Anda di halaman 1dari 63

Kesetimbangan

kimia

p][nJo[to au[to[mo

Adopted from:
Roy Kennedy
Massachusetts Bay Community College
Wellesley Hills, MA
Setimbang vs tidak setimbang

• Sistem dan lingkungan:


Setimbang: kondisi sistem dan lingkungan sama
Tidak setimbang: kondisi sistem dan lingkungan
tidak sama
Cenderung berubah sampai mencapai kesetimbangan

2
Laju reaksi

• Laju reaksi: ukuran perubahan reaktan


menjadi produk dalam waktu tertentu
Laju reaksi tinggi
Reaksi Pengendapan
Laju reaksi rendah
Dekomposisi zat warna

3
Laju reaksi

Awalnya, hanya terdapat reaktan


4
Laju reaksi

Menit ke 15, reaksi kiri berjalan 60% , kanan 20 %


Tro's Introductory Chemistry, Chapter 5
15
Laju reaksi

Menit ke 30, reaksi kiri selesai, kanan 40 %


Tro's Introductory Chemistry, Chapter 6
15
Laju reaksi

Menit ke 45, reaksi kanan tetap belum selesai


Tro's Introductory Chemistry, Chapter 7
15
2 N2O5 (g) → 4 NO2(g) + O2(g)
Decomposition of N2O5 at 45 °C
4.500

4.000

3.500
Concentration, M

3.000

2.500 [N2O5] (M)


[O2], M
2.000 [NO2], M

1.500

1.000

0.500

0.000
0 20000 40000 60000 80000 100000 120000 140000 160000 180000 200000

Time, sec

8
2 N2O5 (g) → 4 NO2(g) + O2(g):
laju vs. waktu
Decomposition of N2O5 at 45 °C

0.000014

0.000012

0.00001
Rate, D []/ D sec

0.000008

0.000006

0.000004

0.000002

0
0 20000 40000 60000 80000 100000 120000 140000 160000 180000 200000

Time, sec

9
Teori tumbukan
• Tumbukan syarat terjadinya reaksi
• Faktor yang mempengaruhi terjadi tidaknya
reaksi berdasar tumbukan antar molekul:
1. Apakah tumbukan mempunyai energi yang cukup
untuk memutus ikatan molekul reaktan
2. Apakah orientasi tumbukan sudah tepat untuk
membentuk ikatan baru

10
Tumbukan efektif
• Tumbukan efektif: tumbukan yang
mempunyai energi cukup dan orientasinya
tepat
Frekuensi tumbukan >>>, reaksi >>>
• Energi aktivasi: energi minimum yang
dibutuhkan untuk memungkinkan terjadinya
tumbukan efektif.
Energi aktivasi <<<, reaksi >>>

11
Tumbukan efektif:
faktor energi kinetik

Energi kinetik
yang cukup
akan mengatasi
halangan
energi (energi
aktivasi) dan
membentuk
kompleks
teraktivasi
12
Tumbukan efektif: efek orientasi

Tumbukan tidak efektif

Tumbukan tidak efektif

Tumbukan efektif
13
Diagram energi reaksi

14
Laju reaksi vs. konsentrasi reaktan

• Konsentrasi reaktan >>>, frekuensi tumbukan


antar molekul >>>, reaksi >>>
• Seiring waktu, konsentrasi reaktan berkurang,
reaksi melambat

15
Laju reaksi vs. konsentrasi reaktan

Konsentrasi reaktan <<<, tumbukan


efektif <<<, laju reaksi <<<

Konsentrasi reaktan >>>,


tumbukan efektif >>>, laju reaksi
>>>

16
Laju reaksi vs. temperatur

• Temperatur >>>, energi kinetik >>>, mampu


mengatasi energi aktivasi
• Temperatur >>>, frekuensi tumbukan >>>
• Temperatur >>>, laju reaksi >>>

17
Laju reaksi vs. temperatur

Temperatur <<<, molekul berenergi


cukup <<<, frekuensi tumbukan
<<< laju reaksi <<<

Temperatur >>>, molekul


berenergi cukup >>>, frekuensi
tumbukan >>>, laju reaksi >>>
Kesetimbangan kimia

• Saat kesetimbangan terjadi, laju pembentukan


produk dan reaktan adalah konstan
• Reaksi ke kanan dan ke kiri tetap berlangsung
• Karena laju reaksi ke kanan = ke kiri, jumlah
material tidak berubah

21
Kesetimbangan

Awalnya, hanya terdapat molekul reaktan dalam


campuran. Reaksi hanya berlangsung ke kanan
(pembentukan produk)
Kesetimbangan

Setelah reaksi berjalan dan produk terbentuk, reaksi


ke kanan melambat (konsentrasi reaktan berkurang),
laju reaksi ke kiri meningkat (konsentrasi produk
meningkat) 23
Kesetimbangan

Kesetimbangan tercapai saat laju reaksi ke kanan =


laju reaksi ke kiri

24
Kesetimbangan

Sekali kesetimbangan tercapai, konsentrasi reaktan dan


produk dalam campuran akhir tidak berubah, walau
kondisi berubah
25
Analogi: perubahan populasi

Kesetimbangan ≠ sama

Kesetimbangan: laju migrasi ke kedua daerah sama

27
Tetapan kesetimbangan
• Walau konsentrasi reaktan dan produk pada
kesetimbangan tidak sama, tetapi ada
hubungan di antara keduanya
• Pada kesetimbangan reaksi H2(g) + I2(g) 
2HI(g), rasio konsentrasi dipangkatkan
koefisien antara produk dan reaktan adalah
tetap
HI  2
K eq 
H 2   I 2 
28
Tetapan kesetimbangan
• Secara umum: aA + bB  cC + dD,
• Tetapan kesetimbangan, Keq = Kc

C   D 
c d
K eq 
A   B
a b

Hukum aksi massa

29
Tetapan kesetimbangan

• Pada reaksi:
aA + bB  cC + dD, K eq 
C  D 
c d

A a  Bb
• Pada reaksi:
2 N2O5  4 NO2 + O2, K eq 
 
NO 2  O 2 
4

N 2O 5 2

30
Tetapan kesetimbangan fasa heterogen

• Padatan dan cairan tidak diperhatikan dalam


perhitungan tetapan kesetimbangan
• Pada reaksi:
CaCO3(s) + 2 HCl(aq)  CaCl2(aq) + CO2(g) + H2O(l)

K eq 
CaCl 2   CO 2 
HCl 2

31
Implikasi Keq

• Keq > > 1, molekul produk lebih banyak dari molekul


reaktan
 Kesetimbangan ke arah produk.
• Keq < < 1, molekul reaktan lebih banyak daripada
molekul produk.
 Kesetimbangan ke arah reaktan

32
Tetapan kesetimbangan yang besar

33
Tetapan kesetimbangan yang kecil

34
Tetapan kesetimbangan dan arah reaksi

• 2 HF(g)  H2(g) + F2(g) Keq = 1 x 10-95


H 2   F2 
K eq  Reaksi ke arah reaktan
HF  2

• 2 SO2(g) + O2(g)  2 SO3(g) Keq = 8 x 1025


SO3 2
K eq  Reaksi ke arah produk.
SO 2 2  O 2 
• N2(g) + 2 O2(g)  2 NO2(g) Keq = 3 x 10-17
NO 2  2
K eq  Reaksi ke arah reaktan
N 2   O 2 2
Perhitungan tetapan kesetimbangan
• Keq: Dihitung dari semua konsentrasi
reaktan dan produk dalam campuran setelah
kesetimbangan tercapai.
• Harga Keq tetap walau konsentrasi reaktan
dan produk tidak sama
Keq hanya tergantung pada temperatur
Keq tidak tergantung pada jumlah reaktan atau
produk

36
Konsentrasi awal dan kesetimbangan:
H2(g) + I2(g)  2HI(g)
Tetapan
Awal Kese timbangan
kesetimbangan
[HI] 2

[H2] [I2] [HI] [H2] [I2] [HI] K 


eq
[H ][I ]
2 2

[0.78]2
0,50 0,50 0,0 0,11 0,11 0,78  50
[0.11][0.11]
[0.39]2
0,0 0,0 0,50 0,055 0,055 0,39  50
[0.055][0.055]
[1.17]2
0,50 0,50 0,50 0,165 0,165 1,17  50
[0.165][0.165]
[0.934]2
1,0 0,5 0,0 0,53 0,033 0,934  50
[0.53][0.033]
37
• Kesetimbangan bisa dinyatakan sebagai
kesetimbangan tekanan
• Tetapan kesetimbangan tekanan, Kp
aA (g) + bB (g) cC (g) + dD (g
c d
(PC ) (PD )
Kp  a b
(PA ) (PB )
38
Hubungan Kc dan Kp

Kc.[RT]∆n = Kp

• Kc = tetapan kesetimbangan konsentrasi


• Kp = tetapan kesetimbangan tekanan
• R = tetapan gas universal (0,082 atm.mol-1.K-1)
• T = suhu mutlak (Kelvin)
• ∆n = perubahan mol atau (c + d) - (a + b)

39
• Contoh 1: Suatu campuran yang terdiri dari
CH4, C2H2, dan H2 dibiarkan sampai
tercapai kesetimbangan pada suhu 1700 °C.
Jika diketahui konsentrasi pada
kesetimbangan adalah: [CH4] = 0,0203 M,
[C2H2] = 0,0451 M, [H2] = 0,112 M
Tentukan harga Kc untuk reaksi berikut:
2 CH4(g)  C2H2(g) + 3 H2(g)
40
• Contoh 2: Tentukan harga Kc reaksi:
2 NO2(g)  N2O4(g)
pada suhu 100 C jika konsentrasi pada saat
kesetimbangan adalah
[NO2] = 0,0172 M dan [N2O4] = 0,0014 M.

41
• Contoh 3: Dalam kesetimbangan campuran,
konsentrasi H2 dan I2 masing-masing adalah
0,020 M. Jika harga Kc pada 340 °C adalah
69, tentukan konsentrasi HI pada
kesetimbangan.
H2(g) + I2(g)  2HI(g)

42
• Contoh 4: Sampel PCl5(g) ditempatkan
dalam wadah 0,500 dan dipanaskan sampai
suhu 160 °C. PCl5 terdekomposisi menjadi
PCl3(g) dan Cl2(g). Pada kesetimbangan,
0,203 mol PCl3 dan Cl2 terbentuk. Tentukan
konsentrasi kesetimbangan PCl5 jika harga
Kc = 0,0635.

43
• Contoh 5: Pada suhu 450oC dan dalam wadah 5 liter
terdapat sistem kesetimbangan: 2HBr(g)  H2(g) + Br2(g)
Pada saat kesetimbangan tercapai, dalam wadah tersebut
terdapat 0,25 mol H2 dan Br2 serta 0,5 mol HBr.
 Tentukan tetapan kesetimbangan sistem pada suhu
tersebut
 Pada suhu yang sama tetapi dalam wadah dengan
volum yang berbeda terdapat 0,3 mol HBr, 0,2 mol Br2
dan 0,4 mol H2. Tentukan apakah sistem berada dalam
kesetimbangan.

44
Gangguan dan pencapaian ulang
kesetimbangan
• Sekali kesetimbangan tercapai, konsentrasi semua
reaktan dan produk adalah sama
• Jika terjadi gangguan terhadap kesetimbangan,
konsentrasi raktan dan produk akan berubah
sampai kesetimbangan tercapai
• Konsentrasi setelah adanya gangguan mungkin
berbeda, tetapi tetapan kesetimbangan tetap
 Kecuali, jika temperatur diubah

45
Prinsip Le Châtelier

• Jika kesetimbangan diganggu, sistem akan


bergeser ke arah yang bisa meminimalkan
gangguan tersebut
• Prinsip Le Châtelier berguna untuk
memprediksi efek posisi kesetimbangan
saat ada gangguan

46
Efek perubahan konsentrasi terhadap
kesetimbangan
• Penambahan konsentrasi reaktan akan mengurangi
konsentrasi reaktan yang lain dan meningkatkan
konsentrasi produk, sampai tercapai
kesetimbangan baru
Harga Keq tetap
• Mengambil produk dari sistem, akan
meningkatkan konsentrasi produk lain dan
mengurangi kunsentrasi reaktan.
• Ingat: menambah atau mengurangi fasa padat atau
cair tidak mempengaruhi kesetimbangan
47
Efek perubahan konsentrasi terhadap
kesetimbangan

Penambahan NO2
menyebabkan
NO2
berkombinasi
membentuk lebih
banyak N2O4.

48
Efek perubahan konsentrasi terhadap
kesetimbangan

Penambahan
N2O4
menyebabkan
N2O4
terdekomposisi
membentuk
lebih banyak
NO2.

49
Efek penambahan konsentrasi terhadap
kesetimbangan
Garis bawah ditambahkan
• 2 CO2(g)  2 CO(g) + O2(g)
Kesetimbangan bergeser ke kanan

• BaSO4(s)  Ba2+(aq) + SO42-(aq)


Kesetimbangan bergeser ke kiri

• CH4(g) + 2 O2(g)  CO2(g) + 2 H2O(l)


Kesetimbangan bergeser ke kanan
50
Efek perubahan volum terhadap
kesetimbangan
• Perubahan volum wadah tidak berpengaruh
terhadap konsentrasi fasa padat dan cair
• Perubahan volum wadah hanya berpengaruh
terhadap fasa gas
Jumlah mol sama, tetapi volum beda, maka
molaritas berbeda.

51
Efek perubahan volum terhadap
kesetimbangan
• Pengurangan volum wadah menyebabkan
konsentrasi gas meningkat (tekanan parsial
>>>)
• Tekanan parsial >>>, tekanan total >>>
• Berdasar asas Le Châtelier, kesetimbangan
bergeser untuk mengurangi tekanan tersebut
dengan cara mengurangi jumlah mol
• Pengurangan volum, kesetimbangan
bergeser ke arah jumlah mol yang lebih
kecil
52
Efek perubahan volum terhadap
kesetimbangan

Volum
Volum <<<,
>>>, tekanan
tekanan <<<,
>>>, kesetimbangan
kesetimbangan bergeser ke
bergeser
arah ke arah
reaktan produk
(jumlah mol
(jumlah molbesar)
lebih lebih kecil)

53
Efek temperatur terhadap kesetimbangan

• Reaksi eksotermis membebaskan energi,


• Reaksi endotermis: membutuhkan energi
• Panas dituliskan sebagai
Produk dalam reaksi eksotermis
Reaktan dalam reaksi endotermis

56
Efek temperatur terhadap kesetimbangan
pada reaksi eksotermis
• Reaksi eksotermis:
Panas adalah produk
Penambahan temperatur = penambahan panas
Kesetimbangan bergeser menjauhi panas yang
ditambahkan
Konsentrasi C dan D berkurang, konsentrasi A dan
B meningkat
Harga Keq menjadi lebih kecil

aA + bB  cC + dD + panas C   D 
c d
K eq 
A   B
a b

57
Efek temperatur terhadap kesetimbangan
pada reaksi endotermis
• Reaksi endotermis
Panas adalah reaktan
Penambahan temperatur = penambahan panas
Kesetimbangan bergeser menjauhi panas yang
ditambahkan
Konsentrasi C dan D meningkat, konsentrasi A dan
B berkurang
Harga Keq menjadi lebih besar
C c  D d
panas + aA + bB  cC + dD K eq 
A a  Bb
58
Efek temperatur terhadap kesetimbangan:
temperatur diturunkan
• panas + 2 CO2(g)  2 CO(g) + O2(g)

• BaSO4(s)  Ba2+(aq) + SO42-(aq) (endotermis)

• CH4(g) + 2 O2(g)  CO2(g) + 2 H2O(l) (eksotermis)

59
Efek temperatur terhadap kesetimbangan:
temperatur diturunkan

• panas + 2 CO2(g)  2 CO(g) + O2(g)


Bergeser ke kiri, Keq <<<

• panas + BaSO4(s)  Ba2+(aq) + SO42-(aq)


Bergeser ke kiri, Keq <<<

• CH4(g) + 2 O2(g)  CO2(g) + 2 H2O(l) + panas


Bergeser ke kanan, Keq >>> 60
Energi aktivasi

• Energi aktivasi: halangan energi yang


mencegah terjadinya tumbukan antar
molekul sehingga tidak terjadi tumbukan
efektif.
• Energi aktivasi >>>, laju reaksi <<<
Pada temperatur tertentu

61
Reaksi eksotermis
Energi aktivasi besar
Energi potensial relatif

Energi aktivasi kecil

Reaktan

DHreaksi Produk

Progress reaksi

62
Reaksi endotermis
Energi potensial relatif

Energi aktivasi

Produk

Reaktan DHreaksi

Progress reaksi

63
Katalis
• Katalis: zat yang bisa meningkatan laju
reaksi dan akan didapatkan lagi di akhir
reaksi
• Katalis berfungsi untuk menurunkan energi
aktivasi
• Katalis menyediakan jalan yang lebih
mudah untuk terjadinya reaksi

64
Efek katalis terhadap energi aktivasi

65
Efek katalis terhadap energi aktivasi

66
Enzim
• Enzymes: molekul protein yang diproduksi oleh
organisme yang mampu mengkatalisis reaksi
kimia.
• Molekul enzim mempunyai situs aktif untuk
mengikat molekul organik
• Saat molekul organik terikat pada situs aktif, maka
ikatan tertentu akan menjadi lemah
• Hal ini menyebabkan perubahan kimiawi tertentu
dengan mudah dan cepat
 Energi aktivasinya menjadi kecil
67
Sukrosa

68

Anda mungkin juga menyukai