1. NAMA MAHASISWA :
Maarif Nur Saputra (18330072)
Faris Akbar Gusnaldy (18330074)
Indah Rosalia (18330085)
Aab Abdullah (18330117)
Gita Annura (18330121)
Ryan SaputraSupartono (18330122)
2. NO. KELOMPOK : 5
3. NAMA PRODUK : salep mata neomycin
4. JENIS SEDIAAN : salep mata
SYARAT
N SPESIFIKASI SEDIAAN LAIN
PARAMETER SATUAN SYARAT FARMAKOPE
O YANG AKAN DIBUAT (BILA
ADA)
1 Kadar Neomycin sulphas Neomycin sulphas dan Farmakope
dan polimiksin B tidak polimiksin B sulfat setara
kurang dari 90,0% tidak dengan neomycin sulfat dan
lebih dari 130,0% polimikdin B tidak kurang
dari 90,0% dan tidak lebih
Praktikum Teknologi Sediaan Steril
Program Studi Farmasi – Institut Sains dan Teknologi Nasional
NO PARAMETER DATA
1. Pemerian Serbuk putih atau putih kekuningan ,tidak berbau, atau praktis tidak berbau, higroskopis
2. Kelarutan Mudah larut dalam air,sangat mudah larut dalam etanol tidak larut dalam aceton dalam
kloroform dan eter
3. pH Antara 0,5 dan 7,5
4. OTT
5. Stabilitas Panas : Kehilangan massa sebesar 9,5% pada suhu 179,9°C, terdekomposisi di
atas suhu 185,5°C
(European Jurnal of Biomedical and Pharmaceutical Science,2018)
Cahaya : Mengalami fotolisis oleh cahaya matahari langsung
(pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Neomycin)
Air : Stabil secara relatif dalam larutan
(Journal of The American Pharmaceutical Association,1955)
pH stabilitas : Stabil pada rentang pH 2,0 – 9,0
(Journal of The American Pharmaceutical Association,1955)
6. Sterilitas Memenuhi syarat lakukan penetapan seperti tertera pada penyaringan membrane dalam
uji sterilitas pada sediaan
7. Indikasi
8. Dosislazim 0,5
9. Cara pemakaian
10. Sediaanlazim dan kadar
12. Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutp rapat tidak tembus cahaya
Praktikum Teknologi Sediaan Steril
Program Studi Farmasi – Institut Sains dan Teknologi Nasional
NO PARAMETER DATA
1. Pemerian Serbuk atau kristalin padat putih atau kuning pucat
(HOPE Edisi 6, hlm. 75, soft copy)
2. Kelarutan Mudah larut dalam paraffin cair, aseton, benzen, etanol (95%)
(HOPE Edisi 6, hlm. 75, soft copy)
3. pH
4. OTT
5. Stabilitas Paparan cahaya, uap, dan panas menyebabkan diskolorisasi
(HOPE Edisi 6, hlm. 76, soft copy)
6. Cara sterilisasi
7. Indikasi
8. Dosislazim
9. Cara pemakaian
10. Sediaanlazim dan kadar Antioksidan dengan kadar 0,0075 – 0,1%
(HOPE Edisi 6, hlm. 75, soft copy)
12. Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya.
(HOPE Edisi 6, hlm. 76, soft copy)
Praktikum Teknologi Sediaan Steril
Program Studi Farmasi – Institut Sains dan Teknologi Nasional
NO PARAMETER DATA
1. Pemerian Cairan transparan, tidak berwarna, kental berminyak
(HOPE Edisi 6, hlm. 446, sot copy)
2. Kelarutan Praktis tidak larut dalam etanol (95%) P, gliserin, dan air
(HOPE Edisi 6, hlm. 446, sot copy)
3. pH
4. OTT
5. Stabilitas Teroksidasi etika terpapar cahaya dan panas
(HOPE Edisi 6, hlm. 446, soft copy)
6. Cara sterilisasi
7. Indikasi
8. Dosislazim
9. Cara pemakaian
10. Sediaanlazim dan kadar Pelarut antioksidan dengan kadar 0,1 – 95%
(HOPE Edisi 6, hlm. 679, soft copy)
12. Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya.
(HOPE Edisi 6, hlm. 446, soft copy
Praktikum Teknologi Sediaan Steril
Program Studi Farmasi – Institut Sains dan Teknologi Nasional
12. Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya.
(Farmakope Indonesia Edisi V, hlm. 57, soft copy)
Praktikum Teknologi Sediaan Steril
Program Studi Farmasi – Institut Sains dan Teknologi Nasional
2. Kelarutan Praktis tidak larut dalam air, dapat bercampur dengan airlebih kurang 2x beratnya, agak
sukar larut dalam etanol, mudah larut dalam eter dan dalam kloroform.
3. pH
4. OTT
5. Stabilitas Lanolin secara bertahan dapat mengalami autoksidasi selama penyimpanan.
6. Cara sterilisasi
7. Indikasi
8. Dosislazim
9. Cara pemakaian
10. Sediaanlazim dan kadar Basis krim serap dengan kadar 0,12-0,18 %
12. Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya, dan dalam ruangan dengan suhu
tertentu.
Praktikum Teknologi Sediaan Steril
Program Studi Farmasi – Institut Sains dan Teknologi Nasional
digunakan adalah
5%.
5. Neomisin Sulfat inkompatibel dengan Dalam formula
pengoksidasi kuat. perlu
(Safety Data Sheet, hlm 4, Soft Copy) ditambahkan
antioksidan untuk
mencegah
tahapan inisiasi /
propagasi dalam
proses oksidasi
bahan aktif.
Antioksidan yang
digunakan adalah
BHT dengan
rentang kadar
0,0075 – 0,1%,
kadar yang
digunakan adalah
0,1%.
6. BHT memiliki kelarutan praktis tidak larut dalam Dalam formula
air, gliserin, propilenglikol. Tetapi mudah larut perlu
dalam etanol dan minyak mineral. ditambahkan
(HOPE, Ed 6, hlm 75, Soft Copy) minyak mineral
untuk melarutkan
Praktikum Teknologi Sediaan Steril
Program Studi Farmasi – Institut Sains dan Teknologi Nasional
BHT. Minyak
mineral yang
digunakan adalah
Paraffin Cair
dengan rentang
kadar 0,1 – 95%
dan kadar yang
digunakan adalah
5%.
7. Neomisin Sulfat merupakan antibiotik yang Sediaan salep
mudah larut dalam air. Neomisin Sulfat
(European Pharmacopoeia, hlm 2087, Soft Copy) dibuat dengan
menggunakan
metode triturasi.
8. Neomisisn Sulfat mengalami fotolisis oleh cahaya Sediaan salep
matahari langsung. Neomisisn Sulfat
(Pubchem.ncbi.nlm.nlh.gov/compound/ dikemas dengan
Neomycin) menggunakan
tube berwarna
opaque agar
dapat terlindung
dari cahaya.
9. Selama proses dan pengemasaan dapat Dalam
memungkinkan terjadinya pengurangan bobot. penimbangan,
Praktikum Teknologi Sediaan Steril
Program Studi Farmasi – Institut Sains dan Teknologi Nasional
semua bahan
bobotnya
dilebihkan 20%
untuk mencegah
berkurangnya
bobot sediaan.
Praktikum Teknologi Sediaan Steril
Program Studi Farmasi – Institut Sains dan Teknologi Nasional
Hasil Perhitungan :
1. Neomycin Sulfat
0,5
x 3,5 g=0,0175 g
100
0,0175 g x 5 = 17,5 g
2. BHT
1
x 3,5 g=0,035 g
100
0,035 g x 5 = 0,175 g
3. Benzalkonium Klorida
0,2
x 3,5 g=0,007 g
100
0,007 g x 5 = 0,035 g
4. Adeps Lanae
2
x 3,44 g=0,07 g
100
0,07 g x 5 = 3,5 g
5. Paraffin Liquidum
0,4
x 3,44 g=0,14 g
100
0,14 g x 5 = 0,07 g
6. Vaselin Flavum
Pertube ad 3,5 g
Perbatch ad 17,5 g
Praktikum Teknologi Sediaan Steril
Program Studi Farmasi – Institut Sains dan Teknologi Nasional
A. In Process Control
INSTRUKSI KERJA
Bahan:
1. Neomycin Sulfat
2. BHT
3. Paraffin Cair
4. Cetostearyl Alkohol
5. Propilen Glikol
6. Aquadest
7. Vaselin Album
Alat:
1. neraca analitik
2. kaca aroji
Praktikum Teknologi Sediaan Steril
Program Studi Farmasi – Institut Sains dan Teknologi Nasional
3. kertas perkamen
4. gelas ukur 10 ml.
5. beaker glass
6. mortir
7. tube
8. spuit
Prosedur :
A. Pembuatan Aquadest bebas CO2 (FI V Hlm.
174)
1. Dipanaskan Aquadest hingga mendidih
2. Didiamkan selama 30 menit, tutup, dan
dinginkan
B. Persiapan Alat dan Bahan
Alat dan bahan disiapkan
C. Penimbangan Tube Kosong
1. Ditimbang masing-masing tube kososng
menggunakan neraca analitik
2. Hasil penimbangan dicatat dan tube siap
digunakan
D. Penimbangan Bahan
1. Neomisin Sulfat ditimbang sebanyak
5,568 g dengan kaca aroji menggunakan
Praktikum Teknologi Sediaan Steril
Program Studi Farmasi – Institut Sains dan Teknologi Nasional
evalusi sediaan
No Jenis Jumlah Hasil
Prinsip Evaluasi Syarat
. Evaluasi Sampel Pengamatan
Organoleptik Dengan
(FI Edisi V, menggunakan Warna = putih
hlm. 1521) metode visual : Bau = tidak
Warna = putih
warna dilihat berbau
1. (Evaluasi 1 tube Bau = tidak
dengan
Fisika) berbau
pengelihatan, bau (Memenuhi
dicium dengan syarat)
penciuman
Penetapan Mengukur gaya
Kekentalan yang diperlukan
(FI Edisi V, untuk
hlm. 1614) menggerakkan
Memiliki
secara
viskositas 8 Memiliki
berkesinambungan
(Evaluasi dPas = 800cPs viskositas
2. suatu permukaan 1 tube
Fisika) dengan
datar melewati
(Memenuhi rentang
permukaan dasar
syarat)
lainnya. Diukur
menggunakan
viskometer
stormer
Penetapan pH Menggunakan pH
Memiliki nilai Memiliki pH
(FI Edisi V, meter yang sesuai,
pH = 5 dengan
hlm. 1563) yang mampu
3. 1 tube rentang 2-9
mengukur pH
(Memenuhi dan pH target
(Evaluasi sampai 0,02 unit
syarat) =5
Fisika) pH
4. Uji Kebocoran Tube salep 1 tube Tube tidak Tidak terjadi
Tube (FI Edisi dibersihkan dan mengalami kebocoran
V, hlm. 1613) dikeringkan kebocoran yang berarti
permukaan luar ditandai selama atau
(Evaluasi
Praktikum Teknologi Sediaan Steril
Program Studi Farmasi – Institut Sains dan Teknologi Nasional
Kemampuan
daya sebar =
0,333
Kapasitas daya
sebar = 5,7 cm
Praktikum Teknologi Sediaan Steril
Program Studi Farmasi – Institut Sains dan Teknologi Nasional
(Memenuhi
syarat)
Pelepasan dan Menggunakan alat -
Difusi Zat penjepit, lipat
Aktif (FI Edisi cuplikan Bahan aktif
V, hlm. 1605) permukaan air, dinyatakan
menggunakan mudah lepas
pencatatan waktu. Tidak dan sediaan
8.
Ulangi percobaan Dilakukan pada waktu
2 kali tunggu
menggunakan semakin kecil
contoh selanjutnya
dan hitung rata-
ratanya
Identifikasi Dilakukan - Kadar zat
dan Penetapan penetapan kadar aktif tidak
Kadar (FI V, dengan Tidak kurang dari
9.
hlm. 1295) kromatografi cair dilakukan 98% dan tidak
dengan kinerja lebih dari
tinggi 102%
Uji Efektivitas Pengujian - Tidak ada
Pengawet (FI dilakukan dengan aktivitas
Edisi V, hlm. memilih mikroba mikroba pada
1553) uji dengan media sediaan
yang sesuai untuk
Tidak
10. pertumbuhan
dilakukan
mikroba uji dan
dilakukan
pembuatan
inokulasi dengan
metode ALT
11. Uji Potensi Penetapan potensi Tidak - Sesuai dengan
Antibiotik (FI antibiotik secara dilakukan nilai yang
Edisi V, hlm. mikrobiologi. tertera pada
Praktikum Teknologi Sediaan Steril
Program Studi Farmasi – Institut Sains dan Teknologi Nasional