Laju reaksi :
- laju penambahan konsentrasi NH3
- laju pengurangan konsentrasi N2 dan H2.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi Laju Reaksi
Suhu
Konsentrasi
Katalis
Kembali
Suhu
t t0
Vt V0 .2 10
Dimana :
Vt = laju reaksi pada suhu t
Vo = laju reaksi pada suhu awal (to)
Konsentrasi
Ilustrasi
Mana yang lebih mungkin terjadi tabrakan, di jalan lenggang atau
dijalanan padat?
?
Konsentrasi
Orde Reaksi
Untuk reaksi
A+ B C
V =k.[A]m.[B]n
Dimana :
k = tetapan laju reaksi Orde reakasi total = m + n
m = orde reaksi untuk A
n = orde reaksi untuk B
Konsentrasi
V = k.[NO]m.[Cl2]n
V=k.[NO]1.[Cl2]2
V= k.[NO].[Cl2]2
V= 4.103.0,3. 0,32
V= 108 Ms-1
Luas Permukaan
Pisahkan
Luas Permukaan
Sekarang!
Mana yang lebih luas permukaannya, gula berukuran butir
kasar atau gula berukuran butiran halus?
Mana yang lebih mudah larut, gula yang berukuran butir
kasar atau yang berukuran butiran halus ?
Luas Permukaan
Kembali
TEORI KECEPATAN REAKSI
Teori Tumbukan (collision theory)
Reaksi yang terjadi adalah hasil dari adanya tumbukan
antar molekul-molekul yang mempunyai tingkat energi
yang tinggi, yang menyebabkan terganggunya gaya
tarik-menarik alami antar molekul-molekul tersebut.
Teori Aktivasi (activation theory)
Secara struktural, molekul mempunyai suatu bagian
(gugus) yang bersifat labil. Jika tingkat energi pada
gugus yang labil tersebut ditingkatkan (dengan cara
meningkatkan suhu), maka akan terjadi reaksi dengan
melepas kelebihan energi sehingga bisa diperoleh
tingkat energi baru yang lebih rendah dan stabil.
Teori Keadaan Transisi
ORDE REAKSI
dA
- k A
n
dt
dA/dt = laju reaksi A
k = konstanta laju reaksi A
[A] = konsentrasi A
n = orde reaksi
Untuk reaksi orde 0 :
dA
- k A 0
dt
dA
- k
dt
t t
dA
0 dt -
0
k
t t
0
dA - k
0
dt
A t - A 0 - kt
A t A 0 - kt
A0 = konsentrasi A pada waktu ke- 0
At = konsentrasi A pada waktu ke- t
k = konstanta laju reaksi
t = waktu
Karakteristik dari reaksi orde nol hubungan linier
antara reaktan atau produk dengan waktu
Slope = - k Slope = k
Konsentrasi A
Konsentrasi A
waktu waktu
Waktu paruh (t1/2)
Ao
t1 / 2
2k o
Waktu kadaluwarsa (t90)
dt
dA
- k A
dt
t t
dA
0 dt - k A
0
t t
dA
0
A
- k
0
dt
t
1
0
A
dA - kt
A
ln t
- kt
A 0
ln A t ln A 0 - kt
Karakteristik orde I :
Slope = - k Slope = k
ln A
ln A
waktu waktu
Waktu paruh (t1/2)
0,693
t1 / 2
k
Waktu kadaluwarsa (t90)
d A d B
k A B
dt dt x dx t
0 a x 2
k dt
0
dx
k a x b x 1 1
dt kt
a x a0
jikaa b x
kt
dx a a x
k a x
2
dt 1 x
k
at a x
jikaa b
x dx t
0 a x b x k 0 dt
2,303 b( a x )
log kt
a b a (b x)
2,303 b( a x )
k log
t ( a b) a (b x)
Waktu paruh (t1/2)
1
t1 / 2
ak
Menentukan Orde reaksi
Metode substitusi
Metode Grafik
Metode waktu paruh
1) Metode substitusi
Waktu
Cara menentukan apakah suatu reaksi orde 0 atau 1
1. Plot data sumbu y (misal : konsentrasi A) vs
sumbu x (waktu) regresi linier : y = bx + a
didapatkan juga R2 (koefisien korelasi).
2. Plot data ln A (sumbu y) vs waktu (sumbu x)
regresi linier : y = bx + a didapatkan juga R2
3. Bandingkan kedua R2 tersebut, yang paling
mendekati R2 = 1 dipilih. Jika (1) yang
mempunyai R2 lebih mendekati 1 maka orde 0.
Jika (2) mempunyai R2 lebih mendekati 1 maka
orde 1
Contoh :
Suatu percobaan tentang kerusakan vitamin C
selama proses sterilisasi (121,1 0C) sari buah anggur
memperoleh data sebagai berikut :
Ea 1 1
k - -
R T T0
e
k0
Ea Ea 1
- -
R T
k k0 .e RT
k0 .e
k = konstanta laju reaksi
k0 = faktor frekuensi reaksi
R = konstanta gas (1,987 kal / g-mole K)
Ea = energi aktivasi, yang nilainya dianggap konstan
pada suatu kisaran suhu tertentu
Energi aktivasi diartikan sebagai suatu tingkat energi minimum yang
diperlukan untuk memulai suatu reaksi.
Persamaan Arrhenius juga dapat dinyatakan dalam
bentuk :
Ea 1
ln k ln k 0 - T
R
Persamaan di atas merupkan persamaan garis lurus
(linier), dengan 1/T sebagai sumbu X dan ln k sebagai
sumbu Y. Dengan demikian, slope dari kurva tersebut
adalah – Ea / R.
Q10
Q10 didefinisikan sebagai berapa kali perubahan laju
reaksi jika suhu berubah 10 0C. Jika laju reaksi
meningkat menjadi 2 kalinya saat suhu dinaikkan 10
0
C, maka Q10 = 2.
Untuk reaksi perubahan warna dan flavor secara
enzimatis, degradasi pigmen natural, pencoklatan
non enzimatis, dan laju pertumbuhan mikrobia
biasanya besarnya Q10 = 2.
k1 konstanta laju reaksi pada T1
k 2 konstanta laju reaksi pada T2
dari definisi Q10 :
T1 -T2
k 2 k1 Q10 10
k 2 T2 - T1
ln ln Q10
k1 10
Substitusi k 2 k; k1 k 0 ; T2 T; dan T1 T0
dalam persamaan Arrhenius
Ea 1 1
k -
R
-
2 T1
T
e
k1
k2 Ea 1 1
ln -
k1 R T2 T1
k2 Ea T1 - T2
ln -
k1 R T2 T1
subtitusi persamaan Q10
Ea ln (Q10 )
T2 T1
R 10
Ea 10
R T1T2
Q10 e
Nilai Z
Nilai z didefinisikan sebagai perubahan suhu yang diperlukan
untuk mengubah laju reaksi sebesar 1 log cycle.
(T2 T1 )
k2 k 1 (10) z
k 2 T2 - T1
ln ln (10)
k1 z
dari persamaan di atas dan persamaan arrhenius :
ln (10) Ea 1
z R T2 T1
ln (10)
z
Ea R
T1T2
Contoh :
Kinetika reaksi inaktivasi enzim polifenol oksidase pada jamur
mengikuti orde 1 dan konstanta laju reaksinya pada 50 0C, 55 0C,
dan 60 0C adalah 0,019; 0,054; dan 0,134 / menit. Tentukan energi
aktivasi, nilai z, dan Q10 !
Jawab :
Ea 10
R T1T2
Q10 e
Ea 1
ln (Q10 ) 10
R T1T2
1
10 (21016) 1,95
(323) (333)
Q10 7,028
ln (10)
z T1T2
Ea / R
ln (10)
(323 x 333) 11,8 C
0
21016
Penyedap rasa berbentuk bubuk dalam kemasan sachet
akan mengalami penurunan mutu aroma selama
penyimpanan. Pengujian aroma selama penyimpanan
dilakukan dengan uji sensoris. Data skor sensori
penyedap rasa tersebut adalah :
Suhu Pengujian (0C) Waktu (hari) Skor Sensori
40 0 8
3 7,93
6 7,86
9 7,83
12 7,79
45 0 8
3 7,86
6 7,72
9 7,59
12 7,41
50 0 8
3 7,69
6 7,31
9 7,03
12 6,66
Pertanyaan :
1. Tentukan persamaan kinetika reaksi penurunan aroma
selama penyimpanan! Tentukan juga orde reaksinya!
2. Tentukan nilai k untuk masing-masing suhu pengujian!
3. Tentukan energi aktivasi! Gunakan plot Arrhenius!
4. Tentukan Q10!
Jawab :
Plot Orde 0 suhu 40 C Plot Orde 0 Suhu 45 C
8.05
1
8 8.
7.95 f(x) = - 0.02x + 7.99 f(x) = - 0.05x + 8.01
9
7. R² = 1
Skor sensoris
R² = 0.97
Skor sensoris
7.9
7
7.85 7.
7.8 5
7.75 7.
7.7 3
7.
7.65
1
0 2 4 6 8 10 12 14 7. 0 2 4 6 8 10 12 14
Waktu (hari)
Waktu (hari)
6
5
4
3
2
1
0
0 2 4 6 8 10 12 14
Waktu (hari)
Plot Orde 1 Suhu 40 C Plot Orde 1 Suhu 45 C
09 2.10
2.
2.08
08 f(x) = - 0x + 2.08 f(x) = - 0.01x + 2.08
Ln skor sensoris
Ln skor sensoris
2. R² = 0.97 2.06 R² = 1
07 2.04
2.
2.02
06
2. 2.00
05 1.98
2.
1.96
04
2. 0 2 4 6 8 10 12 14 0 2 4 6 8 10 12 14
Waktu (hari) Waktu (hari)
2.00
1.95
1.90
1.85
1.80
0 2 4 6 8 10 12 14
Waktu (hari)
Dipilih orde 0 karena nilai R2 lebih mendekati 1. Nilai k
masing-masing suhu :
Suhu (0C) k Suhu (K) 1/T Ln k
40 0,0173 313 0,00319 - 4,057
45 0,0483 318 0,00314 - 3,030
50 0,1113 323 0,00309 - 2,196
Plot Arrhenius
0
0 0 0 0 0 0 0 0
-0.5
-1
-1.5
-2
Ln k
Tentukan
A. Orde reaksi untuk A dan B
B. Persamaan laju reaksi
C. Harga tetapan laju reaksi
D. Laju reaksi jika konsentrasi A 0,026 M dan konsentrasi B
0,021 M
Evaluasi
Urutkan kelajuan reaksinya dari yang paling lambat ke yang paling cepat
Thank You !