaman
    Rara
    Ikpan Mbalari
    Belum ada peringkat
  • New
    New
    Dokumen2 halaman
    New
    Ikpan Mbalari
    Belum ada peringkat
  • Amploat
    Amploat
    Dokumen1 halaman
    Amploat
    Ikpan Mbalari
    Belum ada peringkat
  • Laporan Posyandu
    Laporan Posyandu
    Dokumen13 halaman
    Laporan Posyandu
    Juhardina
    Belum ada peringkat
  • Formulir Pendaftaran Program
    Formulir Pendaftaran Program
    Dokumen1 halaman
    Formulir Pendaftaran Program
    Ikpan Mbalari
    Belum ada peringkat
  • Kia KB Ukp
    Kia KB Ukp
    Dokumen3 halaman
    Kia KB Ukp
    taufik
    Belum ada peringkat
  • Subadi Promkes
    Subadi Promkes
    Dokumen4 halaman
    Subadi Promkes
    rian sstcdwcn
    Belum ada peringkat
  • SUBADI
    SUBADI
    Dokumen2 halaman
    SUBADI
    rian sstcdwcn
    Belum ada peringkat
  • Proposal Usaha Bengkel Motor
    Proposal Usaha Bengkel Motor
    Dokumen20 halaman
    Proposal Usaha Bengkel Motor
    Luqman Hakim
    Belum ada peringkat
  • Subadi Promkes
    Subadi Promkes
    Dokumen4 halaman
    Subadi Promkes
    rian sstcdwcn
    Belum ada peringkat