Farmasi Fisik I
S1 Farmasi ISTN
2018
Satuan Acara Perkuliahan
• Definisi
Pendahuluan • Efek ketidakstabilan produk farmasi
• Ruang Lingkup dan Alasan Uji Stabilitas
Expiration date
: waktu yang tertera pada kemasan yang menunjukkan batas waktu
diperbolehkannya obat tersebut dikonsumsi karena diharapkan masih
memenuhi spesifikasi yang ditetapkan
• Stabilitas kimia
• Stabilitas fisika
• Stabilitas mikrobiologi
• Stabilitas terapi
• Stabilitas toksikologi
STABILITAS KIMIA
1/[A]
t t 0 t
Reaksi: 2NO (g) + Br2 (g) → 2NOBr (g) Data pada 273 o C
oC
1 0,10 0,10 12
2 0,10 0,20 24
3 0,10 0,30 36
4 0,20 0,10 48
5 0,30 0,10 108
Penentuan orde NO: (lihat percb. 4 & Penentuan orde Br2: (lihat percb. 2 &
1): (0,2)p x (0,1)q = 48 1): (0,1)p x (0,2)q = 24
(0,1)p x (0,1)q = 12 (0,1)p x (0,1)q = 12
2p = 4 → p =2 2q = 2 → q =1
Jadi, hukum lajunya: υ = k
2
CONTOH SOAL
Eksp [NO2]
Laju reaksi [CO]
erim awal (M s-1)
en awal (M) awal (M)
1 0,005 0,10 0,10
2 0,080 0,40 0,10
3 0,005 0,10 0,20
atau
V= 8 x 10-2 MS -1
CARA MENENTUKAN ORDE REAKSI
• Dengan mensubstitusikan konsentrasi zat yang
diperoleh ke dalam persamaan orde reaksi, bila
diperoleh harga k yang relatif konstan berarti reaksi
berjalan pada orde tersebut
Na + air Mg + air
Ea / RT Ea 1
k Ae atau log k log A
2,303 RT
A: faktor Arrhenius (faktor frekuensi); Ea: energi aktivasi.
Ea 1 Ea 1
Pada T2: log k 2 log A Pada T1: log k1 log A
2,303 RT2 2,303 RT1
k2 Ea T2 T1
log
k1 2,303R T2T1
39
PENGARUH KELEMBABAN
PENAMPILAN, KESESUAIAN,
KESERAGAMAN, DISOLUSI,
DISINTEGRASI, KEKERASAN,
KEMAMPUAN DISUSPENSIKAN
STABILITAS
MIKROBIOLOGI
• Sterilitas atau resistensi terhadap
pertumbuhan mikroba dipertahankan sesuai
dengan persyaratan yg dinyatakan (jumlah
koloni dsb)
• HIDROLISIS :
Ampisilin: dekomposisi pada pH 8-10,stabilitas maksimum dalam
larutan dapar pada pH 4,85 dan dalam larutan nondapar pH 5,85
Kloramfenikol: laju degradasi lambat pada pH 2-7, stabilitas
maksimum pada pH 6.
Eritromisin: Paling stabil dalam dapar fosfat , kurang stabil dalam
dapar natrium asetat .
Triamsinolon asetinoida: stabil pada pH 3,4. Dalam dapar HCl
terurai menjadi triamsinolon dan aseton.
Vinkristin: paling stabil pada pH 3,5 dan 5,5 suhu 800 C.
• OKSIDASI:
Asam askorbat: maksimum degradasi pH 4 minimum pH 5,6
dalam dapar sitrat-fosfat.
51
• FOTODEGRADASI:
Furosemid: stabil dalam larutan alkalis, cepat terurai dalam
larutan asam. Irradiasi dengan sinar uv 365 nm dalam larutan
alkalis dan metanol terjadi fotooksidasi dan reduksi.
Nifedipin: sensitif pada sinar baik dalam larutan atau zat padat
Zat warna FD&C Blue No.2: fotosensivitasnya menyebabkan
warna pudar dan akhirnya tak berwarna.
• Padatan Murni
52
• Sediaan Padat
54
VALIDITAS: Dekomposisi fenomena termal; Ea: 10-30 kkal/mol
Kurang bermakna:
• Difusi, fotokimia, pembekuan, kontaminasi mikroba, pengadukan berlebihan
• Produk yang mengandung zat pensuspensi, protein
• Salep, supositoria
55
Konsentrasi awal suatu obat yang terurai menurut kinetika orde I
adalah 94 unit/ml. Laju dekomposisi spesifik k yang diperoleh dari plot
Arrhenius : 2,09x10-5 jam-1 pada suhu kamar 250 C. Eksperimen
sebelumnya menunjukkan bahwa jika kadar obat dibawah 45 unit/ml
obat tersebut sudah tidak berkhasiat dan harus ditarik dari pasaran.
Hitung kadaluwarsa obat tsb.
2,303 c0 2,303 94
t log t 5
log
k c 2,09 10 45
t 3,5 10 jam 4 tahun
4
56
Contoh 1
Pada suhu tinggi, HI bereaksi menurut persamaan berikut:
2 HI(g) → H2(g) + I2(g)
Pada suhu 443°C laju reaksi meningkat seiring dengan meningkatnya
konsentrasi HI sebagai berikut:
n
3,0 x 10-3 = 0,010
7,5 x 10-4 0,0050
4 = (2)n n = 2
a. Orde 0
b. Orde 1
c. Orde 2
TUGAS 2
• Sebutkan dan jelaskan macam-macam uji stabilitas pada sediaan :
1. Serbuk
2. Tablet
3. Sustained Release
4. Tablet salut
5. Kapsul
6. Suspensi
7. Emulsi
8. Oral dan Parenteral
9. Aerosol