NIM : A031171331
Selain itu, fenomena dari uang panaik ini cukup meresahkan banyak orang, utamanya
pada generasi muda yang harus menunda melangsungkan pernikahan akibat uang
panaik yang sangat tinggi.
Setelah membaca salah satu cerpen tentang uang panaik yang menghalangi suatu
pernikahan, peneliti tertarik untuk mengkritisi sebuah tradisi yang
terkadang mengorbankan pihak yang saling mencintai hanya karena
ketidaksanggupan memenuhi permintaan tingginya uang panaik. Ditengah-tengah
adat Makassar, masyarakat memandang bahwa semakin tinggi uang panaik seorang
perempuan maka semakin dipandang tinggi pula kehormatan disematkan
kepadanya berikut juga kepada keluarganya.
Metodologi yang digunakan
Secara etnografi, studi ini memahami interpretasi masyarakat atas budaya uang
panaik dan selanjutnya analisis plot digunakan untuk memahami bagaimana
interpretasi mengalami pergeseran makna ke arah budaya modern di mana plot
baru tercipta dan meninggalkan plot lama. Plot baru yang tercipta kemudian dikritisi
dengan konsep walimah yang syar’i menurut hukum Islam.
Kesimpulan