Anda di halaman 1dari 3

Proses Terjadinya Penyerbukan

Penyerbukan adalah sebuah peristiwa alami jatuhnya serbuk sari lalu menempel pada kepala putik
sehingga terjadi proses pembuahan sempurna pada bunga dan melalui proses fotosintesis.
Serangga adalah jenis hewan yang melakukan bantuan penyerbukan terhadap bunga dengan
tingkat kesuksesan tertinggi. Hubungan yang terjalin antara serangga dan bunga adalah bentuk
jalinan simbiosis yaitu hubungan yang sama sama menguntungkan, yaitu Bunga memberi fasilitas
pada serangga dengan banyak nutrisi sedangkan bunga diuntungkan karena serangga membantu
mempercepat penyerbukan yang jarang terjadi kegagalan.
Cara penyerbukan pada bunga oleh serangga
• Ketika serangga (kupu kupu, lebah madu atau kumbang) singgah dan hinggap dibagian
bagian bunga yang tujunnya untuk menghisap sari madu, tanpa sengaja kakinya menginjak serbuk
sari yang menyebabkan ratusan serbuk sari itu melekat pada kakinya.
• Dan ketika serangga berpindah pada bagian kepala putik untuk menghisap sari madu yang
lain maka serbuk sari yang tadi melekat pada kakinya akan berjatuhan dan menempel pada kepala
putik dalam jumlah yang cukup banyak.
Berikut adalah penjelasan mengenai proses terjadinya penyerbukan pada bunga :
1. Penyerbukan persilangan (Allogami) – Serbuk sari jatuh lalu menempel dikepala putik
pada jenis bunga yang berbeda keluarga tetapi masih satu suku misalnya pada kantil dan kenanga
2. Penyerbukan bukan satu keluarga atau serumah (Geitonogami) – yaitu dengan cara serbuk
sari jatuh lalu menempel dikepala putik pada jenis bunga lain namun masih satu ekosistem
3. Penyerbukan yang dilakukan dirinya sendiri (Autogami) – Penyerbukan alami dimana
serbuk sari jatuh lalu menepel dikepala putik karena hembusan angin atau getaran bumi
4. Penyerbukan bastar (Hybridogamy) – Serbuk sari jatuh lalu menempel dikepala putik pada
jenis bunga dan jenis tumbuahn lain tetapi masioh masuk kategori satu rumpun, misalnya serbuk
sari Cabe hijau jatuh pada putik cabe rawit kecil.
Faktor Penyebab Pembuahan
Berikut adalah penjelasan mengenai faktor penyebab pembuahan :
a. Penyerbukan yang dibantu oleh hewan (Zoidiogami)
• Serangga (Enthomophily) – seperti Semut, Tawon, Kumbang, lebah biasa, lebah madu,
lalat buah atau Kupu – kupu
• Burung (Zoophily) – seperti Burung Cucak rawa, burung kutilang, burung pipit, atau
burung penghisap madu
• Siput atau keong
Ciri ciri bunganya
• Bunga berbau harum misalnya Melati, bunga Kemuning , bunga Matahari dan lain lain
• Mempunyai kelenjar manis madu
• Mempunyai mahkota bunga yang berwarna terang
• Serbuk sari sedikit berlendir dan lengket
• Kepala putik nyaris tak terlihat
b. Penyerbukan dengan bantuan angin atau udara (Abiotik)
Ciri ciri :
• pada jenis pengelompokan tumbuhan pangan seperti jagung, padi dan gandum
• Tidak mempunyai kelenjar manis madu
• Mempunyai mahkota bunga pucat ataun tidak mempunyai sel warna
• Serbuk sari kering dan mudah rontok
• Kepala putik menyembul keluar
c. Penyerbukan dengan bantuan manusia (Antropogami) – Pada tumbuhan Vanilli dan semua jenis
keluarga tanaman angrek anggrekan. Tanaman vanillli dibudidayakan ke berbagai wilayah negara
dengan iklim yang berbeda. Penyebaran tanaman yang besar besaran diseluruh dunia itu di
karenakan Vanilli kaya manfaat untuk kesehatan manusia, hal inilah yang menyebabkan tanaman
vanilli harus beradaptasi dengan habitat barunya, yang mengakibatkan alat reproduksinya untuk
proses penyerbukan tidak aktif dan harus mendapat bantuan dari manusia.
d. Penyerbukan dengan bantuan adanya air (Hidrogami) – Pada tumbuhan Hydrill. Hydrill adalah
tumbuhan yang hidup didalam dan permukaan air, yang masuk dalam keluarga gulma air
Bagian bagian terpenting dari bunga
• Tangkai bunga – Berfungsi sebagai tempat penyanggah atau penopang kuat agar posisi
bunga berada pada kondisi terbaiknya
• Kelopak bunga – Berfungsi sebagai media yang dapat menjaga dan menjadi penunjang
kekuasaan mahkota bunga untuk melakukan gerakan berkembang atau berkuncup
• Mahkota bunga – Berfungsi sebagai pemikat atau pesona daya tarik untuk serangga agar
datang dan singgah lalu melakukan bantuan penyerbukan
• Benang sari (alat reproduksi jantan) – Fungsi benang sari pada tumbuhan adalah
melakukan pembuahan pada kepala putik
• Putik bunga (alat reproduksi betina) – Putik mempunyai dua bagian yaitu Kepala putik dan
Tangkai putik dimana keduanya Berfungsi menerima pembuahan dari benang sari jantan.
Kegagalan ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor:
a. Rendahnya produksi tepung sari Pada jenis dioecious, rendahnya produksi tepungsari dapat
disebabkan karena gugurnya bunga jantan hutan atau tanaman yang digunakan sebagai area
produksi benih atau kebun benih. Kondisi cuaca dan terbukanya areal dapat mempengaruhi
produksi tepungsari pada jenis-jenis monocious. Kekeringan, kondisi terbuka juga duketahui
menguntungkan bunga betina dan membatasi bunga jantan.
b. Rendahnya transfer tepung sari. Kegagalan penyerbukan disebabkan oleh kurangnya agen
penyerbukan atau kondisi yang tidak menguntungkan bagi penyerbukan pada masa reseptifitas
bunga betina. Penyerbukan angin sangat tergantung pada kecepatan dan arah angin agar transfer
tepungsari menjadi efesien. Kecepatan angin dapat merupakan faktor pembatas bagi penyerbukan
jarak jauh, seperti: penyerbukan antar pohon dengan jarak yang berjauhan, tetapi mungkin tidak
berlaku di dalam suatu tegakan. Penyerbukan dengan angin kemungkinan besar dihambat oleh
kelembaban cuaca yang dapat membatasi penyebaran tepungsari. Cuaca dingin dan lembab juga
dapat membatasi aktivitas hewan penyerbuk, terutama serangga. Terbatasnya agen penyerbuk
dalam kasus tertentu dianggap sebagai pembatas. Contoh pada kelapa sawit, jumlah buah dan
bijinya sangat tergantung ketersediaan jumlah kumbang penyerbuk. Hewan penyerbuk
memerlukan perpindahan ke sumber makanan lain bila pembungaan dari suatu jenis mulai terhenti.
Penyerbuk tersebut memerlukan jenis lainnya atau tumbuhan yang lebih muda atau lebih tua untuk
berlindung, kawin, dan lain-lain. Dengan demikian populasi penyerbuk mungkin terbatas karena
faktor-faktor luar.
c. Bunga atau kerucut yang tertutup. Cuaca dingin dan lembab dapat menyebabkan bunga atau
kerucut tetap tertutup pada saat harus diserbuki, dan penyerbukan akhirnya menjadi gagal.
d. Kawin kerabat inbreeding. Kebanyakan jenis memiliki mekanisme fisiologis untuk mengurangi
terjadinya inbreeding. Inbreeding merupakan fenomena umum pada pohon. Inbreeding sering
menyebabkan tekanan fisiologis dan bunga atau kerucut yang diserbuki sendiri sering gugur.
Resiko inbreeding lebih tinggi pada tanaman yang terisolir dibandingkan dengan tanaman pada
populasi campuran.

Budi Utomo : Ekologi Benih, 2006 USU Repository © 2006

Anda mungkin juga menyukai